Anda di halaman 1dari 36

TYPHOID FEVER

(studi kasus 3)

Siska Hermawati
201210410311184
Kelas A
Penyakit bakteri, yang disebabkan oleh Salmonella typhi.

Apa itu demam tifoid?


Gejala 1-3 minggu setelah paparan, kemungkinan ringan atau berat.
Antaralain:
demam tinggi, malaise, sakit kepala, sembelit atau diare, bintik-
bintik di dada, dan pembesaran limpa dan hati.

WHO, 2015
banyak terdapat di :
 kotoran,
 tinja manusia
 bakteri gram negatif,  makanan atau
 bersifat aerobik, minuman yang terkena
Salmonella Typhi  bergerak dengan
kuman yang di bawa
oleh lalat
rambut getar,
 tidak berspora.

Bagaimana Etiologinya?

Bakteri S. typhi
Patofisiologi Feses,
Fomitus (muntah),

Fly (lalat),
Food (makanan), 5F
Fingers (jari tangan / kuku),
Manifestasi klinik
• Demam
• Sakit kepala
• Nyeri abdomen
• Gangguan gastrointestinal
• Anorexia
• Mual
• Muntah
• Obstipasi atau diare
• Perasaan tidak enak di perut
• Pembengkakan di hati dan limpa
Pemeriksaan penunjang
1. Kultur darah
2. Uji Widal
3. SGOT dan SGPT (seringkali meningkat tetapi
dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid)
STUDI KASUS
Data Pasien
• Inisial pasien : Tn. M
• Umur : 31 tahun
• Alamat : -
• Keluhan utama : Diare ± 7 hari sebelum MRS, cair, berlendir tetapi tidak
berdarah, pasien mengalami mual dan muntah 1 x sehari, nafsu makan menurun
• Diagnosis: Typhoid Febris + Gastroenteritis Dehidrasi Sedang
• Riwayat penyakit, pengobatan, : Pernah mengalami sakit liver pada tahun 2003 dan
hipertensi

Obat Dosis / Frekuensi Indikasi


Captopril 25 mg 3 x 1 tablet Untuk terapi hipertensi

Lasix® (Furosemid) 1 x ¼ tablet Untuk terapi hipertensi

• Alergi, tinggi badan dan berat badan : -


• Merokok / alkohol : -
• Kepatuhan :-
• Tanggal masuk RS : 11 Desember 2010
• Tanggal keluar RS : 15 Desember 2010
STUDI KASUS (S-O-A-P)
 DIAGNOSIS :

TYPHOID FEBRIS + GASTROENTERITIS DEHIDRASI SEDANG


(S) SUBJECTIVE
• diare ± 7 hari sebelum MRS, cair, berlendir
tetapi tidak berdarah,
• mual dan muntah 1 x sehari, nafsu makan
menurun
(O) Objective
TANGGAL
DATA KLINIK NILAI NORMAL
11/12 12/12 13/12 14/12 15/12
Tekanan darah 120/ 80 mmHg 120/ 80 140/ 80 130/ 90 140/ 90 KRS
Nadi 80 – 100 x/ mnt 88 88 88 88  
RR 16 – 22 x/ mnt 18 18 18 18  
Suhu 36-37 ± 0,50C 36,7 36,7 36,5 37,3  
Pusing Negatif   +      
Diare Negatif 4x +      
Mual dan muntah Negatif   +   +  
Nyeri perut Negatif +   +  
Panas Negatif      
Mules Negatif   +   +  
Kembung Negatif   + +    
Menggigil Negatif       +  
Susah BAB Negatif       +  
TANGGAL
DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL
11/12 12/12 13/12

Pemeriksaan serum:        

Kreatinin 0,6 – 1,1 mg/ dL   0,67  

BUN 5 – 25 mg/ dL   23,7  

Pemeriksaan gula darah:        

GDA < 120 mg/ dL 103    

GDP 70 – 105 mg/ dL   75  

GD 2JPP < 140 mg/ dL   127  

Profil liver :        

SGOT ≤ 35 U/ L 36    

SGPT ≤ 45 U/ L 40    

Darah lengkap :        

WBC 4,0 – 11.103/mm3 6,8.103   13,7. 103

RBC 3,8 – 5,3.106/ μL 6,88.106   6,55. 106

Hb 12 – 18 g/ dL 16,1   15,4

PLT 150 – 400.103/mm3 260.103   287.103

HCT 34 – 48 % 51,2   48,5

MCV 80 – 100 fL 74,4   74

MCH 27 – 32 pg 23   23,5

MCHC 32 – 36 g/ dL 31,4   31,8


  TANGGAL
DATA NILAI
LABORATORIUM NORMAL 11/12 12/12 13/12

         
Widal :        
S. Typhi O Negatif (+) 1/160    
S. Typhi H Negatif (+) 1/160    
S. Paratyphi A Negatif -      
S. Paratyphi B Negatif (+) 1/160    
Tanggal Pemberian Obat
Obat Rute Dosis Frek
11/12 12/12 13/12 14/12 15/12
30 tts/ mnt
RL iv 4 kolf/ hari √ √ √ // KRS

Viccilin® (Ampicillin) iv 1g 3 x 1 vial √ √ √ //  


Dexamethason iv 5 mg/ mL 3 x 1 amp 1 x 1 amp
√ √ √  
im
Loperamid p.o 2 mg 2-1-1 tablet √ √ //    
Primperan® iv 10 mg/ 2 1 x 1 amp
√ √ √ //  
(Metoclopramid HCl) mL

Multivitaplex® p.o - 3 x 1 tablet


  √ √ √  
(Multivitamin)

Aspar K® (Suplemen p.o 300 mg 3 x 1 tablet


  √ √ √  
Kalium)

Paracetamol p.o 500 mg 3 x 1 tablet


    √ √  
k/p

Amoxicillin p.o 500 mg 3 x 1 kapsul       √  


Vitamin B1 p.o 100 mg 1 x 1 tablet       √  
1 x 1 supp
Dulcolax (Bisacodil)
®
Per rectal 10 mg       √  
(A) ASSESMENT
Problem medik, Rencana Dosis R/ Indikasi Dosis literatur Kesesuaian & Monitoring
S/O terapi

- diare (+) iv RL 4 kolf/ hari Mengembalik Tepat.


- HGB, HCT, (30 tts/ an - Px kekurangan cairan saat
MCV ↓ mnt) keseimbangan sebelum MRS dan hari pertama
elektrolit pada MRS px diare 4x sehari
keadaan - Monitoring intensitas
dehidrasi. diare/muntah (cairan yg keluar)
- Demam typhoid Viccilin® iv 1 g Infeksi Dewasa : 2-4g/hr First Line group therapy.
Widal (typhi O, (Ampicillin) (3 x 1 vial) saluran cerna terbagi dlm 1-2 - Efektif pada bakteri yg masih
typhi H) + dosis selama 1-2 sensitif
jam - Monitoringnya dilakukan
kultur dan sensitivitas bakteri.
- Gastroenteritis Dexamethaso iv 5 mg/ mL • Anti Terapi - Kortikosteroid dosis tinggi
(+) n inflamasi intensif/darurat : digunakan pada Px demam tifoid
(3 x 1 amp) steroid 2-4mg 6-8x/hari dengan komplikasi neurologi.
• Muntah (iv/im), maks (WHO, 2011)
hebat 50mg/hr

- Diare 4x sehari Loperamid 2 mg Diare akut Diare non spesifik ES : mengantuk, pusing,
- Mual muntah dan kronik : sehari 1-2 x 2- kelelahan.
(+) (2-1-1 4mg
tablet) Diare kronik :
4-6mg sehari
- Mual muntah Primperan® 10 mg/ 2 mL Antiemetik Dewasa : 1 amp ES : reaksi ekstrapiramidal,
(+) (Metoclopram 3x/hr pusing, kelelahan menyeluruh,
id HCl) (1 x 1 amp) mengantuk, sakit kepala, depresi,
gelisah, ggn GI, hipertensi.
Pilihan utama antiemetik gastro
= ondansetron. (lihat tabel 2)
Problem medik, Rencana terapi Dosis R/ Indikasi Dosis literatur Kesesuaian &
S/O Monitoring

- Diare (+) Multivitaplex® - Kekurangan multivit. 1 tab 3x/hr Sudah sesuai


- Mual & (Multivitamin)
muntah (+) (3x1tab)
- Pusing (+)

- Diare (+) Aspar K® 300 mg Suplemen K & Mg pd 300mg - Px mengkonsumsi


- Mual (Suplemen Kalium) penyakit jantung & hati. 1tab 3x/hr furosemid (diuretik
muntah (+) (3x1tab k/p) Hipokalemia & kuat) u/ hipertensinya
- SGOT hipomagnesia krn
pemakaian diuretik lama

- Suhu tinggi Paracetamol 500 mg Analgesik dan antipiretik Dewasa : 1-2 tab 3- Sudah sesuai
(+) 4x sehari
- WBC (+) (3x1tab )
- Nyeri (+)

Widal (typhi O, Amoxicillin 500 mg Infeksi karena bakteri Dewasa >20kg : Terapi lanjutan AB scr PO
typhi H) + 250-500mg, sehari
(3x1 kapsul) 3x1tab

- Mual & Vitamin B1 Defisiensi vit B1 25-100mg / hari Sudah sesuai.


muntah (+) (menjaga keseimbangan air Monitoring kadar elektrolit
100 mg dlm proses pencernaan, tubuh
(1x1 tab) metabolisme karbohidrat)

- Susah BAB (+) Dulcolax® Terapi konstipasi Dewasa Supp : 1 Sudah sesuai
(Bisacodil) 10 mg supp Monitoring
(ixi supp)
(P) PLAN
Hipertensi px tidak mendapat terapi, akibatnya tgl Diberikan terapi AHT, namun Furosemid diganti
12-14/10 TD px tinggi sementara dgn AHT golongan lain (misal gol. CCB,
Beta blocker) selama tidak ada interaksi obat yg
NB : riwayat obat : Captopril (ACE Inh) ditimbulkan dgn pengobatan lainnya.
dan Furosemid (Diuretik kuat) Karena px mengalami diare pd 2 hari pertama saat
dirawat di RS.

Px menerima dulcolac (suppo) setelah 2 hari tidak Selama px tidak terganggu dgn keadaan
BAB/ data Objektif (+) konstipasi tgl 14/10 konstipasinya, disarankan u/ melakukan terapi non
farmakologi dulu u/ pengobatan konstipasinya. Misal
: konsumsi buah, sayur.

Aternatif : krn sediaan suppo kurang nyaman utk


digunakan, selama px tidak mengalami kesusahan u/
mengkonsumsi obat (oral), maka disarankan u/
mengkonsumsi obat laksativ oral
Penggunaan Kortikosteroid (Dexamethasone) dosis Tp krn ES yg serius, obat ini tidak cocok utk terapi
tinggi dgn jangka panjang memiliki efek simpang rumatan.
serius. Tetap digunakan namun penggunaannya dipantau
WHO menyebutkan penggunaan dexamethason utk dan dilakukan tappering dose
pengobatan typhoid fever dengan komplikasi
neurologi
(At a Glance) menyebutkan bahwa kortikosteroid
lokal/sistemik merupakan obat utama utk meredakan
serangan akut inflamasi usus
Diagnosis dokter px Gastroenteritis Bisa diberikan obat-obat antasida/
Dehidrasi sedang, lambung/ GIT. Seperti Ranitidin (H2
- nyeri perut (hari 1, 2, dan 4) Inhibit) atau omeprazole (ppi) utk
- Mual muntah (hari 2, 3) mengatasi gejala px disamping.
- Perut kembung (3,4) Namun kemungkinan dokter tidak
Px hanya mendapat terapi antiemetik, anti meresepkan obat golongan ini krn ESO
nyeri, antibiotik nya yaitu diare, ditakutkan akan
memperparah gejala. Dan ketika AB
golongan floroquinolon masuk, akan
mempengaruhi kerja obat AB ketika
obat2 golongan antasida juga diberikan
bersama,
Penggunaan metoclopramide sebagai Tetap digunakan namun penggunaannya
antiemetik dengan dosis tinggi akan dipantau, atau diberi alternativ untuk
menimbulkan ES seperti Ekstrapiramidal penggantian antiemetik Ondensetron
(pilihan utama px gastroenteritis, CEG
2010), namun harganya jauh lebih mahal.
Antibiotik yang digunakan adalah Alternatif diganti levofloksasin 500mg
ampisilin dan amoksisilin 1x1 selama 7 hari
KIE PASIEN
• Diinformasikan kepada pasien setelah keluar
RS, agar mengkonsumsi makanan yg bersih
dan sehat. (hindari makanan pedas, asam
dan bersantan)
• ES obat diare adalah konstipasi, px
disarankan untuk mengkonsumsi makanan
tinggi serat (sayur, buah)
• Pemberian antibiotik setelah keluar RS harus
dilanjutkan sesuai resep dokter
PEMILIHAN TERAPI ANTIBIOTIK
PADA KASUS DEMAM TIFOID
Typhoid Fever Management (WHO,2003)

Treatment Typhoid Fever tanpa komplikasi


Typhoid Fever Management (WHO)

Antibiotik yang diberikan pada demam tifoid berat


Fluoroquinolone
LEVOFLOKSASIN
Floroquinolone

R1
R2

R1
R2
Dalam kasus : Ampicilline dan Amoxicilline
Penggunaan Steroid
pada Typhoid fever
At a Glance hal. 33 disebutkan
bahwa :
“Antiinflamasi kortikosteroid
lokal atau sistemik adalah obat
utama yang digunakan untuk
serangan akut inflamasi usus,
tetapi efek sampingnya serius
menyebabkan obat tersebut
tidak sesuai untuk terapi
rumatan”
Clinical and Experimental Gastroenterology 2010:
Oral rehydration therapy vs intravenous therapy

Clinical and Experimental Gastroenterology 2010:


Penggunaan Antiemetik
pada gastroenteritis akut

Clinical and Experimental Gastroenterology 2010:


Penggunaan
Antiemetik
(Metoclopramide)

Clinical and Experimental Gastroenterology 2010:


Tabel Obat Antiemetik u/
gastroenteritis

Clinical and Experimental Gastroenterology 2010:


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai