Anda di halaman 1dari 15

Katalog TEKNOLOGI

VETERINER

Balai Besar Penelitian Veteriner


Jalan R.E. Martadinata No. 30 Bogor 16114
SCIENCE INNOVATION NETWORKS Telp. (0251) 8331048, 8334456 Faxs (0251) 8336425
Website : http://bbalitvet.litbang.pertanian.go.id
INVENSI BBLITVET

PRODUK VETERINER

1. Vaksin Hewan
2. Perangkat Diagnostika
3. Obat Herbal Hewan
4. Antigen
5. Produk lainnya

DATA DAN INFORMASI

1. Metode
2. Data Epidemiologi
3. Informasi Penyakit Hewan
INVENSI YANG DIKERJASAMAKAN DAN SIAP DILISENSI
1. Formula vaksin IBR

2. Formula Vaksin ETEC

3. Formula Vaksin ETEC VTEC

4. Formula Vaksin AI Bivalen

5. Formula Vaksin ND GTT 11

 IBR (Infectious Bovine Rhinotracheitis) / (sudah dilisensi)

 Vaksin inaktif untuk pengendalian penyakit Infectious Bovine


Rhinotracheitis pada sapi. Merupakan penyakit reproduksi
menular yang dapat menyebabkan keguguran yang
disebabkan oleh virus kelompok Bovine herpervirus-1 (BHV.1).
 Komposisi yang dikembangkan dari BHV.1 isolat local
N60521T/Jabar/07, adjuvant montanide ISA 70 dan L-Ascorbic
Acid Sodium Sal (1 mg/ml) dan Tembaga (II) Sulfat
(0,5 mg/ml).
 VAKSIN ETEC + VTEC ( Isolat Lokal Polivalen Inaktif untuk sapi ) / (sudah dilisensi)
Dikembangkan dalam bentuk inaktif dari sel bakteri enterotoksigenik E. coli dan
verotoksigenik E. coli untuk pengendalian kolibasilosis pada anak sapi

KEUNGGULAN
 Dibuat dari bakteri isolat lokal.
 Mengandung semua jenis antigen yang imunoprotektif yang terdapat di lapangan
 Tidak toksik dan tidak menimbulkan aborsi maupun efek samping lainnya.
 Mampu mencegah gejala diare dan kematian anak sapi

 VAKSIN ETEC ( Multivalen Inaktif untuk babi ) / (sudah dilisensi)

Vaksin inaktif yang dibuat dari sel bakteri E. coli (ETEC) yang mengandung
antigen fimbriae (pili) K88, K99, F41 dan 987P untuk pengendalian diare neonatal
pada anak babi

KEUNGGULAN
 Dibuat dari isolat lokal. Mampu melindungi anak babi dari infeksi koliasilosis
melalui imunisasi induk babi.
 Daya proteksi antibodi maternal bertahan Selama 3 – 4 minggu setelah melahirkan
 Adjuvan tidak menimbulkan nekrosis pada bekas suntikan.
 Keamanan terjamin baik.
 Vaksin Bivalen Inaktif Avian Influenza (sudah dilisensi)

Vaksin inaktif untuk pengendalian penyakit Avian Influenza (Flu Burung)


pada unggas dengan isolat lokal (seed vaksin) A / Muscovy duck/ Banten/
Br7/ 2013 clade 2.3.2 dan A /ck/wj /Pwt.wij /2006 clade 2.1.3
Keunggulan vaksin bivalen memberikan perlindungan dari klinis dan
kematian serta memberhentikan shedding virus tantang pada unggas
(ayam) yang terinfeksi virus AI H5N1 clade 2.3.2 dan H5N1 clade 2.1.3

 Vaksin inaktif ND Indonesia/GTT/11 isolat lokal (sudah dilisensi)


Vaksin inaktif ND Indonesia/GTT/11 isolat lokal yang mengandung 256 HAU antigen untuk satu
dosis vaksin per 0,3 mL
Keunggulan:
Mampu memberikan respon pascavaksinasi yang sangat baik, dengan rataan titer 7,3
log2 setelah dua minggu pascavaksinasi, dan mampu memberikan perlindungan 100%
pada ayam dari klinis penyakit tetelo, kematian dan shedding virus tantang terhadap virus
ND lapang yang bersirkulasi saat ini.
INVENSI YANG POTENSI UNTUK DIHILIRISASI /LISENSI
 Vaksin Inaktif Bivalen (IBR dan P13)

 Kit deteksi Ab AI DIVA M2e

 Kit deteksi Fumonisin

 Kit deteksi multi penyakit Felisavet

 Perangkat Diagnostik Deteksi Antrak

 Perangkat Diagnostik Deteksi Para TB

 Kit deteksi trypanosom (launching Agustus 2016)

 Kit deteksi toksoplasma (launching Agustus 2016)

 Kit deteksi rabbies (launching November 2016)

 Antigen

 Vaksin Inaktif Bivalen (IBR dan P13)

Vaksin Bivalen Inaktif (IBR+PI3) berbentuk emulsi oil Djuvant mengandung


virus IBR 107TCID50/dosis Virus PI3 106 TCID50/dosis untuk melindungi
sapi terhadap penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) dan Bovine
Parainfluenza Tipe-3 (BPI3).
 Kit Deteksi Ab AI Diva M2e Teknik ELISA yang dipakai untuk mengidentifikasi unggas terinfeksi virus AI
secara subklinis yang sering terjadi pada peternakan unggas yang menerapkan
program vaksinasi.

Keunggulan Teknologi/Inovasi :

Tes yang dapat membedakan ayam yang terinfeksi diantara ayam yang sudah
divaksin yang disebut tes DIVA (Differentiation of Infectedfrom Vaccinated
Animals) belum tersedia tetapi sangat vital dalam program surveilans penyakit AI
di Indonesia. Elisa ini menggunakan peptida M2e bercabang yang terbukti lebih
unggul dibandingkan ELISA yang menggunakan pepida biasa.

 Direct rapid Immunohistochemistry Test (dRIT), Metode diagnosa cepat untuk rabies
 Pemeriksaan dapat dilakukan dalam waktu singkat 1,5 jam
 Spesimen dapat berupa potongan organ otak (segar, beku, atau
difiksasi dalam larutan PBS-Gliserol 50%).
Kontrol negatif rabies
 Hasilnya diperiksa dengan Mikroskop biasa, tidak memerlukan
Mikroskop Flouresent (pengujian standart FAT untuk diagnosa rabies),
sehingga jauh lebih murah.
positif rabies (ulas tebal)
 Relatif mudah dilakukan dan hasil ujinya mudah dibaca karena antigen
positif rabies (ulas tipis) yang dideteksi berbeda warnanya dengan backgroundnya.
TEKNOLOGI DIAGNOSTIK

 Kit Fumelisa / (dalam proses dilisensi)


 FUMELISA Mono Ab prototipe kit ELISA berbasis anti body monoklonal
(Sub Klom 2B1F6F7), dikembangkan untuk mendeteksi fumanisim B1
(FB1) pada produk pertanian dan pakan ternak.
 Memiliki performan yang baik untuk mendeteksi fumonisin pada jagung
dan pakan.
 Antibodi bereaksi spesifik terhadap FB1 (100%) dan FB2 (4,9%) dengan
limit deteksi 0,5 ng/ml (ppb).
 Membantu mengatasi keracunan fumonisin pada produk pertanian dan
pakan ternak.

 Kit Felisa Vet (Field ELISA untuk multi penyakit)

 Teknologi ELISA yang didesain untuk aplikasi di lapang dengan


cepat mendeteksi penyakit secara serologis untuk 1 sampel
8 jenis penyakit sekaligus dalam 1 kali uji.
 Teknologi imunostik untuk diagnose serologis penyakit unggul dan
multiple, pada sampel serum, plasma, darah dan air susu.
 Jenis penyakit yang akan dideteksi sesuai kebutuhan sehingga
lebih fleksibel dalam pengembangannya.
 Kit deteksi Para TB
 Teknologi Elisa untuk mendeteksi penyakit Para TB secara serologis

 Kit deteksi Anthraks


 Teknologi Elisa untuk mendeteksi penyakit Antrak secara serologis

 Kit deteksi Trypanosoma


 Teknologi Elisa untuk mendeteksi penyakit surra secara serologis

 Kit deteksi Toxoplasma


 Teknologi Elisa untuk mendeteksi penyakit Antrak secara serologis

 Kit deteksi Rabies


 Teknologi Elisa untuk mendeteksi penyakit Antrak secara serologis
ANTIGEN

 AI (Avian Influenza)
 ND
 Mycoplasma (MG dan MS)
 Pullorum

 Brucella ( MRT, RB dan CFT )


 PPD Tuberculine
 Toxoplasma
 Fasciola
PRODUK INOVASI LAINNYA
Inovasi obat cacing nematofagus

 Dibuat dari isolat Duddingtonia flagrans


 Aplikasi dapat per oval atau langsung di padang penggembalaan
 Sebagai biologi kontrol, keunggulan:
 Tidak mempunyai efek residu yang berbahaya bagi hewan dan
lingkungan,
 Dapat mereduksi dan mengendalikan larva cacing nematoda
ruminansia di padang penggembalaan dan rumput.
 Tahan lama di lapangan penggembalaan.

Suplemen probiotik untuk ternak

 Formulasi suplemen probiotik dibuat dari isolat lokal


Saccharomyces cerevisiae sebagai khamir probiotik untuk
meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak.
 Efektif untuk ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan ternal
sejenisnya
 Pemberian sebaiknya dilakukan pada pagi hari
 Deret Warna: Metode Cepat Deteksi Herbisida Paraquat

DERET WARNA KONSENTRASI PARAQUAT (GRAMOXONE) DALAM TANAMAN DERET WARNA KONSENTRASI PARAQUAT GRAMOXONE) DALAM AIR

 Mendiagnosa keracunan secara cepat dan mudah dilakukan di laboratorim di daerah (tanpa menggunakan instrumen).
 Dapat monitoring keberadaan paraquat dalam rumput & sayuran
 Metode berdasarkan deret warna sesuai dengan deret konsentrasi paraquat dan deret konsentrasinya sesuai dengan
ketentuan level batas toleransinya dalam rumput (Protection of Environment, 2010).
OBAT HERBAL HEWAN

 Obat herbal untuk Skabies

Keunggulan obat skabies dari ektrak daun gamal


 Tanaman pakan ternak ruminansia dengan nilai nutrisi yang tinggi (protein 18-30%) dan kecernaan tinggi (70%).
 Mengandung bahan aktif kumarin insektisida, rodentisida dan bakterisida.
 Hasil penelitian BB Litvet menunjukkan bahwa ekstrak minyak sawit daun gamal 50% dapat menyembuhkan scabies
hingga 100% dengan 2 kali pengobatan dengan jarak waktu 1 minggu. Semakin tinggi kadar kumarin dalam daun semakin
baik efeknya sebagai obat secabies.

 DERMA CARE 11
Salep herbal untuk pengobatan penyakit kulit

KEUNGGULAN

 Menyembuhkan luka bakar


 Menyembuhkan gatal-gatal
 Menyembuhkan Lesi Singapura Flu, Cacar Air & Herpes Kulit
BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

Anda mungkin juga menyukai