Anda di halaman 1dari 4

BASIC EGM AND PACING

PROTOCOLS

PENDAHULUAN Perekam potensial listrik intrakardiak

Studi Elektrofisiologi merupakan prosedur dapat dilakukan dengan menggunakan

invasive yang penting pada tata laksana dua elektroda di dalam jantung :

dengan gangguan konduksi dan aritmia.


1. Menggunakan satu elektroda didalam

Prosedur studi Elektrofisiologi digunakan jantung (Bipolar)

untuk menilai aktifitas listrik jantung dan 2. Elektroda lainnya diluar jantung

jalur konduksi serta menguji sistem (Unipolar)

konduksi listrik jantung. Aktifitas jantung


Kecepatan perekaman elektroda lebih
direkam melalui elektroda yang diletakkan
cepat dari perekaman standar EKG
diruang jantung.
permukaan (25mm/det), biasanya 100

Elektogram Intrakardiak atau 200 mm/det dan pengukuran interval


elektroda menggunakan satuan milidetik
Pada studi elektrofisiologi aktifitas listrik (mdet).
jantung direkam dan ditampilkan dalam
elektrogram intrakardiak (intracardiac Pada irama sinus :

elektrogram/EGM) dan elektrogram


1. Gambaran elektrogram pada atrium
permukaan (EKG) secara keseluruhan.
kanan (gelombang A) digambarkan

EKG permukaan akan memberikan dengan defleksi tajam pada fase awal

gambaran aktifitas listrik jantung seluruh gelombang P.

bagian jantung sedangkan elektrogram 2. Rekaman intrakardiak pada berkas

intrakardiak akan menampilkan aktifitas His akan menunjukkan sinyal atrium

listrik lokal pada area disekitar elektroda (Gelombang A),

pada kateteter 3. Sinyal His (gelombang H), dan


4. Sinyal ventrikel (gelombang V).
Elektroda intrakardiak direkam
menggunakan kateter multipolar dan Lokasi Sinus Koronarius pada arus

menampilkan aktivitas listrik lokal yang atrioventrikular (AV Groove), kateter yang

dekat dengan elektroda kateter dan juga diletakkan pada sinus koronarius akan

aktifitas listrik yang cukup jauh. merekam sinyal atrium dan ventrikel
(gelombang A dan V), sedangkan kateter
ventrikel kanan akan merekam sinyal dari elektrogram akan memberikan
ventrikel kanan (gelombang V). informasi penting.

Bebrapa hal yang harus diperhatikan


PR Q Basic Sinus diantaranya :
RS Cycle
Length 1. Amplitude sinyal elektrogram, yang
memberikan informasi tentang kondisi
A jaringan jantung, misalnya : aktivitas
V
listrik yang sedikit pada jaringan
V miokard (jaringan parut) atau kondisi
kateter yang tidak menempel dengan
Menginterpretasi Elektrogram baik pada jaringan miokard yang
Intrakardiak sehat.
2. Hal lainnya yang harus diperhatikan
1. Aktifitas lokal atrium dan ventrikel adalah durasi, missal : panjang atau
pendek HV, dan morfologi sinyal,
harus diidentifikasi dengan
milanya : sinyal terfragmentasi pada
menghubungkan dengan gelombang area konduksi.
P dan kompleks QRS dari EKG
Interval Dasar
permukaan
2. Gambaran elektrogram akan tepat 1. Pengukuran interval harus rutin
dilakukan pada semua pasien studi
pada gelombang P atau kompleks
elektrofisiologi
QRS tergantung dengan pola aktivasi 2. Interval dasar harus diukur saat irama
di dalam ruang jantung dimana sinus
kateter ditempatkan 3. Jika tidak memungkinkan, irama
dasar harus ditentukan
3. Ukuran sinyal pada komponen atrium 4. Beberapa interval konduksi, terutama
dan ventrikel bergantung pada lokasi AH, saat bervariasi tergantung nadi.
dan kondisi atrium dan ventrikel. Oleh karena itu, pengukuran harus
dilakukan pada saat kondisi laju nadi
4. Gambaran elektrogram akan terlihat
yang stabil.
lebih tajam jika dibandingkan dengan
Interval PA
gambaran EKG permukaan
5. Beberapa sinyal intrakardiak akan 1. Interval PA merupakan waktu yang
tidak terlihat pada EKG permukaan diperlukan implus untuk menyebar
diantar dua area di atrium kanan
karena amplitude yang kecil,
(aktivasi diarea nodus SA dan nodus
misalnya elektroram berkas His. AV)
2. Interval PA diukur di awal permulaan
Kecermatan dan ketelitian aktivitas atrium (awal onset
menginterpretasi gambaran gelombang P atau awal elektrogram
atrium) sampai dengan defleksi sepat dengan awal aktivitas ventrikel yang
elektrogram pada kateter His. rekam pada kompleks QRS pada
3. Nilai normal interval PA adalah 25-55 EKG permukaan.
mdet.
4. Perpanjangan interval PA Interval PA,AH dan HV mencerminkan
menunjukkan adanya perlambatan proporsi interval PR pada EKG
konduksi intra-atrium. permukaan dan merupakan kondisi yang
berasal dari atrium, nodus AV dan sistem
Interval AH His-Purkinje

1. Interval AH merupakan waktu yang


diperlukan implus untuk mencapai
nodus
2. Interval AH diukur dari defleksi
pertama aktivitas atrium yang
direkam kateter His sampai dengan
permulaan EG berkas His pada
kateter yang sama
3. Nilai normal interval AH adalah 55- Stimulasi Terprogram
125 mdet
1. Setalah dilakukan perekaman dan
4. Interval AH dapat dipengaruhi oleh
pengukuran interval dasar, dilakukan
berbagai factor, terutama saraf
elektrofisiologi dengan stimulasi
otonom dan obat-obatan.
terprogram atau pemacuan melalui
Durasi HBE (His Bundle Electrogram) kateter intrakardiak
2. Stimulasi terprogram terdiri dari
1. Durasi elektrogram berkas His adalah pemacuan atrial Overdrive, stimulasi
estimasi total waktu yang diperlukan atrial premature, pemacuan ventrikel
untuk mengaktivasi berkas his. overdrive dan stimulasi ventrikel
2. Pengukuran HBE tidak rutin dilakukan premature.
pada studi elektrofisiologi 3. Pemacuan dilakukan untuk
3. Durasi HBE diukur dari bagian awal menentukan pola aktivasi dan menilai
gelombang His pada perekaman dari sistem konduksi jantung
kateter His sampai dengan bagian
paling akhir dari gelombang tersebut.
4. Jika ukuran menggunakan kateter 4. Urutan dan intensitas protocol
dengan jarak antar elektroda 10mm, pemacuan tidak hanya tergnatung
nilai durasi BHE <30mdet. pada kondisi patologi namun juga
bergantung pada operator.
Interval HV
Berikut adalah protocol minimal pada
1. Interval HV merupakan waktu yang studi elektrofisiologi :
diperlukan implus melalui jaringan
khusus pada berkas His sampai 1. Evaluasi fungsi nodus SA
sistem purkinje 2. Evaluasi fungsi atrium, nodus A\V
2. Interval HV diukur dari defleksi awal dan kunduksi His-purkinje
elektrogram berkas His sampai 3. Pemacuan incremental
4. Pemacuan dengan ekstrastimulus Jarak stimulus pemacuan (tanda) sampai
5. Pemacuan atrium dengan elektrogram atrial pertama adalah 899
6. Pemacuan ventrikel mdet. CSNRT adalah 899, 800=99mdet
7. Pemacuan pada takikardia
1. Maksimal SNRT adalah jarak
supraventrikel
terpanjang pada beberapa kali
8. Pemacuan pada takikardia ventrikel
pemacuan dengan panjang siklus
9. Protocol pasca ablasi
yang berbeda
2. Panjang SNRT bervariasi tergantung
1. Evaluasi Fungsi Nodus SA
laju nadi sinus, oleh karena itu
a. Penilaian fungsi nodus SA dapat
disarankan utnuk menghitung SNRT
dilakukan pada pasien dengan
terkoreksi (corrected SNRT/CSNRT)
gejala Bradikardia. Protocol
3. CSNRT = SNRT – Sinus Cyle Length
yang sering digunakan untuk
(SCL)
menilai fungsi nodus SA adalah
4. Pengukuran dilakukan pada basic
sinus node recovery time (SNRT)
cycle length 800, 600, 500, 400, 350
b. SNRT merupakan jumlah waktu
mdet
tertentu yang diperlukan oleh
5. Diambil nilai SNRT dan CSNRT
nodu SA untuk kembali
terpanjang
mengeluarkan implus setelah
dilakukan pemacuan beberapa
saat.
c. Metode ini dilakukan dengan
melakukan pemacuan di atrium
dengan kecepatan yang konstan
selama 60 detik, diikuti fase
istirahat selama satu menit dan
diulangi dengan panjang silkus
yang lebih rendah.

Panjang siklus yang sering digunakan


adalah 600, 500, 400, 350 mdet. SNRT
diukur dari stimulus pemacuan terkahir
sampai elektrogram atrium.

Gambar 3. Sinud node recovery time (SNRT).


Setelah pemacuan 60 detik di atrium kanan,
terdpat pause diikuti aktivitas listrik sinus.

Anda mungkin juga menyukai