SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
59 TAHUN MERAH
BERCERITA//ANDRIAN
GENDER PERSPEKTIF
ISLAM//KAMALUDIN ASSULUXI
POLITIK KUASA MEDIA
PENCATURAN MEREBUT KURSI
LEMBAGA LEGISLATIF//ANDRIAN
PERJALANAN HAM DIDALAM
TUBUH IMM FH
UMY//KAMALUDIN ASSULUXI
PENDIDIKAN YANG IDEAL DAN
ANGGUN
KONDISI MAHASISWA HARI
DALAM MORAL
INI//TORA UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMM adalah 1 dari 7 lainnya ortonom Analogi sederhana yang bisa dinalarkan
muhamamadiyah. IMM bisa kita lihat adalah seorang anak yang tinggal di
sebagai sebuah orgamisasi ektra dan rumah orang tuanya tentu akan
intra kampus. Dalam perguruan tinggi mendapat fasilitas dari orang tua,
muhammadiyah IMM adalah organisasi dengan mengikuti ataura yang ada,
yang sah masuk dalam kelembangaan memanfaatkan fasilitas tentu itu bukan
kampus, pada tingkat fakultas ada hal yang di haramkan, namun
komisariat yang menaungi para kader, pertanyaannya mereka sebagai bentuk
Untuk membentuk satu kesatuan IMM pendatang dan sudah sangat jelas di
ditingkat universitas adanya korkom larang dalam aturan rumah tangga
setiap kampusnya. Melihat IMM sebagi tersebut seburuk apapun fasiltas yang
organisasi ektra kampus ketika ada di ruamh tersebut dia tidak bisa
keberadaan imm itu pada perguruan menggunakan karena ada aturan yang
tinggi negeri atau perguruan tinggi melanggarnya. Analogi sederhana inilah
lainnya yang tidak memiliki hubungan yang menujukan keberadan imm
dengan muhammadiyah. kenapa bisa memanfaatkan fasilitas
yang ada di dalam kampus.
Sebagai salah satu organisasi ortonom
pembiayan yang terima IMM terdapat Ketika seorang kader imm tidak bangga
beberapa sumber seperti pendanaan dengan identitasnya, maka anda tidak
dari fakultas, universitas dan amal usaha akan memperkenalakan siapa diri anda.
muhammadiyah lainnya. Melihat Dengan demikian anda tidak akan
demikian kader terlalu dimanjakan mampu melakukan apapun, anda tidak
dalam menjalankan organisasi. Di akan mampu untuk menjawab
perguruan tinggi muhamamadiyah IMM tantangan zaman, anda tidak akan
sering kali di persepsikan sebagai anak membentuk satu sejarah baru dan
kandung yang terlalu di ekslusifkan. disaat itulah merah telah kehilangan
Namun melihat hal demikan dengan ceritannya karena kader yang tidak
sebuah antitesa sederhana imm bukan bangga dengan identitasnya.
organisasi ekslusif yang manja. Imm
akan selalu bergerak selaras dengan IMM tidak mengajarakan kadernya
kemaslahatan umat. Setiap bidang dalam untuk diam menikmati penindasan,
IMM mendukung berjalannya organisasi imm akan selalu pada garis terdepan
salah satunya adalan keberadaan Bidang untuk melawan penindasan. Untuk
ekowir sebagi bentuk kemandirian semua kader imm, jangan pernah
ikatan. menunggu peran anda dipanggil, tapi
ambilah peranmu sebagai seorang
Bentuk inklusif dari gerakan imm jelas kader. Ada hal menarik yang perlu kita
bisa dipertanggung jawabkan di usia 59 perhatikan dalam ber imm, jangan
tahun imm telah terlibat dalam berbagai jadikan stuktural menjadi otaritas
gerakan, dalam aliansi dan juga tertinggi. Otoritas stuktural adalah
melakukan advokasi. Bentuk fasilitas bentuk simbolis. Ketika anda berada
yang di dapatkan imm dari perguruan pada stuktural tapi merasa paling
tinggi muhamamdiyah itu bukanlah benar, rumah sakit jiwa adalah tempat
suatu yang yang bisa dikategorikan imm paling tepat untuk anda. Bila kalian
adalah organisasi yang manja. melakukan hal itu hubungi rumah sakit
jiwa terdekat atau laporkan ke Polisi.
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWAN ANDRIAN
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
dalam kehidupan nyata. Ajaran dasar Islam memandang semua manusia itu
selalu bersifat absolut, abadi, dan tidak dalam posisi yang sama yaitu sebagai
berubah. Sebaliknya ajaran kedua hamba, yang mempunyai hak-hak
bersifat ijtihadi, relatif, tidak abadi dan kodrati (HAM) yang sama tidak terbatas
bisa berubah seiring dengan tuntutan oleh jenis kelamin perempuan atau
dinamika. laki-laki dan mempunyai kewajiban
untuk melakukan penghambaan
Secara historis, islam datang melalui terhadap Alloh sebagai tuhan sesembah.
perantara Nabi Muhammad SAW di Dalam hal Tauhid yang bersifat
tanah Arab bukanlah hanya untuk horizontal atau dalam istilah yang
menyerukan peribadatan saja terhadap dikemukakan oleh M. Amien Rais dalam
Tuhan yang Maha Esa, tetapi dengan karangan bukunya “Tauhid Sosial:
misi atau tujuan yang lain yaitu Formula Menggempur Kesenjangan”,
menyempurnakan akhlak manusia yang inilah dimensi tauhid yang bisa
berarti pembebasan. Emansipasi, didialogkan dengan realitas sosial yang
liberasi terhadap manusia dari belenggu terjadi di masyarakat. Emansipasi
budaya yang merusak, struktur manusia terkhusus dalam emansipasi
masyarakat yang menindas atas yang manusia yang mana konteksnya
lemah, supaya terwujudnya baldatun mengenai gerakan gender (emansipasi
thayyibatun “negara yang baik”. perempuan terhadap dominasi dan
Emansipasi kaum perempuan yang ketertindasan dari sistem, struktur,
dilakukan atas dinomer dua kan atau gender yang lainnya), haruslah
(subordinasi), tersingkirkan, marginal, didialogkan dengan ijtihad melalui
bahkan dianggap aib bila mempunyai bayani yang metode berdasarkan teks
anak perempuan, kehadirannya (Islam) al-Quran dan as-Sunnah, irfani yang
atas value perempuan menjadi metode pendekatan pengalaman atas
dimuliakan dan diangkat derajatnya realitas, dan burhani pendekatan
yang setara di hadapan manusia dan dengan rasio atau logika yang mana
tuhan yang membedakan hanya kebenarannya didasarkan pada empiris
ketaqwaannya (al-Hujurat: 13). atau fakta yang terjadi di lapangan.
Rasulullah melakukan perubahan yang Seperti yang telah dilakukan oleh KH.
radikal terhadap posisi dan kedudukan Ahmad Dahlan yang melihat realitas
perempuan. Dan Gender haruslah sosial keagamaan, masyarakat, budaya,
dianggap gerakan alternatif oleh dan politik menjadi sebuah eksperimen
kalangan Islam dalam penyederhanaan yang berhasil di mana beliau
makna dan tafisr dari wahyu-wahyu mendialogkan norma atau nilai-nilai
Alloh di mana dibuktikan dengan islam dengan realitas-realitas yang ada
historis bagaimana Islam hadir dengan bukti mendirikan Persyarikatan
dikalangan masyarakat Arab Quraisy Muhammadiyah sebagai organisasi
dan Madinah yang cenderung keagamaan dan bisa diterima sampai
pemaknaan dan penafsiran yang sekarang sekalanya internasional. Cara
dilakukan oleh para pendakwah masih menggunakan agama yang tidak kaku
terlalu tinggi dan tidak melihat realitas seperti kesalahan orang-orang
latar waktu dan tempat. penganut Islam lainnya itu mestilah
dihindari, karena berdampak terhadap
pandangan orang terhadap islam. Maka
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
secara umum karena dirasa apa yang lainnya yang memang bisa saja menjadi
sudah diatur sebelumnya oleh kampus korban dan menjadi pelaku dalam
belum sepenuhnya dapat memenuhi kekerasan seksual.
hak-hak korban karena siapa pun bisa
menjadi korban. Seperti apa yang terjadi Sebenarnya dengan semangat moderasi
di Universitas Muhammadiyah yang selalu digelorakan dalam setiap
Yogyakarta dengan aturan sebelumnya gerakan sosialnya haruslah menyadari
hanya dengan satu peraturan yang bahwa fenomena masyarakat sekarang
mengatur di Peraturan Rektor No. 17 cenderung posifistik atau lebih formal.
Tahun 2021 yang mengatur mengenai Bahwa benar-benar saja jalan dakwah
kode etik mahasiswa, yang mana dalam yang ditempuh langsung frontal dengan
penanganannya tidak secara tertulis dalil-dalil nilai yang ada dalam islam,
tahapan-tahapannya dan tidak terlalu tetapi dalam penerapannya atau
berpihak atau dalam perspektif korban penyampaian dirasa kurang bijak dan
sehingga dalam penanganannya melaui tidak terlalu membaca situasi karakter
jalur non litigasi yang bisa aja banyak dari masyarakat apalagi perguruan
tekanan atau penyudutan terhadap tinggi yang disebut masyarakatnya
korban karena tidak adanya dengan sebutan masyarakat ilmu yang
perlindungan secara tertulis. mempunyai kerangka berpikir yang
bersifat ilmial, rasional, terbuka, dan
Pemberlakuan komite disiplin yang melakukan praksis kemanusiaan
memiliki wewenang melakukan advokasi sebagaimana yang dikatakan oleh
terhadap perilaku-perilaku mahasiswa Kuntowijoyo tambahannya latar
kurang melibatkan elemen mahasiswa belakang yang terbiasa dengan logika
sebagai salah satu pihak seperti apa ilmiah bukan emosional. Maka
yang diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (1) semangat ikhtiar dalam penerapan
Permendikbud No 30 Tahun 2021 yang nilai-nilai islam itu bisa haruslah dibuat
menyebutkan mengenai Satuan Tugas lebih membumi atau penafsiran yang
Pencegahan dan Penangan Kekerasan lebih diterima oleh masyarakat umum
Seksual terdiri pendidik, tenaga seperti dibentuknya maklumat dari
pendidik, dan mahasiswwa dan dalam Majelis Diklitbang PP atau dari
ayat (4) nya memperhatikan kampusnya tersendiri membuat
keterwakilan keanggotaan perempuan peraturan pencegahan dan penanganan
paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota. yang lebih kepada perspektif korban
Serta Komisi Disipilin di kampus seperti yang terdampak.
bersifat eksklusif tidak terlalu ramai
poster atau “hot line” yang Tetapi dalam praktiknya haruslah
memberitahukan bahwa komisi disiplin dibekali dengan pedoman-pedoman
itu ada dan memiliki tugas dalam yang dibiasakan tersendiri di wilayah
penanganan apa yang terjadi terhadap kampus dengan penerapan pedoman
mahasiswanya. Tetapi belum sampai di atau muatan materi yang bisa
situ, dalam Peraturan Rektor ini belum menunjang terhindarnya kekerasan
hanya terfokus terhadap mahasiswanya seksusal di kampus.
saja bahkan tidak menyeluruh kepada
akademisi di kampus antara lain dosen,
asisten dosen, atau tenaga pendidik
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
“Pendidikan berbasis kesetaraan gender dalam Pasal 28A sampai Pasal 28J UUD
pada dasarnya adalah pendidikan yang 1945 NRI dan lebih rinci dalam UU No 39
mengakomodir perbedaan gender, tanpa Tahun 1999. Maka dimulai dari
adanya diskriminasi dan mampu membedakan apa yang menjadi kodrati
memberikan kesempatan yang sama dan apa yang menjadi konstruksi sosial
bagi laki-laki maupun peremapuan haruslah berada dalam tahap
untuk meningkatkan kualitas sumber diferensiasi, sex atau jenis kelamin yang
daya manusia (SDM) dalam dunia menjadi hal kodrati dari dengan
pendidikan” ditandai alat kelamin, bagian anggota
tubuh serta fungsi-fungsi yang berbeda
Maka kami melihat akar dari perilaku melahirkan, menyusui, menstruasi,
tidak terpuji tersebut bukan hanya sementara gender merupakan buah
karena tidak adanya regulasi yang hasil dari konstruksi sosial yang ada
mengatur atau satuan tugas yang belum hubungan casualitas dan relasi antara
terbentuk, tetapi pemahaman mengenai perempuan dan laki-laki yang
konsepsi persamaan derajat, mempunyai kepentingan dan keperluan
keterwakilan yang bermakna, struktur yang berbeda. Karena ketika ada bias
sosial yang tidak memandang rendah terhadap gender, maka akan terjadi
haruslah menjadi suatu budaya yang permasalahan gender dari diskriminasi,
baru di kalangan masyarakat terkhusus marjinalisasi, subordinasi, beban ganda,
di kampus dari pendidik sampai dan tindak kekerasan dari satu pihak
mahasiswanya. Maka konsepsi ini tidak imbasnya secara pembangunan,
lain dan tidak bukan HAM itu sendiri pendidikan, ekonomi, politik tidak
yang dimiliki oleh setiap orang yang merata. Dan fokus kita lingkungan
bersifat kodrati dan lebih khusus kampus yang aman dan nyaman dalam
dibahas dalam konsepsi gender. Pasal 2 UU 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia mengenai asas-asas
Awal atau akar permasalahan yang dasar menyebutkan:
terjadi di masyarakat terkhusus di
kampus merupakan budaya masyarakat “Negara Republik Indonesia mengakui
yang dinilai kurang memperhatikan dan menjunjung tinggi hak asasi
nilai-nilai yang ada di dalam gender. manusia dan kebebas dasar manusia
Karena pandangan yang telah melekat sebagai hak yang secara kodrati melekat
pada masyarakat menjadi stereotip pada dan tidak terpisahkan dari
bahwa laki-laki hanya sebagai pencari manusia, yang harus dilindungi,
nafkah dan perempuan hanya berada di dihormati, dan ditegakkan demi
rumah. Pandangan yang baku serta peningkatan martabat kemanusiaan,
mengharuskan seperti status a quo kesejahteraan, kebahagiaan, dan
mutlak seperti itu yang menyebabkan kecerdasan serta keadilan”
adanya kontruksi sosial terhadap
perempuan dan laki-laki yang timpang.
Padahal keduanya memiliki hak asasi
manusia yang sama dari hak hidup, hak
pendidikan, hak atas hidup yang nyaman
dan aman, seperti yang diamanatkan
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
FASTABIQUL KHOIROT