HALAMAN SAMPUL
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Agatha Kristy Dwi Yanti 165080501111066 2016
Naufal Abiyyu 165080507111018 2016
Fajrina Malkha Aisya 165080507111030 2016
Izzah Linatul Khariroh 175080500111007 2017
Alvu Sya’ban Al Kareem 175080600111031 2017
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
3.5.2 Bauran Pemasaran................................................................................... 9
3.6 Evaluasi Kegiatan .......................................................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memiliki rambut yang mudah diatur, lurus berkilau dan sehat merupakan
dambaan banyak wanita. Hal ini terbukti dengan banyaknya teknik pelurusan
rambut seperti dengan pencatok rambut dimana menggunakan panas. Sayangnya,
mekanisme ini dapat melemahkan rambut poros menyebabkan peningkatan
kerapuhan rambut, dan kerusakan. Dengan kemajuan teknologi dalam rekombinasi
secara kimia perawatan rambut, Teknik pelurusan rambuh menjadi lebih banyak
dan canggih, memungkinkan untuk lebih mudah dan tahan lama.
Menurut Wheatersby dan McMichael (2013), keratin treatment merupakan
metode perawatan rambut yang baru-baru ini mendapatkan popularitas tinggi
karena mampu meluruskan rambut yang keriting, menghaluskan rambut sehingga
rambut mudat diatur dan meningkatkan kilau rambut dalam kurun waktu yang lama.
Teknik ini berasal dari Brazil dan sekarang telah banyak digunakan di seluruh
dunia. Perawatan keratin treatment dapat digunakan pada segala jenis rambut yang
telah rusak maupun pada rambut yang sehat untuk meningkatkan kesehtan rambut.
Penerapan keratin treatment dapat dilakukan oleh tenaga professional di salon atau
dapat dilakukan sendiri di rumah.
Beberapa produk keratin treatment mengandung formalin. Menurut badan
kesehatan Amerika Serikat, Centers of Disease Control (CDC), formalin dapat
berfungsi menghaluskan dan meluruskan rambut tersebut umumnya tidak
berwarna, berbau gas pekat, dan banyak digunakan untuk bahan material bangunan.
Formalin berpotensi menyebabkan kanker bila terekspos dalam waktu yang cukup
lama pada bagian tubuh. Maneli et al., (2014), menyatakan kandungan formalin
dalam bahan kosmetik tidak lebih dari 0.002%. Berdasarkan pemaparan tersebut,
dibutuhkan inovasi produk perawatan rambut yang sehat, aman dan tidak
menimbulkan efek samping apabila digunakan secara rutin. Inovasi produk yang
kami tawarkan yaitu PROVID: Pemanfaatan Keratinoid Ekstrak Bulu Ayam
dan Pistia stratiotes Sebagai Keratin Treatment. Sebuah produk perawatan alami
yang sehat dan aman apabila digunakan secara rutin karena diolah dari bahan alami
berupa bulu ayam dan daun apu-apu. Keratin yang diekstraksi dari limbah bulu
ayam di harapkan selain dapat membuat rambut lurus dan mudah diatur juga dapat
mengurangi volume dari limbah bulu ayam yang semakin lama semakin meningkat
seiring dengan permintaan konsumen. Keratin, Flavonoid, dan Terpenoid berfungsi
sebagai antioksidan, meluruskan rambut, memperbaiki rambut yang rusak dan
membuat rambut tampak lebih berkilau serta mudah untuk diatur. PROVID
merupakan produk Safe Keratin Treatments (SKT) karena tidak mengandung
formaldehyde yang dapat membuat kulit kering mengelupas dan bersifat
karsinogenik. Produk kami merupakan produk keratin treatment berbahan alami
pertama di Indonesia. PROVID ada untuk menjawab keraguan akibat efek samping
yang ditimbulkan oleh bahan sintesis pada keratin treatment atan rambut khususnya
pada sekelompok orang tertentu yang memiliki kulit rambut sensitif.
2
(a) (b)
Gambar 2. Gambaran kemasan PROVID (a) Kemasan sachet, (b) Kemasan jar
4
dalam oven pada suhu 400oC selama 72 jam. Bulu ayam tersebut dipotong menjadi
filamen-filamen kecil menggunakan gunting. Bulu ayam yang telah dikeringkan
akan di halusan dengan blender. Bahan yang telah halus akan di simpan didalam
box plastik kedap udara sehingga tahan lama dan terhindar dari kerusakan.
a. Daun Apu-apu
Daun Apu-apu didapatkan dari persawahan di Batu, Malang. Daun apu-apu
segar dicuci dan dikeringkan, kemudian dimasukkan kedalam oven pengering
selama 2 jam pada suhu 40o C sampai kering. Setelah kering, daun dihaluskan
dengan cara diblender. Kemudian dimaserasi dengan pelarut etanol 96% selama 24
jam. Maserat disaring kemudian dipisahkan dari ampasnya. Ampas diremaserasi
kembali sebanyak 3 kali. Seluruh maserat dikumpulkan dan dilakukan freeze dryer
dengan hasil akhir berbentuk butiran halus.
b. Lidah buaya
Lidah buaya segar yang telah didapatkan dari petani akan dicuci bersih
dengan air mengalir kemudian di tiriskan. Penirisan lidah buaya dilakukan secara
vertical untuk meniriskan resin yang ada didalam lidah buaya. Kupas kulit lidah
buaya kemudian daging lidah buaya di potong berbentuk dadu dan di blender
hingga halus. Lidah buaya yang telah halus kemudian siap dicampur dengan bahan
yang lain.
Setelah dilakukan perlakuan pada bahan utama, semua bahan di campur
menjadi satu. Bahan yang telah tercampur rata di kemas didalam jar 300 ml dan
didalam sachet 30 gr.
3.4 Labelisasi Produk
Pelabelan merupakan salah satu hal yang penting dalam memberikan
informasi pada konsumen tentang produk yang ditawarkan. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan menarik konsumen. Label pada produk PRODUK berisi tentang
motto usaha, informasi masa simpan, kandungan, komposisi dan cara pemakaian
keratin treatment. Untuk keberlanjutan program dalam jangka panjang akan
dilakukan pelabelan produk dengan nomor seri BPOM RI. Hal tersebut ditujukan
untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat akan keamanan PROVID.
3.5 Pemasaran Produk
Untuk memenangkan persaingan pasar, kami menggunakan kebijakan strategi
STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran (Marketing
Mix) agar pemasaran PROVID lebih efektif dan menguntungkan.
3.5.1 STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
1. Segmentasi Pasar
Dalam memasarkan produk PROVID, kami mengelompokkan pasar menjadi
2 segmen berdasarkan tingkat besar dan kecilnya suatu usaha, yaitu:
a. Kelompok pengusaha skala besar, terdiri dari pengusaha salon
kecantikan toko-toko kosmetik dan apotik.
b. Kelompok pengusaha skala kecil menengah, terdiri dari online shop dan
juga reseller.
9
2. Target Pasar
Target utama dalam memasarkan produk PROVID adalah segmen pertama,
hal ini didasarkan pada fakta bahwa kelompok pertama memiliki potensi pasar
yang besar karena penggunaan keratin treatment terutama oleh kalangan
muda seperi mahasiswi atau pelajar di Kota Malang. Pada segmen ke dua bisa
menjadi alternatif lain apabila segmen pertama kurang efektif.
3. Posisi Pasar
Dengan memperkenalkan bahwa produk PROVID memiliki keunikan
tersendiri dibanding produk keratin treatment lain yaitu produk yang aman,
sehat dan berkhasiat sehingga produk PROVID akan lebih mudah melekat di
mindset para konsumen dan menjadi alasan bagi konsumen untuk membeli
produk PROVID.
3.5.2 Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, tempat, harga dan
promosi, yaitu:
1. Produk : aman dan sehat, perbedaan sangat mencolok pada utilitasnya
2. Tempat : mudah dijangkau malalui media sosial.
3. Harga : menggunakan strategi penetrasi harga, yaitu menjual dengan
harga yang mudah dijangkau konsumen menengah ke bawah untuk
meningkatkan volume penjualan namun, ketika permintaan naik, harga akan
ditingkatkan sesuai kondisi persaingan barang sejenis
4. Promosi : promosi ini sangat menentukan kesadaran pasar akan produk
yang kami tawarkan, promosi kami lakukan melaui jaringan media sosial dan
expo industri kreatif.
3.6 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan terdiri dari 2 aspek untuk mencapai target evaluasi, yaitu
system produksi dan pemasaran. Evaluasi pada sistem produksi bertujuan untuk
menghasilkan sistem produksi yang lebih efektif dan efisien, dilakukan setiap 2
minggu sekali. Selanjutnya, untuk evaluasi pada kegiatan pemasaran dilakukan
untuk mengetahui target penjualan yang telah dicapai, jumlah produk yang terjual,
keuntungan, dan kondisi persaingan barang sejenis. Evaluasi pemasaran ini
dilakukan setiap 1 bulan sekali.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3. Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang Rp. 4.286.000
2 Bahan Baku Rp. 6.249.000
3 Perjalanan Rp. 1.030.000
4 Lain-lain Rp. 935.000
Jumlah Rp.12.500.000
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Ketua
12
Anggota 1
13
Anggota 2
14
Anggota 3
15
Anggota 4
16
Dosen Pendamping
17
18
Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Keterangan
pemakaian (Rp)
Motor Transport 4 Rp. 20.000 Rp. 80.000
pembelian alat
dan bahan
Sewa mobil Transportasi 4 Rp. 200.000 Rp. 800.000
Pick up pengankutan
bahan baku
Kereta Transportasi 10 Rp. 15.000 Rp. 150.000
menuju mitra
SUB TOTAL (Rp) Rp.
1.030.000
Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Keterangan
pemakaian satuan
(Rp)
Pembuatan Fotocopy- 5 Rp. 15.000 Rp. 75.000
laporan penjilidan
Pendaftaran Biaya 1 Rp. Rp. 500.000
merk dagang administrasi 500.000
Perlengkapan Pembelian 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
promosi dekorasi stand
Bahan Brosur dan 15 Rp. 2.000 Rp. 30.000
promosi leaflet
X Banner dan 1 set Rp. Rp. 130.000
Roll banner 130.000
Daftar expo Administrasi 1 Rp. Rp. 150.000
produk Expo 150.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 935.000
TOTAL Rp.
12.500.000
21
Agatha Kristy D. Y.
Direktur Utama