Anda di halaman 1dari 16

PENGETAHUAN PERAWAT DI RUMAH

SAKIT MENGENAI MEDICATION SAFETY


TERHADAP MEDICATION ERROR

◄Keluar Mulai►
Kelompok 1 (K3)
Anggota :

1. Siti Aisah_20010126
2. Sri Wahyuni_20010131
3. Tarisa Aprilia Putri_20010135
4. Vannia Raisha P A_20010140
5. Wildan Alief Sahdillah_20010144
6. Rozalia Shakila D F_20010148
7. Musfiroh_20010153
8. Usnawiyah_20010157
9. Ira Zakiyatul F_20010163

Next►
DEFINISI

FAKTOR

PRINSIP

KAITAN

KESIMPULAN
 DEFINISI

Medication safety practice (MSP)

Keselamatan pasien

Medication Error

◄Back
Medication safety practice (MSP) merupakan praktik
prosedur yang aman dalam pengobatan. Dengan MSP,
sistem pengobatan berjalan sesuai dengan prosedur, tujuan
yang jelas, serta dapat mencegah terjadinya medication
error, yang jika terjadi akan dapat menimbulkan kerugian
bagi pasien.

◄Back
Keselamatan pasien didefinisikan sebagai suatu upaya
untuk mencegah terjadinya bahaya atau cedera pada pasien
selama proses pengobatan. Secara umum keselamatan
pasien meliputi pencegahan kesalahan dan mengurangi
berbagai bahaya akibat kesalahan tersebut. Kesalahan
dapat dilakukan oleh anggota tim kesehatan dan dapat
terjadi setiap saat selama proses pelayanan kesehatan,
khususnya dalam pengobatan pasien. Kejadian medication
error merupakan salah satu ukuran pencapaian
keselamatan pasien

◄Back
Medication Error adalah setiap kejadian yang dapat
dihindari yang menyebabkan atau berakibat pada
pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan
pasien sementara obat berada dalam pengawasan tenaga
kesehatan atau pasien. Maka dari itu, perlunya pengetahuan
bagi kita sebagai calon perawat yang professional dalam
menghadapi tentang medikasi yang benar.

◄Back
Faktor penyebab dari Medication Error dapat berupa:
1. Komunikasi yang buruk, baik secara tertulis (dalam
resep) maupun secara lisan (antar pasien, dokter dan
pasien).
2. Sistem distribusi obat yang kurang mendukung (sistem
komputerisasi, sistem penyimpanan obat, dan lain
sebagainya).
3. Sumber daya manusia (kurang pengetahuan, pekerjaan
yang berlebihan).
4. Edukasi kepada pasien kurang.

5. Peran pasien dan keluarganya kurang.

◄Back
PENJELASAN PRINSIP 7 BENAR :

1) Benar Pasien Perawat memastikan klien dengan memeriksa gelang


identifikasi dan membedakan dua klien dengan nama yang sama.
2) Benar Obat Untuk menghindari kesalahan sebelum memberi obat
kepada pasien, label obat harus dibaca tiga kali, yaitu pertama saat
melihat botol atau kemasan obat, kedua saat sebelum
menuang/menghisap obat dan ketiga setelah menuang/menghisap obat.
3) Benar Dosis Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa
dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang
menulis resep ataau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika
perawat ragu ragu dalam perhitungan dosis mengenai rasio dan
proporsi maka dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh
perawat lain.

Next►
4) Benar Rute Perawat diharapkan mampu menilai kemampuan klien
untuk menelan obat sebelum memberikan obat obat per oral dan juga
memberikan obat obat pada tempat yang sesuai. Perawat juga harus
tetap bersama klien sampai obat oral telah ditelan. Pada pemberian
obat dengan rute parenteral maka dibutuhkan tehnik steril.
5) Benar Waktu Pemberian obat harus benar benar sesuai dengan
waktu yang diprogramkan karena berhubungan dengan kerja obat yang
dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6) Benar Dokumentasi Dalam hal terapi, setelah obat diberikan harus
didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan.
Bila pasien menolak meminum obatnya atau obat itu tidak dapat
diminum harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
7) Benar Informasi Perawat memberikan informasi yang benar
tentang obat untuk menghindari kesalahan dalam menerima obat,
memberikan informasi cara kerja dan efek samping obat yang
diberikan.

◄Back
Dikutip dari beberapa jurnal, yang berkaitan dengan
Medication Safety adalah sebagai berikut:

Leadership Beban Kerja

Proses Observasi
SPO (Standar
Pemberian Obat
Kepada Pasien Prosedur Operasional
Leadership
Pengetahuan yang dimiliki pimpinan atau atasan di setiap
ruang rawat inap yg sudah cukup paham mengenai prinsip
prinsip keselamatan pasien yang diterapkan di rumah sakit
“X”, begitu juga dengan peran dari atasan.

◄Back
Beban Kerja

Dari keterangan yang disampaikan para informan dalam


jurnal tsb, terlihat bahwa beban kerja yang dimiliki perawat
saat ini tidak berlebihan walaupun perawat masih
melakukan pekerjaan tambahan seperti pengambilan
sampel darah untuk laboratorium dan harus menurunkan
dan mengambil resep dari dokter ke bagian farmasi.

◄Back
Proses Observasi Pemberian Obat Kepada Pasien
Dari kegiatan observasi pada 12 orang perawat, kepada 32
orang pasien terlihat proses benar obat, benar dosis, benar
rute dan benar waktu sudah dilakukan dengan baik.

◄Back
SPO (Standar Prosedur Operasional)

Dari SPO yang diterapkan di rumah sakit “X” mengenai


pemberian obat terbagi ke dalam beberapa kategori sesuai
dengan cara pemberian obatnya, antara lain SPO
pemberian obat oral, SPO pemberian obat intravena, SPO
pemberian obat intramuscular, subcutan dan intracutan
serta juga SPO mengenai perhitungan dosis obat, namun
belum ada SPO khusus tentang proses 7 benar pemberian
obat. 

◄Back
KESIMPULAN
Dapat dipahami bahwa pengetahuan seorang perawat mengenai prinsip
medication safety sangat berpengaruh terhadap keselamatan pasien.
Karena, jika terjadi medication error yang dilakukan oleh seorang
perawat, akan memberikan dampak merugikan kepada pasien dan telah
melanggar prinsip etik Nonmaleficience.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa keperawatan yang akan
menjadi calon perawat yang professional harus meningkatkan
pengetahuan kita dan menerapkannya dengan baik pada saat turun ke
lapangan nanti.

◄Back

Anda mungkin juga menyukai