Anda di halaman 1dari 8

Dental Emergency

Reduksi Reposisi Mandibula

drg. Erdananda Haryosuwandito

A. Metode Penyajian

Penyampaian materi, diskusi, dan kuis di kelas dengan tatap muka selama 50

menit.

B. Luaran Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan untuk materi ini, diharapkan mahasiswa

mampu :

1. Memahami tentang etiologi Dislokasi Mandibula

2. Memahami penanganan reduksi mandibula

3. Memahami penanganan pasca reduksi mandibula

C. Materi

Definisi Dislokasi Mandibula

Dislokasi temporomandibula merupakan salah satu gangguan sendi

temporomandibula yang paling dini digambarkan dalam literatur. Pada abad ke-

5 SM, Hippocrates menggambarkan kondisi dan penatalaksanaan kasus ini.

Kasus ini merupakan pergerakan kedepan yang eksesif dari kondilus, sehingga

1
kondilus bergeser ke anterior eminensia artikularis dan terfiksasi karena spasme

otot-otot pengunyahan.

Dislokasi harus direduksi secepat mungkin sebelum terjadi spasme otot

yang berat. Reduksi dapat dilakukan secara manual dengan menekan mandibula

ke bawah untuk menarik otot levator dan selanjutnya ke belakang untuk

meletakkan kembali kondilus di dalam fosa.

Dislokasi TMJ atau dislokasi mandibula adalah pergeseran condylus dari

lokasinya yang normal di fossa mandibularis.

Klasifikasi dan Etiologi

Terdapat berbagai jenis dislokasi yang dapat terjadi melalui mekanisme

traumatik atau nontraumatik.

Jenis dislokasi dibedakan berdasarkan letak condylus relatif terhadap fossa

articularis tulang temporal:

 Dislokasi anterior

Pada dislokasi tipe ini terjadi perubahan posisi condylus menjadi

anterior terhadap fossa articularis tulang temporal. Dislokasi anterior

biasanya terjadi akibat interupsi pada sekuens normal kontraksi otot

saat mulut tertutup setelah membuka dengan ekstrim. Muskulus

masseter dan temporalis mengangkat mandibula sebelum muskulus

pterygoid lateral berelaksasi, mengakibatkan condylus mandibularis

tertarik ke anterior ke tonjolan tulang dan keluar dari fossa

2
temporalis. Spasme muskulus masseter, temporalis, dan pterygoid

menyebabkan trismus dan menahan condylus tidak dapat kembali ke

fossa temporalis. Dislokasi jenis ini dapat unilateral atau bilateral.

Dislokasi tersebut dibedakan menjadi akut, kronik rekuren, atau

kronik.

 Dislokasi Posterior

Dislokasi posterior biasanya terjadi akibat trauma fisik langsung

pada dagu. Condylus mandibularis tertekan ke posterior ke arah

mastoid. Jejas pada meatus acusticus externum akibat condylus dapat

terjadi pada dislokasi tipe ini.

 Dislokasi Superior

Dislokasi superior terjadi akibat trauma fisik langsung pada mulut

yang sedang berada dalam posisi terbuka. Sudut mandibula pada

posisi ini menjadi predisposisi pergeseran condylus ke arah superior

dan dapat mengakibatkan kelumpuhan nervus fasialis, kontusio

serebri, atau gangguan pendengaran.

 Dislokasi Lateral

Dislokasi lateral biasanya terkait dengan fraktur mandibula.

Condylus bergeser ke arah lateral dan superior serta sering dapat

dipalpasi pada permukaan temporal kepala.

3
Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan ini tergantung pada lamanya dislokasi, apakah

terjadinya bersamaan dengan suatu fraktur dan dislokasinya bilateral atau

unilateral.

1. Dislokasi Unilateral

Mandibula miring dan pada bagian yang terkena lebih kebawah

posisinya, biasanya disertai pembengkakan, lunak jika ditekan serta

dengan palpasi kelainannya terjadi di sekitar sendi TMJ. Gigi-gigi

tidak dapat dioklusikan, baik secara pasif maupun aktif.

Gambar 1. Dislokasi Bilateral Sendi Temporo-Mandibula

2. Dislokasi Bilateral

4
Jika dislokasi terjadi pada kedua condylus mandibula, pasien akan

terlihat prognati dan terdapat pembengkakan bilateral serta lunak

jika ditekan pada kedua sisi TMJ. Gigi-gigi tidak dapat dioklusikan

baik aktif maupun pasif, karena adanya hambatan mekanis.

Biasanya spasme otot masetter bilateral dapat teraba. Pada keadaan

yang disertai dengan fraktur pada basis condylus, akan

menyebabkan mandibula meluncur ke depan, dan akan

menyebabkan rasa sakit yang lebih hebat disbanding dengan

dislokasi yang biasa.

Gambar 2. Dislokasi Unilateral Sendi Temporo-Mandibula

Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah

5
a. Observasi

 Postur kepala saat menghadap ke depan (dapat menunjukkan dislokasi

kondilus posterior)

 Maloklusi rahang, gigi abnormal, dan gigi yang copot

 Ketegangan otot atau spasme otot leher ipsilateral

b. Pemeriksaan

 Rentang gerakan sendi. Pemeriksa memeriksa pembukaan dan

penutupan rahang serta deviasi lateral bilateral. Rentang normal

gerakan untuk pembukaan mulut adalah 5 cm dan gerakan lateral

mandibula adalah 1 cm. Pasien sering mengurangi pembukaan mulut.

 Palpasi: Palpasi terbaik TMJ adalah lateral sebagai lekukan tepat di

bawah sudut zigomatikum, 1-2 cm di depan tragus. Aspek posterior

sendi dipalpasi melalui kanal auditori eksternal. Sendi sebaiknya

dipalpasi baik pada posisi terbuka maupun tertutup dan baik lateral

maupun posterior. Saat palpasi, pemeriksa sebaiknya merasakan

spasme otot, konsistensi otot atau sendi, dan bunti sendi. Otot yang

dipalpasi sebagai bagian dari pemeriksaan TMJ lengkap yaitu

masseter, temporalis, pterygoid medial, pterygoid lateral, dan

sternokleidomastoid. Pada disfungsi dan nyeri miofasial terisolasi,

‘klik’ dan ‘kelembutan’ sendi bisanya tidak ditemukan.

6
Teknik reduksi reposisi mandibula

1. Metode klasik (Hypocrates)

2. Recumbent approach (Gottlieb method, 1952)

3. Wrist pivot method (2004)

4. Ipsilateral approach

5. Johnson’s method (W.Basil johnson 1958)

6. Gag reflex method (Awang,1987)

Setelah dilakukan tindakan reduksi dapat dilakukan pemasangan

bandage untuk membatasi gerakan mandibula agar tdak terjadi pengulangan

dislokasi

Macam pemasangan badange

1. Barton Sling

2. Barton Sling Modification ( Tooth Ache Bandage)

3. Four Tailed Bandage

7
D. SUMBER BACAAN YANG DISARANKAN

1. Fragiskos FD. 2007. Oral Surgery. Germany: Springer.

2. Pedersen GW. 2003. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terjemahan).

Jakarta: Penerbit EGC

3. Balaji, S.M., 2018, Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery, 3rd ed,

Elsevier, New Delhi

Anda mungkin juga menyukai