Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI 4$:ƶ,' ),4+,<<$+ 3$'$ 3(5%$1.

$1 6<$5,¶$+
MELALUI SISTEM LANDING AKAD QAR±

Nurma Khusna Khanifa


Fakultas Syariah dan Hukum UNSIQ Jawa Tengah Di Wonosobo
nurmakhusna@unsiq.ac.id

Handoyo
Fakultas Syariah dan Hukum UNSIQ Jawa Tengah Di Wonosobo
handoyojoss@gmail.com

ABSTRAK
6XPEHU KXNXP ,VODP VHODLQ EHUDVDO GDUL 4XU¶DQ GDQ +DGLWV WHUGDSDW LMPk¶ TL\kV
istiÈsân, ma laÈah mursalah, isti KkE µXUI V\DU¶X PDQ TDEODQD VDGG D*-*DUv¶DK.
Ada landasan yang tidak kalah penting yaitu TDZk¶LG ILTKL\\DK yang berfungsi
sebagia dasar pembentukan hukum. Hal ini dikarenakan jumlah ayat Al-Qur`an
yang mebicarakan bab PX¶kPDODK PkOL\\DK sangat terbatas hanya 70 ayat.
Sementara masalah kontemporer berkenaan dengan PX¶kPDODK mâliyyah tersebut
berkembang dan semakin kompleks. Sehingga dibutuhkan kaidah fiqh (TDZD¶DG
fiqhiyyah). Salah satu penggunaan TDZk¶LG ILTKL\\DK ialah akad qard di perbankan
V\DUL¶DK 7HUVLUDW GDODP IDWZD 1o. 19/DSN-MUI/IV/2001. Jika ditarik kesimpulan
dari berbagai kaidah TDZk¶LG ILTKL\\DK maka implementasi dalam perbankan
V\DUL¶DK GLNHQDO GHQJDQ SURGXN qar²u al-Èasan. Di mana terdapat µaqd ta DZZX¶L
atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.

Kata kunci : 3HUEDQNDQ V\DUL¶DK qar², TDZk¶LG ILTKL\\DK.

A. PENDAHULUAN metode istinbâ . Imam Al Ghazali


Sumber utama hukum Islam ialah Al- misalnya menyebut qiyâs sebagai metode
Qur`an dan Hadits. Dua sumber ini istinbâ (Effendi, 2005: 77).
disebut juga sebagai dalil-dalil pokok Dalam kajian ushul fikih terdapat
hukum Islam (az-Zuhaily, 1986: 417). sumber hukum (dalil-dalil) yang
6HODLQ 4XU¶DQ GDQ +DGLWV WHUGDSDW LMPD¶ disepakati dan tidak disepakati oleh para
qiyâs, istiÈsân, ma laÈah mursalah, ulama dalam menetapkan hukum, baik
isti KkE µXUI V\DU¶X PDQ TDEODQD VDGG berkenaan dengan hukum masalah ibadat,
D*-*DUv¶DK semuanya sebagai dalil maupun hukum dalam masalah
pendukung yang merupakan alat bantu PX¶kPDODK GDODP DUWL OXDV $GDSXQ
untuk sampai kepada hukum-hukum yang sumber hukum Islam yang disepakati
dikandung oleh Al-Qur`an dan Hadits. oleh para ulama adalah Al-Qur`an, hadits,
Karena sebagai alat bantu untuk LMPD¶ dan qiyâs. Sedangkan sumber
memahami Al-Qur`an dan Hadits, hukum Islam yang tidak disepakati para
sebagian ulama menyebutnya sebagai ulama adalah istiÈsân, ma laÈah
Vol. V No. 02, November 2019

mursalah, isti KDE µXUI V\DU¶X PDQ kristalisasi berupa kaidah-kaidah kulli
qablana dan VDGG D*-*DUv¶DK. yang berfungsi sebagi klasifikasi
Hukum Islam sendiri ialah peraturan masalah-masalah IXUۦ menjadi beberapa
yang mengikat bagi semua orang yang kelompok dan tiap-tiap kelompok itu
beragama Islam. Hukum Islam terdiri dari merupakan kumpulan dari masalah-
V\DUv¶DK (Madkur, 1955: 11) dan fiqh (al- masalah yang serupa.
-XUMDQ\ 0DNQD V\DUL¶DK GDQ Al Qarafy mengatakan bahwa seorang
fiqh hampir identik, tetapi bila fakih tidak akan besar pengaruhnya tanpa
diperhatikan dengan cermat terdapat berpegang pada TDZk¶LG ILTKL\\DK
SHUEHGDDQ GLDQWDUD NHGXDQ\D 6\DUL¶DK karena jika tidak berpegang padanya,
merupakan kandungan formal nash-nash maka hasil ijtihadnya banyak
dari Al-Qur`an dan Hadits. Sedangkan bertentangan dan berbeda antara IXUۦ-
fiqh adalah hasil nalar dan pemahaman IXUۦ itu. Dengan berpegang pada
para ulama mujtahidin terhadap nash- TDZk¶LG ILTKL\\DK, maka mudah
nash Al-Qur`an dan Hadits. Oleh sebab menguasai IXUۦ-IXUۦ-nya (az-Zarqa`,
LWX V\DUL¶DK WLGDN SHUQDK PHQJDODPL 1989: 36). Misalnya berkenaan dengan
perubahan, namun fiqh dapat mengalami masalah yang belum dijelaskan secara
perubahan dan perbedaan pendapat. rinci oleh Al-Qur`an dan Hadits pada
Di samping sumber-sumber hukum bidang PX¶kPDODK maka menggunakan
Islam yang telah disebutkan di atas, baik prinsip mashlahat dengan menggunakan
yang disepakati para ulama, maupun yang kaidah fiqh sebagi contoh penggunaan
tidak disepakati, terdapat TDZk¶LG kaidah tersebut ialah
? · ·? = F = · ? = = F = = = ?F ? F= =
fiqhiyyah (kaidah-kaidah fiqh) juga , @ œ˜ /é+ 2 /- @ ÙäÕ×1@ - @ 42 Õ fF y@ ÷0-
F · m =
Õ%= @ +F ë@ b\ ÔÞß
merupakan salah satu landasan yang tidak
kalah pentingnya dibandingkan dengan
³Pada dasarnya dalam hal yang
dalil-dalil penunjang lainnya. 4DZk¶LG
EHUNHQDDQ GHQJDQ PX¶kPDODK
fiqhiyyah merupakan kaidah bersifat hukumnya adalah boleh dilaksanakan
sampai ada dalil yang menyatakan
universal (kulli) dan dapat diaplikasikan
keharamannya´ (Abdurrahman, 1998:
kepada seluruh juz`i nya (bagiannya), 38).
dimana hukum juz`i tersebut dapat Ungkapan-ungkapan di atas
diidentifikasi dari padanya (Ath- mengisyaratkan, bahwa dengan
Thahanawy, 1976: 10). Lapangan fiqh mendalami TDZk¶LG ILTKL\\DK, seseorang
amat luas, karena mencakup berbagai dapat mendalami ilmu fiqh dan mampu
hukum furû¶. Oleh sebab itu perlu adanya mengetahui hukum masalah-masalah

246 ,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG


Vol. V No. 02, November 2019

aktual yang berdekatan atau yang serupa. baik yang bersifat kongkret, materi,
Di samping itu dengan berpegang pada abstrak (al-Ashfahani, 1961: 409).
TDZk¶LG ILTKL\\DK, seseorang mudah Seperti dalam firman Allah dalam Surah
mengetahui hukum berbagai masalah Al Baqarah ayat 127 berikut ini:
? = = = ? = ˆë+= ˆ 5=
, @ m ˆï @ 5= Úˆ@ ,̈ < = @ éß@ &= ˆ < ? ,F $@ m ëm ×F @
kehidupan yang semakin kompleks dan
@
= F ·= = = ·=
tidak memerlukan waktu yang panjang = = · ·
? , = ˆ < ? , ð· < Ú!
terutama dalam masalah berkenaan
@ @ @ ~HÕ¤ @ Ø Û Õ÷ í

dengan PX¶kPDODK PkOL\\DK (transaksi ³Dan (ingatlah), ketika Ibrahim


meninggikan (membina) dasar-dasar
keuangan) yang berdasarkan prinsip Baitullah bersama Ismail (seraya
V\DUL¶DK VHLULQJ PDNLQ EHUNHPEDQJQ\D berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah
daripada kami (amalan kami),
OHPEDJD NHXDQJDQ V\DUL¶DK VHUWD SURGXN sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
yang memerlukan penentuan hukumnya. Mendengar lagi Maha Mengetahui´
(Departemen Agama RI, 2005:276).
Berkenaan dengan fungsi dan peran
Sedangkan pengertian fiqhiyyah
serta urgensi TDZk¶LG ILTKL\\DK tersebut,
menurut bahasa diambil dari kata fiqh
di mana dapat membantu seseorang
yang berarti pengetahuan, pemahaman.
dalam mengetahui hukum berbagai
Sedangkan menurut istilah hukum amaly
masalahnya, khususnya dalam masalah
yang diambil dari dalil yang tafshily.
PX¶kPDODK PkOL\\DK. Sehingga
Sedangkan etimologi memiliki makna
diperlukan barometer sejauh mana
ilmu. Hal ini sebagaimana Firman Allah
TDZk¶LG ILTKL\\DK itu dapat
dalam Q.S. at-Taubah ayat 122:
menyelesaikan masalah yang berkenaan
= == = = = Q ·= F ? = = ? ? = = = =
@ ! /-ˆ& ‚Ù H Ž• 5ë @ "Ð @ 2&¤ @ ˆÐ ˆ < 2Ž• Õ 5…
ë
F F ? ·= = = E = = ? E = E?
implementasi transaksi keuangan
? = E
5 ? ê"
@ @ @ @ @ &% ÜÐ @ SÙ ÓH@ Õþ ˆ %ˆ" @ ÙP ˆë @ ‘@ •
Ð 5 ¨§ œ˜< fy
= = ·= = = F ? =
V\DUL¶DK NRQWHPSRUHU
= = =
25 ? êˆb_ ˆ %? ˆ %ˆ@ , @ &H á = @ ˆ %? = ˆ&
B. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN ³Tidak sepatutnya bagi mukminin itu
1. Kaitan 4DZk¶LG )LTKL\\DK pergi semuanya (ke medan perang).
GHQJDQ 3HUEDQNDQ 6\DUL¶DK Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa
4DZk¶LG ILTKL\\DK merupakan kata orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk
majemuk yang terbentuk dari dua kata,
memberi peringatan kepada kaumnya
yaitu TDZk¶LG dan fiqhiyyah, yang apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga
masing-masing memiliki definisi
dirinya´ (Departemen Agama RI, 2005:
tersendiri. 4DZk¶LG merupakan bentuk 443).
jamak dari Tk¶LGDK yang secara etimologi Dari uraian di atas, dapat
diartikan sebagai dasar-dasar sesuatu, disimpulkan bahwa pengertian TDZk¶LG

,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG 247


Vol. V No. 02, November 2019

fiqhiyyah menurut etimologi berarti dasar DSN-MUI. Berkenaan dengan al qar²


ilmu dan pemahaman. Sedangkan istilah terdapat kaidah tersirat dalam fatwa No.
hukum bersifat universal yang dapat 19/DSN-MUI/IV/2001 ialah
? · ·? = F = · ? = = F = = F ? F= =
, @ œ˜ /é+ 2 /- @ ÙäÕ×1@ - @ 42 = Õ ? fF y@ ÷0-
diaplikasikan. Dengan melihat definisi di

F · m =
Õ%= @ +F ë@ b\ ÔÞß
atas, maka kaitan dengan perbankan
Syariah ialah pondasi hukum dalam
kegiatan perbankan. Perbankan syDUL¶DK ³Pada dasarnya dalam hal yang
EHUNHQDDQ GHQJDQ PX¶kPDODK
masuk dalam kategori PX¶kPDODK arti hukumnya adalah boleh dilaksanakan
sempit mengatur hubungan manusia sampai ada dalil yang menyatakan
keharamannya´ $EGXUUDKPDQ
dengan harta benda identik dengan akad 38).
maliyah. Berdasarkan kaidah ini, maka semua
Mâliyah berasal dari kata mâl berarti berkenaan dengan qard dapat ditentukan
harta dan sering dimaksudkan dengan hukumnya dengan kaidah tersebut,
keuangan. Jumlah ayat Al-Qur`an selama belum ada ditemukan dalil yang
berbicara tentang PX¶kPDOah mâliyyah jelas melarangnya dan
sangat terbatas hanya 70 ayat. Sementara mengharamkannya. Itulah prinsip dasar
masalah kontemporer berkenaan dengan dalam menuentukan hukum. Kaidah di
PX¶kPDODK mâliyyah tersebut atas sangat penting dalam hukum Islam,
berkembang dan semakin kompleks. ia dapat menunjukkan bahwa hukum
Walaupun ayat-ayat yang berkenaan Islam adalah mudah dan tidak
dengan masalah kontemporer tentang memberatkan. Sehingga TDZk¶LG
PX¶kPDODK terbatas, tetapi ayat tersebut fiqhiyyah berfungsi menganalisis
cakupannya luas, bersifat umum dan masalah aktual, menetapkan hukum
2anniy ad-dalâlah, yakni tidak secara berbagai masalah berdekata dan
tegas dan terinci sehingga memungkinkan kompleks.
untuk diinterpretasikan, dikembangkan
2. Implementasi 4DZk¶LG )LTKL\\DK
penafsirannya selama tidak bertentangan 3DGD 3HUEDQNDQ 6\DUL¶DK
GHQJDQ SULQVLS V\DUL¶DK Melalui Akad Qar²
Maka dalam membahas PX¶kPDODK %DQN V\DUL¶DK %DQN ,VODP DGDODK
GDODP SHUEDQNDQ V\DUL¶DK WLGDN DNDQ OHSDV bank yang beroperasi sesuai dengan
dari kaidah fiqh yang telah ditetapkan oleh prinsip-SULQVLS V\DUL¶DK ,VODP \DQJ
para ulama terdahulu. Di Indonesia sendiri mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-
dalam pengguanan kaidah fiqh telah Qur`an dan Hadits (Karnaen dan Antonio,
dicontohkan dalam pembuatan Fatwa $JDU EDQN V\DUL¶DK OHELK

248 ,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG


Vol. V No. 02, November 2019

terjamin dan terhindar dari praktik riba, DSN, al-qar² ialah, akad pinjaman kepada
PDND SDGD VHWLDS EDQN V\DUL¶DK KDUXV nasabah dengan ketentuan
PHPLOLNL 'HZDQ 3HQJDZDV 6\DUL¶DK bahwa nasabah wajib mengembalikan
(DPS) melalui rekomendasi Dewan dana yang diterimanya kepada lembaga
6\DUL¶DK 1DVLRQDO '61 08, JXQD keuangan syariah pada waktu yang telah
PHQJDZDVL SUDNWLN EDQN V\DUL¶DK WHWDS disepakati oleh lembaga keuangan syariah
VHVXDL GHQJDQ SULQVLS V\DUL¶DK dan nasabah (Sholihin, 2010: 675).
%DQN V\DUL¶DK PHUXSDNDQ OHPEDJD Dasar hukum diperbolehkan
intermediary di mana terdapat kegiatan transaksi dalam bentuk pinjaman
penghimpun dan penyalur dana yang terdapat dalam Al-Qur`an, Hadits dan
semuanya menggunakan kaidah fiqh. LMPD¶ VHEDJDL EHULNXW Pertama, dasar
Dalam tulisan ini tidak semua hukum Al-Qur`an Surah al-Hadid
membahas TDZk¶LG ILTKL\\DK kegiatan ayat 18
8 = =¾ ? F= m E · F = E · F ·
ÕûëF Ê &ûë= 5= Ú@ é@ ø ? 5= GMF @ é@ ø ? 2 @
penghimpunan penyaluran dana namun
= F = = =
V] 9 +F ë@ ë9 á F %? 5= F %? ? = ü m ¹ 8 = =
lebih khusus pada penyaluran dana
+ Õ"ðä
perbankan yang menggunakan µaqad
qar². Secara Bahasa al-qar²u berarti ³Sesungguhnya orang-orang yang
membenarkan (Allah dan Rasul-Nya)
potongan (al-qa ¶X) dan harta yang
baik laki-laki maupun perempuan dan
diberikan kepada orang yang meminjam meminjamkan kepada Allah pinjaman
(muqtari²) dinamakan qar² karena ia yang baik, niscaya akan dilipatgandakan
(pembayarannya) kepada mereka; dan
adalah satu potongan dari harta orang yang bagi mereka pahala yang banyak´
meminjam (muqtari²). Qar² atau iqrâ² (Departemen Agama RI, 2005: 2205).
secara etimologi berarti pinjaman Ayat di atas menjelaskan
(Muhamma, 2004: 40). Dalam teknis bahwasanya tak ada bedanya antara
lembaga keuangan syariah, qar² laki-laki dan perempuan yang bersedia
adalah akad pemberian pinjaman dari untuk meminjamkan kepada Allah
lembaga kepada nasabah yang pinjaman yang baik dalam artian ikhlas
dipergunakan untuk kebutuhan mendesak. memberikan pinjaman atau bahkan
Pengembalian pinjaman ditentukan dalam berinfak karena Allah kepada sesama
jumlah yang sama manusia yang sedang dirundung
dan dalam jangka waktu tertentu kesusahan maka Allah akan
(kesepakatan bersama) dan melipatgandakan rezeki mereka
pembayarannya bisa dilakukan secara (Sulaiman, 1988: 312).
angsuran atau sekaligus. Menurut fatwa Kedua, dasar hukum Hadits ialah,

,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG 249


Vol. V No. 02, November 2019

= = = = ·= = = ? = = =·
=
×@ F ÕE Þ@ ß F ÷ 9 , @ 5= Õ÷ïéB /Õ Ö< +F ë= &×? Õ÷ïéB dianjurkan untuk, mengembalikannya
= @ = ?
= = = = = = = =
fi@ F ÷Ù = ï= fi@ F ÷ < ,F %= @ ×F Ù = ï= F ÷ã< @ Õ÷
dengan barang yang lebih baik, baik dalam
= = ? · ·= · ? ? = = F= F = = = ?
#@ ¥F ªß Ê ÔÞ÷ Ê @ /&ï $ë= Üï /Õ ë= Fë ¦= $
kualitas maupun kuantitasnya. Dan bagi
= = = ·
E = º = F = º
/Õ 5= ÷#@ "@ ï@ F @ D8 MF C Õ"ï@ 4Õ? ÿ Ï ÷Õ"ï@ = ï= 5=
yang memberi pinjaman dianggap sah
= = ?
F = = = 8 > = F ? ? = F ? =
menerima dari pengembalian yang lebih
fi@ @ Õ¡š fy@ 5 l Õü "ïÕ @ =B Õ,ç@ {
F == 9 = 9 = = = ? ?
baik tersebut selama tidak dipersyaratkan
= =
é 5 ã,å@ ÷ 9 ð= ä Ý+é@ B ë= Fë ¦ $ fi@ Ý+é@ B < @ =
= = = = ? = = =
di depan. Dalam konteks inilah hadits
= ? F ? F ?
ê$ ÔÞß = 5= Ù = ï= F ÷2Õ,= ï? 5? ÷ÙØ= ó 4? 5= =
= =
dapat dijadikan sebagai landasan akad
E ðE $ ë= F ÜïÕ F × 5F ë= += F F F F= = F
@ @ = @ @ @ @ @ @ $ ú@ × é" @ qard (Mubarakfuri, 1978: 437).
= = F = E · ?F = = ? = F
÷éTR 5 ÷äç@ @ Õô /& &$5 ÷ @ ×@ 1-@ = ÕïÏ×=
8
@ @ Ketiga, dasar hukum LMPD¶ para
= = F ? ? F= = = = = = F =
7ê DJ– 4 5 –@ %ü × 4ë@ 5 ÷-Õåï @ 5 ulama telah menyepakati bahwa al qar²
boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini
³Telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib telah menceritakan kepada kami didasari tabiat manusia yang tidak bisa
Waki dari Ali bin Shalih dari Salamah
hidup tanpa pertolongan dan bantuan
bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah ia berkata: Rasulullah saudaranya. Tidak ada seorang pun yang
shallallahu 'alaihi wa sallam mencari
memiliki segala barang yang ia butuhkan.
pinjaman seekor unta satu tahun, lalu
beliau memberinya seekor unta Oleh karena itu, pinjam meminjam sudah
(berumur) satu tahun yang lebih baik dari
menjadi bagian dari kehidupan di dunia.
untanya. Beliau bersabda: "Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik dalam Islam adalah agama yang sangat
membayar (hutang atau pinjaman)." Ia
memperhatikan segenap kebutuhan
mengatakan: Dalam hal ini ada hadits
serupa dari Abu Rafi'. Abu Isa berkata: umatnya (Hermawan, 2008: 267).
Hadits Abu Hurairah adalah hadits
Dari pembahasan diatas, maka dapat
hasan shahih Syu'bah dan Sufyan telah
meriwayatkan dari Salamah hadits ini disimpulkan bahwa akad al qar² adalah
menjadi pedoman amal menurut para
perikatan atau perjanjian antara kedua
ulama, mereka membolehkan
peminjaman unta satu tahun, ini adalah belah pihak, dimana pihak pertama
pendapat Asy Syafi'i, Ahmad dan Ishaq
menyediakan harta atau memberikan
namun sebagian mereka memakruhkan
KDO LWX´ (Tirmidzi, 1975: 599) harta dalam arti meminjamkan kepada
Hadits itu menginformasikan bahwa pihak kedua sebagai peminjam uang atau
Rasulullah pernah melakukan transaksi orang yang menerima harta yang dapat
pinjam meminjam onta. Beliau kemudian ditagih atau diminta kembali harta
mengembalikannya dengan onta lebih tersebut, dengan kata lain meminjamkan
baik dengan yang beliau pinjam. Hal ini harta kepada orang lain yang mebutuhkan
menunjukan bahwa bagi seseorang yang dana cepat tanpa mengharapkan imbalan.
berhutang terhadap sesuatu barang, Dengan kata lain, akad al qar²

250 ,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG


Vol. V No. 02, November 2019

= F = = =F ? ? =
merupakan pinjaman oleh pihak lembaga Keenam:
F = = = = = = = = = = F
keuangan syariah kepada nasabah tanpa fw@ •‚ ÖÌï 42×@ é< B /Õ êCÏ+ 0 éB < 0- &a_ /-
adanya imbalan, perikatan jenis ini ³Tidak boleh bagi seseorang mengambil
bertujuan untuk menolong, bukan sebagai harta orang lain tanpa sebab yang
dibenarkan oleh syara´ (az-Zarqa, 1989:
perikatan yang mencari untung (Antonio, 465).
2001: 131). Berdasarka TDZk¶LG ILTKL\\DK di atas
Selain tiga dasar hukum di atas maka implementasi dalam perbankan
terdapat kaidah fiqh yang digunakan oleh V\DUL¶DK GLNHQDO GHQJDQ SURGXN Qar²u
bank s\DUL¶DK GLDQWDUDQ\D al-Èasan. Di mana terdapat aqd

= ¹?
Pertama:
= 8 = =F =
tathawwui atau akad saling membantu
Õ×8 @ &= %? Ù " = ë·á $< ëF ‘• dan bukan transaksi komersial. Dengan
³Setiap akad qar² dengan mengambil demikian qar²u al-Èasan merupakan
PDQIDDW DGDODK ULED´ (Sayyid Sabiq,
1977: 148). akad pinjaman. Dalam arti penyerahan
harta berbentuk uang untuk dikembalikan
= ¹?
Kedua:
= ·= F· = ? F
Õ×8 @ &= %? Õ 8 é ? ? " #@ ¥F @ &D@ Jó $< ëF ‘• pada waktunya dengan nilai yang sama.

³Setiap utang piutang yang disyaratkan Hal tersebut memiliki maksud pertama,
padanya manfaat pada awal akad adalah kata ³SHQ\HUDKDQ KDUWD´ GLVLQL
ULED´ (Ramadhan, T.th: 300).
mengandung arti pelepasan pemilikan
= == F ¹?
Ketiga:
= = = F =
Õ×8 @ ä= ì@ @ A0- D= MF @ ! < +F fy@ Ù< þ5•? „ = < Õ+= @ ‘•
dari yang punya. Kedua ³%HUEHQWXN
XDQJ´ GLVLQL PHQJDQGXQJ DUWL XDQJ GDQ
³6HWLDS NHWDPEDKDQ \DQJ GLV\DUDWNDQ
dalam utang piutang sebagai imbalan yang dinilai dengan uang. Ketiga, kata
ZDNWX DGDODK ULED´ (Ramadhan, t.th: ³XQWXN GLNHPEDOLNDQ SDGD ZDNWXQ\D´
300).
mengandung arti bahwa pelepasan
= F 8 = = = ? ? = F= F ? == = F= = = == =
Keempat:
Õ×@ •Š Õ % f= w@ 5 2Õ
@ Ûéð $ Õ Û @
pemilikan hanya berlaku untuk
@ Ž”@Û
=
= E =
sementara, dalam arti yang diserahkan itu
Õ %@ @ ç
hanyalah manfaatnya. Keempat, Kata
³Jika terdapat pertentangan dua ³QLODL \DQJ VDPD´ PHQJDQGXQJ DUWL
mafsadah, maka dipertahankan yang
terbesar bahayanya, dengan bahwa pengembalian dengan nilai semula
mengerjakan yang paling ringan tanpa adanya tambahan (riba), maka
PDGKDUDWQ\D´ (as-Suyuthi, 1995: 63).
termasuk pada pinjam-meminjam, dan
=
90 ë= ä= þÕ¡= šÕF × /Õ = F ‘? •F
Kelima:

@ @ @ @
bukan utang-piutang.
Sehingga dalam kegiatan qarhul
³Makan harta dengan cara yang batil
KXNXPQ\D DGDODK KDUDP´ (al-Nadawy, hasan harus memenuhi rukun dan syarat.
1999: 236). Rukun dari akad Qar²u al-Èasan yang

,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG 251


Vol. V No. 02, November 2019

harus dipernuhi dalam transaksi ada a) Janganlah akad qar²u al-Èasan itu
beberapa yakni sebagai berikut: DNDG \DQJ GLODUDQJ V\DUD¶ DUWLQ\D
1. Pelaku akad, yaitu muqtari² pembiayaan qar²u al-Èasan
(peminjam) yakni pihak yang harus sesuai dengan syariah
membutuhkan dana dan muqri² Islam yang tidak mengandung
(pemberi pinjaman) yakni pihak yang unsur riba (bunga) dengan tidak
memiliki dana; mensyaratkan imbalan pada
2. Objek akad, yaitu qar² (dana); pinjaman.
3. Tujuan, yaitu counter value berupa b) Keadaan ijab dan qabul
pinjaman tanpa imbalan (pinjam Rp. berhubungan, artinya ijab itu
X,- dikembalikan Rp. X,-); dan îghah, berjalan terus (tidak dicabut)
yaitu ijâb dan qabûl (Ascarya, sebelum terjadi qabul. Jika
2013: 48). orang yang berijab menarik
Sedangkan syarat dari pembiayaan kembali ijâb-nya sebelum qabûl
Qar²u al-Èasan yang harus dipenuhi maka batallah ijâb-nya.
adalah sebagai berikut: c) Adanya kesesuaian antara ijab dan
1. Syarat Muqtari² dan muqri² (pihak- qabul, artinya makna antara ijab
pihak yang mengadakan akad Qar²u dan qabul sama, meskipun lafadz
al-Èasan harus memiliki kecakapan keduanya berlainan.
bertindak hukum, dapat membedakan 3. Syarat qar² (dana), adapun
apa yang baik dan buruk, berakal ketentuannya sebagai berikut:
sehat dan sudah berusia dewasa a) Qar² yang dipinjamkan harus jelas
(baligh) sehingga mengerti akan wujud dan jumlahnya, misalnya
maksud dan tujuan dari perbuatan dalam pemberian pinjaman uang
yang dilakukan (Helmi, 1997: 34). pada pembiayaan Qar²u al-Èasan
2. Syarat ijâb dan qabûl ( îghat), jelas berapa jumlah uang yang akan
merupakan suatu ungkapan para dipinjamkan.
pihak yang melakukan akad ijab b) Qar² telah ada ketika akad qar²u
adalah permulaan penjelasan yang al-Èasan dilaksanakan, sehingga
keluar dan salah seorang yang pinjaman tersebut dapat diserahkan
berakad sebagai gambaran pada saat akad terjadi/ pada waktu
kehendaknya dalam mengadakan yang telah disepakati.
akad. Adapun ketentuan syariah ijâb- c) Harta yang dipinjamkan mestilah
qabûl, yakni: sesuatu yang bisa dimanfaatkan.

252 ,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG


Vol. V No. 02, November 2019

Tidak ada artinya meminjamkan C. SIMPULAN


sesuatu yang tidak mendatangkan 4DZk¶LG ILTKL\\DK dapat membantu
manfaat kepada pihak peminjam untuk mendalami ilmu fiqh dan memberi
seperti meminjamkan sejumlah kemampuan untuk menganalisis berbagai
uang yang sudah tidak punya nilai masalah yang aktual, kemudian
lagi. menentukan hukumnya. Di perbankan
d) Pemanfaatan harta yang dipinjam V\DUL¶DK GLWHUDSNDQ GL DNDG SHQ\DOXUDQ
itu berada dalam ruang lingkup dana berupa qard yang dikenal dengan
kebolehan, tidak boleh meminjam akad Qar²u al-Èasan dengan melihat
sesuatu kepada seseorang yang kaidah fiqh berupa
= 8 = =F = = ¹?
Õ×8 @ &= %? Ù " = ë·á $< ëF ‘•
bertujuan untuk maksiat (Suhendi,
2005: 47). ³Setiap akad qar² dengan mengambil
4. Syarat tujuan adapun ketentuannya manfaat adalah riba´
sebagai berikut: Sehingga terdapat µaqd ta DZZX¶L atau

a) Kerelaan kedua belah pihak. akad saling membantu dan bukan

b) Dana digunakan untuk sesuatu transaksi komersial. []

yang bermanfaat dan halal (Dewi,


***
2005: 60).

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Syaikh bin Nashir as Effendi, Satria. M. Zein. 2005. Ushul


6D¶GL\ Terjemah Al Fikih. Jakarta: Kencana. Cet. I.
Qawaidul Fiqhiyyah Kaidah-kaidah Hermawan, Hendri A. N. 2008. Sumber
Fiqih. Alih Bahasa Abu Razim Al- dan Pengunaan Dana Qar² dan
Batawiy. Jakarta: Ar Razim. Qar²u al-Èasan. La Riba Jurnal
$QWRQLR 0XKDPPDG 6\DIL¶L Ekonomi Islam Volume 11. No. 2.
Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Desember.
Jakarta: Gema Insani Press. al-Mubarakfuri, Abu DO $OD¶ 0XKDPPDG
Ascarya. 2013. Akad & Produk Bank Ibn Abdi Rahman Ibn Abd al
6\DULÔDK. Jakarta: Rajawali Pres. Rahim. 1978. Tuhfatu al ahwadzi.
Ed. 1. Cet. 4. Maktabah Samilah. Juz III. Hadits
ke 1237.
Departemen Agama RI. 2005. Al-4XU¶DQ
dan Terjemahnya: Special For Ibn Sulaiman, Muqatil. 1988. Tafsir
Women. Bandung: Syaamil Al- Muqatil. Maktabah Syamilah.
4XU¶DQ al-Jurjany, Ali Muhammad. 1938. al
Dewi, Gemala. 2005. Hukum Perikatan 7D¶ULIDW. Mesir: Mushthafa al Baby
di Indonesia. Jakarta: Kencana. al Halaby wa Auladuhu.

,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG 253


Vol. V No. 02, November 2019

Karim, Helmi. 1997. )LTK 0X¶kPDODK. Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku
Jakarta: PT. Grafindo Persada. 3LQWDU (NRQRPL 6\DUL¶DK. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Madkur, Muhammad Sallam. 1955. al
Fiqh al Islamy. Makkah: Maktabah Suhendi, Helmi. 2005. )LTK 0X¶kPDODK.
Abdillah Wahbah. Jilid I. Jakarta: PT Raja grafindo Persada.
Muhammad. 2004. Tehnik perhitungan as-Suyuthy, Jalaludin. 1995. Al Asybah
Bagi Hasil dan Profit Margin pada ZD 1D]KD¶LU. Bairut Libnan: Dar al
Bank Syariah. Yogyakarta: UII Fikr.
Press.
ath-Thahanawy. 1976. DO 7DOZLK µ$OD DO
an-Nadawy, Ali Ahmad. 1999. 0DXV¶DK Taudhih 0HVLU 0DWKED¶DK 6\DQ DO
DO 4DZk¶LG ZD DO 'KDZDELWK DO Hurriyyah. Juz 1.
Fiqhiyyah. Damascus: Dar al
At-Tirmidzi, Al-Imam Al-Hafidz Abi
Qalam.
µ,VD 0XKDPPDG ELQ µ,VD ELQ 6DXURK
Perwataatmadja, Karnaen dan 1975. Sunan Tirmidzi. Mesir:
0XKDPPDG 6\DIL¶L $QWRQLR Syirkah Mathba'ah Mustafa al-Babi
Apa dan Bagimana Bank Islam. al-Halabi. Juz 3.
Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf.
az-=DUTD¶ $KPDG Syarh al
5DPDGKDQ µ$WKL\DK µ$GODQ µ$WKL\DK 4DZk¶LG DO )LTKL\\DK. Damaskus:
t.th. 0DXVX¶DK DO 4DZk¶LG DO Dar al Qalam. Cet. II.
Fiqhiyyah. Al Iskandariyah: Dar al
az-Zuhaily, Wahbah. 1986. Ushul al-
Qimmah-Dar al Iman.
Fiqh. Beirut: Dar al Fikr.
Sabiq, Sayyid. 1977. Fiqh Sunah. Beirut:
Dar Al-Kitab Al-Arabiy. Juz 3.

254 ,PSOHPHQWDVL 4DZk¶LG

Anda mungkin juga menyukai