Seorang wanita usia 31 tahun datang ke RSGM Soelastri UMS datang dengan keluhan
sakit telinga saat menguap. Dokter gigi melakukan anamnesis, hasilnya pasien sering
mengunyah 1 sisi hanya sebelah kiri. Pada saat dokter gigi melakukan pemeriksaan objektif,
pasien diminta membuka mulut, terdengar suara ‘klek’ di area depan tragus dan kedua rahang
tidak dapat menutup kembali dengan sempurna, dengan opening mouth hanya 25 mm. Wanita
tadi merasakan nyeri di area telinga bagian kiri. Dokter gigi segera melakukan pemeriksaan
palpasi, hasilnya ketidaknormalan pergerakan mandibula hingga terjadi open lock jika pasien
membuka mulut terlalu lebar.
Untuk menunjang diagnosis, dokter gigi melakukan pemeriksaan MRI. Hasil
pemeriksaan MRI juga terlihat kondilus mandibula tidak mampu bertranslasi kembali ke
fossa glenoid. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter gigi melakukan tindakan invasif berupa
mandibula reposition.
Tegakkan diagnosis untuk kasus diatas, serta apakah tindakan yang harus dilakukan
segera oleh doker gigi.
Sumber:
(a) (b)
(a) Gambar MRI : posisi TMJ normal dalam kondisi closed mouth
Tugas :
Setelah membaca dan memahami isi skenario catatlah daftar istilah, masalah,
pertanyaan, dan kesimpulan sementara yang ada selama diskusi berjalan sesuai dengan
langkah seven jump
1. (55) apa diagnosis yang tepat pada scenario?
(03) pasien didiagnosa dengan dislokasi akut, karena dislokasi akut ini terjadi karena
akibat trauma atau reaksi distonik. Biasanya disebabkan oleh pembukaan mulut yang
berlebih, seperti menguap, anestesi umum, ekstraksi gigi, muntah, kejang
11. (55) apa yang dimaksud dengan tindakan invasive berupa mandibula reposition dan
bagaimana tata laksananya?
13. (03) jelaskan bagaimana posisi normal rahang tertutup dan terbuka!
(38) posisi normal pada saat rahang tertutup adalah processus kondilaris terletak tepat di
fossa mandibular, sedangkan saat terbuka processus kondilaris bergerak ke anterior
melewati lengkung eminentia articularis hingga mencapai titik tertinggi dari eminentia
articularis bersamaan dengan pergerakn diskus articularis
14. (54) apa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dalam diagnose dislokasi
TMJ?
(20) dislokasi TMJ dapat memerlukan pemeriksaan penunjang seperti radiografi
panoramic, atau ortho panthomography (OPG), CT-Scan dan cone beam computed
tomography (CBCT). Pemeriksaan ini utamanya bertujuan untuk evaluasi integritas
TMJ. MRI dapat dipertimbangkan pada dislokasi TMJ kronis atau yang mengalami
komplikasi seperti nekrosis sistemik
15. (21) apa saja gejala klinis dari kelainan sendi temporomandibular?
(04) gejala klinis sendi rahang dapat beragam, yakni:
- kesulitan mengunyah
- sakit gigi
- sakit kepala
- sakit area wajah
- bunyi sendi
- telinga berdenging atau tininitus aurium
- sakit area sendi
- membuka mulut yang terbatas
- rahang yang mudah terkunci
- adanya defiasi maupun defleksi gerakan rahang
16. (20) bagaimana cara pemeriksaan TMJ?
(54) pemeriksaan TMJ dengan inspeksi mengamati kondilus dengan rahang terbuka,
terlihat Gerakan yang berlebihan. Secara digital pasien dibelakang pasien arah jam 12
menmpatkan ujung jari tengah dan telunjung atau bimanual pada kondilus depan bawah
tragus dan meminta pasien untuk membuka dan menutup mulut lalu dirasakan adanya
gerakan yang tidak teratur atu kasar. Secar auskultatif dengan mendengarkan pasien
melakukan gerakan gerakan pada diskus atau ligament sendi
LEARNING OBJECTIVE
1. (21) bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada kasus di scenario?
2. (55) apa yang dimaksud dengan tindakan invasive berupa mandibula reposition dan
bagaimana tata laksananya?
3. Sebutkan faktor etiologi dari kelainan TMJ!
4. Sebutkan macam kelainan TMJ dan tata laksananya!
5. Mengapa pengunayah satu sisi dapan menyebabkan dislokasi TMJ unilateral?
6. Sebutkan etiologi pengunyahan satu sisi!
7. Edukasi apa untuk mencegah terjadi dislokasi TMJ?