TIM :
I Gusti Ayu Nyoman Mariani NIM.1615051025
Putu Andika Wirasatriya NIM.1615051104
I Gusti Ayu Wandi Septiari NIM.1615051001
B. TUJUAN
Adapun tujuan dibuatnya Prototipe Kapal Pendeteksi Kadar Gas Belerang
Dan Suhu Berbasis Ardupilot ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil rancangan dan implementasi prototipe kapal tanpa
awak pendeteksi kadar gas belerang dan suhu.
2. Untuk mengetahui efektivitas dari prototipe kapal tanpa awak pendeteksi
kadar gas belerang dan suhu.
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari pengembangan prototipe kapal
tanpa awak pendeteksi kadar gas belerang dan suhu adalah sebagai berikut:
1. Bagi Petani Tambak ikan
1.1 Dengan adanya prototipe ini diharapkan sebagai alternatif untuk
mengetahui kadar belerang yang ada di danau.
1.2 Memudahkan petani tambak dalam proses pemantauan keadaan air
danau, karena tidak perlu lagi menggunakan cara tradisional untuk
mendeteksi kadar belerang pada air danau.
D. METODE
Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui sistematika proses yang
berjalan pada pembuatan penulisan. Pada bagian ini akn dijelaskan terkait dengan
cara mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan yang mendukung
kebenaran hasil. Adapun Kerangka penelitian bisa dilihat pada gambar berikut :
Tahapan yang dilakukan adalah observasi dan wawancara, studi literatur,
analisis, desain, pengembangan dan pengujian, serta yang terakhir kesimpulan.
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat sebagai berikut.
1. Observasi Lapangan Dan Wawancara
Pada observasi ini adapun aktivitas yang dilakukan yaitu
mengamati petani (petani tambak) dalam menangani proses kadar
belerang, dalam proses tersebut ditemukan bahwa petani kesulitan dalam
mendeteksi kadar belerang yang ada pada permukaan danau. Adapun
indikator penting dalam pendeteksian kadar belerang adalah suhu dan
kadar gas belerang. Hasil dari observasi ditemukan bahwa petani tambak
mengalami kesulitan dalam mendeteksi adanya kadar belerang yang
mengakibatkan matinya ikan-ikan yang ada ditambak tersebut.
Selain melaukan pengamatan, pada tahap ini juga dilakukan
kegiatan wawancara kepada petani tambak untuk menguatkan hasil dari
observasi pengamatan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan
hasil bahwa perubahan kualitas air danau disebabkan oleh beberapa faktor
salah satunya cuaca dan pencemaran pada danau. Ketika perubahan musim
dan cuaca makan air danau akan mengalami perubahan yang dimana akan
mucul belerang yang mengakibatkan ikan-ikan mati begitu saja. Adanya
kadar belerang tersebut disebabkan karena adanya bakteri beracun yang
mengkibatkan ikan mati dan berbau tidak sedap serta perubahan pada air
danau. Setelah mengetahui hasil dari observasi dan wawancara selanjutnya
dilakukan analisis untuk membuat suatu solusi terhadap proses
permasalahan serta menentukan rancangan pengembangan sistem yang
akan dibangun agar sesuai dengan yang diharapan.
2. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan studi literature dengan cara manual yaitu dengan
cara mempelajari hasil penelitian dan artikel yang berhubungan dengan
konsep analisis dan perancangan dengan menggunakan system serta
programan pada mikrokontroler. Ditemukan tiga jurnal sejanis yang
berkaitan dengan penelitian ini, dari 3 jurnal tersebut diambil beberapa
kesimpulan seperti mikrokontroler yang dipakai, tolak ukur pengujian,
kelebihan, dan kekurangan penelitian dan sebagainnya. Perangkat telah
dikembangkan oleh Penelitian terkait dikembangkan oleh Riyan
Kurniawan Putra (2017). Perangkat prototipe ini memantau 2 parameter
yaitu pendeteksi gas belerang dan kekeruhan air. Pada pendeteksi gas
belerang menggunakan sensor MQ-135, hasil pemantauan akan
ditampilkan pada LCD. Selain itu pengembangan perangkat ini bisa
memberikan pakan otomatis pada ikan sehingga memudahkan petani
dalam pemberian pakan tersebut. Hal ini sudah efektif namun kurangnya
pendeteksian suhu pada air saat mendeteksi kadar belerang yang ada.
Sehingga petani harus mengecek suhu yang terdapat menggunakan alat
tradisional. Dan kurangnya menggunakan RTC untuk delay waktu yang
lebih akurat saat rancang keramba ikan pintar. Pada penelitian ini
penelitian kuantitatif akan didapatkan data seperti, jika air bersih (data
ADC >470) pemberian pakan ikan sesuai jadwal dan jika air kotor data
(ADC <470) akan ditunda pada jadwal berikutnya dan juga dapat
mendeteksi gas belerang yaitu ketika data ADC >30 buzzer akan menyala
sebagai peringatan bahaya. Pada kategori air bersih tegangan (2,3V)
dengan data ADC yang terbaca 470-490 dan kategori air kotor tegangan
(1,1 V) dengan data ADC yang terbaca 361-477. Saat gas belerang
tegangan (0,4V) dengan data ADC yang terbaca 77-100 dan saat tidak ada
gas belerang tegangan (0,15V) dengan data ADC yang terbaca 11-33.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lukman, Sutrisno & Agus
Hamdani (2013). Perangkat tersebut memantau suhu, oksigen terlarut, dan
kadar bahan organic. Parameter penunjang yang diukur adalah tingkat
kecerahan dan kadar klorofil dari strata kedalaman, kemudian suhu air
diukur menggunakan Van Dorn Sampler, lalu analiasis dilakukan dengan
pengambilan contoh air yang kemudian disimpan di dalam botol dan di
berikan pengawet asam. Hal ini belum efektif karena penelitian ini
dilakukan masih sangat manual tanpa bantuan sensor lainya.
Selain itu penelitian juga dilakukan oleh Pengembangan perangkat
juga dikembangkan oleh Yoga Eka Saputra (2014). Perangkat tersebut
memakai 2 paremeter utama yang diamati yaitu pH dan suhu, yang dimana
kualitas air minum mempunyai pH antara 6,5 – 8,5 (merupakan batas
minimum dan maksimunya) dan perairan dengan pH <4 merupakan
perairan yang sangat asam dan dapat menyebabkan kematian makhluk
hidup, dan jika pH >9,5 merupakan perairan yang sangat basa yang dapat
menyebabkan kematian dan mengurangi produktivitas perairan. Jadi pada
penelitian ini fungsinya untuk dapat melacak setiap jenis gerakan apakah
panas,tekanan,cahaya atau getaran di daerah tertentu. Hal ini dinyatakan
belum efektif karena pada penelitian ini Wireless Sensor Network
komunikasi tidak efesien dalam mengatur kondisi lingkungan yang ada
disekitarnya. Pada penelitiin ini penelitian kuantitatif yang ada yaitu pada
system membuat penilaian pH air, suhu air, dan waktu secara real time
menggunakan komunikasi nirkabel dan mendapatkan hasil percobaan
sebagaimana pada umunya persentase kesalahan (error) penilaian pH air
memakai sensor pH meter kit bernilai antara 0,37% sampai dengan
1,86%. Pada umunya peresentase kesalahan (error) penilaian suhu air
memakai sensor DS18B20 bernilai anatara 0,608% sampai dengan 0,73%.
Penelitian selanjutnya oleh Ni Made Rai Ratih C. Perbani (2014),
yang berjudul Pembangunan Sistem Penentuan Posisi dan Navigasi
Berbasiskan Sistem Unmanned Surface Vehicle (USV) untuk Survei
Batimetri. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem penentuan
posisi dan navigasi berbasiskan Sistem USV. Penggunaan ArdupilotMega
bertujuan sebagi pusat pengontrol perangkat dan sensor GPS sebagai navigasi
atau penentuan posisi wahana. Wahana akan bergerak secara otomatis ke arah
waypoint yang ditentukan dan posisi kapal diperlihatkan setiap saat melalui
perangkat lunak Mission Planner. Sistem penjejakan/tracking GPS berjalan
dengan baik dengan diperlihatkannya posisi setiap saat dari wahana melalui
perangkat lunak Mission Planner. Sistem Auto Navigation/Auto Pilot belum
bekerja dengan sempurna, namun wahana sudah bergerak secara otomatis ke
arah waypoint yang ditentukan.
Penelitian selanjutnya oleh Seno Nugroho (2016) yang berjudul
Sistem Navigasi Gerak Roboboat Berdasarkan GPS Menggunakan Metode
Waypoint. Pada Penelitian ini perancangan roboboat menggunakan perangkat
keras ArduPilotMega 2560 sebagai unit pemrosesan data. Roboboat akan
bergerak secara autonomous dengan menggnakan sistem navigasi yang
menggunakan algoritma waypoint. Dalam hal ini roboboat dapat bergerak
secara autonomous dengan dikendalikan secara otomatis menggunakan PC
(Personal Computer) sebagai antar muka pengguna dimana komunikasinya
menggunakan modul wireless RF 433 MHz, tanpa menggunakan remote
control dan bisa mengikuti jalur yang telah dibuat dengan bantuan perangkat
GPS (Global Positioning System).
Selain itu penelitian juga dilakukan oleh Muhammad Zaky, Alfatirta
Mufti & Aulia Rahman (2018) yang berjudul Perancangan Sistem Kendali
Berbasis GPS (Global Positioning System) Pada Kapal Tanpa Awak.
Penelitian ini membahas Sistem kendali berbasis GPS yang mampu
mengerakan kapal secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroller
sebagai pusat sistem yang mengatur pergerakan kapal pada koordinat atau
waypoint. Kapal tanpa awak bekerja dengan membaca data GPS kemudian
diproses pada APM 2.6 dan dikirim data pada mission planner yang
kemudian memberi intruksi pada kapal tanpa awak untuk mengikuti waypoint
yang telah ditentukan. Sistem kendali berbasis GPS pada kapal tanpa awak
berhasil diterapkan pada kapal tanpa untuk berpindah secara otonom menuju
waypoint yang telah di tentukan.
Berdasarkan hasil studi literature sejenis yang dilakukan maka
didapat beberapa informasi pendukung dan perbandingan dalam penelitian
ini yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
kebelbihan penelitian ini. Adapun yang menjadi acuan dari pengembangan
yang akan dilakukan adalah perototipe yang akan dikembangkan mengacu
pada 3 indikator yaitu gas, suhu, dan pH. Selain itu untuk menangani
terjadinya perubahan pada ketiga indikator tersebut maka dibuatkan
sebuah alat yang nantinya dapat mengatur agar indikator tetap pada
standar yang sudah ditentukan. Selain itu, untuk memudahkan petani
tambak dalam mengetahui data yang sudah direkam atau dicatat maka
peneliti akan menambahkan sebuah alat untuk mengirimkan data ke
ground station yang nantinya hasil dari data tersubut akan tampil berupa
data olahan yang nantinya juga akan dapat memunculkan waktu dan
tanggal pendeteksian.
3. Analisis
Setelah melakukan studi literature selanjutnya melakukan analisis
berdasarkan hasil observasi dilapangan dan wawancara dengan petani
tambak. Hasil analisis menunjukkan bahwa petani tambak memiliki
masalah yang dimana ditemukan bahwa petani kesulitan dalam mendeteksi
kadar belerang yang ada pada permukaan air danau dan menentukan suhu
air yang berada pada air danau, sehingga dalam kejadian ini petani tambak
mengalami kerugian yang begitu besar karena mengakibatkan ikan-ikan
yang berada ditambaknya mati akibat kadar belerang tersebut.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa perubahan
kualitas air danau disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya cuaca
dan pencemaran pada danau. Ketika perubahan musim dan cuaca maka air
danau akan mengalami perubahan yang dimana akan mucul belerang yang
mengakibatkan ikan-ikan mati begitu saja. Adanya kadar belarang tersebut
disebabkan karena adanya bakteri beracun yang mengkibatkan ikan mati
dan berbau tidak sedap serta perubahan pada air danau.
F. ANALISIS KERJA
Setelah melakukan studi literature selanjutnya melakukan analisis
berdasarkan hasil observasi dilapangan dan wawancara dengan petani
tambak. Hasil analisis menunjukkan bahwa petani tambak memiliki masalah
yang dimana ditemukan bahwa petani kesulitan dalam mendeteksi kadar
belerang yang ada pada permukaan air danau dan menentukan suhu air yang
berada pada air danau, sehingga dalam kejadian ini petani tambak mengalami
kerugian yang begitu besar karena mengakibatkan ikan-ikan yang berada
ditambaknya mati akibat kadar belerang tersebut.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa perubahan kualitas
air danau disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya cuaca dan
pencemaran pada danau. Ketika perubahan musim dan cuaca maka air danau
akan mengalami perubahan yang dimana akan mucul belerang yang
mengakibatkan ikan-ikan mati begitu saja. Adanya kadar belarang tersebut
disebabkan karena adanya bakteri beracun yang mengkibatkan ikan mati dan
berbau tidak sedap serta perubahan pada air danau.
Selain melakukan analisis terhadap masalah yang didapatkan, analisis
juga dilakukan terhadap kebutuhan fungsional dan non fungsional yang akan
dikembangkan. Berikut adalah kebutuhan non fungsional dari prototype yang
akan dibuat.Adapun kebutuhan non fungsional hardware yang digunakan
dalam pembuatan prototipe pendeteksi kadar gas belerang dan suhu sebagai
berikut :
Tabel 3. 1 Daftar alat untuk membuat prototipe pendeteksi kadar gas belerang
dan suhu
No Nama Alat Jumlah
1 Laptop 1 Unit
2 Solder 1 Buah
3 Timah 1 Roll
4 Gunting 1 Buah
5 Obeng 1 Buah
6 Geregaji 1 Buah
7 Tang 1 Buah
8 Lem Fox 1 Buah
9 Lem G 1 Buah
10 Penggaris 1 Buah
11 Pensil 1 Buah
12 Cat 2 Buah
13 Kuas 1 Buah
14 Cutter 1 Buah
15 Box 1 Buah
Selain kebutuhan non-fungsional pada alat dan bahan disini juga terdapat
non-fungsional pada pembuatan pengembangan prototype kapal pendeteksi
kadar gas belerang dan suhu berbasis arduino yaitu sebagai berikut :
1. Business Life
Untuk menjaga kenyaman dan kemudahan dalam menggunakan
alat yang akan dirancang, maka akan selalu melakukan
pengupdatetan alat yang dirancang agar dapat lebih canggih lagi dari
yang sebelumnya, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas dari
alat yang akan di rancang. Tujuan ini adalah sebagai berikut :
a. Petani tambak akan lebih mudah melihat hasil pemantauan
suhu, kadar gas dan kadar keasaman (pH).
b. Petani tambak akan lebih mudah dalam menangani dan
menangulangi ikan-ikannya saat terjadinya kadar belerang
yang bermunculan.
c. Petani tambak akan lebih mudah mengetahui hasil data yang
diperoleh melalui data logger.
d. Data-data yang dihasilkan akan terus tersimpan dalam memori
card meskipun terdapat data yang berubah-ubah nantinya.
2. Performance
Alat ini akan dapat meringankan beban petani tambak, sebab
dengan adanya alat ini maka pendapatan hasil tambak ikan petani
akan dapat meningkat dari sebelumnya. Alat ini akan dapat berfungsi
dengan baik dan akan memberikan data yang akurat disetiap
pemantauannya. Dengan adanya alat ini juga petani tambak tidak
perlu khawatir dengan adanya kadar belerang yang bermunculan
secara tiba-tiba,sebab dengan menggunakan alat ini kita akan
mengetahui langsung seberapa banyaknya kadar belerang yang ada
dipermukaan air danau nantinya. Dan alat ini akan sangat
memudahkan dan meringankan beban petani tambak nantinya.
Selain menjelaskan kebutuhan non-fungsional,pengembangan
prototype kapal pendeteksi kadar gas belerang dan suhu berbasis
arduino juga melakukan kebutuhan fungsional antara lain :
1. System yang dibuat harus bisa menampilkan kadar gas dalam
milliliter, suhu dalam celcius dan kadar keasaman(pH) dalam
derajat celcius dan mempunyai tombol pengaturan input yang
berfungsi untuk memberikan masukan yang akan
menghasilkan perubahan luaran (output).
2. System yang dibuat harus bisa menjalankan aksinya terhadap
kondisi suhu, kadar gas dan kadar keasaman (pH) yang
berada dilapangan nantinya,yang dimana akan dapat
menghasilkan suatu inputan yang menghasilkan suatu kondisi
saat itu.
3. System yang dibuat harus bisa menampilkan catatan hasil
dari pemantauan yang telah didapatkan dan hasil tersebut
dapat ditampilkan, agar lebih mudah mengetahui perubahan
yang terjadi nantinya secara real time.
4. System yang dibuat harus bisa menyimpan hasil dari data
yang diperoleh kedalam memori card yang nantinya akan
menghasilkan data berupa modul.
5. System yang dibuat harus bisa mengapung dan berlayar
dengan seimbang ketika berada diatas air.
G. IMPLEMENTASI
1) Pengembangan
Tahap pengembangan ini menggunakan 2 fase yaitu
pengembangan hardware dan fase pengembangan software.
a. Tahap Pengembangan Hardware
Tahap pengembangan hardware adalah tahap untuk memulai
merangkai desain sampai seluruh komponen yang akan digunakan
berdasarkan desain yang sudah dibuat sebelumnya, tahap tersebut
meliputi.
1. Merangkai sensor suhu dan RTC ke arduino.
Pembakaran
3 Pembakaran Penuh 60,6% Tinggi
50
40
30 termometer
sensor suhu
20
10
0
air dingin air biasa air hangat
Dari table 4.3 dan gambar 4.16 dapat disimpulkan dari pengujian
suhu pada thermometer dan sensor suhu pada table diatas memiliki
rentangan yang tidak jauh berbeda dengan nilai rata-rata yang diperoleh
yaitu 3,9.
14
12
10
8
6
4 Universalindikator
2 sensor pH
0
Pembakaran
3 Pembakaran Penuh 60,6% Tinggi
keterangan
70
60
50
40 keterangan
30
20
10
0
rendah sedang tinggi
H. DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Made, N., Ratih, R., Suwardhi, D., Teknik, J., & Ilmu, F. (2014). Pembangunan
Sistem Penentuan Posisi dan Navigasi Berbasiskan Sistem Unmanned
Surface Vehicle ( USV ) untuk Survei Batimetri. XVIII(1), 9–22.
Nugroho, S., Fiky, I., Suratman, Y., & Nugraha, R. (2016). Sistem Navigasi
Gerak Roboboat Berdasarkan Gps Menggunakan Metode Waypoint. 3(2),
1453–1461.
Riyan Kurniawan Putra (2017). Rancang Bangun Pendeteksi Gas Belerang Dan
Kekeruhan Air Untuk Pemberian Pakan Ikan Otomatis.
Zaky, M., Mufti, A., & Rahman, A. (2018). Perancangan Sistem Kendali
Berbasis GPS ( Global Positioning System ) Pada Kapal Tanpa Awak. 3(2), 60–
67.