Anda di halaman 1dari 4

Perempuan dan Gerakan IMMawati.

Perempuan, pada hakikatnya perempuan memiliki keterlibatan besar dalam peradaban.


Bayangkan jika suatu peradaban tak memimiliki perempuan, bagaimana peradaban tersebut bisa
tumbuh dan berkembang. Dalam setiap peradaban, perempuan selalu dianggap lebih rendah
daripada laki-laki. entah darimana pemikiran ini tumbuh dalam pemikiran masyarakat.
Perempuan pun sering dilihat sebelah mata, perempuan dianggap lemah dan kedudukannya tidak
sejejar dengan laki-laki. Miris sekali jika mendengar tentang stikma yang digelarkan kepada
perempuan.
Kesetaraan gender menjadi isu yang tak terpecahkan, pro kontra tentang perempuan banyak
sekali kita dengar. Kebijakan yang membelenggu hak perempuan, sehingga perempuan tidak
dapat mengembangkan potensinya hal ini mengacu lahirnya perlawanan dan gerakan terhadap
ketimpangan gender. Perempuan dianggap tidak mampu untuk menjadi seorang pemimpin.
Seorang perempuan harusnya memiliki kedudukan yang sama, bahkan harusnya perempuan
memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Islam memandang perempuan memiliki kedudukan yang sama sengan seorang lelaki, perempuan
adalah pendamping dan bukan budak. Ketika seorang perempuan menjadi seorang ibu,
kedudukannya melebihi kedudukan seorang ayah. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa
seseoraang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang harus dicintainya lebih
dahulu, maka Rasulullah SAW menjawab ibumu, dan pertanyaan itu diulang sampai ketiga
kalinya dengan jawaban yang sama baru kemudian Rasul menjawab ayahmu.
Mulianya seorang perempuan didalam islam, lantas mengapa kita yang mengaku beragama islam
masih mengganggap perempuan itu tidak pantas memiliki kedudukan seperti seorang lelaki?
Pemikiran ini yang harus kita ubah. Diperlukannya suatu gerakan untuk mengubah sudut
pandang dan stikma ini. IMMawati, sejatinya adalah gelar yang disandingkan untuk perempuan
yang jiwa dan hatinya menyatu dalam sebuah ikatan. Ikatan inilah yang dinamakan IMM(Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah). Dari ikatan ini melahirkan sosok perempuan yang hebat, sosok
IMMawati yang berkepribadian anggun didalam moral dan unggul dalam intelektual.
Peran IMMawati didalam IMM sangat dibutuhkan, bukan hanya sebagai pelengkap organisasi
namun lebih dari itu, bahkan IMMawati diberikan satu bidang sendiri diharapkan mampu
merubah pemikiran-pemikiran perempuan maupun masyarakat luas. Bidang IMMawati
memberikan peran dan bagi IMMawati untuk pengelolaan dan pemberdayaan perempuan agar
perempuan dapat memiliki pemikiran yang maju, dan kritis.
IMMawati adalah penyelaras, warna, dan bunga. Tanpa adanya IMMawati IMM akan goyah
karena immawati adalah penyelaras(penyeimbang). IMMawati adalah bunga yang indah yang
memberikan warna untuk ikatan, dan IMMawati adalah bunga yang mengharumkan nama ikatan.
Perempuan sering di anggap tak mampu sering di anggap sebelah mata dan lemah. Perempuan
selalu tertindas dan dibawah para lelaki, namun seorang IMMawati tak boleh berdiam diri
dengan keadaan yang timpang itu.
IMMawati bisa menjadi singa dan bisa menjadi seorang pemimpin. Yang mana pemimpin ini tak
hanya berfikir melalui logika namun juga dengan perasaan dan kasih sayang. IMMawati
memiliki kedudukan yang setara dengan IMMawan, IMMawati memiliki hak dan pemikiran
yang sama. IMMawati mempunyai kekuatan membuat gerakan yang amat hebat. Sudut pandang
seseorang mengenai IMMawati kebanyakan menilai bahwa perempuan adalah makluk yang
rumit. Namun pernahkah sekali saja berfikir. IMMawati adalah manusia yang sempurna, jika
IMMawan berfikir menggunakan logika IMMawati mampu berfikir dengan logika dan perasaan.
Gerakan IMMawati mampu merubah pemikiran dan sudut pandang orang yang melihatnya.
IMMawati mampu tumbuh dan berkembang, IMMawati diharuskan memiliki nilai
intelektualitas, religiusitas dan humanitas yang baik, karna seorang IMMawati bukan hanya
sekedar gelar namun immawati adalah sebuah gerakan. Gerakan IMMawati membuat para
perempuan khususnya kader IMM menjadi sosok yang tangguh dan mungkin bisa jadi
mendorong mereka untuk menjadi seorang pemimpin namun tidak meninggalkan jati diri pada
diri mereka sebagai perempuan.

IMMawati harus memiliki karakter yang kuat secara ideologis dan pegangan yang harus dimiliki
seorang IMMawati mengacu kepada surah Al-Imran 110, dimana IMMawati harus memiliki sisi
humanitas yang menyeru untuk berbuat yang makruf, dan mencegah perbuatan munkar.
IMMawati juga harus beriman kepada Allah dengan menjadikan nilai keimanan bagian yang
penting untuk berproses didalam IMM. IMMawati diharapkan kedepan mampu menjadi panutan
yang memiliki nilai-nilai gerakan dalam melakukan perubahan, IMMawati harus maju mengikuti
perkembangan zaman namun tidak melupakan jati diri dan ideologinya. IMMawati dengan
trikompetensi yang dimiliki adalah dasar yang kuat untuk megemban visi dan misi ikatan.
Indahnya intelektual mampu membuat siapa saja terpesona akan pemikiran sesosok IMMawati,
beningnya religiusitas IMMawati menjadikannya sosok panutan, jiwa IMMawati bercahaya
karena humanitas yang tinggi tertanam dalam diri IMMawati. Sebagai seorang IMMawati kita
harus menjadi suri tauladan agar kita bisa memotifasi perempuan-perempuan diluar sana untuk
selalu bergerak mewujudkan gerakan-gerakan baru, agar kaum perempuan tidak dianggap
sebelah mata.
Cahaya tumbuh bersama kebebasan berpikir, melahirkan sebuah karya yang akan dikenang
sepanjang masa. Tumbuhlah IMMawatiku buktikan kepada dunia, buktikan kepada siapapun
yang mencerca bahwa IMMawati bisa. Gerakan menggebrak dunia harus lahir dari rahim
sesosok IMMawati, lahirkanlah cendekiawan yang berintelektual didalam rumah IMM (Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah) gunakanlah waktu yang sedikit ini untuk membuktikan bahwa
IMMawati bisa.
Mungkin langkah yang akan diambil memanglah susah, namun bukan hal yang mustahil untuk
dilakukan. Majulah buktikan, ambil tongkat estafet itu buktikan kepada siapapun itu. Memang
tidak ada harga atas waktu, namun waktu sangatlah berharga. Jadikan waktu kalian untuk
berproses ini sebagai sumber kekayaan, ambillah gunakan dan buatlah sesuatu yang mampu
menggebrak dunia dan menjadikan sosok IMMawati tidak dipandang sebelah mata lagi.
Sikap sadar akan kesetaraan gender harus melekat dalam diri IMMawati, hal ini berfungsi untuk
membangun kesadaran IMMawati berupaya untuk lebih meningkatkan lagi kontribusinya
bersama IMM untuk mencapai arah gerak dan cita-cita Muhammadiyah. Kesadaran yang
dibangun nantinya bukan sebagai pembeda antara IMMawati dengan IMMawan namun untuk
menimbulkan sinergi antar keduanya dengan konsep pemahaman islam yang sesuai dengan
gender.
Banggunlah IMMawatiku, bukalah bukumu tulislah sesuatu, keluarlah mencari ilmu, buatlah
suatu gerakan, ajak semua perempuan, jadikan perempuan itu menjadi sosok IMMawati
sepertimu bantulah perempuan yang tertindas diluar sana. Buatlah cerita yang akan dikenang dan
membuatmu bangga menjadi seorang IMMawati. Bangun gerakan, gaungkan dengan harap
mampu membuat mata dunia terbuka bahwa makhluk Allah pernama perempuan ini juga
memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
Bersinarlah IMMawati seperti sinar dikampus matahari, berikan kehangatatan kepada seluruh
perempuan didunia ini. Derap dan derukan langkahmu wahai immawatiku. Kibar gelentarkan
panji-panji untuk ikatanmu, ikatan tak lengkap tanpamu. Sejarah telah menuntut akan bukti
perjuanganmu wahai IMMawati. Ingatlah, ingat, dan ingat selalu perjuanganmu. Niat telah kau
ikrarkan wahai IMMawati. Kitalah cendekiawan yang berpribadi, susila,cakap dan takwa kepada
Allah adalah sebuah pegangan. IMMawan dan IMMawati adalah teladan dan penyambung
generasi untuk cita-cita yang luhur, menjadikan negri indah yang adil dan makmur.
Janganlah mencari apapun didalam IMM, namun berilah apapun untuk IMM.
Fasrabiqul Khairat
Abadi perjuangan kami.
Jayalah selalu ikatanku.
Jayalah terus IMMawati.
IMM Jaya, jaya, jaya.

Penulis:
Habibatul Umma
(Sekbid IMMawati Ibnu Khaldun 2020-2021)

Anda mungkin juga menyukai