maksila yang terbuka. Didefenisikan sebagai dislokasi parsial TMJ selama kondil melewati diskus anterior. Subluksasi dapat terjadi akibat trauma akut atau setelah kejang-kejanga dan juga dihubungkan dengan penyakit sistemik seperti Sindrom Enler Danlos dan penyakit Farkinson.
Ehlers-Danlos syndrome, Marfan syndrome Penyebab lainnya : kerusakan internal, disinkoroni fungsi otot, kerusakan intra artikular kontralteral, kehilangan dimensi vertical, gangguan oklusal Psikogenik : dislokasi habitual, tardive dyskinesia Diinduksi obat: phenothiazines
Reduksi dislokasi mandibula seharusnya
dilakukan cepat sebelum terjadi kejang otot yang memperparah atau membuta prosedur ini menjadi lebih sulit. Reduksi dilakukan dengan menekan mandibula ke bawah dan belakang dan kemudian mengembalikan kondil ke dalam fossa glenoid. Kasus akut ini dapat dilakukan tanpa anastesi. pada kasus dislokasi kronis yang panjang, penggunaan relaksan otot dan analgetik diperlukan. Jika reduksi tidak dapat dicapai, dilakukan anastesi umum. Setelah reduksi mandibula harus diimobilisasi selama beberapa hari untuk perbaikan kapsul, istirahat otot dan mencegah rekurensi.
manipulasi mandibula bimanual pada arah ke posterior dan bawah untuk melepaskan kondil dari posisi open locked di posterior eminence artikular
Pada kasus kerusakan persendian yang
parah, pengetatan secara mekanik dapat diindikasikan. Prosedurnya meliputi merapatkan kondil ke struktur yang cekat untuk menjaga posisinya di dalam fossa glenoid. Beberapa peneliti menyarankan pembuatan pengganjal dengan mengubah sedikit diskus artikular. Target rosedurnya berupa penurunan tekanan otot agar lebih efektif.
plikasi kapsular. Kapsul lateral terbuka diinsisi
(A) dan dijahit dibaliknya (B) untuk mempererat dan memperbaiki gerakan kapsular.
Prosedur ini bertujuan membatasi
pergerakan mandibula. Pegangkatan jaringan yang menutupi kapsul (Gambar 5211) merupakan metode yang relative sederhana untuk megurangi kerusakan ini dan ulasannya oleh MacFarlane menghasilkan hasil yang baik.
Cangkok tulang dan kartilago (cranial, iliak kres,
rib dan tibial) telah digunakan untuk tujuan ini. Materal non autogen juga pernah ditanamkan pada diskus artikular. Pada tahun 1943 LeClerc dan Girald menjelaskan sebuah prosedur pemindahan inferior arkus zigomatik untuk mencegah translasi (Gambar 52-12).68 akses didapatkan melalui insisi preaurikular dan diseksi arkus zigomatik dilakukan. Osteotomi ke belakang bawah dan ke depan kemudian dilakukan agar rahang berpindah ke inferior. Chorregros dkk melaporkan kesuksesan yang baik menggunakan teknik ini pada 36 pasien dengan dislokasi kronis dan rekuren.
Prosedur LeCrec A. potongan oblik me/ggunakan bur fisur
dibuat anterior sampai eminens artikular untuk mengurangi frekuensi dislokasi kondil dengan obstruksi arah gerakan kondil. B. Segmen osteotom eminens artikular dibuat untuk menutupi bagian yang lain. Diadaptasi dari Rotskoff KS.
Prosedur eminektomi pertama kali diperkenalkan
oleh Myrhaug pada tahun 1951 sebagai perawatan kronis dan dislokasi habitual kondil. 69 eminektomi bukaan standar menjelaskan penggunaan artroskop untuk tujuan inipada berbagai literature. 70 baik prosedur yang melibatkan doraemon pengangkatan sebagian tuberkel artikular dan eminence membuat kondil bisa bergerak bebas. Mengenai pengguaaan prosedur eminektomi seperti berikut : hipermobiliti sedi dengan kerusakan yang berlanjut sampai jaringan sekitarnya; signifikan dan sering terganggu oleh suara TMJ (kliking dan krepitasi) dengan fungsi; potensi untuk kerusakan nervus wajah; dislokasi rekuren; dan paparan lobus temporal (variasi anatomic).
Jika hiperaktifitas otot dihubungkan dengan
dislokasi rekuren kronis, pengangkatan otot lateral pterigoid (myotomi lateral pterigoid) merupakan perawatan yang efektif. Bowman melaporkan kesuksean yang baik dengan prosedur ini,74 tapi penelitian pada hewan menunjukkan aktifitas lateral pterygoid elektromyografik kembali ke awalnya setelah beberpa bulan prosedur ini.75 akan tetapi efektifitas jangka panjang sering dihadapakan kepada prosedur ini bisa memperparah terbentuknya jringan parut sampai bagian kapsul sehingga memperparah ekskursi kondil.
Injeksi toksin botulinum tipe A ke dalam otot
pterygoideus lateralis juga telah telah dianjurkan sebagai perawatan dislokasi kronis dan rekuren mandibula Ziegler dkk telah melihat 21 pasien yang dirawat dengan cara ini. Suntikan diberikan secara 3-bulan dan hanya 2 dari 21 pasien yang menderita dislokasi lanjut. Tidak ada efek samping yang merugikan yang dilaporkan. Toksin botulinum tipe A memiliki ketahanan selama 1 minggu, dan durasi kerjanya antara 2 sampai 3 bulan. Suntikan tidak boleh dilakukan lebih sering dari 12 minggu untuk menghindari perkembangan antibodi. Dosis suntikan antara 10 dan 50 U sampai otot yang ditargetkan tercapai.
Clark telah membahas penggunaan botulinum
untuk perawatann mandibula gangguan motorik, seperti untuk perawatan kejang otot dan dilihat potensi efek samping perawatan ini.78 Meskipun efek samping lokal tidak sering terjadi dua masalah yang paling umum yang dijumpai adalah perubahan dalam konsistensi saliva dan kesulitan menelan, berbicara, dan pergerakan otot-otot wajah. komplikasi yang lebih umum dilaporkan pterygoideus lateral, palatum lunak, dan masuknya lidah dan semua tergantung dosisnya.
Faktor etiologi dihubungkan dengan hipo dan
hipermobiliti yang dijelaskan; pemahaman akan etiologi tiap kasus sangat diperlukan untuk mencarikan perawatan yang tepat. Perbaikan teknik foto seperti CT 3 dimensi dapat berguna untuk menunjang riwayat dan pemeriksaan klinis. Pada kasus ankilosis luas dan sifat masalah sebaiknya dilihat dengan CT Scan. Perubahan anatomi dan besar tulang dapat diukur sebelum dilakukan bedah. Setelah bedah kesuksesan jangka panjang perawatan ankilosisi memerlukan program terapi fisik yang agresif dan kunjungan berkelanjutan. Hipermobiliti (baik subluksasi dan dislokasi) sama telah dibahas. Selanjutnya, pemahaman akan faktor penyebab ( kerusakan ligament, kedalaman eminensia, hiperaktifitas otot) membantu menfokuskan rencana perawatan dan meminimalkan rekurensi.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis