Anda di halaman 1dari 10

 Prakata

Ada yang terbit tapi bukan matahari ada yang terbenam tapi juga bukan
matahari, yang terbit ialah Zine ini yang sedang kalian baca, yang terbenam
ialah dominasi yang sering menggoyahkan pendirian kami. Puji syukur atas
tuhan yang maha esa dan segala nikmatnya kami telah menyelesaikan karya
tulis ini dalam bentuk Zine tak luput juga dari sodara sodara yang ini membaca
Zine ini semoga apa yang telah di dapat pada tulisan brengsek ini menjadi hal
yang berguna untuk kalian semua, akan tetapi “jika kalian membacanya
menggunakan otak dan melakukan diskusi studi kualitatif dengan orang orang
di sekitar untuk membaca Zine ini”. Perlu di garis bawahi membaca adalah
salah satu bentuk pembebasan dari unsur pendidikan yang tidak mendidik
karna komersial pendidikan. Maka dari itu kami membuat Zine ini untuk salah
satu bentuk pembebasan dari komersial pendidikan dan jika kalian suka
dengan Zine ini silahkan cetak banyak banyak nya untuk membahas isi pada
Zine ini, jika kalian belum tau apa itu zine, jangan sampai

 Jadi apa Zine itu sebenarnya?


“Zine, dalam isinya, bentuknya, dan pengorganisasiannya, mengkonstitusikan
sebuah alternatif yang ideal Tentang bagaimana hubungan antar manusia,
kreasi dan produksinya dapat terorganisir dengan baik. Kritisnya, Kekuatannya
terletak bukan pada apa yang mereka katakan atau lakukan, tapi dalam
keberadaan zine itu Sendiri—the medium is the message. Zine adalah politik
yang mengatakan sesuatu dengan memberi contoh. Walaupun dalam level
politis makro hal ini seakan tak memberi efek apapun, dalam level mikro justru
Mendemonstrasikan pada siapapun yang mendapatkannya bahwa hal tersebut
adalah sebuah resistansi.. Zine Memang bukan sebuah revolusi, tapi itulah
yang disebut oleh Bakunin sebagai: “revolusi bawah tanah (yang) Tidaklah
mengesankan sama sekali,” dan dalam ketidakterlihatan ini terletak sebuah
impian utopia dan sebuah Harapan radikal.” ¹

Apa Bagusnya Zine? Sebuah Manifesto Kolektif Kontra-Kultura mengenai Zine,


No. 3 Juli 2002
Jadi begitu kira nya, jadi Zine ini dibuat secara kolektif atas intuitif kami sendiri
karena kami sadar akan pentingnya untuk membahas Hal hal yang demikian,
dengan media Zine ini. sebelumnya Kami hanya jelmaan dari mahasiswa yang
gitu gitu aja Luntang Lantung ga jelas mau apa tanpa menghasilkan kontribusi
apapun selain yang sudah kami sebut tadi. Pada Zine ini kami akan membahas
fenomena seputar universitas dan budaya mahasiswa milenial.

¹ Makalah budaya Zine dan kemunculan anarkisme hlm 1

 Sejarah perguruan tinggi


bermula sejak pemerintah Hindia Belanda memberlakukan Politik Etis, yang salah satu
programnya adalah pendidikan. Program pendidikan mendorong timbulnya sekolah-sekolah yang
semula hanya sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas
pada sekolah menengah dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini yang kemudian menjadi cikal
bakal berkembangnya Universitas dan Fakultas di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang kesehatan saja. Pada tahun 1902
di Batavia didirikan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (School Tot Opleiding van Inlandsche
Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi Putera) kemudian NIAS (Nerderlandsch Indische
Artsen School) tahun 1913 di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah
sekolah tabib tinggi GHS (Geneeskundige Hooge School) pada tahun 1927. Perguruan inilah yang
sebenarnya merupakan embrio kedokteran Universitas Indonesia.
Pada tahun 1922 kemudian berdiri sekolah hukum (Rechts School) yang kemudian ditingkatkan
menjadi sekolah tinggi hukum (Recht hooge School) pada tahun 1924. Sekolah tinggi inilah embrio
Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan Faculteit de Letterenen
Wijsbegeste yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat di Indonesia¹.

¹ Wikipedia

Jadi begitu kiranya Sobat sobat, mungkin ini adalah salah satu tulisan Zine yang tidak penting
untuk di baca dan di pahami akan tetapi jika kalian sadar betapa pentingnya pengetahuan untuk
kalian sendiri karena pada dasarnya pengetahuan adalah keadaan mental (mental state) yang
mengetahui sesuatu yaitu menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun
gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.

Alangkah baik nya jika sobat sobat membaca Zine ini kami anjurkan sambil mendengarkan music
dari musisi independen bandung -dongker bertaruh pada api.

Pengetahuan tidak hanya didapatkan di bangku sekolah karena pengetahuan tidak melulu perihal
sains. Kita bisa memperoleh pengetahuan di manapun kita berada. Itulah mengapa, penting bagi
seseorang mencari pengetahuan dengan baik, tekun, dan sepanjang hayat. Selain itu, dalam mencari
pengetahuan juga harus penuh semangat dan tak gampang patah arang. Selain itu, dengan
memposisikan diri sebagai seorang yang belum banyak tahu, akan menjadikan kita senantiasa haus
akan pengetahuan. Memiliki pengetahuan dapat membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam
kehidupannya.

“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat
serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan
adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika
tidak disertai cinta."
- Khalil Gibran –
Karena pranata mahasiswa merupakan gejala pada masyarakat yang telah
memiliki kesadaran berorganisasi, Dan mahasiswa merupakan golongan yang
diberikan kesempatan sosial untuk menikmati kesadaran tersebut, Maka
asumsi bahwa gerakan mahasiswa memberikan penghargaan yang tinggi
terhadap kegunaan organisasi Dalam gerakannya adalah absah. Dengan
demikian kronologi sejarah gerakan mahasiswa harus Memperhitungkan
batasan bagaimana sejarah mahasiswa memberikan nilai lebih terhadap
organisasi. Meskipun demikian tidak ada maksud untuk tidak menghargai
gerakan rakyat spontan. Nilai lebih organisasi dalam gerakan mahasiswa
hanyalah bermakna bahwa di dalam organisasi, mahasiswa Ditempa dan
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Pemahaman terhadap masyarakat dan persoalan-persoalannya.
2. Pemihakan pada rakyat.
3. Kecakapan-kecakapan dalam mengolah massa.

Ketiga syarat tersebut mencerminkan:


1. Tujuan dan orientasi gerakan mahasiswa.
2. Metodologi gerakan mahasiswa.
3. Strukturalisasi sumber daya manusia, logistik dan keuangan gerakan
mahasiswa, dan
4. Program-program gerakan mahasiswa yang bermakna strategis-taktis.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah merupakan akumulasi dan kulminasi dari
dialektika kondisi obyektif dengan tindakan subyektif masa sebelumnya. Oleh
karena itu gerakan mahasiswa Indonesia tidak lepas dari pengaruh:
1. Perang-perang heroik di dalam maupun luar negeri; gerakan petani abad
19, gerakan buruh pada awal abad 20.
2. Penyebaran ideologi Liberal, Nasionalisme, Sosialisme, Komunisme,
Sosial-Demokrat, dan Islam.
3. Kondisi-kondisi ekonomi politik lainnya.
ORGANISASI yang, pada akhirnya, hanya merupakan praktik kerjasama
dan solidaritas merupakan kondisi yang alamiah dan penting dalam
kehidupan sosial; organisasi adalah fakta yang tak terelakkan yang
menghadirkan dirinya ke tengah-tengah semua orang, baik ke dalam
masyarakat secara umum maupun kelompok apa pun yang berjuang
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena manusia tidak dapat hidup
secara terisolasi, Manusia yang tidak mempunyai sarana atau kesadaran
sosial yang cukup berkembang untuk berasosiasi secara merdeka
dengan manusia lain yang memiliki minat dan kepentingan sama
menjadi sasaran pengorganisasian manusia lain yang umumnya
merupakan Sebuah kelas atau kelompok penguasa yang mengeksploitasi
kerja manusia lain demi keUntungan pribadi.¹
¹ Zine Anarkisme dan organisasi Errico malatesta 1897

Pertanyaan nya setelah membaca


beberapa artikel ini. Apa yang
akan kalian lakukan
???
__
Dari sejarah Universitas atau perguruan tinggi di Indonesia, universitas
pun sering di analogikan sebagai miniatur negara. Berbicara universitas
atau perguruan tinggi tidak akan lepas dari yang namanya mahasiswa
dan pergerakan nya. Mahasiswa secara etimologi dapat dibagi kepada
dua kosa kata, yaitu maha yang diartikan besar/tinggi dan siswa yang
diartikan sebagai pelajar/orang yang derajatnya lebih tinggi dari pelajar
lain.
Apabila kita menyebutkan nama “mahasiswa” tentunya yang terbesit
dari benak fikirnya masyarakat adalah pergerakan nya di jalan,
masyarakat tidak peduli dengan duduknya mahasiswa di depan kelas
dan mendengarkan materi materi yang di berikan oleh dosen, yang
mereka tau hanya itu.
Atetapi yang kita lihat saat ini budaya itu sudah mulai terkikis oleh
perkembangan zaman yang sudah saya tulis di atas. Kini, tampak bagi
kita bahwa pengorganisasian, yaitu asosiasi untuk mencapai tujuan
tertentu dan dengan struktur dan sarana untuk mewujudkannya,
merupakan aspek yang dibutuhkan dalam kehidupan sosial.
Oleh karena itu, setelah bergabung dengan manusia-manusia lain atau,
lebih tepatnya, mendapati dirinya tersatukan dengan manusia-manusia
lain sebagai Konsekuensi evolusioner kehidupan dari spesiesnya
sebelumnya, mereka pasti akan tunduk pada keinginan manusia-
manusia lain (diperbudak) atau menundukkan yang lain pada
keinginannya (berkuasa) atau hidup bersama dalam demi kebaikan
semua (berasosiasi). Tidak ada satu manusia pun yang dapat
menghindar dari Keharusan ini.
 Pada Massa Habibie Menguatnya Kesadaran Anti
Militerisme!

Sejak Nopember 1998 sampai Juli 1999 praktis gerakan mahasiswa


mati, bahkan momentum pemilu dilewatkan Dengan “manis”.
Memasuki akhir Juli, tepatnya ketika peringatan 27 Juli, gerakan
mahasiswa mulai bangkit Kembali. Kota-kota seperti Jakarta,
Surabaya, Solo, Yogyakarta, Bandung, Tasik, Purwokerto juga
melakukanA dan di beberapa daerah bisa membangun front yang
luas. Aksi besar kembali muncul ketika peringatan 17 Agustus. Aksi-
aksi kembali terjadi diberbagai kota. Aksi ini semakin membesar
ketika militer kembali ingin menancapkan kekuasaannya dengan
mengajukan RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya—PKB. RUU
yang jelas anti demokratis ini disambut dengan aksi-aksi Penolakan
yang hebat.
Aksi-aksi ini dilakukan bukan hanya oleh mahasiswa dan LSM-
LSM, tapi juga rakyat. aksi tanggal 23 September 2000 berhasil
menggerakkan kaum miskin kota untuk melawan militerisme
Dengan melakukan aksi penyerangan terhadap tentara yang sedang
menghadang aksi mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai