IMMawati harus memiliki karakter yang kuat secara ideologis dan pegangan yang harus dimiliki
seorang IMMawati mengacu kepada surah Al-Imran 110, dimana IMMawati harus memiliki sisi
humanitas yang menyeru untuk berbuat yang makruf, dan mencegah perbuatan munkar.
IMMawati juga harus beriman kepada Allah dengan menjadikan nilai keimanan bagian yang
penting untuk berproses didalam IMM. IMMawati diharapkan kedepan mampu menjadi panutan
yang memiliki nilai-nilai gerakan dalam melakukan perubahan, IMMawati harus maju mengikuti
perkembangan zaman namun tidak melupakan jati diri dan ideologinya. IMMawati dengan
trikompetensi yang dimiliki adalah dasar yang kuat untuk megemban visi dan misi ikatan.
Indahnya intelektual mampu membuat siapa saja terpesona akan pemikiran sesosok IMMawati,
beningnya religiusitas IMMawati menjadikannya sosok panutan, jiwa IMMawati bercahaya
karena humanitas yang tinggi tertanam dalam diri IMMawati. Sebagai seorang IMMawati kita
harus menjadi suri tauladan agar kita bisa memotifasi perempuan-perempuan diluar sana untuk
selalu bergerak mewujudkan gerakan-gerakan baru, agar kaum perempuan tidak dianggap
sebelah mata.
Cahaya tumbuh bersama kebebasan berpikir, melahirkan sebuah karya yang akan dikenang
sepanjang masa. Tumbuhlah IMMawatiku buktikan kepada dunia, buktikan kepada siapapun
yang mencerca bahwa IMMawati bisa. Gerakan menggebrak dunia harus lahir dari rahim
sesosok IMMawati, lahirkanlah cendekiawan yang berintelektual didalam rumah IMM (Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah) gunakanlah waktu yang sedikit ini untuk membuktikan bahwa
IMMawati bisa.
Mungkin langkah yang akan diambil memanglah susah, namun bukan hal yang mustahil untuk
dilakukan. Majulah buktikan, ambil tongkat estafet itu buktikan kepada siapapun itu. Memang
tidak ada harga atas waktu, namun waktu sangatlah berharga. Jadikan waktu kalian untuk
berproses ini sebagai sumber kekayaan, ambillah gunakan dan buatlah sesuatu yang mampu
menggebrak dunia dan menjadikan sosok IMMawati tidak dipandang sebelah mata lagi.
Sikap sadar akan kesetaraan gender harus melekat dalam diri IMMawati, hal ini berfungsi untuk
membangun kesadaran IMMawati berupaya untuk lebih meningkatkan lagi kontribusinya
bersama IMM untuk mencapai arah gerak dan cita-cita Muhammadiyah. Kesadaran yang
dibangun nantinya bukan sebagai pembeda antara IMMawati dengan IMMawan namun untuk
menimbulkan sinergi antar keduanya dengan konsep pemahaman islam yang sesuai dengan
gender.
Banggunlah IMMawatiku, bukalah bukumu tulislah sesuatu, keluarlah mencari ilmu, buatlah
suatu gerakan, ajak semua perempuan, jadikan perempuan itu menjadi sosok IMMawati
sepertimu bantulah perempuan yang tertindas diluar sana. Buatlah cerita yang akan dikenang dan
membuatmu bangga menjadi seorang IMMawati. Bangun gerakan, gaungkan dengan harap
mampu membuat mata dunia terbuka bahwa makhluk Allah pernama perempuan ini juga
memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
Bersinarlah IMMawati seperti sinar dikampus matahari, berikan kehangatatan kepada seluruh
perempuan didunia ini. Derap dan derukan langkahmu wahai immawatiku. Kibar gelentarkan
panji-panji untuk ikatanmu, ikatan tak lengkap tanpamu. Sejarah telah menuntut akan bukti
perjuanganmu wahai IMMawati. Ingatlah, ingat, dan ingat selalu perjuanganmu. Niat telah kau
ikrarkan wahai IMMawati. Kitalah cendekiawan yang berpribadi, susila,cakap dan takwa kepada
Allah adalah sebuah pegangan. IMMawan dan IMMawati adalah teladan dan penyambung
generasi untuk cita-cita yang luhur, menjadikan negri indah yang adil dan makmur.
Janganlah mencari apapun didalam IMM, namun berilah apapun untuk IMM.
Fasrabiqul Khairat
Abadi perjuangan kami.
Jayalah selalu ikatanku.
Jayalah terus IMMawati.
IMM Jaya, jaya, jaya.
Penulis:
Habibatul Umma
(Sekbid IMMawati Ibnu Khaldun 2020-2021)