Anda di halaman 1dari 29

Notulensi Materi

DISKUSI TLIKUNGAN KAPITALISME GLOBAL


Sekolah Sejarah PC. PMII Purworejo
Oleh : kristeva
Assalamualaikum,
Salam perjuangan
Salam pergerakan
Salam PMII
Peserta di mohon untuk mendekat supaya lebih intim kita
Sahabat-sahabat yang saya hormati, kepada ketua pc PMII purworejo sahabat arifin
dan segenap pengurus, dan yang sya hormati pula ketua komisariat-komisariat di lingkungan
PMII cabang purworejo, yang saya hormati sahabat sahabati dari berbagai daerah. Saya
cukup menegnal ini, ada dari jepara, jogja dari bandung juga ada, dari Cirebon dari malang
tapi sudah pulang. Semuanya sudah ngontak kepada saya pada kesempatan kali ini,
khususnya kader di seluruh jawa tengah, yang saya cintai dan saya banggakan.
Pertama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga
tercurahkan keepada nabi agung Muhammad SAW
Sahabat-sahabat, pertama saya mengapreasi acara ini, yang diadakan oleh sahabatsahabat di PC PMII di purworejo. Saya kira ini bagian dari geliat ya, geliat intelektual
ataupun kepekaan intelektual yang luar biasa, dengan tema-tema yang berat akan kita
diskusikan, termasuk materi yang akan saya sampaikan tetntang study dasar kapitalisme.
Beberapa malam yang lalu, saya ketemu di bandung ketemu kader se jawa barat di
pelatihan kader lanjut. Pada forum itu saya akan menyampaikan hal yang sama pada kaderkader hari ini.
Sahabat-sahabat sekalian saya melihat kader di komisariat, ada yang di rayon bahkan
ada yang di cabang.
Saya akan menyapaikan beberapa hal seblum masuk ke materi, sahabat-sahabat
seklian, di fase perkembangan globalisasi hari ini saya fikir memang ada sesuatu yang
membedakan prodak kader yang lalu. Saya kader 99 berproses pada tahun 99-2005, paska itu
sampai tahun 2012, dengan tantangan yang berbeda dengan dinamika yang berbeda, dengan
situasi politik yang berbda, dengan dinamika PMII yang berbeda pula. Maka kalian tidak
perlu beromantisme pada sejarah masalalu, mengambil substansi masa lalu pada konteks
kaderisasi PMII dan beradaptasi dengan konteks hari ini, jadi besarlah pada fase sejarahnya.

Saya juga tidak suak ketika ada senior yang mengatakan kalau dulu, kalau dulu adalah fase
sejarah dulu, kalu hari ini ada fase sejarahnya sendiri maka saya mengatakan sahabat-sahabat
harus besar pada fase sejarah hari ini. Dan saya masih masuk pada fase sejarah hari ini
sebenarnya. Kemudian saya sampaikan juga sahabat-sahabat ini nanti akan menjadi pengurus
komisariat dan rayon.
Saya sering menyampaikan Dari tahun ketahun organisasi kita hanya menjaga agar
rumah tidak roboh saja, dari generasi ke generasi, tapi apakah kita bias mengisi rumah itu,
mengisi rumah PMII dengan orang-orang yang memiliki ruh dengan orang-orang yang
memiliki kapasitas penegtahuan, dengan orang-orang yang memiliki kredibilitas, orang-otang
yang tidak pernah patah semangat, orang-orang yang memiliki loyalitas tertinggi. Kalau
bahasanya lenin itu kader demagog kader komunis yang demagog paling cerdas, paling
disiplin, paling sistemik cara berfikirnya dan paling tinggi daya tahan berprosesnya. Kalau
dalam bahasa Tan Malaka itu bermental baja orang yang tidak akan pernah patah pada situasi
apapun. Inikan kader kita ada yang mentah yak karena perempuan mentah gagal karena
persoalan individu dan kuliah yang mengganggu organisasi dan kalian tidak berPMII
misalnya, karena kampus hanya gudang mitos saja, jangan percaya dengan kampus.
Kemudian saya menyampaikan juga kepada sahabat-sahabat di forum yang sangat
luarbiasa ini. Ada sesuatu yang tidak terliahat di PMII, kalau disana ada base camp ada surat,
yam as defri ya. Disana kita menyebarkan surat membuat kegiatan itu yang terlihat di
organisasi, tapi ada sesuatu yang tidak terlihat tapi it uterus-menerus menggerakan PMII, apa
itu pengetahuan, pengetahuan ini, pengetahuan yang sangat fariatif yang ada di diskursus
pengetahuan PMII masing-masing diharapkan menemukan interesnya sendiri-sendiri sahabatsahabat. Nah kader.,. pengetahuan ini, penalaranya hanya aka nada pada kader yang memiliki
kedrebiltas kader yang miliki integritas dan daya tahan yang paling tinggi dan itu yang akan
mengisi. Saya sepakat kemaren mas willy mas ipul dari jogja mengadakan sekolah marxis
dengan pak Dawam, nanti kita adakan sekolah marxis jilid 2 disana, kita sudah disediakan
tempat disana, tenang aja mas willym, dari jogja diharapkan menjadi mata rantai
pengetahuan.
Kemudian kader yang memiliki daya tahan yang tinggi tadi, kader yang memiliki
daya tahan yang kuat, dan biasanya kader yang terddidik seperti ini dia melawan dia
mengikis nalar poltik yang menjangkit dirinya, itu catatan penting. Karena orang yang haus
kekuasaan akan mengikis daya nalar membaca, dari berdiskusi, lha ini saya tunggu
(proyektor) nanti akan saya putarkan slade film juga, film-film tentang gerakan dan
kapitalisme. Nanti saya kasih doorprice, saya bawa buku doorprice kader yang paling cerdas

memberikan pernyataan atau pertanyaan, nanti akan saya kasih bintang satu nggakpapa deh,
bintang saya, bintang ini sudah berkeliling Indonesia, sampek ke Paloppo saya bawa, nanti
akan saya kasih disini.
Tadi samapai ke pengetahuan ya.
Ada kader pelopor, ada kader flottingmase yang masuk PMII hanya menjadi
penggembira tidak tahu fisi idiologis PMII, tidak mengakar tidak membekas loyalitasnya, dia
menjadi penggembira saja kader flottingmase, kader pada level yang kedua kader pelopor
kader yang memproduksi kegiatan misalnya disini di PC PMII purworejo, ada kader yang
memproduksi acara ini, dia kader pelopor tuh mengadan mapaba, pkd, pkl, dia menjaga PMII
pada konteks formal konstitusional. Nah pada level yang tertinggi, ini saya harapkan sahabat
dofri masuk pada level ini. Ini lama-lama defri membusuk juga lama-lama, harus kita
damping otaknya. Kader pada level ini adalah kader yang memiliki disiplin pengetahuan
yang paling kuat, ini inti idiologis. Contoh kalau kita mencontohkan dari idiologi komunisme
yang teman-teman sudah diskusi, kominisme kenapa bisa tersebar keseluruh benua, hamper
keseluruh Negara karena ada benteng, karena ada demagog ada disiplin ada orang yang
paling daya tahan berproses, orang yang paling kuat ketiak dirinya ada masalah baik dari
dalam atau luar dirinya, ini kader yang akan terisi, terisi nilai, terisi spiritualitas, terisi
integritasnya, terisi disipilin pengetahuanyanya dia disiplin bersikap dan bertindak. Dan kita
harus sadar kompertisi bahwa diluar diri kita HMI, KAMMI, HTI, IMM mereka juga
melakukan kaderisasi yang sama, punya keseriusan yang sama dengan kita, tapi keseriusanya
berbeda dengan yang masuk ke organisasi PMII. Nah sahabat-sahabat sekalian, saya yakin
betul pada pelatihan kali in yang dating pasti paling tidak memiliki keingin tahuan, saya
yakin betul itu, ada yang mungkin karena meliahat pemateri pamfletnya, yang paling penting
menginginkan basis pengetahuan yang dkonsumsi.
Pada aspek intelektualitas, pengalaman saya pribadi antara system dan figure yang di
ikuti atau suritauladan dari seniornya saya fikir sahabat-sahabat harus melihat figure juga,
system di PMII kadang tidak mencerdaskan juag, diinternal kita seringkali tidak
memproduksi ruang pengetahuan yang kuat, begitu. Sehingga interest individulah yang
menjadikan dia mempunyai disiplin pengetahuan, dimaulai dari mengoleksi literature,
mengadakan diskusi internal dsb. Saya pribadi menginginkan sahabat-sahabat, bahwa di
PMII aka nada lapis, lapis terakhir yang tertinggi, dia memiliki disiplin pengetahuan ynag
tertinggi, bahkan kita perlu menginfiltrasi misalnya mengikuti daulahmarhalah 1, di darul
arkom 1 IMM, di LK 1 HMI, kalau perlu kita menginfiltrasi untuk masuk kesana, dalam
rangka mencuri pengetahuan, dalam rangka merusak disana, dalam rangka rivalitas politik

disana, rangka melawan idiologi mereka, itu perlu juga. Tapi hanya kader terdidik yang
mampu di infiltrasi, kalau kader yang belum terdidik itu akan tercuci otaknya. Nanti melawan
tidak mau ziarah lagi itu. Dan satu juga yang menjadi kejanggalan saya, yanag akan saya
sampaikan kepada sahabat-sahabat. Memang di PMII nggak seperti di KAMMI, karena kalu
di KAMMI masalah agama di urusi oleh organisasi, masalah normalisasi agama, duduk
misalnya atau rapat begitu yaa. Sedangkan di PMII tidak, nampaknya di PMII urusan kalian
dengan Tuhan itu urusan masing-masing, dan saya yakin betul disini mungkin ada yang
nggak shalat mungkinada yaa.., tapi tahlilan dan ziarah, aliranya ateis religious, dofri, nggak
pernah shalat tapi ziarah dia, dan ikut jaringan gusdurian ateis tapi religious, nggakpapalah
itu urusan kalian dengan Tuhan kalian, Tuhan ada dan tidakkan perlu kita pertanyakan juga,
jangan yaa, ini di pondok, terlihat nggak yang disana??,(proyektor) merapat lagi. Saya tidak
ingin berbasa-basi
Sejarah idiologo kapitalisme
Okey, saya akan menyapaikan dalam waktu 1-1.5 jam saja lah. Saya tidak ingin
berbasa-basi di acara ini.
Saya yakin betul ya, saya koordinasi dengan anak purworejo, saya yakin ada
degradasi intelektual di kalangan PMII terjawab di acara ini, seluruh rumusan materi sangat
penting ada 7 materi di PMII dan kaitanya dengansejarah, dan saya melihat kenapa di daerahdaerah ruang produksi intelektualnya lemah karena memang kesadaran akan realitas lemah,
begitu, itu tesis saya, itu besok saya akan ke Indramayu, di indramayu disana ada pelatiahan
kader dasar sekaligus anak-anak akan dibawa melakukan pendampingan dengan serikat para
petani indramayu tni, mereka akan kita didik kemampuan analisa social, kemudian konten
idiologi, kemudian masuk pada realitas soisal, petani miskin semua di indramayu dan
ternyata disana basis teroris, kemaren ada mayat yang tidak di terima oleh masyarakat.
Kemudian saya juga berjejaring dengan kawan-kawan jawa timur di lumajang yang sahabat
ketua cabanganya mas Feri, itu disana kekurangan basis kader yang bersinergi dengan
masyarakat nelayan untuk membela hak tanahnya sehingga sampek di bunuh itu, kemudian
kawan-kawan di gersik, disana ada ruang intelektual yang sangat bagus, dan saya terlibat,
disana ada sekolah gerakan dan sekolah advokasi dalam rangka melindungi ring 1, yang
dilindungi oleh pabrik termasuk berdirinya hoqim di tuban, kemudian ada beberapa daerah
lain, sepanjang pesisir jawa tengah eksploitasi biji besi luar biasa, beberapa waktu yang lalu
kita ada sekolah PKT sya dari Sulawesi disana ada kawan-kawan baik itu HMI atau PMII
yang itu melaksanakan advokasi proseses aksplorasi gas alam di blok natuna di sulawasi,
termasuk di gorontalo dan paloppo itu eksploitasi luar biasa, dikalimantan hari ini

investornya dari china dan singapura tongkang yang membawa batu bara dari singapura
masuk ke selat malaka masuk ke pantai selatan kemudian di suplay dari cilacap 2 tempat di
purbalonggo di gersik dan di tuban. Kemudian kita liat juga temen-temen di sumatara,
beberapa waktu yang lalu saya ke Bengkulu ketemu dengan kawan-kawan disana, ada
kawan-kawan PMII yang secara serius melakuakn advokasi pertanahan, termasuk di Bangka
Belitung, itu tidak ada reklamasi sampai hari ini, tidak ada reklamasi timah, penggalian
timah, sedangkan masyarakat hanya menggali timah-timah bekas hasil ekplorasi dan
ekploitasi dari sumber daya alam disana, dan fakta hari ini penelitian dari institute global
justice satu orang yang lahir di Indonesia sudah menaggung hutang 5-6 juta negri Indonesia,
begitu yaa, dan nanti akan saya tampilakan data statistic tentang populasi dan maslah social
yang ada di Indonesia.
Kalau kita tarik ya, beberapa kasus yang ada di Indonesia ini apakah kader PMII
bersikap atas persoalan itu, yang merasa dirinya sok idiologis dengan jas dan sebagainya,
dengan formalitas itu, tapi apakah ruang batin kita, kesadaran intelektual kita untuk
mengeemansipasi diri kita untuk peka terhadap persoalan diluar diri kita, ini yang paling
penting, karena ada kader yang hanya fanatic terhadap PMII, tetapi karena tidak terdidik
secra pengetahuan dia tidak idiologis ini persoalanya, mungkin kalau anada ditaungkan
berdebat dengan marxisme dengan anak PRD anda kalah, mereka fasih berbicara marxis,
fasih di gerakan social. Materi yang saya sampaikan sekali lagi tadak hanya menyampaikan
basisi analisis pengetahuan, tapi menyampaikan fakta realitas tentang idiolgi, tentang situasi
social di luar diri kita, diluar PMII dan apa yang bisa dilakukan oleh kita sebagai kader PMII
ini kepentingan yang paling utama dari materi yang akan saya sampaikan. Kedua kenapa
materi sejarah idiologi kapitalisme ini penting bahwa fase perkembangan kapitalisme sampai
awal klasik dan lanjut Indonesia menjadi Negara ke tiga, Negara terbelakang ini tidak terjadi
secara fenomenologis, keterbelakangan di Indonesia, eksploitasi di Indonesia tidak terjadi
secara alamiah, tapi by desain oleh sebuah system, system tandingan terhadap idiologi
kapitalisme kalah ternyata idiologi sosialis dan komunis di Indonesia kalah, sekarang
mainstrim kebijakan pemerintah adalah idiologi capitalism sehingga kepentingan dari materi
ini kita akan membongkan, kita akan menguak, kita akan masuk keselubung idiologis
mengapa fakta tadi (kemiskinan, marginalisasi, masyarakat yang tertindas, anak yang putus
sekolah) itu terjadi di Indonesia termasuk eksploitasi SDA terjadi di Indonesia. Nah untuk
masuk kesana sahabat-sahabat sekalian saya sudah menuliskan beberapa buku yang
barangkali sahabat-sahabat bisa mengkonsumsi habis buku itu, terhadap kerangka analisis
terhadap kapitalisme ada marxis saya menulis buku Negara marxis, ini ada paling tidak kita

perlu membedah, ada sekitar 7 idiologi tapi kali ini kita hanya membedah satu idiologi saja,
ada idiolgi kapitalisme, sosialisme, fasisme, komunisme, anarkhisme, konsifatisme,
anarkonsirfatisme, sindikalisme dan unsindikalisme, itu varian ya, kita hanya akan
membedah satu saja, tapi saya sudah menuliskan di buku sejarah idiologi dunia, ini mas willy
sudah khatam pasti.
Nah sahabat-sahabat sekalian ini khususnya perempuan, perempuan itu mudah di
eksploitasi laki-laki, lawan itu laki-laki, ini biasanya perempuan nggak terdidik gendernya
jadi mudah di eksploitasi harus dilawan laki-laki itu, ini vagina nya di obok-obok sama lakilaki sama saja itu.
Sahabat-sahabat sekalian kita masuk, ada 2 bagian penting yang akan saya sampaikan,
pertama tentang idiologi, kedua tentang sejarah kapitalisme dan tentang kapitalisme
kontemporer. Dan saya menambahkan sekali lagi ya, dimata saya kader PMII yang tidak
pernah praksis pada arah gerakan social belum sahih menjadi aktifis, kalau anda masih
memimpin masa akasi isinya mahasiswa itu belum saya lihat, tapi kalau anda memimpin
masa aksi yang anda advokasi baik itu petani atau anak jalanan itu baru luar biasa, ketiak
anda diskusi berbagai pengetahuan komunisme kemudian pendidikan kritis anda praksisi
melakuakn pendampingan sebagaimana kiyai-kiyai melakukan di pesantren baru sahih anda
menjadi aktifis. Tapi ada fasenya, perlu mempertajam basis pengetahuan terlebih dahulu.
Saya membuat 3 makalah suruh digandakan semua, tapi belum di gandakan, peserta
terlalu banyak, kalau tahu kemaren saya foto copy sekalian, biasanya saya begitu, untuk
kader kita kan, iya, sahabat-sahabat itu kader ya, dan kita ada ikatan batin, saya berhak
marah-marah saya kepada kader saya, berhak perhatian, bigitulah

biar otaknya tidak

membusuk, ini kader terdidik dari zona pantura harus punya beban intelektual. Pertama kita
perlu memperjelas dulu apasih sebenarnya idiologi itu, idiologi yaa, dari beberapa varian
idiologi, apa itu idiologi , pengertian dasarnya adalah idios atau logos pemikiran system
pemikiran, itu idiologi ini harus palin fundamental ya, baling basc, sebelum aspek sejarah,
idiologi itu rumusan pemikiran yang terdapat pada subyek atau kelompok, itu idiologi, kita
perlu penalaran ya, intelektualitas itu jangan hanya tekstual tapi harus syarat dengan
penalaran, sebenarnya, jadi semua isi kepala kita itu punya idiologi, punya system ide yang
menggerakan kita, ya , setiap kepala kalau dip eras, masing-masing mempunyai keyakianan,
mempunyai system ide yang menggerakan, tapi idiologi itu bisa dikatakan idiologi besar?,
belum tentu apakah system ide yang anda yakini, ini dalam konteks PMII sudah sinergi
dengan kepentingan idiologis ahlussunnah wal jamaah?, nah ini perlu diseleseikan, apakah
infomasi pengetahuan dalam kepala kita yang membentuk pemikiran ini sudah kosepsional,

sebagai instrument idiologi yang menjustifikasi kepentingan bertindak?, ini perlu


deseleseikan, jadi idiologi itu, satu sistetem idea lam pikiran yang terdapat pada subyek setiap
manusia, kalau setiap manusia mempunyai system ide yang sama, berkumpul, berkohesif
dalam satu komunitas maka menjadi gerakan idiologis, begitu. Nah idiologi itu juga bisa
dikatan konsepsi manusia mengenai politik, social, ekonomi atau berbagai konsepsi
kehidupan, itu idologi, nah kalau idilogi dalam ilmu social saya mengutip, ada beberapa
definisi panjang, saya mengutip dari Antonio gramsky bakan hanya system ide jadi
pemikiran, tidak hanya itu, tapi idiologi secara historis, idiologi ini memiliki keabsahan yang
bersifat skologis yang megatur dan menggerakkan manusia contoh: komunisme mengapa
disemua daerah, semua dataran yang belajar marxis dia menjadi komunitas proletariat yang
terdidik, pasti mereka memiliki kerangka analisis dengan marxis, membentuk partai komunis,
bergerak dengang cara yang sama, kemudian melaksanakan subersif dengan Negara, karena
apa?, mereka mempunyai system ide yang sama, komunisme namanya, sama dengan
sosialisme tadi. Sosialisme tidak ada milik pribadi atas alat-alat pribadi, alat pribadi harus
menjadi kepemilikan bersama. Sosialisme mempunyai visi yang sama di semua Negara. Ini
idiologi, idiologi itu mengikat orang, mengikat untuk bergerak dan berfikir yang sama. Nah
idiologi ini secara teoritik menurut detrack, mulai di konsepsikan pada abad XVIII, ini dalam
konsepsi sosiologis, tapi sebenarnya kalau kita lacak dalam konsepsi penalaran apa itu
idiologi, idiologi itu sejak manusia lahir sudah punya system ide, tapi kajian idiologi dalam
system sosiologis, ilmiah akademis itu mulai di perdebatkan pada abad XVIII. Dan idiologi
ini, secara terminologis bisa diartikan sebagai bangunan pikiran yang menggerakan manusia,
dan idiologi ini sangat berpengaruh, sangat penting bagi sebuah komunitas, bagi sebuah
organisasi yang idiologis. Bahkan ketika saya mendalami substansi apa itu idiologi, saya
hamper-hampir tidak percaya PMII sebagai organisasi yang idiologis, karena yang terjadi
sektarianisme, perpecahan, konflik, tidak punya visi gerakan yang sama, kader demagog inti
idiologisnya jarang. Saya kok hamper tidak percaya, kalau saya menyelami apa itu idiologi
dan ketika menyelami kenapa anarkhisme sebagai idiologi bergerak sangat luar biasa
walaupun sekarang habis. Maka kepentingan yang sangat idiologis ini hanya bisa bersinergi
dari kepala ke kepala yang memiliki disiplin yang paling tinggi, dalam cara berfikirnya.
Tetapi saya masih loyal terhadap PMII walaupun, apa ya harap-harap cemas dan patah
semangat, dan hampir tidak percaya. Tapi tidak boleh ya, apapun harus kita bela, karena PMII
punya kepentingan yang sangat idiologis yaitu doktrin, prinsip ahlussunah wal jamaah.
Kemudian gagasan yang terangkum dalam sebuah idiologi, tadi kan adanya, ada idiologi
kominisme sampai ada 7 itu tadi, kalau yang besar ada 4, kalau ditambah Islam ada 5,

kapitalisme, sosialisme, fasisme. Setap idiologi itu tadi memiliki 5 prinsip, memiliki 4 aspek
penting disetiap idiologi, termasuk di PMII, apakah PMII mempunyai ini, kalau PMII
mengklaim ahlusuunah menjadi system ide, idiologis yang harus mengikat kita telaah, kita
nalar, dan bagaimana itu berada di kepala kader kita.
1. Ada velus itu nilai, kalau dalam study fisafat nilai, nilai itu sebenarnya identik dengan
morality, kalau dalam filsafat nilai, dalam buku-buku filsafat nilai, nilai itu
berhubungan dengan moralitas saya kira, velus itu berkaitan denga moralitas yang
universal, misalnya: keadilan, itu lintas batas, etnis, ras, agama, idiologi itu yang
namanya justice keadilan itu, pasti diterima
2. Vision idial of polesei, memiliki cita-cita idial masyarakat, kalau di NU cita-cita
idialnya mabadi khoiru ummah, kalau komunis komunisme, kalau kapitalis
individualisme.
3. Konseptiaon of humanicter atau konsepsi dasar manusia, filsafat dasar manusia,
contoh dalam idiologi capitalism watak dasar manusia adalak berkontakfasi,
berkompetisi, melakuakn aktifitas produksi, distribusi, melakukan aktifitas eonomi
mensejahterakan dirinya. Kalau dalam terminology marxis, sosialis-komunis, hakikat
watak dasar manusia adalah bekerja kalau dia tidak bekerja, dia teraliniasi dari system
kapitilasm, hakikat manusia menurut sosialis adalah itu tadi, meguasai alat produksi,
dan hakikta manusia adalah dalam pandangan matrealism dia adalah tidak boleh
terikat pada kekuatan supranatural, sama ya, itu penalaran, setiapa idiologi itu punya
Konseptiaon of humanicter, sama dengan fasis, fasis juga punya adalah keunggulan
ras yahudi, fasis itu rasis dia punya ras tertinggi yang harus melawan semua ras
tandingan bahkan di camp konsentrasi tinggal tulang itu di rusia, itali juga, semua
gerakan fasis melawan ras-ras tandingan.
4. Strategi of action tindakan, punya cara untuk melanggengkan idiologi, nah cara dalam
kapitalisme nanti kita akan masuk, perkembangan kapitalisme awal bahkan
merkantilisme dengan kapitalisme kontemporer strategi of action nya itu berbeda,
idiologinya berbeda itu, ini dimensi fleksebelitas dari kapitalisme, dia flesibel hingga
bertahan, sedangkan komunisme sosialisme itu tertutup dalam Strategi of action,
sehingga daya tahan terhadap perkembangan zaman kurang, kemudian siasat politik
atau politkel taktik idiologi ini.
Nah kalau kita serap ya, subyek penting dari idiologi ini harusnya ada di PMII ini
teorinya austrin dan saya sepakat, PMII harus punya kesadaran filus, PMII harus punya visi
idial, bahkan PMII harus punya strategi taktik dan siasat yang jelas terhadap rivalitas, di level

kampus saja kita kalah, apalagi di level masyarakat yang kamen annemynya lebih jelas yaitu
idiologi tandingan, di kampus saja kita kalah mengkoonidir masa, mendidik masa, merebut
kampus itu kadang kalah, contoh itu di UIN Bandung itu padahal basiknya Islami study, tapi
kalah dengan HMI, di UIN jogjamasih PMII statu kuo sampai hari ini, semoga kemali kejaln
yang benar anak-anak jogja ini.
Proses kelahiran idiologi
Nah idiologi sahabat-sahabat lahir dari mana, paling tidak idiologi ini lahir pertama
bisa lahir di insprirasi oleh tokoh, contohnya, soekarno :soekarnoisme, karlmarx :marxisme,
lenin : leninisme luar biasa. Idiologi, system ide yang berpengaruh bisa lahir dari tokoh, dari
orang, dia adi manusia yang memiliki tingkat refleksi tertinggi pada dirinya dan realitas,
orang-oranag yanag besar adalah orang-orang yang mampu merefleksi, kemampuan
merefleksi, idiologi lahir, kemuadian idiologi bisa juga komunitas representasi dari pemikiran
bersama bisa lahir, contoh, di madzab frankfrut itu lahir dari komunitas. Ketiga keyakinan
tertentu yang bersifat universal, tapi sering kali hamper semua idiolgi besar ini, tapi lahir dari
tokoh, kapitalisme lahir dari tokoh, system ide yang di bangaun oleh tokoh, komunisme dari
tokoh, sosialisme dari tokoh. Marxisme yang melahirkan komunisme lahir dari tokoh.
Dimensi idiologi, idiologi minimal memiliki 3 dimensi, ini mengapa kit abaca, sering
kali sya mendapat pertanyaan knapa komunisme hancur, dan kapitalisme bertahan, dan
jawabanya disini, tentang dimensi idiologi.
1. Dimensi realitas
2. Dimensi idialitas,
3. Dimensi fleksibilitas
idialitas ini adalah system ide, setiap idiologi pasti punya system ide, setiap idiologi
berinterkasi dengan realitas yang berkembang, sebab idiologi memiliki dimensi fleksibilitas
yang berbeda-beda. Kalau kita analisis itu, komunisme itu kerangka teori, basis analisisnya,
itu tidak berubah, kecuali oleh madzab frankfrut, dimana ada muncul post marxis yang
akhirnya muncul pengetahuan sosiologi kontempore, komunisme pasti punya doktrin yang
tidak berubah, kitab sucinya manifesto kumunis, ketika itu terbit diterbitkan keseluruh sarekat
Islam, termasuk disemarang tan malaka yang menjadi gurunya, idiologi kapitalisme ini
memiliki dimensi fleksibelitas yang luar biasa, idiologi kapitalisme strategi tindakan yang
berubah, mengmbangkan kapitalisme tidak hanya membuat pabrik, membuat perundangundangan, membuat produk hokum, kemudian mendorong orang yang memegang kebijakan
yang berpihak pada kepentingan modal dalam demokrasi yang oligarkis, itu juga bagian dari
strategi tindakan, cara berfikirnya luar biasa tidak lagi menggunakan senjata, menggunakan

kertas, menggunakan stempel yang memiliki kekuatan hokum, itu bagian dari strategi
fleksibilitas capitalism. Dalam studi sosiologi pollitik namanya structural ektationprogram,
(kemaren sahabat-sahabat purworejo sudah sya kasih 7 slade film pendek dari institut global
justice supaya diputar) itu sejarah kapitalisme dan globalisasi di Indonesia institut global
justice di Jakarta.
Bahkan menurut ali syariatai, ini saya mengutip dari ali syariati ada biografi khusus
sudah terbit, tebal, dari mulai lahir sampek dia menjadi pemikir yang sangat berpengaruh,
dalam biografi tersebut dijelaskan, ali syariati memberikan argument atau pendapat bahwa
idiologi ini berpengaruh, mengendalikan norma masyarakat, mengendalikan norma
masyarkat bahkan, kebenaran atau keyakinan yang benar saja, itu bisa dikatakan salah kalau
idiologi ini berpengaruh, begitu. Contoh wahabi sebagai system ide salafi itu, ziarah kita itu
bisa dikatan salah kalau idiologi itu lebih berpengaruh kepada ahlussunnah, kalau idiologi
ahlussunnah ini lebih berpengaruh masuk pada struktur kognisi, otak, pegetahuan setiap
orang Islam di Indonesia maka wahabi akan tetap salah. Memang idiologi akan selalu
berlawan-lawanan, dan kita punya kepentingan idiologis itu, tentang ahlussunnah wal
jamaah. Tidak

boleh amaliah tradisi kita di bidahkan, contohnya seperti itu, sama

capitalism dengan socialism, ketika ada tanah dikuasai oleh borjuasi maka itu salah bagi
prinsip idiologinya sosialsim. Ali syariati memandang penalaran idiologi itu, seperti itu.
Idiologi itu harus menjadi system ide di banyak kepala, dan kalau kepala kita tidak sadar
dengan realitas social (azdan). Ini jauh-jauh semua dan anaknya gembel-gembel saya suka,
kalau yang rapi-rapi nanti dulu lah rapi itu, otaknya dulu di rapikan, luar biadab ya perjalanan
kalian jauh-jauh sekali, semoga bermanfaat karena di pondok, ya.
Untuk purworejo kebanyakan kader-kader awal, makanya saya rekomendasikan ini
materi-materi adfun, materi agak tinggi memang, untuk materi ini sebenarnya ada pengantar
sekolah idiologi, untuk materi idiologi di pelajari dulu baru mater adfun.
Akar idiologi dari 3 pendekatan filsafat, saya tidak masuk langsung e sejarah karena
itu materi adfun, temen-temen perlu mendasari pengetahuan ini.
Idiologi yang sebutkan tadi, farian idiologi, muncul kita analisisi dalam pedekatan
filsafat seperti apa, paling tidak dalam proses dialektika saya, kemudian saya mencoba
mentasih dari beberapa sosiolog termasuk di paska, kemudian saya lacak literature, paling
nggak ada 3 aspek Akar idiologi dari 3 pendekatan filsafat dari lahirnya idiologi, termasuk
Islam.
1. Idiologi berangkat dari filsafat idea tau idealism, kalau dalam sejarah perkembangan
filsafat masa renaissance abad 18-19, itu muncul higel, dia sebagai tokoh yang

mencetuskan idealism, tapi sesungguhnya system filsafat idealism, itu sudah jauh
lebih dulu di bahas dalam Islam sebenarnya, nah system filsafat idialsm ini atau
filosofi of idealism, ini mengedepankan rasionalisme dan individualisme. Kemudian
filsafat idealisme ini, pada rentang sejarah perkembangan pemikiran filsafat idealism
ini menjadi cikal bakal lahirnya idiologi liberalism, kapitalisme yang , melahirkan
faham sekularisme moderat atau politik keagamaan, dan lawan filsafat idealism ini,
ini sekularisme ,oderat ini agama sebagai urusan pribadi, bukan berkaitan dengan
urusan public.
2. Lawan dari filsafat idealism adalah Filsafat materialism, ini akar filsafat yang luar
biasa dan filsafat materialism ini melahirkan faham sekularisme radikal, kalau tadi
sekularisme moderat, kalau materialism sekularisme radikal, atau penganut atau
mengatur politik kenegaraan, sekularisme radikal melihat agama, kadang dianggap
sebagai musuh bagi idiologi materialism, tapi sudah saya sampaikan, disekolah
marxis bahwa posisi agama pada kacamata, cara pandang marxisme, itu hanya kritik
yang bersifat skunder saja, bukan kritik yang bersifat primer. Jadi orang bisa saja
menjadi marxis menjadi sosialis, menjadi komunis tanpa, harus menjadi ateis, karena
kita memahami filsafat materialism, dan Islam itu lahir dari 2 pendekatan materialism
dan idealism, ada rasionalisme dan empirisime. Contoh kaum mustadafin, itu sesuatu
fakta yang ril empiric, ada dalil normative, kenapa kita harus mendukung orang
mustadafin, dua pendekatan filsafat masuk dalam satu teks Al quran tadi, materialism
atau empirisisme kemudian idealism atau rasionalisme. Ini kunci ya, memang ada 2
pendekatan penting, idialisme ini sebenarnya lebih lekat dengan rasionalisme,
sedangak materialism itu lebih dekat kalau menggunakan pendekatan filsafat dengan
empirisisme. Bahwa perubahan sosila de determinasi oleh factor-faktor produksi, oleh
ekonomi. Kenapa orang miskin karena dia tidak punya uang, knapa miskin dia tidak
punya tanah, kenapa tidak bisa sekolah karena tidak punya uang, pendekatan empiric
begitu, sedangkan mengaopa orang tidak mencapai kesejahteraan, karena dia tidak
punya morality, ini pendekatan idialisme.Dan setiap idiologi bisa lahir dari 2
pendekatan tadi, 2 akar tadi, materialism atau idealism.
3. Filsafat teologism, dan ini lebih spesifik idiologi-idiologi keagamaan, konfisianus
misalnya, Islam, hindu, budha, itu berangkat dari teologi, nah kalau teologi ini sangat
dekat dengan intuisi atau pyuration kalau dalam bahasanya imanuelkant pyuration
atau rasio murni, intuisi yang sangat murni tentang hakekat ketuhanan. Dan filsatat ini
melahirkan idiologi- idiologi keagamaan sebagai sumber etika moral dan hokum yang

berangkat dari pemikiran yang paling murni tentang hakekat kemanusiaan dan
ketuhanan, dan filsafat ini melahirkan filsafat teologisme dinamis.
Dan kalau dilihat dari akar pendekatan filsafat, kapitalisme lahir dari filsafat
materialsm, tiga kategori idiologi, idiologi ini bisa desbut sebagai idiologi tertutup dari
perubahan teori, ada idiologi yang terbuka, dalam perunahan teori strategi tindakan, tadi yang
5 aspek idiologi, ada yang terttutup tidak ada yang berubah sampai hari ini, ada yang terbuka.
Dan kapitalisme kalua kita anlisis dia idiologi yang terbuka, baik dalam aspek strategi baik
dalam aspek tindakan atau siasat politik, tapi kalau velusnnya itu tidak berubah. Jadi ada yang
eksklusif ada yang inklusif sahabat-sahabat.
Idiologi mengapa bisa mengikat banyak orang, bertindak dengan cara yang sama,
bahkan ratusan ribu orang memiliki keyakinan yang sama, karena paling tidak idiologi ini
memiliki 3 fungsi penting, funsi etik, fungsi integrasi mengikat banyak orang bertindak
dengan cara yang sama, fungsi kritis terhadap lawan tandingan idiologi, komunisme pasti
berlawanan dengan yang namanya capitalism, fungsi fraksis panduan kerangka bertindak,
fungsi justifikasi membenarkan tindakan, pemikiran, yang namanya tidak boleh ziarah, tidak
boleh tahlilan itu kebenaran bagi wahabi, ziarah tahlilan, yasinan itu sesuatu yang benar dan
harus dilakukan dan di legitimasi oleh hal-hal yang normative, baik itu oleh fiqih, ushul fiqih,
hadist Al Quran di benarkan dalam idiologi ahlussunnah wal jamaah NU ini. Jadi idiologi
berfungsi menjustifikasi kebenaran, yang namanya kapitalisme boleh melakukan eksploitasi
demi kepentingan individu, melakukan akumulasi capital, tanpa mempertimbangkan ekses
kemiskinan itu kebenaran bagi capitalism, jadi idiologi ini berfungsi menjustifikasi kebenaran
bertindak. Coba anda search di you tube greenpeach saya sering melacak, dan saya
berlangganan tentang aktifitas lingkungan dari greenpeach Indonesia, waaahh itu luar biasa
itu, mereka melawan idiolgi kapitalisme dengan praksis, melakukan pendampingan ekologi,
ini pilihan hidup luar biasa.
Dan bagi vuko idiologi ini sangat representative, berkekuatan melakukan melawan sesuatu
yang bertentangan dengan nilai idiologi itu, ekonomi, kelas kekuaatan represif sesuatu yang
berlawan, ini 4 faktor yang mendukung idiologi terus bergerak. Kenapa kapitalisme bergerak
karena dia memiliki kekuatan represif yang luar biasa, ini yang tidak terjadi di idiologi lain,
dia menguasai system, dia menguasai infestasi, dia menguasai insfrastruktur, dia menguasasi
kekuatan yuridis formal, dia menguasai elit politik, capitalism itu. Kapitalis memiliki
kekuatan represif, bahkan militer itu bagian dari kekuatan capitalism. Contohnya eksploitasi
minyak di irak, siapa yang melakukan pertama kali, kekuatan represif adalah militer amerika
serikat, siapa yang menumbangkan rezim komunis di Indonesia kekuatan militer AD. Jadi

idiologi didukung oleh kekuatan represif. Bagi giang frangko 3 kekuatan social yang
mempemgaruhi idiologi itu kekuatan, politik, ekonomi atau kekuatan normative idiologi.
Nah sahabat-sahabat sekalian dari seklumit pengantar apa itu idiologi, kita bisa
menalar, idiologi capitalism yang bersumber dari filsafat idialisme, dimana lahir sekularisme
moderat, kepentinganya adalah individualisme, maka yang muncuk bagaimana membentuk
manusia yang individualis atas kepentingan ekonominya. Sehingga muncul watak-watak
yang lain, permisif, konsumtif, itu lahir dari kepentingan capitalism, dan sebenarnya kita
secara tidak sadar di bentuk watak pengetahuanya, dengan sesuatu yang material baik hp dan
yang lainya itu, menjadi orang yang menjalankan system capitalism. Makanya capitalism
sangat tajut dengan kajian-kajian marxis, hidupnya komunisme gitu. Karena sesuatu yang
melawan idiologi adalah pemikiran dulu, kita melawan dari cara berfikir dulu, maka kita
tidak bisa melawan dengan adanya base camp, dengan adanya surat dan plang struktur
organisasi tidak bisa. Kalau ingin melawan sesatu yang menindas di masyarakat, berarti kita
harus melawan dari cara berfikir dulu, ruang produksi pengetahuanya harus ada sahabatsahabat.
Kapitalisme ini pada system ekonominya yang menekankan kepada peran capital,
kalau menurut Hayek, saya pikir ini salah satu tokoh yang berpengaruh, hayek itu
memandang kapitalisme itu, perwujudan dari liberalism ekonomi. Dan kapitalisme ini ada
kata kunci penting dalam memahami study dasar capitalism, ada privat dan public, seolaholah kepentinga public tapi nyatanya kepentingan individu. Dia melakukan aktifitas ekonomi
demi kepentingan individu. Dan individu itu bisa dikatakan kalau dalam terminology marxis
borjuasi lah ya, itu memiliki kekuatan modal luar biasa, tapi dia memproduksi prodak demi
kepentingan public, tapi keuntunganya masuk individu itu. Dan individu ini terus-menerus
melakukan aktifitas ekonomi demi kepentingan individu itu, memperkaya uang demi
kesejahteraan hidupnya sendiri.
Dan dalam sejarah kapitalisme, saya menyinggung sedikit kepentingan individu
Negara-negara eropa waktu itu, mereka itu negaranya miskin, tandus, bagamana bisa
melakukan produksi menghasilkan prodak-prodak industry, maka caranya dengan melakukan
koloni dan imperial Negara-negara yang terbelakang. Nah disini lah kapitalisme itu
berkembang by desain. Dalam sejarah perkembangan idiologi capitalism menurut
terminology marxis kapitalisme itu berkembang pertama masyarakat primitive, masyarakat
tradisional, masyarakat kapitalisme dan post kapitalisme . dulunya masyarakat itu tidak ada
feudal kebaikan bersama, muncul feodalisme kerajaan-kerajaan, kerajaan-kerajaan hancur
system negaranya diganti, menjadi koorporasi dia memiliki kekuatan represiasif, menguasai

tanah dst, memproduksi hasil tanah dst, maka muncul kekuatan kapitalisme

yang

memprivatisasi semua SDA, dalam perkembanganya.


Sahabat-sahabat sekalian system kapitalisme sebuah system, sesuatu yang di desain
tidak terjadi dengan sendirinya, sesuatu yang di desain untuk mendorong ekspansi. Kalau
dalam bahasa sejarah itu disebut koloni dan impereal. Koloni itu mendidik orang untuk
bekerja kepada mereka, bahkan dalam study antropologi, kepemtingan kolonmialisme, koloni
ini ada bebrapa orang untuk melakukan koloni didi didik tapi untuk mendukung mereka,
kalau dalam politik belanda itu di sebut dengan politik etis, irigasi, transmigrasi dan edukasi.
Dan koloni ini sekali lagi kepentinganya adalah mendidik oramg, tapi jangan pernah lebih
cerdas dari mereka, tapi untuk bekerja kepada mereka. Misalnya bekerja untuk menjaga
perkebunan the di birokrasi pemerinthan belanda, bekarja buruh kerata apai di sepanjang
Sumatra, disisr ya oleh tan malaka, itu disana. Kemudian imperial adalah memperluas atau
mengekspansi daerah jajahan untuk di sat kekuatan ekonominya, kekuatann SDA, dan
kekuatan manusianya, itu imperial memperluas daerah jajahan. Ini capitalism, study dasar
capitalism.Dan dalam perkembangannya, study dasar kapitalisme ini kalau kita lacak, di
inggris pada abad 18 mulai meluas ke eropa barat ke amerika utara, ini perkembangan
kapitalisme awal pada abad 18.
Kalau pengetahuan dasar, tadi kita tahu idiologi bisa lahir dari orang salah satu yang
membidangi kerangka teori lahirnya kapitalisme adalah adam smith de wed of nation, sering
kali di sebut ini. Dan dalam perkembanganya kapitalisme, saya lanngsung ke sejarah
kapitalisme.
Asumsi dasar kapitalisme, kapitalisme ini berisi 3 asumsi dasar:
1. Kebebasan individu, kebebasan untuk apa?, kebebasan untuk melakukan aktivitas
ekonomi, kebebasan untuk melakukan eksploitasi, kebebasan untuk melakukan
akumulasi atau mengumpulkan uang, orang, SDA tanpa batas.
2. Selfisneesh atau kepentingan diri sendiri, untuk melakukan akumulasi capital dan juga
liberalism atau pasar bebas. Dalam arti apa?, kapitalisme tidak berkeinginan bahkan
harus di hancurkan segala sesuatu yang melawan aktifitas pasar bebas, bahkan Negara
tidak diperbolehkan melakukan nasionalisasi asset, Negara justru harus membuat
perundang-undagan

yang

mendukung

infestasi,

perundangan-undangan

yang

mendukung eksploitasi, perundangan-undangan yang mendukung kepentingan pasar.


Ini pasar bebas, tidak boleh, dan itu kalau dalam study kapitalisme biasa disebut
sebagai neolib.

Ada neoliberal, kapitalisme itu akan bertahan dan akan bergerak ketika ada
develobmentalisme (pembangunan), ini paska gerakan koloni dan imperial. Dalam
sejarah perkembangan koloni dan imperial pada fase perkembangan kapitalisme
klasik awal, itu masih menggunakan benang pemintal di inggris. Pada fase
kontemporer itu menggunakan fase develobmentalisme, yaitu membuat insfrastruktur,
membuat jembatan, membuat jalan tol, membuat gedung-gedung, semakin di
modernkan perangkat pendukung perkembangnya kapitalisme. Dan kapitalisme yang
didukung oleh Negara-negara terbelakang, tapi dengan kepentingan kapitalisme harus
di dorong oleh kepentingan neolib atau pasar bebas baru, aktifitas ekonomi yang
todak bisa di ganggu oeleh sesuatu apapun, dan neolib ini akan berjalan jika di
dukung oleh privatisasi. Privatisasi itu, tadi ada kepentingan individu selfishnees
kepentingan individu borjuasi yang mengelola SDA secara individu, baik itu air di
privatisasi, kemudian biji besi, bahkan pendidikan, itu di privatisasi. Maka tementemen sering aksi menolak privatisasi. Jadi memprivat, menjadikan kepemilikan
individu yang sebenarnya itu menjadi kepemilikan bersama, tanah, air, biji besi,
timah, mas, lembaga pendidikan, itu di privatisasi, maka kapitalisme akan
berkembang dengan perbaikan insfrastruktur, tapi sering kali kenyatanya apa, tanah
tidak di beli selayaknya, masyarakat digusur, anak miskin tidak sekolah, ini
kepentingan develobmentalisme, tol dibuat tidak mungkin tukang bakso lewat, anak
jalanan yang ,memakai sepeda onthel, atau petani yang mau pergi kesawah, itu nggak
bisa pakai tol, karena kepentingan develobmentalisme adalah kepentingan orangorang besar yang menjalankan kepentingan kapitalis. Dan neoliberalisme tidak akan
berjalan tanpa melakuakn privatisasi SDA.
Sahabat-sahabat sekalian disini terlihat tentang asumsi dasar, mengapa kapitalisme
masih bertkembang sampai hari ini dan bertahan sampai hari ini
System perekonomian kapitalisme, kalau menurut marx, saya mengambil dari marxis,
ada bebrapa difinisi dari marx weber ada, dari karl marx, marx memandang, kapitalisme tidak
di definisikan oleh motif atau oreintasi kapitalis, akan tetapi kapitalisme bagi marx adalah
suatu bentuk masyarakat kelas yang distrukturisasikan dengan cara khusus, kapitalisme
didukung oelh kelas atas, kelas borjuasi, jadi dalam study kapitalisme ada kelas borjuis ada
kelas proletar, kelas majikan kelas buruh, kelas penindas, kelas yang dihisap, klas majikan
kelas marginal. Dan kapitalisme adalah system kelas dimana kelas itu memiliki dominasi
yang sangat kuat, dan kelas yang kalah itu sering kali di marginalkan tanpa di bela oleh
idiologi kapitalisme itu. Karena idiologi itu memiliki prinsip dasar selfishness kebebasan

individu, berbeda dengan idiologi komunis dan sosialis, dia sangat respek dengan orangorang yang tertindas kaum mufsadafin, itu idiologi komunisme, jadi kita bisa menjadi
komunis tanpa menjadi ateis, menjadi sosialis tanpa menjadi ateis, ada menurut jhosh rain
juag ada.
Menuju akar historis kapitalisme, secara akademik kapitalisme ini berkembang sejak
abad ke 16, ada yang mengatakan abad 18, tokoh-tpkoh kapitalisme ada martin lutter, ada
benyamin franklin, ada adam smit, martin lutter yang member dasar filosofik, franklin yang
member dasar filosofis, adam smit member dasar ekonomi. Masing-masing tokoh bisa kita
bedah, tapi tidak akan kita bedah hari ini.
Kita masuk ke sejarahnya, inti dasar dari sejarah kapitalisme itu disini, jadi
kapitalisme pada awalnya adalah bentuk akumulasi yang masih sangat sederhana, itu terjadi
awal perkembnagan 1500, ini study yang tidak terbantah, karena memang penelitian
perkembangan sosiologi, dan ini tercantum di semua buku yang menjelaskan tentang sejarah
kapitalisme itu berangkat dari ini.
Pada abad ke 16-18, ini di tandai dengan alat pemintal benang menjadi baju, tapi
dengan cara yang sederhana, proses akumulasi capital dengan cara yang sederhana ini masuk
pada fase awal 1500-1750. Pada masa perkembangan ini menurut dillard perkembangan
kapitalisme pada tahapan ini, diduking oleh 3 faktor, factor agama, factor logam, dan factor
ke ikut sertaan Negara dalam membentuk modal.
Dan sejarah perkembangan yang ke dua, fase kedua adalah 1750 atau kapitalisme
klasik, proses akumulasi capital dengan menggunakan alat yang lebih canggih, ini terjadi
pada fase revolusi industry di inggris, dimana terjadi transformasi, proses menghasilkan
prodak, itu menggunakan mesin-mesin uap, belum menggunakan minyak seperti bensin, oli
belum, masih menggunakan kayu bakar untuk memanaskan air dan menggerakan mesin pada
waktu itu. Ini terjadi pada tahun 1750 paska abad 18. Sahabat-sahabat sekalian, pada fase ini
yang paling penting penalaranya, ini surplus sosialnya, akumulasi kapilnya masih kecil,
mereka belum bisa kaya dan belum membutuhkan prodak yang banyak, mereka masih hanya
memproduksi baju, memproduksi kebutuhan sehari-hari saja. Nah pada fase perkembanganya
pada paska abad 18 masuk ke 19, tepatnya pada 1914 ini terjadi pergeseran dari inggris ke
eropa, dan dari eropa ke amerika, pada fase ini terjadi perang dunia 1, sebagai momentum
kekalahan kapitalisme atas sosialisme ini terjadi di rusia revolusi bolzhevik tahun 1917, tiga
tahun setelah 1914, sosialisme itu menang di rusia saat revolusi bolzhevik kapitalisme
tumbuh berkembang, tapi paska 1914 ini sosialisme di rusia hancur, melawan kapitalisme
atas sosialisme, masa revolusi bolzhevik di rusia ini menjadi cikal bakal berkembangnya

kapitalisme dan runtuhnya idiologi komunisme sampek ke Negara-negara asia dan bertahan
di cina dan amerika latin, jadi perkembangan idiologi kapitalisme ini memang sangat
berlawanan dengan idiologi komunisme dan sosialisme. Revulusi tahun 65 pki itu juga
pertarungan antara komunisme dan idiologi kapitalisme, luar biasa kan, ini kapitalisme lanjut.
Sekarang kita bisa masuk ke kapitalisme kontemporer, kita bisa melihat ya, jadi
kapitalisme kontemporer tidak sekedar menggunakan alat produksi mesin pabrik, tidak hanya
itu yang mendukung perkembangan kapitalis, akan tetapi kapitalisme kontemporer banyak
didukung oleh banyak factor terutama adalah prodak-prodak hokum yang mendukung
berkembangnya kapitalisme. Kalau dalam study globalisasi kita bisa masuk, dalam
perkembngan kapitalisme kontemporer di dukung oleh 3 pilar, ada transnasional
koorporatioan, ada word bank atau IMF, dan ada word dedorganisation, yang pada intinya
kapitalisme kontemporer itu, tidak hanya membuat pabrik tapi bekerjasam dengan elit politik
membuat perundang-undangan yang namanya stricter sab structural eitmen programe yang
mendukung investasi masuk. Jadi paska 1914 mereka Negara miskin, mereka harus mencari
lading eksploitasi, nah Negara indonesialah yang menjadi lading eksploitasi Negara-negara
eropa waktu itu, dalam study wolstreen pendekatan terhadap kapitalisme kontemporer kenapa
terjadi kita bisa meminjam analisisnya wolstren, sekalilagi dalam teorinya wostren ada negara
kor, Negara verypeery dan semi prevery ini pendekatan teori yang paling popular, jadi
keterbelakangan Negara-negara dunia ketiga, itu akibat kekalahan sosialisme dan
komunisme, kemenagan atas kapitalisme, runtuhnya Negara soviet. Maka Negara-negara asia
dijadikan lading eksploitasi bagi perkembangan kapitalisme, yang pertama. Yang kedua
karena Negara-negara asia di dukung oleh lawan idiologi kapitalisme yaitu idiologi komunis
dan sosialis, maka harus di hancurkan termasuk Soekarno, dia dihancurkan demi kepentingan
kapitalisme.
Nah sahabat-sahabat sekalian, dari ilustrasi penjelasan yang saya sampaikan tentang
study dasar idiologi, kemudian sejarah kapitalisme dan gambaran ringkas tentang kapitalisme
kontemporer, kita berefleksi sahabat-sahabat, pendekatan analisis ini kita bisa lihat, kita bisa
berbicara dalam kerangka teori mutakhir, kita bisa berbicara dalam pendekatan analisis, kita
bisa mengungkap bagaimana perkembangan fase kapitalisme. Tapi apa yang kita hadapi hari
ini, itu yang paling penting bagi saya. Kita bisa meneruskan presentasi yang sangat panjang
tetnatng teori dasar kapitalisme. Tapi apa yang kita hadapi ini atas analisis dan gerget
terhadap kapitalisme. Pertama kita berhadapan dengan situasi politik, dimana tidak ada
political will pemerintah atas mainstrim idiologi pancasila, atas kebijakan yang berpihak
kepada masyarakat, yang pertama itu, banyak sekali di slide film ini ada 70 UU yang di buat

oleh DPR RI, yang di beli oleh asing, dan didaerah merasakan di daerah kita masing-masing
oksploitasi luar biasa. Yang kedua kalau kita refleksikan, bahwa persoalan masyarakat
marginal mereka akan diberdayakan atau tidak tergantung ada komunitas intelektual yang
mendampingi mereka, mengadvokasi mereka, mendidik mereka, membela mereka,
mengorganisir mereka, melawan kemiskinan mereka dan membangkitkan kesadaran kelas
tertindas begitu. Karena jangan-jangan PMII tidak merasa bagian dari kelas tertindas, ini juga
pertanyaan bagi saya, apakah kader PMII merasa bagian dari kelas tertindas, bersinergi
dengan masyarkat marginal, mengadvokasi dan mengorganisir mereka, terus-menerus
melakukan perlawanan terhadap kemiskinan yang mereka alami, bgitu. Refleksi yang ke tiga
bagi saya, pada kajian-kajian seperti ini apakah bisa, menjadi instrument idiologis, atas
realitas masyarakat seperti tadi, instrument idiologis dimaulai dari ruang produksi
pengetahuanya, kualitas kualifikasi kadernya, sampai aksi soial yang dilakukan oleh PMII,
begitu.
Saya kira pemantik diskusi saya sementara itu, kita masih ada waktu setengah jam,
mungkin ya. Setengah jam, untuk Tanya jawab, terima kasih.
Sesi Tanya jawab?
1. Riyan haryanto dari komisariat IAIN Cirebon.
Peta pergerakan mahasiswa, khususnya kita di PMII, bagaimana jika PMII masuk ke
bebrapa leading sector seperti yang di canangkan oleh gus Dur, yang pernah saya
tanyakan kepada sahabat kaelani. Kebanyakan kader kita itu terlalu terjun kepolitik,
padahal di Indonesia belum ada partai politik sebenarnya, karena hanya di isi oleh
orang-orang yang kaya, mempunyai basis masa, dan popular.
a. Peran apa yang sudah kita lakukan untuk masyarakat?
b. Mengapa nalar kader PMII larinya ke politi, setidaknya diri PB atau apa untuk
mengintruksikan mengisi leading sector yang penting di nusantara?
2. Zam-zami dari bandung
Perkembangan manusia dari era perbudakan, sampai komunisme, Indonesia hari ini
letaknya dimana?, walaupun kita bisa baca dari materi idiologi ini, dan masalah
kapitalisme kontemporer di dukung oleh factor hokum, mungkin pada tahun 98
negara hokum, hancurnya paham-paham, hokum dengan tertulis.
Apakah kita hari harus melawan , kalau kapitalisme ka nada top down atau button up,
kita melakukan yang mana top dwn atau batton up, setrateginya?
3. Lutfi habibi STAIN Ponorogo

Sebelum saya menanyakan terkait analisi social, problematika di ponorogo dari kader
sendiri memilki sensitifitas, dan tidak kepedulian di ponorogo, sendiri.
Bagaimana jika ada senior tidak peduli terhadap social dan menjadi warisanm
kemudian kami ingin merubahnya, bagaimana caranya mengatasi problem internal
yang ada?
Terkait sejarah, soeharto (kapitalisme) komunis sebagai oposisi, kenapa pki tidak di
terima oleh Indonesia?
Tanggapan:
1. Zona Cirebon saya beberapa kali kesana, di Cirebon itu ada gerakan santri yang kuat
disana, dan Cirebon adalah salah satu basis santri di Jawa Barat, mempunyai kekuatan
social capital yang kuat, dimana basis-basis pesantrenya ada yang umurnya ada 300
tahun, Masa kolonialisme dan imperialism ada di babakan ciwaringin, di buntet, di
kempek ya, itu kekuatan social yang luar biasa disana, dialain sisi saya melihat di
Jawa Barat Cirebon itu ada, ada kekuatan social yang dilakukan tahun terakhir itu
advokasi tanah/sawah milik masyarakat, ketika penggusuran tol trans java, saya juga
terlibat melakukan advokasi itu, maka pertanyaan dari sahabat, akan saya korelasikan
dengan idiologi dasar kapitalisme. Peran konstribusi PMII, saya melihat begitu, bisa
dilakukan jangka pendek, bisa dilakukan jangka panjang, tapi saya memberikan
catatan dulu. Saya sendiri tidak alergi politik, karena politik sendiri tidak selalu
diartikan sebagai politik kekuasaan dimana menggunakan instrument partai, merebut
struktur Negara, tidak. Tapi ada yang disebut politik kerakyatan, adalah mendidik
PMII untuk bersinergi kepada masyarakat, mengorganisir mereka. Saya pikir selama
sahabat-sahabat di PMII itu baru tahap belajar baru eksperimantasi, misalnya tementemen sekolah analisis social, sekolah advokasi, maka dalam jangka pendek
bagaimana PMII melakukan pendampingan, tapi memang belum sampai titik terkhir
karena itu kembali, atau menyeleseikan masalah tidak, temen-temen masih belajar
lahm saya yakin karena di struktur, kalau sahabat-sahabat masuk structural paling
lama 6-7 tahun saja di PMII, di mulai dari rayon kalau mungkin bertahan sampek PB,
paling hanya sebatas itu waktunya. Dan ketika mencoba untuk bergerak di ranah
social maka masih eksperimentasi atau latihan saja. Karena saya ketemu dengan
temen-temen jebolan PMII yang sangat idiologis itu ada yang 15 tahun, ada yang 20
tahun, bahkan ada yang lebih dari itu, melakukan apa?, melakukan pendampingan
masyarakat. Saya itu menangis saya, terakhir ketemu di paloppo ada kader PMII yang
20 tahun, membela hak masyarakat adat, rumahnya gubuk reot itu, istrinya untung

memahami pilihan hidupnya. Kadang pilihan idiologis yang seperti itu, adalah pilihan
jangka panjang, pilihan idiologis, anda menjadi intelektual, anda menjadi aktifis
social tanpa mengorbankan keluarga dan anda punya sumber financial lain. Maka
saya piker apa yang bisa dilakukan, kontribusi PMII dalam jangka pendek terusmenerus menciptakan ruang produksi pengetahuan yang idiologis, sekolah filsafat,
sekolah sejarah, sekolah advokasi. Kemudian melakukan eksperimentasi ketika
temen-temen memegang structural atau cultural, saya pribadi kader cultural, di PMII
sejak paska pdk kader cultural sampek hari ini, dalam jangka pendek itu. Melakuakan
kritik, melakukan advokasi, melakukan analisis kebijakan, melakukan control soial,
itu jangka pendek. Karena PMII posisioningnya itu diluar struktur kekuasaan, kalau
dalam sisten social kita masuk, tapi kalau dalam struktu kekuasaan kita diluar struktur
kekuasaan. Dan dalam jangka panjang apa yang dilakukan sahabat-sahabat sesuai
interest dan profesi masing-masing, mungkin berdiaspora diwilayah politik, terusmenerus menjadi aktivis social, menjadi kiyai pondok pesantren, itu pilihan jangka
panjang yang dilakukan oleh PMII. Tapi bisa sahabat-sahabat selama hidup sampai
mati akan menjadi kader PMII, kalau apa yang anda pegang pengetahuan, velus,
adalah idiologi PMII. Tanpa embel-embel sahabat-sahabat memiliki posisi structural,
jangka panjangnya seperti itu, paska 8 tahun sahabat-sahabat berproses secra
structural. Dan apakah sahabat-sahabat idiologis atau tidak menurut gramsky semua
orang bisa menjadi intelektual tergantung prosesnya, tetapi tidak semua intelektual
akan berfungsi social. Tidak semua dosen akan memihak amdal, ada 2 dosen yang
diskualifikasi dari UGM, karena melegitimasi eksploitasi tambang semen dirembang,
ada politisi yang dipenjara, karena intelektualnya tidak berfungsi dalam aspek
kemanusiaan yang universal, jangka panjangnya seperti itu, maka bagimana
mengatasi heiuvoria politik yang menjangkit kader-kader kita. Saya punya tesis yang
tidak terbantah dari analisis saya mendampingi kader, nalar harus di lawan dengan
nalar, pemikiran harus dilawan dengan pemikiran. Pemyakit kekanak-kanakan di
PMII, ingin populeritas terjangkit virus-virus politik yang tidak mencerdaskan harus
di lawan dengan diskursus pengetahuan, tidak mungkintanpa itu, ini tesis yang tidak
terbantah. Semkin kuat ruang produksi pengetahuan yang sahabat-sahabat ciptakan di
komisariat, di cabang, berbagai sekolah-sekolah idiologis, itu yang akan mengikis
nalar politik itu tadi, nalar politik, perebutan kekuasaan, perebutan intra kampus. Di
UIN jogja kadernya banyak yang membusuk, gara-gara aus kekuasaan dan
populartitas demi merebut kekuasaan yang status quo itu di intra kampus. Dan saya

analisis kader-kader yang terdidik, mereka yang membatasi didrinya bahkan mengikis
nalar-nalar yang membodohkan seperti itu, membusuk itu otaknya, jijik saya. Dan kita
tidak mungkin meletakan amanah, meletakan kepentingan idiologis di pundak
mereka, Karena mereka hanya menginjak-injak perisai PMII, saya tidak terima,
menangis saya. Karena perisai itu harus masuk pada jiwa kita, perisai itu adalah
pengetahuan dan kepentingan idiologis, bahkan saya brani berdebat dengan anak
KAMMI, tentang konsep khilafah, saya brani berdebat dengan anak PRD tantang
masalah marxisme dalam perspektif Islam. Kita harus bisa berdebat tentang konsepsi
gender dengan anak-anak KAMMI, karena kita pengetahua, kita punya kepentingan
idiologis. Dan tidak mungkin diatas pundak mereka perisai PMII akan dilakukan,
maka sahabat-sahabat disini, tadi masala heuvoria politik, tesis yang tidak bisa
terbantahkan nalar dilawan dengan nalar, pendampingan harus dilakukan terhadap
kader sekuat mungkin, yang tidak kuat biasanya akan patah, yang bertahan dia akan
terdidik, dan dia menjadi demagog, dia akan menjadi diktatur proletariat di PMII,
orang yang paling disiplin, orang yang jiwanya itu sudah membela PMII tidak hanya
lisanya, dan sekali lagi masalah heivoria politik, peran konstribusi PMII
kemasyarakat, saya menganalisis, dan ini tesis yang tidak terbantahkan lagi. Ruang
produksi pengetahuan yang idiologis itu berbanding lurus dengan kerangka pardigma,
dengan sikap PMII itu dimasyarakat, ada ketua cabang beserta strukturnya sangat
opurtunis terhadap kebijakan, tidak menganalisis kebijakan itu berpihak atau tidak,
apalagi mengadvokasi masyarakat, karena tidak ada produksi pengetahuan yang
mengarakan ke visi dan kerangka paradigmatikl itu. Ruang idiologis, ruang produksi
intelektualitas berbanding lurus dengan sikap idiologi cabang itu, dan saya yakin
100% kalau PMII cabang purworejo ini terus-menerus menciptaka ruang produksi
pengetahuan seperti ini, akan idiologis gerakanya, dia tidak hanya berjejaring dengan
elit politik saja tapi bersinergi dengan kekuatan-kekuatan intelektual, kekuatan social,
kekuatan pro demokrasi dimasyarakat bahkan bersinergi dengan basis masa di
masyarakat, tidak berselingkuh dengang kekuatan elit, saya kira begitu sahabat riyan.
Ada banyak PR yang harus dilakukan, dan ada satu tesis lagi, ini tidak terb ntah lagi
sahabat-sahabat. Sebagus apapun konsepsi kaderisasi kita, anda workshop 3 hari 3
malam, menghasilkan data tertulis, bagaimana pendampingan, bagaimana materi,
tanpa ada orang yang paling punya daya tahan mendampingi, maka tidak akan
berjalan, sebagus apapun konsepsi pendampingan dan kaderisasi di level rayon,
komisariat, atau cabang. Yang bisa mendampingi itu adalah orang yang paling

terdidik, orang yang mempunyai loyalitas, orang yang mengorbankan nyawa, tenaga,
pikiranya demi PMII, kita perlu menyeleseikan PMII dulu ternyata ya. Sebelum
membahas kapitalisme dan persoalan di masyarakat. Diri kita aja nggak selesei, saya
pernah punya pengalaman sahabat rian, membawa 10 anak kader komisariat yang
paling terdidik, dalam barameter saya, sudah sekolah idiologi, belajar sejarah seperti
ini dibawa melakukan reclaiming tanah reforma agrarian di satu daerah dimana
perebutan hak lahan tanah dengan perhutani, nangis anak-anak, karena kesadaran
intelektual, kesadaran realitas, itu yang harus dilaksanakan oleh PMII, dalam jangka
pendek, dalam jangka panjang itu menjadi pilihan hidup barang kali. Kita seleseikan
dulu PMII nya, kader kita itu. (apakah PB mampu memberikan unsure-unsur
religious kepada kader-keder?) berbicara konstitusi PMII secara organisasi secara
umum, banyak factor yang berpengaruh, ada prodak hokum, ada system kaderisasi,
ada konsep paradigmatic, ada idologi, strategi, taktik bergerak, pendampingan,
kemudian kekuatan organisasi masing-masing komponen itu memang harus menyatu,
dan struktur kita memang rentan, tidak di ikat begitu kuat oleh kepentingan idiologis,
dan memang itu persoalan yang berat. Saya dating ke PB ke kantor itu kaya dating
sarang penyamun disana, atau dating ke PKC atau dating ke Cabang, di isi oleh orangorang yang hasil struktur kepengurusanya itu hasil rekonsiliasi politik, akomondasi
politik, sehingga setengah tahun, satu tahun hanya untuk rekonsiliasi saja belum
bergerak, begitu kan, kenyataanya seperti itu, maka PMII rentan dengan perpecahan,
frgmentasinya luar biasa, tapi memang itulah adanya, tapi PMII harus tetap
menciptkan ruang kaderisasi itu yang harus kita jaga, mulai dari mapaba, PKD, PKL,
ruang produksi pengetahuan yang non formal, kalau kita selesei pada wilayah itu
paling tidak menyelamatkan PMII. Karena banyak juga yang di struktur cabang, itu
belum melewati jenjang kaderisasi yang jelas, saya salut sama sahabat-sahabat disini,
sangat respeck hadir dari berbagai daerah, anda punya interest yang luar biasa untuk
menggali pengetahuan dan mencari ruang pengetahua formal sebanyak mungkin dan
sejauh mungkin, saya apresiasi kepada sahabat-sahabat, dan itu yang harus dilakukan
oleh PMII. Dan sahabat-sahabat sudah melakukan kata-kata ini, luar biasa. Teruskan
itu, tetap berfungsi idiologis. Tentang struktur itu dan temen-temen akan memegang
struktur.
2. Zam-zami
Bagaimana letak masyarakat Indonesia dalam perspektif perkembangan masyarakat,
menurut marx. Marx mengidentifikasi perkembangan masyarakat menjadi 5 tahapan :

tahap feudal, komunal primitive, feudal, borjuasi, kapitalis, sosialis, komunis, pada
level yang paling atas, dan ini penilitian marx tentang sejarang perkembangan
masyarakat. Bagaimana kerangka perkembangan ini di terapkan, di pakai untuk
melihat Indonesia, saya piker Indonesia tidak ada pertama mainsrim idiologi yang
dominan, pernah ada komunisme dominan tapi patah, refolusi 65, kapitalisme
dominan, sampai hari ini dominan walaupun, banyak komunitas faksi yang masih
meyakini idiologi komunis, ada syap muda-sayap muda di beberapa daerah yang
masih komunis, sosialis dan memprktekan dalam gerakan, saya piker kalau kita
gunakan untuk menganalisi Indonesia, karakter masyarakat Indonesia kapitalisme,
dengan bukti hamper prodak kapitalis internasional itu louncingnya di Indonesia
mobil, hp, habis Indonesia itu, SDA nya, jadi sedikit lagi kita menjadi masyarkat
koumis-sosialis sebenarnya, asalkan kapitalisme ini hancur. Dan saya yakin betul, tan
malaka tidak di bunuh ketika mendirikan partai murba, dan di sinyalir DNA nya ada
di Kediri di desa semen, maka Indonesia akan menjadi, seperti Negara china, china itu
relasi ekonomi dan idiologi namanya Negara konservatisme modern, konservatif
dalam perspektif idiologi, modern dalam prilaku ekonomi. Di Indonesia tidak ada
idiologi yang dominan, faktanya SDA dikuasai asing, saya justru menambah
pertanyaan, apa yang bisa dilakukan, saya piker, apa yang didepan mata konkrit.
Sahabat-sahabat yang ada di Lumajang misalnya, bersama kekuatan masyarakat
mendampingi nelayan, ini konkrit wilayah gerakan, kalau kita belajar ilmu politik dan
ekonomi, kita bisa ngomong control terhadap kebijakan pemerintah, melakukan
advokasi, dan pengorganisasian masyarakat marginal yang, tertindas, masih belajar.
Ada pak sugeng orang jawa barat selama 20 tahun membela petani, rumahnya gubuk
reot, itu pilihan idiologis.
Mengenai stratag yang digunakan, ada gerakan yang disebut insider dan outsider.
Insider itu didalam struktur kekuasaan, outsider itu diluar system kekuasaan, atau
indogen, eksogen, atau intra perlemen ekstra parlemen, dan PMII berada di luar
kekuasaan. Maka yang dilakukan adalah bersinergi dengan revolusioner kekuatan
masyarakat. Dan saya meyakini revolusi social di dunia, tidak ada yang mampu
menandingi kekuatan intelektual yang bersinergi dengan masyarakat, kapitalisme di
rusia tumbang karena intelektual bersinergi dengan petani. Kekuatan feudal di china
tumbang, karena ada mou tse tsung yang bersinergi dengan petani. Kapitalisme di
Indonesia hancur karena ada sinergi tan malaka, shahrir, dan beberapa tokoh yang
bersinergi dengan kaum proletariat di Indonesia melawan kapitalisme, walaupun pada

akhirnya hancur. Maka PMII memiliki kekuatan revolusioner yang luar biasa kalau itu
di gerakan, tetapi harus ada pemantik intelektual yang bersinergi dengan mereka, ini
persoalanya. Dan ada banyak fakta kader PMII mampu melakukan itu. Dalam
perspektif yang kita kadi eksploitasi SDA luar biasa. Persoalan social yang harus kita
bela banya, anak miskin, petani, nelaya, hak tanah masyarakat, hak tanah masyarakat
adat. Perempuan, anda bisa datang kelokalisasi, bersinergi dengan mereka, jadi jangan
hanya menyapa tuhan dimasjid, mendekati tuhan dari hakekat kemanusiaan, kata
hasan Hanafi seperti itu dan saya meyakini. Mendekati realitas peninidasan,
hakektanya mendekati Tuhan, ini mengenai langkah strategi politik.
Dalam jangka panjang bisa insider, didalam struktur kekuasaan, kalau di antara
sahabat-sahabat memiliki pilahan menjadi elit politik.
Lutfi
Saya menangkap beberapa hal saja, yang disampaikan banyak, saya melihat rivalitas
di luar kita ada 2, rivalitas politik dan rivalitas idiolog, HMI, IMM, mungkin ada
FKPI, ada FMNM, ada GMNI, ada LMND, itu hanya rival politik saja. Dan kita
memiliki rival idiologis yaitu KAMMI, salah satu cicri wahabi merupakan rival
idiologi adalah membidahkan amaliah kita. Mereka musuh idiologis kita, kalau perlu
di usir di hancurkan, di obok-obok. Maka apa yang harus dilakukan PMII, termasuk
pardigma kader , saya pikir cara mendisiplinkan kader kita banyak ruang,
mendisiplinkan dalam pelatihan keorganisasian, mendisiplinkan dalam pengetahuan
filsafat, ilmu social, ranah pengetahuan, saya piker kader kita harus disiplin dalam 3
hal
1. Disiplin dalam berorganisasi, dia mengetahui beberapa prodak, sampai prodak
terbaru, AD/ART, PO, lambing PMII, bentuk surat. Sampai tahu apa itu maksud
dari karateker, forum permasyawaratan PMII, apa fungsi muspimda, muspimcab,
semua bidang dalam konstitusi PMII, faham betul, sampek materi kaderisasi. Saya
pribadi walaupun diluar struktur berusaha untuk tahu hal-hal yang berkaitan
dengan yuridis formal.
2.

Disiplin bertindak, dan bersikap di PMII, atas dasar peraturan-peraturan PMII.


Walaupun peraturan hanya sebagai panduan saja untuk berorganisasi, namun kita
perlu disiplin bersikap menjaga integritas kader PMII, bahwa dalam diluar diri
kita ada jas, ada peci, di dalam diri kita ada prinsip dasar berorganisasi, kalau di
pramuka ada tri satya, ada dwi dharma, ada dasa dharma, di PMII ada NDP, kalua
di GMNI ada nilai patriotic, itu sikap makanya saya melihat kader PMII, berbeda-

beda dalam sikap. Menjaga dirinya, bahwa dirinya berintegritas. Maka tementemen, jika di daerah ada HMI, KAMMI itu menjadi sesuatu yang mendidik kita,
bahwa mereka juga serius mendidik organisasinya. Kita harus menjaga integrity
bahwa kita punya NDP, punya ASWAJA, maka setelah selesei structural maka
dalam study kapitalisme jangka panjangnya adalah melakukan advokasi.
Paradigm kan cara pandang kerangka pardigma. Dan ini kabar buruk PKT akan di
hapus menjadi paradigm PMII, dan teologi pembebasan, mulai desember akan di
hapus dari sitem kaderisasi ini juga kemunduran intelektual, ini kebijakan struktur,
hari ini masih menjadi berdebatan di level mabin, di level kader-kader.jadi
paradigm cara memandang kita dan memandang diluar kita, di luar PMII itu ada
realitas social, politik, ada realitas kampus. Maka dalam jangka panjang jika PMII
hanya dalam Islamik statis, maka PMII tidak akan menguasai struktur social, tadi
yang dikatan leading sector. Tidak mungkin menguasai struktur jika kita tidak
menguasasi kampus, menguasai struktur kita tidak hanya mau mendirikan rayon,
paling substansial kita akan merebut pengetahuan, mengenai eksak, fisika,
kehutanan, ekonomi, tidak hanya study keIslaman. Maka secara sadar mengapa
saya tidak masuk UIN lagi, saya masuk fisipol karena saya tidak ingin kuat di
kampus-kampus Islam, maka saya mendampingi PMII UGM waktu itu. Maka
kerangka teori kita melihat diri kita di luar realitas, dalam konteks materi ini, yaitu
melihat diri kita dengan konteks realitas social dimana kapitalisme berkembang,
dimana eksploitasi terjadi besar-besaran.
Terakhir, kenapa pki hancur, kekuatan soeharto adalah kekuatan capitalism, ada
analisis menarik di buku sejarah penghancuran pki, satu titik penting kenapa pki
hancur karena internal pki belum memiliki diktatum proletariat yang di dukung
oleh kelas, kesadaran kelas yang terorganisir secara nasional, termasuk ada
analisis kehancuran pki di Indonesia karena lenin tidak mendengarkan tan malaka
ketika lenin bertemu tan malaka, saat itu menemui lenin di rusia, saat say abaca
biografinya pki di Indonesia akan kuat kalau bersinergi namanya komunisme dan
pan-Islamisme. Karena ternyata yang menginisiasi pki di Indonesia adalah putraputra kiyai dengan syarekat Islamnya, ada analisis seperti itu. Analisis yang umum
kehancuran pki oleh kekutan Amerika USA nya yang bersinergi dengan kekuatan
orde baru, yang didukung oelh militer angkatan darat. Versi yang paling mutakhir
sekarang Hilar Farid masuk, kita akan lihat apakah ada perubahan materi sejarah.
Ini beberapa kasusu penting kehancuran pki di Indonesia, yang paling menonjol

dan menjadi perdebatan hari ini, bahwa yang membunuh dewan jendral adalah
rezim orde baru, bukan pki, temen-temen sudah lihat senyap, film jagal, filmfilm yang menyentakan mata kita, banyak masyarakat yang digunakan oleh militer
untuk membunuh masyarakat sendiri. Bukan komunis mereka tapi memang
diperalat oleh kekuatan orba. Maka saat ini yang harus kita lakukan terhadap
rezim pyramid, rezim kita masih represif, masih mengeksploitasi, maka PMII
harus menjadi kekuatan social, kekuatan idiologis, yang dalam jangka pendek atau
panjang mengisi struktur kekuasaan, dalam jangka pendek mengontrol kekuasaan
dengan bersinergi, ini adalah sesuatu yang niscahya dilakukan oleh PMII.
Pertanyaan
1. Abdurrohim dari Bandung
Kapitalisme kontemporer yang didukung oleh Perkembagan tekhnologi,
a. Kapitalisme kontemporer sudah masuk media massa untuk menkauter seluruh
gerakan social masyarkat, bagaimana kita bisa membendung dari pengaruh media
massa?
b. Idiologi Marx cenderung ke kerja, bagaimana jika kita ambil kemudian di
gunakan untuk membendung permasalahan yang ada, dengan menggunakan
filsafat materialistic dan idialistik, dengan cara mengkombinasikan?
2. Fadila dari Cilacap
Kasus lahan timbul, yang di coba melakuakn advokasi, tapi karena masyarkat bersifat
apatis, maka dari itu kita kesulitan pintu masuknya.?
3. Dofri
Gambaran secara sederhana jiak komunis berkuasa di Indonesia?
4. Imam dari Jogja
a. Terkait idiologisasi, sebenarnya idiologi aswaja yang kita perjuanagkan itu seperti
apa, atau mungkin aswaja hari ini sudah tidak murni, karena sudah ada idiologi
lain yang masuk dan kita tidak sadar?
b. Statemen nalar dilawan dengan nalar, marxis jika dalam perjuangan memang
luhur, tapi senyatanya selalu dalam kelas bawah, mengapa kita tidak mengambil
nilai dari Ali Syariati yang memandang bahwa kapitalisme ala Islam?
Tanggapan
Kiat perlu diskus panjang terkait pertanyaan-pertanyaan ini, sahabat ada
kemungkinan , ada sesuatu yang niscaya idiologi Islam, itu bangunanya dari 3 filsafat,
materialism, idealism, atupun teologi, sinergi dari itu semua. Nilai-nilai keIslaman

tidak hanya dibangun dari kerangka yang empiric, kerangka yang rasional ataupun
dalil-dalil normative ketuhanan, yang saya persoalkan sebenarnya, kerangka idiologi
Islam ini merangkum 3 bagian itu, dan bergerak di level praksis, betul-betul
mengorganisir kaum mustadafin, mustadafin ada kemiskinan, ini kerangka empiric
atau materialis, kita percaya disan ada nilai-nilai umanitas yang harus kita bela.
Dalam kerangka normative juga ada dalil yang mendukung, sebenarnya idiologi
keIslaman dalam kerangka 5 konsepsi tadi itu masuk semua, cuam ada korvilius
artinya nilai inti dari idiologi keIslaman ala PMII, ala ASWAJA yaitu doktrin dan
prinsip aswaja.

saya kira kuncinya disitu, kita memahami basis idiologi aswaja

sebagai idiolgi PMII, ada korviliusnya. Sahabat rohim bisa membaca buku saya,
tentang teologi Islam
Fadila, demokrasi itu ada 2, yang selalu berlawan-lawanan, demokrasi yang
ideal itu demokrasi deliberative teorinya hibbermask, yaitu suara rakyat, bahwa
kesepakan yang dihasilkan, sebagai kesepakatn hokum Negara, itu berangkat dari
suara rakyat. Lawanya adalah demokrasi oligarkis, perselingkuhan prodak hokum
hasil dari elit politik yang berselingkuh dengan kesuatan modal, dan sekarang
menggejala. Maka salah satu kunci melihat demokrasi ini, kita mengorganisir
masyarakat. Kuncinya seringkali kita kalah di meja hijau, maka pendekatan
penyeleseian terhadap advokasi non edukasi sering kali kalah maka, kader-kader kita
PMII, harus bersinergi, dengan advokat yang idiologis yang tidak dibayar. Saya salut
dengan HMI yang punya LBH HMI, bersinergi dengan kader-kader bawah.
Dofri, di china, kaitan ekonomi politik dan idiologi kategarinya itu
konserfatifme modern dalam pilihan idiologi tetap komunis, tapi modern dalam
prilaku kenegaraan dan ekonomi. Yang terjadi disana memang menolak semua
prodak-prodak capital, itu menggunakan bahas china, mereka fanatic

terhadap

konserfatisme, terhadap terdisi, buday dan idiologi. Dan marx tidak mendefinisikan
konsepsi Negara yang spesifik, walaupun lenin berusaha menterjemakan itu dalam
Negara dan revolusi dia mencoba, mengkonsepsikan Negara, Negara dalm konsepsi
sosialais-komunis itu ada pemimpin namanya dictator, tetep ada aturan-aturan Cuma
yang membedakan, antara kapitalis dan sosialis, semua asset itu diatur oleh Negara,
tapi dikembalikan demi kepentingan masyarakat, nasionalisasi asset tidak boleh ada
investor yang menguasai, dan itu yang dipkirkanoleh hogosavest, dan itu yang di
idealkan oleh Soekarno, tipikal dasar Negara sosialai-komunis adalah nasionalisasi
asset, kalau otoriter kemungkinan itu terjadi. Karena watak kekuasaan adalah watak

banalitas itu tadi. Dia akan mengatur, mengkondisikan masyarakat yang melawan
aturan itu, tapi yang paling penting kalau kita ambil prinsip sosialis-komunis kita
harus menasionalisasi asset yang dilakukan oleh yang dilakukan Jokowi hanya
renegosiasi terhadap Freeport, karena memang cengkramanya masih sangat kuat, itu
terjadi sejak era Soekarno, ketika pembebasan irian barat. Dan kita bisa
mendengarkan ceramah dan orasinya. Saya kira begitu, kita bisa diskus persoalan ini.
Terakhir dari jogja, marxis, keislman dan aswaja. saya menangkap dari banyak
pertanyaan, tentang study dasar marxis kemudian Islam, kemudian apakah kaitanya
dengan aswaja. kepentingan dari marxiz spirit dari marxis, itu jauh lebih dulu ada
dalam Islam. Sosiolog itu bukan Agus Komte, tapi Ibnu Khaldun, gerakan social
Islam dilakaukn pada era, Nabi, sahabat dan para Tabiin, saya kira seringkali yang
menjadi perdebatan, dalam kajian Islam dan marxis, apakah konsepsi marxis secara
utuh bisa digunakan dalam gerakan Islam, atau sebaliknya kita harus banyak menolak
banyak prinsip dasar marxis. Dalam analisis saya, kita bisa mengambil sari penting
dari ajaran marxis, teori nilai itu sudah terkandung dalam zakat, zakat tidak
menginginkan ada perbedaan kelas. Dan tidak mesti kita mengkaji marx kita menjadi
socialis-komunis, kita di level bawah tidak mesti, kalau itu menjadi velus, atau dilifele
apapun , anda di structural kekuasaan, tidak mesti orang marxis diluar struktur,
diranah gerakan. Itu yang dilakukan H. Agus Salim, oleh Soekarno, Oleh HOS.
Cokroaminoto, mereka merka marxis mereka sangat fasih bicara keIslaman, sahrir
menulis juga tentang revolusi Indonesia, tentang Islam dan marxisme, tan malaka juga
demikian. Tapi mereka di level kelas atas di perjuangan, bahkan menjadi pemimpin.
Ini fakta, saya kira begitu, sementara jawabanya, ini kajian yang cukup panjang juga
tentang marxisme dan Islam. Kita seleseikan dulu kajian tentang marxisme.
Sebagai closing statement saya, semua yang saya sampaikan saya harapkan
mendiskursus pengetahuan ini lebih matang, bahwa di PMII kita punya korvelius punya nilai
inti aswaja, kita butuh kader terdidik yang memiliki disiplin tinggi dan kecerdasan ternyata
itu tidak cukup, saya yakin betul dalam terminology Islam ilmu tertinggi adalah akhlak, maka
diatas pengetahuan butuh kedewasaan berorganisasi, maka tidak ada konflik kekanakkanakan di organisasi kita, konflik ketua cabang dsb, konflik kekanak-kanakan. Diatas
intelektualiatas kedewasaan bersikap dalam berorganisasi. Dan mudah-mudahan saya
harapkan apa yang kita lakukan hari ini, selain mentranformasikan pengetahuan,
menyadarkan kita di PMII butuh kader-kader terdidik secara intelektualitas. Dan apa yang

dilakukan oleh PC. PMII purworejo saya sangat apresiatif, semoga ini mentradisi setiap tahun
menjadi lokus intelektual di zona jawa tengah.
Saya kira terimakasih, mungkin terlalu banyak kekurangan, masih banyak yang harus
saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan.
Wallahulmuawaffiq ila aqwamitthariq
Summasalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Purworejo, 29-31 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai