Berdirinya HMI
HMI berdiri dprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) kini
UII
Keanggotaan Pertama : HMI berstatus sebagai organisasi mahasiswa, Mahasiswa adalah kelompok
a. Yang dapat menjadi anggota HMI adalah mahasiswa Islam yang terdaftar pada perguruan minoritas dalam masyarakat bangsa yang terdidik dengan kualifikasi tertinggi dari proses formal
tinggi dan / atau yang sederajat yang ditetapkan oleh Pengurus Cabang / Pengurus pendidikan lainnya. Makna HMI sebagai organisasi Mahasiswa adalah organisasi yang
Besar HMI. menghimpun mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi atau yang
sederajat yang memiliki ciri-ciri kemahasiswaan. Ciri-ciri mahasiswa adalah kritis, dinamis,
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) HMI objektif, ilmiah, progresif, rasional, analitis.
Kedua : HMI Sebagai organisasi mahasiswa yang berazaskan islam tentunya yang
Pasal 1 ART menjadi anggota HMI adalah Mahasiswa Islam, artinya menghimpun mahasiswa-mahasiswa yang
Anggota Muda beragama Islam dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri keislaman dan
Adalah mahasiswa Islam yang menuntut ilmu pada perguruan tinggi dan atau yang sederajat yang telah menjadikan Alqur’an dan Hadits sebagai sumber norma, nilai, inspirasi dan aspirasi dalam setiap
mengikuti Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) aktivitas dan dinamika organisasi. Dan wajar kalau kita lihat di HMI ada yang jilbab panjang,
jilbab biasa, pake cadar, gak pake jilbab dari yang botak sampe gondrong, semuanya ada di HMI.
Pasal 2 ART Karena HMI bukanlah NU, Muhammadiyah, Syuni, Salafi, Liberal dan lain sebagainya. HMI
Anggota Menampung itu semua.
Biasa Ketiga : HMI Sebagai organisasi kader, HMI Sebagai organisasi yang meiliki format
Adalah anggota muda yang telah memenuhi syarat dan atau anggota muda yang telah mengikuti perkaderan yang bagus dan tersusun secara sistematis setelah TNI, HMI merupakan lembaga/
Latihan Kader I wadah tempat mahasiswa islam berproses degan memiliki jenjang Training formal dan non
formal, training formal adalah latihan Kader I (Basic Training), Latihan Kader II (Intermediate
Training) dan Latihan Kader III (Edvance Training). Sedangkan training non formal antara lain :
Senior Course, Latihan Khusus KOHATI (LKK), Pelatihan Instruktur, Pusdiklat, UP Graiding
dan lain-lain. Melalui jenjang training dengan segala proses yang sudah di susun sedemikian rupa
Pasal 6 ART sehingga memungkinkan kader HMI mengaktualisasikan dirinya menjadi kader muslim,
Hak intelktual profesional yang memiliki kualitas insan cita.
Anggota Keempat : HMI sebagai organisasi perjuangan, HMI dituntut selalu berjuang
Anggota muda hanya mempunyai hak bicara menegakkan kebenaran dan dapat berkiprah secara tepat dalam melaksanakan darma baktinya
bagi kehidupan bangsa dan negara dengan ikhlas.
Pasal 7 ART Kelima : HMI sebagai organisasi yang Independent, kalaulah ada organisasi yang masih
Kewajiban eksis dari sejak berdirinya pada 5 Februari 1947 sampai hari ini dengan keindependensiannya,
Anggota jawabannya adalah HMI. Independensi HMI ada 2 yaitu independensi organisatoris dan etis,
Menjaga nama baik organisasi secara organisatoris, artinya secara politik HMI bukan underbow (perpanjangan tangan) kekuatan
Berpartisipasi dalam setiap kegiatan politik manapun. HMI ya HMI, tidak ada kaitan dengan kelompok atau kekuatan politik
HMI Pasal 10 ART manapun. Jadi jangan takut ya, kalo nanti udah jadi anggota HMI akan diarahi kesana kemari.
Skorsing / Pemecatan Kader HMI hanya akan diarahkan pada satu tujuan, KEBENARAN. KEBENARAN yang mana,
Anggota dapat diskors / dipecat karena : ya KEBENARAN MUTLAK, ALLAH SWT dan secara etis adalah sikap dan watak yang
Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh HMI termanifestasi secara individu dari tiap-tiap kader yang selalu tunduk dan patuh pada kebenaran
Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi (hanif).
(Penjelesan Pasal AD/ART selanjutnya di LK-I) K
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya eena
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan m :
yang tersusun kokoh”(QS. Ashaff [61]:4) HMI
memil
iki
kader
yang
banya
k dan
tersebar valid
di
seluruh
Indonesia
yang
hampir
ada
ditiap
kabupate
n/kota
dari
Sabang
sampai
Merauke
dan satu
cabang di
Kualalu
mpur
(Malaysi
a) yang
memung
kinkan
sebuah
perubaha
n.
etujuh:
Memiliki
jaringan/
akses
yang luas
ke
Media,
Pemerint
ahan,
legislatif,
NGO dan
sebagain
ya.
Berdasar
kan
penelitia
n secara
imiah
dan
dilengka
pi
dengan
data yang
harian terkemuka di Indonesia “KOMPAS” menjelang kongres HMI ke 23 di Makassar kemarin ANGGARAN DASAR (AD) HMI
mengemukakan bahwa pada era Orde Baru mayoritas posisi penting di legislatif di isi oleh para
alumni HMI, di era Reformasi mayoritas di Parlemen di isi oleh alumni HMI mulai dari Ketua Pasal 1 AD
DPR, MPR dan mayoritas Anggota DPR dan MPR pada waktu itu, kemudian sekarang dari wakil Nama
Presiden, menteri, DPR, KPK, KPU, pimpinan Parpol, ICMI dan sebagainya dari Pusat sampai ke Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa
daerah. Semua ini merupakan out perkaderan HMI 10 atau 20 tahun yang lalu. Lalu bagaimana Islam, disingkat HMI
dengan 20 atau 10 tahun yang akan datang? (QS. Arra’du:11).
Pasal 2 AD
HMI adalah wadah tempat berkumpulnya, berproses dan berjuang mahasiswa Islam, Waktu dan Tempat Kedudukan
dengan tujuan organisasi “Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi Yang HMI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Robiul Awwal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5
Bernafaskan Islam Dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Februari 1947 M untuk waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di tempat Pengurus
Yang Diridhoi Allah Swt”. Singkatnya di HMI kita akan sama-sama belajar dan berproses untuk Besarnya.
menjadi kader-kader MUSLIM INTELEKTUAL Juga PROFESIONAL. Jadi disamping punya
ilmu, ketrampilan hidup juga tetap tunduk dan patuh pada aturan ALLAH SWT. HMI tidak Pasal 3 AD
mencari kader yang penurut tapi kader yang sadar, maka di HMI tidak dikenal adanya doktrin HMI berazaskan Islam
keagamaan/atau pemaksaan menjalankan ajaran islam. Intinya HMI tidak membuat orang buruk
menjadi baik sesuai dengan kata tujuan HMI “terbinanya” tetapi seorang kader atau individu itu Pasal 4 AD
sendirilah yang berproses mengaktualisasikan dirinya melalui wadah HMI hingga menjadikannya Tujuan
insan yang paripurna. Baca (QS: Arra’du: 11 / QS. 2: 256/ QS. 10:99 / QS. 2:208) Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala.
Ngapain aja sih di HMI ? Apa cuma ngaji dan diskusi ? Ya enggak dong. Semakin
banyak ketrampilan yang kita miliki, maka akan semakin besar peluang kita untuk sukses Di HMI Pasal 5 AD
kita punya Kajian Islam, Nggak cuma itu kita juga punya LASMI (Lembaga Seni Mahasiswa Usaha
Islam), bagi yang punya hobi seni. LDMI (Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam), bagi yang Membina pribadi mahasiswa muslim untuk mencapai akhlaqul karimah
pengen mengasah ketrampilan dan strategi dakwahnya. Lembaga Pers dan bagi teman-teman
yang bakal jadi guru kita punya LPL. Dan tidak menutup kemungkinan ada lembaga lain sesuai Pasal 6 AD
dengan kebutuhan kader. Misalnya “HMI Foot Ball Club”, Yang semua itu bertujuan untuk Sifat
mengasah potensi diri kita. Jadi disamping beriman, kader HMI juga harus berilmu dan tentunya HMI bersifat independen
beramal dong. IMAN, ILMU DAN AMAL
Pasal 7 AD
Status
HMI adalah organisasi mahasiswa
“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) kepada yang Pasal 8 AD
ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan merekalah Fungsi
orang-orang yang beruntung” HMI berfungsi sebagai organisasi kader
(QS.Ali Imran [3]:104)
Pasal 9 AD
Peran
”Penemuan yang sejati bukanlah menemukan sebuah daratan yang baru, HMI berperan sebagai organisasi perjuangan 5
melainkan melihatnya dengan kacamata baru”
.
4
(Assotiation Of Islamic University Student)