Epistemologi Pancasila
Epistemologi Pancasila
EpisteDlologi
PancasUa
Ketua -Dewan Direktur CSIS, Anggotd DPA RI, Ketua Majelis Kebudayaan
Taman Siswa, ddn StafPengajar S2 Program Studi lImu Filsafdt UGM
18
adalah pidato Muh. Yam.ilt~~ atau pidato tasi adanya banyak tafsir mengenai Pan-
Supomo, ada pula Dekrit 5 Juli 1950 atau- casila walaupun pendekatan ini tentu juga
pun Piagam Jakarta. Penegasan bahwa tidak melarangadanya berbagai tafsir Pan-
sumber Pancasila dasar negara adalah casila di-lakukan oleh orang perorang
Pembukaan UUD 1945 memang tidak ataupun masyarakat. Nanl1.m hanya ada
periu diartikan untuk tidak mengakui satu tafsir yang mempunyai sifat kenega-
adanya pi-dato 1 JUDi. Dalam hal ini krite- raan, yang dilaksanakan dengan berpegang
rianya adalah dasar negara yang mengikat kepada konstitusi, demokrasi dan hukum.
seIuruh bangsa dan juga yang membentuk Ini berarti bahwa di luar itu tentu ada ba-
negara kesatuan Republik Indonesia. Pi- nyak. tafsir seperti misalnya tafsir Notona-
dato 1 JUDi memang historis ada. Namun goro, tafsir Dryarkara, tafsir Ki Hadjar
pidato itu belum atau tidak memuat Pan- Dewantara dan lain sebagainya lagi. Orang
casila sebagai dasar negara. tentu saja diperbolehkan untuk menerap-
kan prinsip hermeneutika di dalam
Masalah Tafsir melakukan tafsir Pancasila. Tafsir-tafsir di
Pancasila sebagai dasar negara luar yang konstitusional itu sifatnya ada-
harns ditafsirkan, apabila karena Pan- lab pribadi, walaupun tentu saja dapat di-
casila hanya memuat rumusan-rumusan pandang sebagai bagian dari proses mem-
yang singkat dan mendasar. Melalui tafsir bangun konsensus dalam rangka membuat
m.aka Pancasila selanjutnya akan dapat tafsir secara bersama.
dimengerti dan kemudian dilaksanakan.
Salah satu pertanyaan· adalah sia- Masalah Pelaksanaan
pakah yang' mempunyai hak menafsirkan Pancasila tidak .hanya harus ditaf~
Pancasila danbagaimanakah mekanis- sirkan akan tetapi harus dilaksanakan.
menya? Siapakah yang dapat menentukan Ideologi mengalami transformasi menjadi
kritena patokan apakah tafsir Pancasila ideopraksis. Praksis .ini menjadi amat
itu benar atau tidak? penting karena kredibilitas dan efektivitas
Pancasila tergelar dan terjadi di dalam
Dalam hal ini pembedaan seperti
praksis tersebut. Praksis ini tentu saja
halnya eli dalam. masalah sumber menjadi. haruslah ditentukan melalui mekanisme
smat penting. Sebagai dasar neg81'a, maka berdasar kepada konsti-tusi, demokrasi
hak menafsirkan Pancasila ada di tangan dan hukum. Batang Tubuh UUD tidak
seluruh rakyat, karena BangSa Indonesia hanya merupakan panduan bagi tafsir
menganut·paham demokrasi atau kedaula- akan tetapi terutama bagi pelaksanaan
tan rakyat. Namun kedaulatan rakyat itu Pancasila itu. Pelaksanaan Pancasila yang
hanya dapat berjalan melalui struktur dan dapat kita sebut sebagai aktualisasi kon-
organisasi. Da-Iam hal ini Bangsa Indone- tekstual Pancasila tentu saja memerlukan
sia mempunyai MPR, sebagai pemegang sistem dan organisasi, karena tidak hanya
kedaulatan tertinggi. Di dalam MPR ada menjadi tanggung jawab dan .kewenangan
terdapat Pemerintahan, Mahkamah Agung, pemerintah melainkan menjadi taIlggung
Dewan Perwakilan Rak-yat, DPA dan BPK. jawab dan kewenangan masyarakat, rak-
yat. Di sini mekanisme demokrasi menjadi
Tafsir Pancasila yang mempunyai sifat
makin penting, termasuk prinsip musya-
kenegaraan dan mengikat selu-ruh rakyat warah, dalam arti bersama-sama membi-
adalah tafsir yang dilaksanakan melalui carakan masalah-masalah berkenaan de-
jalur dan· mekanisme konstitusional, elise- ngan aktualisasi kontekstual Pancasila ini.
lenggarakan secara demokratis dan di~ Dalam lingkup ini maka metodologi aktu-
dasarkan atas hukum. alisasi Pancasila sebagai ideologi adalah
Hal tersebut adalah untuk menga- strategis.
Masalah Perubahan teoretik dan masalah politik. Secara teori-
Implementasi ~"Pancasila mungkin tis Pan-casila tentu saja dapat berubah,
lebih tepat ditempatkan di dalam dapat diganti. Namun diganti atau
pendekatan eksistensialistik daripada dirubahnya Pancasila ak.an berarti hapus-
essensial-istik. Artinya implementasi itu nya'eksitensi Negara Kesatuan R.I.,. ProJt.;.
merupakan gelar terus menerus dari ak- lamasi 17 Agustus 1945. Makasecara pOli-
tualisasi dai Pancasila yang dilaksanakan tis dijawab dengan kehendak untuk tidak
bersama oleh rakyat In-donesia. merubah Pancasila, dalam hal ini terutama
Pendekatan eksistensialistik juga merubah Pembukaan UUD 1945 (Doktrin'1
mengisyaratkan bahwa aktualisasi Notonagoro).
Pancasila .tersebut adalah proses yang Di dalam perkembangan yang makinj
bergerak terus, sejalandengan gerak be-
cepat geraknya dan jauh bentangannya
rubalmya alam dan jaman Masyarakat
dari ta-hun 1945, kiranya pendekatan poli-
bergerak.. Jaman berkembang. Pancasila
tis .itu periu pula didukung dengan
yang dituangkan di dalam. 'Pembukaan
pendekatan substansial, dengan mengkaji
pada tahun 1945 harus dilaksanakan, diak-
tualisasikan pada tahun-talllID berikutnya, dan menunjukan bahwa cita-cita dan dalil-
bahkan makin jauh· dari' tahun 1945 itu dalil yang ada di da-Iam Pembukaan itu
(misalnya tahun 1996sekarang ini). Di·sini memang masih tetap mempunyai relevansi,
kita mengha<lapi masalah : antaraorto- dan bahkan makin mempunyai relevansi.
doksi dan aktualisasi. Ortodoksi artinya
kits harus setia berpegang kepada Pan- Masalah Komparasi
casila murni. Aktualisasi artinya kita harus Sekarang dwlia dibentuk oleh cita-
menjabarkan Pancasila sesuai dengan tun- cita yang bermacam-macam.Karenanya
tutan kontekstual perkembangan alam. dan juga di-warnai oleh interaksinya berbagai
jaman. Maka. hams ada jembatan antara ideologi yang ada dimuka bumi ini. Di da-
ortodoksi dan·aktualisasi. Hams ada dialog lam interaksi tersebut <lapat terjadi ;proses
antar ortodoksi dan aktualisasi. Tafsir konfliktit: dapat terjadi proses iuxlapoaitif,
Pancasila harus selalu di.n.amis-kreatif. dan dapat terjadi proses asosiatif. Di' dalam
Pelaksanaan Pancasila· hams ditentukan perkembangan dwlia yang bergerak ·cepat,
melalui setrategi yang antisipasif dan fu- kompleks dan berdime:nsi· global, ada
turistik. ideologi yang sifatnya implisit ada ideologi
Mengenai hal ini konstitusi mem- yang sifatnya eksplisit. Perbandingan
berikan pedoman, dalam bentuk amanat ideologi menjadi makin terasa urgensinya.
bahwa MPH sekaIi dalam·5 tahun harus Oleh karena itu salah satu problem epis-
meneliti segala aliranyang ada, untuk ke- temologis saat ini
mudian menen-tukan haluanperjuangan dan masa mendatang' kiranya adalah
bangsa. Institusi MPH seperti' itu mengi- tumbuhnya studi' ideologi komparatif:
syaratkan betapa Konstitusi menghendaki Masalah ini tentu saja masalah kritik
adanya kehidupan bangsa dan negara yang ideologi yang mendasar,dan tmtuk itu
mempunyai daya dinamika yang tinggi, perlu makin dikemukakan kriteria ;atau
sebab basis dari MPR tidak lainadalah tolok ukurnya untuk mengadakan
rakyat, masyarakat. penilaian,yang kiranya' tidak .lain .adalah
Termasuk didalam problem initentu manusia dan kemimusiaan. Hal ini penting
sajaadalah masalah a.pakah Pancasila da- pula dalam kaitannya dengan ideologi ter-
patdirubah atau tidak membawa masalah tentu dwlia masa mendatang.
2.0
Pancasila sebagai IdeolOfit dan .Falsa- Epistemologi Pancasila
fah Kalau berbagai masalah di atas me-
Bangsa Indonesia tidak jarang nempatkan Pancasila sebagai obyek per-
menerima secara take for granted bahwa masalahan epistemologik, maka dalam
Pancasila adalah ideologi. Namun dibalik bagian ini kita akan membahas Pancasila
ungkapan seperti ini terkandung masalah sebagai faktor yang memberikan spesifi-
yang kompleks dan tidak sederhana, yang kasi kepada epistem.ologi. Sarna seperti
karenanya perlu dijernihkan pengertian halnya ada epistemologi Kant, epistemologi
Pancasila sebagai ideologi, dengan tentu Hegel, epistemologi Thomas Aquinas, epis-
saja membangun konsep yang jemih dan temologi Positivistik, dan lain sebagainya,
jelas mengenai ideologi itu sendiri. Di sini maka kita dapat pula berbicara mengenai
epistemologi menjadi penting, khususnya epistemologi sebagai konsekuensi dan
agar kita tidak sekedar ter-perangkap ke Pancasila sebagai pandangan kefilsafatan.
dalam definisi atau konsep ideologi ter- Dalam hal ini mungkin dapat dike-
tentu dan sempit, seperti misalnya konsep mukakan bahwa Pancasila dapat diklasifi-
ideologi versi Marx. Melalui epistemologi kasikan ke dalam bangunan falsafah yang
seseorang dapat menempatkan ideologi menempatkan eksistensi manusia sebagai
sebagai sebuah bagian dan evolusi penge- basisontologiknya. Manusia dengan segala
tahuan manusia, dan membedakannya dimensinya dan .dengan segala kemung-
dengan ilmu, theologi, falsafah serta kinan.proses aktualisasinya. Manusia yang
tehnologi namWl juga melihat hubungan mempWlyai tugas eksistensi untuk
antara satu dengan yang lainnya. mengembangkan dera-jat kemanusiaan
Begitu pula halnya dengan Pancasila melalui proses aktualisasi eksistensi di
sebagai falsafah. Kita tahu bahwa Pan- berbagai bidang kehidupan, termasuk ke-
casila tidak lahir sebagai sebuah falsafah bidupan bemegara. Manusia yang mem-
yang sistematik. Pancasila adalah dasar punyai sifat dialektis monodualis atau
negara yang mempunyai sifat filosofis, ar- bahkan monopluralis.
tinya memberikan landasan yang sifatnya Kalau manusia merupakan basis on-
mendasar. Pan-casila bukan atau belum tologis radikal, komprehensif dan integral
merupakan sebuah sistem falsafah. Untuk dan Pancasila, maka dengan···1iemikian hal
menjadi sistem falsafah tentulah ada tersebut juga mempunyai implikasi ter-
berbagai persyaratan yang masih hams hadap ban-gunan epistemologi, yang sesuai
dipenuhi. dengan Pancasila yaitu menempatkan epis-
temologi di dalam bangunan falsafah ke-
Pancasila sebagai Obyek Epistemologi manusiaan.
DaIam kaitan dengan adanya berba- Dengan kata lain, Pancasila meng-
gai jenis pengetahuan, maka Pancasila da- andaikan pengetahuan sebagai bagian dan
pat menjadi obyek dari refteksi episte- eksistensi dan koeksistensi manusia. Ke-
mologi baik melalui jenis pengetahuan benaran, kepastian merupakan bagian
ilmiah, melalui telaah kefilsafatan ataupun yang terbentuk di dalam proses aktualisasi
melalui refleksi theologis, disamping di eksistensi dan koeksistensi tersebut. Kalau
atas sudah kita bicarakan tentang berbagai manusia itu merupakan inti dari konsep
studi ideologi komparatif. Kita perlu meli- kebudayaan, maka epistemologi yang diji-
hat perbedaan antara. kegiatan yang satu wai oleh Pancasila adalah epistemologi
dengan yang lain, dan menyadari hubungan yang menempatkan pengetahuan sebagai
antara yang satu dengan yang lainnya. bagian dan perkembangan kebudayaan.
Epistemologi ~ancasilaadalah epis-
temologi yang menyad8ribhineka tunggal
ika se-bagaimetoda (kompleksitas dan
interdependensi) dan meneksDkan
dialektika positif walaupun menyadaripula
adanya dialektika negatifsebagaike-
mungkinsn di dalam proses aktualisasi
eksistensi.
Epistemologi ·Pancasila (dan tentu
saja jugaontologi Pancasila) merupakan
sebuah pilihan atau sebuah alternatif yang
dapadikemukakan sebagai sumbangan
kepada perkembangan episteDlologi de-
wasa .ini yang sedang mengalami krisis.
Epistemologi yang dijiwai Pancasila adalah
epistemologi yang di samping .dibangun
atas dasar epistemologi dasar juga hart1s
diperkokoh oleh sistemf8lsafah ke-
manusiaan yang jelas .dan kuat. NamUD.
semua ini tentuharus didukung oleh
kredibilitas Pancasila di .dalam tingkat
pelaksanaannya aktual.
BagaimanapunPancasila adalah se-
buah ideologi eksplisitasi dan sistematisasi
kefil-safatan mengenai Pancasila dapat
memperkaya dan memperkuat aktualisasi
Pancasila secara kritis reftektif terns
menerus.
Sebagai ideologi· yang harus diaktu-
alisasikan dan diimplementasikan, me-
todologinya adalah strategi.