Anda di halaman 1dari 16

Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai

Implikasi E-Government di Masa New Normal


(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

PENERAPAN WORK FROM HOME DAN WORK FROM OFFICE


DENGAN ABSENSI ONLINE SEBAGAI IMPLIKASI E-GOVERNMENT
DI MASA NEW NORMAL

IMPLEMENTATION OF WORK FROM HOME AND WORK FROM


OFFICE WITH ONLINE ABSENCE AS AN E-GOVERNMENT
IMPLICATION IN NEW NORMAL
Nurul Jannah Lailatul Fitria
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panca Marga
Jl. Yosudarso Pabean - Dringu, Probolinggo 67271
email: nuruljannahlailatulfitria@gmail.com

Abstrak
Tahun 2020, Indonesia memiliki kasus pertama penyebaran Covid-19. Kasus pertama menjangkit warga di Bali.
Sejak diumumkannya hal tersebut, menyebabkan kepanikan masyarakat. Menyikapi ini pemerintah menerapkan
kebijakan PSBB yang tertuang di Permenkes No. 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar
sebagai pedoman pencegahan penularan meluas. Beberapa kegiatan diarahkan di rumah kecuali pertahanan,
keamanan, pelayanan kesehatan dan beberapa sektor vital. PSBB sudah diterapkan kurang lebih 3 bulan, saat
ini pemerintah menerapkan tatanan new normal dengan beberapa faktor. New normal adalah tatanan baru yang
mengadaptasi segala kegiatan dengan membudayakan disiplin kebersihan dan kesehatan. New normal diterapkan
disegala lini termasuk aktifitas pemerintah dalam pelayanan publik. Kebijakan pemerintah ini membawa
perubahan signifikan pada perilaku birokrasi. Salah satu subyek birokrasi adalah ASN u tuk itu penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui bagaimana penerapan program kerja ASN dalam tatanan new normal.. Penelitian
ini berdasarkan studi pustaka dan penelitian literatur. Sistematikanya dengan mengumpulkan data atau dokumen
dan teori terkait yang relevan, menganalisa dan menuliskan sebagai pendukung dalam menggambarkan efektifitas
dan efisiensi program e-goverment pada Aparatur Sipil Negara dalam tatanan new normal. Ada program baru
yang dilakukan, seperti pengurangan jam kerja, pembagian jadwal bekerja di rumah (WFH) dan bekerja dikantor
(WFO), menerapkan pengawasan kerja dan absensi online.

Kata kunci: New Normal, WFH, WHO, ASN, Absensi Online

Abstract
2020, Indonesia has the first case of the spread of Covid-19. The first case infected residents in Bali. Since then
there has been panic in the community. In response to this, the government implemented the policy in Permenkes
No. 9 of 2020 for Large-Scale Social Restrictions as a guideline for preventing more widespread transmission.
Activities are directed towards at home except for defense, security, health services and several vital sectors.
PSBB has been implemented for about 3 months towards the new normal. A new order that cultivates hygiene and
health disciplines. New normal is applied in all lines, including public services. Government policies have seen
significant changes in the bureaucracy. One of the bureaucratic subjects is ASN. This research is aimed at finding
out how to implement the ASN work program in the new normal. This research is based on literature study and
literature research. Systematically by collecting relevant data or documents and theories, analyzing and writing as
a support in describing the effectiveness and efficiency of the e-government program on ASN in the new normal.
There are new programs, such as reducing working hours, schedules work at home (WFH) and working at offices
(WFO) with supervision and online attendance

Keyword: New Normal, WFH, WFO, ASN, Absenst Online

PENDAHULUAN Joko Widodo. Presiden menginstruksikan


penelusuran lebih jauh dan menyatakan siap
Tahun 2020 menjadi awal kasus penye- untuk menghadapi penyebaran Covid-19.
baran Covid-19 di Indonesia. Informasi ini Penyebaran Virus Corona menjadi bencana
disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia, nasional dan internasional. (Susilo et al., 2020).

69
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

Wabah Covid-19 menjadi kasus rupiah, inflasi dikendalikan, menstabilkan


yang mengganggu kesehatan manusia kondisi keuangan di masa pandemi, bentuk
d a n b e r d a m pak luas (K ementer ia n stimulus moneter untuk pelaku usaha
Kesehatan Indonesia, 2020). Pemerintah (Dewan Gubernur BI, 2019). Segala bentuk
mulai menerapkan beberapa program dan kegiatan moneter ini bekerjasama dengan
pembaharuan di bidang kesehatan dalam pemerintah, lembaga pemerintah seperti
waktu yang cepat karena kondisi kedaruratan, OJK, LPS dan otoritas lainnya (Nainggolan.,
tetapi tetap memperhatikan kondisi 2020).
masyarakat agar meminimalisir kesalahan Selain itu, pemerintah Indonesia
sistematis cara berpikir masyarakat yang menerapkan kebijakan Permenkes Nomor
memengaruhi keputusan dan penilaian 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
yang dibuat pemerintah (Buana, 2020). Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan
Hal ini dihadapi semua negara, baik oleh Kementrian Kesehatan sebagai
negara berkembang maupun negara maju. perwakilan pemerintah. Sebelum adanya
Indonesia juga mendapat dampak dari Permenkes ini, PSBB telah tercantum pada
pandemi Covid-19, bahkan memengaruhi peraturan pemerintah (PP) nomor 21 tahun
perkembangan dan kondisi di segala 2020 tentang PSBB pada tanggal 31 Maret
bidang. Tidak hanya gangguan kesehatan, 2020. Kebijakan PSBB ini memengaruhi
penyebaran Covid-19 memberikan dampak pola perilaku dan memengaruhi sistem yang
d a n m e m e ngaruhi berbagai sektor ada. Kegiatan belajar mengajar, baik dari
(Sugihamretha, 2020) tingkat TK, SD, SMP, SMA dan sederajat
Menghadapi penyebaran Covid-19 serta perguruan tinggi mulai dialihkan
pemerintah Indonesia menerapkan sejumlah dengan sistem belajar mengajar secara
kebijakan. Kebijakan tersebut antara lain daring atau online (Dewi, 2020; Pujilestari,
memberikan skema bantuan langsung 2020; Siahaan, 2020; Syah, 2020). Kegiatan
tunai bagi kelompok berpenghasilan rentan keagamaan seperti ibadah atau kegiatan
(Pramanik, 2020). Kebijakan fiskal yang agama lainnya mulai ada perubahan,
diterapkan oleh pemerintah seperti dari bentuk seperti ada pembatasan di tempat ibadah
penerimaan, pemerintah memperhatikan (tidak boleh terlalu berdesakan, membawa
sekaligus memberikan kontribusi pene- perlengkapan ibadah sendiri, tidak ber-
rimaan dari pajak (Pajak Penghasilan (PPh) interaksi fisik, menjaga jarak) bahkan mulai
Pasal 21, PPh Pasal 22 tentang Impor, ada ceramah atau ibadah online atau secara
PPh Pasal 25 tentang angsuran PPh, dan virtual. Dalam hal kegiatan sosial dan
Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)). budaya, beberapa tempat wisata ditutup,
Kebijakan fiskal dalam bentuk pengeluaran tradisi-tradisi yang membuat kerumunan
pemerintah, penggunaan anggaran untuk dihentikan atau ada pelarangan sementara.
penambahan anggaran dan sarana prasarana Kegiatan dialihkan hanya di dalam rumah
kesehatan, ada penambahan anggaran saja. Hanya ada beberapa kegiatan yang tetap
untuk para tenaga medis, ada perlindungan di luar rumah, jika ada keadaan mendesak,
sosial, menggratiskan atau mengurangi tarif kegiatan medis, kegiatan perbankan,
listrik untuk masyarakat, bantuan untuk kegiatan pertahanan dan keamanan, kegiatan
pemilik kartu pra kerja, memulihkan kondisi yang berhubungan dengan sektor vital
ekonomi, mengantisipasi terjadinya defisit (bahan pangan, air, listrik, gas) dan lainnya.
APBN, adanya arahan untuk meringankan Saat PSBB diberlakukan banyak
angsuran untuk para nasabah KUR lembaga pemerintahan yang meliburkan
(D. E. Silalahi & Ginting, 2020). Sedangkan sementara kegiatan pelayanan, pihak swasta
kebijakan moneter dilakukan pemerintah juga merumahkan karyawan-karyawan atau
berkaitan dengan bank sentral untuk mitigasi menggunakan sistem lainnya. Seperti yang
dampak Covid-19 terhadap ekonomi dilakukan beberapa pihak swasta yang justru
Indonesia dengan menstabilkan nilai tukar merumahkan atau meliburkan pekerjanya

70
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

dengan alasan pelaksanaan PSBB, ada adalah bentuk pelaksanaan atau penye-
yang ingin menekan produksi dan lain- lenggaraan sistem pemerintahan dengan
lain. Tapi khusus lembaga pemerintahan mengkombinasikan kegiatan secara elek-
terdapat ketentuan tentang Aparatur Sipil tronik dengan tujuan kualitas layanan
Negara (ASN) tidak bisa ada libur dalam publik meningkat secara efisien, efektif dan
jangka waktu lama. ASN tetap harus bekerja interaktif (R. Indrajit, 2006).
dan berkegiatan seperti biasa. Kegiatan Ruang lingkup E-government ter-
pemerintahan dan pelayanan publik harus be ntuk a da nya se bua h ke bija ka n
tetap dilaksanakan terutama ditengah pemerintah untuk melayani kebutuhan
pandemi Covid-19 menuju new normal. masyarakat dan negara. Kebijakan yang
Perlu adanya kebijakan untuk kehidupan diterapkan oleh manusia (masyarakat dan
dengan kebiasaan baru, ada pola baru dalam aparatur pemerintahan) dan dilengkapi
kegiatan sehari-hari tanpa mengabaikan adanya teknologi terbaru yang diadaptasi
protokol kesehatan untuk meminimalisir untuk berjalannya pemerintahan. Semua
terpapar Covid-19 (A. Silalahi, 2020) .Jika elemen akan berproses dalam menjalankan
suatu lembaga pemerintahan menghentikan E-government. (Pemerintah Kota Bogor,
pelayanan terhadap masyarakat tentu akan 2013).
terjadi krisis dan kekacauan. Perlu adanya
pembaharuan sistem yang berhubungan Gambar 1. (Diagram ruang lingkup kajian
E-government)
dengan e-government (Syafrida, 2020).
LINGKUP KAJIAN E-GOVERNMENT

PEMBAHASAN
KEBIJAKAN
Tinjauan Pustaka
1. E-Government
E-government dijabarkan menjadi
Electronic Government. E- Government
adalah bentuk dan model baru dalam MANUSIA E-GOVERNMENT TEKNOLOGI

sistem pemerintahan yang menerapkan


teknologi digital (R. E. Indrajit, 2020).
Penerapannya ada pada segala bentuk
administrasi, pelayanan publik untuk TEKNOLOGI

masyarakat, pengawasan dan sebagainya


dikendalikan dalam sebuah sistem.
E-government merupakan sebuah pem- Sumber: Pemerintah Kota Bogor (2013)
baharuan untuk meningkatkan layanan
publik yang menerapkan dan memanfaatkan 2. Dinamika Pelaksanaa E-goverment
teknologi informasi dan komunikasi agar terutama dalam penerapan absensi
layanan publik menjadi lebih transparan, elektronik
akuntabel, efektif dan efisien (Damanik & Terdapat 6 Strategi dalam pelaksanaan
Purwaningsih, 2017a, 2017b). E-government: (Prihanto, 2012)
E-government menjadikan bentuk a. Sistem pelayanan diterapkan dengan
interaksi baru yang lebih fleksibel mengembangkan bentuk terpercaya
dan modern antara pemerintah dengan handal dan terjangkau luas.
masyarakat dan pihak lain yang terlibat b. Penataan sistem dan proses kerja
dengan menggunakan teknologi informasi pemerintah memiliki strategi penataan
(terutama internet) dengan tujuan mem- sistem manajemen dan prosedur kerja
perbaiki mutu pelayanan (Nugraheni pemerintah sesuai dengan kemajuan
& Khaerunisa, 2016). E-government teknologi informasi.
71
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

c. Pemanfaatan teknologi informasi akan menjadi lebih efisien dan efektif


yang optimal dapat mencapai stan- serta meningkatkan kedisiplinan pegawai.
darisasi dan prosedur yang berkaitan Tidak ada kecurangan seperti absen manual
dengan manajemen dokumen dan yang di isi oleh orang lain atau di tanda
informasi elektronik. tangani terlebih dahulu sebelum jam kerja.
d. Peningkatan peran dalam pengem- Fingerprint tidak dapat dimanipulasi karena
bangan industri telekomunikasi untuk absensi di ceklis dengan sidik jari
dan teknologi informasi dengan pegawai yang sudah terdata sebelumnya.
pencapaian percepatan strategis Selain itu absen fingerprint juga terdeteksi
E-government dalam artian dengan jam dan hari. Secara otomatis masuk
pemerintah melakukan pelayanan dalam sistem dan data.
secara penuh kepada masyarakat Pelaksanaan E-goverment dalam
atau publik. absensi pegawai tidak hanya dalam
e. A d a nya peningkatan liter a si penerapan fingerprint. Absensi untuk
masyarakat sebagai bentuk pengem- pegawai akan terus dikembangkan sesuai
bangan kapasitas sumber daya dengan prinsip E-goverment (Ferdika &
manusia dalam pemerintahan. Nasution, 2020). Seperti penerapan absensi
f. Pelaksanaan pengembangan siste- secara online yang diterapkan di berbagai
matik dengan tahapan secara realistis sektor. Absensi online lebih efektif, efesien
dan terukur. dan akurat. Saat ini ada penerapan absensi
Bentuk pemanfaatan E-government online dengan melengkapi data lokasi
yang sesuai dengan strategi pelaksanaa menggunakan GPS dan ada absensi online
E-goverment sudah dilakukan oleh menggunakan deteksi wajah.
pemerintah bertujuan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan publik dan meningkatkan 3. New Normal
kedisiplinan apartur. Terdapat bentuk trans- New normal dalam bahasa Indonesia
paransi dalam penyelenggaraan pemerintah berarti kebiasaan baru. New normal
dan hubungan antara pemerintah pelaku merupakan perubahan kebiasaan dalam
bisnis dan masyarakat umum menjadi lebih sebuah situasi di masyarakat. Kebiasaan
baik. E-government merupakan pemanfaatan dalam tatanan baru muncul dikarenakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk adanya pandemi Covid-19 yang telah lama
meningkatkan kinerja pemerintah dalam memengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
menjalankan pemerintahan dan pelayanan Penelitian menjelaskan suatu kebiasaan
publik serta mencapai tujuan untuk yang akan terus-menerus diterapkan dalam
masyarakat yang maju dan paham teknologi kehidupan masyarakat akan menjadi
(Ferdika & Nasution, 2020). sebuah bentuk kebiasaan baru yang akan
Pemanfaatan elektronik dalam melekat dalam kehidupan sehari-hari
penyelenggaraan pemerintah menjadikan (Habibi, 2020).
pekerjaan lebih efektif, efisien dan ada Munculnya new normal merupakan
peningkatan kinerja. Bentuk pemanfaatan bentuk evaluasi dari pelaksanaan PSBB yang
E-government seperti penerapan pada berakhir. Pelaksanaan new normal bentuk
absensi sidik jari atau fingerprint yang telah perubahan perilaku dalam menjalankan
diterapkan di berbagai kantor pemerintahan kegiatan sehari-hari secara normal ditambah
(Yuwelsoni, 2016). dengan penerapan protokol kesehatan
Penerapan fingerprint seperti ini untuk meminimalisir penularan Covid-19
benar-benar menggunakan pemanfaatan sesuai dengan aturan di Indonesia (Rosidi
teknologi tepat guna untuk menghindari & Nurcahyo, 2020). Protokol kesehatan
adanya kecurangan yang dilakukan oleh Dimasa new normal dengan cara menjaga
oknum aparatur pemerintahan (Yuwelsoni, kebersihan tangan baik mencuci tangan
2016). Penyimpanan data secara digital dengan sabun atau hand sanitizer, tidak

72
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

menyentuh wajah terutama bagian mata, dianalisis dan diolah untuk mendapatkan
hidung dan mulut, penerapan etika batuk kesimpulan (Sugiyono, 2009).
dan bersin, penggunaan masker yang benar, Metode penelitian deskriptif ini
menjaga jarak atau physical distancing menerapkan proses pengumpulan data berisi
dengan arti lain tidak mendatangi fakta dari studi pustaka dan menyesuaikan
kerumunan atau mengurangi kontak fisik dengan fenomena yang ada. Penelitian dengan
dengan orang lain, menjaga kesehatan serta studi untuk menemukan fakta yang memiliki
memeriksakan diri jika terdapat gejala sakit interpretasi tepat. Penelitian deskriptif untuk
(Mungkasa, 2020). mengenal fenomena-fenomena yang akan
dijadikan kebutuhan studi berikutnya
4. Work From Home (Dr. Ismael Nurdin, Dra. Sri Hartati, 2019).
Work From Home yang sering di- Penulis menggunakan metode deskriptif
singkat dengan WFH memiliki arti bekerja analisis karena sesuai dengan kondisi saat
dari rumah. Work from home digambarkan ini untuk mengetahui fenomena yang terjadi.
dengan kegiatan atau pekerjaan karyawan Artikel ini membahas fenomena pelayanan
yang berada di luar kantor atau dengan kata publik dengan penerapan e-government di
lain bekerja dari rumah. Sistem kerja WFH masa new normal.
memang memiliki fleksibilitas cukup baik. Studi kepustakaan yang digunakan
Hal ini dapat mendukung keseimbangan merupakan metode utama dalam meneliti
karyawan antara pekerjaan dan kehidupan. sesuatu yang bersifat deskriptif dan
Terutama di masa pandemi Covid-19, memiliki segi normatif. Penelitian data
dengan keadaan kebiasaan baru tentu ada pustaka merupakan kegiatan dengan ber-
pengurangan kuantitas untuk bertatap muka bagai sumber literatur yang diteliti dan
atau berinteraksi langsung (Mustajab et al., berhubungan dengan pokok permasalahan
2020) yang diangkat baik itu berupa buku, jurnal,
Solusi agar WFH Tetap Produktif: makalah ataupun tulisan yang sifatnya
a. Ada ruang kerja khusus di rumah membantu, dengan tujuan dapat dijadikan
b. Bekerja sesuai jadwal kerja dan rutinitas sebagai pedoman dalam proses penelitian.
kerja, termasuk jam kerja Pengumpulan data dan informasi dengan
c. Berpakaian rapi dan sesuai baju dinas berbagai bentuk material perpustakaan dan
d. Memperhatikan keadaan dan kenya- hasilnya dijadikan fungsi dasar dan alat utama
manan tubuh saat bekerja di rumah untuk praktek penelitian. Data yang berisikan
e. Jangan terganggu dengan keadaan dan teori adalah bentuk informasi ilmiah, dengan
situasi rumah keterkaitan abstraksi definisi dan hubungan
f. Menyiapkan peralatan kantor proposisi (Siyoto & Sodik, 2015)
g. Pengadaan absensi online Langkah penelitian dengan metode
analisis deskriptif dilakukan dengan beberapa
tahap. Tahap pertama dengan pemilihan topik
METODOLOGI PENELITIAN berdasarkan permasalahan dalam fenomena
yang ada, dalam hal ini terkait fenomena
Artikel ini dibuat dengan meng- manajemen aparatur pemerintahan di masa
gunakan metode analisis deskriptif. Metode new normal. Tahap kedua mengeksplorasi
penelitian dengan jenis ini diartikan informasi terhadap topik pembahasan untuk
sebuah metode penelitian yang dapat menentukan fokus penelitian, informasi yang
mendeskripsikan atau menggambarkan berkaitan dengan penerapan sistem kerja
objek yang diteliti. Objek yang diteliti aparatur dengan e-government yang sesuai
menggunakan data yang telah dikumpulkan. dengan masa new normal. Tahap ketiga,
Penelitian deskriptif analisis tekniknya penentuan fokus penelitian dengan dasar
dengan memusatkan pada problematika atau informasi yang telah dikumpulkan dan dapat
permasalahan, hasil dari penelitian tersebut sesuai dengan prioritas permasalahan, dalam

73
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

hal ini berkaitan dengan strategi manajemen HASIL PENELITIAN


kinerja aparatur pemerintahan di masa new
normal. Tahap keempat mengumpulkan Keterkaitan Pelaksanaan WFO dan WFH
sumber data berupa informasi atau data dengan absensi online sebagai bentuk
empirik yang didapat dari buku, jurnal, pelaksanaan E-goverment di masa New
hasil laporan penelitian dan literatur lain Normal
yang mendukung tema penelitian ini. Tahap Pelaksanaan birokrasi pemerintahan
kelima adalah membaca dan memahami selalu melakukan adaptasi dengan era,
isi sumber kepustakaan dengan lebih situasi, kondisi dan kebutuhan. Birokrasi di
mendetail agar dari membaca dengan rinci Indonesia harus melakukan pembaharuan
mendapat ide-ide baru yang terkait dengan sesuai dengan arus globalisasi. Berupaya
penelitian, dalam hal ini muncul konsep menciptakan birokrasi yang efesien,
pembagian jadwal WFH dan WFO dengan inovatif, responsif dan akuntabel (Haryanto,
absensi online untuk aparatur pemerintahan. 2007). Termasuk adanya pelaksanaan
Tahap keenam menulis catatan penting E-government. Ada perubahan dari budaya
dan berkaitan dengan penelitian. Tahap lama menuju budaya baru. Tahapan jalannya
ketujuh mengolah dan melakukan analisi pemerintahan dengan sistem yang awal
data, informasi dan catatan penelitian untuk (lama) akan melakukan adaptasi dengan
mendapatkan kesimpulan yang ditulis keadaan. Proses adaptasi ini memengaruhi
dalam laporan penelitian. Tahap kedelapan jalannya pelaksanaan pemerintahan.
menuliskan laporan disesuaikan dengan Kemudian akan ada implementasi yang
sistematika penulisan ilmiah yang berlaku. efektif bagi pemerintahan.

Gambar 2. (Perubahan Budaya Birokrasi dengan E-government)

Perubahan Budaya Birokrasi dengan E-Government

Implementasi
Pengenalan Proses Adopsi
Efektif

Birokrasi dengan Birokrasi dengan Birokrasi dengan


Budaya Lama Budaya Campuran Budaya Baru

Sumber: (Nurhakim, 2014)

Bentuk pelaksanaan E-government segala bidang. Indonesia juga terbuka


di masa new normal termasuk dalam dengan digitalisasi pemerintahan atau
pengembangan dari birokrasi pemerintahan dengan kata lain Indonesia bisa menerapkan
bahkan pengembangan dari E-government. E-government dalam melayani masyarakat.
Sebuah kebijakan baru dipengaruhi adanya Pemerintah menerapkan kebijakan untuk
keadaan yang terjadi pada negara, dalam aparatur pemerintahan agar tetap dapat
kasus ini ada keadaan darurat kesehatan melakukan pelayanan publik tapi tetap
karena pandemi Covid-19. Akan tetapi meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan
pemerintahan dan pelayanan publik harus cara pembagian kerja dari rumah (WFH)
tetap berjalan. Masyarakat juga tetap dan bekerja dari kantor (WFO) sesuai
membutuhkan pelayanan pemerintah dari dengan protokol kesehatan(Mustajab et al.,

74
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

2020). Untuk menghindari oknum aparatur tempat umum diterapkan kebijakan protokol
yang lalai tugas saat WFH atau WFO maka kesehatan untuk mencegah penyebaran
diterapkan absensi online dengan deteksi Covid-19. Beberapa kantor mulai ada
wajah dan pemantauan lokasi dengan GPS. pe ngur a nga n wa ktu pe la ya na n da n
Pelayanan publik di Indonesia pada pengurangan tatap muka dengan kebijakan
masa pandemi mengalami beberapa kendala, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk
terlebih saat adanya kebijakan pembatasan bekerja dari rumah atau Work From Home
sosial yang berlaku di masyarakat. Setiap (WFH)(Mungkasa, 2020).
kantor atau tempat pelayanan publik dan

Gambar 3. (Pengembangan E-government di masa New Normal)

Pengembangan E-Government di Masa New Normal

Adanya kondisi kedaruratan


dalam sebuah negara

Kebijakan Baru Pembagian


Adanya keterpaduan antara visi Pengawasan Kinerja Aparatur
kerja dengan jadwal Work
dan misi dalam penyelenggaraan Pemerintah dengan Program
From Home (WFH) dan Work
E-Government Absensi Online
From Office (WFO)

Adanya kesamaan pemahaman


dalam penyelenggaraan
E-Government (antara
masyarakan dan pemerintah)

Sumber : (Nurhakim, 2014)

Di masa-masa seperti ini, pemerintah 1. Penerapan pembagian jadwal saat


dituntut untuk tetap memberikan pelayanan WFH. Kinerja pegawai harus terjadwal
publik yang baik kepada masyarakat. dengan prosedural, baik sebagai staff
Kegiatan pelayanan publik diharapkan tetap kantor maupun staff yang langsung
berjalan seperti sebelum adanya pandemi berinteraksi dengan pelayanan publik.
Covid-19. Hal ini dijalankan sebagai amanah Teknik pekerjaan ini juga perlu
dari UU nomor 25 tahun 2009 tentang pengawasan yang ketat, agar tidak ada
pelayanan publik yang berisikan pemberian penyalahgunaan atau menghindari dari
pelayanan minimum dan hak masyarakat oknum aparatur yang berkeliaran di saat
tetap terpenuhi. Perlu adanya inovasi dalam dinas. Agar tetap ada pencapaian yang
pelayanan publik, terlebih masa PSBB akan baik sesuai target pemerintah.
diakhiri dan beralih pada kehidupan dengan 2. Penerapan jadwal kerja di kantor dengan
kebiasaan baru yang sering di sebut dengan menerapkan protokol kesehatan untuk
new normal (Habibi, 2020). Berikut solusi mencegah Covid-19 bagi instansi yang
dan teknik yang diberikan bagi instansi menerapkan pelayanan publik dengan
penyelenggara pelayanan publik agar dapat tatap muka secara langsung pada
melayani masyarakat dengan mengutamakan masyarakat. Protokol kesehatan ini
pelayanan secara baik dan professional disesuaikan dengan instruksi pemerintah
(Kurniawan, 2016), terutama dalam keadaan pusat. Hal ini dilakukan agar ada rasa
kedaruratan kesehatan menuju new normal: aman dan kenyamanan bagi pegawai

75
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

yang bekerja dan bagi masyarakat yang mendata kehadiran atau aktifvitas aparatur
memerlukan pelayanan publik. pemerintahan dan lain-lain. Pemanfaatan
3. Pelayanan publik pada masyarakat teknologi dalam birokrasi pemerintahan dan
dapat dilakukan secara online. Saat new pelayanan publik termasuk dalam penerapan
normal ada pelayanan publik secara E-government.
online bagi instansi atau lembaga yang 1. Panduan atau arahan untuk ASN dalam
bertugas sebagai pelayanan publik. Perlu bekerja:
memanfaatkan teknologi terbaru dengan a. Mulai diberlakukan sistem kerja
masyarakat dapat mengakses pelayanan yang lebih fleksibel dan kondisional.
publik. E-government kuota untuk b. Seluruh pegawai wajib melak-
pelayanan tetap sesuai target meskipun sanakan protokol kesehatan dengan
ada pembagian jadwal bagi karyawan menggunakan masker, menjaga
yang bekerja di rumah dan kantor. jarak minimal satu meter di segala
4. Prosedur pelayanan dipermudah untuk kegiatan, tidak berjabat tangan
masyarakat tapi tanpa menghilangkan dan mengganti dengan salam
atau mengesampingkan aturan dan data- namaste, rajin mencuci tangan atau
data yang penting. Pelayanan yang rumit menggunakan hand senitizer dan
dan banyak ketentuan yang sulit mulai tidak berkerumun atau bergerombol.
dikurangi, instansi perlu memberikan c. Menerapkan pembaruan pada
pelayanan yang mudah dan cepat. Data- sistem kerja dengan menggunakan
data dan syarat yang penting tetap di teknologi digital dalam pekerjaan
perlukan seperti data diri, pajak dan lain- dan pelayanan. Contohnya me-
lain. lakukan rapat atau pertemuan secara
5. Menyediakan ruang atau telpon virtual atau komunikasi daring.
pengaduan. Setiap instansi atau lembaga E-government tidak perlu berkumpul
pelayanan publik perlu memberikan atau pada satu ruangan.
menyediakan akses bagi masyarakat d. Menurut Menteri PANRB pada
jika ada pengaduan pelayanan publik. wawancara Okezone,(27/5/2020),
Kegiatan ini menjadi bentuk kontrol dan kegiatan dalam pemerintahan akan
evaluasi pemerintahan. menerapkan fleksibel working dan
Melihat solusi yang diberikan di atas arrangement. Masa new normal
maka di beberapa sektor pelayanan publik mengedepankan penerapan IT dan
diterapkan jadwal bekerja di kantor dan alat-alat modern dalam pekerjaan
bekerja di rumah dengan bergantian dan dan pelayanan misalnya e-office,
menyesuaikan aturan (Muhyiddin, 2020). video confrence untuk rapat.
Tidak hanya seperti itu, sektor pemerintahan e. Dengan panduan ini tentu ada
perlu menerapkan dan mengoptimalkan perubahan dan pembaharuan sistem
pemanfaatan teknologi dalam kegiatan biro- lebih modern dengan penggunaan
krasi dan pelayanan publik (Karinda & Nursin, IT yang dikombinasi dengan lingkup
2018). Yakni dengan melakukan pemantauan kerja ASN. Sistem ini dapat digunakan
absensi online dengan GPS dan menyediakan baik di rumah atau di kantor.
fasilitas pelayanan dengan mesin. 2. Teknologi yang dapat digunakan ASN
Program WFH dan WFO diterapkan saat bekerja dan memberikan pelayanan:
untuk mengurangi penyebaran Covid-19 a. D a p a t m e n g g u n a k a n f i t u r
dengan komitmen pelayanan publik tetap announcement, bentuk informasi dan
dilaksanakan dengan baik. Tekonologi berita dapat disebarkan pada seluruh
yang dimanfaatkan selama WFH dan WFO pegawai dalam bersamaan, akurat,
sangat mendukung jalannya pemerintahan lengkap dan cepat.
dan pelayanan publik, seperti penggunaan b. Penggunaan absensi online, pegawai
website pemerintahan, absensi online untuk yang bekerja baik di rumah maupun di

76
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

kantor dapat mendata kehadiran dan penyebaran Covid-19. Info yang diberikan
kepulangan dengan absensi online. oleh tim Gugus Tugas Penanganan virus
Tidak perlu dengan fingerprint atau akan di sesuaikan pada instansi masing-
absen manual. Tentu saja diterapkan masing.
dengan absensi kombinasi dengan
GPS. Penerapan Work From Home (WFH) dan
c. Pendataan formulir atau survei Work From Office (WFO) di masa New
kesehatan setiap pegawai. Normal
Jadwal WFH dan WFO di lingkungan
Aturan Terkait Penerapan Jadwal Kerja pemerintahan dapat diterapkan dengan
WFH dan WFO di masa New Normal baik, dengan syarat ada pembagian jadwal
Pada masa new normal ini, pemerintah yang teratur dan adil. Jika tidak ada jadwal
membuat aturan untuk aparatur sipil negara kemungkinan besar akan berebut jadwal
(ASN) baik yang Pegawai Negeri Sipil kerja di WFH dan ada pembagian waktu
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan yang tidak adil. Jika pengaturan jadwal tidak
Perjanjian Kerja (PPPK) Aturan yang di tertib tentu dapat menghambat pelayanan
buat secara tertulis, tertuang dalam Surat publik, baik secara kuantitas dan kualitas
Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur pelayanan.
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Pembagian Jadwal Kerja dibagi
Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai menjadi dua kelompok besar. Dalam satu
Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan kantor atau instansi, jumlah karyawan atau
Normal Baru. Aturan ini diterapkan pada aparatur sipil negara dibagi 2 kelompok
tanggal 5 Juni 2020. Aturan ini berisikan sama rata. Baik yang sudah menjadi
tentang, masa new normal ini membuat pegawai negeri maupun yang honor. Jadwal
PNS bekerja lebih fleksibel dan tentu dan kelompok ini bergantian dua hari sekali,
menyesuaikan dengan kondisi tapi tetap dalam artian sehari bekerja di kantor dan
profesional. ASN bisa bekerja dari kantor sehari bekerja di rumah. Jika kelompok
maupun dirumah. Dilengkapi dengan setiap pertama bekerja dan bertugas di kantor pada
instansi akan melaksanakan aturan sekaligus hari senin, maka kelompok kedua bekerja
mengawasi sistem kerja masing-masing dan bertugas di rumah pada hari senin.
instansi. Semua bentuk kegiatan dilaporkan Begitu terus bergantian setiap minggunya.
dan dipertanggungjawabkan pada Menteri 1. WFO
PANRB. Jadwal bekerja di kantor (WFO) maka
Kemudian aturan lain tercantum pada perlu bekerja dan berkegiatan dengan
Surat Edaran Nomor 58 Tahun 2020 tentang menyesuaikan protokol kesehatan.
Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Seperti menggunakan masker dan face
dalam Tatanan Normal Baru. Surat Edaran shield, cuci tangan atau hand sanitizer,
itu ditandatangani pada tanggal 29 Mei 2020: bisa menggunakan sarung tangan, di
dengan cakupan (1). Penyesuaian Sistem meja pelayanan ada sekat (plastik atau
Kerja, (2). Dukungan Sumber Daya Manusia kaca pembatas), selalu menjaga jarak
Aparatur, dan (3). Dukungan Infrastruktur. dengan orang lain kurang lebih satu meter
A t u r a n selanjutnya ada pa da dan lain sebagainya. Untuk menjalankan
panduan yang ditetapkan dalam Keputusan itu semua diperlukan aturan tertulis
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ atau ditulis pada papan pengumuman.
MENKES/328/2020 tentang Panduan Agar masyarakat bisa membaca dengan
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 baik. Tentunya sebelum memasuki area
di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri perkantoran, semua yang masuk harus di
dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha cek suhu tubuhnya.
pada Situasi Pandemi. Sistem kerja bagi Kebijakan yang diterapkan sesuai dengan
ASN juga memperhatikan status dan kondisi Surat Edaran Menteri Pendayagunaan

77
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

Aparatur Negara dan Reformasi fasilitas makan maka makanan yang


Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang disediakan oleh tempat kerja bergizi,
Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil sehat dan steril.
Negara dalam Tatanan Normal Baru i. Memfasilitasi ruang kantor yang
(“SE MENPANRB 58/2020”): sesuai dengan kondisi new normal.
a. Kuota karyawan maksimal 50% dari Kantor perlu menjaga kebersihan,
total keseluruhan karyawan untuk kualitas pertukaran udara, dan me-
masuk dan bekerja di kantor. nyediakan fasilitas mencuci tangan.
b. Program diatas di lakukan dengan j. Menerapkan aturan menjaga jarak
jadwal yang teratur dan tertib. fisik minimal satu meter dalam
Jadwal dibuat bergantian, 2 hari aktivitas dan ada aturan yang
sekali. Misalnya kelompok pertama melarang pegawai untuk berkumpul
pada hari Senin bekerja di kantor dan bergerombol.
maka kelompok kedua bekerja di k. Sikap rajin mencuci tangan setelah
rumah. Untuk hari Selasa, kelompok beraktivitas atau memegang barang,
pertama bekerja di rumah dan ketika batuk dan bersin diharap
kelompok kedua bekerja di kantor. menutup mulut dan hidung dengan
Begitu seterusnya bergilir dan lengan, sapu tangan atau tisu
berkala. (perhatikan untuk membuang tisu
c. Semua karyawan sebelum memasuki pada tempat sampah.
area kantor akan di cek suhu tubuh l. Diadakan untuk olahraga bersama-
dan ada aturan untuk mau didata sama atau senam bersama, me-
dengan formulir penilaian kesehatan ngadakan kegiatan berjemur saat
mandiri. pagi, memberikan atau mem-
d. Ketersediaan fasilitas sanitasi atau bagikan vitamin C bagi aparatur
kebutuhan untuk cuci tangan dan pemerintahan.
penyemprotan disinfektan. 2. WFH
e. Ruang bekerja di kantor mulai Pegawai yang mendapat jadwal bekerja
dibenahi sesuai dengan aturan di rumah tetap memperhatikan protokol
protokol kesehatan. Seperti ada sekat kesehatan dan mengkondisikan keadaan
antar meja, ada jarak antar meja, rumah agar nyaman saat bekerja. Tetap
membuat semi ruang atau bilik kerja menggunakan seragam kerja, ada
tiap pegawai dan lain-lain. fasilitas kantor seperti laptop, print, alat-
f. Jam kerja mulai ada pengurangan alat tulis dan lainnya. Setiap instansi
dan tidak diperkenankan bekerja mengecek dengan melakukan panggilan
atau mengadakan acara melebihi video, yang bisa di lakukan melalui
jam dinas. Seperti jam dinas untuk zoom, google meet dan video call di
pelayanan tutup jam 14.00 WIB. Whatsapp.
Kecuali untuk pelayanan kesehatan Kebijakan yang diterapkan sesuai dengan
pembagian waktu shift sudah ada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
dalam peraturan. Aparatur Negara dan Reformasi
g. Pegawai wajib menggunakan Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang
masker atau pelindung wajah (face Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil
shield) serta memakai sarung tangan. Negara dalam Tatanan Normal Baru
Khusus ASN pelayanan kesehatan (“SE MENPANRB 58/2020”):
atau berkaitan dengan kesehatan a. Menyediakan fasilitasi lingkungan
harus memakai APD lengkap. rumah yang aman dan sehat. Terutama
h. Karyawan wajibkan membawa bekal untuk kenyamanan pegawai dan
makanan dan minuman sendiri. keluarga. Tetap memperhatikan ke-
Jika disana tetap dibuka kantin atau bersihan rumah.

78
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

b. Membersihkan tangan dianjurkan dengan data yang akurat secara online.


menggunakan sabun terutama yang Absensi online berdampak meningkatnya
menghilangkan bakteri lebih cepat produivitas pegawai dan otomatis berdampak
dan jika tidak bisa dapat menggunakan pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
hand sanitizer dengan rajin dan teratur. Terdapat tahapan perkembangan
c. Menerapkan aturan jika batuk atau implementasi E-government di Indonesia.
bersin dengan menggunakan siku, (Damanik & Purwaningsih, 2017a)
sapu tangan atau tisu. 1. Web presence, bentuk informasi dasar
d. Jika berpergian keluar rumah tetap yang dibutuhkan masyarakat disediakan
memakai masker dan pelindung dalam bentuk website pemerintah.
wajah (face shield). 2. Interactions, bentuk fasilitas untuk
e. Menjaga jarak dengan anggota Interaksi masyarakat dan pemerintah.
keluarga yang sakit atau dapat di- 3. Transaction, bentuk fasilitas Interaksi
lakukan karantina mandiri. yang dilengkapi dengan transaksi
f. Pegawai yang sakit dan merasakan pelayanan publik
gejala Covid-19 dapat langsung 4. Transformation, bentuk peningkatan
berkonsultasi atau memeriksakan pelayanan secara terintegrasi
diri dengan petugas kesehatan dan Kegiatan ASN harus dilakukan
memberikan laporan pada instansi. pemantauan dan pengawasan. Agar tidak
g. Diharapkan jika ada keperluan dan ada pegawai yang curang, berkeliaran saat
kepentingan mengunjungi fasilitas dinas walaupun dengan jadwal WFH, siap
pelayanan kesehatan tetap mematuhi sedia dengan tugas (tidak lalai) dan penilaian
protokol kesehatan. pegawai tetap baik. Semua instansi akan
menggunakan software atau aplikasi yang
Penggunaan Teknologi Absensi bagi memberikan visibilitas kinerja pegawai
apartur yang mendapat jadwal WFO dan dan tentu memudahkan pegawai. Salah satu
WFH di Masa New Normal bentuk pengawasan disiplin kehadiran jam
Sebagai bentuk digitalisasi yang kerja, tingkat kinerja dan lain-lain untuk
lebih canggih, pemerintahan menerapkan meningkatkan kepercayaan masyarakat ter-
absensi online sebagai bentuk penerapan hadap kinerja birokrasi meskipun kegiatan
E-government. Dalam pelaksanaan birokrasi birokrasi dan pelayanan publik dilakukan
pemerintah absensi pegawai merupakan di rumah. Kebijakan ini tertuang dalam
bentuk penunjang yang dapat mendukung Surat Edaran Menteri PAN-RB No.19
dan memotivasi pegawai serta meningkatkan Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem
kepercayaan masyarakat. Bentuk penyajian Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
informasi absensi untuk para pegawai harus Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan
efektif, efisien akurat dan relevan dengan Instansi Pemerintah.
tujuan kemudahan manajemen penilaian Aplikasi absensi online sangat di-
kerja pegawai (R. E. Indrajit., 2020) perlukan dalam pengawasan kegiatan ini,
Penerapan absensi online meng- baik dalam mendata presensi pegawai dengan
gunakan internet of things, karena untuk jadwal WFH maupun pegawai WFO. Bagi
mengidentifikasi, menemukan, melacak, karyawan WFH, tidak perlu absensi dengan
memantau objek dan memicu event terkait datang ke kantor, hanya melalui smartphone
secara otomatis dan diwaktu yang sebenarnya atau laptop. Keuntungan untuk pegawai yang
(Ferdika & Nasution, 2020). mendapat jadwal WFO, absensi online lebih
Adanya absensi online tentu dapat praktis, aman dan nyaman. Karena tidak
menyimpan seluruh data aktivitas atau menggunakan fingerprint dan tidak perlu
kegiatan pegawai e-government dapat antri atau berebut, tidak perlu absensi manual
mengurangi kecurangan, mengurangi keter- yang juga membuat antri dan berkerumun.
lambatan dan mendata kehadiran pegawai Tentunya absensi online merupakan

79
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

bentuk penerapan e-government dengan tercatat otomatis pada saat itu juga secara
melibatkan digitalisasi dalam pemerintahan akurat. Sistem aplikasi juga memantau
(R. Indrajit, 2006; R. E. Indrajit, 2020; Mas jadwal kerja dan jenis pekerjaan yang
Ammah, 2016). Bahkan dapat mengurangi dikerjakan. Pegawai dapat memberikan
penyebaran virus lewat benda, tidak seperti dan melaporkan agenda kegiatan atau
fingerprint dan kertas absensi manual yang hasil pekerjaan pada hari itu, dengan
bisa menyebarkan virus. begini tidak ada karyawan yang mangkir
Ada beberapa solusi untuk mendata pada jam dinas dan pekerjaan dikerjakan
absensi karyawan. Penerapan teknologi saat jam dinas. Absensi jenis ini dapat
yang terbaru dapat di terapkan dengan baik di terapkan dengan beberapa aplikasi
di masa new normal ini: "hadir", "Attendance by Talenta", Clockify
1. Data absensi dapat dilakukan dengan dan lainnya.
online lewat pertemuan daring. 3. Aplikasi absensi online berikutnya ter-
Kehadiran saat online seperti pendataan hubung dan berkaitan dengan pengadaan
saat apel. Absensi ini dapat melalui pelayanan online baik dengan mesin
panggilan konferensi dengan Whatsapp yang ada di lokasi atau dengan aplikasi
(video call), menggunakan aplikasi instansi masing-masing. Sistemnya yang
zoom, aplikasi google meet dan lain- pertama dengan mesin yang disediakan
lain. Penerapan aplikasi e-meeting di kantor setiap instansi masing-
adalah bentuk kegiatan rapat atau diskusi masing, ada mesin seperti mesin ATM,
dengan menggunakan aplikasi atau masyarakat hanya perlu memasukkan
media elektronik bahkan menggunakan data-data dan scan berkas, lalu memilih
software, sebagai ganti tidak dapat apa yang diperlukan dan data-data itu
melakukan pertemuan, rapat, apel, atau akan langsung dikerjakan oleh pegawai
diskusi tatap muka (Lina & Alfasan, n.d.) yang WFO ataupun WFH secara
2. Aplikasi absensi online berikutnya otomatis dan bergilir secara adil. Sistem
berupa pendataan dan perekaman kedua dengan aplikasi online setiap
absensi online. Pencatatan kehadiran instansi, caranya masyarakat hanya perlu
dilakukan melalui smartphone atau mendownload aplikasi atau masuk pada
laptop. Aplikasi yang bisa memantau website instansi lalu memasukkan data
pegawai dengan data data kehadiran dan berkas yang diperlukan lalu pilih apa
(clock in), data pulang kerja (clock yang perlu diurus dan akan dikerjakan
out), istirahat, dan setelah jam istirahat. langsung oleh pegawai sama seperti cara
E-government kinerja pegawai tetap kerja yang pertama. Hal ini menjadikan
seperti aturan meskipun bekerja di rumah absensi terdata dengan pengerjaan tugas.
maupun kantor. Pilih aplikasi yang Sistem ini mulai berlaku di beberapa
memiliki kelengkapan verifikasi dengan instansi seperti instansi khusus dinas
wajah (face recognition) dan GPS atau dukcapil (Pendudukan dan Catatan
sistem untuk pemosisi global (Akbar Sipil) yang ada di Jawa Timur yakni ada
& Prabowo, 2015). Agar tidak terjadi mesin baru bernama Anjungan Dukcapil
kecurangan absensi atau menghindari Mandiri (ADM), kota Probolinggo juga
pegawai yang keluyuran pada jam menerapkan sistem baru dengan nama
dinas. Sistemnya dengan mengirimkan "Berkas Pelayanan Jalan Sendiri (BPJS
selfie atau foto pada hari itu juga, foto Bangkit)" dan inovasi baru lainnya.
itu akan di cocokkan dengan data
biometrik karyawan. Penggunaan GPS
akan memantau lokasi karyawan saat
melakukan absensi, data lokasi akan
di cocokkan dengan lokasi rumah atau
tempat yang sudah disetujui. Data absensi

80
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

PENUTUP paikan beberapa saran untuk meningkatkan


kinerja pegawai ASN baik yang berstatus
Kesimpulan PNS maupun PPPK di masa new normal
Pada masa pandemi Covid-19 dan untuk di masa akan datang. Saran
pemerintah sudah menerapkan beberapa pertama yang dapat penulis berikan adalah
sistem dan inovasi dalam kegiatan peme- pemerintah diharapkan dapat menggunakan
rintahan dan pelayanan publik untuk aplikasi yang tepat dalam penerapan
masyarakat. Karena kegiatan pemerintahan WFH dan WFO. Penggunaan aplikasi dan
tidak bisa berhenti saat adanya penyebaran media yang digunakan dalam melakukan
virus Covid-19, justru semakin penting komunikasi, arahan kerja dan pendataan
kegiatan pemerintah ditengah-tengah absensi online. Pengawasan absensi online
masyarakat. Saat ini ada pergeseran dari dilakukan setiap hari dan berkala
masa PSBB ke masa new normal. Bukan Saran kedua, adanya penerapan
berarti kegiatan sudah bebas seperti sebelum kerja yang terarah dan terukur saat WFH,
adanya Covid-19. Masyarakat dapat ber- khususnya dalam melakukan pelayanan
kegiatan di luar rumah, mengurus segala publik. Pejabat yang memimpin harus
sesuatu dan lain-lain tapi tetap dengan melakukan tindakan pengawasan, kontroling
memperhatikan dan melaksanakan protokol dan penilaian kinerja setiap aparatur. Agar
kesehatan. Begitu juga dengan kegiatan dan target yang ingin dicapai dapat terwujud dan
pekerjaan ASN dituntut harus siap meskipun pelayanan publik tetap optimal, walaupun
virus belum mereda. Di masa new normal, dalam kondisi pembagian jadwal 50%WFH
ASN akan bekerja lebih fleksibel. Dengan dan 50%WFO .
ada penerapan dan pembagian jadwal kerja Saran ketiga, seluruh aparatur tetap
Work From Home (WFH) atau bekerja mentaati aturan protokol kesehatan untuk
dari rumah dan Work From Office (WFO) mencegah penyebaran covid-19 baik
atau bekerja di kantor. Kuota untuk sistem aparatur yang mendapat jadwal WFH dan
ini dibagi menjadi dua kelompok, 50% WFO. Selain itu juga dilakukan pengecekkan
WFH dan 50% WFO secara bergantian kesehatan para aparatur secara berkala
dan berkala. Tentu penerapan ini ada sisi sehingga pegawai dan masyarakat terjamin
negatif dan sisi positif dengan kelebihan keamanan dirinya.
ataupun kekurangan. Tapi semua itu dapat Saran keempat, pelayanan masyarakat
diatasi dengan berbagai solusi, pembiasaan juga dapat diterapkan secara online. Lakukan
dan pengawasan. Bentuknya dengan me- pemanfaatan teknologi dalam pelayanan
nerapkan sistem pelayanan publik dan publik agar masyarakat tetap mendapat
absensi online dengan lewat smartphone pelayanan dari pemerintah walaupun mem-
dan laptop dengan berbagai aplikasi berlakukan WFH. Selanjutnya prosedur
seperti Whatsapp, Zoom, Google Meet, pelayanan publik yang rumit atau sulit bisa
Hadirr, Attendance by Talenta, Clockify, dirubah lebih sederhana, mudah dan cepat.
Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), Berkas Selain itu setiap instansi perlu menyediakan
Pelayanan Jalan Sendiri (BPJS Bangkit) dan pengaduan pelayanan. Membuka akses
lain-lain. Intinya absensi online diterapkan untuk masyarakat yang ingin melaporkan
untuk mempermudah pegawai untuk absensi atau mengadukan pelayanan publik.
baik yang mendapat jadwal WFH dan WFO
dan bentuk pengawasan agar pegawai tidak
mangkir, tidak keluyuran dan tetap bertugas DAFTAR PUSTAKA
saat jam dinas.
Akbar, R. M., & Prabowo, N. (2015). Aplikasi
Saran Absensi Menggunakan Metode Lock
Berdasarkan hasil penelitian dan GPS Dengan Android di PT.PLN
kesimpulan, penulis bermaksud menyam- (Persero). Majapahit Techno, 5(2), 55–63.

81
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Indrajit, R. E. (2020). Electronic Government


Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi (Vol. 1).
Pandemi Virus Corona (Covid-19) Karinda, K., & Nursin, E. (2018). Problem
dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. and Competence Development Design
SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya of State Civil Apparatus (ASN) in
Syar-I. https://doi.org/10.15408/sjsbs. Banggai District through Education
v7i3.15082 and Training Activities. Jurnal Studi
Damanik, M. P., & Purwaningsih, E. H. Pemerintahan, 9(3). https://doi.
(2017a). E-Government dan Aplikasinya org/10.18196/jgp.9388
Di Lingkungan Pemerintah (Studi Kasus Kementerian Kesehatan Indonesia. (2020).
Kualitas Informasi Website Kabupaten Data Penyebaran Virus Corona 19 di
Bengkalis Propinsi Riau). Jurnal Studi Indonesia, dalam website kemenkes.
Komunikasi Dan Media. https://doi. Kementerian Kesehatan RI.
org/10.31445/jskm.2017.210202 Kurniawan, R. C. (2016). Tantangan Kualitas
Damanik, M. P., & Purwaningsih, E. H. Pelayanan Publik pada Pemerintah
(2017b). E-government dan Aplikasinya Daerah. Jurnal Ilmiah Administrasi
di Lingkungan Pemerintah Daerah. Publik Dan Pembangunan, 7(1), 15–
Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. 26.
Dewan Gubernur BI. (2019). Tinjauan Lina, Y., & Alfasan, S. K. (n.d.). Analisis
Kebijakan Moneter Desember 2020. Dan Perancangan Aplikasi E-meeting
Journal of Chemical Information and Berbasis Web. 9, 1331–1339.
Modeling, 53(9), 1689–1699. Mas Ammah, N. (2016). Penerapan
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 Layanan Electronic Health (E-Health)
terhadap Implementasi Pembelajaran Di Puskesmas Peneleh Kecamatan
Daring di Sekolah Dasar. EDUKATIF: Genteng Kota Surabaya. Publika.
JURNAL ILMU PENDIDIKAN. https:// Muhyiddin. (2020). Covid-19, New Normal,
doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89 dan Perencanaan Pembangunan di
Dr. Ismael Nurdin, Dra. Sri Hartati, M. S. Indonesia. Jurnal Perencanaan Pem-
(2019). Metodologi Penelitian Sosial. bangunan: The Indonesian Journal of
Surabaya : Media Sahabat Cendekia. Development Planning, 4(2), 240–252.
Ferdika, R., & Nasution, R. D. (2020). https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.118
Perubahan Orientasi Motivasi Pegawai Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah
Pada Penerapan E-Absensi Di Kabupaten (Working From Home/WFH): Menuju
Ponorogo Changes in Orientation Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19.
of Employee …. Jurnal Penelitian Jurnal Perencanaan Pembangunan:
Komunikasi Dan …. https://jurnal. The Indonesian Journal of Development
kominfo.go.id/index.php/jpkop/article/ Planning, 4(2), 126–150. https://doi.
view/2439 org/10.36574/jpp.v4i2.119
Habibi, A. (2020). Normal Baru Pasca Mustajab, D., Bauw, A., Rasyid, A., Irawan,
Covid-19. Journal.Uinjkt.Ac.Id, 4(1), A., Akbar, M. A., & Hamid, M. A. (2020).
197–202. http://journal.uinjkt.ac.id/ Working From Home Phenomenon As
index.php/adalah/article/view/15809 an Effort to Prevent COVID-19 Attacks
Haryanto, A. T. (2007). Upaya Menciptakan and Its Impacts on Work Productivity.
Birokrasi Yang Efisien, Inovatif, TIJAB (The International Journal of
Responsif Dan Akuntabel. 7(2), 160– Applied Business), 4(1), 13. https://doi.
171. org/10.20473/tijab.v4.i1.2020.13-21
Indrajit, R. (2006). Electronic {Government}: Nugraheni, & Khaerunisa, L. (2016). Analisis
{Strategi} {Pembangunan} {Sistem} Proses Penyusunan E-budgeting
{Pelayanan} {Publik} {Berbasis} Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
{Teknologi} {Digital}. Penerbit Andi. Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie.

82
Penerapan Work From Home dan Work From Office dengan Absensi Online sebagai
Implikasi E-Government di Masa New Normal
(Nurul Jannah Lailatul Fitria)

Nurhakim, M. R. S. (2014). Implementasi library1.nida.ac.th/termpaper6/


E-Government Dalam Mewujudkan sd/2554/19755.pdf
Transparansi Dan Akuntabilitas Sistem Sugihamretha, I. D. G. (2020). Respon
Pemerintahan Modern. Jurnal Ilmu Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah
Administrasi Media Pengembangan Covid-19 Pada Sektor Pariwisata.
Dan Praktik Administrasi, 9(3), 403–422. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The
Pemerintah Kota Bogor. (2013). Penerapan Indonesian Journal of Development
Teknologi Informasi dan Komunikasi Planning. https://doi.org/10.36574/jpp.
untuk mendukung Pengembangan v4i2.113
E-Government. Sugiyono. (2009). Metode penelitian
Pramanik, N. D. (2020). Dampak bantuan kuantitatif kualitatif. 380.
paket sembako dan bantuan langsung Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C.
tunai terhadap kelangsungan hidup W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
masyarakat padalarang pada masa Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh,
pandemi covid 19. Jurnal Ekonomi, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J.,
Sosial Dan Humaniora. Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E.,
Prihanto, I. G. (2012). Analisis Implementasi Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa,
E-Government Pada Pemerintah F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti,
[Analysis of the Implementation of E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
E-Government on Regional Government Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Level in Indonesia]. Jurnal Analisis Penyakit Dalam Indonesia. https://doi.
Dan Informasi Kedirgantaraan, 1–16. org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Pujilestari, Y. (2020). Dampak Positif Syafrida, S. (2020). Bersama Melawan Virus
Pembelajaran Online Dalam Sistem Covid 19 di Indonesia. SALAM: Jurnal
Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Sosial Dan Budaya Syar-I. https://doi.
Covid-19. In Adalah. org/10.15408/sjsbs.v7i6.15325
Rosidi, A., & Nurcahyo, E. (2020). Syah, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada
Penerapan New Normal (Kenormalan Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Baru) Dalam Penanganan Covid-19 Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.
sebagai Pandemi Dalam Hukum Positif. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya
NASPA Journal, 42(4), 1. Syar-I. https://doi.org/10.15408/sjsbs.
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi v7i5.15314
Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Yuwelsoni. (2016). Pemanfaatan Elektronik
Jurnal Kajian Ilmiah. https://doi. Govermnent Dalam Meningkatkan
org/10.31599/jki.v1i1.265 Disiplin Pegawai. 4(1), 1–15.
Silalahi, A. (2020). Perubahan Pola Hidup
Pada Situasi Covid-19 Adaptasi Pada
Pola Hidup Normal Baru. Researchgate.
Net.
Silalahi, D. E., & Ginting, R. R. (2020).
Strategi Kebijakan Fiskal Pemerintah
Indonesia Untuk Mengatur Penerimaan
dan Pengeluaran Negara Dalam Meng-
hadapi Pandemi Covid-19. Jesya
(Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah),
3(2), 156–167. https://doi.org/10.36778/
jesya.v3i2.193
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar
Metodologi Penelitian. Yogyakarta :
Literasi Media Publishing. http://

83
Civil Service VOL. 14, No.1, Juni 2020 : 1 - 10

84

Anda mungkin juga menyukai