Anda di halaman 1dari 33

Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih Panjang);

bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia) adalah sebuah negara kepulauan di
barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut
Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia
Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan) dan
beberapa pulau lainnya yang lebih kecil.

Secara historis, Selandia Baru pertama kali ditinggali oleh orang-orang Maori yang datang dari
daerah Polinesia sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, pada perkembangannya layaknya Australia,
Selandia Baru turut diduduki oleh kerajaan Inggris yang kini membentuk sistem pemerintahan dan
perpolitikan di Selandia Baru.

Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah Persemakmuran Britania

Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana
menteri. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh
gubernur jenderal. Gubernur Jenderal dapat menjalankan hak prerogatif mahkota (seperti meninjau
kasus-kasus ketidakadilan, dan mengangkat Dewan Menteri (kabinet), duta besar, dan pejabat publik
penting lainnya)[54] dan dalam situasi yang langka, kekuasaan cadangan (kekuasaan untuk
memberhentikan Perdana Menteri, membubarkan Parlemen, atau menolak Persetujuan Kerajaan
atas sebuah rancangan undang-undang menjadi undang-undang).[55] Kekuasaan Ratu, dan Gubernur
Jenderal dibatasi oleh kekakuan konstitusional, dan mereka biasanya tidak dapat dijalankan tanpa
nasihat dari KabinetSelandia Baru adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, Negara-Negara
Persemakmuran, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi, Forum Kepulauan
Pasifik, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kesimpulan dan Analisis


Keberhasilan Selandia Baru dalam meningkatkan strata ekonominya dalam hubungan internasional
tidak lepas dari peranan pemerintah dan masyarakatnya. Terletak pada jalur strategis perdagangan
dunia dengan potensi sumber daya manusia dan alam yang menjanjikan membuat negara ini secara
mendasar siap untuk berkompetisi. Selain itu, citra sebagai negara pelopor perdagangan bebas
semakin meningkatkan posisi tawar Selandia Baru dalam aspek ekonomi.

GDP Selandia Baru yang besar didukung oleh situasi pemerintahan yang sangat stabil sejak awal
abad 19 memberikan negara ini kesempatan lebih besar dalam upaya meningkatkan kemakmuran
masyarakatnya. Namun selain yang telah penulis jelaskan diatas, tampaknya kehadiran Partai Buruh
yang mendominasi lingkungan pemerintahan juga ikut berperan bagi terjaminnya kesejahteraan di
negara ini. Keberhasilan partai buruh dalam menanamkan dasar pemerintahan yang hirau pada isu-
isu sosial termasuk jaminan sosial yang cukup komprehensif, program pekerjaan umum, upah dasar
minimum, dan 40 jam pekan kerja merupakan titik awal pencapaian ekonomi hingga saat ini.
Keberhasilan Selandia Baru ini dapat menjadi pelajaran bagi negara lain bahwa stabilitas internal
(politik dan sosial) adalah hal yang mutlak diperlukan jika mereka menginginkan peningkatan dalam
aspek ekonomi.

Selandia Baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk Kerajaan Sealand, sebuah negara mikro di Eropa, lihat Sealand.
Selandia Baru
New Zealand (Inggris)
Aotearoa (Maori)

Bendera

Motto: —
Lagu kebangsaan: 
God Defend New Zealand
Wellington
Ibu kota
41°17′S 174°27′E

Auckland
Kota terbesar
36°50′26″S 174°44′24″E

Bahasa resmi Inggris dan Maori


Pemerintahan Monarki konstitusional
 -  Ratu Elizabeth II
 -  Gubernur Jenderal Jerry Mateparae
 -  Perdana Menteri John Key
Legislatif Parliament
Kemerdekaan dari Britania Raya 
Pembentukan
 -  7 Mei 1856 
pemerintahan
 -  Dominion 26 September 1907 
Adopsi Statuta 11 Desember 1931
 - 
Westminster (efektif sejak 25 November 1947) 

Luas
 -  Total 268.021 km2 (75)
 -  Perairan (%) 1,6
Penduduk
 -  Perkiraan 2015 4.619.130[1] (122)
 -  Kepadatan 17,1/km2 (205)
PDB (KKB) Perkiraan 2015
 -  Total $164.965 miliar[2] (69)
 -  Per kapita $36.152[2] (31)
PDB (nominal) Perkiraan 2015
 -  Total $191.730 miliar[2] (54)
 -  Per kapita $42.017[2] (21)
Gini (1997) 36,2 (sedang)[3]
IPM (2013) 0,910 (sangat tinggi) (7)
Mata uang Dollar Selandia Baru (NZ$) (NZD)
Waktu Standar Selandia Baru
Zona waktu
(NZST) (UTC+12)
Waktu Musim Panas Selandia Baru
 -  Musim panas (DST)
(NZDT) (UTC+13)
Lajur kemudi kiri
Kode ISO 3166 NZ
Ranah Internet .nz
Kode telepon +64
 lihat
 bicara
 sunting

Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih
Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia) adalah sebuah negara
kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di
seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan
Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau
Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang
jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia.

Selama masa keterpencilannya yang panjang, di Selandia Baru berkembanglah suatu


keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu tumbuhan maupun hewan. Yang paling
terkenal adalah sejumlah besar spesies burung yang unik, banyak di antaranya punah setelah
tibanya manusia, dan mamalia yang dibawaserta. Dengan iklim bahari yang sedang, daratan
Selandia Baru sebagian besarnya ditutupi hutan. Topografi negara yang bervariasi, dan
puncak-puncak gunungnya yang tajam sangat dipengaruhi oleh tonjolan tektonik tanah, dan
letusan gunung berapi yang disebabkan oleh tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-
Australia di bawah permukaan bumi.

Bangsa Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 1250–1300 Masehi, dan membangun
kebudayaan Māori yang berbeda, dan orang Eropa mulai merintis hubungan dengan mereka
pada tahun 1642 Masehi. Pengenalan kentang dan senapan lontak telah memicu pergolakan
di antara sesama Suku Māori pada permulaan abad ke-19, yang mengarah pada Peperangan
Senapan antarsuku. Pada tahun 1840 Britania, dan Māori menandatangani Perjanjian
Waitangi yang menjadikan Selandia Baru sebagai jajahan Imperium Britania. Jumlah imigran
menaik tajam, dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang
berakibat pada diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara. Kelesuan ekonomi diikuti
oleh beberapa periode reformasi politik, dengan diberikannya hak bersuara kepada
perempuan pada dasawarsa 1890-an, dan sebuah negara kesejahteraan dikembangkan sejak
dasawarsa 1930-an. Setelah Perang Dunia II, Selandia Baru menggabungi Australia, dan
Amerika Serikat di dalam perjanjian keamanan ANZUS, meskipun Amerika Serikat, hingga
tahun 2010, membekukan perjanjian itu setelah Selandia Baru melarang persenjataan nuklir.
Selandia Baru adalah bagian dari kerjasama intelijen di antara negara-negara berbahasa
Inggris, Perjanjian UKUSA. Orang Selandia Baru menikmati salah satu standar hidup
tertinggi di dunia pada dasawarsa 1950-an, tetapi mengalami kejatuhan yang mendalam pada
dasawarsa 1970-an, diperburuk oleh krisis minyak dan masuknya Britania Raya ke dalam
Komunitas Ekonomi Eropa. Negara ini kemudian menjalani perubahan ekonomi besar pada
dasawarsa 1980-an, yang mengubahnya dari ekonomi proteksionistis menjadi ekonomi
perdagangan bebas yang liberal. Pasar untuk ekspor produk pertanian Selandia Baru telah
didiversifikasi secara luas sejak dasawarsa 1970-an, dengan ekspor wol yang pernah
mendominasi digantikan oleh produk peternakan, daging, dan minuman anggur.

Mayoritas penduduk Selandia Baru adalah keturunan bangsa-bangsa dari Eropa; pribumi
Māori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh orang Asia, dan orang Polinesia non-Māori.
Bahasa Inggris, Bahasa Māori, dan Bahasa Isyarat Selandia Baru adalah bahasa-bahasa resmi,
dengan Bahasa Inggris yang mendominasi. Sebagian besar budaya Selandia Baru diturunkan
dari Māori, dan pemukim dini asal Britania. Seni Eropa mula-mula didominasi oleh
pemandangan alam, dan juga potret Māori yang lebih minim kadarnya. Sebuah kebangkitan
baru budaya Māori telah menyebabkan seni-seni tradisional mereka berupa seni ukir/pahat,
seni anyam/tenun, dan seni rajah menjadi lebih mengemuka. Banyak seniman kini
memadukan teknik-teknik Māori, dan Barat untuk menghasilkan bentuk seni yang unik.
Budaya negara ini juga telah diperluas melalui globalisasi, dan telah menaikkan angka
imigrasi dari Kepulauan Pasifik, dan Asia. Pelataran alam Selandia Baru yang beraneka
ragam menyediakan banyak peluang bagi penikmat keadaan luar rumah, dan telah
menyediakan latar belakang bagi sejumlah film berbiaya besar.

Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah Persemakmuran
Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru dibagi ke dalam 11 dewan regional dan 67
otoritas teritorial untuk tujuan pemerintahan daerah; sistem ini memiliki kadar otonomi yang
lebih rendah daripada sistem provinsi yang sudah tidak digunakan lagi. Secara nasional,
kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri.
Ratu Elizabeth II adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh
gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau (sebuah
wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri tetapi dalam asosiasi
bebas); dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim wilayah di Antarktika. Selandia Baru
adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, Negara-Negara Persemakmuran,
Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi, Forum Kepulauan Pasifik, dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Daftar isi
 1 Etimologi
 2 Sejarah
 3 Politik
o 3.1 Pemerintahan
o 3.2 Militer dan hubungan internasional
o 3.3 Pemerintahan daerah dan teritorial eksternal
 4 Lingkungan
o 4.1 Geografi
o 4.2 Iklim
o 4.3 Keanekaragaman hayati
 5 Ekonomi
o 5.1 Perdagangan
o 5.2 Infrastruktur
 6 Demografi
o 6.1 Etnisitas dan imigrasi
o 6.2 Bahasa
o 6.3 Pendidikan dan agama
 7 Budaya
o 7.1 Budaya Maori
o 7.2 Budaya Orang Pakeha
o 7.3 Seni
o 7.4 Sastra
o 7.5 Hiburan
o 7.6 Olahraga
 8 Hari libur
 9 Lihat pula
 10 Catatan
o 10.1 Catatan kaki
o 10.2 Kutipan
 11 Referensi
 12 Pustaka lanjutan
 13 Pranala luar

Etimologi

Sebuah rincian dari peta tahun 1657 yang menunjukkan pesisir barat "Nova Zeelandia"

Aotearoa (seringkali diterjemahkan sebagai "tanah berawan putih panjang")[4] adalah nama
Māori untuk Selandia Baru, dan juga digunakan dalam Bahasa Inggris Selandia Baru. Tidak
diketahui apakah Māori punya nama untuk seluruh wilayah negara ini sebelum tibanya orang
Eropa, jelas bahwa pada mulanya Aotearoa hanya merujuk Pulau Utara.[5] Abel Tasman
melihat Selandia Baru pada tahun 1642, dan menyebutnya Staten Landt, dengan anggapan
bahwa wilayah ini terhubung dengan daratan besar yang bernama sama di ujung selatan
Amerika Selatan.[6] Pada tahun 1645 para kartografer Belanda mengubah namanya menjadi
Nova Zeelandia, diambil dari nama salah satu provinsi Belanda, Zeeland.[7][8] Penjelajah asal
Britania James Cook kemudian menginggriskan nama tersebut menjadi "New Zealand", atau
Selandia Baru dalam bahasa Indonesia.[n 1]
Māori punya beberapa nama tradisional untuk dua pulau besar, termasuk Te Ika-a-Māui (ikan
Māui) untuk Pulau Utara, dan Te Wai Pounamu (perairan batu hijau) atau Te Waka o Aoraki
(kano Aoraki) untuk Pulau Selatan.[9] Peta-peta dini Eropa menamai pulau-pulau Utara (Pulau
Utara), Tengah (Pulau Selatan), dan Selatan (Pulau Stewart / Rakiura).[10] Peta-peta dari tahun
1830 mulai menggunakan Utara, dan Selatan untuk membedakan dua pulau terbesar, dan
mulai tahun 1907 penyebutan ini mulai menjadi kaidah yang diterima luas.[11] Badan Geografi
Selandia Baru pada tahun 2009 menemukan bahwa nama-nama Pulau Utara, dan Pulau
Selatan tidak pernah diformalkan, tetapi sekarang perencanaan ke arah sana mulai dilakukan.
[12]
Badan ini juga memperhatikan nama-nama Māori yang sesuai,[13] dengan Te Ika-a-Māui
dan Te Wai Pounamu sebagai dua pilihan yang paling mungkin menurut kepala Komisi
Bahasa Māori.[14]

Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Selandia Baru

Suku Māori sangat mungkin merupakan keturunan orang yang beremigrasi dari Taiwan ke
Melanesia dan kemudian berlayar ke timur melalui Kepulauan Masyarakat. Setelah berhenti
sementara dari 70 sampai 265 tahun, gelombang baru penjelajahan mengarah pada penemuan
dan pendudukan Selandia Baru.[15]

Selandia Baru adalah salah satu daratan utama terakhir yang dimukimi manusia. Penanggalan
radiokarbon, bukti dari penggundulan hutan[16] dan keanekaragaman DNA mitokondria di
dalam populasi Māori[17] menduga Selandia Baru pertama didiami oleh orang Polinesia Timur
antara tahun 1250 sampai 1300,[9][18] menyimpulkan sederetan perjalanan panjang melalui
kepulauan Pasifik selatan.[19] Selama berabad-abad kemudian para pemukim ini
mengembangkan budaya yang berbeda yang dikenal sebagai Māori. Populasi terbagi dua
menjadi iwi (suku) dan hapū (sub-suku) yang akan bekerjasama, bersaing, dan kadang-
kadang saling berperang. Pada beberapa periode, sekelompok Māori bermigrasi ke
Kepulauan Chatham (yang mereka sebut Rēkohu), di mana mereka mengembangkan budaya
Moriori yang berbeda.[20][21] Populasi Moriori berkurang drastis antara tahun 1835 sampai
1862, terutama disebabkan oleh penyerangan, dan perbudakan oleh Māori, meskipun
penyakit-penyakit yang dibawaserta orang Eropa juga ikut berperan. Pada tahun 1862 hanya
101 jiwa yang selamat, dan yang terakhir dikenal berdarah Moriori sepenuhnya meninggal
pada tahun 1933.[22]

Orang Eropa pertama yang diketahui mencapai Selandia Baru adalah penjelajah Belanda,
Abel Tasman dan para awak kapalnya pada tahun 1642.[23] Dalam sebuah pertemuan yang
menegangkan, empat awak kapal terbunuh, dan paling sedikit seorang Māori terpukul oleh
canister shot.[24] Orang Eropa tidak mengunjungi lagi Selandia Baru sampai tahun 1769
ketika penjelajah Britania, James Cook, memetakan hampir semua pesisirnya.[23] Setelah
Cook, Selandia Baru dikunjungi oleh beberapa kapal pemburu paus, pemburu anjing laut, dan
kapal dagang Eropa, dan Amerika Utara. Mereka menjual makanan, peralatan logam,
persenjataan, dan barang-barang lain untuk memperoleh damar, artefak, air, dan jasa seks.[25]
Kentang dan senapan lontak yang diperkenalkan telah mengubah pertanian, dan peperangan
Māori. Kentang menyediakan surplus makanan yang andal, yang memungkinkan kampanye
militer lebih panjang, dan berkelanjutan.[26] Perang senapan antar-suku telah mencapai 600
pertempuran antara tahun 1801 sampai 1840, dan telah menewaskan 30.000–40.000 Māori.[27]
Sejak awal abad ke-19, misionaris Kristen mulai menetap di Selandia Baru, dan berjaya
mengubah keyakinan sebagian besar populasi Māori.[28] Populasi Māori berkurang hingga
menjadi 40 persen dari keadaan sebelum pertemuan dengan orang Eropa pada abad ke-19;
penyakit-penyakit yang dibawaserta oleh orang Eropa telah menjadi faktor utama.[29]

Lembaran Waitangi dari Perjanjian Waitangi

Pemerintah Britania mengangkat James Busby sebagai Residen Britania untuk Selandia Baru
pada tahun 1832[30] dan pada tahun 1835, setelah pengumuman rencana pemukiman orang
Perancis oleh Charles de Thierry, Persekutuan Suku-Suku di Selandia Baru secara samar-
samar mengirimkan Deklarasi Kemerdekaan Selandia Baru kepada Raja William IV dari
United Kingdom untuk meminta perlindungan.[30] Kerusuhan yang tengah terjadi, dan
kedudukan hukum Deklarasi Kemerdekaan yang diragukan telah mendorong Kementerian
Kolonial mengirimkan Kapten William Hobson untuk mendaku kedaulatan bagi Mahkota
Britania, dan merundingkan sebuah perjanjian dengan Māori.[31] Perjanjian Waitangi kali
pertama ditandatangani di Bay of Islands pada tanggal 6 Februari 1840.[32] Sebagai respons
terhadap upaya Perusahaan Selandia Baru yang berjalan komersial untuk mendirikan
permukiman mandiri di Wellington[33] dan para pemukim Perancis yang "membeli" tanah di
Akaroa,[34] Hobson mendeklarasikan kedaulatan Britania ke atas semua wilayah Selandia
Baru pada tanggal 21 Mei 1840, meskipun salinan-salinan Perjanjian masih beredar.[35]
Dengan ditandatanganinya Perjanjian, dan deklatasi kedaulatan, banyaknya imigran,
khususnya dari United Kingdom, mulai bertambah.[36]

Selandia Baru, mulanya bagian dari koloni New South Wales, menjadi koloni mahkota
terpisah pada tahun 1841.[37] Koloni ini memperoleh pemerintahan representatif pada tahun
1852 dan Parlemen Pertama pada tahun 1854.[38] Pada tahun 1856 koloni ini secara efektif
memerintah-sendiri, memikul tanggung jawab terhadap semua urusan domestik selain dari
kebijakan asli. (Kendali atas kebijakan asli diberikan pada pertengahan dasawarsa 1860-an.)
[38]
Setelah memperhatikan bahwa Pulau Selatan boleh jadi membentuk koloni terpisah,
perdana menteri Alfred Domett mengeluarkan resolusi untuk memindahkan ibu kota dari
Auckland ke sebuah lokalitas di dekat Selat Cook.[39] Wellington dipilih atas pertimbangan
pelabuhannya, dan lokasinya yang berada di tengah, dengan parlemen yang secara resmi
berkedudukan di sana untuk kali pertama pada tahun 1865. Karena jumlah imigran
bertambah, konflik atas lahan telah memicu Perang Selandia Baru pada dasawarsa 1860-an,
dan 1870-an, yang berujung pada bergantinya sebagian besar kepemilikan tanah Māori.[40]
Pada tahun 1893 negara ini menjadi yang pertama di dunia yang memberikan semua hak
perempuan untuk memilih[41] dan pada tahun 1894 merintis adopsi sengketa wajib antara
buruh dan uni.[42]

Pada tahun 1907, atas permintaan Parlemen Selandia Baru, Raja Edward VII
memproklamasikan Selandia Baru sebagai sebuah dominion di lingkungan Imperium
Britania, yang mencerminkan statusnya sebagai satuan politik yang memerintah-secara-
mandiri. Pada tahun 1947 negara ini mengadopsi Statuta Westminster, yang menegaskan
bahwa Parlemen Britania tidak dapat lagi menyusun perundang-undangan untuk Selandia
Baru tanpa persetujuan Selandia Baru.[38] Selandia Baru terlibat dalam urusan-urusan dunia,
berjuang bersama-sama pihak Imperium Britania di dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia
II[43] dan ikut menderita sepanjang Depresi Besar.[44] Depresi ini ikut menjadi penyebab bagi
terpilihnya pemerintah buruh pertama dan didirikannya negara kesejahteraan yang
menyeluruh, dan ekonomi proteksionis.[45] Selandia Baru mengalami kesejahteraan yang
membaik setelah Perang Dunia II[46] dan Māori mulai meninggalkan kehidupan perdesaan
tradisional mereka, dan berpindah ke kota-kota untuk mendapatkan pekerjaan.[47] Sebuah
gerakan protes Māori merebak, yang mengkritisi Erosentrisme dan berjuang demi pengakuan
yang lebih besar atas budaya Māori dan Perjanjian Waitangi.[48] Pada tahun 1975, sebuah
Tribunal Waitangi dibentuk untuk menyelidiki dugaan pelanggaran terhadap Perjanjian
Waitangi, dan tribunal ini dibolehkan untuk menyelidiki keluhan-keluhan sejarah pada tahun
1985.[32] Pemerintah telah merundingkan berbagai ganti rugi, dan keberatan ini dengan
banyak iwi, meskipun pendakuan Māori atas tepi pantai, dan dasar laut terbukti kontroversial
pada dasawarsa 2000-an.

Politik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik Selandia Baru
John Key, Perdana Menteri Selandia Baru sejak tahun 2008.

Pemerintahan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Selandia Baru

Selandia Baru adalah monarki konstitusional dengan demokrasi parlementer,[49] meskipun


konstitusinya tidaklah tertulis.[50] Ratu Elizabeth II adalah kepala negara yang diberi gelar
Ratu Selandia Baru.[51] Ratu diwakili oleh Gubernur Jenderal,[52] yang ditunjuk oleh Ratu atas
nasihat Perdana Menteri.[53] Gubernur Jenderal dapat menjalankan hak prerogatif mahkota
(seperti meninjau kasus-kasus ketidakadilan, dan mengangkat Dewan Menteri (kabinet), duta
besar, dan pejabat publik penting lainnya)[54] dan dalam situasi yang langka, kekuasaan
cadangan (kekuasaan untuk memberhentikan Perdana Menteri, membubarkan Parlemen, atau
menolak Persetujuan Kerajaan atas sebuah rancangan undang-undang menjadi undang-
undang).[55] Kekuasaan Ratu, dan Gubernur Jenderal dibatasi oleh kekakuan konstitusional,
dan mereka biasanya tidak dapat dijalankan tanpa nasihat dari Kabinet.[55][56]

Elizabeth II

Sir Jerry Mateparae


Ratu dan perwakilannya, Gubernur Jenderal
Parlemen Selandia Baru memegang kekuasaan legislatif dan terdiri dari Yang Berdaulat
(diwakili oleh Gubernur Jenderal) dan Dewan Perwakilan Rakyat.[56] Parlemen juga pernah
meliputi sebuah majelis tinggi, Dewan Legislatif, hingga dewan ini dihapuskan pada tahun
1950.[56] Kedudukan tertinggi Parlemen berada pada Yang Berdaulat, dan berada di Inggris
menurut Bill of Rights 1689 dan telah diratifikasi sebagai undang-undang di Selandia Baru.[56]
Dewan Perwakilan Rakyat dipilih secara demokratis, dan Pemerintah dibentuk dari partai
atau koalisi yang menguasai mayoritas kursi di dewan.[56] Jika tidak ada mayoritas yang
terbentuk, maka sebuah pemerintahan minoritas dapat dibentuk jika dukungan dari partai-
partai lain pada saat pemungutan suara kepercayaan dan kesediaan terjamin. Gubernur
Jenderal menunjuk menteri-menteri di bawah saran dari Perdana Menteri, yang berdasarkan
konvensi merupakan pemimpin parlemen koalisi atau partai yang memerintah.[57] Kabinet,
yang terdiri dari para menteri, dan dipimpin oleh Perdana Menteri, adalah badan pembuat
kebijakan tertinggi di dalam pemerintahan, dan bertanggung jawab untuk menentukan
tindakan-tindakan pemerintah yang signifikan.[58] Berdasarkan konvensi, para anggota kabinet
terikat oleh tanggung jawab kolektif atas semua keputusan yang dibuat oleh kabinet.[59]

Para hakim, dan pejabat peradilan diangkat secara non-politis, dan di bawah aturan yang ketat
menyangkut masa jabatan untuk membantu memelihara independensi-konstitusionalnya dari
pemerintah.[50] Secara teoretis, keadaan ini memungkinkan peradilan menafsirkan undang-
undang hanya berdasarkan legislasi yang diberlakukan Parlemen tanpa pengaruh-pengaruh
lain pada saat membuat keputusan.[60] Dewan Penasihat di London merupakan pengadilan
banding puncak negara ini sampai tahun 2004, ketika ia digantikan oleh Mahkamah Agung
Selandia Baru. Peradilan, dikepalai oleh Hakim Agung,[61] meliputi Pengadilan Banding,
Pengadilan Tinggi, dan pengadilan-pengadilan bawahannya.[50]

Gedung "Sarang Lebah" milik Pemerintah Selandia Baru dan Gedung Parlemen (kanan), di
Wellington

Hampir semua pemilihan umum parlemen antara tahun 1853 sampai tahun 1996
diselenggarakan di bawah sistem pemungutan suara first past the post (pemegang suara
terbanyak adalah yang menjadi pemenang).[62] Pemilihan umum sejak tahun 1930 telah
didominasi oleh dua partai politik, Partai Nasional dan Partai Buruh.[62] Sejak tahun 1996,
sebuah bentuk representasi proporsional yang disebut representasi proporsional campuran
(MMP) telah digunakan.[50] Di bawah sistem MMP setiap orang memiliki dua suara; satu
untuk 70 kursi daerah pemilihan (termasuk 7 yang dicadangkan untuk Māori),[63] dan satu lagi
untuk partai. Lima puluh kursi sisanya ditetapkan sehingga perwakilan di parlemen
mencerminkan suara partai, meskipun sebuah partai harus memenangi satu kursi daerah
pemilihan atau 5 persen dari keseluruhan suara partai sebelum partai itu memenuhi syarat
untuk mendapatkan kursi ini.[64] Antara bulan Maret 2005, dan bulan Agustus 2006 Selandia
Baru menjadi satu-satunya negara di dunia di mana semua jabatan tertingginya (Kepala
Negara, Gubernur Jenderal, Perdana Menteri, Ketua DPR dan Ketua Mahkamah Agung)
semuanya dipegang oleh perempuan.[65]

Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan diperintah dengan sangat
baik di dunia.[66] Pada tahun 2011, negara ini menempati peringkat ke-5 dalam hal kekuatan
lembaga-lembaga demokrasinya[67] dan peringkat pertama dalam hal transparansi
pemerintahan, dan paling tidak korup.[68] Selandia Baru memiliki angka partisipasi warga
negara yang tinggi, dengan 79% pemilik suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini,
dibanding rata-rata OECD sebesar 72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata
bahwa mereka percaya akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata
OECD sebesar 56%.[69]

Militer dan hubungan internasional

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan internasional Selandia Baru dan Militer
Selandia Baru

Selandia Baru pada masa kolonial awal membolehkan Pemerintah Britania untuk menentukan
perdagangan internasional, dan bertanggung jawab untuk kebijakan luar negeri.[70] Konferensi
Imperial tahun 1923, dan 1926 memutuskan bahwa Selandia Baru harus diizinkan untuk
merundingkan perjanjian politiknya, di mana perjanjian perdagangan dengan Jepang pada
tahun 1928 menjadi kesuksesan pertamanya. Meskipun independensi ini, Selandia Baru
dengan ikhlas mengikuti Britania dalam deklarasi perang terhadap Jerman pada tanggal 3
September 1939, yang diperkuat oleh pernyataan Perdana Menteri Michael Savage, "Ke
mana ia (Britania) pergi, kami mengikutinya; di mana ia (Britania) berdiri, di sanapun kami
berdiri."[71]

Batalion Māori haka di Mesir, 1941.

Pada tahun 1951 United Kingdom semakin berfokus pada kepentingan-kepentingannya di


Eropa,[72] sementara itu Selandia Baru bergabung dengan Australia dan Amerika Serikat
dalam perjanjian keamanan ANZUS.[73] Pengaruh Amerika Serikat terhadap Selandia Baru
melemah setelah serangkaian protes mengenai Perang Vietnam,[74] penolakan Amerika
Serikat untuk menegur Perancis setelah tenggelamnya kapal Rainbow Warrior,[75]
ketidaksetujuan akan isu-isu lingkungan, dan pertanian, dan kebijakan zona bebas nuklir
Selandia Baru.[76][77] Meskipun Amerika Serikat menangguhkan kewajibannya terhadap
ANZUS, perjanjian ini masih berpengaruh bagi Selandia Baru, dan Australia, yang kebijakan
luar negerinya mengikuti tren sejarah yang serupa.[78] Hubungan politis yang dekat masih
dipelihara kedua-dua negara ini, dengan sebuah perjanjian perdagangan bebas (Closer
Economic Relations) dan peraturan kunjungan yang membolehkan warga kedua-dua negara
ini berkunjung, menetap, dan bekerja di Australia maupun Selandia Baru tanpa batasan.[79]
Kini lebih dari 500.000 warga Selandia Baru menetap di Australia, dan sebaliknya 65.000
warga Australia menetap di Selandia Baru.[79]

Selandia Baru memiliki keujudan yang kuat di antara negara-negara di Kepulauan Pasifik.
Sebuah proporsi bantuan yang besar dari Selandia Baru mengalir ke negara-negara ini, dan
banyak orang Pasifik yang bermigrasi ke Selandia Baru untuk mendapatkan pekerjaan.[80]
Migrasi permanen diatur dalam Skema Kuota Samoa tahun 1970 dab Kategori Akses Pasifik
tahun 2002, yang membolehkan sampai 1.100 jiwa berkebangsaan Samoa, dan sampai 750
jiwa warga Kepulauan Pasifik lainnya yang boleh menjadi warga permanen Selandia Baru
tiap tahunnya. Sebuah skema pekerja musiman untuk migrasi sementara telah diperkenalkan
pada tahun 2007, dan pada tahun 2009 kira-kira 8.000 warga Kepulauan Pasifik bekerja di
bawah peraturan ini.[81] Selandia Baru terlibat dalam Forum Kepulauan Pasifik, APEC, dan
Forum Regional ASEAN (termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur).[79] Selandia Baru
adalah juga anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa,[82] Negara-Negara Persemakmuran,[83]
OECD[84], dan Five Powers Defence Arrangements.[85]

Infanteri dari Batalion 2, Resimen Auckland, dalam Pertempuran Somme, September 1916.

Tentara Pertahanan Selandia Baru memiliki tiga cabang: Angkatan Laut Selandia Baru,
Angkatan Darat Selandia Baru, dan Angkatan Udara Selandia Baru.[86] Keperluan pertahanan
nasional Selandia Baru adalah sederhana, karena kecilnya kemungkinan untuk diserang
secara langsung,[87] meskipun Selandia Baru memiliki keujudan global. Negara ini ikut
berjuang dalam dua perang dunia, dengan kampanye yang terkenal di Gallipoli, Kreta,[88] El
Alamein[89], dan Cassino.[90] Kampanye Gallipoli memainkan babak yang penting dalam
memelihara identitas nasional Selandia Baru[91][92] dan memperkuat tradisi ANZAC bersama-
sama Australia.[93] Menurut Mary Edmond-Paul, "Perang Dunia I telah meninggalkan bekas
luka pada masyarakat Selandia Baru, dengan hampir 18.500 jiwa yang tewas sebagai akibat
perang, lebih dari 41.000 terluka, dan yang lainnya mengalami guncangan emosi, di luar
pasukan tempur yang ditempatkan di seberang lautan sebanyak 103.000, sementara
keseluruhan populasi hanya sejuta jiwa atau sedikit lebih banyak dari itu."[94] Selandia Baru
juga memainkan peran kunci dalam Pertempuran Sungai Plate[95] dan kampanye udara dalam
Pertempuran Britania.[96][97] Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat memiliki lebih dari
400.000 personel militer yang ditempatkan di Selandia Baru.[98]

Selain Perang Vietnam, dan dua perang dunia, Selandia Baru juga bertempur dalam Perang
Korea, Perang Boer Kedua,[99] Kedaruratan Malaya,[100] Perang Teluk dan Perang Afganistan.
Selandia Baru juga berperan dalam beberapa misi pemeliharaan perdamaian regional, dan
global, seperti di Siprus, Somalia, Bosnia-Herzegovina, Sinai, Angola, Kamboja, perbatasan
Iran–Irak, Bougainville, Timor Timur, dan Kepulauan Solomon.[101] Selandia Baru juga
mengirimkan satu unit insinyur angkatan darat untuk membantu membangun kembali
infrastruktur Irak selama setahun pada Perang Irak.

Selandia Baru menempati peringkat ke-8 dalam Indeks Komitmen untuk Pembangunan tahun
2011 dari Pusat untuk Pembangunan Global, yang memeringkat negara-negara paling maju di
dunia dalam dedikasinya untuk kebijakan-kebijakan yang menguntungkan negara-negara
miskin.[102] Selandia baru dipandang sebagai negara paling damai kedua di dunia menurut
Indeks Kedamaian Global pada tahun 2012.[103]

Pemerintahan daerah dan teritorial eksternal

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah daerah di Selandia Baru dan Alam
Selandia Baru

Alam Selandia Baru.

Pendatang dini dari Eropa membagi-bagi Selandia Baru ke dalam beberapa provinsi, yang
menikmati taraf otonomi tinggi.[104] Karena adanya tekanan keuangan, dan keinginan untuk
mengkonsolidasi rel kereta api, pendidikan, penjualan tanah, dan kebijakan-kebijakan
lainnya, pemerintah kemudian mensentralisasi provinsi-provinsi ini dengan
menghapuskannya pada tahun 1876.[105] Hasilnya, Selandia Baru kini tidak memiliki entitas
subnasional yang terpisah-pisah. Keberadaan provinsi-provinsi ini masih membekas, dan
dikenang dalam hari ulang tahun provinsi[106] dan persaingan keolahragaan.[107]

Sejak tahun 1876, berbagai dewan telah memerintah daerah-daerah lokal di bawah legislasi
yang ditentukan oleh pemerintah pusat.[104][108] Pada tahun 1989, pemerintah menata ulang
pemerintahan daerah ke dalam struktur dua-jenjang, yakni dewan regional dan otoritas
teritorial.[109] 249 munisipalitas[109] yang wujud pada tahun 1975 kini telah dikonsolidasi
menjadi 67 otoritas teritorial, dan 11 dewan regional.[110] Peran dewan regional adalah untuk
mengatur "lingkungan alami dengan penekanan khusus berdasarkan pengelolaan sumber daya
alam",[109] sementara otoritas teritorial bertanggung jawab untuk mengurus persampahan, dan
limbah, air, jalan lokal, perizinan bangunan, dan urusan-urusan lokal lainnya.[111] Lima dari
dewan teritorial yang ada adalah berupa otoritas kesatuan dan juga bertindak sebagai dewan
regional.[112] Otoritas teritorial terdiri dari 13 dewan kota, 53 dewan distrik, dan Dewan
Kepulauan Chatham. Meskipun secara resmi Dewan Kepulauan Chatham bukan merupakan
otoritas kesatuan, dewan ini memikul banyak fungsi yang biasa dimiliki sebuah dewan
distrik.[113]

Alam Selandia Baru adalah salah satu dari 16 alam di dalam persemakmuran[114][115] dan
terdiri dari Selandia Baru, Tokelau, Dependensi Ross, Kepulauan Cook, dan Niue.[115]
Kepulauan Cook, dan Niue adalah negara-negara yang berpemerintahan-mandiri di dalam
asosiasi bebas bersama Selandia Baru.[116][117] Parlemen Selandia Baru tidak dapat
mengesahkan legislasi untuk negara-negara ini, tetapi dengan persetujuan negara tersebut
Selandia Baru dapat bertindak untuk urusan luar negeri, dan pertahanan. Tokelau adalah
teritorial yang tidak berpemerintahan-mandiri yang menggunakan bendera, dan lagu
kebangsaan Selandia Baru, tetapi dikelola oleh suatu dewan yang terdiri dari tiga orang tetua
(masing-masing satu dari tiap-tiap atol Tokelau).[118][119] Dependensi Ross adalah pendakuan
teritorial Selandia Baru di Antarktika, di mana dependensi ini mengoperasikan fasilitas
penelitian Basis Scott.[120] Undang-undang kewarganegaraan Selandia Baru memperlakukan
semua bagian alam Selandia Baru dengan setara, sehingga sebagian besar orang yang
dilahirkan di Selandia Baru, Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, dan Dependensi Ross sebelum
tahun 2006 merupakan warga negara Selandia Baru. Persyaratan tambahan berlaku untuk
mereka yang lahir pada tahun 2006 atau lebih terkemudian.[121]

[tampilkan]

 l
 b
 s

Pembagian administratif Selandia Baru

Lingkungan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Lingkungan Selandia Baru

Geografi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Selandia Baru


Lihat pula: Atlas Selandia Baru di Wikimedia Commons

Alpen Selatan yang ditutupi salju mendominasi Pulau Selatan, sedangkan Semenanjung
Auckland Utara di Pulau Utara membentang ke arah subtropika.
Gunung Taranaki di Pulau Utara.

Selandia Baru terdiri dari dua pulau utama, dan sejumlah pulau yang lebih kecil, terletak di
dekat pusat belahan lautan. Pulau Utara dan Pulau Selatan dipisahkan oleh Selat Cook,
selebar 22 kilometer di celah tersempitnya.[122] Di samping Pulau Utara, dan Pulau Selatan,
lima pulau terbesar yang dihuni adalah Pulau Stewart, Pulau Chatham, Pulau Great Barrier
(di Teluk Hauraki),[123] Pulau d'Urville (di Marlborough Sounds)[124] dan Pulau Waiheke (kira-
kira 22 kilometer dari Auckland tengah).[125] Pulau-pulau negara ini terletak di antara 29° LS
sampai 53° LS, dan 165° BT sampai 176° BT.

Selandia Baru memiliki panjang (lebih dari 1.600 kilometer membujur dari utara ke selatan)
dan memiliki lebar maksimum 400 kilometer melintang dari barat ke timur,[126] dengan garis
pantai sepanjang kira-kira 15.134 kilometer[127] dan total luas daratan seluas 268.021
kilometer persegi[128] Karena pulau-pulau luarnya yang terpisah jauh, dan garis pantainya
yang panjang, negara ini memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Zona Ekonomi
Eksklusif-nya, merupakan salah satu yang terluas di dunia, meliputi lebih dari 15 kali lipat
luas daratannya.[129]

Pulau Selatan adalah pulau yang terbesar di Selandia Baru, dan terbagi membujur oleh Alpen
Selatan di tengah-tengahnya.[130] Terdapat 18 puncak gunung yang lebih tinggi dari 3.000
meter di atas permukaan laut, yang tertinggi adalah Gunung Cook/Aoraki setinggi 3.754
kilometer di atas permukaan laut.[131] Pegunungan Fiordland yang curam, dan fyord yang
dalam adalah prasasti bagi proses glasiasi besar pada zaman es di tepi barat daya Pulau
Selatan.[132] Pulau Utara tidak terlalu bergunung-gunung, tetapi ditandai oleh banyak gunung
api.[133] Zona Vulkanik Taupo yang sangat aktif telah membentuk dataran tinggi vulkanik
yang besar, yang diselingi oleh gunung tertinggi di Pulau Utara, Gunung Ruapehu (2.797
meter di atas permukaan laut). Dataran tinggi ini juga menjadi tempat bagi danau terbesar di
negara ini, Danau Taupo,[134] yang terletak di kaldera salah satu supervolcano yang paling
aktif di dunia.[135]
Taman Nasional Abel Tasman di Pulau Selatan.

Negara ini memiliki topografi yang bervariasi, dan bahkan mungkin kedaruratannya di atas
banyak gelombang, hingga perbatasannya yang dinamis, ia mengangkang di antara Lempeng
Pasifik dan Lempeng Indo-Australia.[136] Selandia Baru adalah bagian dari Benua Selandia,
sebuah pecahan benua, hampir separo ukuran Australia, yang secara bertahap tenggelam
setelah terpisah dari adibenua Gondwana.[137] Kira-kira 25 juta tahun lalu, sebuah pergeseran
tektonik lempeng mulai meliukkan dan meremas kawasan ini. Sebagian besar bukti yang kini
berada di Alpen Selatan dibentuk oleh pemampatan kerak di sisi Sesar Alpen. Di tempat
lainnya, perbatasan lempeng melibatkan subduksi satu lempeng di bawah lempeng lainnya,
menghasilkan Palung Puysegur di selatan, Palung Hikurangi di timur Pulau Utara, dan Palung
Kermadec dan Palung Tonga[138] di utara jauh.[136]

Iklim

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Iklim di Selandia Baru

Selandia Baru beriklim lautan yang sedang dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara
10 °C di selatan sampai 16 °C di utara.[139] Maksima dan minima yang pernah dicatat adalah
42,4 °C di Rangiora, Canterbury dan −25,6 °C di Ranfurly, Otago.[140] Kondisi sangatlah
bervariasi dari satu region ke region lainnya, dari yang sangat basah di Pesisir Barat Pulau
Selatan sampai yang hampir semi-gersang di Otago Tengah dan Cekungan Mackenzie di
Pedalaman Canterbury, dan subtropis di Semenanjung Auckland Utara.[141] Di antara tujuh
kota terbesar, Christchurch adalah yang paling kering, rata-rata hanya menerima 640
milimeter curah hujan per tahun, dan Auckland adalah yang paling basah, menerima hampir
dua kali lipat yang diterima Christchurch.[142] Auckland, Wellington, dan Christchurch
semuanya menerima rata-rata 2.000 jam paparan sinar matahari per tahun. Bagian selatan,
dan barat-daya Pulau Selatan beriklim lebih sejuk, dan lebih berawan, dengan kira-kira
1.400–1.600 jam paparan sinar matahari per tahun; bagian utara, dan timur-laut Pulau Selatan
adalah wilayah yang paling cerah di negara ini, dan menerima kira-kira 2.400–2.500 jam
paparan sinar matahari per tahun.[143]
Keanekaragaman hayati

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keanekaragaman hayati Selandia Baru

Kiwi, burung endemik yang tidak bisa terbang adalah sebuah ikon nasional.

Pohutukava adalah sebuah tumbuhan endemik Selandia Baru.

Keterpencilan geografis Selandia Baru selama 80 juta tahun[144] dan biogeografi pulau
bertanggung jawab atas uniknya spesies flora dan fauna negara ini. Mereka telah berevolusi
dari kehidupan liar Gondwana atau beberapa organisme mampu memencar secara biologis
dengan menerbangkan dirinya dari pantai ke pantai, berenang, atau terbawa oleh dinamika
laut.[145] Kira-kira 82 persen tumbuhan berpembuluh asli Selandia Baru[n 2] adalah endemik,
meliputi 1.944 spesies dari 65 genus dan satu familia tunggal.[146][148] Dua jenis hutan utama
adalah hutan-hutan yang didominasi oleh pepohonan berdaun lebar dengan Podocarpaceae
yang mengambang, atau oleh Nothofagus di wilayah beriklim lebih dingin.[149] Tipe vegetasi
lainnya adalah padang rumput.[150]

Sebelum datangnya manusia, kira-kira 80 persen daratan Selandia Baru ditutupi oleh hutan,
dengan hanya alpen tinggi, basah, tak-subur, dan daerah-daerah vulkanik tanpa pepohonan.
[151]
Penggundulan hutan besar-besaran di Selandia Baru terjadi setelah manusia tiba, dengan
kira-kira separo hutan lenyap terbakar api setelah pendudukan oleh bangsa Polinesia.[152]
Sebagian besar hutan yang tersisa juga menyusut setelah datangnya bangsa Eropa, karena
terjadi pembalakan kayu atau pembukaan hutan untuk dijadikan lahan bagi perladangan
pastoral, menyisakan hutan hanya 23 persen dari keseluruhan daratan.[153]

Hutan-hutan didominasi oleh aneka burung, dan sedikitnya mamalia pemangsa telah menjadi
penyebab bagi beberapa spesies seperti kiwi, kakapo, dan takahē berevolusi menjadi burung
yang tidak bisa terbang.[154] Kedatangan manusia, perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan habitat, dan diperkenalkannya tikus Polinesia, ferret, dan mamalia lainnya mengarah
pada kepunahan banyak spesies burung, termasuk burung-burung besar seperti moa dan elang
Haast.[155][156]

Hewan-hewan asli lainnya diwakili oleh reptil (tuatara, bengkarung, dan cicak),[157] kodok,
laba-laba (katipo), serangga (weta), dan siput.[158][159] Beberapa, seperti burung wren, dan
tuatara, adalah begitu unik, sehingga mereka disebut fosil hidup. Tiga spesies kelelawar
(sejak kepunahannya) adalah tiga, dan hanya tiga tanda mamalia darat asli di Selandia Baru
sampai tahun 2006 ketika ditemukannya tulang-tulang unik dari mamalia darat seukuran-
tikus yang berumur paling muda 16 juta tahun.[160][161] Bagaimanapun, mamalia laut terdapat
cukup banyak, dengan hampir setengah cetacea dunia (paus, lumba-lumba, dan porpoise) dan
banyak pinniped dilaporkan terdapat di perairan Selandia Baru.[162] Ada banyak ragam burung
laut di Selandia Baru, sepertiganya hanya ada di negara ini.[163] Ada lebih banyak spesies
penguin yang ditemukan di Selandia Baru dibandingkan negara lain.[164]

Sejak datangnya manusia hampir setengah spesies vertebrata negara ini punah, termasuk
paling sedikit 51 jenis burung, tiga jenis kodok, tiga jenis kadal, satu jenis ikan air tawar,
empat jenis tumbuhan, dan satu jenis kelelawar.[155] Yang lainnya terancam punah atau
jumlahnya menyusut drastis.[155] Bagaimanapun, para pelestari di Selandia Baru telah
memelopori beberapa metode untuk membantu memulihkan kehidupan liar yang terancam,
termasuk suaka pulau, pengendalian hama, translokasi kehidupan liar, penyelenggaraan panti,
dan ecological restorasi pulau ekologis, dan kawasan-kawasan terpilih lainnya.[165][166][167][168]
Menurut Indeks Kinerja Lingkungan tahun 2012, Selandia Baru dipandang sebagai "pewujud
yang kuat" dalam hal perlindungan lingkungan, menempati peringkat ke-14 dari 132 negara
yang dinilai.[169]

Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Selandia Baru
Lihat pula: Daftar perusahaan Selandia Baru

Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi menyaingi
Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk dalam salah satu negara terbaik
misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia yang menempatkan Selandia Baru pada urutan
ketiga. Ekspor merupakan andalan utama perekonomian negara ini sehingga dampak
perekonomian dunia akan berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi negara ini.

Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan maju dengan
taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja
(KKB) per kapita sebesar US$ 28.250.[n 3] Satuan mata uang Selandia Baru adalah Dollar
Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai "dollar Kiwi"; mata uang ini juga beredar di
Kepulauan Cook (lihatlah Dollar Kepulauan Cook), Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn.
[173]
Selandia Baru menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011,[174]
ke-4 dalam Indeks Kebebasan Ekonomi The Heritage Foundation tahun 2012,[175] dan ke-13
dalam Indeks Inovasi Global INSEAD tahun 2012 .[176]

Milford Sound, salah satu tujuan wisata paling terkenal di Selandia Baru[177]

Auckland, sebuah kota bisnis dengan latar belakang Pulau Rangitoto.

Berdasarkan sejarahnya, industri-industri ekstraktif telah sangat berkontribusi bagi ekonomi


Selandia Baru, berfokus pada perburuan anjing laut, penangkapan paus, pemanenan lenan
liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli.[178] Dengan
dikembangkannya kapal laut berpembeku pada dasawarsa 1880-an daging, dan hasil-hasil
peternakan lainnya diekspor ke Britania, sebuah perdagangan yang menjadi basis bagi
pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia Baru.[179] Permintaan yang besar akan hasil-hasil
pertanian dari Britania Raya, dan Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru
untuk memperoleh standar kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia, dan Eropa Barat
pada dasawarsa 1950-an, dan 1960-an.[180] Pada tahun 1973 pasar ekspor Selandia Baru
mengalami penurunan ketika Britania Raya menggabungi Komunitas Eropa[181] dan faktor-
faktor pemberat lainnya, seperti krisis minyak 1973 dan krisis energi 1979, mengarah pada
melesunya ekonomi Selandia Baru.[182] Standar kehidupan di Selandia Baru mengalami
kejatuhan menjadi di bawah Australia, dan Eropa Barat, dan pada tahun 1982 Selandia Baru
memiliki pendapatan per kapita yang paling rendah di antara negara-negara maju yang
disurvey oleh Bank Dunia.[183] Sejak tahun 1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia
Baru berurusan dengan restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai
Rogernomics dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia
Baru dari ekonomi yang sangat proteksionistis menjadi ekonomi pasar bebas yang sangat
liberal.[184][185]

Angka pengangguran mengalami puncaknya di atas 10 persen pada tahun 1991, dan 1992,[186]
setelah malapetaka pasar saham 1987, tetapi sebenarnya jatuh ke angka terendah sebesar 3,4
persen pada tahun 2007 (peringkat ke-5 dari 27 negara OECD yang dibandingkan).[187]
Bagaimanapun, krisis finansial global yang berdampak besar bagi Selandia Baru, dengan
penyusutan PDB selama lima triwulan berturut-turut, resesi terpanjang dalam 30 tahun
terakhir,[188][189] dan angka pengangguran naik kembali menjadi 7% pada akhir tahun 2009.[190]
Pada bulan Mei 2012, laju pengangguran umum adalah pada kisaran 6,7%; sedangkan laju
pengangguran untuk mereka yang berusia 15 sampai 21 tahun adalah sebesar 13,6%.[191]
Selandia Baru mengalami serangkaian "emigrasi sumber daya kecerdasan" sejak dasawarsa
1970-an[192] yang masih berlanjut hingga kini.[193] Hampir seperempat pekerja sangat terampil
memilih hidup di seberang lautan, terutama di Australia, dan Britania, menempati proporsi
tertinggi di antara negara-negara maju.[194] Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi
"imigrasi sumber daya kecerdasan" yang membawa para profesional terdidik dari negara-
negara Eropa, dan negara-negara berkembang.[195][196]

Perdagangan

Selandia Baru sangat bergantung kepada perdagangan internasional,[197] khususnya hasil-hasil


pertanian.[198] Bilangan ekspornya adalah 24 persen dari produksinya,[127] membuat Selandia
Baru rentan terhadap harga-harga komoditas internasional, dan resesi global. Industri-industri
ekspor pentingnya adalah pertanian, hortikultura, perikanan, kehutanan, dan pertambangan,
yang menyumbang setengah ekspor negara ini.[199] Mitra ekspor utamanya adalah Australia,
Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Britania Raya.[127] Pada tanggal 7 April 2008, Selandia
Baru, dan Cina menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Selandia Baru-Cina,
perjanjian pertama yang ditandatangani Cina dengan negara maju.[200][201] Sektor jasa adalah
sektor terbesar dalam ekonomi negara ini, diikuti oleh manufaktur, dan konstruksi, dan
kemudian perkebunan, dan ekstraksi bahan mentah.[127] Pariwisata memainkan peran
signifikan dalam ekonomi Selandia Baru, menyumbang US$ 15,0 miliar bagi keseluruhan
PDB Selandia Baru, dan mendukung 9,6 persen seluruh tenaga kerja pada tahun 2010.[202]
International visitors to New Zealand increased by 3.1 percent in the year to October 2010[203]
dan diharapkan mengalami kenaikan pada laju 2,5 persen per tahun sampai tahun 2015.[202]

Wol pernah menjadi komoditas utama ekspor Selandia Baru.

Wol pernah menjadi ekspor pertanian utama Selandia Baru pada akhir abad ke-19.[178] Bahkan
pada dasawarsa 1960-an, ia memasok lebih dari sepertiga total perolehan ekspor,[178] tetapi
sejak saat itu harganya terus menurun dibandingkan komoditas-komoditas lainnya[204] dan wol
tidak lagi menguntungkan bagi banyak petani.[205] Sebaliknya, hasil peternakan, dan susu
meningkat, dengan banyaknya sapi perah bertambah menjadi dua kali lipat antara tahun 1990
sampai 2007,[206] menjadi penyumbang terbesar ekspor Selandia Baru.[207] Sejak tahun itu
sampai bulan Juni 2009, hasil susu mencapai 21 persen (US$ 9,1 miliar) dari total ekspor,[208]
dan perusahaan terbesar di negara ini, Fonterra, memegang kendali hampir sepertiga
perdagangan susu internasional.[209] Ekspor pertanian lainnya pada tahun 2009 adalah daging
sebesar 13,2 persen, wol sebesar 6,3 persen, buah-buahan sebesar 3,5 persen, dan perikanan
sebesar 3,3 persen. Industri anggur Selandia Baru telah mengikuti tren serupa susu,
banyaknya kebun anggur bertambah menjadi dua kali lipat pada periode yang sama,[210]
mengambil alih ekspor wol untuk kali pertama pada tahun 2007.[211][212]
Infrastruktur

Pada tahun 2008, minyak, gas, dan batu bara memasok 69 persen energi Selandia Baru, dan
31 persen sisanya dihasilkan dari energi terbarukan, khususnya tenaga air dan panas bumi.[213]
Jejaring transportasi di Selandia Baru meliputi 93.805 kilometer jalan, senilai 23 miliar
dollar,[214] dan 4.128 kilometer jalur rel kereta api.[215] Mayoritas kota kecil, dan kota besar
terhubung oleh angkutan bus, meskipun mobil pribadi adalah modus transportasi terbesar.[216]
Kereta api di Selandia Baru diswastakan pada tahun 1993, kemudian dibeli kembali oleh
pemerintah pada tahun 2004, dan kini masih menjadi badan usaha milik negara.[217] Kereta api
beroperasi melintasi negara ini, meskipun sebagian besarnya mengangkut barang dibanding
penumpang.[218] Sebagian besar pengunjung dari luar negeri tiba melalui jalur udara[219] dan
Selandia Baru memiliki tujuh bandar udara internasional, meskipun sejak bulan Februari
2011 sampai sekarang hanya Bandar Udara Internasional Auckland dan Christchurch yang
berhubungan langsung dengan negara lain selain daripada Australia maupun Fiji.[220] Kantor
Pos Selandia Baru memonopoli telekomunikasi sampai tahun 1989 ketika Telecom New
Zealand didirikan, mulanya sebagai badan usaha milik negara, dan kemudian diswastakan
pada tahun 1990.[221] Telecom masih memiliki mayoritas infrastruktur telekomunikasi, tetapi
persaingan dari penyedia lainnya bertambah hebat.[222] Uni Telekomunikasi Internasional
PBB menempatkan Selandia Baru pada peringkat ke-12 dalam pembangunan infrastruktur
informasi, dan komunikasi, naik empat tingkat antara tahun 2008 sampai 2010.[223]

Demografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Selandia Baru

Populasi historis Selandia Baru (hitam) dan bayangan laju pertumbuhan (merah).

Selandia Baru memiliki populasi sekitar 4 juta. Sekitar 80% dari populasinya adalah turunan
Eropa. Suku Maori adalah grup etnik kedua terbesar (14,7%). Sekitar 1996, dan 2001, jumlah
orang Asia (6,6%) melewati jumlah orang Kepulauan Pasifik (6,5%).

Kristen adalah agama dominan di Selandia Baru, meskipun hampir 40% populasinya tidak
memiliki agama. Denominasi utama Kristen adalah Anglikan, Presbiteranian, Katolik Roma,
dan Methodist. Ada juga sejumlah orang yang menyebut mereka Gereja Pantekosta dan
Baptis dan juga Mormon. Gereja Ratana yang berbasis di Selandia Baru memiliki banyak
pengikut di antara orang Maori. Menurut hasil sensus, agama minoritas lain termasuk Hindu,
Buddha, dan Islam. Terdapat lebih dari 36.000 Muslim di Selandia Baru yang sebagian besar
adalah pendatang baru, dan pengungsi.
Populasi Selandia Baru kira-kira sejumlah 4,4 juta jiwa.[224] Selandia Baru adalah negara yang
didominasi oleh kawasan perkotaan, dengan 72 persen populasi tinggal di 16 kawasan
perkotaan utama, dan 53 persen tinggal di empat kota terbesar Auckland, Christchurch,
Wellington, dan Hamilton.[225] Kota-kota di Selandia Baru pada umumnya berperingkat tinggi
dalam hal ukuran kelayakan huni internasional. Misalnya, pada tahun 2010 Auckland
menempati peringkat ke-4 kota paling layak huni di dunia dan Wellington menempati
peringkat ke-12 dalam Survey Kualitas Hidup versi Mercer.[226]

Angka harapan hidup seorang bayi Selandia Baru yang lahir pada tahun 2008 adalah 82,4
tahun untuk perempuan, dan 78,4 tahun untuk laki-laki.[227] Angka harapan hidup bayi pada
saat dilahirkan diramalkan naik dari 80 tahun menjadi 85 tahun pada tahun 2050, dan angka
kematian bayi diperkirakan mengalami penurunan.[228] Tingkat kesuburan total Selandia Baru
adalah sebesar 2,1; relatif tinggi untuk ukuran negara maju, dan kelahiran alami menempati
proporsi signifikan pertumbuhan populasi. Oleh karenanya, negara ini memiliki populasi
muda dibandingkan dengan negara-negara paling terindustrialisasi, dengan 20 persen
penduduk Selandia Baru berumur 14 tahun atau lebih muda.[229] Pada tahun 2050 populasi
Selandia Baru ditaksir mencapai 5,3 juta jiwa, umur median berubah dari 36 tahun menjadi
43 tahun, dan persentase orang yang berumur 60 tahun atau lebih tua berubah dari 18 persen
menjadi 29 persen.[228]

Etnisitas dan imigrasi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Orang Selandia Baru dan Imigrasi ke Selandia
Baru

Menurut sensus tahun 2006; 67,6 persen penduduk diketahui sebagai keturunan Eropa, dan
14,6 persen sebagai Māori.[230] Kelompok etnik utama lainnya adalah bangsa Asia (9,2
persen) dan bangsa Pasifik (6,9 persen), sedangkan 11,1 persen mengaku hanya sebagai
"Orang Selandia Baru" (atau serupa dengan itu) dan 1 persen mengaku beretnis lain.[231][n 4] Ini
bertentangan dengan data tahun 1961, ketika sensus melaporkan bahwa populasi Selandia
Baru pada saat itu 92 persen keturunan Eropa, dan 7 persen Māori, dengan minoritas Asia,
dan Pasifik sebesar 1 persen.[233] Sedangkan demonim untuk warga Selandia Baru dalam
bahasa Inggris adalah New Zealander, dan istilah kolokial "Kiwi" biasa digunakan oleh
masyarakat internasional[234] dan penduduk setempat.[235] Kata pinjaman dari bahasa Māori,
Pākehā biasanya merujuk pada warga Selandia Baru keturunan Eropa, meskipun beberapa
pihak menolak sebutan ini,[236][237] dan beberapa orang Māori menggunakannya untuk merujuk
semua warga Selandia Baru yang bukan dari kalangan Polinesia.[238]
Kelompok etnik yang paling bertumbuh-kembang di Selandia Baru adalah dari Asia. Di sini,
para pemain barongsai menari di Festival Lampion di Auckland.

Suku Māori adalah bangsa pertama yang mencapai Selandia Baru, diikuti oleh pendatang dini
Eropa. Kolonisasi berikutnya, didominasi oleh pendatang dari Britania, Irlandia, dan
Australia karena kebijakan yang ketat serupa dengan Kebijakan Australia Putih.[239] Terdapat
juga imigran yang signifikan dari Belanda, asal Dalmatia,[240] imigrasi dari Italia, dan Jerman
bersama-sama dengan imigrasi tak-langsung dari Eropa melalui Australia, Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan Afrika Selatan.[241] Setelah Depresi Besar kebijakan-kebijakan
diperlonggar, dan keanekaragaman migran semakin bertambah banyak. Pada tahun 2009–
2010, sebuah target tahunan tentang persetujuan 45,000–50,000 penduduk tetap telah
ditentukan oleh Badan Imigrasi Selandia Baru—lebih dari satu migran baru untuk setiap 100
penduduk Selandia Baru.[242] 23 persen populasi Selandia Baru dilahirkan di seberang lautan,
sebagian besarnya menetap di kawasan Auckland.[243] Sementara itu, sebagian besarnya masih
berasal dari Britania Raya, dan Irlandia (29 persen), imigrasi dari Asia Timur (sebagian
besarnya Tiongkok Daratan, tetapi dengan jumlah yang substansial juga dari Korea, Taiwan,
Jepang, dan Hong Kong) juga bertambah banyak dengan cepat.[244] Jumlah pelajar
internasional yang berbiaya sendiri menaik tajam pada akhir dasawarsa 1990-an, dengan
lebih dari 20.000 orang yang belajar dalam lembaga-lembaga pendidikan tinggi publik pada
tahun 2002.[245]

Bahasa

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa di Selandia Baru

Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling luas digunakan di Selandia Baru, dipertuturkan
oleh 98 persen penduduk.[246] Bahasa Inggris Selandia Baru adalah serupa dengan Bahasa
Inggris Australia, dan ada banyak penutur dari belahan utara bumi yang tidak mampu
mengucapkan aksen ini.[247]. Perbedaan yang paling mencolok antara Bahasa Inggris dialek
Selandia Baru, dan Bahasa Inggris dialek lainnya adalah pergeseran pada vokal depan
pendek: suara i yang pendek (seperti pada kit) menjadi agak diketengahkan mendekati suara
schwa (pepet) (contohnya a pada comma dan about); suara e pendek (seperti pada dress)
berpindah ke arah suara i pendek; dan suara a pendek (seperti pada trap) bergeser ke arah e
pendek.[248] Dengan demikian, pengucapan khas Selandia Baru untuk kata-kata bad, dead,
fish, dan chips terdengar seperti bed, did, fush, dan chups bagi orang yang bukan dari
Selandia Baru.

Setelah Perang Dunia II, Suku Māori coba dihalang-halangi menggunakan bahasa mereka
sendiri (te reo Māori) di sekolah, dan tempat kerja, dan bahasa Maori hanya digunakan
sebagai bahasa komunitas di beberapa daerah terpencil.[249] Bahasa Maori baru-baru ini mulai
diberdayakan kembali,[250][251] dinyatakan sebagai salah satu bahasa resmi Selandia Baru pada
tahun 1987,[252] dan dipertuturkan oleh 4,1 persen populasi.[246] Sekarang terdapat sekolah
pendalaman bahasa Māori, dan dua saluran televisi berbahasa Maori, dua, dan hanya dua
saluran televisi nasional yang sebagian besar jam siar utamanya disajikan dalam bahasa
Māori.[253] Banyak tempat secara resmi dinamai ganda, nama Maori, dan nama Inggris
beberapa tahun belakangan ini. Bahasa Samoa adalah salah satu bahasa lisan terpopuler di
Selandia Baru (2,3 persen),[n 5] diikuti oleh bahasa Perancis, bahasa Hindi, bahasa Yue, dan
bahasa Cina Utara.[246][254][n 6] Bahasa Isyarat Selandia Baru digunakan oleh hampir 28.000
orang, dan dibuat sebagai bahasa resmi kedua di Selandia Baru pada tahun 2006.[255]

Sebuah gereja Ratana.

Pendidikan dan agama

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pendidikan di Selandia Baru dan Agama di
Selandia Baru

Pendidikan dasar, dan menengah diwajibkan bagi anak-anak berusia 6 sampai 16 tahun,
sebagian besarnya dimulai pada usia 5 tahun.[256] Pendidikan wajib ini memerlukan waktu
selama 13 tahun, dan belajar di sekolah negeri adalah gratis. Selandia Baru memiliki angka
melek huruf sebesar 99 persen,[127] dan lebih dari setengah populasi berumur 15 sampai 29
tahun menjalani pendidikan tinggi.[256][n 7] Terdapat lima jenis lembaga pendidikan tinggi yang
dimiliki pemerintah: universitas, kolese pendidikan, politeknik, kolese spesialis, dan
wānanga,[257] selain lembaga pelatihan swasta.[258] Dalam populasi dewasa; 14,2 persen
bergelar sarjana atau lebih tinggi; 30,4 persen berkualifikasi sekunder (setara pendidikan
menengah); dan 22,4 persen tidak berkualifikasi formal.[259] Program Penilaian Pelajar
Internasional-nya OECD menempatkan sistem pendidikan Selandia Baru pada peringkat ke-7
terbaik di dunia, di mana para pelajar berkemampuan membaca, matematika, dan ilmu
pengetahuan yang sangat baik.[260]
Kristen adalah agama mayoritas di Selandia Baru, meskipun masyarakatnya termasuk yang
paling sekular di dunia.[261] Menurut Sensus 2006, 55,6 persen populasi mengaku sebagai
orang Kristen, sementara 34,7 persen lainnya mengaku tak-beragama (meningkat dari 29,6
persen pada tahun 2001) dan kira-kira 4 persen menganut agama lain.[262][n 8] Denominasi
Kristen terbesar yang ada di Selandia Baru adalah Anglikan, Katolik Roma, Presbiterian, dan
Metodisme. Terdapat juga jumlah penganut Kristen yang signifikan yang mengaku sebagai
pengikut aliran Pentakosta, Baptis, dan Mormon; serta gereja Ratana yang berbasis di
Selandia Baru yang diikuti oleh banyak orang Māori. Menurut gambaran sensus, agama
minoritas signifikan lainnya adalah Hindu, Buddha, dan Islam.[254][263]

Daftar kota di Selandia Baru


(Taksiran populasi pada bulan Juni 2010)[264]

Peri Peri
Nama Regi Popul Nama Regi Popul
ngka ngka
Kota on asi Kota on asi
t t
1,377, 117,7
200 00
Regi Regio
Taksir Taksir
Auckl on Dune n
1 an 7 an
and Auck din Otag
Juni Juni
land o
2011[2 2011[2
65][266] 65][266]

393,4 82,40
Regio
00 0
Regi Palm n
Taksir Taksir
Wellin on ersto Mana
2 an 8 an
gton Welli n watu-
Juni Juni
ngton North Wang
2011[2 2011[2
65][266] anui 65][266]
380,9 60,80
00 0
Regi
Christ Taksir Taksir
on Nelso Nelso
3 churc an 9 an
Cante n n
h Juni Juni
rbury
2011[2 2011[2
65][266] 65][266]

4 Hamil Regi 206,4 10 Rotor Regio 56,20


ton on 00 ua n Bay 0
Waik Taksir of Taksir
ato an Plent an
Juni Juni
2011[2 y 2011[2
65][266] 65][266]

124,8 52,50
Regi 00 0
Napier Regio
on Taksir New Taksir
- n
5 Haw an 11 Plym an
Hastin Taran
ke's Juni outh Juni
gs aki
Bay 2011[2 2011[2
65][266] 65][266]

121,5 52,20
Regi
00 0
on Regio
Taksir Wha Taksir
Taura Bay n
6 an 12 ngare an
nga of North
Juni i Juni
Plent land
2011[2 2011[2
y 65][266] 65][266]

Budaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Selandia Baru
Hiasan rumah dari akhir abad ke-20 yang melukiskan seorang mualim kupe yang berjuang
melawan dua makhluk laut.

Bangsa Māori kuno mengadaptasi budaya Polinesia timur yang berbasis tropika, sejalan
dengan tantangan-tantangan yang melekat dengan suatu lingkungan yang lebih luas, dan lebih
beraneka ragam, yang sebenarnya secara langsung ataupun tidak langsung juga
mengembangkan budaya sendiri yang berbeda. Organisasi sosial sangatlah bersifat komunal
dengan keluarga (whanau), sub-suku (hapu), dan suku (iwi) yang diatur oleh seorang ketua
(rangatira) yang kedudukannya memerlukan persetujuan komunitas.[267] Imigran Britania,
dan Irlandia membawa aspek-aspek kebudayaan mereka ke Selandia Baru, dan juga
memengaruhi kebudayaan Māori,[268][269] khususnya dengan diperkenalkannya Agama Kristen.
[270]
Bagaimanapun, Māori masih menganggap kepatuhan mereka terhadap kelompok-
kelompok kesukuan sebagai bagian penting dari identitas mereka, dan kekerabatan Māori
mirip dengan apa yang berlaku di masyarakat Polinesia lainnya.[271] Yang lebih baru, Budaya
Amerika Serikat, Australia, Asia, dan budaya-budaya Eropa lainnya telah memengaruhi
budaya Selandia Baru. Budaya-budaya Polinesia yang bukan Māori juga terlihat, dengan
diselenggarakannya Festival Pasifika, festival Polinesia terbesar di dunia, dan kini menjadi
acara tahunan di Auckland.
Para penari dari Kepulauan Cook Islands di Festival Pasifika, Auckland.

Kehidupan perdesaan yang luas di Selandia Baru dini telah membentuk citra Orang Selandia
Baru yang kasar, pemecah masalah yang sangat gigih.[272] Kesantunan diharapkan, dan
diberdayakan melalui "sindroma opium tinggi", di mana pihak-pihak berpenghasilan tinggi
menerima kritikan pedas.[273] Pada masa itu Selandia Baru tidak dikenal sebagai negara
intelek.[274] Sejak permulaan abad ke-20 sampai penghujung dasawarsa 1960-an budaya Māori
ditekan oleh upaya asimilasi Māori ke dalam Orang Selandia Baru keturunan Britania.[249]
Pada dasawarsa 1960-an, ketika pendidikan tinggi, dan kawasan perkotaan meluas[275] budaya
perkotaan mulai mendominasi.[276] Meskipun sebagian besar populasi kini menetap di kota-
kota, banyak seni, sastra, film, dan lawakan Selandia Baru bertemakan perdesaan.

Budaya Maori

Para Māori adalah orang-orang Polynesia asli Selandia Baru (Aotearoa). Mereka mungkin
tiba di Polinesia selatan-barat dalam beberapa gelombang pada suatu waktu sebelum 1300,
meskipun tanggal sampai dengan 2000 tahun yang lalu masih menarik dukungan. Para Māori
menyelesaikan pulau, dan mengembangkan budaya yang berbeda. Sejarah lisan Maori
bercerita tentang perjalanan panjang dari Hawaiki (tanah air mitos di Polinesia tropis) di kano
laut-akan besar ( waka ).Mitologi Māori adalah korpus khas dewa, dan pahlawan, berbagi
beberapa motif Polinesia. Beberapa tokoh terkenal yang Rangi, dan Papa ,Maui , dan Kupe .
Pusat ke acara budaya banyak adalah marae , dimana keluarga, dan suku berkumpul untuk
acara-acara khusus, seperti pōwhiri atau Tangi .Māori sering menyebut diri mereka " tāngata
whenua "(orang-orang dari tanah), menempatkan kepentingan tertentu pada gaya hidup yang
terhubung ke darat, dan laut. hidup komunal, berbagi, dan hidup dari tanah tersebut, nilai-
nilai tradisional yang kuat. Nilai-nilai yang berbeda, sejarah, dan pandangan dunia dari Maori
disajikan melalui seni tradisional, dan keterampilan seperti HAKA , ta moko ,waiata , ukiran,
tenun, dan poi . Konsep tapu (berarti tabu atau sakral) juga kekuatan yang kuat dalam budaya
Māori, diterapkan pada benda, orang, atau bahkan pegunungan. Eropa bermigrasi ke Selandia
Baru dalam meningkatkan nomor dari akhir abad 18, dan teknologi senjata, dan penyakit
mereka memperkenalkan masyarakat stabil Māori. Setelah 1840, dan Perjanjian Waitangi ,
Māori kehilangan banyak tanah mereka, dan mana (prestise, dan otoritas), memasuki masa,
dan numerik penurunan budaya. Namun populasi mereka mulai meningkat lagi dari akhir
abad 19, dankebangkitan budaya dimulai pada tahun 1960-an, kadang-kadang dikenal sebagai
Renaisans Maori .

Budaya Orang Pakeha

Pākehā budaya (biasanya identik dengan Selandia Baru Eropa ) terutama berasal dari dari
pemukim Inggris yang dijajah Selandia Baru pada abad kesembilan belas. Meskipun
recognisably berkaitan dengan budaya Inggris, ia selalu memiliki perbedaan jelas, dan ini
telah meningkat waktu telah berlangsung. Hal-hal yang membedakan budaya Pākehā dari
budaya Inggris termasuk tingkat-tingkat yang lebih tinggi egalitarianisme , anti-
intelektualisme , dan gagasan bahwa kebanyakan orang dapat melakukan hal-hal yang paling
jika mereka menaruh pikiran mereka untuk itu. Dalam budaya Pākehā adalah sub-budaya
yang berasal dari kelompok-kelompok Eropa Irlandia, Italia, dan lainnya, serta subkultur non-
berbagai etnis.Telah menyatakan bahwa Pākehā tidak benar-benar memiliki budaya, atau jika
mereka melakukannya bukan merupakan salah satu yang berbeda. Sebagian dari masalah ini
adalah bahwa budaya tinggi sering keliru untuk budaya secara umum, dan kurangnya
pengakuan historis diberikan kepada seniman penulis Selandia Baru, dan komposer
dipandang sebagai bukti kurangnya budaya. Sebaliknya, Pākehā budaya popumumnya sangat
terlihat, dan sering dihargai. Hal ini diamati dalam kepercayaan umum bahwa kiwiana ,
kategori gaya 1950-artefak kitsch, adalah batu ujian budaya yang menentukan. Lainnya
berpendapat keyakinan bahwa dalam 'ketiadaan' budaya di NZ adalah gejala istimewa putih ,
memungkinkan anggota kelompok yang dominan untuk melihat budaya mereka sebagai
'normal' atau 'default', bukan sebagai posisi tertentu dari keuntungan relatif. Salah satu tujuan
dari Pākehā kelompok anti-rasis tahun 1980-an adalah untuk memungkinkan Pākehā untuk
melihat budaya mereka sendiri seperti itu, daripada berpikir apa yang mereka lakukan adalah
normal, dan apa yang orang lain lakukan adalah 'etnis' dan aneh.

Seni

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Seni di Selandia Baru

Sebagai bagian dari kebangkitan budaya Māori, seni tenun, dan kerajinan tangan tradisional
kini dipraktikkan lebih luas, dan para seniman Māori semakin membanyak, dan semakin
berpengaruh.[277] Sebagian besar ukiran Māori menampilkan gambar-gambar manusia, pada
umumnya dengan tiga jari, dan tampak alami, detail kepala, atau kepala yang fantastis.[278]
Pola-pola permukaan meliputi pilinan, bubungan, takukan, dan sisik ikan menghiasi sebagian
besar ukiran.[279] Arsitektur unggulan Māori memuat bangunan-bangunan pertemuan yang
diukir (wharenui), dihiasi dengan ukiran, dan ilustrasi simbolis. Bangunan-bangunan ini
aslinya dirancang untuk dapat dibangun kembali, diubah, dan disesuaikan untuk keperluan
yang berbeda-beda.[280]

Māori menghias kayu-kayu bangunan putih, kano, dan nisan menggunakan cat merah
(campuran ochre merah, dan lemak hiu) dan hitam (terbuat dari jelaga) dan membuat lukisan
burung, reptil, dan desain lain pada dinding gua.[281] Rajah-rajah Māori (moko) memuat jelaga
berwarna yang dicampur dengan getah, digoreskan pada daging menggunakan pahat yang
terbuat dari tulang.[282] Sejak ketibaan orang Eropa, lukisan, dan foto menjadi didominasi oleh
pemandangan alam, aslinya bukan merupakan karya seni, melainkan gambaran Selandia Baru
yang sebenarnya.[283] Foto-foto Māori juga lazim, di mana pelukis dini sering menggambarkan
mereka sebagai "noble savage" (orang liar yang terhormat), kecantikan yang eksotik, atau
pribumi yang bersahabat.[283] Keterpencilan negara ini telah memperlambat terterimanya
pengaruh tren kesenian Eropa, dan memungkinkan seniman lokal mengembangkan gaya
regionalisme sendiri yang berbeda.[284] Pada dasawarsa 1960-an, dan 1970-an ada banyak
seniman yang memadukan teknik-teknik Māori, dan Barat, untuk menciptakan bentuk-bentuk
seni yang unik.[285] Seni, dan kerajinan Selandia Baru secara bertahap telah menerima
perhatian internasional, contohnya melalui pameran di Biennale di Venezia pada tahun 2001,
dan pameran "Paradise Now" di New York pada tahun 2004.[277][286]
Potret Hinepare dari Ngāti Kahungunu karya Gottfried Lindauer, menggambarkan chin
moko, pounamu hei-tiki, dan jubah tenun.

Jubah Māori terbuat dari serat lenan murni, dan bercorak segitiga, berlian, dan bentuk-bentuk
geometri lainnya dengan warna hitam, merah, dan putih.[287] Batu hijau dijadikan anting-
anting, dan kalung, dengan desain yang paling terkenal adalah hei-tiki, sebuah gambaran
manusia yang diputarbalik, sedang duduk bersila dengan kepalanya miring ke samping.[288]
Orang Eropa membawa etiket busana Inggris ke Selandia Baru, dan sampai dasawarsa 1950-
an sebagian besar orang berdandan untuk acara-acara sosial.[289] Standar-standar sejak saat itu
menjadi lebih santai, dan gaya busana Selandia Baru telah menerima reputasi atas
kesederhanaanya, kepraktisannya, dan kesahajaannya.[290][291] Bagaimanapun, industri busana
lokal telah tumbuh secara signifikan sejak tahun 2000, melipatduakan ekspor, dan bertambah
dari segelintir saja menjadi kira-kira 50 merek yang mapan, di mana beberapa merek
memperoleh pengakuan internasional.[291]

Sastra

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sastra Selandia Baru

Māori dengan cepat mengadopsi tulisan sebagai alat untuk berbagi pemikiran, dan banyak
kisah, dan puisi lisannya dikonversi menjadi tulisan.[292] Sebagian besar sastra Inggris klasik
diperoleh dari Britania, dan tidak pernah terjadi sedemikian sampai dasawarsa 1950-an ketika
toko-toko penerbitan lokal bertambah banyak, dengan demikian sastra Selandia Baru pun
mulai semakin dikenal masyarakat.[293] Meskipun masih sangat dipengaruhi oleh tren global
(modernisme) dan peristiwa global (Depresi Besar), para penulis pada dasawarsa 1930-an
mulai mengembangkan kisah-kisah yang semakin berfokus pada pengalaman mereka di
Selandia Baru. Pada periode ini sastra berubah dari kegiatan jurnalistik menjadi pencarian
yang lebih bersifat akademis.[294] Partisipasi dalam perang dunia telah memberikan beberapa
penulis Selandia Baru sebuah perspektif baru tentang budaya Selandia Baru, dan dengan
membanyaknya universitas pascaperang sastra lokal pun semakin berkembang.[295]

Hiburan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Musik di Selandia Baru, Perfilman Selandia Baru,
dan Media di Selandia Baru
Lompat bungee di sebuah sanggraloka di kota kecil Queenstown.

Musik di Selandia Baru dipengaruhi oleh blues, jazz, country, rock and roll, dan hip-hop;
banyak dari genre ini yang memberikan interpretasi khas Selandia Baru.[296] Māori
mengembangkan lagu, dan nyanyian tradisional dari nenek moyang mereka yang berasal dari
Asia Tenggara, dan setelah terpencil selama berabad-abad terbentuklah bunyi-bunyi yang
"monoton", "muram", dan "unik".[297] Seruling dan terompet digunakan sebagai alat musik[298]
atau sebagai alat pemberi isyarat ketika perang atau acara khusus berlangsung.[299] Penduduk
dini membawa musik etnik mereka, di mana paduan suara dan grup musik yang memainkan
alat musik yang terbuat dari kuningan menjadi memasyarakat, dan para musisi mulai
melakukan pertunjukan jelajah Selandia Baru pada dasawarsa 1860-an.[300][301] Grup musik
yang menggunakan tambur, dan alat musik tiup semakin meluas pada akhir abad ke-20.[302]
Industri rekaman di Selandia Baru mulai berkembang pada tahun 1940, dan ada banyak
musisi Selandia Baru yang mencapai sukses di Britania, dan Amerika Serikat.[296] Beberapa
seniman memproduksi lagu-lagu berbahasa Māori, dan lagu-lagu berbasis tradisi Māori, kapa
haka (lagu, dan tarian) dibangkitkan kembali.[303] Anugerah Musik Selandia Baru
diselenggarakan setiap tahun oleh Asosiasi Industri Rekaman Selandia Baru (RIANZ); acara
anugerah/penghargaan pertama diselenggarakan pada tahun 1965 oleh Reckitt & Colman
dengan tajuk Loxene Golden Disc Awards.[304] RIANZ juga menerbitkan tangga musik resmi
mingguan negara ini.[305]

Radio pertama hadir di Selandia Baru pada tahun 1922, sedangkan televisi pada tahun 1960.
[306]
Jumlah film Selandia Baru secara signifikan bertambah banyak pada dasawarsa 1970-an.
[307]
Pada tahun 1978 Komisi Film Selandia Baru mulai membantu para pembuat film lokal,
dan banyak film berhasil menarik perhatian dunia, beberapa di antaranya menerima
pengakuan internasional. Pelonggaran peraturan pada dasawarsa 1980-an telah berhasil
menaikkan jumlah stasiun radio, dan televisi.[307] Televisi Selandia Baru utamanya
menayangkan acara-acara dari Britania, dan Amerika, bersama-sama dengan sejumlah acara
dari Australia, dan juga produk lokal. Keanekaragaman pemandangan alam, dan ukurannya
yang kompak, ditambah insentif dari pemerintah,[308] telah mendorong beberapa produser
untuk membuat film berbiaya besar di Selandia Baru.[309] Industri media di Selandia Baru
didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan, sebagian besar darinya dimiliki asing, meskipun
negara masih menguasai kepemilikan beberapa stasiun televisi, dan radio. Antara tahun 2003
sampai 2008, Reporters Without Borders secara konsisten menempatkan kebebasan pers
Selandia Baru pada peringkat 20 besar.[310] Pada tahun 2011, Selandia Baru menempati
peringkat ke-13 dunia dalam hal kebebasan pers versi Freedom House, dengan media
terbebas kedua di Asia-Pacific setelah Palau.[311]

Olahraga

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Olahraga di Selandia Baru


Arca seorang pendaki gunung, Sir Edmund Hillary, menatap ke arah Gunung Cook/Aoraki.

Para pemain sepakbola menari "haka" sebelum pertandingan dimulai.

Sebagian besar kode keolahragaan utama di Selandia Baru berasal dari Inggris.[312] Golf, bola
jaring, tenis, dan kriket adalah empat cabang olahraga terpopular di Selandia Baru, sepakbola
adalah yang paling popular di kalangan anak muda, dan uni rugbi adalah yang paling banyak
ditonton.[313] Kunjungan berjaya sepak bola rugbi ke Australia, dan Britania Raya pada akhir
dasawarsa 1880-an dan awal dasawarsa 1900-an memainkan perang awal dalam
menanamkan identitas nasional,[314] meskipun pengaruh olahraga mengalami kemunduran
sejak saat itu.[315] Balap kuda juga pernah menjadi olahraga tontonan yang merakyat, dan
menjadi bagian dari budaya "Rugbi, Balap, dan Bir" pada dasawarsa 1960-an.[316]
Keikutsertaan Māori dalam olahraga Eropa khususnya dapat disaksikan dalam rugbi, dan tim
negara ini menampilkan haka (olahraga tantangan tradisional Māori) sebelum pertandingan-
pertandingan internasional.[317]

Selandia Baru memiliki tim-tim internasional yang kompetitif dalam uni rugbi, bola jaring,
kriket, liga rubgi, dan sofbol, dan secara tradisional berkinerja bagus dalam hal triatlon,
rowing, balapan yacht, dan bersepeda. Negara ini memiliki rasio medali-berbanding-populasi
yang bagus pada olimpiade dan Pesta Olahraga Persemakmuran.[313][318] Tim uni rugbi
nasional Selandia Baru seringkali dipandang sebagai yang terbaik di dunia, dan menguasai
Piala Dunia Rugbi Uni. Selandia Baru juga menguasai juara dunia liga rugbi. Selandia Baru
dikenal melalui olahraga ekstrem, pariwisata petualangan,[319] dan tradisi naik-gunung yang
hebat.[320] Kegiatan luar-ruangan lainnya adalah bersepeda, memancing, berenang, berlari,
melintas-alam, berkano, berburu, berolahraga-salju, dan berselancar adalah juga merakyat.[321]
Olahraga Polinesia, waka ama, balap kano, telah semakin merakyat, dan kini menjadi cabang
olahraga internasional yang melibatkan tim-tim dari semua negara Pasifik.

Anda mungkin juga menyukai