Anda di halaman 1dari 2

Menelusuri Sejarah Kota Lama Pekanbaru dengan Berjalan Kaki

1. Rumah Singgah

Rumah Singgah ini didirikan pada 1895 oleh H. Nurdin Putih. Bangunan beratap biru ini terletak di tepi
sungai Siak, tepatnya di bawah Jembatan Siak III. Bentuknya seperti rumah panggung karena itu untuk
menuju pintu masuk harus melalui beberapa anak tangga.

Untuk berkunjung ke Rumah Singgah ini para pengunjung diwajibkan melepas alas kaki. Bahkan,
disediakan wadah khusus yang berisikan air untuk mencuci kaki para tamu yang ingin singgah di rumah
tersebut.

2. Terminal Lama Pekanbaru

Tidak jauh dari Rumah Singgah Sultan Siak, tepatnya sisi kiri Jembatan Siak III, Anda akan melihat
bangunan berwarna biru pudar yang merupakan bagian tersisa dari terminal lama Pekanbaru. Bangunan
yang tidak terlalu besar ini masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu warga sekitar bahwa dulunya
terdapat aktivitas terminal bus yang membawa penumpang menuju Sumatera Barat, Duri, hingga Dumai.

3. Rumah Tenun Kampung Bandar

Dulunya, rumah ini merupakan kediaman keluarga H. Yahya yang didirikan pada 1887 silam. Rumah ini
juga menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia lantaran pernah menjadi gudang logistik dan dapur
umum di masa awal perang kemerdekaan.
Saat ini, rumah yang berlokasi di Kampung Bandar dimanfaatkan oleh ibu-ibu dan remaja putri untuk
memproduksi kain tenun. Mereka menenun menggunakan alat tradisional yang masih mengandalkan tangan
dan kaki saat proses produksi.

Proses produksinya pun tidak mudah, butuh waktu berhari-hari untuk mendapatkan karya yang indah.
Misalnya saja, untuk pembuatan satu selendang tenun diperlukan waktu paling cepat tiga hari. Tidak salah
jika mereka mematok harga tinggi untuk hasil tenunnya, yakni mulai dari Rp100.000 hingga jutaan rupiah.

4. Kompleks Makam Marhum Pekan dan Masjid Raya Pekanbaru

Lokasi Kompleks Makam Marhum Pekan bersebelahan dengan Masjid Raya Pekanbaru. Kompleks makam
yang terletak di Kampung Bandar Kecamatan Senapelan ini dijadikan cagar budaya oleh pemerintah
Pekanbaru, Riau.

Di dalam Kompleks Makam Merhum Pekan terdapat makam dari pendiri Kota Pekanbaru bersama keluarga
dan kerabat dekatnya. Mereka yang dimakamkan di kawasan ini berasal dari keluarga Kerajaan Siak yang
kemudian memerintah di Pekanbaru.

5. Istana Hinggap

Istana Hinggap merupakan sebutan lain dari Rumah Tuan Qadhi. Tuan Qadhi adalah H. Zakaria Bin Abdul
Muthalib yang merupakan orang kepercayaan Sultan Syarif Kasim II yang menjadi penasihat Sultan bidang
keagamaan.

Rumah yang didirikan pada awal 1900 ini sempat dijadikan tempat menginap bagi Sultan Siak saat Beliau
berkunjung ke Pekanbaru. Oleh karenanya, rumah ini juga biasa disebut dengan Istana Hinggap. Bahkan,
pemilik rumah memberikan kamar khusus untuk Sultan agar dapat menginap dengan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai