INTEGRITY STATEMENT
ii
EXECUTIVE SUMMARY
Bisnis model dan proses bisnis merupakan hal yang vital dalam mengatur
jalannya sebuah perusahaan. Tanpa pendekatan bisnis model yang jelas, pemilik
dari sebuah perusahaan, atau yang sering kita sebut pengusaha, akan kesulitan
dalam mengatur dan menjalankan proses bisnisnya. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa Teknik Industri, para penulis harus memahami pendekatan bisnis
proses, dalam penelitian ini yang dibahas yaitu CIMOSA (Computer Intergrated
Manufacturing Open System Architecture). Pada penelitian kali ini, objek yang
penulis pilih adalah UKM di bidang makanan yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu
dan Perusahaan Industri di bidang makanan cepat saji PT Griya Miesejati
(Bakmi GM). Mie Ayam Pakde Sedayu merupakan UKM lokal yang
memproduksi makanan yaitu mie ayam, yang sudah jelas tersampaikan melalui
nama UKM tersebut yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu sedangkan PT Griya
Miesejati (Bakmi GM) merupakan salah satu perusahaan restoran cepat saji
besar yang memiliki outlet-outlet di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan menganalisa konsep
CIMOSA sekaligus membandingkan business process antara UKM Mie Ayam
Pakde Sedayu dengan Perusahaan Industri di bidang makanan cepat saji PT
Griya Miesejati (Bakmi GM), membuat proses bisnis suatu perusahaan atau
UKM dengan menggunaan analisis proses bisnis CIMOSA, dan mengetahui alur
proses bisnis pada UKM Mie Ayam Pakde Sedayu. Adapun tahap penelitian
yang dilakukan yaitu wawancara secara langsung bersama pemilik UKM Mie
Ayam Pakde Sedayu dan observasi mandiri secara berkelompok. Selanjutnya,
dari hasil observasi dan wawancara tersebut data dikumpulkan, dianalisis, dan
dibandingkan menggunakan pendekatan CIMOSA, lalu ditarik kesimpulan dan
hal-hal yang dapat diperbaiki dari sistem bisnis proses Mie Ayam Pakde Sedayu,
sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem yang telah
ada. Dari hasil analisis data tersebut dapat dipresentasikan nantinya sebagai
penutup tugas besar ini.
iii
TABEL KONTRIBUSI
iv
• 4.1.2 Core Business
Process
• 4.1.4 Perbandingan dan
Pembelajaran untuk
Pengembangan Bisnis
• 5.2.2 Untuk Penulis
• Definisi BAB
• 2.3 Manage Process
• 3.2 Manage Process
• 3.5 Dampak COVID-19
terhadap Bakmi GM
Naufal Rafif
4. 5010201117 • 4.1.1 Manage Process 25%
Hibban
• 4.1.4 Perbandingan dan
Pembelajaran untuk
Pengembangan Bisnis
• 5.2.1 Untuk Objek
Amatan
v
DAFTAR ISI
vi
3.1 Profil Company B ........................................................................................ 13
3.2 Manage Process ........................................................................................... 14
3.2.1 Set Direction .................................................................................................... 14
3.2.2 Set Strategy ...................................................................................................... 15
3.2.3 Direct Business ................................................................................................ 15
3.3 Core Business Process ................................................................................. 15
3.3.1 Develop Product .............................................................................................. 15
3.3.2 Get Order ......................................................................................................... 16
3.3.3 Fulfill Order ..................................................................................................... 16
3.3.4 Support Product ............................................................................................... 17
3.4 Support Process ........................................................................................... 17
3.4.1 Human Resource Management ........................................................................ 17
3.4.2 Finance and Accounting .................................................................................. 18
3.4.3 Information Technology ................................................................................... 18
3.4.4 Maintenance Management ............................................................................... 18
3.5 Dampak COVID-19 terhadap Bakmi GM................................................... 18
BAB IV PENINGKATAN BISNIS PROSES UNTUK COMPANY A .......................... 20
4.1 Analisis Perbandingan ................................................................................. 20
4.1.1 Manage Process ............................................................................................... 20
4.1.2 Core Business Process ..................................................................................... 21
4.1.3 Support Process ............................................................................................... 22
4.1.4 Perbandingan dan Pembelajaran untuk Pengembangan Bisnis ...................... 23
4.2 Usulan Perbaikan untuk Company A .......................................................... 27
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN............................................................................ 29
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 29
5.2 Saran ............................................................................................................ 30
5.2.1 Untuk Objek Amatan ........................................................................................ 30
5.2.2 Untuk Penulis ................................................................................................... 30
5.2.3 Untuk Mata Kuliah Pengantar Teknik Sistem dan Industri ............................. 30
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 31
LAMPIRAN….. ................................................................................................................ 33
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Flowchart dari proses pemenuhan Tugas Besar oleh Kelompok B4 .. 3
Gambar 1.2 Wawancara dengan pemilik Mie Ayam Pakde Sedayu ...................... 5
Gambar 1.3 Sesi tanya jawab dengan pemilik Mie Ayam Pakde Sedayu .............. 5
Gambar 2.1 Kerangka Bisnis Proses CIMOSA ...................................................... 6
Gambar 2.2 Tampak depan UKM ........................................................................... 7
Gambar 2.3 Tampak samping UKM ....................................................................... 7
Gambar 2.4 Flowchart Pembuatan Produk ........................................................... 10
Gambar 3. 1 Logo Bakmi GM .............................................................................. 13
Gambar 3. 2 Outlet Bakmi GM Graha Family Surabaya ...................................... 14
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa pendemi ini bisnis merupakan salah satu trend yang sedang
diikuti masyarakat untuk dapat mendapatkan penghasilan. Terlebih juga dengan
adanya resesi di Indonesia semakin membuat kebutuhan finansial yang tidak bisa
sepenuhnya digantungkan pada gaji dari pekerjaan. Dalam menjalankan bisnis,
sudah pasti terdapat proses bisnis yang harus dilakukannya. Proses bisnis itu sendiri
merupakan suatu bentuk kegiatan apapun yang berhubungan dengan sebuah bisnis
yang sedang dijalankan. Dalam menggambarkan proses bisnis dapat dilakukan
dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah CIMOSA (Computer Integrated
Manufacturing Open Sytem Architecture). CIMOSA adalah salah satu cara untuk
menggambarkan proses bisnis yang terbagi atas tiga kelompok, yaitu manage
process, core business process, dan support process. Ketiga komponen inilah yang
bekerjasama untuk membuat suatu usaha terus berkembang. CIMOSA merupakan
salah satu cara yang paling sederhana dalam menggambarkan proses bisnis suatu
usaha. Dengan adanya CIMOSA, proses bisnis dari suatu usaha dapat
diklasifikasikan. Dengan hal ini, bagian proses bisnis mana yang perlu diubah atau
dihapus dapat diamati yang diharapkan mampu membuat proses bisnis tersebut
menjadi efisien. Pada tugas besar ini, melalui pendekatan CIMOSA akan dipelajari
proses bisnis Mie Ayam Pakde Sedayu, agar dapat mengetahui proses bisnis dari
usaha.
Alasan kelompok kami menjadikan Mie Ayam Pakde Sedayu dan PT Griya
Miesejati (Bakmi GM) sebagai objek bisinis yang dianalisa serta dibandingkan
menggunakan CIMOSA adalah karena bisnis kuliner merupakan bisnis yang
cenderung stabil, baik pada masa resesi atau bahkan depresi nasional. Setiap orang
butuh makanan dan hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab ketahanan
bisnis makanan dan minuman yaitu kuantitas demand yang stabil dan selalu tumbuh
sebanding dengan jumlah masyarakat itu sendiri. Faktor kedekatan lokasi juga
menjadi salah satu alasan kelompok kami memilih Mie Ayam Pakde Sedayu
sebagai Company A. PT Griya Miesejati (Bakmi GM) kami pilih sebagai Company
B tak lain dan tak bukan karena perusahaan tersebut sudah cukup jauh berkembang,
diikuti oleh pamor perusahaan tersebut yang sudah dapat dikatakan sebagai market
dominator di bidang makanan khususnya bakmi atau mie ayam, serta yang pasti
kemiripan produk PT Griya Miesejati (Bakmi GM) dengan Mie Ayam Pakde
Sedayu. Hal tersebut telah kami rencanakn secara matang supaya dapat
mempermudah kelompok kami dalam menganalisa dan membandingkan kedua
bisnis tersebut
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami proses bisnis dari UKM Mie Ayam Pakde
Sedayu dan Perusahaan PT Griya Miesejati (Bakmi GM)
2. Mengetahui dan menganalisis CIMOSA dan penerapannya pada UKM Mie
Ayam Pakde Sedayu
3. Mengetahui perbandingan proses bisnis dari UKM Mie Ayam Pakde
Sedayu dan Perusahaan PT Griya Miesejati (Bakmi GM)
4. Memberikan rekomendasi pada UKM Mie Ayam Pakde Sedayu untuk dapat
mengembangkan bisnisnya
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan menerapkan proses bisnis dengan
mengguanakan CIMOSA dan juga untuk memenuhi tugas besar Pengantar Teknik
dan Sistem Industri.
1.3.2 Bagi pembaca
Untuk menambah informasi, wawasan, serta referensi proses bisnis dengan
menggunakan CIMOSA.
1.3.3 Bagi Company A (Mie Ayam Pakde Sedayu)
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis proses Mie Ayam
Pakde Sedayu sehingga dapat mengoptimalkan bisnis UKM tersebut.
1.4 Batasan
Adapun batasan yang digunakan dalam laporan ini yaitu.
1. Jadwal pengambilan data dilakukan bulan November-Desember.
2. Objek yang diamati merupakan usaha yang bergerak pada bidang
makanan atau kuliner.
3. Berhubung sedang berlakunya PSBB (pembatasan sosial berskala
besar) maka wawancara dilakukan melalui media Google Meeting.
4. Data pada Company B dikumpulkan melalui observasi seksama di
internet dan media objek amatan terkait.
1.5 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam laporan ini yaitu.
Pengambilan data yang dilakukan dari UKM Mie Ayam Pakde Sedayu bersifat
valid, segala perubahan kebijakan tidak akan memengaruhi peta bisnis CIMOSA
yang saat ini dibuat.
2
1.6 Proses dan Metode Pengumpulan Data
3
Berikut adalah penjelasan secara terperinci mengenai Gambar 1.1, Flowchart
dari proses pemenuhan Tugas Besar oleh Kelompok B4
• Setelah mendapat presentasi beserta pembebanan Tugas Besar PTSI dari
asisten dosen, kami diminta untuk melakukan sebuah analisa proses bisnis
terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM).
• Semua di mulai dari memilih proses bisnis. Proses bisnis yang diambil
sebagai objek amatan dalam pengamatan ini adalah sebuah bisnis yang
tergolong dalam Usaha Kecil Menengah (UKM).
• Setelah itu, pengamat melakukan asistensi dengan asisten dosen mata kuliah
PTSI untuk menentukan UKM mana yang cocok untuk dijadikan objek
wawancara. Disini pengamat memilih bisnis yang bergerak di bidang
makanan, yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu.
• Selanjutnya, dilakukan pembuatan surat izin dan konfirmasi dengan pihak
Mie Ayam Pakde Sedayu. Jika disetujui, maka dilakukan wawancara ke
lokasi UKM. Jika ditolak, maka dilakukan pemilihan UKM lain.
• Jika jawabannya adalah disetujui, maka dilakukan wawancara ke UKM Mie
Ayam Pakde Sedayu untuk mengetahui kondisi perusahan dan melakukan
wawancara sesuai dengan pertanyaan mengenai proses bisnis CIMOSA.
• Apabila data yang dikumpulkan masih kurang atau tidak lengkap dalam
pemenuhan kriteria CIMOSA maka akan dilakukan wawancara tambahan
atau dapat ditanyakan langsung melalui Whatsapp. Apabila data cukup
maka dilanjutkan ke penyusunan dan pengolahan data
• Setelah wawancara dengan Pemilik Company A yaitu Mie Ayam Pakde
Sedayu ditambah dengan observasi yang dilakukan terhadap Company B
yaitu PT Griya Miesejati (Bakmi GM) akan didapatkan informasi-informasi
yang kemudian dianalisis dan dibandingkan menggunakan proses bisnis
CIMOSA.
• Setelah analisis proses bisnis selesai, maka langkah selanjutnya adalah
penulisan laporan analisis proses bisnis.
• Pada tahap penulisan laporan proses bisnis CIMOSA akan dilakukan
asistensi oleh asisten dosen PTSI guna mengetahui kesalahan-kesalahan
penulisan laporan yang dibuat oleh pengamat. Selanjutnya, berdasarkan
kritik dan saran dari asisten dosen akan dijadikan dasar untuk merevisi
laporan proses bisnis CIMOSA.
• Langkah terakhir adalah pengumpulan Tugas Besar PTSI dan semuanya
dianggap selesai.
4
1.7 Dokumentasi
Dalam mengumpulkan data kami menggunakan metode wawancara pada
Company A, Mie Ayam Pakde Sedayu secara online melalui aplikasi Google
Meeting sebagai salah satu Tindakan untuk mematuhi protokol kesehatan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Berikut adalah beberapa dokumentasi pada saat
wawancara.
5
BAB II
PEMETAAN PROSES BISNIS COMPANY A
Pada bab ini mengandung hasil pemetaan CIMOSA dari penulis terhadap
objek yang diamati atau diwawancarai, yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu.
6
2.2 Profil Company A
Mie Ayam Pakde Sedayu merupakan UKM yang terletak di Kota Tangerang.
Sesuai dengan nama UKM ini produk yang dijual tak lain dan tak bukan adalah
kuliner mie ayam. Mie Ayam Pakde Sedayu pertama kali buka pada awal tahun
1998 yang berarti tahun ini umur Mie Ayam Pakde Sedayu telah mencapai dua
dekade. Pemilik sekaligus perintis bisinis ini adalah Bapak Budi Raharjo atau yang
biasa pelanggannya panggil “Pakde”. Beliau pertama kali membuka Mie Ayam
Pakde Sedayu di Kota Jakarta namun pada akhirnya setelah menetap dua tahun di
sana. Mie Ayam Pakde Sedayu pindah ke Kota Tangerang, mengingat Krisis
moneter yang parah dan kondisi Kota Jakarta yang sedang dalam masa pemulihan
ekonomi pada kala itu. Pertama kali singgah di Kota Tangerang Mie Ayam Pakde
Sedayu menetap cukup lama lebih tepatnya di Jl. Sasak, RT.004/RW.003, Poris
Plawad Indah, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Mie Ayam Pakde sedayu
menetap disana selama kurang lebih 18 tahun sebelum akhirnya pindah ke Jl. Irigasi
Sipon, Poris Plawad Indah, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten yang
sebenarnya tempat tersebut sangat dekat dengan lokasi sebelumnya. Tempat yang
ditempati sekarang jauh lebih bersih dan nyaman. Berikut adalah foto dari lokasi
UKM Mie Ayam Pakde Sedayu
Gambar 1.2 dan gambar 1.3 adalah penampilan kios UKM Mie Ayam Pakde
Sedayu. Dari gambar 1.2 dan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa kondisi kios cukup
bersih dan sederhana sehingga layak untuk disebut sebagai UKM. Selain itu juga
Produk yang Mie Ayam Pakde Sedayu hasilkan ada lima terdiri dari empat menu
makanan dan dua menu minuman yaitu Mie Ayam, Mie Ayam Baso, Mie Ayam
Pangsit, dan Kwetiaw, untuk minumannya terdapat menu air putih kemasan dan es
teh kemasan. Selama UKM ini berdiri banyak sekali pelanggan yang telah menjadi
langganan dalam masalah jual beli produk yang UKM ini hasilkan. Pelanggan
tersebut umunya tinggal dan berdomisili didekat lokasi Mie Ayam Pakde Sedayu.
7
tersebut untuk menjalankan bisnisnya. Pada manage process ini dibagi menjadi 3
bagian, yaitu Set Direction, Set Strategy, dan Direct Business.
8
kios pemilik masih menggunakan uang konvensional (belum bisa menggunakan
debit atm. Selanjutnya untuk memesan menu dari Mie Ayam Pakde Sedayu melalui
online GoFood dan juga GrabFood dapat dilakukan menggunakan ponsel
pelanggan masing-masing. Setelah memilih menu yang ingin dibeli, maka jarak
dari kios Mie Ayam Pakde Sedayu menuju tempat pelanggan berada dihitung agar
ongkos kirimnya dapat ditentukan. Sistem pembayaran dari pemesanan secara
online ini dapat dilakukan dengan menggunakan uang konvensional ataupun
melalui GoPay dan juga GrabPay.
9
banner produk. Selain itu, Mie Ayam Pakde Sedayu juga bekerja sama dengan
pihak Gojek dan Grab untuk menjualkan produknya.
10
2.4.4 Support Product
Dalam menunjang produk yang dijual, Mie Ayam Pakde Sedayu melakukan
beberapa hal, seperti dalam hal pengemasan. Mie Ayam Pakde Sedayu ini
membaginya menjadi tiga kemasan. Untuk pesanan produk makan di tempat, Mie
Ayam Pakde Sedayu menyuguhkannya dalam mangkuk. Sedangkan untuk pesanan
yang dibawa pulang, Mie Ayam Pakde Sedayu mengemasnya dalam kertas nasi.
Terakhir, untuk pesanan yang melalui Gojek dan Grab, Mie Ayam Pakde Sedayu
mengemasnya dalam styrofoam. Hal tersebut semua dilakukan agar produk tetap
terjaga sampai ke tangan konsumen. Mie Ayam Pakde Sedayu juga memberlakukan
pesan antar atau delivery order dalam jumlah yang banyak untuk menunjang
konsumen. Untuk pesanan produk yang berlokasi dekat dengan tempat usaha,
pesanan dikirim menggunakan sepeda motor. Sedangkan untuk pesanan produk
yang berlokasi jauh dengan tempat usaha, pesanan dikirim menggunakan mobil.
Selama usaha ini dirintis, pemilik Mie Ayam Pakde Sedayu tidak pernah
mendapatkan complain dari para konsumen. Jikalau suatu saat nanti Mie Ayam
Pakde Sedayu mendapatkan complain dari konsumen, Mie Ayam Pakde Sedayu
akan memberikan garansi produk yaitu dengan mengganti produk dengan produk
yang sesuai atas pesanan konsumen.
11
karena setiap keuntungan yang didapat setiap harinya hanya akan diputarbalikkan
menjadi modal untuk penjualan hari selanjutnya. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ketiadaan pegawai menyebabkan tidak perlu adanya pembagian untuk
gaji pegawai. Harga setiap porsi makanan di Mie Ayam Pakde Sedayu ini juga tidak
berubah-ubah mengikuti perubahan harga pokok pasar maupun berubah karena
situasi pandemi seperti yang terjadi saat ini. Dalam menanggapi kendala-kendala
tersebut, pemilik memilih untuk mempertahankan harga dan menerapkan strategi
lain sebagai solusi.
12
BAB III
OBSERVASI DAN PEMETAAN PROSES BISNIS COMPANY B
Pada bab ini mengandung hasil pengamatan CIMOSA dari penulis terhadap
Company B, yaitu Bakmi GM.
13
2. Rice menu, terdiri dari Nasi Goreng Teri, Nasi Ayam GM, Nasi Ayam GM
Bakso, Nasi Ayam Cah Jamur, Nasi Ayam Cah Cabai
3. Others, terdiri dari Ayam Goreng, Ayam Cah Cabai, Daging Sapi Cah
Cabai, Brokoli Sapi Lada Hitam, Brokoli Saus Tiram
4. Baverage, terdiri dari Es Jeruk, Es Teh, Iced Lychee Tea, Iced Coffee Jelly,
Lemon Es Teh
5. Side dish, terdiri dari Krispi Chips Truffle, Krispi Chips Mayo Sauce,
Siomay Ayam, Pangsit Kuah, Tahu Bakso
Dalam perjalanan usahanya, Bakmi GM pun sering diterpa rumor yang cukup
menyakitkan, seperti menggunakan pesugihan, dan resep Bakmi GM diisukan
menggunakan bahan-bahan yang menjijikan. Namun, Bakmi GM melawan balik
isu-isu tersebut. Manajemen restoran mengadakan konferensi pers serta menggelar
open house yang bertujuan membuktikan bahwa isu tersebut tidak benar adanya.
Strategi yang dilakukan tersebut berhasil dan Bakmi GM bangkit hingga sekarang
telah menjadi perusahaan yang besar (Lifepal, 2018). Gambar 3.2 adalah salah satu
outlet Bakmi GM cabang Surabaya. Outlet ini berlokasi di Graha Family Jl. Mayjen
Yono Suwoyo, Babatan, Kec.Wiyung, Kota Surabaya.
14
dari jaringan restoran terbesar di Jakarta (PT Griya Miesejati, n.d.), Bakmi GM
ingin menjadi restoran keluarga cepat saji yang memiliki mutu kelas dunia.
Selanjutnya, misi dari Bakmi GM adalah dapat memberikan yang terbaik
kepada para pelanggannya, serta senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas
layanannya (Bakmi GM, n.d.). Untuk dapat mencapai misinya tersebut, dilakukan
perancangan rasa khusus agar dapat menciptakan rasa yang lezat, dibuat dari bahan
baku pilihan dan disajikan dengan harga ekonomis (Bakmi GM, n.d.).
15
perusahaan merintis usaha, perusahaan hanya menjual bakmi sebagai produknya.
Namun, seiring berkembangnya zaman perusahaan mengembangkan produk-
produk baru yang tidak hanya bakmi saja. Hingga saat ini produk-produk yang
perusahaan tawarkan dibagi menjadi 5 jenis, antara lain noodle, rice menu, side
dish, beverage, dan others. Produk-produk ini dirancang khusus untuk memberikan
cita rasa yang lezat (Bakmi GM, n.d.).
16
inventori per-outlet. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kasus
kelebihan atau kekurangan stok pada outlet (Shift Indonesia, 2013).
17
3.4.2 Finance and Accounting
Dalam mengatur atau mengelola keuangannya, Bakmi GM memiliki dua
bagian khusus, yaitu Finance dan Accounting. Finance merupakan bagian
keuangan yang mengurus segala pendanaan pada kantor pusat maupun store.
Sementara itu, accounting merupakan bagian pencatatan transaksi pendapatan dan
pengeluaran. Prosedur penggajian yang diterapkan di Bakmi GM sangat
memperhatikan ketepatan waktu kehadiran dan kinerja dari setiap karyawan dengan
bantuan peran bagian personalia dan comben pada HRM. Catatan akuntansi yang
digunakan oleh bagian accounting dalam proses penggajian adalah buku kas umum
dan buku pembantu kas bank (Rahayu, 2017).
18
angka penjualan dari Bakmi GM menurun. Cara-cara yang dilakukan oleh Bakmi
GM antara lain melarang pengunjung untuk makan di tempat (dine in). Maka dari
itu Bakmi GM mengalihkan layanannya ke layanan takeaway, delivery order, dan
juga pick-up order. Selain itu, Bakmi GM juga menambahkan promo setiap
bulannya yang diadakan setiap tanggal 20. Promo ini dinamakan dengan “BGM
day”. Selanjutnya, untuk memenuhi keinginan konsumen Bakmi GM juga
menyediakan pilihan menu frozen food yang dapat dibeli oleh konsumen dalam
bentuk beku dan dimasak ketika sudah sampai di rumah konsumen. Frozen food ini
dapat dipesan di official store, e-commerce, dan juga melalui delivery order
(Wijaya, 2020).
19
BAB IV
PENINGKATAN BISNIS PROSES UNTUK COMPANY A
20
mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan untuk terus dapat meningkatkan
standar Bakmi GM di kemudian hari (Anon., 2017).
Sangat berbeda dengan UKM Mie Ayam Pakde Sedayu, untuk menjalankan
usaha mie ayamnya pemilik tidak menentukan dan meletakkan target tertentu.
Pakde hanya mengikuti dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan saat berjualan
agar tetap bisa menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapatkan pemasukan
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
21
milenial saat ini, dan ditambah pula dengan generasi milenial memiliki potensi
pasar yang sangat besar.
Pada fulfill order Mie Ayam Pakde Sedayu dan Bakmi GM memiliki
persamaan dalam hal pemilihan bahan baku. Keduanya sama-sama memperhatikan
kualitas dari bahan baku produk. Namun, dalam proses pemenuhan bahan baku
tersebut Mie Ayam Pakde Sedayu dan Bakmi GM memiliki perbedaan. Pada Mie
Ayam Sedayu pemilik memiliki supplier yang berbeda-berbeda pada tiap bahan
bakunya, seperti bahan baku utama yaitu mie, Mie Ayam Pakde Sedayu memiliki
supplier dari Jakarta dan untuk bahan-bahan lainnya dibeli pada tempat-tempat
berbeda, seperti pasar atau minimarket. Sedangkan pada Bakmi GM menerapkan
sistem distribusi secara terpusat. Semua pemasok dan vendor Bakmi GM akan
mengirim semua bahan baku ke Distribution Center untuk mejalani proses Quality
Control (QC) dan sortir. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan bahan baku. Perusahaan tidak menginginkan apabila outletnya
membeli bahan baku pada tempat yang bukan merupakan suppliernya, seperti pasar
dan minimarket. Pada Mie Ayam Pakde Sedayu seluruh kegiatan produksi
dilakukan pada satu tempat yaitu pada tempat usaha tersebut. Sedangkan pada
Bakmi GM tidak demikian. Proses pengolahan ayam dilakukan pada Central
Production Plant. Sehingga pada outlet hanya sekedar memanaskan dan olahan
ayam tersebut dapat langsung digunakan dengan bahan lainnya.
Pada support product Mie Ayam Pakde Sedayu dan Bakmi GM memiliki
beberapa persamaan dalam menunjang produk dan konsumennya. Meskipun
selama Mie Ayam Pakde Sedayu dirintis hingga sekarang pemilik belum pernah
mendapat complain dari para konsumennya. Namun, jika suatu saat nanti terdapat
complain, Mie Ayam Pakde Sedayu akan memberikan garansi berupa produk baru
sesuai dengan pesanan konsumennya. Pada Mie Ayam Pakde Sedayu tidak
memiliki layanan customer service, dikarenakan Mie Ayam Pakde Sedayu masih
merupakan usaha berskala kecil. Berbeda dengan Bakmi GM yang merupakan
perusahaan berskala besar yang memiliki layanan customer service. Layanan
customer service ini sangat penting bagi Bakmi GM karena berhubungan dengan
interaksi antara konsumen dan perusahaan yang dapat menyangkut nama baik
perusahaan serta dapat meningkatkan dalam segi kualitas dan kuantitas untuk
menjadikan perusahaan lebih baik ke depannya.
22
apabila support process diterapkan guna meningkatkan efektivitas proses produksi.
Hal yang paling mencolok dari perbedaan keduanya adalah support process yang
terjadi pada Mie Ayam Pakde Sedayu hanya diterapkan untuk menjaga hubungan
antara perusahaan dengan konsumen sedangkan support process pada Bakmi GM
diterapkan guna menjaga kelancaran hubungan antara perusahaan dengan
konsumen, perusahaan dengan karyawan, karyawan dengan konsumen, serta
karyawan dengan karyawan.
Mie Ayam Pakde Sedayu tidak menerapkan human resource management
karena tidak memiliki karyawan selain pemilik dan istri, menurut pemilik pun
kehadiran karyawan tidak terlalu dibutuhkan sebab usaha masih dapat berjalan
dengan baik tanpa kendala. Sedangkan penerapan human resource management
pada Bakmi GM memiliki keterkaitan dengan aktivitas lainnya, seperti proses
penggajian yang menjadi tugas bagian Finance dan Accounting serta penggunaan
sistem HRIS untuk merekap keseluruhan data karyawan, yang mana masih
berkaitan dengan bagian Information Technology. Dalam mengatur keuangan yang
merupakan aktivitas finance and accounting, Mie Ayam Pakde Sedayu juga tidak
menerapkan pencatatan harian pendapatan dan pengeluaran, berbeda dengan Bakmi
GM yang memiliki dua bagian khusus, yaitu bagian Finance dan Accounting. Hal
ini harus menjadi salah satu evaluasi untuk Mie Ayam Pakde Sedayu, meskipun
tidak memiliki pembagian gaji karyawan sebagaimana yang dilakukan oleh Bakmi
GM, catatan keuangan rutin tetap penting dilakukan untuk didapatkan data yang
akurat mengenai keuntungan tiap periode waktu. Sehingga laba bersih tiap harinya
tidak ikut diputarbalikkan sebagai modal untuk penjualan hari selanjutnya.
Penggunaan media sosial serta website dan aplikasi resmi perusahaan menjadi
salah satu aspek penting bagi Bakmi GM guna menarik konsumen (proses Get
Order). Beberapa inovasi juga dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan
sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai. Namun, meskipun Mie Ayam Pakde
Sedayu masih jauh untuk dapat menerapkan hal-hal sebagaimana yang dilakukan
oleh Bakmi GM, peningkatan pelayanan dengan bermitra usaha dengan Gojek dan
Grab sudah menjadi langkah yang baik untuk mengembangkan usaha ini. Target
pasar dari Mie Ayam Pakde Sedayu juga hanya masyarakat sekitar tempat usaha,
sehingga proses promosi secara konvensional masih relevan untuk dilakukan
dibandingkan dengan promosi melalui media sosial. Untuk aktivitas maintenance,
baik Mie Ayam Pakde Sedayu maupun Bakmi GM selalu menjaga kebersihan
peralatan memasak dan tempat usaha. Bakmi GM juga memiliki bagian khusus
untuk maintenance, yaitu bagian Engineering.
23
Tabel 4. 1 Perbandingan Company A dan B
Which one is better ?
Significantly
CIMOSA Component Company Company Reasoning
Different?
A B
Pada company
A tidak ada visi
Set
Yes x misi yang
Direction
terfokus keada
bisnis
Pada company
B strategi
ditetapkan
secara jelas dan
Set Strategy Yes x
terperinci,
berbanding
terbalik dengan
Manage company A
Process
Hampir bisa
dikatakan
kedua company
hampir tidak
ada
Direct perbedaannya
No x
Business karena sama-
sama sudah
melayani
pesanan secara
online dan
offline
Produk yang
terdapat pada
company B
sangat beragam
mulai dari
Core
Developt menu bakmi
Business Yes x
Product hingga
Process
nonbakmi
dibandingkan
dengan
company A
yang hanya
24
terdapat menu
berbahan dasar
mie saja
Company A
menggunakan
pemasaran yang
konvensional,
sedangkan
company B
menggunakan
pemasaran yang
Get Order Yes x modern, yaitu
CRM
(Customer
Relationship
Management)
serta
melakukan
peremajaan
pasar.
Pemenuhan
bahan baku
company B
lebih terstruktur
Fulfill Order Yes x dan melakukan
proses quality
control yang
baik pada setiap
bahan bakunya.
Company B
telah memilki
layanan
Support customer
Yes x
Product service,
sedangkan
company A
tidak
Company A
Human tidak
Support
Resource Yes x menerapkan
Process
Management human resource
management
25
Company A
tidak
melakukan
pencatatan
keuangan rutin
sementara
company B
Finance and
Yes x menggunakan 2
Accounting
macam buku
kas dan
memiliki 2
bagian khusus,
yaitu bagian
Finance dan
Accounting.
Inovasi
penerapan
teknologi
informasi pada
Information
Yes x company B
Technology
lebih beragam
dibandingkan
dengan
company A.
Kedua company
melakukan
tindakan
preventive
maintenance.
Hanya saja,
Maintenance company B
No x
Management lebih teratur
dalam
prosesnya dan
juga memiliki
bagian khusus
untuk
maintenance
Dari hasil perbandingan proses bisnis pada Tabel 4.1, dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan proses bisnis Bakmi GM lebih unggul dibandingkan
dengan Mie Ayam Pakde Sedayu. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk
26
mengembangkan usaha Mie Ayam Pakde Sedayu menjadi lebih baik. Penentuan
visi dan misi serta strategi perusahaan merupakan kunci untuk dapat mengarahkan
perusahaan menuju kesuksesan. Perusahaan tanpa visi dan misi akan berjalan tanpa
arah yang jelas dan stagnan sehingga dapat mempersulit perusahaan untuk dapat
mengembangkan usahanya. Begitu pun dengan perusahaan tanpa strategi, maka
perusahaan tidak akan mampu mengimbangi kompetitornya yang terus berkembang
mengikuti perubahan permintaan konsumen.
Dalam proses produksi, inovasi baik dari segi jenis produk maupun
pelayanan penting untuk terus dikembangkan. Penambahan jenis produk
sebagaimana yang dilakukan oleh Bakmi GM dapat menjadi salah satu langkah
untuk dapat mempertahankan serta meningkatkan minat konsumen. Layanan
customer service juga dapat menjadi wadah evaluasi perusahaan sehingga
kepercayaan konsumen akan pelayanan perusahaan dapat terus terjaga. Untuk
mencapai keuntungan maksimal, penggunaan media sosial serta permitraan usaha
dengan Gojek dan Grab terbukti dapat menjadi salah satu langkah solutif. Terutama
pada situasi pandemi saat ini. Catatan arus keuangan juga penting untuk diterapkan
guna mengetahui alur pemasukan dan pengeluaran perusahaan sehingga perusahaan
dapat meminimalisir terjadinya kerugian.
27
yang telah dibahas pada bagian sebelumnya Mie Ayam Pakde Sedayu tidak
menerapkan strategi pemasaran apapun dalam proses bisnisnya serta menu
dari kuliner yang dijual tidak pernah berubah selama ±20 tahun. Belajar dari
Company B Bakmi GM yang notabenenya sudah sukses membuat brand dan
menjaga dominasi pasar selama hampir 60 tahun, Mie Ayam Pakde Sedayu
diusulkan untuk sesegera mungkin terjun dalam bidang marketing khususnya
digital marketing mengingat tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi dan
jumlah pengguna media sosial yang selalu meningkat “eksponensial” tiap
tahunnya, serta diharapkan juga Mie Ayam Pakde Sedayu untuk
memvariasikan menu agar konsumen tidak bosan dan selalu menjaga daya
tarik bagi konsumen lama.
2. Pencatatan finansial yang tersistematis.
Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa Mie Ayam Pakde Sedayu tidak
malakukan pencatatan pada status cashflow harian sehingga sangat sulit
untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari proses bisnis. Maka dari itu
untuk selalu mengembangkan dan menjaga finansial bisnis, pembukuan
sangat krusial bagi kesehatan finansial sebuah bisnis.
3. Penambahan karyawan dalam rangka peningkatan efektivitas produksi.
Sering kali terjadi kekurangan produk sehingga order atau pesanan
konsumen tidak dapat terpenuhi oleh Mie Ayam Pakde Sedayu, dengan
adanya “tambahan tangan” diharapkan dapat terpenuhinya proses get order
yang baik dan yeng pasti meningkat kuantitas produk yang terjual
perharinya.
28
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
Pada bab terakhir ini mengandung saran dan kesimpulan dari pihak penulis
terhadap objek amatan, yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu. Selanjutnya bab ini juga
mengandung saran dan kesimpulan untuk penulis, serta saran dan kesimpulan bagi
mata kuliah ini sendiri
5.1 Kesimpulan
1. Pada manage process Mie Ayam Pakde Sedayu visinya adalah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, strategi untuk mencapai visi tersebut hanya sebatas
menjaga rasa dari mie ayam, dan Mie Ayam Pakde Sedayu sedang dalam proses
percobaan ke metode penjualan online melalui Grab dan Gojek, core business
process dari UKM cukup sederhana yaitu sebatas perpindahan bahan mentah
dari supplier ke Mie Ayam Pakde Sedayu sebagai produsen lalu ke konsumen,
sedangkan untuk support process UKM tidak melakukan pembukuan ,tidak
adanya HRD (Human Recources Development),dan untuk maintence atau
perawatan dilakukan secara berkala tiap harinya. Pada Bakmi GM manage
process jauh lebih jelas dan terarah. Visi dari Bakmi GM adalah untuk menjadi
restoran yang bertumbuh dan berkembang sebagai restoran keluarga cepat saji
dengan mutu kelas dunia, Strategi yang dilakukan oleh Bakmi GM adalah
mengembangkan karyawan dan memaksimalkan potensi dari karyawan-
karyawan mereka, Bakmi GM juga akan selalu berinovasi tidak dalam hal proses
produksi saja, tapi juga dalam proses layanan, core business process dari Bakmi
GM cukup rumit, bahan mentah yg didapat dari supplier harus terlebih dahulu
melalu Quality Control di Distribution Center yang baru di distribusikan ke
cabang-cabang Bakmi GM yang ada, untuk support process Bakmi GM
memiliki HRD untuk menjaga kinerja karyawan dan customer relationship
untuk menjaga kualitas pelayanan, finansial dilakukan secara terorganisir,
memiliki komponen pendukung teknologi dan maintence produk dilakukan oleh
bagian engineering.
2. Pada manage process, set direction Mie Ayam Pakde Sedayu visinya adalah
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,untuk set strategy-nya adalah mencapai
visi tersebut dengan hanya sebatas menjaga rasa dari mie ayam, dan pada direct
business Mie Ayam Pakde Sedayu sedang dalam proses percobaan ke metode
penjualan online melalui Grab dan Gojek, pada core business process, get order
UKM bergantung pada cita rasa dalam mempertahankan pasar, untuk fulfill
order cukup sederhana yaitu sebatas perpindahan bahan mentah dari supplier ke
Mie Ayam Pakde Sedayu sebagai produsen lalu ke konsumen, support product
hanya sebatas opsi kemasan dan pengantaran produk bila diminta, sedangkan
untuk support process, pada finance dan accounting UKM tidak melakukan
pembukuan ,tidak adanya HRM (Human Recources Management),tidak adanya
IT, dan untuk maintenance atau perawatan dilakukan secara berkala tiap harinya.
29
3. Dari analisis dan perbandingan serta dipertegas dengan tabel dapat disimpulkan
bahwa Bakmi GM unggul pada semua aspek dengan poin-poin mengacu kepada
CIMOSA dibandingkan dengan Mie Ayam Pakde Sedayu
4. Agar Mie Ayam Pakde Sedayu selaku Company A dapat mengembangkan
bisnisnya diberikan usulan sebagai berikut: memperluas daya tarik konsumen
melalui digital marketing diiringi oleh penjagaan pangsa pasar melalui
konsistensi rasa dan variasi menu, pencatatan finansial yang tersistematis, dan
penambahan karyawan dalam rangka peningkatan efektivitas produksi.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Objek Amatan
Teruntuk Company B, yaitu Mie Ayam Pakde Sedayu, penulis dapat
memberikan saran dalam beberapa bentuk masukan. Pertama, sebaiknya Mie Ayam
Pakde Sedayu menentukan target serta strategi berjualan untuk usahanya sendiri.
Karena dengan diadakannya target, maka UKM tersebut bisa bergerak dengan lebih
terarah, tertata, dan jelas tujuan utamanya. Dengan diadakan strategi juga bisa
meningkatkan produktivitas dari usaha tersebut. Selanjutnya Mie Ayam Pakde
Sedayu juga bisa mencatat atau mendata dari pemasukan dan pengeluaran secara
rinci agar dapat diketahui lebih pasti apakah penjualan sudah mencapai untung atau
belum. Terakhir, Mie Ayam Pakde Sedayu juga bisa meningkatkan pelayanan
berupa mempersiapkan ganti rugi apabila ada terdapat konsumen yang complain.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
Available at: https://docplayer.info/139939760-Penilaian-level-proses-bisnis-sebagai-
dasar-perumusan-strategi-pengembangan-bagi-umkm-jamu-di-kecamatan-nguter.html
[Accessed 28 December 2020].
Marketeers, 2019. Tiga Strategi Bami GM Bidik Pasar Milenial. [Online]
Available at: https://www.marketeers.com/tiga-strategi-bakmi-gm-bidik-pasar-milenial/
[Accessed 26 December 2020].
M., Buliali, J. L. & Yuniarto, M. N., 2016. KAJIAN LITERATUR CIMOSA UNTUK
PEMODELAN. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, p. 366.
Pamungkas, A. C. et al., 2020. Pendekatan CIMOSA serta Bentuk Implementasinya pada
Industri Manufaktur dan Jasa. Materi Ajar Pengantar Teknik Sistem dan Industri
2020/2021, p. 5.
PT Griya Miesejati, n.d. linkedin.com. [Online]
Available at: https://www.linkedin.com/company/pt-griya-miesejati-bakmi-gm-/about/
[Accessed 26 12 2020].
Rahayu, P., 2017. Sistem penggajian akuntansi di PT GRIYA MIESEJATI JAKARTA.
[Online]
Available at:
http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/index.php/home/detail/detail_kol
eksi/0/SKR/judul/00000000000000087455/#
[Accessed 26 December 2020].
Shift Indonesia, 2013. Continuous Improvement di Bakmi GM: Kualitas Demi Kepuasan
Pelanggan. [Online]
Available at: http://shiftindonesia.com/continuous-improvement-di-bakmi-gm-kualitas-
demi-kepuasan-pelanggan/
[Accessed 26 December 2020].
SWA, 2018. Ekspansi Bakmi GM Jelang Usia 60 Tahun. [Online]
Available at: https://swa.co.id/business-champions/brands/ekspansi-bakmi-gm-jelang-
usia-60-tahun
[Accessed 25 December 2020].
Wijaya, Y. G., 2020. Bakmi GM Terapkan "No Contact Delivery" untuk Layanan Pesan
Antar Makanan. [Online]
Available at: https://www.kompas.com/food/read/2020/09/18/151200475/bakmi-gm-
terapkan-no-contact-delivery-untuk-layanan-pesan-antar-makanan
[Accessed 26 December 2020].
Yuniasti, N. S. & Prasetyawan, Y., 2014. Evaluasi Computer Integrated Manufacturing
(CIM) PT PG Candi Baru Sidoarjo. Jurnal Teknik, p. 2.
32
LAMPIRAN
33
Pertanyaan Wawancara
Manage Process
1. Sejak tahun berapa usaha ini dirintis?
2. Apa yang mendasari bapak untuk memilih membuka usaha mie ayam ini?
- Set Direction
Apa visi dan misi dari umkm tsb?
- Set Strategy
1. Apa kekuatan dari perusahaan ini sehingga menjadi perusahaan
yang berbeda dibanding umkm lain
2. Apa saja tantangan dalam menjalankan usaha ini?
3. Apa terdapat strategi penjualan yang bapak terapkan?
- Direct Business
1. Untuk mencapai visi dan misi, rencana apa yang dimiliki oleh
umkm?
2. Apakah bapak membuat target-target selama menjalankan usaha
ini?
Core Process
- Develop Product
1. Apa saja jenis produk yang diproduksi oleh umkm ini?
2. Apa upaya yang dilakukan oleh umkm untuk mencapai target (jika
ada)
3. Apakah terdapat standar kualitas bahan yang bapak pilih? (seperti
bapak hanya akan membeli ayam potong di pasar A atau hanya
memilih sayuran dengan kualitas sedemikian rupa)
- Get Order
1. Apa yang dilakukan oleh umkm ketika mendapatkan pesanan?
2. Apakah metode pemesanan sudah online? Atau baru offline saja?
3. Adakah kegiatan promosi yang dilakukan umkm untuk
memasarkan produknya?
4. Siapa saja yang berperan dalam proses pembuatan mie ayam
sebelum dijual, apakah karyawan ikut serta dalam proses ini?
5. Apakah berjualan di tempat yang tetap atau berkeliling?
6. Mengapa bapak memilih tempat tersebut? Apakah tempat
berjualan yang bapak pilih berpengaruh terhadap jumlah pesanan
yang datang?
7. Selain tempat (jika memang berpengaruh) apakah ada hal lain yang
mempengaruhi jumlah pesanan?
34
- Fulfill Order
1. Apa yang dilakukan oleh umkm untuk dapat memenuhi kepuasan
pelanggan?
2. Jika pesanan membanjir, apa yang dilakukan oleh umkm agar
dapat memenuhi pesanan yang sangat banyak tersebut?
3. Dalam proses penjualan berapa banyak karyawan yang ikut serta?
4. Apakah terdapat kendala yang dialami pada saat proses penjualan?
5. Berapa jumlah porsi yang bapak persiapkan dalam sehari? Apakah
selalu terjual habis?
6. Apa hal-hal yang mempengaruhi bapak dalam menentukan jumlah
porsi yang akan dijual pada hari tersebut?
- Support Product
1. Adakah pelayanan lain selain menyajikan makanan untuk dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan?
2. Untuk pesanan yang dibungkus, bagaimana bentuk kemasannya?
3.
Support Process
- Human Resources Management
1. Apakah ada perekrutan untuk karyawan secara berkala untuk
umkm ini?
2. Adakah pelatihan untuk karyawan dalam memasak ataupun
menyiapkan makanan?
3. Apakah ada pembagian kerja keryawan?
- Finance and Accounting
1. Bagaimana sistem perputaran keuangan pada umkm ini?
2. Bagaimana cara menentukan harga untuk setiap porsi makanan
yang dijual?
3. Apakah harga setiap porsi makanan kerap kali berubah mengikuti
perubahan harga bahan pokok di pasar?
- Information Technology
Apakah ada media online yang digunakan untuk promosi ataupun
berjualan?
- Maintenance Management
1. Apakah ada penggantian wajan/kuali/panci/mangkuk secara
berkala?
Mengenai COVID-19
1. Apa dampak terhadap penjualan umkm setelah pandemi covid-19 terjadi?
2. Apakah ada yang berubah dari cara penjualan atau apapun itu ketika
pandemi covid-19 terjadi?
3. Apa bapak memiliki strategi penjualan yang bapak terapkan semenjak
adanya pandemi ini?
35
Analisis Proses Bisnis
Mie Ayam Pakde Sedayu dan Bakmi GM
Menggunakan Pendekatan CIMOSA
Kelompok B4
KELOMPOK B4
Maheswara Anubawa Widiatna
5010201143
ANALISIS
ANALISIS
• Direct Business : Company B selalu teknologi pada company B lebih beragam
berinovasi untuk mencapai target, dibandingkan dengan company A
sedangkan company A tidak demikian • Maintenance Management : Company B lebih
KEDUA
KEDUA teratur dan memiliki bagian khusus untuk
maintenance dibandingkan dengan company A
COMPANY
COMPANY
Penambahan karyawan
dalam rangka peningkatan
efektivitas produksi
SARAN DAN KESIMPULAN
Secara keseluruhan proses bisnis Bakmi GM lebih unggul jika dibandingkan dengan Mie Ayam
Pakde Sedayu. Hal tersebut dikarenakan Bakmi GM merupakan salah satu perusahan berskala
besar yang sangat memperhatikan proses di dalamnya, sedangkan Mie Ayam Pakde Sedayu
hanya usaha berskala kecil yang hanya sekedar berjualan dan mendapatkan penghasilan tanpa
memperhatikan proses yang terstruktur. Dengan adanya tugas analisis proses bisnis yang
diberikan oleh mata kuliah Pengantar Teknik Sistem dan Industri ini diharapkan penulis dapat
memberikan rekomendasi untuk Mie Ayam Pakde Sedayu sehingga dapat dijadikan
pembelajaran bagi Mie Ayam Pakde Sedayu untuk mengembangkan usahanya agar lebih baik
kedepannya.
Terima Kasih