PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN KLINIK PELAYANAN KONTRASEPSI DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
Isi dan Manfaat Penuntun Belajar
Penuntun belajar pelayanan berbagai cara kontrasepsi ini dirancang untuk membantu
peserta mempelajari langkah-langkah dan keterampilan yang diperlukan dalam memberikan
pelayanan asuhan kesehatan reproduksi dan berbagai cara kontrasepsi yang mencakup:
Deteksi dini Ca. Cervix dengan metode IVA
Deteksi dini Ca. Cervix dengan metode Papsmear
Deteksi dini Ca. Payudara dengan metode SADARI
Deteksi dini Ca. Payudara melalui Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Petugas
kesehatan
Pencegahan Infeksi
Pelayanan Kondom
Pelayanan Kontrasepsi Suntikan
Pelayanan Kontrasepsi Pil
Konseling Pemasangan IUD
Penapisan Klien IUD
Pemasangan IUD Copper T380A
Konseling Pasca Pemasangan IUD
Konseling Pra Pencabutan IUD
Pencabutan IUD
Konseling Pasca Pencabutan IUD
Konseling Pemasangan Implan
Penapisan Klien Implan
Pemasangan Implan dua kapsul
Konseling Pasca Pemasangan Implan
Konseling Pencabutan Implan
Pencabutan Implan dua kapsul
Konseling pasca pencabutan implant
Konseling tubektomi
Pokok-pokok dalam konseling pelayanan kontrasepsi
Masing-masing Penuntun Belajar berisi langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh
konselor atau petugas saat memberikan pelayanan Keluarga Berencana. Dengan
membaca dan menghayati langkah-langkah dalam penuntun belajar, peserta didik akan
lebih mudah memahami bagaimana prosedur pelayanan yang dilakukan dalam keadaan
yang sebenarnya. Peserta didik perlu menyadari bagaimana langkah-langkah atau prosedur
yang tertulis dalam Penuntun Belajar dilaksanakan. Terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut, ada yang urutannya bisa dibalik atau dilaksanakan bersamaan,
adapula yang dalam keadaan tertentu suatu langkah dapat tidak dilakukan.
Diharapkan para peserta didik mendiskusikan hal-hal tersebut dengan Pelatih agar
pengertian dan pemahamannya tidak keliru, langkah-langkah standar yang tertulis dalam
Penuntun Belajar ini dirancang dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan dan mutu
pelayanan, karenanya sangat tidak dianjurkan bagi peserta didik untuk melakukan langkah-
langkah yang tidak sesuai.
Pada saat Penuntun Belajar ini pertama kali dipergunakan oleh peserta didik, tidak
merupakan keharusan bahwa peserta didik akan melakukannya secara benar, akan tetapi
lebih penting mereka memperoleh manfaat dalam dua hal, yaitu : (1) memahami tahapan
dan langkah yang baik dan benar (skill acquisition), (2) mampu menilai sendiri kemajuan
belajar dan tingkat keterampilan yanh dicapainya serta mempunyai rasa percaya diri untuk
melaksanakan langkah atau prosedur tersebut (skill competency).
Penuntun Belajar harus digunakan selama belajar keterampilan klinik dan praktek konseling
baik pada waktu permainan peran maupun pada waktu praktek klinik. Penuntun Belajar ini
dirancang untuk digunakan pertama kali pada awal mempelajari keterampilan baru (skill
acquisition), baik saat demonstrasi oleh Pelatih maupun akuisisi dengan menggunakan
model anatomi.
Penggunaan Penuntun Belajar ini mensyaratkan adanya kerjasama yang baik antara
Pelatih dengan peserta didik. Sebelum menggunakan Penuntun Belajar, Pelatih akan
mendiskusikan dan menunjukkan (dengan mengunakan video atau alat peraga lain) kepada
para peserta didik, sehingga pada saat demonstrasi langkah klinik pada model, peserta
didik dapat melihat dan memahami langkah-langkah tersebut dengan baik.
Selama praktek berlangsung, peserta didik dapat menggunakan Penuntun Belajar ini
sebagai pedoman untuk melakukan langkah-langkah pelayanan maupun dalam
memberikan umpan balik pada saat peserta lain memperagakan pelayanan. Pada fase
awal, pelatih perlu mendatangi setiap kelompok peserta didik yang sedang berperaktek
untuk mengobservasi dan menilai proses kemajuan belajar peserta didik, serta memastikan
apakah peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah klinik tersebut seperti yang
diharapkan.
Pada awalnya, peserta didik menggunakan Penuntun Belajar untuk menyimak demonstrasi
langkah-langkah klinik yang diperagakan oleh Pelatih dan pertama kali mencoba model
anatomi. Peserta didik harus belajar dan berlatih hingga mampu menunjukkan kinerja yang
memadai pada model. Kinerja yang tinggo dapat dicapai melalui pemahaman dan
pengulangan setiap langkah pada Penuntun Belajar, sehingga akan dapat menguasai
langkah yang ada dalam Penuntun Praktek.
Selanjutnya, kegiatan praktek dalam kelas akan menggunakan Penuntun Praktek pada
model anatomi (penguasaan langkah pokok dan kinerja dapat dirujuk ke Penuntun Belajar
yang rinci). Pada tahap ini peserta didik dibagi dalam kelompok, dimana seorang peserta
didik melakukan praktek prosedur klinik dan peserta lain melakukan penilaian pada setiap
langkah yang dilakukan pasangannya (teman sekelompokny). Pelatih kemudian berkelilinh
untuk melihat kemajuan belajar dan menilai apakah peserta dapat mengikuti tiap langkah
berdasarkan penuntun dalam pengembangan keterampilan yang dipeajari.
Segera setelah sesesai sesi praktek suatu keterampilan atau prosedur, pelatih atau penilai
harus berdiskusi dengan peserta didik dan memberikan arahan atau umpan balik positif.
Dengan proses tersebut diharapkan akan tercipta suasana yang kondusif dalam kelancaran
proses belajar dan perbaikan-perbaikan dapat dilakukan dengan efektif. Sangatlah penting
untuk menyadari bahwa langkah-langkah dalam Penuntun Belajar merupakan kesatuan
yang saling terkait, sehingga semuanya perlu dipelajari dengan baik. Konseling dan
penapisan klien juga merupakan keterampilan yang sama pentingnya dengan keterampilan
klinik pelayanan kontrasepsi.
Penilaian kinerja pada tiap langkah dalam Penuntun Belajar dilakukan menggunakan skala
yang terdiri dari Ya atau Tidak . Arti dari setiap angka tersebut adalah sebagai berikut :
Tidak : Tidak dikerjakan/ Dilakukan tapi belum sempurna (Langkah kegiatan yang
seharusnya dilakukan, saat dilakukan pengamatan atau observasi tidak
dikerjakan atau Langkah prosedur belum dilakukan secara baik dan benar, atau
dilakukan dalam urutan yang tidak sesuai, atau beberapa langkah tidak
dilaksanakan)
Nama mahasiswa :
NIM :
Mata kuliah :
Kompetensi : Melakukan Pemeriksaan IVA
Berikan nilai disetiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
Ya : Dilakukan dengan lengkap (Semua langkah prosedur dilakukan dengan baik dan
benar, serta urutannya benar dan sesuai)
Tidak : Tidak dikerjakan atau dilakukan tapi belum sempurna (langkah prosedur belum
dilakukan secara baik dan benar, atau tidak dilakukan dalam urutan yang tidak
sesuai atau beberapa langkah tidak dilaksanakan )
No Dilakukan
LANGKAH KEGIATAN
. Ya Tidak
A. Pengetahuan Kritis (20%)
1. Pengertian Pemeriksaan IVA
2. Tujuan Pemeriksaan IVA
3. Syarat Pemeriksaan IVA
4. Fungsi Alat yang digunakan pada pemeriksaan IVA
SUB TOTAL
B. Teknik Melakukan (60%)
1). Persiapan Alat
Baki berisi:
1. Asam asetat 3-5 % dalam botol
2. Betadine 10 %
3. Lampu Sorot
4. Kom berisi kapas kering air DTT
5. Waskom berisi larutan klorin 0,5 %
6. Tempat sampah basah dan kering
7. Handuk kering
8. Selimut
Bak Instrument steril 1 berisi
1. Handscoon 1 Pasang
2. Spekulum cocor bebek
3. Tampontang 1
4. Lidi wotten 2
5. Kassa steril 2
5).Pelaksanaan
1. Melakukan vulva higyene
2. Memasukkan spekulum kedalam vagina( tangan kiri
membuka labio minor), spekulum dipegang oleh tangan
kanan. Dalam keadaan tertutup kemudian masukkan
ujungnya kedalam introitus vagina dengan posisi miring
3. Putar spekulum 45◦ kebawah sehingga spekulum menjadi
melintang dalam vagina kemuadian didorong masuk lebih
dalam kearah forniks posterior sampai puncak vagina
4. Buka spekulum pada tangkainya secara perlahan-lahan
dan atur sampai porsio terlihat dengan jelas
5. Setelah terlihat dengan jelas kunci spekulum dengan
mengencangkan bautnya kearah kanan
6. Oleskan lidi woten yang telah dicelup dengan asam asetat
keseluruh permukaan porsio (oleskan secara memutar
searah jarum jam) lalu buang lidi wottten yang telah
dipakai kedalam tempat sampah
7. Tunggu 1 menit dan interprestasikan hasilnya. Bila terjadi
proses karsinongen maka porsio akan berubah warna dari
warna merah menjadi bintik-bintik putih
8. Bersihkan porsio dengan kassa betadine
9. Keluarkan spekulum secara perlahan-lahan
10. Lakukan vulva higyene kembali dari dalam keluar
11. Rapikan klien
SUB TOTAL
C Sikap (20%)
1.Sopan dan ramah
2.Bekerja secara sistematis
3.Menunjukkan nilai membantu
4.Menjaga privacy atau budaya klien
5.Bekerja dengan hati-hati dan cermat
6. Bekerja dengan prinsip mencegah infeksi
SUB TOTAL
TOTAL
NILAI RATA_RATA
Keterangan:
Nilai Akhir : (20% x A ) + (60% x B ) + (20% x C ).
Nilai Akhir :
PematangSiantar, 2016
Penguji I Penguji II
(………………………………) (………………………………)
NIP: NIP:
Mahasiswa
(.............................................................
)
NIM:
Nama mahasiswa :
NIM :
Mata kuliah :
Kompetensi : Melakukan Pengambilan Hapusan Pap Smear
Berikan nilai disetiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
Ya : Dilakukan dengan lengkap (Semua langkah prosedur dilakukan dengan baik dan
benar, serta urutannya benar dan sesuai)
Tidak : Tidak dikerjakan atau dilakukan tapi belum sempurna (langkah prosedur belum
dilakukan secara baik dan benar, atau tidak dilakukan dalam urutan yang tidak
sesuai atau beberapa langkah tidak dilaksanakan )
No Dilakukan
LANGKAH KEGIATAN
. Ya Tidak
A. Pengetahuan Kritis (20%)
1. Pengertian Pemeriksaan Papsmear
2. Tujuan Pemeriksaan Papsmear
3. Syarat Pemeriksaan Papsmear
4. Fungsi Alat yang digunakan pada pemeriksaan Papsmear
SUB TOTAL
B. Teknik Melakukan (60%)
1). Persiapan Alat
Baki berisi:
1. Betadine 10 %
2. Lampu Sorot
3. Kom berisi kapas kering air DTT
4. Waskom berisi larutan klorin 0,5 %
5. Tempat sampah basah dan kering
6. Handuk kering
7. Selimut
8. Alat tulis (misal spidol marker, label, pensil)
9. Formulir Pap Smear
10. Cairan Fiksasi (Alkohol 96%)
Bak Instrument steril 1 berisi
1. Handscoon 1 Pasang
2. Spekulum cocor bebek
3. Tampontang 1
4. Spatulla
5. Kassa steril 2
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 7
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
6. Objek Glass
7. Tabung Fiksasi
2). Persiapan Ruangan
1. Menyiapkan ruangan tertutup, pintu dan jendela
2. Memastikan Lampu sorot dinyalakan
5).Pelaksanaan
1. Melakukan vulva higyene
2. Memasukkan spekulum kedalam vagina ( tangan kiri
membuka labio minor), spekulum dipegang oleh tangan
kanan. Dalam keadaan tertutup kemudian masukkan
ujungnya kedalam introitus vagina dengan posisi miring
3. Putar spekulum 45◦ kebawah sehingga spekulum menjadi
melintang dalam vagina kemuadian didorong masuk lebih
dalam kearah forniks posterior sampai puncak vagina
4. Buka spekulum pada tangkainya secara perlahan-lahan
dan atur sampai porsio terlihat dengan jelas
5. Setelah terlihat dengan jelas kunci spekulum dengan
mengencangkan bautnya kearah kanan
6. Spatula dimasukkan ke dalam kanalis servikalis, lalu
spatula diputar 180° searah jarum jam.
7. Spatula dengan ujung pendek diusap 360° pada
permukaan serviks.
8. Lendir yang didapat dioleskan pada objek glass
berlawanan arah jarum jam
9. Apusan dilakukan sekali saja
10. Fiksasi atau direndam dalam larutan alkohol 96% selama
30 menit.
11. Bersihkan porsio dengan kassa betadine
12. Keluarkan spekulum secara perlahan-lahan
13. Lakukan vulva higyene kembali dari dalam keluar
14. Rapikan klien
15. Lakukan pencatatan pada formulir pengiriman spesimen
SUB TOTAL
C Sikap (20%)
1.Sopan dan ramah
2.Bekerja secara sistematis
3.Menunjukkan nilai membantu
4.Menjaga privacy atau budaya klien
5.Bekerja dengan hati-hati dan cermat
6.Bekerja dengan prinsip mencegah infeksi
SUB TOTAL
TOTAL
NILAI RATA_RATA
Keterangan:
Nilai Akhir : (20% x A ) + (60% x B ) + (20% x C ).
Nilai Akhir :
PematangSiantar, 20...
Penguji I Penguji II
(……………………………………) (……………………………………)
NIP: NIP:
Mahasiswa
(.............................................................
)
NIM:
Nama mahasiswa :
NIM :
Mata kuliah :
Kompetensi : Melakukan Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI
Berikan nilai disetiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
Ya : Dilakukan dengan lengkap (Semua langkah prosedur dilakukan dengan baik dan
benar, serta urutannya benar dan sesuai)
Tidak : Tidak dikerjakan atau dilakukan tapi belum sempurna (langkah prosedur belum
dilakukan secara baik dan benar, atau tidak dilakukan dalam urutan yang tidak
sesuai atau beberapa langkah tidak dilaksanakan )
No Dilakukan
LANGKAH KEGIATAN
. Ya Tidak
A. Pengetahuan Kritis (20%)
1. Pengertian Pemeriksaan SADARI
2. Tujuan Pemeriksaan SADARI
3. Syarat Pemeriksaan SADARI
SUB TOTAL
B. Teknik Melakukan (60%)
1). Persiapan Alat
1. Kursi
2. Manekin Payudara
3. Kaca (Cermin)
4. Tempat tidur
2). Persiapan Ruangan
1. Menyiapkan ruangan tertutup, pintu dan jendela
2. Memastikan penerangan dalam ruangan cukup
3). Persiapan Klien
1. Meyambut klien dengan hangat
2. Menganjurkan klien untuk duduk
4).Pelaksanaan
1. Menjelaskan kepada klien pengertian, tujuan, syarat
SADARI
2. Memperagakan cara melakukan SADARI pada manekin:
a. Mencuci tangan
b. Membuka pakaian manekin bagian atas
c. Mengamati dengan teliti kedua payudara di muka
cermin tanpa berpakaian dengan kedua tangan
diangkat ke atas, pindahkan tangan ke pinggang dan
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 10
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
SUB TOTAL
C Sikap (20%)
1.Sopan dan ramah
2.Bekerja secara sistematis
3.Menunjukkan nilai membantu
4.Menjaga privacy atau budaya klien
5.Bekerja dengan hati-hati dan cermat
6. Bekerja dengan prinsip mencegah infeksi
SUB TOTAL
TOTAL
NILAI RATA_RATA
Keterangan:
Nilai Akhir : (20% x A ) + (60% x B ) + (20% x C ).
Nilai Akhir :
PematangSiantar, 20
Penguji I Penguji II
(………………………………) (………………………………)
NIP: NIP:
Mahasiswa
(.............................................................
)
NIM:
Nama mahasiswa :
NIM :
Mata kuliah :
Kompetensi : Melakukan Pemeriksaan Klinis Payudara oleh TenagaKesehatan
Berikan nilai disetiap langkah atau kegiatan yang diamati dengan menggunakan skala
penilaian sebagai berikut :
Ya : Dilakukan dengan lengkap (Semua langkah prosedur dilakukan dengan baik dan
benar, serta urutannya benar dan sesuai)
Tidak : Tidak dikerjakan atau dilakukan tapi belum sempurna (langkah prosedur belum
dilakukan secara baik dan benar, atau tidak dilakukan dalam urutan yang tidak
sesuai atau beberapa langkah tidak dilaksanakan )
No Dilakukan
LANGKAH KEGIATAN
. Ya Tidak
A. Pengetahuan Kritis (20%)
1. Pengertian Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Petugas
Kesehatan
2. Tujuan Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Petugas
Kesehatan
3. Syarat Pemeriksaan Klinis Payudara oleh Petugas
Kesehatan
SUB TOTAL
B. Teknik Melakukan (60%)
1). Persiapan Alat :
1. Ruangan tertutup
2. Tempat tidur
3. Set alat cuci tangan
5).Pelaksanaan
1. Menjelaskan dengan detail dan mudah dimengerti oleh
pasien tentang tujuan dilakukannya pemeriksaan
payudara/ketiak
2. Menganjurkan klien untuk melepaskan pakaian atas dan
dengan kedua tangan klien rileks di sisi tubuh.
Inspeksi:
3. Inspeksi ukuran dan kesimetrisan payudara. Secara
normal, bentuk payudara melingkar, agak simetris dan
dideskripsikan kecil, sedang dan besar.
4. Inspeksi kulit payudara. Kaji adanya perubahan warna,
lesi, vaskularisasi dan edema.
5. Inspeksi warna areola. Umumnya pada wanita hamil
berwarna lebih gelap.
6. Inspeksi puting susu. Kaji adanya keluaran, ulkus,
pergerakan atau pembengkakan. Amati juga posisi kedua
puting susu yang normalnya mempunyai arah yang sama.
7. Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya
pembengkakan atau kemerahan.
Palpasi:
8. Palpasi dilakukan di sekeliling puting susu untuk
mengetahui adanya keluaran. Bila ditemukan keluaran,
maka identifikasi keluaran tersebut, perhatikan sumber,
jumlah, warna, dan kaji adanya nyeri tekan.
9. Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area
limfe nadi.
10. Lakukan palpasi payudara dengan cara tekankan telapak
tangan atau tiga jari tengah Anda ke permukaan payudara.
Lakukan palpasi pada keempat kuadran payudara dengan
gerakan memutar searah jarum jam.
11. Selanjutnya lakukan palpasi dengan gerakan memutar dari
tepi menuju areola dan memutar searah jarum jam.
12. Lalu lakukan palpasi pada payudara sebelahnya.
13. Bila diperlukan lakukan pula pengkajian dengan posisi
klien supinasi dan diganjal bantal/kain di bawah bahunya.
14. Rapikan pakaian klien
15. Mencuci tangan
16. Menyampaikan hasil pemeriksaan
17. Lakukan pendokumentasian asuhan
SUB TOTAL
C Sikap (20%)
1.Sopan dan ramah
2.Bekerja secara sistematis
3.Menunjukkan nilai membantu
4.Menjaga privacy atau budaya klien
5.Bekerja dengan hati-hati dan cermat
6.Bekerja dengan prinsip mencegah infeksi
SUB TOTAL
TOTAL
NILAI RATA_RATA
Keterangan:
Nilai Akhir : (20% x A ) + (60% x B ) + (20% x C ).
Nilai Akhir :
PematangSiantar, 2016
Penguji I Penguji II
(………………………………) (……....….………………)
NIP: NIP:
Mahasiswa
(.............................................................
)
NIM:
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Perasat Pencegahan Infeksi (Sterilisasi alat – alat)
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
A. Persiapan Alat
1. Air mengalir (kran)
2. Ember 3 buah berisi :
larutan clorin 0,5 %
detergen
air bersih
3. Sikat/brush
4. Nierbekken
5. Sarung tangan latex untuk
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 16
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
mensterilkan alat
6. Bak instrumen 2 buah
7. Beberapa doek dalam tempatnya
8. Talcum dalam tempatnya
9. Kukusan
10. Apron, masker, penutup kepala,
sepatu boat
11. Madkan
12. Sarung tangan kain
13. Tempat sampah 3 buah :
Sampah basah, kering dan tajam
14. Kain pembungkus dandang
15. Alat – alat yang disterilkan :
Korentang dalam tempatnya
Bak instrumen dan tutupnya
Kain kassa dalam tempatnya
Spuit 3 cc
Pinset anatomi
Pinset chirurgis
Gunting tali pusat
½ koher
Nald heacting
Cateter
Handschoen
Standuk
Kapas cebok
Kapas injeksi
Waskom
B. Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
2. Menjelaskan tujuan pencegahan
infeksi
3. Menyiapkan pasien
C. Pelaksanaan
1. Alat – alat dibawa kedekat penderita
2. Petugas cuci tangan
3. Melapor
4. Pasang celemek, masker, tutup
kepala, kaca mata
5. Pakai sepatu,
6. Pakai sarung tangan latex,
7. buat larutan klorin 0,5 % untuk 1
tempat (1 kedalam ember)
Alat – alat yang akan disterilkan
direndam dalam ember berisi larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit,
kemudian alat – alat disikat, untuk
Keterangan :
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Pelayanan Kontrasepsi Kondom
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat
1. Kondom
2. Manekin alat reproduksi pria
Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
Pelaksanaan
A. Konseling
1. Memperkenalkan diri
2. Tanyakan tentang motivasi ber-KB,
apabila memungkinkan tanyakan
apakah ia ingin menjarangkan
kehamilan atau tidak ingin hamil lagi
3. Lakukan wawancara apabila
memingkinkan tanyakan tentang :
a. Risiko IMS/AIDS
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 20
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Keterangan :
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Pelayanan Kontrasepsi KB Suntik
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat
1. Spuit 3 cc
2. Alkohol swab
3. Manekin alat reproduksi wanita
4. Tensimeter
5. Steteskop
6. Timbangan Berat Badan
Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
i. KONSELING
1. Memberikan salam pada klien
2. Menanyakan rencana keluarga
(dalam hal jumlah anak)
3. Penjelasan mengenai KB suntik:
a. Menjelaskan bagaimana DMPA
mencegah kehamilan (mencegah
PASKA TINDAKAN
1. Tekan tempat bekas jarum suntik
Kadang Tidak
Selalu Sering Jarang
(20%) Kisi – kisi Sikap – kadang pernah
(4) (3) (1)
NBL = 60 (2) (0)
1. Bekerja secara sistematis
2. Bekerja dengan hati – hati
dengan cermat
3. Berkomunikasi dengan
pendekatan yang tepat
sesuai kondisi pasien
4. Menghargai privacy atau
budaya pasien
Sub total
Nilai rata – rata
Keterangan :
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Pelayanan Kontrasepsi KB Pil
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat
1. Pil KB
2. Manekin alat reproduksi wanita
3. Tensimeter
4. Steteskop
5. Timbangan Berat Badan
Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
j. KONSELING
1. Berikan salam dengan ramah dan
akrab, sehingga klien merasa
nyaman dan tidak canggung
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Tanyakan pada klien tentang
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 28
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
masalah reproduksi :
a. Berapa anak lagi yang
diharapkan menyusui, sebagai
pencegah kehamilan bukan cara
sterilisasi)
b. Apakah tertarik untuk mengatur
jarak kehamilan atau
menghentikan sama sekali
c. Berapa lama jarak masing-
masing anak yang diharapkan
4. Tanyakan riwayat reproduksi dan
masalah-masalah kesehatan yang
berhubungan dengan penggunaan pil
antara lain :
a. Umur
b. Berapa kali pernah hamil
c. Berapa kali melahirkan
d. Berapa anak hidup, namanya dan
jenis kelaminnya
e. Apakah pernah memakai alat
kontrasepsi lain sebelum ini,
meliputi : berapa lama, kenapa
berhenti, apakah ada masalah
lain
f. Metode kontrasepsi yang
digunakan saat ini
g. Masalah medis yang perlu
diperhatikan untuk pil
h. Kecurigaan hamil
i. Perdarahan dari vagina yang
belum jelas penyebabnya
j. Pada saat ini masih menyusui
atau tidak
k. Sedang memakai Rifampicin
untuk TBC atau obat –obat ain
untuk epilepsi
l. Perokok berat (untuk usia >40
tahun)
m. Varises berat
n. Sakit kuning/liver
o. Kanker payudara (kecurigaan)
p. Tekanan darah tinggi untuk usia
>40 tahun/ perokok berat
5. Minta klien menjelaskan apa yang
sudah diketahui tentang kontrasepsi
pil, dan lakukan koreksi bila terdapat
pendapat-pendapat yang keliru
6. Berikan penjelasan yang penting
tentang kontrasepsi pil pada klien,
antara lain :
a. Sangat efektif (99,9%) bila
diminum secara tepat
b. Cara minum pil, 1 hari 1 pil, saat
minum tetap/sama, setelah 1 pak
Sub total
Nilai rata – rata
Keterangan :
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan pemasangan IUD Copper T 380 A
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Bahan:
1. IUD Cooper T 380 A
2. Kapas cebok
3. Betadine
4. Air DTT
5. Kom air klorin
Persiapan Alat:
1. Bak Instrumen berisi:
a. Spekulum Cocor bebek
b. Kom betadine
c. Tampon tang
d. Kasa steril
e. Tenakulum
f. Sonde Uterus
g. Gunting benang IUD
h. Handscoen steril 2 psg
2. Lampu sorot
3. Tempat tidur gynaecologi
Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
2. Menganjurkan pasien untuk kekamar
mandi dan membersihkan vagina dan
membuka pakaian bagian bawah dan
mengganti dengan sarung/kain.
k. KONSELING
1. Berikan salam dengan ramah dan
akrab, sehingga klien merasa
nyaman dan tidak canggung
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Tanyakan pada klien tentang
masalah reproduksi :
a. Berapa anak lagi yang
diharapkan menyusui, sebagai
pencegah kehamilan bukan cara
sterilisasi)
b. Apakah tertarik untuk mengatur
jarak kehamilan atau
menghentikan sama sekali
c. Berapa lama jarak masing-
masing anak yang diharapkan
4. Tanyakan riwayat reproduksi dan
masalah-masalah kesehatan yang
berhubungan dengan penggunaan
IUD antara lain :
a. Umur
b. Berapa kali pernah hamil
c. Berapa kali melahirkan
d. Berapa anak hidup, namanya dan
jenis kelaminnya
e. Apakah pernah memakai alat
kontrasepsi lain sebelum ini,
meliputi : berapa lama, kenapa
berhenti, apakah ada masalah
lain
f. Metode kontrasepsi yang
digunakan saat ini
g. Kecurigaan hamil
h. Perdarahan dari vagina yang
belum jelas penyebabnya
5. Minta klien menjelaskan apa yang
sudah diketahui tentang kontrasepsi
IUD Cooper T 380 A
6. Berikan penjelasan yang penting
tentang kontrasepsi IUD Cooper T
380 A
pada klien , antara lain :
a. Sangat efektif (99,9%)
b. Keuntungan : efektifitas tinggi,
penggunaan mudah, penghentian
mudah, tidak mengandung
hormon
c. Efek samping : perdarahan haid
lebih banyak
7. Tanda/gejala yang mengharuskan
klien datang ke klinik: nyeri perut
bagian bawah yang berat,
8. Tegaskan bahwa klien dapat
menghentikan pemakaian IUD
Cooper T 380 A jika mengalami
masalah
dinyalakan
5. Pakai kembali sarung tangan (steril
atau DTT) yang baru
6. Lakukan Vulva Hygiene
7. Pasang spekulum vagina untuk
melihat serviks
8. Usap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik (misalnya povidon
iodin 10%)
9. Jepit serviks dengan tenakulum (pada
posisi pukul 12) secara hati-hati
10.Masukkan sonde uterus dengan
teknik tidak menyentuh (no touch
tehnique) yaitu secara hati-hati
memasukkan sonde ke dalam rongga
uterus dengan sekali masuk tanpa
menyentuh dinding vagina ataupaun
bibir spekulum
11.Tentukan posisi dan kedalaman
rongga uterus
12.Keluarkan sonde dan ulurkan
kedalaman rongga uterus pada
tabung inserter yang masih berada di
dalam kemasan sterilnya dengan
menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian buka seluruh
plastik penutup kemasan
13.Keluarkan inserter dari tempat
kemasan tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril (no
touch)
14.Pegang inserter sedemikian sehingga
leher biru dalam posisi horisontal
(sejajar arah lengan IUD), kemudian
masukkan tabung inserter secara
hati-hati (no touch technique) ke
dalam uterus sampai leher biru
tersebut menyentuh serviks atau
sampai terasa adanya tahanan
15.Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu tangan
16.Lepaskan lengan IUD dengan
menggunakan teknik withdrawal yaitu
menarik keluar tabung inserter
sampai pangkal pendorong dengan
tetap menahan pendorong
(pendorong tidak boleh bergerak)
17.Keluarkan pendorong dari tabung
inserter, kemudian inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa
adanya tahanan (langkah ini akan
menempatkan kedua lengan IUD
tepat di ujung kavum uteri)
PASKA TINDAKAN
1. Cuci tangan di larutan klorin dan buka
sarung tangan secara terbalik
2. Rendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
3. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah
disediakan. Untuk sarung tangan
pakai ulang celupkan kedua tangan
yang masih memakai sarung tangan
ke dalam larutam klorin 0,5%,
kemudian lepaskan dengan cara
membaliknya dan rendam dalam
larutan klorin tersebut
4. Cuci tangan dengan air bersih dan
sabun, keringkan dengan kain atau
handuk bersih
5. Buat rekam medik dan lengkapi kartu
IUD untuk klien. Lakukan pencatatan
pada buku register/ catatan akseptor
6. Mengisi Kartu Peserta KB dan
menyerahkan kepada klien
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Pencabutan IUD Copper T 380 A
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Bahan:
1. IUD Cooper T 380 A
2. Kapas cebok
3. Betadine
4. Air DTT
5. Kom air klorin
Persiapan Alat:
1. Bak Instrumen berisi:
a. Spekulum Cocor bebek
b. Kom betadine
c. Tampon tang
d. Kasa steril
e. Alligator/ Ekstaktor
f. Handscoen steril 2 psg
2. Lampu sorot
3. Tempat tidur gynaecologi
Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri pada pasien
2. Menganjurkan pasien untuk kekamar
mandi dan membersihkan vagina dan
membuka pakaian bagian bawah dan
mengganti dengan sarung/kain.
a. KONSELING
1. Berikan salam dengan ramah dan
akrab, sehingga klien merasa
nyaman dan tidak canggung
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Tanyakan pada klien tentang alasan
pencabutan
4. Tanyakan riwayat reproduksi dan
masalah-masalah kesehatan yang
berhubungan dengan penggunaan
IUD antara lain
PENCABUTAN IUD
1. Jelaskan apa yang dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pernyataan
2. Persiapkan peralatan yang
diperlukan
3. Cuci tangan dengan air dan sabun,
keringkan dengan kain bersih
4. Persilahkan pasien naik ke bed
gynaecology
5. Lampu periksa dipasang dan
dinyalakan
6. Pakai sarung tangan baru (sekali
pakai) atau sarung tangan (pakai
ulang) yang steril atau DTT, dengan
cara aseptik
7. Lakukan Vulva Hygiene
8. Pasang spekulum vagina untuk
melihat serviks
9. Usap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik (misalnya povidon
iodin 10%)
10. Jepit benang yang dekat serviks
dengan menggunakan alligator/
ekstraktor IUD
11. Tarik keluar benang IUD dengan
perlahan untuk mengeluarkan IUD
12. Tunjukkan IUD tersebut kepada
klien
13. Keluarkan spekulum dengan hati-
hati
PASKA TINDAKAN
1. Cuci tangan di larutan klorin dan buka
sarung tangan secara terbalik
2. Rendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
3. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah
disediakan. Untuk sarung tangan
pakai ulang celupkan kedua tangan
yang masih memakai sarung tangan
ke dalam larutam klorin 0,5%,
kemudian lepaskan dengan cara
membaliknya dan rendam dalam
larutan klorin tersebut
Keterangan:
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan pemasangan Implan dua kapsul
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Bahan:
1. Implant
2. Lidocain 1-2%
3. Spuit 3 cc
4. Betadine
5. Air DTT
6. Kom air klorin
Persiapan Alat:
1. Bak Instrumen berisi:
a. Arteri klem
b. Doek berlubang steril
c. Kom betadine
d. Pinset anatomi
e. Pinset chirurgies
f. Kasa steril
g. Bisturi
i. Handscoen steril 2 psg
4. Lampu sorot
5. Tempat tidur
l. KONSELING
1. Sapa klien dengan ramah dan
perkenalkan diri Anda
2. Berikan salam dengan ramah dan
akrab, sehingga klien merasa
nyaman dan tidak canggung
3. Memperkenalkan diri pada klien
4. Tanyakan tujuan kunjungan klien
5. Berikan informasi umum tentang
Keluarga Berencana
6. Tanyakan tujuan pemakaian alat
kontrasepsi (apakah klien ingin
mengatur jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anaknya)
7. Tanyakan sikap atau agama yang
dianutnya yang dapat mendukung;
atau menolak salah satu atau lebih
dari metode kontrasepsi yang ada
8. Berikan jaminan akan kerahasian
yang diperlukan klien
9. Kumpulkan data-data pribadi
klien(nama, alamat, dan sebagainya)
10. Berikan informasi tentang pilihan
kontrasepsi yang tersedia dan risiko,
serta keuntungan masing-masing
kontrasepsi
a. Tunjukkan dimana dan
bagaimana implan dipasang
b. Jelaskan bagaimana proses kerja
implant dan efektifitasnya
c. Jelaskan kemungkinan efek
samping dan masalah kesehatan
lain yang mungkin akan dialami
d. Jelaskan efeksamping yang
umumnya sering dialami oleh
klien
a.
11. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan
dan kekhawatiran klien dengan sikap
yang simpatik
12. Bantulah klien untuk memilih metode
yang tepat
PASKA TINDAKAN
1. Cuci tangan di larutan klorin dan buka
sarung tangan secara terbalik
2. Rendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
3. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Pencabutan Implant Dua kapsul
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Bahan:
1. Lidocain 1-2%
2. Spuit 3 cc
3. Betadine
4. Air DTT
menentukan lokasinya
10. Tentukan lokasi insisi pada kulit di
antara kapsul 3 dan 4 ±5 mm dari
ujung kapsul dekat siku
11. Lakukan penyuntikan lidocaine
sesuai dengan arah kapsul implant
12. Buat insisi kecil (4 mm) memanjang
sejajar di antara sumbu panjang
kapsul dengan menggunakan
scalpel
13. Masukkan ujung klem pemegang
implant secara hati-hati melalui luka
insisi
14. Fiksasi kapsul yang letaknya paling
dekat luka insisi dengan jari telunjuk
sejajar panjang kapsul
15. Masukkan klem lebih dalam sampai
ujungnya menyentuh kapsul, buka
klem dan jepit kapsul dengan sudut
yang tepat pada sumbu panjang
kapsul ±5 mm di atas ujung bawah
kapsul
PASKA TINDAKAN
1. Cuci tangan di larutan klorin dan buka
sarung tangan secara terbalik
2. Rendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
3. Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kasa, sarung tangan
sekali pakai) ke tempat yang sudah
disediakan. Untuk sarung tangan
pakai ulang celupkan kedua tangan
yang masih memakai sarung tangan
ke dalam larutam klorin 0,5%,
kemudian lepaskan dengan cara
membaliknya dan rendam dalam
4. larutan klorin tersebut
5. Cuci tangan dengan air bersih dan
sabun, keringkan dengan kain atau
handuk bersih
6. Buat rekam medik dan lengkapi kartu
Implant untuk klien. Lakukan
pencatatan pada buku register/
catatan akseptor
Keterangan:
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Konseling Tubektomi
Nama Penguji :
Tanggal :
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat:
1. Manekin alat reproduksi wanita
2. Lembar balik ABPK
KONSELING AWAL
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 52
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
KONSELING SEBELUM
PELAYANAN
Keterangan:
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Konseling Vasektomi
Nama Penguji :
Tanggal :
Sub Total
Nilai Rata – Rata
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat:
1. Manekin alat reproduksi pria
2. Lembar balik ABPK
KONSELING AWAL
1. Sapa klien dengan ramah dan
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 56
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
KONSELING SEBELUM
PELAYANAN
Keterangan:
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan KB
Kompetensi : Melakukan Konseling Pelayanan Kontrasepsi
Nama Penguji :
Tanggal :
Sub Total
Nilai Rata – Rata
B. Keterampilan Kompeten
(60 %) Aspek Yang Dinilai Ket
Ya Tidak
NBL = 100
Persiapan Alat:
1. Manekin alat reproduksi pria dan
wanita
2. Lembar balik ABPK
Wawancara Pendahuluan
Program Studi Kebidanan Pematangsiantar | 60
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
KONSELING AWAL
1. Memberi salam memperkenalkan diri
2. Memperkenalkan diri
3. Memberi penjelasan singkat tentang
cara-cara KB yang tersedia dan cara
mekanisme kerja
4. Menjelaskan kelebihan dan
keterbatasan alat
5. Tanya metode cara KB yang
diinginkan
6. Apa yang telah diketahui klien tentang
cara
7. Memperbaiki kesalahpahaman yang
mungkin
8. Jawab pertanyaan klien apabila ada
KONSELING KHUSUS
1. Memberi salam memperkenalkan diri
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan klien cara KB yang
diinginkan dan apa yang telah
diketahui tentang cara KB tersebut
4. Memperbaiki kesalahpahaman yang
mungkin ada
5. Menjelaskan kpeda klien tentang cara
Keterangan:
Nilai Akhir : (20 % x Nilai A) + (60 % x Nilai B) + (20 % x Nilai C)
: (20 % x …………….. ) + (60 % x …………….. ) + (20 % x ………….. )
: ……………………….
Pematangsiantar, ………………..
Praktikan Penguji
(……..……………………) (…………………………)
DAFTAR PUSTAKA
1. Ana Nadhya Abrar, Wini Tamtiari, Konstruksi Seksualitas, Antara Hak dan
Kekuasaan, Pusat penelitian UGM, Yogyakarta
2. Badan Koordinasi Keluarga berencana Nasional, materi dasar Promosi Menyiapkan
Ibu sehat, melahirkan Bayi sehat, jakarta, 2004
3. Depkes RI, Kesehatan reproduksi, Jakarta
4. Hatcher R, Rinehart W, Black burn R, Geller JS, Shelton JD. The Essentials of
Contraceptive Technology. Baltimore : The Johns Hopkins University School of
Public Health Population Information Program, 2001
5. McIntosh N, Kinzie B, Blouse A (ed). IUD Guidelines for Family Planning Service
Programs, A Problem Solving Reference Manual. Baltimore : JHPIEGO, 1993.
6. McIntosh N, Riseborough P, Davis C (ed). Norplant Guidelines for Family Planning
Service Programs, A Promlem-Solving Reference Manual. Baltimore : JHPIEGO,
1993.
7. Saifuddin AB, Affandi B Lu ER (ed). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Arwono Prawiro hardjo, 2003.
8. Saifuddin AB, Danakusuma M, Widjajajkusumah MD, Bramantyo L, Wishnuwardhani
SD. Modul Safemotherhood Dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia.
Jakarta : Konsorsium Ilmu Kesehatan Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
9. Santosa Budihardjo (ed). Skill Lab Jilid 8 Tahun Akademik 2003/2004. Yogyakarta :
Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran UGM 2004