MEDICATION SAFETY
“ SISTEM YANG MEMASTIKAN ADANYA DISTRIBUSI OBAT YANG
LEBIH BAIK DAN SISTEM YANG MEMASTIKAN ADANYA
PENGECEKAN YANG MEMADAI/ADEKUAT ”
Disusun untuk memenuhi tugas praktikum Keselamatan Pasien dan K3 dalam
Keperawatan
Dosen Pengampu :
Endang Pertiwiwati, Ns., M.Kes.
Disusun Oleh Kelompok 1:
Abdi Cahyadi Akbar 2010913210009
Assyifa Lutfia Puteri 2010913220008
Maria Melania 2010913320030
Muhammad Rifky Furwanda 2010913210004
Mutmainnah 2010913320032
Norsasmita 2010913220015
Rizka Ananda Ungang 2010913220028
Salmi Hayatun 2010913120001
Siti Fatimah 2010913320004
Perawat 1 (Fatim) : “Guys, siang ini jadi kan kita kerja kelompok video
edukasi K3.”
Perawat 2 (Abdi) : “ Wait, wait yang mana rasanya gak ada tugas, deh.”
Perawat 3 (Maria) : “ Ohh, iya yang untuk minggu ini kan ada proyek video
edukasi k3 medication safety” ( sambil membuka jadwal
praktikum)
perawat 2 (Abdi) : “ Ohww , hehehe aku lupa kebanyakan grup soalnya, aku
kabari yang lain dulu ya kita kumpul disini buat
menyusun naskah, selanjutnya kita konsulkan dengan
asdos ya.”
ISI MATERI
Perawat 2 (Abdi) : “Baik, saya ambil alih. Nah, sesuai dengan yang sudah
dikatakan oleh perawat 1, yaitu pertama-tama saya akan
menjelaskan tentang apasih itu Sistem Yang Memastikan
Adanya Distribusi Obat Yang Lebih Baik. Jadi, Sistem
Yang Memastikan Adanya Distribusi Obat Yang Lebih
Baik atau yang disingkat (CDOB) merupakan kumpulan
metode kerja rutin yang terstandar, yang memastikan
bahwa kualitas, keamanan, dan kemanjuran produk obat
tetap utuh sejak awal hingga akhir masa kadaluwarsa.
CDOB juga dapat diartikan sebagai cara distribusi/
penyaluran obat dan/ atau bahan obat yang bertujuan
memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran
sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Bisa
dikatakan bahwa CDOB ini memastikan bahwa bahan
obat/cara penyaluran obat dan atau/distribusi obat
terhindar dari bahan-bahan ilegal dan tidak baik.”
Perawat 8 (Syifa) : “Oke, oke aku lanjutkan ya, yang ketujuh benar
evaluasi, kedelapan benar pengkajian, yang kesembilan
benar reaksi terhadap obat lain, kesepuluh benar reaksi
terhadap makanan, kesebelas benar hak klien untuk
menolak dan yang terakhir benar pendidikan kesehatan
kepada klien, dari 12 prinsip benar obat yang sudah kami
sampaikan tadi, terdapat enam benar yang harus
diperhatikan tidak boleh sedikitpun salah yaitu benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu,
dan benar dokumentasi. Hal ini karena kalau sampai
salah sangat berbahaya lo bagi pasien, ingat ya harus di
perhatikan, awas kalo engga !! .”
CLOSING MATERI
Medication Safety
Medication safety adalah suatu proses yang panjang, mulai dari sejak
suatu senyawa dinyatakan layak untuk dijadikan sebagai “obat”, proses produksi,
pemasaran, pendistribusian, peresepan hingga sampai penyerahan dan dikonsumsi
oleh pasien, serta pengawasannya bahkan setelah obat dikonsumsi pasien selama
obat tersebut masih berada di pasaran (pharmacovigilance). Setiap kegiatan
tersebut di atas memerlukan peran apoteker, termasuk dalam proses semua
tahapan clinical trial hingga pharmacovigilance. Medication safety adalah
tanggung jawab semua apoteker, baik yang secara langsung berhubungan dengan
pasien pada farmasi klinik dan yang bekerja pada pelayanan kefarmasian mulai
dari pengadaan hingga pemusnahan di klinis, peresepan hingga penggunaan obat
oleh pasien, maupun apoteker yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pasien.
1.) Sistem yang memastikan adanya distribusi obat yang lebih baik
Distribusi Obat
Penyimpanan Obat
Penyaluran Obat
1. Bar coding : Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan
data optik yang dibaca mesin.
2. Sistem deteksi komputer untuk kejadian efek samping obat : Untuk
meminimalkan risiko efek samping obat yang tidak diingiinkan, sistem
Pharmacovigilance telah dibentuk untuk terus memantau dari segi
keselamatan. Sistem pengaturan ini dirancang untuk mendeteksi
perubahan dalam keseimbangan asas manfaat-risiko obat yang menjadi
jelas selama penggunaan klinis rutin di masyarakat.
3. Pengecekan ganda oleh perawat yang memberikan obat (terutama untuk
obat yang menyebabkan adiksi, sitotoksik, obat-obat baru, obat yang
diberikan secara epidural, insulin, produk darah) : Dengan menerapkan
prinsip benar obat Perawat mencocokkan jenis/nama obat yang ada di
status pasien dengan obat yang akan diberikan untuk pasien.
Obat Barcode
Pada saat proses pemesanan obat datang berupa resep, farmasi perlu
melakukan verifikasi atau pengesahan resep. Informasi permintaan obat akan
diteruskan ke ADM dan obat akan keluar secara otomatis dari ADM (baik terlabel
maupun tidak terlabel). Informasi yang diteruskan ke ADM adalah informasi jenis
obat, dosis obat, jumlah obat, cara pemakaian; termasuk identitas pasien, nama,
umur, alamat, dll.
1. Benar pasien.
2. Benar obat.
3. Benar dosis obat.
4. Benar cara pemberian obat.
5. Benar waktu pemberian obat.
6. Benar dokumentasi.
7. Benar evaluasi.
8. Benar pengkajian.
Bryson, TD, Fox, PE, Poterack, KA, & Rothman, BS (2020). Obat Barcode di
OR: Is It Time?. Asa Monitor , 84 (9), 33-33.
Feriani, P., 2020. Ketepatan Pemberian Obat Oleh Perawat Dipengaruhi Budaya
Organisasi Di Ruang Rawat Inap RSUD Kanujoso Balikpapan. Borneo
Nursing Journal (BNJ), 2(1), pp.39-45.
Feriani, P., 2020. Ketepatan Pemberian Obat Oleh Perawat Dipengaruhi
Lingkungan Kerja Di Ruang Rawat Inap Rsud Kanujoso Balikpapan. JIKO
(Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 4(1), pp.34-40.
Karundeng, D.J. and Permanasari, V.Y., 2018. Automated Dispensing Machine
Sebagai Salah Satu Upaya Menurunkan Medication Error Di Farmasi
Rumah Sakit. Cermin Dunia Kedokteran, 45(10), pp.741-746.
Liwu, Irene., Erwin G. Kristanto, Jerry G. Tambun.Analisis Distribusi Obat Pada
Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Di Rsup Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado. Jurnal Biomedik (JBM).2017.Vol.9(1) : 40- 45.
Meilani, D. and Sinuraya, R.K., 2018. Pharmacovigilance Dalam Aspek
Penanganan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan: Sebuah Artikel Review.
Farmaka, 16(1), pp.103-112.
Mustaqimah, M., Saputri, R., & Hakim, A. R. (2021). Narrative Review:
Implementasi Distribusi Obat yang Baik di Pedagang Besar Farmasi.
Jurnal Surya Medika (JSM), 6(2), 119-124.
Suryaningsih, N.P.A. and Reganata, G.P., 2021. Pengobatan Yang Aman
Berdasarkan 5 Moment For Medication Safety. Jurnal Riset Kesehatan
Nasional, 5(1), pp.47-52.
Widjaja, G., 2019. Peran Dan Tanggung Jawab Apoteker Dalam Menjamin
Medication Safety. Udayana University Press.