Festia Widiastiti - I0207110
Festia Widiastiti - I0207110
id
TUGAS AKHIR
TAWANGMANGU RESORT
dengan Pendekatan EKOLOGI ARSITEKTUR
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT
GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 )
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA
DISUSUN OLEH :
FESTIA WIDIASTITI
I0207110
Pembimbing :
Ir. Widharyatmo,M.Si
Sri Yuliani,ST,M.APP.Sc.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR SKEMA................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Perumusan Judul............................................................................................1
1. Judul ........................................................................................................1
2. Pengertian
a) Resort ..................................................................................................1
b) Pendekatan ..........................................................................................1
c) Eko – arsitektur ...................................................................................1
d) Tawangmangu.....................................................................................2
B. Latar Belakang ................................................................................................2
C. Permasalahan dan Persoalan
1. Permasalahan ......................................................................................5
2. Persoalan ............................................................................................5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Metode Pembahasan
1. Metode pengumpulan data..................................................................6
2. Analisa Data........................................................................................7
3. Sintesa.................................................................................................8
F. Sistematika Pembahasan .................................................................................8
G. Alur Pikir ........................................................................................................9
A. Resort ..........................................................................12
1. Pengertian Resort ..........................................................................12
2. Karakteristik Resort ..........................................................................12
3. Spesifikasi Resort ..........................................................................18
4. Pelaku Kegiatan di Resort.....................................................................22
5. Aktifitas yang diwadahi dalam resort .................................................25
C. Preseden
1. Sukantara Resort...................................................................................44
2. Kalyana resort.......................................................................................45
3. Novotel Bogor Golf Resort and Convention Center ............................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Perumusan Judul
1. Judul
Tawangmangu Resort dengan Pedekatan Ekologi Arsitektur
2. Pengertian
1
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Latar Belakang
Keindahan alam indonesia sangatlah tidak ternilai dan memiliki nilai
investasi yang sangat menguntungkan negara jika dikelola dengan baik dan
benar. Banyaknya tempat yang menarik dan indah diIndonesia menarik minat
turis mancanegara maupun turis domestik untuk berkunjung dalam waktu
yang lama dan menikmati alam yang indah terutama pulau jawa yang
memiliki potensi menarik wisatawan cukup banyak. Kehidupan masyarakat
kota Solo yang penuh dengan berbagai macam aktivitas dan daerah yang
padat akan penduduknya serta minimnya sebuah tempat wisata yang dapat
menghilangkan rasa kejenuhan dan stress menghadapi rutinitas setiap hari .
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
250 000
200 000
150 000 ju m lah Gbr 1. Grafik pertumbuhan wisatawan
100 000 pe ngun ju ng Tawangmangu
Sumber: statistic kepariwisataan
500 00
0
r
r
i
te li
et
ei
ar
be
be
ju
ar
m
u
m
m
n
ve
ja
no
se
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Sasaran
Sasaran menyusun konsep perancangan dan perencanaan bangunan ”
Tawangmangu Resort dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur” dengan
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan untuk memperoleh data- data yang
akurat pada judul Tawangmangu Resort dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur
yaitu
1 Metode pengumpulan data
a) Wawancara
Merupakan data yang dibutuhkan untuk mengetahui tentang:
1) Pendapat masyarakat/ pasar mengenai resort yang diminati.
2) Lokasi terpilih yaitu Tawangmangu.
b) Literatur
Pada studi literatur ini, penulis mencoba mancari data melalui buku-
buku referensi dan situs – situss internet yang terkait dengan judul
yang diajukan.
1) Mengenai resort.
2) Mengenai Ekologi Arsitektur.
3) Mengenai lokasi (data fisik, kebudayaan setempat, dan
penduduk)
4) Study komparasi
Selanjutnya dilakukan studi komparasi dari objek bangunan
yang telah ada untuk lebih mendukung objek pembahasan. Hal
ini digunakan sebagai pembanding dari kasus yang diambil
dalam judul, yaitu
Kalyana Resort
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Center
Sukantara Resort
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Survey lapangan
Metoda survey bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan yang
berkaitan dengan pengamatan:
1. Fasilitas resort
2. Lokasi terpilih (Tawangmangu) dengan keunggulan
potensi tapak dan kepariwisataannya.
2. Analisa Data
Dalam proses perencanaan dan perancangan resort ini, pada
tahapan analisa akan dilakukan pengolahan data – data yang telah
terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional,
performasi dan arsitektural.
a) Analisa fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi
penggunan resort di Tawangmangu, termasuk kegiatan:
1) Pengguna : pengelola, pengunjung
2) Aktivitas : menginap, spa treatment,
rekreasi dan relaksasi
b) Analisa performasi membahas tentang persyaratan atau kriteria
program ruang dalam resort di Tawangmangu.
c) Analisa arsitektural merupakan tahap penggabungan dari hasil
identifikasi kedua analisa sebelumnya(fungsional dan ruang,
tampilan, pengolahan tapak, utilitas dan struktur bangunan
yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan pengguna dengan
persyaratan yang ada.
3. Sintesa
Tahap penyatuan antara keseluruhan data dan hasil analisa
untuk mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan. Data dan analisa
diolah dan diintegrasikan dengan ketentuan atau persyaratan
perencanaan dan perancangan yang pada akhirnya seluruh hasil
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Sistematika Pembahasan
Tahap I mengungkapkan penjelasan judul, latar belakang, permasalahan dan
persoalan, tujuan, batasan dan lingkup pembahasan, metode
pembahasan, dan sistematika pembahasan.
Tahap II mengemukakan tinjauan mengenai Resort dan Ekologi Arsitektur
secara umum dan studi kasus.
Tahap III mengemukakan tinjauan lokasi sebagai gambaran tentang kondisi dan
potensi yang dapat mendukung terhadap perencanaan dan perancangan
kawasan Resort serta mengemukakan resort yang direncanakan.
TahapIV mengemukakan analisa pendekatan konsep perencanaan dan
perancangan didasarkan pada pendekatan teoritik dan studi kasus serta
merumuskan konsep desain perencanaan dan perancangan
Tawangmangu Resort dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
G. Alur Pikir
Permasalahan
Menciptakan sebuah peginapan Tawangmangu
dikawasan berkontur untuk
menciptakan kenyamanan dan - Suhu malam hari 8-12 ºC
rasa ingin singgah dalam waktu dan suhu siang hari 15-
lama dengan memanfaatkan 30ºC.
potensi alam Tawangmangu -Banyaknya obyek wisata
khususnya Kalisoro di Tawangmangu
-Peraturan pemerintah
-RUTRK – IKK
Tawangmangu
Persoalan
-Menentukan site yang nyaman bagi wisatawan.
Perencanaan desain kawasan dengan
meminimalkan cut dan fill.
-Penentuan konsep tata massa yang dapat
mendukung kegiatan didalam kawasan resort.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Study Peruangan
-Analisis kegiatan
- kapasitas ruang
-Dasar perhitungan
-Perhitungan ruang
-konfigurasi ruang
-Pola hubungan ruang
-Struktur & utilitas
-karakter bangunan
Konsep Dasar
Analisa
Transformasi
Desain Report
Pemilihan lokasi Desain
Pengolahan tapak
Pencapaian
Sirkulasi Desain
Konservasi tanah
Konservasi air
Pengolahan Kontur
View dan Orientasi
Matahari & angin
Kebisingan
Penzoningan
Lanskap Vegetasi
Pendekataan ekologi bangunan
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
BAB II
TINJAUAN UMUM RESORT, EKOLOGI ARSITEKTUR dan
PRESEDEN OBYEK
A. Resort
1. Pengertian Resort
Resort adalah adalah tempat bersinggah atau menginap untuk
para turis lokal maupun mancanegara yang letaknya berada
dipinggiran pantai atau pegunungan dengan berbagai macam fasilitas
dan permainan
2. Karakteristik Resort
Resort memiliki konsep selaras dengan alam, didesain menyatu
dengan alam. Alam menjadi sumber pengobatan, sumber inspirasi, dan
sumber motivasi. Sebuah resort direncanakan dengan
mempertimbangkan faktor alam dan kultural setempat, potensi
lansekap, iklim, serta budaya menjadi satu tantangan untuk
mewujudkan suatu resort yang memiliki citra sendiri.
Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat
dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu:
Tabel 1 karakteristik hotel resort
Pendekatan 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
pemandangan
alam, pantai,
gunung dan
tempat-tempat
lainnya yang
memiliki
panorama yang
indah.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
lapangan tennis
dan penataan
landscape.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
b) Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan
mengisi waktu luang menuntut tersedianya fasilitas pokok serta
fasilitas rekreasi indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah
ruang tidur sebagai area pribadi. Fasilitas rekreasi indoor
merupakan ruang-ruang publik seperti restaurant, lounge, balkon,
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
No Ruangan Karakteristik
1. Kamar Tidur Dekorasi budaya Indonesia.
- Minimal 27 kamar standart
- Minimal 2 kamar suite
- Kamar mandi didalamnya.
2 Restoran -Jumlah tempat duduk sebanding dengan
luas restoran dengan ketentuan 1,5 m²/
tempat duduk.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
3. Spesifikasi Resort
Resort memiliki beberapa spesifikasi untuk menentukan jenis
resort yang akan dibangun. Beberapa spesifikasi resort diantaranya yaitu:
Tabel 3 spesifikasi resort
- Menyelami kebudayaan
Village resort masyarakat sekitar, bergabung
dengan berbagai kegiatan
masyarakat.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
- mengutamakan minat
Marina resort
wisatawan terhadap olahraga
dan kegiatan yang
berhubungan dengan air.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
b) Aktifitas wisatawan
a) Kegiatan wisatawan
1) Kegiatan Utama
Kegiatan tamu yaitu menginap atau beristirahat pada suatu
ruang (ruang tidur). Sifat kegiatan ini terdiri dari dua
golongan yaitu :
Kegiatan di dalam ruang tidur dengan
melakukan sedikit gerak misal melihat
pemandangan luar melalui bidang bukaan,
makan, minum, mandi dan duduk-duduk.
Kegiatan yang tidak melakukan gerak secara
aktif, misalnya tidur dan istirahat secara fisik
dan mental.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
a) menghemat energi
b) kesehatan penghuni
bangunan yang sehat artinya yang tidak memberi dampak negatiif bagi
kesehatan manusia dalam proses, pengoperasian/purna huni, maupun saat
pembingkaran. Didalamnya juga termasuk lokasi yang sehat, bahan yang
sehat, bentuk yang sehat, dan suasana yang sehat.
c) Psikospiritual
Bangunan yang nyaman bagi kondisi thermal, audial, maupun visual
dalam cara-cara alamiah. Untuk itu bangunan harus tanggap terhadap masalah
dan potensi iklim dan konteks lingkungan setempat sehingga menghasilkan
sistem bangunan yang alamiah dan hemat energi.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
10) Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan maupun
yang digunakan pada saat pembangunan harus seminimal mungkin
11) Kulit (dinding pada atap) sebuah gedung harus sesuai dengan tugasnya
harus melindungi dirinya dari sinar panas, angin dan hujan. Bangunan
sebaiknya diarahkan berorientasi ke timur-barat dengan bagian utara-
selatan menerima cahaya alami tanpa kesilauan
12) Dinding bangunan harus memberikan perlindungan terhadap panas, daya
serap panas dan tebalnya dinding harus sesuai dengan kebutuhan iklim
ruang dalamnya
15) Semua gedung harus bisa mengadakan regenerasi dari segala bahan
bangunan, bahan limbah, dan mudah dipelihara
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku menurut Heinz
Frick 1998. Dasar-dasar Eko Arsitektur yaitu:
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Kenyamanan
System penyegaran Kecepatan
termal
udara pertukaran angin bergerak
udara > 10 kali/jam
Konstruksi atap
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Penghawaan
ruang atap
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Roof Garden
Roof Garden tau taman diatas atap merupakan bentuk nyata
dari konsep sustainable dimana kita sedikitnya telah menyumbangkan
apa yang telah kita pakai dari alam kedalam bangunan. Roof Garden
menjadi solusi peningkatan area hijau tanpa mengubah lahan. Roof
garden dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai penghijauan,
perputaran udara, peminimalan emisi, penanggulangan air hujan yang
berlebih tak terserap dan sebagai penghalang panas berlebih kepada
bangunan.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
6) Melestarikan Lingkungan
Pencegahan biologis terhadap erosi lerengan memanfaatkan bahan
bangunan setempat seperti tanah, batu alam, air, kayu yang dilengkapi
menurut kebutuhan dengan alat bantu teknis (kawat, baja beton, geotekstil,
dan sebagainya).
a) Pecegahan erosi lerengan sederhana
Sistem tradisional, semacam pagar anyaman tangkai,
dikembangkan menjadi sisipan cangkok perdu, berkas tangkai,
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Perencanaan Jalan
Perencanaan dan penentuan jalan pada lereng gunung jangan
didimensikan menurut kebutuhan pada masa pembangunan (supaya truk
besar dapat naik) melainkan sesuai kebutuhan penghuni. Hal ini berarti
bahwa pada umumnya jalan tidak perlu lebih lebar daripada 3,00-3,50 m
dengan kekuatan 3,5 ton.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Gambar 7. Selokan air hujan dari tanah dan dari bis – belah beton
Sumber: Heinz frick
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
akan menuntut system cut and fill dan hal itu merupakan
pengrusakan alam dan mengakibatkan longsor di masa depan.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
C. Preseden
Beberapa reort yang digunakan sebagai referensi tawangmangu resort
yaitu sebagai berikut:
1. Sukantara Resort
Merupakan salah satu resort terbaik dan memiliki air terjun sejak
tahun 2007 yang berada di chang mai, Thailand. Resort tersebut
menggunakan perpaduan gaya bali dengan gaya lanna yang dibangun
dengan beberapa macam pondok dengan dikelilingi oleh aliran air,
kicauan burung liar dari hutan dimana resort ini berada. Dengan berbagai
macam fasilitas yang tersedia salah satunya seperti spa yang berada di
pinggiran air terjun. Selain itu bahan material yang digunakan pada
sukantara resort didominasi dengan kayu untuk eksteriornya dan interior
yang dibuat dengan tangan oleh pengrajin dalam negeri.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
2. Kalyana resort
Merupakan resort yang berada dikaliurang, Yogyakarta dan
memiliki pemandangan panorama kea rah gunung merapi dan hutan
tropis. Suasana damai dan selaras dengan alam yang ada diresort ini
sangat memikat hati wisatawan untuk menginap atau besinggah dalam
waktu yang lama.
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
BAB III
TINJAUAN TAWANGMANGU
dan
RESORT YANG DIRENCANAKAN
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
B. Karakteristik Karanganyar
Secara administrasi wilayah Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah bagian Timur dengan luas wilayah ±
77.387,6374 Ha. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Povinsi Jawa Timur
dengan Magetan. Letak geografis Kabupaten Karanganyar sebagai berikut:
1. Kondisi Klimatologis
a) Letak geografis
Bila dilihat dari garis bujur dan garis lintang, maka
Kabupaten Karanganyar terletak antara 110°40’ – 110°70’ BT
dan 7°28’ – 7°46’ LS. Ketinggian rata-rata 511 meter di atas
permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22°-
31°.
b) Curah Hujan
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
c) Angin
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
3. Potensi Ekonomi
a) ekonomi dominan yang terdapat di kabupaten karanganyar
adalah industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan dengan
ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja yang cukup.
b) Kabupaten karanganyar memiliki nilai PDRB cukup tinggi
dengan nilai prosentase konstribusi: sektor industri pengolahan
(48%), pertanian (21%) dan perdagangan (11%)
c) Sektor ekonomi basis tersebut sangat memungkinkan untuk
dikembangkan guna memberikan multiplier effect bagi sektor
lainnya.
d) Pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari nilai PDRB tahun
2004-2006 selalu mengalami peningkatan yang positif.
4. Potensi pariwisata
Potensi pariwisata yang terdapat dan mampu mendukung kondisi
ekonomi di kabupaten karanganyar adalah sebagai berikut:
a) Kabupaten karanganyar memiliki objek wisat yang memiliki
daya tarik terhadap pengunjung yang cukup tinggi sehingga
sektor ini juga mampu memberikan konstribusi terhadap PAD
(Pendapatan Asli Daerah) kabupaten karanganyar.
b) Potensi objek wisata antara lain:
1) objek wisata alam: hutan wisata grojogan sewu, wana
wisata gunung bromo, bumi perkemahan sekipan dan
camping lawu resort, pemandian air hangat cumpleng
dan pablengan.
2) objek wisata budaya: candi sukuh, ceto, situs
palanggatan dan menggung, makam raja – raja
mangadeg dan girilayu, dll
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
C. Tinjauan Tawangmangu
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
2. Klimatologi
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
3. Hidologi
Kecamatan Tawangmangu dibatasi oleh Kali Timur disebelah
selatan. Selain itu wilayah Kecamatan Tawangmangu juga
dialiri Kali Gembong, Kali Samin dan Kali Blumbang.
Kebutuhan air yang digunakan sehari – hari berasal dari
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
sumber air gunung dan air PAM yang dikelola oleh perusahaan
Pariwisata Tawangmangu (PPT). Pemenuhan kebutuhan air
bersih selain dilayani oleh PDAM. Ada sebagian penduduk
yang masih memanfaatkan air sumur dangkal. Hal ini
ditunjang potensi berupa air tanah dengan kedalaman 0-5m,
10-15m dan 15-20m yang tersebar merata di seluruh wilayah.
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
4. Potensi Biotis
1) Flora
Tawangmangu yang mempunyai hutan seluas 5.511,5
ha (hutan negara) mempunyai berbagai jenis tumbuhan
yang sebagian besar merupakan hutan pius, kayu-kayu
hutan, pakis – pakisan, dan semak belukar. Disamping
itu, Tawangmangu mempunyai potensi flora sebagai
penghasil makanan sayuran dan tanaman bunga.
2) Fauna
Berbagai macam fauna terebar di hutan – hutan di
Tawangmangu seperti berbagai macam hewan melata.
Tetapi yang paling berpotensi untuk atraksi wisata
adalah jenis burung dan kera.
Pendekatan
2) Bahan bangunan
Pada bangunan rumah penduduk setempat
menggunakan bahan – bahan baku kayu, batu bata,
batu, kaca, seng. Kayu batu bata maupun batu
digunakan karena daerah tersebut merupakan daerah
pegunungan yang mempunyai sumber bahan tersebut.
Kaca digunakan untuk jendela yang berguna
untuk penerangan dalam ruangan. Pada bagian atap
banyak digunakan dengan bahan seng dengan plafond
berbahan kayu. Atap seng dengan plafond kayu
dirasakan penduduk lebih hangat suhunya didalam
ruangan dibandingkan dengan atap lainnya. Suhu dalam
ruangan hangat karena panas yang diterima seng
diteruskan kebahan dibawahnya yaitu plafond dengan
bahan kayu.
Bahan kayu cenderung mempertahankan panas
lali melepaskannya pada saat suhu ruangan rendah pada
malam hari. Rumah beratapkan seng menurut penduduk
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
6. Aksesibilitas
Kecamatan Tawangmangu dapat dicapai dari 2 jalur utama
pencapaian yaitu:
1) Barat : melalui kota Surakarta – Karanganyar-
Tawangmangu dengan jarak kurang lebih 42 km dari
kota Surakarta.
2) Timur : Melalui Jawa Timur (Kabupaten Magetan)
yaitu melalui Sarangan – Tawangmangu dengan jarak
kurang lebih 13 km.
3) Pencapaian dari arah lain adalah Kabupaten Wonogiri
dan Kabupaten Sragen
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Grafik 2.1
Sumber: data dari kantor
pengelola hutan wisata sekipan
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
2)
Sumber: kantor pengelola hutan wisata sekipan
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Pendekatan
8. Peraturan Pemerintah
a) Kebijakan Tata Ruang Propinsi
Kebijakan Tata Ruang Wilayah dalam RTRWP Jawa Tengah
mencakup arahan bagi kepentingan ekstern ke arah luar wilayah
Propinsi Jawa Tengah dan arahan bagi kepentingan intern ke dalam
wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah diarahkan juga
untuk menciptakan sturktur ruang daerah yang makin kukuh dengan
upaya peningkatan produktivitas geografis wilayah dan efisiensi
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Pendekatan
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
c) Dasar Hukum
1) Undang – undang nomor 24 tahun 1992 tentang penataan
ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
b) Fungsi Resort
Resort juga memiliki fungsi sebagai tempat penginapan yang
ramah terhadap lingkungan dan keberadaannya dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat dengan mengelola perdagangan dan jasa
yang dengan pengawasan pengelola resort.
c) Site
Site berada pada area Kalisoro yang memiliki kondisi alam yang baik
dengan potensi pengembangan yang baik.
Pemilihan site menggunakan pertimbangan – pertimbangan dari
berbagai macam aspek antara lain:
1) Aspek potensi alam
Keunggulan keindahan panorama gunung lawu dan
hutan lindung.
Udara yang segar dan ketenangan lokasi
2) Aspek aksesibilitas
Adanya dukungan jaringan transportasi angkutan
umum
Adanya dukungan jaringan jalan lingkungan.
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Kegiatan akomodasi
Kegiatan akomodasi bertujuan memberikan kesempatan kepada
pengunjung untuk istirahat (menginap) dengan perlengkapan
yang disediakan. Sesuai standart tuntutan industri pariwisata saat
ini dan keinginan pengunjung untuk memperoleh privasi
maksimal dalam melakukan segala aktivtasnya, maka tiap unit
resort dilengkapi dengan outdoor bathroom, plunge pool, deck,
dan bale. Untuk penginapan yang regular didalam bangunan
hanya tersedia fasilitas kamar double dan indoor bathroom.
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang bertujuan untuk melengkapi kegiatan utama
(akomodasi, rekreasi dan spa) meliputi kegiatan makan-minum,
belanja, telekomunikasi, meeting area, bussiness center,
ballroom, parkir, penjagaan dan sebagainya.
Kegiatan pengelolaan
Kegiatan pengelolaan bertujuan mengkoordinasi segala kegiatan
yang berlangsung pada resort.
Kegiatan service
Kegiatan service bertujuan memberikan pelayanan untuk
kenyamanan semua pelaku kegiatan yang berlangsung di resort.
Kegiatan Rekreasi
Kegiatan ini bertujuan memberi hiburan bersifat leisure kepada
pengunjung. Kegiatan ini berupa menikmati pengalaman dialam
bebas, seperti kegiatan:
bercocok tanam dikebun strawberry,
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
Gambar 28 bersepeda
Sumber: Internet
Permainan ATV
Gambar 30 ATV
Sumber: Internet
Permainan outbound
Gambar 31 outbound
Sumber: Internet 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
80
BAB IV
STRATEGI PERENCANAAN dan PERANCANGAN
3) Kegiatan Service
b) Dasar Pertimbangan.
Kegiatan didalam resort dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan
Pengunjung dan pengelola (general manager, staf karyawan ). Kegiatan
pengunjung terbatas hanya pada kegiatan tertentu. Dasar pertimbangan dalam
melakukan analisa kebutuhan privasi dan rasa aman bagi kegiatan didalam
apartemen adalah sebagai berikut:
a) Pendekatan perilaku kegiatan didalam resort:
- pendekatan pengunjung penghuni resort.
b) Pendekatan karakter perilaku kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
81
Pendekatan
82
Pengelola
Pengelola yang melayani pengunjung dengan
menyediakan fasilitas dan memberikan service yang
memuaskan, ramah, dan mengutamakan mutu pelayanan.
Tenaga ahli
Tenaga ahli yang melayani kebutuhan pengunjung yang
memerlukan keahlian khusus dalam mengikuti program-
program spa dan olahraga.
Staff/ Karyawan
Staff yang melayani segala aktifitas pengunjung dalam
memanfaatkan dan menikmati fasilitas yang ada.
2) Pola kegiatan
Pengunjung
Pengunjung dibedakan menjadi rombongan, keluarga, dan
honeymooners.
- Pengunjung rombongan
Pengunjung rombongan umumnya memiliki waktu tinggal
lebih lama dan menyukai kegiatab dialam bebas. Pengunjung
rombongan mempunyai waktu tinggal yang lama, maka
sebaiknya rekreasi ang disediakan bersifat leisure
(menghabiskan waktuu senggang).
- Pengunjung keluarga
Pengunjung keluarga berkunjung disaat akhir pekan dan
musim liburan. Waktu kunjungan rata-rata dua hari. Lebih
menyukai aktifitas edukatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
83
- Pengunjung honeymooners
Pengunjung honeymooners ingin menikmati suasana bulan
madu dengan pasangan sehingga menginginkan privasi yang
tinggi. Waktu kunjungan minimal dua hari.
AKOMODASI PENGINAPAN
- Istirahat
PENUNJANG - Menginap
Datang - Mandi
- Bersosialisasi
-dll BAB/BAK
PARKIR PENERIMAAN
PROGRAM SPA
Pulang
REKREASI
Pengelola
Pengatur kegiatan yang diwadahi oleh resort. Pegelola dibagi menjadi
(diasumsikan tidak ada yang cacat):
General manager
Adalah orang yang memimpin bagian – bagian dalam
operasional resort yaitu bagian operasional,administrasi,
pemasaran dan bidang umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
84
R.KERJA
DATANG
BAB/BAK
PANTRY
PULANG
R.RAPAT
Staff karyawan
Merupakan pelaksana keiatan operasional resort. Adapun karyawan
yang diimaksud terdiri dari: pelayan tamu (resepsionis, officeboy, dll)
petugas administrasi, petugas pemeliharaan dan kebersiha, petugas tata
boga, petugas mekanikan – elektrikal, petgas parkir dan keamanan.
BAB/BAK
PARKIR ABSENSI Kerja
PANTRY
PULANG
Pelayanan
Mekanikal Electrikal
umum
Pendekatan
85
Hasil analisa:
Dari pengelompokan, karakteristik, serta aktivitas pelaku kegiatan, diperoleh
pengelompokan kegiatan yang diwadahi resort, yaitu:
Kegiatan penerimaan
Kegiatan penerimaan bertujuan mengawali segala kegiatan di resort terutama
bagi pengunjung. Kelompok kegiatan ini mencakup kegiatan informasi,
administrasi, menunggu, menitipkan barang.
Kegiatan akomodasi
Kegiatan akomodasi bertujuan memberikan kesempatan kepada pengunjung
untuk istirahat (menginap) dengan perlengkapan yang disediakan. Sesuai
standart tuntutan industri pariwisata saat ini dan keinginan pengunjung untuk
memperoleh privasi maksimal dalam melakukan segala aktivtasnya, maka tiap
unit resort dilengkapi dengan outdoor bathroom, plunge pool, deck, dan bale.
Untuk penginapan yang regular didalam bangunan hanya tersedia fasilitas
kamar double dan indoor bathroom.
Kegiatan penunjang
Kegiatan penunjang bertujuan untuk melengkapi kegiatan utama (akomodasi,
rekreasi dan spa) meliputi kegiatan makan-minum, belanja, telekomunikasi,
meeting area, bussiness center, ballroom, parkir, penjagaan dan sebagainya.
Kegiatan pengelolaan
Kegiatan pengelolaan bertujuan mengkoordinasi segala kegiatan yang
berlangsung pada resort.
Kegiatan service
Kegiatan service bertujuan memberikan pelayanan untuk kenyamanan semua
pelaku kegiatan yang berlangsung di resort.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
86
Kegiatan Rekreasi
Kegiatan ini bertujuan memberi hiburan bersifat leisure kepada pengunjung.
Kegiatan ini berupa menikmati pengalaman dialam bebas, seperti kegiatan
bercocok tanam dikebun strawberry, mengelilingi pemukiman penduduk dan
kawasan resort dengan berkuda , ataupun kegiatan untuk menyalurkan hobi
seperti flying fox, tempat bermain anak, Gokar,dan outbound
Pendekatan
87
r. manicure-pedicure
r. terapi
Lavatory
Terapi r. refleksiologi
r. hidroterapi
r. meditasi dan yoga
r. instruktur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
88
Lavatory
Olahraga Cycling track - membutuhkan suasana santai,
Jogging track nyaman, dan rekreatif
Berenang - porsi ruang outdoor lebih besar
R. ganti daripada ruang indoor
R. bilas - bentuk ruang direncanakan
Pendekatan
89
pemasaran r. staff
Rapat r. rapat
Menerima tamu r. tamu
Kegiatan BAB-BAK lavatory
Menyi mpan barang Gudang
Service Menjaga kemanan Pos keamanan - jauh dari jangkauan aktivitas
Menyi mpan dan Locker room utama( akomodasi, rekreasi, dan
mengganti pakaian spa)
Menunggu panggilan r.staff - pencapaian dibedakan dengan
masuk untuk melayani pencapaian pada massa utama
tamu
Bongkar muat barang Loading check
Menyiapkan bahan Dapur
makanan dan
minuman
Menyiapkan peralatan Gudang peralatan
makan dan minum
Melayani pencucian, r. laundry
pengeringan, dan
setrika
Memperbaiki r. reparasi
peralatan perabotan
yang rusak
Mengoperasikan r. ME
peralatan mekanikal
elektrikal dan utilitas
lainnya
Menyi mpan perabot r. perabot
Menyi mpan perkakas Gudang
Makan – minum Pantry dan kantin
Ibadah Mushola
Kegiatan BAB-BAK lavatory
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
90
b) Tujuan
Mendapatkan besaran ruang yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam
menentukan besaran ruang hal-hal yang dijadikan pertimbangan
adalah :
1) Kapasitas ruang
2) Pengelompokan fungsi ruang
3) Flow dan kebutuhan ruang gerak
c) Dasar perhitungan
1) Pehitungan Standar
Neufert Architect Data (NAD)
Time Saver Standard for Building Types (TSS)
Architectural Graphic Standar (AGS)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
91
2) study ruang
perhitungan ditentukan dari:
Besaran kapasitas
Unit fungsi
Flow
- 5 % - 10 % : standar minimum
- 20 % : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
- 30 % : tuntutan kenyamanan fisik
- 40 % : tuntutan kenyamanan psikologis
- 50 % : tuntutan spesifik kegiatan
- 60 % : untuk keterlibatan terhadap servis
kegiatan
- 70 %-100 % : keterkaitan dengan banyak kegiatan
3) perhitungan asumsi
Perhitungan ditentukan dari:
Survey
Pertimbangan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
92
d) Perhitungan
1) kelompok ruang penerima (tabel 12)
Ruang Flow Perhitungan Luasan
(%) (m²)
Droop-off Standart 25 m² (NMH)
Jumlah 1 buah dengan kapasitas 2 buah 25 m²
mobil
Front desk/ resepsionis 20% Standart 0,3 m²/org (NAD)
= (62x0,3)+20%=18.9+1,5=20.4 m²- 20 m²
>20m2
Main lobby Standart 1,6 m²/org (NAD)
104 m²
=(62 x1,6)=99.2 m²-> 104
Lavatory 20% Standart 0,4 m²/org (NAD)
Dibagi 2 berdasarkan perbedaan jenis 24 m²
kelamin
TOTAL luasan kelompok ruang penerima 173m²
Standart room 40% Double beds: 21m , KM :8m², ruang Jumlah sub
2 2
santai: 29.5m , dapur: 6m Jumlah sub total luasan
total luasan standart room 64.5. m² standart
Tersedia 28 standart room room
=28(21+8+29.5+6)+40%=1806.4 m² 1806.4m²
Honeymoon room 40% Doublebed’s:15 m², bathroo;8 m², living Jumlah sub
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
93
Pendekatan
94
Flow
Ruang Perhitungan Luasan (m2)
(%)
Asumsi 6 m2
Ruang perawatan wajah 40% Tersedia 4 ruang= (4x6)+40%= 35
24+9,6= 33,6 m2 35
Asumsi 2 m2
Manicure and pedicure 40% Kapasitas 4 orang= (4x2)+40%= 12
8+3,2= 11,2 m2 12
Standart 3 m2/org
R. Resepsionis 9
Resepsionis 3 org= (3x3)= 9 m2
Standart 1,2 m2/org
R. Tunggu 20% =(10x1,2)+20%= 12+2,4= 16
14,4 m2 16
R. Konsultasi Standart 15,48 m2 16 16
R terapis: 3 m2/org, Pantry: 6 m2/org
R. Terapis 24
Terdiri dari 6 org= (6x3)+6=24 m2
Standart 0,5 m2/org
Lounge 40% 8
= (10x0,5)+40%= 5+2= 7 m2 8
Asumsi 12 m2
Lavatory Terdiri dari 2 lav (lk & prp)= 2x12= 24
24 m2
Gudang Asumsi 3 m2 4 4
Total Luasan Ruang Perawatan 124 m2
(tabel 15)
Flow
Ruang Perhitungan Luasan (m2)
(%)
Pendekatan
95
Pendekatan
96
Lavatory penjaga(lifeguard):
Terdiri 1,5 2x12=
dari 2 lav2 (lk & prp)= m /org,24
24 mgudang:
2 3 m
Swimming pool 30% Kapasitas
Gudang Asumsi 3 m2 pengunjung
4 20 org=4 216
Total Luasan Ruang Te rapi {(20x2,4)+2(10x1,5)+2(10x1)+(2x12253 m2
)+(30% luasan
air)+(2x1,5)+3}+30%=
(18+30+18+20+24+16+3+3)+30%=
165+49,5= 214,5 m2 216
Pendekatan
97
Pendekatan
98
l 15+4+6= 25 m2
Art/shop/boutique Asumsi 36 m2, jumlah 1 buah 36
i 2
Money changer Asumsi 15 m , jumlah 1 buah 15
Phone box t 2
Asumsi 6 m , jumlah 1 buah 6
Travel agent a 2
Asumsi 15 m , jumlah 1 buah 15
s R sholat: 1 m2/org, r wudhu: 0,8
m2/org
Mushola 36
Kapasitas 20 org= (20x1)+(20x0,8)=
20+16= 36 m2
P
Total Luasan Fasilitas Penunjang 1039 m2
enunjang (tabel 19)
(tabel 4.10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
99
Pendekatan
100
Pendekatan
101
Pendekatan
102
4. Konfigurasi Peruangan
(Tabel 4.23 konfigurasi peruangan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
103
Ruang Akomodasi:
Suite Room
Standart Room
Honeymoon Room
Pendekatan
104
Ruang Penerima
Droop-off
Main Lobby
Resepsionis
Lavatory
Pendekatan
105
Ruang Rekreasi
Ruang Baca
Mini Bar
Lavatory
Outbound
Mini bar terletak diantara arena out bound
dan ruang baca. Kelompok ini memiliki view
Keterangan
utama kearah hutan pinus.
SPA
Ruang Relaksasi
Ruang Perawatan
Ruang Terapi
Pendekatan
106
Area Olahraga
Cycling & Joging Track
Swimming Pool
Pendekatan
107
Fasilitas Penunjang
Parkir
Restoran
Panggung terbuka
Meeting room
Bussiness center
Boutiq/shop
Money changer
Travel agent
Phone box
Mushola
Service
Keterangan Meeting room, bussines center, ballroom.
Boutiq, money changer, travel agent, phone
box dijadikan dalam satu area yang dekat
dengan area penerima. Memiliki view utama
kearah hutan pinus. Area service berada di
belakang dekat dengan pemukiman
penduduk dan pengelola.
Pendekatan
108
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
d) Pola
Hubungan Mikro
1) Kel. Ruang Penerima (Tabel 25)
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
109
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
\ Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
110
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
Ket:
: Hub . Erat
: Hub. Kurang Erat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
111
Proses:
Penetuan lokasi :
Berdasarkan pada pertimbangan diatas lokasi site terpilih yang
memenuhi kriteria, yaitu dikawasan Kalisoro ,Tawangmangu,
Karanganyar, Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
112
Pendekatan
113
UTARA
View +-
Ladang penduduk dan
pemukiman penduduk
View +++
SITE Hutan pinus
View ++
hutan pinus, kebun strawberry
dan villa
View +++
Hamparan luas hutan pinus
Pendekatan
114
pemandangan yang bagus yaitu gunung lawu, hutan pinus , jauh dari
keramaian.
2) Kemudahan pencapaian dari dan menuju kawasan Resort.
3) Kawasan direncanakan diakses dijalur lingkungan yang mudah
menuju site dan orientasi bangunan yang mudah terlihat.
Pendekatan
115
Proses :
Potensi sebagai
ME keluar
Potensi sebagai
ME masuk
UTARA
Potensi
Jalan lingkungan sebagai SE
selebar 5 m dapat
dilewati kendaraan
pribadi
Gambar 35 proses analisa pencapaian site
Pembahasan:
Tapak sebagian besar dikelilingi oleh ladang pertanian
penduduk kebun strawberry dan hutan pegunungan. Jalan yang berada
melewati site berupa jalan lokal dengan lebar 4-5 m dan jalan raya
yang luasnya 8-10m.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
116
UTARA
b) Analisa Sirkulasi
Tujuan : mendapatkan sirkulasi yang tepat dan nyaman untuk
kendaraan.
Dasar pertimbangan:
Sirkulasi dikembangkan secara menyeluruh agar setiap kendaraan
dapat menjangkau hingga tempat parkir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
117
Sistem parkir
Parkir yang diterapkan pada tapak adalah sistem parkir yang
ditempatkan pada area sekitar massa bangunan (masih berada
dalam site)
Pemisah antara parkir pengunjung dan pengelola.
Pemisahan antara area parkir roda empat dan roda dua
Pembahasan :
Karakter:
Efisien diterapkan di area parkir
(basement dan sebagainya).
Sirkulasi keluar-masuk lancar.
Daya tampung kendaraan cukup
banyak.
Pendekatan
118
Hasil :
Berdasarkan jenis dan karakter sistem parkir yang telah
dibahas, maka sistem parkir menyudut 90º dan 45 º dipilih sebagai
sistem parkir yang digunakan pada bangunan yang direncanakan.
Sistem parkir menyudut 45º
Karakter:
Efisien diterapkan di area parkir
(basement dan sebagainya).
Sirkulasi keluar-masuk lancar.
Daya tampung kendaraan cukup
banyak.
Pendekatan
119
Dasar pertimbangan
1) Orientasi massa bangunan
2) Arah pandang dari lingkungan sekitar kedalam tapak untuk
menentukan area ekspose terbaik.
3) Mengupayakan privasi tamu tetap terpenuhi.
Proses :
View +++
hutan pinus , kebun strawberry
dan rumah penduduk
View ++
hutan pinus , kebun strawberry,
dan villa
View +
Pemukiman penduduk
UTARA
View +++
Hutan pinus
Pembahasan:
Topografi yang cenderung menurun dan berada dekat dengan
gunung lawu memungkinkan semua massa bangunan memperoleh
view yang maksimal kearah hutan pegunungan serta kebun/ladang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
120
Ekspose fasad
bangunan Orientasi utama
bangunan kearah jalan
lingkungan
UTARA
Keterangan:
Ekspose fasad bangunan di letakkan di jalan lingkungan yang
mengarah ke kebun strawberry.
Side entrance di letakkan dekat dengan pemukiman penduduk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
121
Matahari sore,sudut
Matahari pagi,sudut penyinaran, energi yang
penyinaran energi yang diterima fasad besar.
diterima fasad besar
UTARA
Pembahasan:
Intensitas matahari pada daerah kalisoro tidak terlalu
menyengat jika siang hari, namun hangat. Penggunaan cahaya
matahari digunakan sebagai sumber penerangan utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
122
Pendekatan
123
e) Analisa kebisingan
Tujuan : Mendapatkan kenyamanan bangunan dan untuk
mengurangi bising lingkungan yang masuk serta bising
bangunan yang keluar.
Dasar Pertimbangan:
Pola kegiatan penduduk sekitar site.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
124
Proses
:
Banyaknya villa dan alur
sirkulasi jalan lingkungan
menjadi sumber kebisingan
yag cukup tinggi.
Beberapa villa menjadi
sumber kebisingan yang
rendah
Banyaknya pemukiman
penduduk menjadi sumber
UTARA
kebisingan yang cukup ramai
Pembahasan:
Kondisi site yang berada di antara pegunungan hutan pinus dan
pemukiman peduduk yang cukup ramai membuat
menimbulkan sumber kebisingan yang berasal dari suara
bintang dan manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
125
UTARA
f) Analisa angin
Tujuan : memanfaatkan angin sebagai penghawaan alami dan
mendapatkan kenyamanan didalam ruangan resort melalui
bukaann yang diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
126
Dasar pertimbangan:
Suhu pada malam hari berkisar antara 8-12 ºC dan pada siang
hari berkisar 15- 30 ºC.
Proses:
Angin gunung
yang berhembus Angin lembah
dari gunung ke yang berhembus
lembah pada dari lembah ke
malam hari. gunung pada
siang hari.
UTARA
Pembahasan :
Angin digunakan sebagai penghawaan alami diterapkan
bukaan pada ventilasi bangunan yang mencukupi dan pengaturan arah
orientasi bangunan. Perancangan ventilasi alami dapat menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
127
prinsip ventilasi silang yang diletakkan pada dua sisi dinding yang
berhadapan, dapat pula pada sisi yang saling tegak lurus. Jika bukaan
hanya memungkinkan pada satu sisi, udara dapat dialirkan keluar
ruangan melalui lorong kemudian dialirkan melalui innercourt yang
terbuka ke atas.sebaiknya pada ventilasi silang diberikan bukaan
bawah dan atas dikedua sisi.bukaan bawah memungkinkan udara
dingin kedalam rumah, sedangkan bukaan atas berfungsi
mengeluarkan udara panas. Untuk mencegah masuknya serangga dan
binatang lain dapat diberikan kawat kasa.
Dasar Pertimbangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
128
Pendekatan
129
Pendekatan
130
Pendekatan
131
Pendekatan
132
Dasar pertimbangan:
Kemudahan pencapaian terhadap zona yang dituju.
Pembagian zona berdasarkan fungsi pada bangunan.
Merupakan hasil dari beberapa analisis terhadap persayaratan
ruang meliputi, pencapaian, kebisingan, angin, view dan
kebutuhan akan sinar matahari
Pembahasan:
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pembahasan dapat
kita lihat dari tabel berikut: (tabel 33. penzoningan)
Kelompok Ke giatan Sifat Ke butuhan Zonifikasi Luasan
Ruang
(m2)
Pe nerima Publik Dekat dengan pencapaian utama 173
Akomodasi Privat Jauh dari pencapaian utama 2162,9
Mudah mengakses segala kegiatan
Rekreasi Semi Dekat dengan pencapaian utama 1187
privat Merupakan peralihan dari kegiatan
semi publik ke privat
Spa
Relaksasi Privat Jauh dari pencapaian uta ma 329
Perawatan 124
Terapi 253
Olahraga Semi Dekat dengan pencapaian utama 248
publik karena dapat diakses oleh visitor yang
telah terdaftar sebagai member
Parkir Publik Dekat dengan pencapaian utama 720
Penunjang Semi Dekat dengan area penerima 481
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
133
publik
Pe ngelola Se mi Dekat dengan pencapaian 249
privat
Servis Servis Dekat dengan kegiatan pengelola 587
Jauh dari kegiatan utama
(akomodasi, rekreasi, dan spa)
Hasil Penzoningan:
UTARA
Pendekatan
134
Dasar Pertimbangan:
Iklim di tawangmangu termasuk iklim tropis
Mayoritas tanaman di sekitar lokasi site yaitu kalisoro, pohon
pinus yang dilindungi.
Lokasi berkontur, maka disarankan untuk penggunaan tanaman
perdu sebagai penguat agar tidak terjadi erosi.
Penggunaan tanaman tanaman tropis pada lanskap sebagai
barier.
Pembahasan:
Vegetasi yang akan digunakan pada lanskap resort diantaranya
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
135
Perdu
Gambar 55 Perdu
Pinus
Gambar 56 Pinus
Cemara
Gambar 57 Cemara
Pendekatan
136
Dasar Pertimbangan :
Massa bangunan untuk fungsi Pusat Kegiatan Musik
Bentuk dasar untuk massa majemuk / lebih dari satu massa
Kemudahan Sirkulasi antar massa
Penerapan Hi-tech Architecture
Segi Empat
merupakan bentuk yang netral,
statis, masiv, dan solid.
Kemudahan untuk pengolahan
sirkulasi.
(Gambar 58 bentuk segi empat)
Efisiensi pemakaian ruang
Kemudahan dalam pengerjaan
struktur.
Segi Tiga
merupakan bentuk yang
mempunyai kesan kuat, energik,
Pendekatan
137
Lingkaran
Mempunyai kekuatan visual yang
tidak dapat disederhanakan,
mempunyai sudut pandang ke
(Gambar 60 bentuk lingkaran) segala arah tanpa dihalangi oleh
pertemuan sudut.
Dengan pengembangan bentuk
akan menimbulkan gerak putar
yang kuat, mengikuti bentuk alam.
Kemudahan untuk pengolahan
sirkulasi.
Sulit dalam pengerjaan struktur.
Dari tiga bentuk massa dasar tersebut, massa segi empat yang
merupakan bentuk massa dasar bangunan yang paling mudah untuk
dimodivikasi. Selain itu, pemilihan bentuk dasar segi empat diperkuat
oleh layout site yang cenderung persegi dan memanjang, sehingga
akan terjadi sinkronisasi antara site dan massa bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
138
Dasar pertimbangan :
Kondisi kemiringan tanah 1- 10%
Daya dukung tanah dan kondisi hidrologis, dimana daya
dukung tanah dan kondisi ketinggian air tanahnya normal.
Ringan dan ekonomis
Memiliki kemampuan menahan gaya – gaya lateral.
Mendukung estetika penampilan bangunan
Kemudahan dalam teknologi dan material bahan.
Analisa :
Dalam pembagian struktur terdapat 3 bagian yaitu, system sub
struktur, super struktur, dan upper struktur.
1) Sub struktur (pondasi)
Tanah andosol memiliki kelebihan dalam sisi pertanian
yaitu bertekstur gembur, namun jenis tanah ini memiliki
kelemahan yang sangat mudah terseret air hujan dan longsor atau
mengalami erosi.
Berdasarkan kondisi site, maka sistem alternatif sub
struktur yang akan digunakan adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
139
Footplat
Mampu mendukung bangunan ditanah berkontur , cocok untuk
jenis tanah yang tidak terlalu keras dan berkontur, tidak perlu
menggali tanah terlalu dalam. Pondasi ini lebih efisien dan murah.
Sumuran
Mendukung bangunan ditanah berkontur,, dapat digunakan pada
berbagai jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak membuang
tanah galian.
Footplat
Mampu mendukung bangunan ditanah berkontur , cocok untuk
jenis tanah yang tidak terlalu keras dan berkontur, tidak perlu
menggali tanah terlalu dalam. Pondasi ini lebih efisien dan murah
Pendekatan
140
Pendekatan
141
Pendekatan
142
Pendekatan
143
Dasar pertimbangan:
Kemampuan menyediakan air bersih
Tiap banguan/ kawasan dapat terlayani
Sumber air bersih yang berasal dari PDAM yang ditampung pada
bak penampungan dan didistribusikan melalui pipa – pipa saluran.
Dasar pertimbangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
144
Pendekatan
145
Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat
gabungan dari koloid-koloid dalam air baku (air sungai) dengan
koagulan. Pembentukan flok akan terjadi dengan baik jika di
tambahkan koagulan kedalam air baku (air sungai) kemudian
dilakukan pengadukan lambat.
Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan
sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua.
Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih.
Filtrasi
Pada proses pengendapan tidak semua gumpalan kotoran dapat
diendapkan semua. Butiran gumpalan kotoran kotoran dengan
ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan yang
berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air.
Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan
proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan
mengalirkan air yang telah diendapkan kotorannya ke bak
penyaring yang terdiri dari saringan pasir silika.
Desinfeksi
Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan
bertujuan agar dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara
umum dan menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebab
penyakit).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
146
Dasar Pertimbangan :
- Pengelolaan sampah tiap zona
- Pengelolaan sampah dalam satu kawasan
- Aktivitas dalam bangunan
Pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan
sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak
bisa didaur ulang. Sistem pembuangan sampah dengan cara
mengumpulkan sampah melalui bak sampah yang dibedakan
antara sampah daur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
147
Dasar Pertimbangan :
Banyaknya massa bangunan
Macam aktivitas yang terjadi
Dalam pengadaan sumber tenaga listrik ada dua sumber untuk
mendapatkannya, yaitu :
Tenaga Sendiri (Sumber tenaga listrik atau generator)
Kebutuhan dari PLN
Pendekatan
148
Pembahasan :
Konsep anatomi bangunan menggunakan konsep kepala,
badan, kaki yang merupakan perwakilan dari pondasi ,
dinding dan adanya atap.
Digunakannya bahan – bahan alami yaitu batu dan kayu
utuk elemen bangunan seperti pada bangunan masyarakat
Tawangmangu dan merupakan bahan yang ekologis.
Dalam hal pengolahan massa mengikuti bentuk kontur
dengan bentuk bangunan panggung sehingga keasilan
kontur tetap terjaga.
Arah hadap bangunan ke utara-selatan yang merupakan
tradisi masyarakat setempat juga dapat dimanfaatkan pada
massa bangunan dengan disesuaikan faktor lain yang
berpengaaruh (view, angin, matahari) yang merupakan
langkah efektif dalam hal pencahayaan alami dan
menghindari efek silau pada bangunan.
Dasar pertimbangan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
149
Analisa
Air mengalir dari daerah tinggi menuju daerah yang lebih
rendah. Aliran air pada area perencanaan dari daerah
pegunungan untuk menjaga ketersediaan air tanah, digunakan
sumur-sumur peresapan sebagai sistem pembuangan air.
Pengadaan air untuk kebutuhan sehari – hari bisa diambil dari
air yang berasal dari air tanah dengan pengolahan air sehingga
mengurangi penurunan kualitas air tanah serta intrusi air akibat
penyedotan air secara berlebih.
Untuk mengurangi dampak negative berupa pencemaran air,
akibat kegiatan yang ada, maka pada pembuangan dilakukan
sistem pengolahan limbah.
Pada bangunan dilakukann dengan pengangkatan bangunan
untuk memperluas areal penyerapan air hujan oleh tanah.
c) Analisa Konservasi Tanah
Tujuan : untuk mempertahankan kondisi tanah agar tetap sesuai
dengan kondisi awal.
Dasar Pertimbangan:
Sistem konservasi dengan vegetasi dan secara kontruktif.
Meminimalisir adanya cutting dann filling dalam perencanaan
yang akan berpengaruh pada berubahnya ekosistem tanah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
150
Analisa
Sistem konservasi
Dengan menggunakan vegetasi
- Mempertahankan vegetasi alami berupa pohon pinus
sebagai pengikat tanah (mencegah kelongsoran maupun
sedimentasi di waktu hujan).
- Penanaman ground cover yaitu rumput dan lumut dalam
upaya menutupi tanah dari erosi angin dan sinar
matahari serta mangikat tanah dari erosi air.
Secara konstruktif
- Penggunaan sistem rumah panggung dimaksudkan agar
mengurangi sistem cut and fill selain itu agar fungsi
tanah sebagai peresapan saat hujan tiba tidak kurang.
Pendekatan
151
d) Analisa Perkerasan
Perkerasan merupakan bagian dari elemen buatan sehingga perlu
adanya perencanaan secara matang untuk mewujudkan landscape yang
ekologis dengan adanya keselarasan dengan alam. Perkerasan yang
ekologis digunakan pada area perencanaan adalah paving block. Jenis
paving block yang digunakan berupa paving dari batu alam dan batu
pecah serta struktur tapak berupa kombinasi antara batu dan
rerumputan, ini dilakukan untuk mengurangi dampak yang timbul
stelah pemakaian bahan tersebut yaitu penyerapan air hujan oleh
tanah, sedangkan bahan aspal dihindari pemakaiannya karena tidak
mendukung dalam hal penyerapan air.
Ruang Penerima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
152
Pendekatan
153
R. terapi 30 m2
Lounge 30 m2
Lavatory 24 m2
Gudang 4 m2
Total Luasan 329 m2
Ruang Terapi
Hidroterapi 70 m2
Reflexiologi 12 m2
Meditasi 35 m2
Yoga 35 m2
R. Resepsionis 9 m2
R. Tunggu 16 m2
R. Konsultasi 16 m2
R. Terapis 24 m2
Lounge 8 m2
Lavatory 24 m2
Gudang 4 m2
Total Luasan 253 m2
Area Olahraga
Cycling and Joging track 32 m2
Swimming pool 216 m2
Total Luasan 248 m2
Ruang Penunjang
Parkir 720 m2
Restoran/ cafe 116 m2
Panggung terbuka 30 m2
Meeting room 40 m2
Business center 25 m2
Art/shop/boutique 36 m2
Money changer 15 m2
Phone box 6 m2
Travel agent 15 m2
Mushola 36 m2
Total Luasan 1201 m2
Ruang Pengelola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
154
Pendekatan
155
Pendekatan
156
UTARA
b) Konsep Sirkulasi
Pembahasan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
157
Berdasarkan jenis dan karakter sistem parkir yang telah dibahas, maka
sistem parkir menyudut 90º dan 45 º dipilih sebagai sistem parkir yang
digunakan pada bangunan yang direncanakan.
Karakter:
Efisien diterapkan di area parkir
(basement dan sebagainya).
Sirkulasi keluar-masuk lancar.
Daya tampung kendaraan cukup
banyak.
Pendekatan
158
Ekspose fasad
bangunan Orientasi utama
bangunan kearah jalan
lingkungan
UTARA
Pembahasan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pendekatan
159
11.00
10.00
08.00
Pendekatan
160
Penggunaan
Gambar 70 Konsep
sistem kayu flipflop diterapkan Kayu Flip
pada tiap Flop
bangunan hotel penginapan
pada kawasan resort. Selain itu dapat digunakan tritisan pada
bangunan dikawasan tawangmangu resort.