Anda di halaman 1dari 20

28 SEPTEMBER 2023 SUARA KADER

SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

59 TAHUN MERAH
BERCERITA//ANDRIAN
GENDER PERSPEKTIF
ISLAM//KAMALUDIN ASSULUXI
POLITIK KUASA MEDIA
PENCATURAN MEREBUT KURSI
LEMBAGA LEGISLATIF//ANDRIAN
PERJALANAN HAM DIDALAM
TUBUH IMM FH
UMY//KAMALUDIN ASSULUXI
PENDIDIKAN YANG IDEAL DAN
ANGGUN
KONDISI MAHASISWA HARI
DALAM MORAL
INI//TORA UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

59 TAHUN MERAH BERCERITA Untuk mencapai imm sebagai organisasi


pergerakan kita harus mampu
59 tahun nahkota tua berlayar, sebuah mengembalikan fungsi yang paling
peradaban di bangun di garis krisis fundamental, yaitu IMM sebagai
kepercayaan. Peradaban yang lahir organisasi pengkaderan. seorang insan
sebagai antitesa dari Komunisme, yang menjadi bagian immawan dan
peradaban lahir sebagai bentuk immawati tentunya melewati proses
perlawanan terhadap buta warna, warna pengkaderan dasar yaitu DAD. Untuk
merah yang identik dengan perlawanan mencetak kader yang progresif, kader
identik dengan PKI. Namun peradaban yang memiliki militansi terhadap
ini lahir dengan banggannya tuntutan zaman dan kebutuhan ikatan
membangun perlawanan terhadap yang tentunya mereka harus memiliki
pemikiran ini. Orator ulung telah di pemahaman tentang ideologi IMM.
usung untuk membawakan cerita.
Reformasi, penumbangan kekuasan Untuk usia yang ke 59 imm memerlukan
telah menjadi bagian dari Merah satu validasai keberpihakan, nilai yang
bercerita. dibawakan harus mencerminkan
masyarakat termarjinalkan, masyarakat
Di usia IMM yang ke-59 tahun, jaman proletariat. Teriakan membentuk
sudah menuntut bukti sejauh mana akademisi islam bukan hanya sekedar
kontribusi imm terhadap bangsa dan untuk eksistensi bawah imm sebagai
negara. Imm sebagai organisasi salah satu organisasi dibawah
pergerakan dan pengkaderan harus muhammadiyah sebagaimana tujuan
mampu menciptakan satu laboratorium muhamamadiyah sendiri yaitu untuk
pencerdasan dan kreatifitas para kader. mewujudkan msyarakat islam yang
Imm sebagai gerakan sosial adalah sebenar-benarnya. Kader imm bukan
bentuk kesadaran yang harus dimiliki dicetak sebagai kader pengantar
oleh setiap induvidual kader bukan proposal, bukan kader yang berharap
hanya menumpuk pada satu bidang. belah kasian senior. Kader imm
IMM sebagai organisasi gerakan bukan dituntut harus mampu berdiri tegak
hanya sebagai orator jalananan yang diatas kebenaran dan kemandirian.
meminta revolusi namun otak tak
memiliki isi, bentuk kecerdasan kader Jangan lahirkan imm kalua hanya
adalah kebutuhan fundamental yang sebangai bentuk mencari eksistensi
wajib di miliki oleh kader imm. Sebagai para kader, mencari hidup para senior.
bentuk gerakan progresif kader IMM Kalau demikian yang dikehendaki
harus mampu membangun bergaining lahirnya imm, bubarkan sekarang
dan dialektika di ruang mana pun. jangan biarkan mengakar menjadi
Dialektika ini adalah bentuk benalu gerakan. Untuk memvalidasi
kepahamaman kader terhadap trilogi tujuan lahirnya imm kita tidak perlu
imm. Patut dipertanyakan kepada membaca tujuan imm itu apa dan
mereka yang mengaku sebagai kader bagaiaman untuk mengwjudkan tujuan
IMM namun kebanyakan menunjukan muhammadiyah. Untuk melihat tujuan
sikap apatis terhadap kebijakan yang imm lihat gerakan keberpihakan para
merugikan umat. kader imm yang selalu siap beroposisi.
Bentuk keberpihakan imm adalah
tujuan nyata yang di implementasikan.
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

IMM adalah 1 dari 7 lainnya ortonom Analogi sederhana yang bisa dinalarkan
muhamamadiyah. IMM bisa kita lihat adalah seorang anak yang tinggal di
sebagai sebuah orgamisasi ektra dan rumah orang tuanya tentu akan
intra kampus. Dalam perguruan tinggi mendapat fasilitas dari orang tua,
muhammadiyah IMM adalah organisasi dengan mengikuti ataura yang ada,
yang sah masuk dalam kelembangaan memanfaatkan fasilitas tentu itu bukan
kampus, pada tingkat fakultas ada hal yang di haramkan, namun
komisariat yang menaungi para kader, pertanyaannya mereka sebagai bentuk
Untuk membentuk satu kesatuan IMM pendatang dan sudah sangat jelas di
ditingkat universitas adanya korkom larang dalam aturan rumah tangga
setiap kampusnya. Melihat IMM sebagi tersebut seburuk apapun fasiltas yang
organisasi ektra kampus ketika ada di ruamh tersebut dia tidak bisa
keberadaan imm itu pada perguruan menggunakan karena ada aturan yang
tinggi negeri atau perguruan tinggi melanggarnya. Analogi sederhana inilah
lainnya yang tidak memiliki hubungan yang menujukan keberadan imm
dengan muhammadiyah. kenapa bisa memanfaatkan fasilitas
yang ada di dalam kampus.
Sebagai salah satu organisasi ortonom
pembiayan yang terima IMM terdapat Ketika seorang kader imm tidak bangga
beberapa sumber seperti pendanaan dengan identitasnya, maka anda tidak
dari fakultas, universitas dan amal usaha akan memperkenalakan siapa diri anda.
muhammadiyah lainnya. Melihat Dengan demikian anda tidak akan
demikian kader terlalu dimanjakan mampu melakukan apapun, anda tidak
dalam menjalankan organisasi. Di akan mampu untuk menjawab
perguruan tinggi muhamamadiyah IMM tantangan zaman, anda tidak akan
sering kali di persepsikan sebagai anak membentuk satu sejarah baru dan
kandung yang terlalu di ekslusifkan. disaat itulah merah telah kehilangan
Namun melihat hal demikan dengan ceritannya karena kader yang tidak
sebuah antitesa sederhana imm bukan bangga dengan identitasnya.
organisasi ekslusif yang manja. Imm
akan selalu bergerak selaras dengan IMM tidak mengajarakan kadernya
kemaslahatan umat. Setiap bidang dalam untuk diam menikmati penindasan,
IMM mendukung berjalannya organisasi imm akan selalu pada garis terdepan
salah satunya adalan keberadaan Bidang untuk melawan penindasan. Untuk
ekowir sebagi bentuk kemandirian semua kader imm, jangan pernah
ikatan. menunggu peran anda dipanggil, tapi
ambilah peranmu sebagai seorang
Bentuk inklusif dari gerakan imm jelas kader. Ada hal menarik yang perlu kita
bisa dipertanggung jawabkan di usia 59 perhatikan dalam ber imm, jangan
tahun imm telah terlibat dalam berbagai jadikan stuktural menjadi otaritas
gerakan, dalam aliansi dan juga tertinggi. Otoritas stuktural adalah
melakukan advokasi. Bentuk fasilitas bentuk simbolis. Ketika anda berada
yang di dapatkan imm dari perguruan pada stuktural tapi merasa paling
tinggi muhamamdiyah itu bukanlah benar, rumah sakit jiwa adalah tempat
suatu yang yang bisa dikategorikan imm paling tepat untuk anda. Bila kalian
adalah organisasi yang manja. melakukan hal itu hubungi rumah sakit
jiwa terdekat atau laporkan ke Polisi.
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Organisasi akan bergerak dengan ide


kreatif para kadernya. Ide itu akan bisa
kita elaborasikan ketika ada dialektika
antar kader. Namun, apabila senior
mendominasi dengan ego sentrisnya,
mereka adalah gila. Perlawanan yang
dilakukan oleh kader adalah bentuk dia
bisa berfikir. Dengan berfikir kamu akan
melawan. Karena imm dilahirkan untuk
melawan pembodohan, melawan
perbudakan. Lawan dengan caramu,
perlawanan memiliki seninya. Jadilah
bagian dari merah untuk bercerita.

IMMAWAN ANDRIAN

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

GENDER PERSPEKTIF ISLAM Ajaran Islam memiliki inti ajarannya


yaitu mengenai “tauhid” yaitu peng-
Hari ini, islam selalu dipandang dengan esa-an terhadap zat yang menjadi
fenomena yang terjadi terhadap pencipta, pemelihara, dan hak atas
perempuan yang diharuskan berada di diibadahi. Tauhid mempunyai 2
rumah, pakaian yang serba tertutup, dimensi, yaitu hablumminallah dan
interaksi yang dibatasi, pemberlakuan habluminannas yang berarti ada ikatan
yang tidak sama terhadap waris dan dengan ilah yang diilustrasikan dengan
ketentuan-ketentuan yang lainnya hubungan yang bersifat vertical dan
dalam agama islam yang biasa ikatan dengan manusia yang
disampaikan oleh para pendakwah diilustrasikan demgan hubungan yang
sebagai sebuah wujud pengekangan bersifat horizontal (M.Abdul Halim Sani,
secara peribadatan dan sosial. dalam Manifesto Gerakan Intelektual
Dampaknya menjadikan pandangan Profetik), di mana hubungan vertical
seorang perempuan yang merdeka atau sudah menjadi kewajiban dari setiap
mandiri secara sosial, ekonomi individu manusia untuk mengimaninya
dipandangan sebelah mata. Hal ini serta mengerjakannya dalam ajarannya
merupakan sebuah kekeliruan yang itu bersifat mutlak serta absolut tidak
dilakukan oleh para pendakwah nilai- bisa diubah walaupun praktiknya
nilai islam yang dibaca hanya sesuai teks berbeda-beda tetapi hubungan yang
saja. Padahal begitu jelas dan konkrit bersifat horizontal ini merupakan buah
tuntunan yang menjadi pegangan yang manis dari kegiatan yang bersifat
seluruh umat islam yaitu Al-quran dan vertikal berbentuk peribadatan (sholat,
As-sunnah dengan asbabun nuzul dan zakat, puasa, dll) kepada Allah sebagai
asbabul wurudl yang berarti “sebab- tuhan sesembahan, dari pengaplikasian,
sebab turun untuk Al-quran dan sebab- bentuk-bentuk pengamalan yang
sebab datanganya suatu hadist” dibantu berbeda-beda. Manusia merupakan
dengan metode ijtihad yang cerminan yang di dalamnya terpantul
menekankan aspek realitas sosial yang nama dan sifat-sifat Allah yang
sedang berlangsung, berarti adanya dihadapan-Nya berdiri tegak dan untuk
keterlibatan akal yang menjadikan selamanya-lamanya. (Charles Le Gai
manusia terangkat lebih tinggi daripada Eaton, Manusia, dalam Sayyed Hussein
hewan dan sebagai manusia ia Nasr, Ensiklopedia Spritualitas Islami)
memperoleh kecerdasan yang lebih dalam jurnal ilmiah humanika yang
tinggi dan kemamapanan untuk dikarang M. Ikrom Syariat Islam Dalam
menderngar ajaran Alloh, penglihatan Perspektif Gender Dan Ham.
batin, serta hati Nurani yang memahami
kehidupan batin (Muhammad Chirzin, Ajaran Islam terpola kepada ajaran
al-Quran dan Eksistensi Manusia, 2008), dasar dan non-dasar. Ajaran dasar ialah
dengan akal itu manusia merefleksikan ajaran yang termaktub dalam Al-Qur`an
ajaran atau nilai-nilai islam dengan dan Sunnah mutawatir yang diyakini
melihat sebab-sebab turun atau datang dari Allah dan Rasul-Nya.
datangnya atau secara teoritis yaitu Sebaliknya, ajaran non-dasar ialah
historis dari ayal al-Quran atau as- ajaran berupa hasil ijtihad manusia
Sunnah itu untuk diterapkan dengan dalam bentuk tafsir, interpretasi atau
bijaksana di suatu tempat atau keadaan. pemikiran ulama yang menjelaskan
tentang ajaran dasar dan implementasi
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

dalam kehidupan nyata. Ajaran dasar Islam memandang semua manusia itu
selalu bersifat absolut, abadi, dan tidak dalam posisi yang sama yaitu sebagai
berubah. Sebaliknya ajaran kedua hamba, yang mempunyai hak-hak
bersifat ijtihadi, relatif, tidak abadi dan kodrati (HAM) yang sama tidak terbatas
bisa berubah seiring dengan tuntutan oleh jenis kelamin perempuan atau
dinamika. laki-laki dan mempunyai kewajiban
untuk melakukan penghambaan
Secara historis, islam datang melalui terhadap Alloh sebagai tuhan sesembah.
perantara Nabi Muhammad SAW di Dalam hal Tauhid yang bersifat
tanah Arab bukanlah hanya untuk horizontal atau dalam istilah yang
menyerukan peribadatan saja terhadap dikemukakan oleh M. Amien Rais dalam
Tuhan yang Maha Esa, tetapi dengan karangan bukunya “Tauhid Sosial:
misi atau tujuan yang lain yaitu Formula Menggempur Kesenjangan”,
menyempurnakan akhlak manusia yang inilah dimensi tauhid yang bisa
berarti pembebasan. Emansipasi, didialogkan dengan realitas sosial yang
liberasi terhadap manusia dari belenggu terjadi di masyarakat. Emansipasi
budaya yang merusak, struktur manusia terkhusus dalam emansipasi
masyarakat yang menindas atas yang manusia yang mana konteksnya
lemah, supaya terwujudnya baldatun mengenai gerakan gender (emansipasi
thayyibatun “negara yang baik”. perempuan terhadap dominasi dan
Emansipasi kaum perempuan yang ketertindasan dari sistem, struktur,
dilakukan atas dinomer dua kan atau gender yang lainnya), haruslah
(subordinasi), tersingkirkan, marginal, didialogkan dengan ijtihad melalui
bahkan dianggap aib bila mempunyai bayani yang metode berdasarkan teks
anak perempuan, kehadirannya (Islam) al-Quran dan as-Sunnah, irfani yang
atas value perempuan menjadi metode pendekatan pengalaman atas
dimuliakan dan diangkat derajatnya realitas, dan burhani pendekatan
yang setara di hadapan manusia dan dengan rasio atau logika yang mana
tuhan yang membedakan hanya kebenarannya didasarkan pada empiris
ketaqwaannya (al-Hujurat: 13). atau fakta yang terjadi di lapangan.
Rasulullah melakukan perubahan yang Seperti yang telah dilakukan oleh KH.
radikal terhadap posisi dan kedudukan Ahmad Dahlan yang melihat realitas
perempuan. Dan Gender haruslah sosial keagamaan, masyarakat, budaya,
dianggap gerakan alternatif oleh dan politik menjadi sebuah eksperimen
kalangan Islam dalam penyederhanaan yang berhasil di mana beliau
makna dan tafisr dari wahyu-wahyu mendialogkan norma atau nilai-nilai
Alloh di mana dibuktikan dengan islam dengan realitas-realitas yang ada
historis bagaimana Islam hadir dengan bukti mendirikan Persyarikatan
dikalangan masyarakat Arab Quraisy Muhammadiyah sebagai organisasi
dan Madinah yang cenderung keagamaan dan bisa diterima sampai
pemaknaan dan penafsiran yang sekarang sekalanya internasional. Cara
dilakukan oleh para pendakwah masih menggunakan agama yang tidak kaku
terlalu tinggi dan tidak melihat realitas seperti kesalahan orang-orang
latar waktu dan tempat. penganut Islam lainnya itu mestilah
dihindari, karena berdampak terhadap
pandangan orang terhadap islam. Maka

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

“Gender” sebagai sebuah gerakan Qayyim al-Jawziyah, bahwa ruang


pembebebasan atas ketimpangan gender lingkup yang luas bagaimana islam
(marginalisasi, subordinasi, dan mengatur disetiap lini kehidupan
kekerasan seksual) haruslah dilihat manusia.
sebagai sebuah kesempatan bagi islam
untuk mengambil peran dalam kerja- Maka dari penjelasan di atas, isu
kerja pembebasannya, karena Islam mengenai Islam yang dipandang anti
sendiri sudah tuntas dengan konsepsi, terhadap “gender” baik dari kalangan
praktis, dan historis mengenai internal atau eksternal Islam sudah
pembebasan atas permasalahan ketidak salah dalam mengambil kesimpulan.
setaraan dalam hal ini persoalan gender. Islam sudahlah khatam dengan istilah-
istilah pembebasan karena memang
Fiqih yang menjadi rujukan atau awal islam hadir diisi kebanyakan oleh
petunjuk bagi umat islam dalam orang-orang yang secara harta, nasab,
melakukan kerja-kerja peribadatan dan kedudukan rendah seperti pengembala
hubungan antara manusia yang domba, budak-budak, dan
berbentuk fatwa-fatwa ulama terhadap pembebeasan terhadap perempuan
persoalan yang dipertanyakan di begitu terasa dan derajatnya di
tengah-tengah masyarakat. Fiqih dalam masyarakat terangkat. Maka ketika
etimologi berarti paham yang terbagi Gender datang dengan gerakan
kepada dua terminologi satu fiqih emansipasi terhadap perempuan, Islam
‘ibadah dan fiqih muammalah yang akan telah terlebih dahulu melakukannya
disinggung dalam tulisan mengenai pada abad ke 6 M dengan para
bagaimana Islam melihat fenomena perempuan yang secara jiwa dan harta
“Gender”. Fiqih muammalah merupakan memberikan dukungan terhadap jalan
hukum Islam yang berbentuk fatwa- dakwah Rasulullah SAW. Dan gerakan
fatwa ulama terlebih mengenai pembebasan akan selalu menjadi
hubungan antar manusia dan identitas gerakan dari gerakan Islam,
merupakan manifestasi dari tauhid dengan semangat itu segala hal yang
sosial atau hablumminannas secara berhubungan dengan muammalah
praksis dan yang mana implikasinya manusia antar manusia haruslah
kepada relasi, ikatan, kontrak antar dideperbaharui dengan semangat
individu atau kelompok manusia untuk zaman tanpa menghilangkan etik dan
mengatur kehidupan bersama. Ibnu al- moral Islam yang mendasar dan
Qayyim al-Jawziyah berpendapat bahwa penafsiran-penafsirannya yang
Syariat Islam dibangun dan tujuan untuk mewujudkan pembebebasan terhadap
kepentingan manusia kemanusiaan materi keduniaan karena implementasi
universal. Prinsip-prinsip inilah yang syariat Islam harus didahului dengan
harus menjadi acuan dalam pembuatan upaya-upaya prakondisi melalui
hukum dan juga harus menjadi inspirasi membangun peningkatan kesejahteraan
bagi setiap pembuat hukum. dan tingkat pendidikan masyarakat
Penyimpangan terhadap prinsip-prinsip sehingga terbangun cultural
ini berarti menyalahi cita-cita hukum accomodation of change dan penerapan
Islam itu sendiri (Ibnu al-Qayyim al-
Jawziyah: 3). Dalam penjelasan lebih
lanjut yang dikemukakan oleh Ibnu al-

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

syariat Islam memerlukan upaya-upaya


rekonstruksi syariat dengan IMMAWAN KAMALUDIN ASSULUXI
mempertimbangkan masalah sosial yang
dihadapi dan perundang-undangan yang
sudah ada.

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

POLITIK KUASA MEDIA PENCATURAN Peralihan sistem pemilu di Indonesia


MEREBUT KURSI LEMBAGA dan perkembangan media menjadi hal
LEGISLATIF terpenting karena sebagai ajang untuk
mempropaganda figur yang nantinya
Dalam pelaksanaan pemilu 2004, sistem akan bermain di percaturan
pemilu mulai beralih pada sistem perpolitikan pesta demokrasi. Hal inilah
proposional terbuka dimana pemilih yang mendorong politisi menggait
tidak hanya memilih parpol tetapi juga selebritis untuk bergabung dengan
anggota legislatif. Selebritas tidak lagi partai atau hanya sebagai sebagai
hanya sebagai penggalang suara untuk partisipan. Mengingat eksistensi
politisi atau calon pejabat publik lain, selebritis di publik yang tinggi tentunya
tetapi juga sudah mulai menggalang akan mempengaruhi pendapat publik.
suara untuk dirinya sendiri, yang maju
sebagai anggota DPR atau calon pejabat Keterlibatan selebritis pada pemilu
publik di daerah. Jumlah selebritas yang untuk menggalang dukungan
menjadi caleg pada pemilu 2004 mencirikan kalau pemilih di Indonesia
mencapai 38 orang. Pada pemilu 2014, cenderung memilih figur yang mereka
ada sekitar 74 orang caleg yang berlatar kenal. Selebritis yang memiliki
belakang selebritis. Kemudian pada eksistensi publik akan menjadi pola
pemilu 2019 lalu, setidaknya 91 orang perpolitikan baru. Hal ini dipengaruhi
menjadi caleg, Nasdem paling banyak oleh pola kehidupan masyarakat yang
melibatkan selebritis 37 orang, PDI-P 16 ketergantungan terhadap penggunaan
orang, PKB 6 orang, PAN 9 orang, media sosial. Dalam laporang survei
Perindo 7 orang, Bekarya 4 orang, Poltracking Institute pada Januari 2014
Gerindra 4 orang, Demokrat 3 orang, disebutkan bahwa orang yang
Golkar 2 orang dan PSI 1 orang. Ketika terindentifikasi dengan parpol hanya
kita melihat fenomena politik seperti ini 20%. Secara umum, ada 80% pemilih
yang terjadi bukan hanya pada yang tidak memiliki loyalitas terhadap
pemilihan legislatif, tetapi pada partai mana pun. Kemudian, motivasi
pemilihan eksekutif mengalami hal yang dari mayoritas responden (69,22%)
serupa. Pada pemilu 2019 lalu Capres dalam memilih karenaa figur pribadi
Jokowi yang tingkat popularitasnya Caleg, dan hanya 13,26% responden
sudah cukup baik mengingat posisi yang memilih karena pertimbangan
bengai sebagai calon incumbent, tetap partai pengusung. Dalam melihat hal ini
perlu dukungan dari selebritis. Tidak tentunya kita akan mempertanyakan
tangung-tangung, ada seratus orang bagaimana eksistensi parpol dalam
selebritis yang mendeklarasikan diri beberapa dekade terakhir?. Seolah
untuk mendukung jokowi di pilpres popularitas partai sudah menjadi
2019. pertimabangan kesekian dalam memilih
perwakilan untuk lembaga legislatif.

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Besarnya pengaruh figur yang memiliki Melihat perkembangan media yang


eksistensi terhadap publik merupakan begitu kencang imbas dari reformasi
bentuk pengaruh media dalam digital tentu berpengaruh pada
percaturan perpolitikan di Indonesia. permainan parpol. Parpol akan
Memilih dengan melihat bagaimana berusaha untuk mnciptakan eksistensi
popularitas figur adalah bentuk sebaik mungkin terhadap publik, bukan
penggiringan opini publik yang lagi membentuk pengaruh kebijakan
dilakukan oleh media. Tentunya di era yang seharusnya dilakukan oleh partai
digitalisasi ini dengan melihat potensi politik dan legislatif. Peran media dalam
yang dimiliki oleh figur tersebut akan di percaturan politik kontemporer
manfaatkan untuk dirinya dalam menjadikan informasi terbuka dan
kontestasi Pileg. Dalam masa era bebas. Demokrasi yang berpengaruh
digitalisasi eksistensi lembaga sangat terhadap terciptanya keterbukaan
dipertanyakan ditengah keterbukaan informasi dari segala lini dan kebebasan
informasi publik. Banyak kritik yang di muka umum, namun kita perlu
dilayangkan memalui media sosial, mosi mempertanyakan apakah demokrasi
tidak percaya terhadap lembanga media yang dibutuhkan untuk
legislatif kerap dilakukan untuk mendorong popularitas figur untuk
mempertanyakan kinerjan legislatif menciptakan eksistensi di muka publik.
terutama dalam pembentukan UU dan
keberpihakan mereka dalam melihat Eksistensi Lembaga legislatif di Era
penindasan. Propaganda media menjadi digitalisasi sangat berpengeruh
sasaran empuk bagi mereka yang tidak tergahadap kualitas figur yang akan
memili kualifikasi seorang legislator, dipilih oleh masayarakat. Dampak yang
sebut saja pemnafaatan influencer untuk sangat besar adalah bukan hanya pada
mempropagandakan satu figur atau eksistensi yang dimiliki caleg, melaikan
papor. pada pemahaman caleg terhadap tugas
lembaga legislatif. Propaganda media
Pengaruh penggiringan informasi publik terhadap eksistensi lembaga legislatif
sebagai bentuk pengawalan Infrastuktur sangat berpengaruh. Untuk berbicara
politik terhadap Suprastruktur politik mengenai reformasi digital kita akan
yang ada di lembanga legislatif yang menelaah bagaimana keberpihakan
diperlukan. Lihat saja berapa banyak media terhadap percaturan politik di
pimpinan partai yang menguasai media Indonsia. Meskipun terlihat adanya
pertelevisian dan media pers di modernisasi politik, namun belum
indonesia. Banyaknya politis yang sepenuhnya berkembang dalam
memiliki media adalah salah satu bentuk paradigma modernisasi, dimana sistem
untuk menciptakan eksistensi mereka di politik yang modern dikarakterisasikan
muka publik. dengan mobilisasi sosial dan partisipasi.
Di sisi lain, mobilisasi dan partisipasi
politik harus sejalan dengan
pengorganisasian dan institusionalisasi
guna menghindari terjadinya skenario-
skenario kekacauan yang
kontraproduktif bagi proses
demokratisasi

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyesuaikan dengan era kebiasaan


menyebut bahwa Pemilu 2024 bakal baru untuk tetap melanjutkan
didominasi oleh pemilih muda, dalam komunikasi anggota legislatif pada
artian mereka yang berusia maksimum masa reses namun tidak melaksanakan
40 tahun pada hari pemungutan suara 14 komunikasi langsung melainkan
Februari 2024. Hal itu tergambar dari menggunakan sosial media.Melihat
data proyeksi penduduk Indonesia 2015- potensi yang sangat besar dalam
2045. Berdasarkan data yang disusun permainana percaturan perpolitikan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan indonesia di tahun 2024 adalah satu
Nasional (Bappenas) tersebut, jumlah potensi besar bagi mereka yang
penduduk Indonesia diperkirakan memiliki popularitas tinggi di media
mencapai 318,9 juta jiwa pada 2024. Dari sosial. Hal itu tergambarkan pada
jumlah itu, sebanyak 21,73 juta penduduk rentan usia produktif dalam
berusia 15-19 tahun. Sebanyak 21,94 juta penggunaan media sosial. Pemilih
penduduk berada di rentang usia 20-24 dalam rentan usia tersebut adalah
tahun. Kemudian, penduduk berusia 25- mereka yang lahir di era digitalisai akan
29 tahun dan 30-34 tahun masing- menciptakan pola baru dalam melihat
masing sebanyak 21,73 juta orang dan lembaga legislatif yang tidak ada
21,46 juta orang. Sebanyak 21,04 juta fungsinya.
orang berada di rentang umur 35-39
tahun. Pada rentan usia tersebut mereka Keterbukaan infomasi untuk publik
pertama kali merasakan pesta melaui media, bukan hanya bagi
demokrasi yang tentunya akan segelintir kaum saja, bahkan anak kecil
mempengaruhi mereka dalam figur- pun bisa menikmati bagaiamana kinerja
figur yang biasa mereka lihat di media dari legislatif. Bentuk keterbukaan ini
sosial. Track record figur yang memiliki adalah tantangan terbesar bagi lembaga
eksistensi tersebut belum tentu legislatif, bukan hanya membentuk
memiliki kualifikasi sebagai sebagai eksistensi tapi mereka harus mampu
mediator rakyat di parlemen. mencerdaskan publik melalui konten
media yang dilakukan perorangan
Demokrasi di seluruh dunia menghadapi anggota legislatif maupun lembaga.
tantangan terkait partisipasi warga Pencerdasan ini harus mampu
dalam institusi politik, dan teknologi mengidentifikasi bagaimana karakter
media sosial adalah cara potensial untuk pengguna media sebagai wadah
mengubah tren yang semakin negatif ini. informasi.
Sejumlah penelitian telah menekankan
kemampuan komunikasi alat media Menurut Hasanuddin Ali dari Alvara
sosial. Pada saat yang sama, analisis Research, tipikal Generasi Z menuntut
media sosial di pemerintahan dapat kehadiran internet nyaris di sepanjang
berfokus pada potensi teknologi ini kesehariannya. Ketergantungan mereka
untuk mempromosikan partisipasi, terhadap internet bahkan menyentuh
produksi bersama layanan, dan angka 93,9 persen atau biasa disebut
partisipasi umum dari warga dan sebagai mobile generation. Generasi ini
otoritas publik.Penggunaan sosial media kehidupannya lebih banyak diwarnai
seharusnya dapat digunakan untuk dengan keceriaan (cheerful). Sedangkan

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Generasi Milenial memiliki Indonesia menggunakan system


ketergantungan dengan internet sekitar demokrasi yang mana kedaulatan
88,4 persen dan dalam kehidupannya terbesar berada pada rakyat, Pemilu
masih berjuang untuk meniti karier. menjadi proses dimana rakyat
Penetrasi internet di Indonesia saat ini mengalihkan kedaulatannya kepada
telah menjangkau 196,7 juta penduduk orang-orang yang akan mereka pilih
berdasarkan survei Asosiasi untuk menjadi penyelenggara stuktural
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia negara. Trias politica baik di legislatif
(APJII). Kondisi ini membuat partai- maupun di eksekutif.
partai politik berlomba-lomba
menceburkan diri membangun kekuatan Era kebiasaan baru, bidang komunikasi
baru di ranah digital. Mereka kemudian politik harus menyesuaikan bentuk
masuk ke berbagai platform media komunikasi virtualisasi dan penggunaan
sosial demi mendapatkan simpati anak- teknologi. Dalam beberapa tahun
anak muda melek teknologi. terakhir, pemerintah mencoba untuk
mengadopsi alat Web 2.0 yang berbeda,
Pemanfaatan platform media sosial seperti blog, mikroblog, Wiki, jaringan
untuk kepentingan politik telah sosial, berbagi multimedia, aplikasi
dirasakan manfaatnya oleh Hillary mashup, markup, dunia virtual, dan
Brigitta Lasut. Anggota DPR RI termuda crowdsourcing (Criado et al., 2013).
ini memakai berbagai platform media Penggunaan sosial media seharusnya
sosial sebagai wadah berkampanye dapat digunakan untuk menyesuaikan
dalam Pemilihan Legislatif 2019. Selain dengan era kebiasaan baru untuk tetap
lebih murah, kehadiran media sosial, melanjutkan komunikasi anggota
menurut wakil rakyat daerah pemilihan legislatif pada masa reses namun tidak
Sulawesi Utara itu, mampu menjangkau melaksanakan komunikasi langsung
jauh lebih banyak pemilih muda. Ia melainkan menggunakan sosial media.
sendiri saat itu mampu meraup 70.345
suara untuk mengantarkannya ke Untuk menciptakan popularitas melalui
Senayan. Di mata Komisioner KPI Pusat media sosial tentunya yang dilakukan
Yuliandre Darwis, kehadiran media oleh elit politik adalah politik
sosial untuk meraih suara anak-anak pencitraan sebagai bentuk marketing
muda untuk ikut berpartisipasi di dunia dan komunikasi secara tidak langsung
politik merupakan hal yang wajar di era dengan publik. Dalam teori politik
teknologi digital. Doktor bidang pencitraan terdapat D3 yang harus
komunikasi massa ini menyebutkan, ada dipenuhi oleh figur untuk memiliki
yang harus diperhatikan oleh anak-anak eksistensi di muka publik. Politik
muda saat ingin menyampaikan aspirasi pencitraan dilakukan untuk menaikkan
politiknya di media sosial. ekstabilitas figur. Dalam teori
pencitraan dalam mekanisme
Bangsa Indonesia sejak tahun 1955 demokrasi langsung, popularitas ialah
hingga 2009 sudah melaksanakan 10 kali satu hal yang utama dan penting. Orang
pemilihan umum legislatif (pileg). yang populer tentu saja orang yang
disukai banyak orang. Karena itu, upaya
untuk menjadi populer D1 (dikenal)
dilakukan berbondong-bondong oleh
elit politik. Untuk ,memdapatkan litigasi
politik dari masyrakat, lalu D2 (disukai),
FASTABIQUL KHOIROT
kemudian dicoblos atau di D3 (dipilih).
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Untuk membentuk citra yang baik di Perkembangan media yang


publik harus ada penerimaan dalam memperlihatkan permainan lembaga
masyarakat. Pencitraan yang dilakaun legislatif tentunya memiliki efek
harus tetap memiliki nilai dan hanya domino bagi lembanga dan caleg. Bagi
memainkan simiotika sebagai simbolik lembanga akan banyak orang yang mau
figur. Teori mengenai pembentukan mencalonkan dirinyasebagai caleg
citra (image building), menyebutkan karena melihat fasilitas maupun potensi
“citra” akan terlihat atau terbentuk yang dia miliki. Untuk individu figur
melalui proses penerimaan secara fisik mereka akan memanfaatkan
(pancaindra), masuk ke saringan propaganda media untuk mengantarkan
perhatian (attention filter), mereka ke kursi yang mereka inginkan.
menghasilkan pesan yang dapat dilihat Hal ini tentu akan mendorong
dan dimengerti (preseived message), peningkatan partisipasi publik untuk
kemudian berubah menjadi persepsi dan ikut serta.
akhirnya membenetuk “Citra”
seseorang. Melihat perkembangan reformasi
digital, media bukan hal yang harus di
Perkembangan era digital tentunya akan hindari. Media harus mempu di
membentuk figur publik untuk manfaatkan oleh lembaga legislatif
membangun popularitasnya melalui untuk membentuk eksistensi mereka di
media sosial. Mereka yang ruang publik. Pembentukan ini
menginginkan ekstabilitas tinggi akan tentunya dengan tujuan pencerdasan
memanfaatkan jejaring dunia maya dan dan memperlihatkan kinerja mereka di
influenzer untuk membentuk citra legislatif. Dengan adanya reformasi
dirinya sebaik mungkin. Media adalah media mengantarkan lembaga legislatif
medium pengantar pesan ke publik lebih dekat dengan rakyat. Mereka bisa
(medium is message). Permainan politik menggunakan media untuk melihat
media adalah bentuk percaturan baru bagaimana keluh kelah rakyat.
yang bakal menjadi media proganda Digitalisasi juga adalah bentuk baru
yang di mainkan partai maupun figur yang harus mereka adopsi untuk tetap
yang ingin mencalonkan dirinya sebagai melibatkan rakyat dalam segala
caleg. Citra yang diterima oleh publik aktivitas lembanga legislatif sebagai
mengenai hedoisme para anggota bentuk partisipasi publik.
legislatif tentunya kan membentuk
persepsi publik mengenai lembaga Dari hasil survei hanya 61 % responden
legislatif. Dalam penerimaan citra yang percaya dengan kinerja DPR
lembaga legislatif dari media akan selaku lembaga demokrasi. Tingkat
menimbukan dampak penilaian publik kepercayaan terhadap DPD hanya 65 %,
terhadap lembaga legislatif maupun dan MPR sekitar 66 %. "Institusi
anggota legislatif. Penilaian publik demokrasi yang paling seperti partai
terhadap anggota legislatif tentunya politik, DPR, DPD, MPR, itu tingkat
akan mereka lihat melalui citra yang di trust-nya relatif lebih rendah dibanding
bangun oleh anggota legislatif melalaui institusi demokrasi yang lain," kata
media sosial mereka masing-masing. Burhanudin Lembaga negara yang
memiliki tingkat kepercayaan paling

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

tinggi dari masyarakat adalah TNI


dengan 93 %. Kemudian disusul Presiden IMMAWAN ANDRIAN
(85 %), Mahkamah Agung (79 %), dan
Mahkamah Konstitusi (78 %).
Survei dilakukan sepanjang 11-21
Februari 2022 dengan melibatkan 1.200
responden lewat metode multistage
random sampling. Margin of error
kurang lebih 2,9 % pada tingkat
kepercayaan 95 %. Dengan melihat hasil
survei ini tentunya selain eksistensi
yang diperlukan oleh lembaga legislatif
adalah kepercayaan publik. Karena
dengan kepercaayan publik akan
membentuk citra yang baik untuk figur
dan lembaga.

Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan


bahwa legislatif adalah bentuk dari
penguasaan digital, mereka yang
memiliki eksistensi di publik memiliki
kesempatan tinggi untuk dapat
menduduki kursi legislatif. Citra publik
yang di bentuk melalui teori pencitraan
adalah bentuk eksistensi dari lembanga
legislatif yang semakin diperhitungkan.
Peningkatan selebritis yang ikut
berpartisipasi sebagai calon caleg adalah
sebuah motivasi eksistensi yang dimiliki
oleh legislatif di muka publik. Harus kita
akui ditengah keterbukaan informasi
kepercayaan publik terhadap lembaga
legislatif sanga rendah. Oleh karena itu,
untuk mengembalikan kepercayaan
publik, Lembaga tersebut perlu untuk
kembali memperbaiki berbagai hal yang
dirasa kurang efektif agar kiranya dapat
kembali membentuk citra yang baik
terhadap setiap figur atau anggota
legislative yang berada di Lembaga
tersebut.

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

PERJALANAN HAM IMM FH UMY 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-Undangan, dan
Perjalanan HAM di dalam tubuh IMM FH kecacatan materiil yang menjadi alasan
UMY sudah sampai pada tahap kuat mengapa Muhammadiyah dengan
pengerucutan makna dan penafsiran. Majelis Diklitbangnya menolak dan
Dalam dua periode kepemimpinan meminta revisi dengan materi muatan
pemaknaan HAM tidak berhenti pada dalam Pasal 5 ayat (2) yang memuat
taraf ide atau sebatas pengetahuan yang frasa “tanpa persetujuan korban”
dimiliki setiap kader Ikatan, tetapi sehingga mengandung makna bahwa
terhadap implikasi yang telah dilakukan kegiatan seksual dapat dibenarkan
dalam pemaknaan dan penafsiran apabila ada “persetujuan korban
seperti dibentuknya suatu wadah (consent)”. Sekretaris Majelis Diklitbang
Pendidikan tentang ham, aksi diam Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti
dengan campaign isu mengenai ham di mengatakan “konteks relasi seksual
jalanan, dan penyadaran hak atas yang tidak islami (di luar pernikahan)
memilih dengan cerdas yang ditujukan apapun bentuknya itu tidak kemudian
kepada masyarakat desa binaan. Jadi begitu ada persetujuan korban menjadi
sudah selesailah secara pemakanaan dan benar. Tetap gak benar. Itu faktor
penafsiran yang kedepannya bisa terpenting kenapa kami dengan diskusi
menjadi pisau analisis yang sustainable yang intensif menolak Permen ini”
dan terintegrasi setiap tahunnya untuk menambahkan “Kalimat, frasa ‘tanpa
mencita-citakan transformasi sosial persetujuan’ korban itu menurut kami
yang lebih baik terhadap isu yang akan mendegradasi Permen itu sendiri
diambil setiap periodenya. bahwa menjadi bisa dibenarkan apabila
ada persetujuan korban. Itu yang
Penemuan lanjutan dalam periode tahun menjadi penting untuk kami catat,”
ketiga mengenai HAM, ditemukan bahwa tegasnya. Sebagai penenang dari
ada hak asasi yang belum sepenuhnya Muhammadiyah masih tetap konsen
diberikan di kampus tercinta Universitas lawan Pelecehan Seksual, Sayuti
Muhammadiyah Yogyakarta dengan menegaskan bahwa Muhammadihyah
moto Muda Mendunia. Dalam tidak bertoleransi dengan segala
penemuannya, fenomena yang terjadi di Tindakan pelecehan seksual, dengan
jajaran PTMA (Perguruan Tinggi usaha-usaha ikhtiar untuk mencegah,
Muhammadiyah dan ‘Aisyiah) tidak mendidik mahasiswa, dan menghukum
meratifikasi dari Permendikbuk No. 30 pelaku tidak ada kompromi, jelasnya
Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan “Yang tentu karena Muhammadiyah
Penanganan Kekerasan Seksual di dijiwai, dimoderasi dan kampus-
Lingkungan Perguruan Tinggi sebagai kampus Muhammadiyah bagian dari
landasan pencegahan dan penanganan dakwah Islam, tentu kita ada dan tidak
kekerasan seksual di lingkungan kampus nya Permen ini, kita berkomitmen
yang mana lewat siaran pers Majelis untuk menjadikan kampus-kampus
Diklitbang tertanggal 8 November 2021 Muhammadiyah bebas dari relasi
dengan pandangan bahwa adanya seksual di luar framework pernikahan,
kecacatan baik formil dan materiil. di luar framework halal di luar
Kecacatan formil dinilai dari tidak pernikahan, jadi tidak berarti kita
adanya partisipasi publik yang menolak.” Ini menjadi sebuah
bermakna sebagaimana dalam UU No. kekhawatiran dikalangan mahasiswa

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

secara umum karena dirasa apa yang lainnya yang memang bisa saja menjadi
sudah diatur sebelumnya oleh kampus korban dan menjadi pelaku dalam
belum sepenuhnya dapat memenuhi kekerasan seksual.
hak-hak korban karena siapa pun bisa
menjadi korban. Seperti apa yang terjadi Sebenarnya dengan semangat moderasi
di Universitas Muhammadiyah yang selalu digelorakan dalam setiap
Yogyakarta dengan aturan sebelumnya gerakan sosialnya haruslah menyadari
hanya dengan satu peraturan yang bahwa fenomena masyarakat sekarang
mengatur di Peraturan Rektor No. 17 cenderung posifistik atau lebih formal.
Tahun 2021 yang mengatur mengenai Bahwa benar-benar saja jalan dakwah
kode etik mahasiswa, yang mana dalam yang ditempuh langsung frontal dengan
penanganannya tidak secara tertulis dalil-dalil nilai yang ada dalam islam,
tahapan-tahapannya dan tidak terlalu tetapi dalam penerapannya atau
berpihak atau dalam perspektif korban penyampaian dirasa kurang bijak dan
sehingga dalam penanganannya melaui tidak terlalu membaca situasi karakter
jalur non litigasi yang bisa aja banyak dari masyarakat apalagi perguruan
tekanan atau penyudutan terhadap tinggi yang disebut masyarakatnya
korban karena tidak adanya dengan sebutan masyarakat ilmu yang
perlindungan secara tertulis. mempunyai kerangka berpikir yang
bersifat ilmial, rasional, terbuka, dan
Pemberlakuan komite disiplin yang melakukan praksis kemanusiaan
memiliki wewenang melakukan advokasi sebagaimana yang dikatakan oleh
terhadap perilaku-perilaku mahasiswa Kuntowijoyo tambahannya latar
kurang melibatkan elemen mahasiswa belakang yang terbiasa dengan logika
sebagai salah satu pihak seperti apa ilmiah bukan emosional. Maka
yang diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (1) semangat ikhtiar dalam penerapan
Permendikbud No 30 Tahun 2021 yang nilai-nilai islam itu bisa haruslah dibuat
menyebutkan mengenai Satuan Tugas lebih membumi atau penafsiran yang
Pencegahan dan Penangan Kekerasan lebih diterima oleh masyarakat umum
Seksual terdiri pendidik, tenaga seperti dibentuknya maklumat dari
pendidik, dan mahasiswwa dan dalam Majelis Diklitbang PP atau dari
ayat (4) nya memperhatikan kampusnya tersendiri membuat
keterwakilan keanggotaan perempuan peraturan pencegahan dan penanganan
paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota. yang lebih kepada perspektif korban
Serta Komisi Disipilin di kampus seperti yang terdampak.
bersifat eksklusif tidak terlalu ramai
poster atau “hot line” yang Tetapi dalam praktiknya haruslah
memberitahukan bahwa komisi disiplin dibekali dengan pedoman-pedoman
itu ada dan memiliki tugas dalam yang dibiasakan tersendiri di wilayah
penanganan apa yang terjadi terhadap kampus dengan penerapan pedoman
mahasiswanya. Tetapi belum sampai di atau muatan materi yang bisa
situ, dalam Peraturan Rektor ini belum menunjang terhindarnya kekerasan
hanya terfokus terhadap mahasiswanya seksusal di kampus.
saja bahkan tidak menyeluruh kepada
akademisi di kampus antara lain dosen,
asisten dosen, atau tenaga pendidik

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

“Pendidikan berbasis kesetaraan gender dalam Pasal 28A sampai Pasal 28J UUD
pada dasarnya adalah pendidikan yang 1945 NRI dan lebih rinci dalam UU No 39
mengakomodir perbedaan gender, tanpa Tahun 1999. Maka dimulai dari
adanya diskriminasi dan mampu membedakan apa yang menjadi kodrati
memberikan kesempatan yang sama dan apa yang menjadi konstruksi sosial
bagi laki-laki maupun peremapuan haruslah berada dalam tahap
untuk meningkatkan kualitas sumber diferensiasi, sex atau jenis kelamin yang
daya manusia (SDM) dalam dunia menjadi hal kodrati dari dengan
pendidikan” ditandai alat kelamin, bagian anggota
tubuh serta fungsi-fungsi yang berbeda
Maka kami melihat akar dari perilaku melahirkan, menyusui, menstruasi,
tidak terpuji tersebut bukan hanya sementara gender merupakan buah
karena tidak adanya regulasi yang hasil dari konstruksi sosial yang ada
mengatur atau satuan tugas yang belum hubungan casualitas dan relasi antara
terbentuk, tetapi pemahaman mengenai perempuan dan laki-laki yang
konsepsi persamaan derajat, mempunyai kepentingan dan keperluan
keterwakilan yang bermakna, struktur yang berbeda. Karena ketika ada bias
sosial yang tidak memandang rendah terhadap gender, maka akan terjadi
haruslah menjadi suatu budaya yang permasalahan gender dari diskriminasi,
baru di kalangan masyarakat terkhusus marjinalisasi, subordinasi, beban ganda,
di kampus dari pendidik sampai dan tindak kekerasan dari satu pihak
mahasiswanya. Maka konsepsi ini tidak imbasnya secara pembangunan,
lain dan tidak bukan HAM itu sendiri pendidikan, ekonomi, politik tidak
yang dimiliki oleh setiap orang yang merata. Dan fokus kita lingkungan
bersifat kodrati dan lebih khusus kampus yang aman dan nyaman dalam
dibahas dalam konsepsi gender. Pasal 2 UU 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia mengenai asas-asas
Awal atau akar permasalahan yang dasar menyebutkan:
terjadi di masyarakat terkhusus di
kampus merupakan budaya masyarakat “Negara Republik Indonesia mengakui
yang dinilai kurang memperhatikan dan menjunjung tinggi hak asasi
nilai-nilai yang ada di dalam gender. manusia dan kebebas dasar manusia
Karena pandangan yang telah melekat sebagai hak yang secara kodrati melekat
pada masyarakat menjadi stereotip pada dan tidak terpisahkan dari
bahwa laki-laki hanya sebagai pencari manusia, yang harus dilindungi,
nafkah dan perempuan hanya berada di dihormati, dan ditegakkan demi
rumah. Pandangan yang baku serta peningkatan martabat kemanusiaan,
mengharuskan seperti status a quo kesejahteraan, kebahagiaan, dan
mutlak seperti itu yang menyebabkan kecerdasan serta keadilan”
adanya kontruksi sosial terhadap
perempuan dan laki-laki yang timpang.
Padahal keduanya memiliki hak asasi
manusia yang sama dari hak hidup, hak
pendidikan, hak atas hidup yang nyaman
dan aman, seperti yang diamanatkan

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Maka untuk peningkatan, kesejahteraan,


kebahagiaan, keadilan atas hak dan IMMAWAN KAMALUDIN ASSULUXI
martabat manusia, konsepsi gender bisa
merekontruksi apa yang ada dalam
pendidikan kita terkhusus di kampus.
Selanjutnya semangat gerakan dari
mahasiswa, kesetaraan gender
merupakan semangat HAM untuk
mengemansipasi terhadap pihak-pihak
atas hak-haknya. Dan semangat
emansipasi itu sejalan dengan apa yang
tertuang dalam teologi islam yang
liberative terhadap penindasan secara
struktur atau materialistik, Kuntowijoyo
seorang filsuf, sastrawan, dan sufi
menggambarkan dalam kutipan buku
karya M. Abdul Halim Sani (2011)
Manifesto Gerakan Intelektual Profetik
“bahwa ilustrasi tentang fitrah adalah
memanusiakan manusia, pada derajat
yang sesungguhnya atau sebaik-baiknya
manusia fi ahsani taqwim. Yang mana
derajat manusia sesungguhnya adalah
mulia, tidak mengalami keterhinaan,
baik yang dilakukan oleh struktur
ataupun super struktur yang
membentuk kesadaraan manusia”.
Dengan semangat-semangat itu IMM FH
UMY berusaha membuat alternatif-
alternatif berupa buku yang mengulas
tuntas bagaimana Ikatan memandang
gender dan penerapannya di internal
ikatan atau kampus, dan suatu panduan
penangan kekerasan seksual perspektif
ikatan yang harapannya dapat
memberikan dampak dan menjadi salah
satu katalisator transformasi sosial di
lingkungan Fakultas Hukum secara
khusus dan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta umumnya dengan dibantu
dengan kiat-kiat yang lain.

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

PENDIDIKAN YANG IDEAL DAN tekanan tadilah yang sebenarnya


KONDISI MAHASISWA SAAT INI menjadi penghalang mahasiswa itu
untuk berkembang jadi tidak
Berbicara tentang pendidikan di era berkembang. apakah ini yang
sekarang bukanlah hal yang sulit dinamakan pendidikan ideal, bukankah
sebenarnya, akan tetapi hal yang pendidikan ideal itu merupakan
sebenarnya sulit adalah ketika kita tidak pendidikan yang memerdekakan
mengalami perubahan saat menjalani manusia tanpa adanya tekanan. Solusi
pendidikan itu, lalu dengan cara apa untuk pendidikan indonesia seharusnya
agar kita mendapatkan ilmu dari apa memiliki transformasi untuk menjadi
yang kita jalani tadi, agar kita merasa pendidikan dialektika bukan pendidikan
nyaman sehingga tidak merasa gaya bank. Memberikan ruang untuk
terbebani ketika menempuh pendidikan mahasiswa berkreasi.
itu, serta mampu memecahkan masalah
dengan cara yang baik, cepat dan tepat. Dari prespektif pendidikan, kita jarang
untuk mengecek realita pendidikan
Terkadang kita dituntut untuk mengejar bahwasanya pendidikan itu
proses pendidikan yang ideal, sehingga diorientasikan apa dan untuk siapa.
keluar dari koridor ketika menuntut Dampak lainnya adalah
ilmu itu mengharuskanlulus secepatnya. ketidaksempurnaan hasil tugas yang
Hal ini sebenarnya yang perlu kita diperoleh karena adanya distraksi
perhatikan baik di internal kampus kognitif dari adanya tugas lain yang
maupun eksternal kampus karena menjadikan mahasiswa seolah dibebani
tekanan yang tadinya bersifat agar sehingga merasa potensi yang ia miliki
mahasiswa itu bisa berkembang, bisa itu hanyalah sia-sia, kenapa dibilang
meretas persoalan-persoalan, baik tugas merasa sia-sia karena saya pernah
yang ringan maupun yang berat, itu mendengar dari teman saya sendiri
sebenarnya malah menjadikan katanya, dia kecewa karena dia tidak
mahasiswa dan mahasiswi itu tidak mendapatkan apa-apa ketika disuruh
berkembang, bukannya berkembang membuat makalah, ketika tugas itu
tetapi malah tertekan, nah jika sudah dikasih dan langsung di tanda tangan
tertekan, bukannya menghasilkan hasil tanpa dikoreksi terlebih dahulu, atau
antara pendidik dan yang dididik itu dibahas ketika pertemuan itu
baik, tetapi malah berdampak kurang berlangsung oleh dosennya sendiri, nah
baik karena adanya tekanan dalam dia merasa kecewa karena dia tidak tau
proses transfer ilmu tanpa diselingi apakah yang dia kerjakan tadi itu benar
dengan ruang dialektika. atau tidak, salahnya dimana, benarnya
dimana, itu dia tidak tahu, karena tidak
Perjalanan pendidikan indonesia ada koreksi dari dosennya tadi.
diibarakan seperti komet, indah namun
setelahnya hilang seperti keburukukan. Bagaimana bisa menghasilkan peserta
Eksternal kampus, kontruksi sosial yaitu didik yang mampu memecahkan segala
dimana mahasiswa dan mahasiswi permasalahan, yang dihadapi dengan
dituntut cepat lulus, jika tidak cepat cara paling baik, cepat, dan tepat, jika
lulus kita seolah dianggap bodoh dan kita sebagai peserta didik juga bingung
tolol. Perlu diperhatikan lagi bahwa permaslahan apa yang kita pecahkan,
sedangkan kita tidak menerima

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

komentar atau kritikan yang baik atau


benar dari tugas yang kita kerjakan tadi.
IMMAWATI TORA
Bagaimana bisa, kita mencapai tahapan
pemecahan masalah pembelajaran kita
tadi jika kita tidak tahu, bagaimana cara
memahami masalahnya, menyusun
rencana peneyelesaian yang baik dan
benar itu bagaimana, melaksanakan
rencana penyelesaiannya bagaimana,
jika tidak ada pemeriksaan kembali
terhadap penyelesaian tugas yang telah
kita laksanakan.

Solusinya apa? Solusinya adalah perlu


memberikan pemahaman kepada setiap
perguruan tinggi akan kurikulum
pendidikan yang telah digalangkan oleh
pemerintah dan nadiem karim sebagai
pencetusnya tentang program merdeka
belajar, artinya pembelajaran akan lebih
optimal jika peserta didik mempunyai
cukup waktu untuk mendalami konsep
dan pencapaian kompetensi dalam
bidang tertentu. dan yang terpenting itu
adalah evaluasi terhadap permasalahan-
pemasalahan yang terdiri dari
pengamatan mahasiswa-mahasiswi tadi
agar mereka tidak bingung atas apa yang
sudah mereka kerjakan jika sudah
dikoreksi dan dievluasi. Selain itu, jika
pemberian tugas itu dirasa tidak
membantu maka berdasarkan konsep
merdeka belajar harus ada komunikasi
antara pendidik dan yang dididik.

FASTABIQUL KHOIROT

Anda mungkin juga menyukai