Kode Jurnal: J
Disusun Oleh :
Sulkipli
CABANG MAJENE
1443 H/ 2022 M
ABSTRACT
Himpunan Mahasiswa Ialam (HMI) berdiri pada tanggal 14 rabiul awal 1366 hijriah
bertepatan 5 februari 1947 yang di prakarsai oleh Ayahanda Prof.drs.Lafran Pane
seoarang mahasiswa dari STI (Sekolah Tinggi Islam).
Post-Truth adalah kondisi dimana fakta obyektif tidak lagi memberikan pengaruh
besar dalam membentuk opini publik, justru malah keyakinan pribadi dan keterkaitan
emosional yang mendapatkan dukungan terbanayak dari masyarakat.
Mission Kualitas insan cita HMI adalah merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan
oleh HMI di dalam pribadi seorang kader yang beriman dan berilmu pengetahuan
secarah mampu, melaksanakan tugas kerja kemanusian (Amal shaleh). Dalam amal
shaleh inilah kader HMI akan mendapatkan kebahagiaan kehidupan yang sebaik-
baiknya. Bentuk kehidupan yang ideal secara sederhana itu dapat dirumuskan
seperti dengan kehidupan yang adil dan makmur diridhoi oleh Allah SWT.
Untuk mewujudkan yang demikian, seorang kader yang harus sadar dan berusaha
merealisasikan nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa, nilai-nilai Islam, nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab,dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
bangsa dalam rangka mengabdi kepadanya.
1. Latar Belakang
Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada hari rabu tanggal 14
rabiul awal 1366 H bertepatan dengan 5 februari 1947 di salah satu ruangan
kuliah STI dijalan Setiodiningrad, yang di prakarsa Lafran Pane, Seorang
Mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam) kini berubah menjadi UII (Universitas
Islam Indonesia) yang masih duduk ditingkat 1. Tentang sosok Lafran Pane,
dapat diceritakan secarah garis besarnya bahwa pemuda Lafran Pane
adalah anak keenam dari sultan Pangurabaan pane, yang lahir di padang
pada tanggal 5 februari 1922. Pemuda Lafran Pane tumbuh dalam lingkaran
Nasionalis-Muslim pernah mengayam pendidikan di Pesantren Ibtidaiyah,
wusta dan seskolah Muhammadiyah. Adapun melatar belakangi
pemikirannya pendirian HMI adalah “Melihat dan menyadari kehidupan
Mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu, yang pada umumnya
belum memahami dan mengamalkan ajaran Agama. Keadaan demikian
adalah akibat dari sistem pendidikan dan kondisi Masyarakat pada waktu
itu. Maka dia berfikir perlu dibentuk organisasi yang bisa merubah keadaan
tersebut. Organisasi Mahasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk
mengikuti alam fikiran Mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau
pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan
penghayatan ajaran Agamanya, yaitu Agama Islam.
Tiga daulah itu saling berlomba bagi memajukan perdaban Islam, ilmu
pengetahuan diwilayah masing-masing. Daulah Abbasiyah menjadikan
Baghdad sebagai kota intelektual dari istana sebagai tempat diskusi yang
ramai dikunjumgi oleh para ilmuan sastrawan pembesar-pembesar istana
bahkan dimasa akhir, Daulah Abbasiyah sempat pula berdiri Universitas
Nizamiyah oleh perdaban materi Nizamul Muluk, tempat Imam Ghozali
pernah menjadi rektornya.Tulisan ini berusaha mendekripsipkan peristiwa
sejarah pertama mengapa perlahan dapat mundur dalam suatu Negara
denga mengambil kajian pada tiga Negara yang pernah mengalami
kemunduran, yaitu Daulah Abbasiyah Daulah Ummaiyah dan Daulah
Fatimiyah.
2. Rumusan Masalah
4. Manfaat
Adapun manfaat jurnal ini terhadap kader HMI adalah bagaimana cara
mengetahui mission menganggapi instrumen problematika di era Post-
Truth, Karena dalam kehidupan sehari-hari seharusnya sebagaimana kader
harus bisa berfikir baagaimana cara mengatasi problem-problem yang
akan dihadapi sesuai dengan fitrahnya,sehingga bisa berfikir tentang
kedepannya untuk menyongsong kader-kader yang intelektual dalam era
yang akan datang.
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis ini digunakan untuk menafsirkan menuntunkan kata-kata seperti
apa Mission HMI menanggapi instrumen di era Post-Trut, Penelitian ini
dipilih karena melihat kondisi atau problem-problem yang akan
bermunculan sehingga kader HMI dituntut bagaimana cara berfikir
sehingga problem itu bisa menjadi intstrumen dalam menuju masyarakat
yang berprdaban.
a. Tempat
b. Waktu
B. PEMBAHASAN
a. Mission HMI
Mission HMI merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban setiap
kader HMI, Sehingga Mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan
tanggung jawab yang diemban oleh semua kader/anggota.
Sebagai organisasi kader yang memiliki platform yang jelas, sejak awal
berdirinya HMI mempunyai komitmen asasi yang disebut deangan dua
komitmen asasi HMI.
Oleh karena itu hari depan HMI adalah luas dan gemilang sesuai
status, fungsi dan peranannya dimasa kini dan masa yang akan
mendatang yang menuntut kita pada masa kini untuk benar-benar dapat
mempersiapkan diri dalam menyongsong hari depan HMI yang gemilang.
Dengan sifat dan garis independen yang menjadi watak organisasi berarti
HMI harus mampu mencari, memilih dan menempuh jalan atas dasar
keyakinan dan kebenaran. Maka konsekuensinya adalah bentuk aktivitas
fungsionaris dan kader-kader HMI harus berkualitas sebagaimana
digambarkan dalam kualitas insan cita HMI. Soal mutu dan kualitas
andalan konsekuensinya logis dalam garis independen HMI harus
disadari oleh setiap pimpinan dan seluruh anggota-anggotanya, adalah
suatu modal dan dorongan yang besar untuk selalu meningkatkan mutu
kader-kader HMI sehingga mampu berperan aktif pada masa yang akan
mendatang.
Amanat penderitaan yang sampai saat ini menjadi sebuah cita-cita dari
revolusi kita yang belum selesai. Saat ini HMI masih konsisten dalam
melakukan setiap proses perkaderan untuk mempersiapkan kader-
kadernya menghadapi tantangan kebangsaan dimasa depan, revolusi
tidak hanya terjadi di Indonesia tapi semua ummat manusia disuluruh
dunia melakukan usaha untuk terus melakukan perubahan, dan kalau
revolusi di Indonesia dikatakan selesai maka bersiaplah Indonesia.
Sehingga konsistenan HMI dalam melakukan training-trainingnya harus
tetap dijaga tapi bukan berarti meninggalkan sebuah bentuk ijtihad
lapangan agar tidak meninggalkan sebuah discovery yang pada akhirnya
menemukan sebuah inovasi nilai perkaderan.
Di tengah pesatnya arus informasi kita dituntut untuk berfikir kritis, karena
untuk menghindari fenomena hoax, propaganda ujaran kebencian serta
lain sebagainya, HMI harus mengedepankan sikap kritis dalam setiap
keadaan sesuai dengan kader ummat dan kader bangsa.
Pada perkembangannya, semangat prikemanusiaan memancar
dalam berbagai bentuk hubungan antara manusia yang dipenuhi
keluruhan budi. Manusia-manusia berbudi luhur yang berlandaskan
ketakwaan kepada ajaran-ajaran tuhan adalah pembentuk masyarakat
berpradaban kepada orang lain berdasarkan prestasi. Dan bukan pada
prestisme seperti keturunan,kesukuan, ras, golongan dan lain-lain.
Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat dan penentuan
kepemimpinan melalui pemikihan umum .
Kesimpulan
Mission HMI merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban setiap kader HMI,
Sehingga Mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang
diemban oleh semua kader/anggota. Sebagai organisasi kader yang memiliki
platform yang jelas, sejak awal berdirinya HMI mempunyai komitmen asasi yang
disebut deangan dua komitmen asasi HMI.
Mission Kualitas insan cita HMI adalah merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan
oleh HMI di dalam pribadi seorang kader yang beriman dan berilmu pengetahuan
secarah mampu, melaksanakan tugas kerja kemanusian (Amal shaleh). Dalam amal
shaleh inilah kader HMI akan mendapatkan kebahagiaan kehidupan yang sebaik-
baiknya. Bentuk kehidupan yang ideal secara sederhana itu dapat dirumuskan
seperti dengan kehidupan yang adil dan makmur diridhoi oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
B. Website
Kompasiana.com
Formulir Pendaftaran
Training Raya
Cabang Palu
Tahun 2022
A. IDENTITAS DIRI
Email : kiplijhi011@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN