Anda di halaman 1dari 7

1. Buat kasus – kasus yang menjelaskan jenis beban dibawah ini pada proses permesinan!

a. Beban berdasarkan sifatnya


1. Beban konstan (steady load)
Beban konstan adalah beban yang memiliki perubahan intensitas beban terhadap
waktu berjalan lambat atau konstan. Beban konstan disebut juga gaya beban yang
diberikan atau terjadi secara konstan dan tidak berubah - ubah atau biasa disebut muatan
mati. Beban konstan dapat diartikan beban yang arah dan sistem pembebanannya tidak
berubah. Contoh beban konstan pada permesinan adalah chassis (Tubular space frame).

Jenis chassis ini mengunakan bermacam balok atau pipa yang dirangkai menjadi
satu dan hampir menyerupai dari konstruski kendaraan tersebut. Chassis ini biasanya
banyak diaplikasikan dalam dunia balap mobil, Jenis Chassis ini sangat mudah untuk
ditambah atau di desain dan diberi perkuatan tambahan. Dalam struktur jenis ini sangat
penting untuk memastikan semua bidang ter triangulasi (contohnya kuda kuda pada
rumah atau jembatan dimana semua struktur tercipta dengan sambungan model segitiga).
Kekuatan dari Chassis ini amat tergantung dari mutu dan kualitas sambungan las tiap
sendinya.

2. Beban tidak konstan (unsteady load)


Beban tidak konstan adalah beban yang diterima oleh kompoen mesin yang besar
bebannya berubah – ubah (tidak tetap). Beban tidak konstan dapat diartikan beban yang
arah dan sistem pembebanannya berubah. Contoh beban konstan pada permesinan adalah
swing arm.
Swingarm adalah bagian dari sepeda motor atau sepeda frame yang melekat pada
roda belakang ke rangka utama sementara masih memungkinkan roda belakang untuk
poros atas dan ke bawah ketika shock atau benjolan tersebut terjadi.

3. Beban kejut (shock load)


Beban kejut (shock load) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kekuatan mendadak yang diberikan ketika sebuah benda tiba-tiba berakselerasi atau
melambat, seperti ketika benda jatuh menyentuh tanah, sebuah bola yang cepat kemudian
ditanngkap oleh sarung tangan atau penyelam yang melompat dari papan selam.
Kap ujung dari piston harus mampu mengatasi beban kejut pada ujung
berjalannya piston. Beban ini muncul tidak hanya dari tekanan fluida tetapi juga dari
energi kinetik bagian – bagian bergerak dari silinder beban.

Beban kejut tiba - tiba yang terjadi berikutnya pada rantai yaitu karena akselerasi
atau rem mendadak.
4. Beban tumbukan (impact)
Beban tumbukan adalah beban yang diterima ketika dua buah benda berbenturan
sehingga menghasilkan suatu gerak.
Contohnya pada saat kendaraan akan direm atau dihentikan secara tiba - tiba,
yaitu dengan menginjak pedal rem.

b. Beban berdasarkan cara kerja


1. Gaya aksial (Fa) = gaya tarik dan gaya tekan
Gaya normal (gaya aksial) yakni gaya dalam yang bekerja tegak lurus terhadap
penampang potong atau sejajar dengan sumbu batang.
Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama
pada saat terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan. Konstruksi
bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal bagian
paling tengah.

2. Gaya radial (Fr)


Gaya radial sendiri dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja secara tegak
lurus dengan sumbu poros. Gaya radial biasanya muncul sebagai akibat dari adanya
mekanisme berputar dalam suatu komponen mekanika, misalnya saja pada poros (shaft)
dan roda gigi (gear). Gaya radial mempunyai ciri arah geraknya tegak lurus dengan
sumbu poros.

Pada kasus motor listrik yang dihubungkan dengan pulley pada gambar di bawah
ini hanya memiliki beban radial karena beban tersebut hanya berasal dari ketegangan belt
yang menyebabkan timbulnya gaya tarik menarik antar pulley.
3. Gaya geser (Fs)
Gaya geser adalah gaya yang bekerja sejajar terhadap permukaan benda (dalam
hal ini tangential / berhimpit dengan permukaan benda) . Gaya geser biasanya ditemukan
pada baut, pin dan paku keling yang digunakan untuk menghubungkan berbagai elemen
struktur dan komponen mesin.

Contohnya pada mekanisme penguncian pada roda. Mekanisme penguncian


menjaga sambungan yang terkunci agar tidak longgar. Biasanya untuk menghindari
kegagalan akibat adanya getaran.
4. Torsi (momen puntir) T
Torsi mengandung arti puntir yang terjadi pada batang lurus apabila dibebani
momen yang cendrung menghasilkan rotasi terhadap sumbu longitudinal batang.

Contoh momen torsi terjadi pda poros engkol. Poros engkol ( crankshaft )
merupakan komponen mesin yang bertugas mengubah gerak lurus torak menjadi gerak
putar.

5. Momen lentur (M)


Momen lentur ialah gaya lentur yang berkerja pada suatu batang. Besar momen
pada suatu titik sama dengan gaya dikali jarak terhadap titik tersebut. Momen dapat
mengakibatkan perubahan bentuk pada penampang. Batang akan mengalami perubahan
bentuk menjadi melengkung dan akhirnya patah atau hancur. Lihat gambar berikut:
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu.
Jadi, merupakan tegangan tangensial. Tegangan lengkung pada batang rocker arm.
Rocker arm atau temlar, pelatuk klep pada motor berfungsi sebagai penghubung
antara camshaft dengan valve sebagai pengatur naik turunnya (buka-tutup) klep. Rocker
arm harus dibuat dengan kepresisian yang tinggi dan menggunakan material yang tepat
sehingga dapat membuat pergerakan antara camshaft dan valve lebih presisi, sehingga
supply bahan bakar dari carburetor ke ruang bakar menjadi efisien.
Cara kerja dari rocker arm digerakkan oleh camshaft sehingga dapat menekan
valve dengan sempurna. Pergerakan rocker arm oleh camshaft terjadi karena
pergesekan/benturan antara permukaan camshaft dengan permukaan rocker arm.

Anda mungkin juga menyukai