PENDAHULUAN
1
1.3.1 Tujuan umum
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Pneumonia
adalah penyakit
inflamasi pada paru
yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi
akibat eksudat yang
masuk dalam area
alveoli.(Axton &
Fugate, 1993).
3
dan lain-lain.Dengan demikian flora endogen yang menjadi patogen ketika
memasuki saluran pernapasan.( Ngasriyal, Perawatan Anak Sakit, 1997)
2.2 ETIOLOGI
2.4 KLASIFIKASI
1. Aspirasi pneumonia
4
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke paru-
paru.Pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban atau ASI.
2.3 PATOFISIOLOGI
5
Pohon Masalah
Micoplasma
virus Bakteri (mirip bakteri) jamur
Masuk sasaluran
pernafasan
Paru-paru
Mengganggu krj
makrofag hipothalamus
Hipertermi
Resiko penyebaran infeksi infeksi
Kringat
berlebih
Pe tekanan Intra
abdomen
6
Nutrisi berkurang
Menggigil, demam
Nyeri dada
Takipnea
Sesak nafas
Batuk
Kelelahan
2.5 KOMPLIKASI
Efusi pleura
Hipoksemia
Pneumonia kronik
Bronkaltasis
7
Aspirasi secret orofaringeal
Infeksi pernapasan oleh virus
Penyakit pernapasan kronik
Kanker
Trakeostomi
Bedah abdominal
Riwayat merokok
Alkoholisme
Malnurisi
2.7 PENATALAKSANAAN
8
Pengobatan umum pasien-pasien pneumonia biasanya berupa pemberian
antibiotik yang efektif terhadap organisme tertentu, terapi O2 untuk
menanggulangi hipoksemia.
Beberapa contoh pemberian antibiotic seperti :
Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus
Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia
mikroplasma.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
9
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia
(malnutrisi)
5. Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)
6. Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia,
artralgia.
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk
membatasi gerakan)
7. Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.
Tanda :
sputum:merah muda, berkarat
perpusi: pekak datar area yang konsolidasi
premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi
Bunyi nafas menurun
Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku
8. Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan
steroid, demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
9. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6-8 hari
Rencana pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas
pemeliharaan rumah
10
1. Bersihan jalan nafas tak efektif b.d inflamasi trachea bronchial,
pembentukan edema, ditandai dengan dipsnea dan adanya secret.
Dispnea, sianosis
Batuk efektif
Nafas normal
11
Sianosis
12
Dx 2 :Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa
oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen ditandai dengan:
Dispnea, sianosis, takikardia, gelisah/perubahan mental, hipoksia, sianosis,
sesak, gelisah.
No. Intervensi Rasional
13
nyeri, misal kejang, konstan seberapa derajat pada pneumonia,
ditusuk. juga dapat timbul karena pneumonia
seperti perikarditis dan endokarditis.
2 Pantau tanda vital Perubahan FC jantung/TD menu
bawa Pc mengalami nyeri, khusus
bila alasan lain tanda perubahan
tanda vital telah terlihat.
3 Berikan tindakan nyaman tindakan non analgesik diberikan
pijatan punggung, dengan sentuhan lembut dapat
perubahan posisi, musik menghilangkan ketidaknyamanan
tenang / berbincangan. dan memperbesar efek derajat
analgesik.
5 Kolaborasi: Berikan obat dapat digunakan untuk
analgesik dan antitusik menekan batuk non produktif atau
sesuai indikasi menurunkan mukosa berlebihan
meningkat kenyamanan istirahat
umum.
14
makanan kering (roti mungkin lambat untuk kembali.
panggang) makanan yang
menarik oleh pasien.
4 Evaluasi status nutrisi adanya kondisi kronis keterbatasan
umum, ukur berat badan ruangan dapat menimbulkan
dasar. malnutrisi, rendahnya tahanan
terhadap inflamasi/lambatnya
respon terhadap terapi.
15
mL/hari atau sesuai kondisi menurunkan resiko dehidrasi.
individual
3.4 IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan:
Implementasi keperawatan:
16
d. Kolaborasi: berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan
nasal plong master, master venturi.
Imlementasi Keperawatan :
Implementasi Keperawatan :
17
Implementasi Keperawatan :
DAFTAR PUSTAKA
http://askep-topbgt.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-efusi-
pleura.html
18
http://askep-asuhankeperawatan.blogspot.com/2009/07/askep-efusi-
pleura.html
Soeparman (1996), Ilmu Penyakit Dalam jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Sjamsuhidajat, R (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta
19