Disusun oleh :
Tri Astuti (0103520073)
Denis Alfian (0103520074)
Margaretha N. R. Lobemato (0103520075)
1) Hujan merupakan bunyi alam, bunyinya tik .. tik … tik … . Bunyi hujan terdengar
lemah.
3) Gunung meletus menghasilkan bunyi, bunyinya dwarr … Bunyi dari gunung meletus
tergolong kuat.
5) Pohon tertiup angin berbunyi, wuzz … bunyi dari angin terdengan panjang.
Gambar 1.5 Angin
B. Implementasi
Sebelum peserta didik mengenal bunyi musik yang terdapat di alam, peserta didik harus
terlebih dahulu mengobservasi dan mengidentifikasi bunyi alam apa saja yang ada di
lingkungan sekitar pesera didik. Bunyi-bunyi alam ini dapat diwujudkan melalui benda-benda
disekitar seperti suara meja, suara hembusan angin, suara langkah kaki, menghempaskan
pintu dan sebagainya. Selain itu juga banyak cara untuk memperoleh bunyi musik alam yang
dapat dibuat manusia. Suara burung dapat diperagakan dengan menyiulkan bibir sehingga
membentuk suara siulan burung, suara angin dapat diperagakan dengan menggunakan kipas
angin yang diputar.
Adapun alternatif lain dari guru untuk mengenalkan bunyi-bunyi dari alam yaitu
dengan menggunakan sarana pendukung. Penggunaan sara pendukung ini dapat membawa
siswa kedunia alam sekitar. Ada beberapa sarana pendukung yang diperlukan guru dalam
pelak-sanaan pembelajaran bunyi yang dihasilkan dari alam yaitu dengan perlengkapan
elektronik (tape recorder, CD/VCD play-er, televisi, dan lain-lain). Hal ini dapat membantu
guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dan membawa siswa untuk lebih memahami
terkait pembelajaran bunyi dari alam terlebih diasaat pandemi seperti ini.
Dari uraian tetang bagaimana contoh mengimplementasikan pembelajaran untuk
memperkenalkan tentang bunyi dari alam kepada peserta didik, tentunya guru juga harus
menggunakan pendekatan, metode dan model pembelajaran yang tepat sehingga
pembelajaran dapat berjalan terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran.