Disusun oleh :
SITI ADILAH
202110124
KARAWANG
2022
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Disusun oleh :
SITI ADILAH
202110124
KARAWANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
SITI ADILAH
202110124
Menyetujui :
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di apotek
Kimia Farma dan juga menyelesaikan laporan ini dengan semaksimal mungkin yang di
laksanakan mulai tanggal 07 Maret 2022-31 Maret 2022.
Dalam penyusunan laporan ini ada kesulitan yang di hadapi , tetapi karena bantuan
dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materi yang dapat membantu saya untuk
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Laporan ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya
menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membimbing dan memberi
arahan atas penyusunan laporan ini, terutama kepada :
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini, masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
untuk kedepannya.
Semoga Laporan Praktek Kerja Industri ini bermanfaat untuk pengetahuan khususnya
di bidang farmasi.
ii
Karawang, Maret 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
iii
2.2. Tujuan apotek................................................................................................... 10
iv
4.4 Pemaparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Prakerin................................................ 36
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memberikan ilmu kepada siswa secara teoritis praktis mengenai dunia kerja.
2. Memberikan pengalaman nyata kepada siswa mengenai dunia kerja.
3. Meningkatkan kemampuan intelektual siswa dibidang kefarmasian.
4. Mempersiapkan mental siswa sebagai bekal untuk terjun langsung kedalam dunia
kerja.
1
2
4. Mampu menjadi siswa/siswi yang lebih bertanggung jawab, teliti dan kompeten
sebagai seorang Tenaga Teknis Kefarmasian.
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Apotek
1. Tujuan Apotek
3
4
a. Pembuatan,pengelolaan,peracikan,pengubahan
bentuk,pencampuran,penyimpanan,dan penyerahan obat atau bahan.
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan, perbekalan,
farmasi lainnya.
c. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
Pelayanan Informasi yang dimaksud meliputi:
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan informasi yang
diberikan baik kepada dokter dan tenaga Kesehatan lainnya maupun
masyarakat.
b. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu
obat serta perbekalan farmasi
5
2.1.2 Apoteker
1. Tugas Apoteker
a. Menjamin barang atau jasa sampai kepada pasien dengan
memperhatikan aturan perundang-undangan. Selain itu, Apoteker
memiliki tugas yang penting dalam
b. Melaksanakan pelayanan obat yang mencakup pelayanan resep,
konseling, dispensing, PTO, MESO, dan PIO. Seorang Apoteker
haruslah memiliki surat izin yaitu SIPA agar dapat menjalankan
tanggung jawabnya atau tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) .
Tugas pokok dan fungsi apoteker dalam aspek pelayanan obat telah
dibahas dan disinggung dalam beberapa undang-undang yang telah
disahkan oleh pemerintah. Salah satu aturan tersebut yaitu UU No. 32
Tahun 2004 yang membahas terkait otonomi daerah. Peraturan
perundangundangan ini mengatur mengenai pemberian ijin untuk sarana
kesehatan di suatu daerah salah satunya yaitu puskesmas yang
menyediakan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat serta perbelakan
farmasi. Pada undang-undang ini dijelaskan mengenai penyediaan dan
pengelolaan obat, alat kesehatan, maupun vaksin baik itu bagi manusia
maupun hewan. Regulasi ini bertujuan untuk menjaga dan memastikan
agar penyelenggaraan kesehatan dapat berjalan dengan baik . Pada undang-
undang ini, tupoksi apoteker sangatlah penting mengingat tugas yang dapat
dilakukan apoteker yaitu pelayanan resep, konseling, dispensing,
6
2. Wewenang Apoteker
7. Apoteker Pendamping
Informasi yang diberikan harus benar, jelas dan mudah dimengerti serta cara
penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan, selektif, etika, bijaksana dan
hati-hati. Informasi yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya
meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, makanan/ minuman/ aktifitas yang hendaknya dihindari selama
terapi dan informasi lain yang diperlukan.
10
1) Membuat salinan resep bila terdapat obat dari resep dokter yang tidak
tersedia di apotek.
2) Membuat catatan harian pemakaian obat narkotika dan psikotropika.
3) Melakukan penerimaan obat dari supplier bersama kepala shift.
4) Mengecek kartu stok udah mengontrol penerimaan dan pengeluaran obat
dari gudang.
5) Mengecek resep dan tagihan obat dari apoteker provider
6) Melakukan stock opname.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas tanpa harus pakai resep
dokter. Obat bebas merupakan obat yang paling aman ,boleh digunakan
untuk penyakit penyakit ringan seperti pusing. Obat bebas juga dapat
diperoleh di apotek, toko kelontong bahkan warung, dan obat ini juga
dikenal dengan obat OTC (Over the Counter).
Contoh: Paracetamol Syrup, Aspirin Tablet
Penandaan
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu lingkaran berwarna hijau dengan garis
tepi warna hitam.
Obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter bila penyerahannya
memenuhi beberapa persyaratan,yaitu :
a. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya
atau pembuatnya.
b. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan
tanda peringatan
Obat yang termasuk golongan obat bebas terbatas adalah Pain relief
(analgesik), obat batuk, obat pilek, obat influenza, obat penghilang rasa
nyeri dan penurun panas pada saat demam (analgetik) contoh: CTM,
Povidon iodine, Bisacodyl.
Contoh:
Penandaan
3. Obat Keras
juga sebagai obat etikal (ethical), pengertian obat keras adalah obat-obat yang
ditetapkan sebagai berikut
a. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan bahwa
obat itu hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
b. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata untuk
dipergunakan secara parenteral baik dengan cara suntikan maupun dengan cara
pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli dari jaringan.
c. Semua obat baru terkecuali apabila oleh departemen kesehatan telah dinyatakan
secara tertulis bahwa obat baru itu tidak membahayakan kesehatan manusia
DepKes RI No.02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus obat.
d. Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras obat itu sendiri dalam
substansi dan semua sediaan yang mengandung obat itu terkecuali apabila di
belakang nama obati sebutkan ketentuan lain atau ada pengecualian Daftar obat
bebas terbatas.
Penandaan
obat keras adalah lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.02396/A/SK/VIII/1986)
Obat wajib apotek merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker
di apotek pada pasien tanpa harus adanya resep dokter pada penyerahan obat ini
terdapat kewajiban-kewajiban sebagai berikut.
a. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat ke pasien yang disebut kan
dalam obat wajib apotek yang bersangkutan.Membuat catatan pasien serta
obat yang diserahkan.
b. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakai kontra indikasi efek
samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter ini harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
5. Obat Psikotropika
a. Golongan 1
18
b. Golongan II.
c. Golongan III
d. Golongan IV
Penandaan
6. Obat Narkotika
Menurut UU No.5 tahun 2009 tentang narkotika. Narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
a. Golongan 1
b. Golongan II
c. Golongan III
Golongan III narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan garis miring atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan akibat ketergantungan:
Penandaan
narkotika berdasarkan peraturan yang terdapat dalam koordinasi obat bius yaitu
"palang mendali merah”
20
7. Obat Prekursor
Kelompok 1:
1. Norefedrin
2. Isosafrol
3. Preudoefedrin
4. Ergometrin
5. Ephedrine
6. Ergotamine
Kelompok 2:
1. Asam Klorida
2. Asam Sulfat
3. Aseton
4. Asam Antranilat
5. Etil Eter
21
Termasuk garam garam dan sediaan yang mengandung satu atau lebih bahan
tersebut kecuali Asam Klorida dan Asam Sulfat. Prekursor harus diawasi
karena Prekursor dapat digunakan oleh pabrik gelap untuk memproduksi
Narkotika dan Psikotropika ilegal. Produksi ilegal tersebut tumbuh subur
karena mudahnya untuk mendapatkan Prekursor. Prekursor dapat menjadi
Prekursor Bahan Baku, Prekursor Reagenisa, dan Pelarut (Solven). Prekursor
Bahan Baku merupakan Bahan Baku untuk memodifikasi beberapa bahan
melalui beberapa reaksi kimia menjadi Narkotika dan Psikotropika. Misalnya
Ephedrine, Norefedrin, dan Pseudoefedrin.
8. Alat Kesehatan
Contoh:
9. Obat Herbal
1. Jamu
Jamu yaitu bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral,sediaan galenika atau campuran bahan tersebut yang digunakan
berdasarkan data empiris atau pengalaman yang disajikan secara tradisional
dalam bentuk pil, serbuk, cair, seduhan, atau kapsul.
Logo: Kelompok Jamu harus mencantumkan logo dan tulisan “JAMU” yang
ditempatkan di bagian atas sebelah kiri dari wadah/ pembungkusan/brosur.
Logo berupa ranting daun terletak dalam lingkaran.
Penandaan
Logo ranting daun berwarna hijau dalam lingkaran di atas dasar warna lain
yang menyolok kontras dengan warna logo.
Contoh : Tolak angin, Sidomucul pegal linu, Bugarin, Kuku bima, Rastung
2. Herbal Terstandar
Yaitu sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
kesehatannya melalui uji praklinik dan bakunya telah distandarisasi.
23
Logo: Kelompok Obat Herbal Terstandar harus dicantumkan logo dan tulisan
“OBAT HERBAL TERSETANDAR” yang ditempatkan di bagian atas sebelah
kiri dari wadah/ pembungkus/ brosur logo berupa jari-jari daun (tiga pasang)
terletak dalam lingkaran.
3. Fitofarmaka
Yaitu sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik dan bahan bakunya
telah distandarisasi.
Penandaan
10. Kosmetika
24
Pada tanggal 4 juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya
menjadi perusahaan publik., PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam perseroan telah
dicatatkan pada Bursa Efek Jakrta dan Bursa Efek Surabaya (Sekarang kedua bursa
telah merger dan kimi bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama
sepuluh tahun, perseroan telah berkembang menjaddi perusahaan dengan pelayanan
kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia.
25
26
Perkembangan usaha dari sejak berdirinya Apotek Kimia Farma Cilamaya sampai
sekarang berkembang sangat baik, dari tahun ke tahun jumlah pelanggan
semangkin meningkat karna kepercayaan pasien terhadap kualitas dan pelayanan
yang baik.
Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis
Visi
Menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan
mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.
Misi
Menghasilkan pertumbuhan nilai prusahaan yang berkelanjutan
berbasis teknologi, informasi, komunikasi, melalui:
1. Pengembangan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi apotek,
klinik, laboratorium klinik, optik, alat kesehatan dan layanan kesehatan
lainnya.
2. Saluran distribusi utama produk sendiri dan pilihan utama saluran
distribusi produk prinsipal
3. SDM yang memiliki kompetensi, komitmen dan integritas tinggi
4. Pengembangan bisnis baru
5. Peningkatan pendapatan lainnya (Fee base income)
Koordinator Apotek
1. Elia S.Farm
2. Dhea Santi Widia S.Farm
3. Cecep Abdul Hakim
Medical Haper Baby & Milk & Milk & First Aid
equipment Product Child Care Nutrition Nutrition
28
Vitamin
Mineral
Vitamin
Mineral
Food & Food Food Baby, Child
Snack Suplement Suplement Care
29
Tingkat Pendidikan :
Jabatan : TTK
Lama pengalaman kerja : 7 tahun 3 bulan
3.6 Sumber Daya Lain
1. Fasilitas di apotek
a. Ac
b. Komputer
c. Kulkas
d. Printer
e. Lemari narkotika dan psikotropika
f. Meja racik
g. Alat tulis kantor
h. Telepon
i. Handphone
1. Ruang racik
2. Ruang tunggu
3. Toilet
1. Obat bebas :
a. Panadol tab
b. Farmacol
c. Sumagesic
d. Sanmol tab
e. Lactulax
f. Pedialyte syr
g. Magtral syr
h. Plantacid syr
i. Naprex syr
j. Otopan syr
k. Apialy syr
l. dll
j. Bisolvon tab
k. Kombantrin syr
l. dll
3. Obat keras
a. Glimepirid
b. Amox
c. Asam mefenamat
d. Captropil
e. Omeprazol
f. Irvel
g. Lipitor
h. Cpg
i. Neralgin
j. Mefinal
k. dll
m. dll
5. Obat psikotropika
a. Penetoin
b. Palisanbe
c. Braxidin
d. Sanmag tab
e. Risperidone
f. dll
6. Obat narkotika
a. Codein
b. Pethidine injeksi
c. Coditam codeine paracetamol
d. dll
7. Obat prekursor
a. Renos kaps
b. Tremenza
c. Paratusin
d. Lapisiv
e. dll
8. Alat kesehatan
a. Wwz (Warm water zack)
b. Urine bag
c. Pispot
d. Foley catheter
e. Dll
34
9. Obat herbal
a. Silex
b. Habatusauda
c. Vermint
d. Cuka apel
e. Crolopil
f. Darsi
g. Prospan
h. Psidi
i. dll
10. Kosmetik
a. Venus lip cream
b. Venus lipstik
c. Venus powder
d. Marcks
e. Dll
35
BAB IV
36
37
2. Membuat salinan resep bila terdapat obat dari resep dokter yang tidak
tersedia di apotek.
3. Membuat pencatatan harian pemakaian obat dari resep dokter yang tidak
tersedia di apotek.
4. Melakukan penerimaan obat dari supplier bersama kepala shift.
5. Mengecek kartu stok gudang yang mengontrol penerimaan dan
pengeluaran obat dari gudang
6. Mengecek resep dan tagihan obat dari apotek provider
7. Melakukan SO (stok opname)
D. Kasir
Adapun tugas dari kasir adalah :
1. Melaksanakan transaksi penjualan barang.
2. Menata barang di sekitar kasir.
3. Menginput obat barang yang telah dibeli secara tunai.
4. Menyiapkan perlengkapan kasir struk, printer.
5. Melakukan stock opname.
6. Membersihkan ruangan disekitar display kasir
E. Administrasi apotek
39
4.5.2 Etiologi
Menurut (Nurarif & Hardhi, 2015) etiologi diabetes mellitus, yaitu :
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI) tipe 1 Diabetes yang
tergantung pada insulin diandai dengan penghancuran sel sel beta
pancreas yang disebabkan oleh :
a) Faktor generik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi
mewarisi suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe I. Kecenderungan genetic ini ditentukan
pada individu yang memililiki tipe antigen HLA (Human
Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang
bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun
lainnya.
b) Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun.
Ini merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan
tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing
c) Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas,
sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau
41
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik
Hasil pemeriksaan glukosa dalam 2 jam pasca pembedahan di bagi
menjadi 3 yaitu :
1. < 140 mg/dL → normal
2. 140-<200 mg/dL → toleransi glukosa terganggu
3. > 200 mg/dL → diabetes
Adanya penyakit diabetes melitus ini sering kali tidak di rasa kan
dan di sadari oleh penderita beberapa keluhan dan gejala yang perlu
dapat perhatian adalah:
1. Gejala akut
a. Banyak kencing (Poliuria)
Karna sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan
menyebabkan sering kencing dengan jumblah yang banyak
terutama pada malam hari
b. Banyak minum (Polydipsia)
Rasa haus sering dialami penderita karena banyaknya cairan yang
melalui kencing. Untuk menghilangkan rasa haus itu penderita
banyak minum
c. Banyak makan (Polifgia)
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita
diabetes melitus ksrens pasien mengalami keseimbangan kalori
negatif, sehingga timbul rasa lapar.
d. Penurunan berat badan dan rasa lemah, mengantuk.
2. Gejala kronis
a. Gangguan penglihatan, berupa pandangan yang kabur dan
menyebabkan sering ganti kaca mata
b. Gangguan saraf tepi berupa kesemutan, terutama pada malam hari
sering terasa sakit dan rasa kesemutan dikaki
43
4.5.3 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes ada empat jenis, antara lain :
1. DM tipe 1
DM tipe 1 ditandai oleh destruksi sel beta pankreas, terbagi dalam
dua sub tipe yaitu tipe 1A yaitu diabetes yang diakibatkan proses
immunologi (immune- mediated diabetes) dan tipe 1B yaitu
diabetes idiopatik yang tidak diketahui penyebabnya. Diabetes 1A
ditandai oleh destruksi autoimun sel beta. Sebelumnya disebut
dengan diabetes juvenile, terjadi lebih sering pada orang muda
tetapi dapat terjadi pada semua usia. Diabetes tipe 1 merupakan
gangguan katabolisme yang ditandai oleh kekurangan insulin
absolut, peningkatan glukosa darah, dan pemecahan lemak dan
protein tubuh
2. DM tipe 2
DM tipe 2 atau juga dikenal sebagai Non-Insulin Dependent
Diabetes (NIDDM). Dalam DM tipe 2, jumlah insulin yang
diproduksi oleh pankreas biasanya cukup untuk mencegah
ketoasidosis tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh
total. Jumlahnya mencapai 90-95% dari seluruh pasien dengan
diabetes, dan banyak dialami oleh orang dewasa tua lebih dari 40
tahun serta lebih sering terjadi pada individu obesitas. Kasus DM
tipe 2 umumnya mempunyai latar belakang kelainan yang diawali
44
4.5.4 Komplikasi
Menurut BlackHawks (2005), Smeltezer, et all (2008)
mengklasifikasikan komplikasi diabetes mellitus menjadi 2 kelompok
yaitu :
1. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia
Kadar glukosa darah yang abnormal/rendah terjadi jika kadar
glukosa darah turun dibawah 60-50 mg/dL (3,3-2,7 mmol/L).
Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau
preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang
terlalu sedikit atau karena aktivitas fisik yang berat.
Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat pada siang atau malam
hari. Kejadian ini bisa dijumpai sebelum makan, khususnya
jika waktu makan tertunda atau bila pasien lupa makan
cemilan.
2) Ketoasidosis Diabetik
Keadaan ini disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak
cukupnya jumlah insulin yang nyata. Keadaan ini
mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Pada tiga gambaran klinis yang penting
pada diabetes ketoasidosis: dehidrasi, kehilangan elektrolit,
dan asidosis. Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah
glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Di samping
46
Contoh obat :
1. Diaformin Xr
2. Forbetes
3. Fordica Xr
4. Glucophage
5. Glumin
6. Gludepatic
7. Nevox
8. Trajenta
Contoh obat :
1. Diamicron
2. Glucodex
3. Amaryl 1,2,3
4. Amdiab
5. Glamarol
6. Metriks
7. Gluvas
Contoh obat :
1. Dexanorm
2. Pradin
3. Starlix
Contoh obat :
1. Pionix
2. Pioglitazone Hcl
3. Avandia
Contoh obat :
1. Janumet
2. Kombiglyze
3. Januvia
Contoh obat :
52
1. Foxiga
2. Xingduo XR
3. Invokana
53
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Praktek Kerja Industri
1. Siswa menjadi lebih mengerti tentang peran/fungsi dan posisi asisten
apoteker dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
54
55
3. Tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita Diabetes Melitus
yaitu, poliuria, polydipsia, polifgia, penurunan berat badan dan rasa
lemah, mengantuk, ini adalah tanda gejala pada pasien akut sedangkan
pada pasien kronis ialah, gangguan penglihatan, gangguan saraf tepi,
rasa tebal pada kulit, gangguan fungsi seksual.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk sekolah
56