Latar Belakang
Sendi Temporo Mandibular sendi yang paling kompleks Dapat bergerak ke segala arah, (atas, bawah, ke samping kanan dan kiri, memutar untuk dapat mengunyah makanan). Banyak kelainan dapat timbul pada temporomandibular joint (TMJ) kelainan tsb hampir memiliki ciri ciri sama Biasanya sakit yang dirasakan tidak di daerah TMJ atau rahang, tetapi sakit kepala, pegal pada bahu, dan sebagainya (rasa sakit tidak langsung) Menyebabkan pasien sering tidak mengetahui penyakit yang dialaminya.
Deskripsi Topik
Seorang anak perempuan berusia 18 tahun datang ke rumah sakit gigi dan mulut pendidikan (RSGMP) dengan keluhan mulut tidak dapat dibuka dengan benas (kaku), ukuran rahang kecil. Menurut pasien ketika berumur 6 tahun pernah mengalami kecelakaan di daerah wajah. Hasil pemeriksaan ekstra oral diperoleh mulut dan rahang lebih kecil dari normal, pada pemeriksaan intraoral pembukaan rahang terbatas. Tidak dijumpai adanya tanda-tanda infeksi pada pasien tersebut. Pasien kemudian dilakukan rntgen foto di daerah TMJ.
Ada banyak gangguan pada TMJ yang disebabkan oleh banyak etiologi. Contohnya:
Ankylosis Tulang dan fibrous Trismus Disfungsi Sendi TMJ Arthritis Pyogenik Akut dan Arthritis Rhematoid Kronis Clicking Dislokasi Mandibula, dll.
Etiologi dari ganguan TMJ juga dipengaruhi dari beberapa hal, yaitu:
Faktor Umum : Trauma, terlalu lama membuka mulut, kerusakan otot. Faktor Oklusal : Kehilangan gigi posterior Faktor Psikologi : Emosi dan stress Faktor Predisposisi : kondisi anatomi TMJ, jenis maloklusi, perawatan gigi dan proses pencabutan gigi, serta penyakit sistemik yang menyertainya. Aktifitas parafungsi.
Menurut kasus
Dapat didiagnosa bahwa anak usia 18 tahun tersebut mengalami Ankilosis Tulang. Hasil anamnesis pasien pernah mengalami kecelakaan pada umur 6 tahun. Dari terbatasnya membuka rahang pada pasien, dapat dilihat bahwa rahang pasien semakin mengecil
Intracapsular : infective arthritis, juvenile arthritis, arthritis traumatik, fraktur intracapsularcondylar Pericapsular : irradiation, dislocation, condylar neck fracture, infection and inflamation Muscular : TMJ dysfunction syndrome, myalgia (bruxism), haematoma, tetanus. Others : oral submucous fibrosis, systemic sklerosis, zigomatic and maxillary fracture, drugs, cranofacial anomalies.
Mikrognasi
Bird face
MICROGNATHIA
(BIRD FACE)
Gerakan membuka
Dipengaruhi oleh M. Pterygoideus Externus, M. Mylohyoid, M. Geniohyoid, M. Digastrikus. Kedua kondilus ditarik ke depan oleh M. Pterygoideus Externus Dibantu oleh otot otot suprahyoid dan infrahyoid.
Gerakan menutup
Dipengaruhi oleh M. Temporalis, M. Masseter, M. Pterygoideus Internus. Mandibula ditarik ke atas sehingga gigi-geligi kembali beroklusi. Gerakan ini dibantu oleh otot tersebut.
Gerakan ke depan
Dibantu oleh M. Pterygoideus Externus dan M. Temporalis M. Pterygoideus Externus dibantu oleh serabut serabut anterior untuk menarik kondilus ke depan M. Temporalis menarik ke atas dengan tumpahan pada prossesus koronoideus.
Gerakan lateral
Gerakan ini bersifat asimetris dimana kondilus kanan dan kiri memiliki gerakan yang berbeda. Dipengaruhi oleh M. Pterygoideus Externus kiri yang akan berkontraksi sendiri lalu M. Pterygoidus Externus kanan dan otot otot
Gerakan retrusi
Gerakan ini merupakan kebalikan dari pergerakan protrusi. Rahang tertarik kembali ke belakang akibat
GAMBARAN RADIOLOGI
GAMBARAN RADIOLOGI
Panoramic Biasanya memberikan gambaran radiologi yang menyeluruh pada semua gigi-geligi. Foto panoramic TMJ tidak terlalu jelas tidak terlalu akurat untuk mendeteksi kelainan TMJ.
GAMBARAN RADIOLOGI
Tomografi Tomografi digunakan untuk mengevaluasi posisi kondil pada fossa glenoid. Lebih terpercaya daripada panoramic. Kerugian yang paling besar adalah kurangnya visualisasi jaringan lunak sendi temporomandibular, juga pada radiography biasa, royeksi biasa dan panoramik.
GAMBARAN RADIOLOGI
Arthrography Merupakan satu-satunya metode yang tersedia untuk melihat hubungan sebenar antara diskus dan kondil (visualisasi). Sangat penting untuk penegakkan diagnosis pada kelainan internal yang terjadi.
GAMBARAN RADIOLOGI
CT (Computer Tomography) Keakuratan dari penentuan dislokasi diskus jika menggunakan CT hanya sekitar 40%-67% dalam studi material spesimen autopsi CT bukanlah metode yang baik untuk mendiagnosa kelainan sendi temporomandibular.
GAMBARAN RADIOLOGI
MRI Keakuratan MRI mengevaluasi perubahan osseus pada penelitian terhadap spesimen autopsi adalah 60% sampai 100% Keakuratan mengevaluasi dislokasi diskus adalah 73% sampai 95% MRI adalah metode terbaik untuk pencitraan jaringan keras dan jaringan lunak sendi temporomandibular.
KESIMPULAN
Banyak penyebab kelainan pada TMJ Dapat dipastikan dengan menggunakan radiografi seperti MRI, ataupun Tomografi. Beberapa otot yang mempengaruhi pergerakan dari TMJ seperti M. Temporalis, M. Pterygoideus Externus dan Internus, dll.
Daftar Pustaka
Lukman D. Dasar Dasar Radiologi Dalam Ilmu Kedokteran Gigi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Widya Medika, 1995. J. Short Marjorie. Head, Neck and Dental Anatomy. Edisi 3. Canada, 2002. Peters RA, Gross SG. Clinical Management Of Temporo Mandibular Disorder and Orofacial Pain. USA: