Analisa Kerusakan Dan Perbaikan Pada Ac Split Duct Sca Model Smov-100c
Analisa Kerusakan Dan Perbaikan Pada Ac Split Duct Sca Model Smov-100c
TUGAS AKHIR
Diajukan oleh :
Nama : Edo Nodius Eka Saputra
NIM : 1201013006
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan
Disusun Oleh :
Nama : Edo Nodius Eka Saputra
Nomor Bp. : 1201013006
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh :
Hanif, ST., MT
Nip. 19710902 199802 1 001
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal :17 September 2015
Tim Penguji :
Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II
BIODATA
(a) Tempat / Tgl Lahir : Jambi / 14 Juni 1995 (b) Nama Orang Tua : Nola Refnida
(c) Fakultas : Politeknik (d) Jurusan : Teknik Mesin. Konsentrasi : Perawatan dan
Perbaikan (e) No. BP : 1201013006 (f) Tanggal Lulus : 17 September 2015 (g)
Predikat Lulus : .................... (h) IPK :…… (i) Lama Studi : 3 Tahun (j) Alamat
Orang Tua : Komlek Bumi Minang III Blok H No 8 RT 005 RW 001 Kec. Sei.
Sapih Kec. Kuranji, Padang
ABSTRAK
AC Split Duct SCA Model SMOV-100C merupakan salah satu alat pengkondisian udara yang digunakan oleh
Hotel Ibis Padang. Pada era globalisasi ini penyegaran udara merupaka usaha untuk mengontrol suhu dah ruangan
tetentu sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi yang menempati.
Dalam pelaksaan tugas akhir ini penulis menemukan malasah pada AC ini yaitu, Kotornya Kondensor dan
Evaporator serta kurangnya tekanan freon yang ada dalam sistem pendinginan ini, ditemukan dalam melakukan
metoda delapan langkah menemukan analisa masalah. Stelah ditemukan masalah dapat dilaksakan analisa
penyebab masalah, yaitu lalainya teknisi dalam melakukan perawatan.
Perawatan pencegahan perlu dilaksanakan secara teliti, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan sangat beresiko
tinggi, Preventive Maintenance, dilakukan untuk memperpanjang mur pemakaian serta meminimalisir terjadi
kerusakan berat yang akan menyebabkan AC beroperasi tidak baik dan biaya perbaikan yang mahal.
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal :
17 September 2015
Abstrak telah disetujui penguji :
Tanda 1 2 3 4
Tangan
Nama Maimuzar, ST., MT Dian Wahyu, ST., MT Rivanol Chadry, ST., MT Adriansyah, ST., MT
Terang
Mengetahui :
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa Kerusakan dan Perbaikan pada AC Split
Duct Model SMOV-100C”.
1. Kedua orang tua dan kedua adikku yang telah memberikan do’a serta dukungan
moril maupun materil.
2. Bapak Maimuzar, ST., MT selaku pembimbing I yang telah memberikan
arahan serta bimbingan kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini.
3. Bapak Eka Sunitra, ST., MT selaku pembimbing II yang telah memberikan
arahan serta bimbingan kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini.
4. Bapak Aidil Zamri, ST.,MT selaku direktur Politeknik Negeri Padang.
5. Bapak Hanif, ST.,MT selaku Ketua Jurusan Mesin Politeknik Negeri Padang.
6. Bapak Sir Anderson, ST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.
7. Bapak Rivanol Chadry, ST., MT selaku Ketua Konsentrasi Maintenance
Politeknik Negeri Padang.
8. Teknisi Hotel Ibis Padang yang telah banyak memberikan informasi mengenai
judul tugas akhir yang penulis angkat.
9. Rekan-rekan seangkatan jurusan Teknik Mesin angkatan 2012 dan semua
pihak yang telah ikut membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN TUGAS
LEMBARAN ASISTENSI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………....... i
DAFTAR ISI ……………………………………………...…………….……… iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………... 1
1.2. Alasan Pemilihan Judul …………………………………………………… 2
1.3.Tujuan ………………………………………………………………...…… 2
1.4. Batasan Masalah ………………………………………………..……....…. 2
1.5. Metode Penulisa …………………………………………..………………. 3
1.6. Sistematika Penulisan ……………………………………………..….…… 4
BAB II TEORI DASAR
2.1. Pengertian Air Conditioner ………………………………………………… 5
2.2. Komponen Utama pada Sistem Air Conditioner
2.2.1. Kompresor ……………………………………..…………….……… 6
2.2.2. Kondensor …………………………….……………………….…… 6
2.2.3. Katup Ekspansi dan Pipa Kapiler …………………………...……… 7
2.2.4. Evaporator ………………………………………………….……… 9
2.2.5. Refrigeran……………………………………...…………………… 9
2.3. Prinsip Kerja Sistem Mesin Pendingin …………………………………… 11
2.4. Jenis-jenis Pendingin Ruangan
2.4.1. AC Split ………………………………………………………….… 12
2.4.2. AC Window ……………………………………………………..…. 13
2.4.3. AC Sentral …………………………………………………….…… 14
2.4.4. AC Mobil ………………………………………………………...… 15
2.5. Komponen Utama pada AC Split Duct ………………………………...… 16
2.6. Prinsip Kerja dari AC Split Duct ………………………………….……… 21
BAB III METODOLOGI
3.1. Spesifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C ……………….…….. 22
3.2. Langkah dalam Menemukan Masalah ……………………………………... 23
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Analisa Kerusakan ……………………………………………..………..… 28
4.2. Perbaikan Kerusakan ………………………………..………..…………… 28
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan …………………………………………….………..………… 33
5.2. Saran …………………………………………………………...…..……… 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
2. Tujuan Khusus:
a. Dapat menganalisa dari suatu kerusakan pada AC Split Duct SCA Model
SMOV-100C.
b. Dapat memperbaiki kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-
100C.
b. Wawancara
Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap
pimpinan dan karyawan yang ada di lingkungan kerja di mana penulis
melakukan kerja praktek. Metode ini dilakukan dengan alasan karena
tidak semua apa yang dilakukan dalam kerja praktek dapat dikuasai oleh
penulis.
Maka sebagai tambahan informasi didalam melakukan Kerja
Praktek tersebut penulis perlu bertanya dan mendapatkan penjelasan
dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan tersebut. Penulis dapat
mengajukan pertanyaan secara terperinci serta meminta penjelasan
mengenai apa saja yang berhubungan dengan bahan untuk menyusun
laporan ini.
c. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan
membaca literature yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode
ini dilakukan dengan alasan untuk Memperjelas Metode Pertama dan
Kedua.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan berbagai macam perihal, seperti Latar
Belakang, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan, Batasan masalah, metode
penulisan laporan, dan sistematika dari penulisan Tugas akhir ini.
BAB II. TEORI DASAR
Berisikan tentang Pengertian Air Conditoner, Prinsip kerja dari
sistem mesin pendingin, Komponen utama mesin pendingin, Jenis-jenis Air
conditioner, serta komponen utama dari AC Split Duct SCA Model SMOV-
100C.
BAB III. METODA MENEMUKAN MASALAH
Bab ini berisikan delapan cara untuk menemukan masalah pada AC
Split Duct SCA Model SMOV-100C.
BAB IV. PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang cara memperbaki komponen dari AC
Split Duct SCA Model SMOV-100C yang permasalahnya telah ditemukan
pada bab sebelumnya.
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari materi yang disimpulkan sebelumnya
dan saran dari penulis selama melaksanakan tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TEORI DASAR
2.3.2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari
evaporator dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud
gas menjadi cair. Banyak jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah
tangga digunakan kondensor dengan pendingin air. Jenis lain kondensor
berpendingin air memiliki pipa-pipa yang dapat dibersihkan. Kondensor
dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
a. Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke
udara dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor
dibuat dari pipa baja, tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki
transfer kalor pada sisi udara. Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara
mengalir diluarnya. Air cooled condensor hanya digunakan untuk
kapasitas kecil seperti refrigerator dan small water cooler.
Gambar 2.2. Air-cooled Condensor
b. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini
mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair
dan untuk mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran
memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga tekanannya
berkurang akibat dari gesekan dan percepatan refrigeran.
2.2.5 Refrigeran
Refrigeran adalah suatu zat yang digunakan untuk memperoleh efek
pendinginan. Refrigeran bisa berupa cariran, gas atau padat. Pada umumnya
refrigeran adalah suatu zat yang bekerja sebagai cairan yang bergerak di dalam
alat pendingin dan bersikulasi melalui komponen-komponen yang fungsional,
untuk memperoleh efek pendinginan dengan menyerap panas melalui ekspansi
dan penguapan.
Gambar 2.7. Refrigeran
2. Tipe-tipe Refrigeran
Refrigeran dapat diklasifikasikan kedalam :
a. Inorganic Compounds.
b. Hydrogarbons.
c. Carbide Halogenated.
d. Azeotropic Mixtures.
2.3. Prinsip Kerja Sistem Mesin Pendingin
Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat
untuk memampatkan fluida kerja (refrigerant), jadi refrigerant yang masuk ke
dalam kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di
kondensor. Di bagian kondensor ini refrigerant yang dimampatkan akan berubah
fase dari refrigeran fase uap menjadi refrigeran fase cair, maka refrigerant
mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigeran.
Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondensor adalah jumlah dari
energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari
substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigerant yang berada
dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
refrigeran yang berada pada pipa-pipa evaporator.
Prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni
udara didinginkan oleh refrigerant (freon), lalu freon ditekan menggunakan
kompresor sampai tekanan tertentu dan suhunya naik, kemudian didinginkan oleh
udara lingkungan sehingga mencair. Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang
sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang
berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke luar ruangan.
b. AC Split Duct
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya
menggunakan Sistem Ducting. Dengan kata lain AC SplitDuct tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik.
Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung yang
memiliki ruangan luas.
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang
merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara
yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang
akan dikondisikan.
2.4.2. AC Window
Pada AC jenis window, semua komponen AC seperti penyaring udara,
evaporator, blower, kompresor, kondensor, refrigerant filter, ekspansion valve
dan control unit terpasang pada satu base plate, kemudian base plate beserta
semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam kotak plat sehingga
menjadi satu unit yang kompak. Biasanya dipilih karena pertimbangan
keterbatasan ruangan, seperti pada rumah susun.
Gambar 2.11. AC Window
2.4.3. AC Sentral
Air Conditioner Sentral merupakan suatu sistem AC dimana proses
pendinginan udara terpusat pasa satu lokasi dan kemudian dialirkan ke semua
lokasi (satu indoor dan beberapa outdoor).
Pada AC jenis ini udara dari ruangan didinginkan pada cooling plant di
luar ruangan tersebut, kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali
kedalam ruangan tersebut. Biasanya cocok untuk dipasang di sebuah gedung
bertingkat (berlantai banyak), seperti di hotel atau mall.
Ducting
Gambar 2.13. Komponen AC Sentral Bagian Indoor
2.4.4. AC Mobil
AC Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi sebagai
penyejuk ruangan pada kabin kendaraan, pada dasarnya sistem kerja ac mobil
adalah sirkulasi udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan
satu dengan yang lainnya, dengan Freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi
itu sendiri. aliran tersebut terus-menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan.
3. Kompresor
Kompressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC
dijalankan, Kompresor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari
yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan
tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
BAB III
METODA MENEMUKAN MASALAH
WEIGHT 218 Kg
RERIFERANT R22
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Penyebab kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C
Pada bagian ini akan membahas hasil analisa dan pembahasan dimana
langkah-langkah pengerjaannya sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian
sebelumnya. Yang merupakan penerapan dari delapan langkah analisa kerusakan
yang dilakukan pada dan hal-hal yang perlu dianalisa dari hasil tersebut.
Pada saat dilakukan pengerjaan langkah-langkah mencari penyebab
kerusakan, Didapatkan bahwa akar masalah yang meyebabkan adalah sebagai
beikut :
1. Kotornya unit kondensor pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak
sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual
dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat
dari kelalaian mekanik.
2. Kotornya unit evaporator pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak
sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual
dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat
dari kelalaian mekanik.
3. Kurangnya tekanan Freon pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak
sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual
dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut akibat dari
kelalaian mekanik.
f. Bukalah katup tekanan rendah ke kiri dan tutup katup tekanan tinggi
kekanan.
g. Hidupkan switch pada pompa vakum.
h. Seluruh udara dan kotoran yang ada dalam unit pendingin akan
terhisap, lakukan dalam waktu 30 menit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pelaksanaan terhadap kerusakan pada AC Split Duct ini
terhadap latar belakang yang dikemukakan pada bab I dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kerusakan yang terjadi pada unit AC Split Duct Model SMOV-100C ini
adalah
a. Kotornya bagian kondensor akibat debu yang menempel pada sirip-sirip.
b. Kotornya bagian evaporator akibat debu yang menempel pada Filter dan
pada sirip-sirip evaporator.
c. Kurangnya tekanan Freon dalam sistem AC tersebut.
2. Adapun analisa yang dapat diambil dari kerusakan yang terjadi disebabkan
oleh beberapa kemungkinan, kemungkinan sebagai berikut :
a. Kotornya komponen kondensor merupakan dari kelalaian mekanik
dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak
dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
b. Kotornya komponen Evaporator merupakan dari kelalaian mekanik
dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak
dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
c. Kurangnya tekanan Freon yang ada dalam sistem pada AC tersebut
merupakan kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan,
dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah
ditentukan.
3. Perawatan pencegahan sangat penting dan perlu dilaksanakan secara teliti,
mengingat dampak yang bisa ditimbulkan sangat beresiko tinggi,
perawatan yang dilakukan pada AC Split Duct Model SMOV-100C yaitu
Preventive Maintenance, meliputi perawatan harian, perawatan bulanan,
perawatan tahunan, Predictive Maintenance, metode perawatan ini
dilakukan untuk memperpanjang umur pemakaian, serta meminimalisir
terjadinya kerusakan berat yang akan menyebabkan AC beroperasi dengan
baik dan biaya perbaikan yang mahal.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
a. Lakukan pengecekan yang rutin dengan check list untuk mengetahui setiap
perubahan-perubahan yang terjadi selama beroperasi .
b. Buatkan schedule perawatan dan perbaikan secara sistematis agar
memudahkan dalam memonitoring pengoperasian.
c. Dengan melaksanakan pemeliharan yang benar maka akan dapat menjamin
kahandalan mesin selama beroperasi dan menambah life time-nya.