Menggugat HMI Mengembalikan Tradisi Intelektual
Menggugat HMI Mengembalikan Tradisi Intelektual
Menggugat
H.M.I
Mengembalikan Tradisi Intelektual
Penulis:
Pengantar:
Prof. Dr. Abuddin Nata, MA
Diterbitkan oleh:
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat
Jln. Ibnu Sina III No. 68, Komplek Dasen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Ciputat 15419 Tip. (021) 7426382,
Mobile 08888 118976
Koordinator Program
MENGGUGAT HMI I
"Waktu zaman abang HMI dulu, HMI punya tradisi intelektual yang tidak
diragukan, rebutan baca buku, berlomba mengeluarkan referensi, kajian
yang berlimpah. Waktu zaman abang dulu, HMI itu kuat. Waktu zaman abang
dulu, HMI itu memasyarakat. Waktu zaman abang dulu, HMI itu kritis. Waktu
zaman abang dulu, HMI itu idealis," dst. Kata-kata itu selalu terlontar setiap
kali KAHMI berdialog dengan kader, dialog yang terjadi hampir selalu sama,
lagi-lagi romantisme sejarah. Sejarah "emas" HMI sepertinya hanya pada
zaman mereka, dan kader HMI terkungkung di "ketiak" sejarah keemasan
itu.
Paling tidak hal itu lah yang menjadi salah satu motivasi terlaksananya
program kajian rutin HMI Cabang Ciputat setiap malam selasa di Aula Insan
Cita sebagai langkah awal membangun tradisi intelektual. Mengawali sesuatu
seperti menumpahkan darah pada hari kelahiran, sangat berat ~an
menyakitKarr. Tapi ke-relaan sebagai martil memang mutlak dalam setlap
sejarah perubahan, dan itu kami wujudkan dengan asa bisa menjadi eskaloto~ .-. ~- _
kebangkitan intelektual di HMI. _- T - ' "...-
I MENGGUGAT HMI
.MENGGUGAT HMI I
Scanned with CamScanner
, kuatan KAHMI, kader perlahan tapi past' k
bll ke . , I embar
eng~rfl . r kualitas kellmuan sepertl KAHMI. J merangkak
(Il, engeJa, d . ,
aJLJ rfl "'ni dlharapkan men orong tradlsl int I
(Il ndlsl I . k" e ektu I
KO an wacana kels[aman, e onoml, soslal politl'k d a meta lUi
bag ' an bUd
nP.ng erfl beri pengetahuan makro, kemudian d'l ' aYa, yang
r- rflelTl , I an)utk
aKao gkan oleh kader. Sehmgga kader HMI me an dan
rb'n can . nguasai k 'I
dipe 1 k spesifikasi fakultas masmg-masing sebagal' ba ' eJ muan
sar an . SIS stUd'
ber ~ di bekal pengetahuan mlkro yang dibutuhkan tekna stukturl~ya da~
d
(!lema Ii merupakan benefit cost yang ditawarkan HMI. Jadi d Jndustn
adelTl. n . h ' ,pa a dasarnya
(!l HMI harus menguasal pengeta uan mlkro yang fak It '
Kader , . h k u at,f, dan
, kan memihkl pengeta uan ma ro yang berwawasan ( H"
dlharap , u a s , al IOJ
usaha untuk membangun kembah tradisi intelektual da
ada1ah .. ' n wacana
pemikiran melalUl mtelectual enlTghtenment (pencera/:1an intelektual) dan
, te({ectual enrichment (pengkayaan intelektual).
m Kajian bersama KAHMI dimodifikasi pula dengan menerbitkan bu!ettin
"Media Komunikasi dan Pengembangan", sebuah media yang diharapkan
dapat memotivasi tradisi menulis. Kini, masuklah HMI pada program
selanjutnya yaitu menerbitkan buku yang dirangkai dari maka!ah-makalah
kajian. Judul buku ini "Menggugat HM/; Mengembalikan tradisi Intelektual"
memang sangat mengusik hati Kader mititan HMI, buku ini diharapkan menjadi
auto kritik terhadpp. Kader ~MI untuk berusaha mengembalikan kejayaan
• HMI, serta memunculkan semangat untuk terus mengabdi dan berkarya di
HMI.
Buku ini bukan hanya memuat karya KAHMI, akan tetapi juga memuat
karya Kader HMI yang kreatif menulis sebagai sarana pengkaderan intelektuaL
'. T~rbitnya buku ini bukanlah akhir dan bunga rampai kajian bersama KAHMI.
Panitia kajian menyadari, Hmu pengetahuan adalah harta yang pa~in~
berharga. Karena itu, Hmu pengetahuan harus dicari, ditimba dan dipelaJan
sebanyak-banyaknya. Ilmu pengetahuan itu bisa diperoleh dan membaca
bUku.ltu berarti, mengharuskan kehadiran perpustakaan diperuntukkan untuk
kader-kader HMI Cabang Ciputat. I t'f
Secara tehms' membuat perpustakaan untuk HMI Ca bang Ciputat re a I
rnudah .. , . 'n LSM yang
ra" ' waJlbkan saja KAHMI yang produktif menuhs, memlmpl'k karya-
lm memb b k mben an
karyanya uat uku, dan mempunyai percetakan untu me b ku sudah
terk , dengan seperti itu dalam waktu singkat, ratusan u
umpul.
......
I MENGGUGAT HMI
--_.- -
Karena.,. I I
HMI yang lahir dimasa kini, bukan buat masa au...
Dia ada kini buat nanti...
Kita didesak perobahan-perobahan...
Kita jelaskan kemungkinan-kemungkinan...
bagi suatu senyum kecerahan...
(Ahmad Wahib; 1982).
MENGGUGAT HMI I
Scanned with CamScanner
Kajian Adalah
Ruh Intelektual
Sekaput Sirih dati Ketua Umum
AsepSo~n
Ketua Umum HMI CaboT)!5 Ciputat
I MENGGUGAT HMI
bz
MENGGUGAT HMI •
H
impunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi ekstra
kemahasiswaan tertua di Indonesia, telah mengilhami terbentuknya
• organisasi-organisasi serupa lainnya. Sejarah membuktikan hingga
kini HMI mampu mempertahankan eksistensinya dalam dunia gerakan
Mahasiswa.
Kelahiran HMI dipefopori oleh Lafran Pane, 5 Februari 1947 di Yogyakarta,
dengan tujuan ikut serta membela Republik Indonesia yang merdeka dan
berusaha mewujudkan dta-dtanya melalui dakwah Islamiyah dan pendidikan
dalam arti seluas-luasnya.
Fenomena keberhasilan pejuangan HMI dulu (dekade 70-an) sering
membuat seseorang atau organisasi lain merasa iri atau cemburu. Namun
kini, HMI seakan mengalami degradasi. Buku yang berjudul "Menggugat HW;
Mengembalikan Tradisi Intelektual" ini menggambarkan sebagian dari
degradasi yang dialami oleh organisasi yang bernama belakang Islam (HMI).
Gugatan keras, pedas dan langsung ke jantung HMI dinyatakan secara tegas
bukan oleh orang di luar HMI, akan tetapi justru oleh para pejuang-
pejuangnya Selain Cak Nur dibeberapa media menyatakan 'HAll sebagai
beban bangsa' juga statemen kerasnya 'Bubarkan HMI', dalam buku ini
I MENGGUGAT HMI
MENGGUGAT HMI I
Scanned with CamScanner
yaitIJ keyakinan beragama yang mengabungkan antara Iman dan rasionalisme,
sehingga terwujudlah kader HMI yang menyadari bahwa beraktifitas (aktif
di HMlllainnya) adalah sebuah amalan yang bemilai ibadah (ibadah sosial).
Dengan demikian kader HMI akan terus berjuang membenahi HMI laksana
mensyi'arkan dakwah. Boon hanya dakwah praktis, tetapi juga dakwah yang
menggerakkan. Sehingga setiap tindak·tanduk kader HI"I dalam menjalankan
organisasi senantiasa berpegang teguh kepadaAllah SVfT, memiliki kesetiaan
yang tiada tara dan bekerja tanpa kenaI lelah, tidak memiliki kepentingan
lain, selain menyelesaikan tugas yang diembannya dengan sebaik-baiknya,
membuahkan hasil yang memuaskan, dan berdisiplin dalam menjalankan
tugas. Semua tugas dijalankan dengan sempuma tanpa cacat sedikitpun.
Dengan wmbuhnya kesadaran berorganisasi seperti ini, akan muncullah
integritas yang sesungguhnya, suatu integritas total yang akan menghasilkan
kepercayaan luar biasa, baik kepada kader yang bersangkutan secara individu,
maupun kepada HNJ yang bertujuan mendptakan insan akademis, pendpta
dan pengabdi yang berna[askan islam dan bertanggung jawab guna
terdptanya masyarakat Indonesia yang adit dan makmur yang diridhai oleh
Allah SWT. Dengan demikian pada gilirannya akan mevlUjudkan loyalitas kader
yang tinggi terhadap HMI.
Pada tema besar yang kedua dalam buku ini "Mengembalikan Tradisi
Intelektual" merupakan obat mujarab- bcigi HMI untuk kembali kepada
• khittahnya. Mulyadi Kartanegara seorang profesor berdisiplin i1mu filsafat
mengharapkan HNJ untuk selalu berpikir analitis, preduktif, dan visioner
agar dapat berkiprah sesuai dinamika kekinian dan tantangan masa
mendatang. Dengan demikian sumber daya manusia yang berbasis pada
khazanah intelektual terus dikembangkan.
Dalam buku ini, guru besar sejarah UIN Jakarta (Badri Yatim) mengajak
HMI bercermin pada politik Islam di masa khalifah, yang tugasnya selain
sebagai pemimpin agama juga sebagai seorang pimpinan pemerintahan.
Dengan posisi sebagai Khalifah tersebut ia akan menjadikan Kekuasaan
sebagai sarana memperjuangkan idiologi yang didta-dtakan dalam rangka
mensyi'arkan dakwah Islam. Hal ini sesuai dengan tujuan luhur dibentuknya
HMI oleh Lafran Pane 58 tahun yang lalu yaitu memperjuangkan dakwah
Islamiyah.
cakrawala berfikir yang tertuang dalam buku ini mulai dan KAHMI yang
sudah merengguk kesuksesan sampai pada kader HMI yang terus berevolusi
mengatur ritme perubahan, mengharapkan HMI dijadikan sebagai kampus
I MENGGUGAT HMI
BAGIAN 3
TRADISIINTELEKTUAL:
KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN
Tradisi Intelektual . 79
Prof. Dr. Mulyadi Kartanegara, MA
Sejarah Politik Islam dimasa Khilafah . 87
Prof. DR. Badri Yatim, MA
Upacara Keagamaan, Islam Dan Perubahan Sosial . 101
T. B. Ace Hasan Syadzily
Pluralitas Keberagamaan Masyarakat Madura . 113
M. Rasyid
Jajak Pendapat Politik dan Politik Jajak Pendapat ....•...•....•••••••.•. 118
Burhanuddin
Skrenario Kiamat Indonesia Melalui CGI .................................... 132
Dani SetiQWan
MENGGUGAT HMI I
Scanned with CamScanner