Anda di halaman 1dari 39

Kuliah

23 Juli 2016
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri
Dislokasi
Sendi Temporo Mandibula
(Temporo Mandibular Joint)

Eddy Hermanto, drg., M.Kes., Sp.


BM
Pendahuluan
• Hippocrates pada abad ke-5 SM telah
menggambarkan kondisi ini dan perawatannya
• TMJ mempunyai kemampuan untuk bergerak
luas, pada umumnya dislokasi terbatas dalam
arah anterior
• Daya sangat keras sehingga menyebabkan
fraktur tulang temporal
• Dislokasi ke lateral terjadi dihubungkan dengan
fraktur kontralateral pada leher prosesus
kondiloideus
Epidemiologi

• Dislokasi rekuren, jarang terjadi

• Boering, insidensi sekitar 1.8% dalam suatu


populasi 400 pasien dengan gangguan TMJ
simptomatik

• Jarang pada bagian gawat darurat, 37 kasus pada


periode 7 tahun, dengan 100.000 kasus
emergensi per tahun.
• Dislokasi anterior paling sering, dislokasi
anterior bilateral (89,6%).

• Penyebab Nontraumatik

• Dislokasi akut (47,9%), dislokasi kronik (30,2%),


dan dislokasi kronik rekuren (21,9%).

• Penyebab menguap terlalu lebar (45,8%),


kecelakaan lalu lintas (13,5%)
! Dislokasi akut membutuhkan reposisi manual
mandibula segera untuk mencegah terjadinya
spasme otot yang progresif
Anatomi
Definisi
Terminologi
• Hipermobiliti, dislokasi akut, dislokasi ’long-
standing’, dislokasi rekuren dan dislokasi
habitual

• Subluksasi kondilus ke anterior eminensia tidak


menyeluruh (incomplete ; partial dislocation) dan
terjadi reduksi spontan.
• Dislokasi TMJ atau dislokasi mandibula :
Pergeseran condylus dari lokasinya yang normal
di fossa Glenoidalis

• Dislokasi, kondilus bergeser ke anterior


eminensia artikularis dan terfiksasi karena
spasme otot-otot pengunyahan
• Dislokasi dapat terjadi unilateral atau bilateral

• Akut :
Pergeseran kondilus ke anterior eminensia artikularis
dan terpisah seluruhnya dari permukaan artikulasi serta
terkunci pada posisi tersebut
Sering dan terjadi spontan setelah suatu trauma atau
berkaitan dengan psikis

• Kronik : rekuren, habitual dan menetap lama (‘long


standing’).
Klasifikasi
• Letak condylus terhadap fossa :
• Dislokasi anterior
Posisi condylus anterior terhadap fossa
Akibat kontraksi otot saat mulut tertutup setelah
membuka dengan ekstrim.
M. Masseter dan temporalis mengangkat mandibula, M.
Pterygoid lateral belum relaksasi,
Condylus tertarik ke anterior

• Dislokasi Posterior
Akibat trauma fisik langsung pada dagu
Condylus tertekan ke posterior ke arah mastoid.
Jejas pada meatus acusticus externum
• Dislokasi Superior
Akibat trauma fisik langsung pada mulut sedang terbuka
Posisi angulus mandibula faktor predisposisi
Kelumpuhan nervus fasialis
Kontusio serebri
Gangguan pendengaran

• Dislokasi Lateral
Terkait dengan fraktur mandibula
Condylus bergeser ke arah lateral dan superior
Dapat dipalpasi pada permukaan temporal kepala
Faktor Risiko

• Faktor risiko dislokasi TMJ, antara lain:

- Fossa mandibularis yang dangkal


- Condylus yang kurang berkembang sempurna
- Ligamen TMJ yang longgar
- Penyakit jaringan ikat, misalnya sindrom Marfan,
sindrom Ehlers-Danlos
• Faktor predisposisi : Kelemahan ligamen, kapsul
dan kelainan otot.

• Kapsul dan ligamen yang kendor dapat terjadi dari


penyembuhan yang tidak adekuat setelah trauma,
hipermobiliti dan dari penyakit sendi degeneratif.

• Kelainan oklusal dan hilangnya dimensi vertikal


dapat menimbulkan kelemahan dan terjadinya
dislokasi rekuren.

• Trias kelemahan ligamen dan kapsuler : erosi


eminensia, menurunnya ketinggian eminensia dan
trauma
Etiologi
• Akut : membuka mulut yang berlibihan
(excessive opening) menguap, muntah, tertawa,
menyanyi, perawatan dental atau usaha-usaha
mastikasi yang kuat

• Rekuren kronik : dapat terjadi pada penderita


epilepsi
Diagnosis
• Anamnesis
Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit.
Sebab dan onset dislokasi.
Dislokasi spontan nontrauma terjadi dalam arah
anterior.
Dislokasi anterior akut, terjadi pertama kali spontan dan
traumatik.
Dislokasi anterior sangat sering dan harus dibedakan dari
dislokasi dalam arah lain yang disertai dengan fraktur.
Riwayat masa lalu kelemahan sendi setempat, internal
derangement, mempengaruhi hasil perawatan
Kejadian dislokasi dapat manifestasi dari gangguan psikis.
Pemeriksaan Fisik

a. Observasi
• Postur kepala saat menghadap ke depan (dapat
menunjukkan dislokasi kondilus posterior)
• Maloklusi rahang, gigi abnormal, dan gigi yang
tanggal
• Ketegangan otot atau spasme otot leher ipsilateral
b. Pemeriksaan

Buka-tutup rahang serta deviasi lateral bilateral.


Rentang normal buka mulut 5 cm, gerakan
lateral adalah 1 cm.

Palpasi terbaik TMJ adalah lateral sebagai


lekukan tepat di bawah sudut zigomatikum, 1-2
cm di depan tragus.

Aspek posterior sendi dipalpasi melalui kanal


auditori eksternal.
• Dipalpasi baik pada posisi terbuka maupun
tertutup dan baik lateral maupun posterior.

• Saat palpasi, merasakan spasme otot, konsistensi


otot atau sendi, dan bunti sendi.

• Otot yang dipalpasi sebagai bagian dari


pemeriksaan TMJ lengkap yaitu masseter,
temporalis, pterygoid medial, pterygoid lateral,
dan sternokleidomastoid.
klinis
• Tidak mampu menutup mulut
• Hipersalivasi / Excessive salivation
• Sakit
• Spasme otot
c. Penunjang
Radiografi
CT Scan
IMR
Radiografis
• Prosesus kondiloideus melewati (terletak di sebelah
anterior ) eminentia artikularis
Penatalaksanaan
• Dislokasi direduksi secepat mungkin sebelum
terjadi spasme otot.

• Reduksi dapat dilakukan secara manual dengan


menekan mandibula ke bawah untuk menarik
otot dan selanjutnya ke belakang untuk
meletakkan kembali kondilus di dalam fosa.

• Prosedur ini dapat dilakukan tanpa


membutuhkan anestesi jika dilakukan
secepatnya.
• Terdapat spasme otot yang berat karena
keterlambatan mereduksi, bantuan anestesi
lokal yang disuntik kedalam sendi dan otot
pterigoid lateral, atau dengan pemberian
diazepam intravena untuk menghilangkan
spasme otot dan mengurangi nyeri.
• Anestesi umum jika cara sebelumnya tidak efektif,
digunakan untuk mendapatkan relaksasi yang memadai,
antracurium 0,3-0,5 mg/ kg BB.
Paska penatalaksanaan

• Setelah reduksi, diimobilisasi selama beberapa


hari dengan head-chin strap / head bandage
atau fiksasi intermaksila.
• Tujuan agar kapsul mempunyai kesempatan
untuk mengadakan perbaikan dan penyesuaian
kembali keseimbangan otot serta mencegah
dislokasi terjadi kembali disebabkan kapsul yang
masih kendor.
• Kondisi dislokasi karena kapsul yang longgar,
kecenderungan berulang,, perawatan yang lebih definitif
menjadi indikasi .

• Penatalaksanaan dengan cara bedah dapat diindikasi

• Lima metode dasar bedah untuk perawatan dislokasi


mandibula rekuren:
1. Mengencangkan mekanis kapsul.
2. Mengikat bagian sendi atau mandibula ke struktur
yang terfiksasi.
3. Membuat hambatan mekanis pada jalur kondilus.
4. Menghilangkan hambatan jalur kondilus.
5. Mengurangi tarikan otot.
• Miotomi Pterigoideus Lateral
• Meletakkan Posisi Diskus di Anterior Kondilus
• Eminektomi
• Prosedur Blocking
• Augmentasi Kombinasi
• Eminoplasti dengan miniplate
• Penjahitan diskus di anterior kondilus untuk menghambat
translasi dalam prosedur Konjetzny

• Osteotomi oblik arkus zigomatikus menurut Gosserez dan


Dautrey. Segmen tulang yang diturunkan ditahan medial
dengan tuberkulum artikular
Station 2 BM

Pasien wanita 27 tahun datang ke RSGM untuk


pengambilan gigi 38 impaksi kelas 1 A mesioangular.
Kondisi pasien sangat takut pembedahan. KU baik tidak
ada riwayat penyakit sistemik. Setelah irigasi, pasien
tidak dapat menutup mulut/ rahangnya terkunci.
1. Diagnosis dan gejala klinis
2. Penyebab
3. Penatalaksanaan
4. Instruksi
• Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke RSGM dengan
keluhan tidak bisa menutup mulut setelah menguap tadi pagi.
Anamnesis: 2 jam yang lalu ketika pasien menguap lebar, tiba-
tiba ia tidak dapat menutup kembali mulutny dan terasa
nyeri. Pemeeriksaan ekstra oral: tonjol sendi mandibula tidak
teraba. Pemeriksaan intra oral: hanya gigi bagian posterior
yang berkontak. Diagnosis yang ditegakkan adalah dislokasi
sendi mandibula. Bagian tulang manakah yang mengalami
perubahan posisi?

A. Fosa mandibularis D. Prosesus koronoideus


B. Prosesus alveolaris E. Prosesus kondiloideus
C. Insisura mandibularis
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai