Anda di halaman 1dari 4

PENJELASAN MENGENAI ISOMETRI

Isometri dicanangkan pertama kali oleh William Farish yang mencoba untuk
membuat gambar yang lebih mudah dipahami dan memliki skala yang sama pada
panjang, lebar, dan kedalaman. Isometri sendiri adalah sebuah proyeksi paralel, di
mana benda diputar (rotasi) terhadap sumbu(x, y, z) dan bebas dari simpangan
optik serta dapat memiliki skala yang tepat.

Jenis isometri merupakan yang paling sering digunakan dalam keteknikan.


sudut antara ketiga sumbu relatif sama besar, yakni 360(derajat) / 3 =
120(derajat), atau bila digambarkan, sumbu x dan z berjarak sebesar 30 (derajat)
terhadap garis horizontal atau 60 (derajat) terhadap garis vertikal. Bidang
diagonal dari bangun yang akan digambar diletakkan menghadap ke depan
sedangkan bidang-bidang vertikalnya membentuk sudut 30(derajat) atau sesuai
sumbu x dan z.

Persamaan besar sudut antar sumbu mengakibatkan dapat dibuatnya skala


yang sama pada setiap sumbu sehingga ia dapat dijadikan sebagai acuan untuk
mentransfer ukuran secara langsung dari pengukuran ataupun gambar ke benda
aslinya (konstruksi). Namun, yang dapat ditransfer tersebut hanyalah ukuran yang
sesuai skala atau dalam kata lain ukuran dari garis yang sejajar dengan sumbu-
sumbu relatif saja. Garis-garis yang tidak sejajar dengan sumbu mana pun tidak
dapat diberi ukuran secara tepat.Selain garis yang tidak sejajar, ada pula garis
lengkung atau kurva. Garis lengkung juga tidak dapat diberi skala atau ukuran,
namun dapat digambar dengan teknik khusus
Contoh proyeksi Isometri

PROYEKSI ISOMETRI BOLA

Proyeksi isometri lingkaran ini adalah ellips, yaitu ellips 2 dan 3 berpusat di titik P, yang masing-
masing digambarkan pada dua bidang isometri vertikal yang berbeda. Panjang sumbu utama kedua
ellips adalah sama dengan diameter lingkaran. Jarak dari pusat ellips P ke titik Q adalah sama
dengan radius isometrik bola.
Sekali lagi, ambil potongan melintang melalui titik pusat bola, namun kali ini melalui bidang
horizontal. Bentuk potongan adalah lingkaran berdiameter sama dengan diameter bola. Proyeksi
isometri lingkaran ini adalah ellips 1 yang berpusat di titik P dan berada pada bidang horizontal.
Panjang sumbu utama ellips ini adalah juga sama dengan diameter bola.

Tampak bahwa pada proyeksi isometri, jarak setiap titik pada permukaan bola dari titik pusat bola
adalah sama dengan radius bola sesungguhnya.

Dengan demikian, proyeksi isometri sebuah bola adalah sebuah lingkaran yang berdiameter sama
dengan diameter bola.

Di samping itu, tampak bahwa jarak titik singgung bola dengan bidang horizontal, Q, dari titik pusat
bola, P, adalah sama dengan radius isometri bola.

PROYEKSI ISOMETRI SEGIEMPAT

gambar proyeksi isometri sebuah segiempat bujur-sangkar ABCD berukuran


50 satuan panjang × 50 satuan panjang ditampilkan pada Gambar 4. Dari sembarang titik D, buatlah
garis sepanjang 50 (satuan panjang) ke A dan 50 ke C, masing-masing sejajar dengan sumbu
isometri, yaitu menyudut 30° terhadap horizontal. Lengkapi dengan garis AB sejajar dengan DC dan
garis CB sejajar DA untuk membentuk segiempat ABCD.

Harus diingat bahwa panjang diagonal AC tetap sama dengan panjang sesungguhnya, AC = ac.
Untuk memenuhi syarat ini, maka ukuran atau skala gambar proyeksi isometrik adalah 0.8165 kali
skala gambar proyeksi orthogonal. Apabila memakai program aplikasi AutoCAD, hal ini dilakukan
pada saat mengatur ‘Layout’. Gambar proyeksi orthogonal dan proyeksi isometri dimasukkan
kedalam viewport yang berbeda. Skala viewport gambar proyeksi isometrik adalah 0.8165 kali
skala viewport gambar proyeksi orthogonal.

PROYEKSI ISOMETRI LINGKARAN

Contoh gambar proyeksi isometri sebuah lingkaran berdiameter 50 satuan panjang ditunjukkan
pada Gambar 6. Sebuah lingkaran dapat digambarkan dalam proyeksi isometri dengan bantuan
sebuah segiempat bujur-sangkar yang mengitarinya. Dengan offset method, dari sejumlah titik pada
lingkaran dicari titik-titik bantu pada bujur-sangkar yang mengelilinginya.

Dengan proyeksi isometri, sebuah lingkaran tampak sebagai sebuah ellips. Penggambaran ellips,
apabila dilakukan dengan program aplikasi komputer semisal AutoCAD, bukan merupakan tugas
yang sulit. Namun apabila dilakukan secara manual, penggambaran ellips tidak mudah dilakukan
sehingga memerlukan suatu pendekatan. Cara pendekatan ini akan diuraikan terlebih dulu di
bawah ini, disusul dengan penggambaran ellips langsung.

Anda mungkin juga menyukai