Anda di halaman 1dari 40

BAB VII

UPDATING ASUHAN NIFAS


& PELAYANAN KONTRASEPSI

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia


Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu memahami, asuhan nifas dan
pelayanan kontrasepsi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu :
a) Memahami tentang asuhan masa nifas
b) Memahami tentang pelayanan nifas di masa pandemi
c) Memahami tentang konseling dengan menggunakan Alat Bantu
Pengambilan Keputusan (ABPK) dan Strategi Konseling Berimbang
Keluarga Berencana (SKB-KB)
d) Memahami perkembangan terkini dalam pelayanan kontrasepsi
e) Memahami metode pelayanan kontrasepsi dimasa pandemi
f) Memahami perkembangan terkini penggunaan KB Pasca Persalinan
g) Memahami pelayanan kontrasepsi dimasa pandemi
Midwifery Update 2
DEFINISI ASUHAN MASA NIFAS

Asuhan Masa Nifas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan


bagi ibu dan bayi baru lahir dalam kurun waktu 6 jam sampai
42 hari setelah melahirkan, yang dilaksanakan secara
terintegrasi dan komprehensif.

Midwifery Update 3
JADWAL KUNJUNGAN NIFAS

• Kunjungan I : 6 - 48 jam setelah persalinan


• Kunjungan II : 3 - 7 hari setelah persalinan
• Kunjungan III : 8 - 28 hari setelah persalinan
• Kunjungan IV : 29 - 42 hari setelah persalinan

Midwifery Update 4
RUANG LINGKUP PELAYANAN KONTRASEPSI
PELAYANAN MASA NIFAS

• Pemeriksaan TTV KONSELING

• Pemeriksaan TFU Dalam Pelayanan Kontrasepsi, Konseling memegang


peranan yang paling penting.
• Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
Dengan melakukan konseling yang baik :
• Pemeriksaan jalan lahir • Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang
• Pemeriksaan Payudara dan anjuran sesuai dengan kebutuhan reproduksinya.
pemberian ASI Ekslusif • Klien puas terhadap pilihannya sehingga dapat
• Pemberian kapsul vitamin A mengurangi keluhan atau penyesalan.
• Memberdayakan klien untuk menentukan metode
• Penanganan risiko tinggi dan
dan lama penggunaan alat kontrasepsi.
komplikasi pada masa nifas
• Klien memahami semua manfaat yang akan
• Pelayanan Konseling dan Kontrasepsi diperoleh dan siap untuk mengantisipasi berbagai
pascapersalinan efek samping yang mungkin akan terjadi.
• Membangun rasa saling percaya.

Midwifery Update 5
PELAYANAN NIFAS PADA MASA PANDEMI COVID-19

Zona kuning (Risiko


Jenis Pelayanan Zona Hijau (tidak Rendah), Orange
terdampak/tidak ada (Risiko sedang),
kasus Merah (Risiko tinggi)
Kunjungan 1: Kunjungan nifas 1 bersamaan dengan kunjungan neonatal 1
6 jam - 2 hari setelah dilakukan di fasyankes
persalinan
Kunjungan 2 : Pada kunjungan nifas 2,3 dan 4 Pada kunjungan nifas 2,3
3 - 7 hari setelah bersamaan dengan kunjungan dan 4 bersamaan dengan
persalinan neonatal 2 dan 3 dilakukan kunjungan neonatal 2 dan 3
kunjungan rumah oleh nakes dilakukan melalui media
didahului dengan janji temu dan komunikasi/secara daring,
Kunjungan 3 : menerapkan protkes. Apabila baik untuk pemantauan
8 - 28 hr setelah diperlukan dapat dilakukan maupun edukasi. Apabila
persalinan kunjungan ke Fasyankes dengan sangatdiperlukan dapat
didahului janji dilakukan kunjungan rumah
temu/teleregistrasi oleh nakes didahului oleh
Kunjungan 4 : janji temu dan menerapkan
29 - 42 hr setelah protkes baik nakes maupun
persalinan ibu dan keluarga
Midwifery Update 6
PRINSIP KONSELING
MENGGUNAKAN ALAT BANTU

• Klien yang membuat keputusan.


• Provider membantu klien menimbang dan membuat
keputusan yang paling tepat bagi klien.
• Sejauh memungkinkan keinginan klien dihargai /
dihormati.
• Provider menanggapi pernyataan, pertanyaan ataupun
kebutuhan klien.
• Provider harus mendengar apa yang dikatakan klien
untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan
selanjutnya.

Midwifery Update 7
KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI
KONSELING BERIMBANG KB
Midwifery Update 8
Ada 3 alat bantu (Visual Memory Aids) yang di
gunakan untuk membantu konseling SKB KB:
1. Diagram bantu
2. Kartu konseling
3. Brosur
4. Roda KLOP

Tiga tahap Strategi Konseling Berimbang:


1. Tahap Sebelum Pemilihan
2. Tahap Pemilihan
3. Tahap Setelah Pemilihan

Midwifery Update 9
TAHAP
SEBELUM
PEMILIHAN

Midwifery Update 10
TAHAP PEMILIHAN

Midwifery Update 11
TAHAP SETELAH PEMILIHAN

Midwifery Update 12
4 K Proses Pengambilan Keputusan
• KONDISI masalah yang dihadapi
• Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau
alternatif keputusan
• Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihan
yang ada
• Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali
apakah keputusan itu sudah merupakan
pilihan terbaik.
Midwifery Update 13
PENAPISAN KEHAMILAN
Untuk melakukan penapisan kehamilan, ajukan 6 pertanyaan berikut :
• Apakah klien pantang sanggama sejak haid terakhir ?
• Apakah klien baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu ?
• Apakah klien mempunyai bayi berumur kurang dari 6 bulan dan
menyusui secara ekslusif serta belum mendapat haid ?
• Apakah klien masih dalam 7 hari pertama siklus haid ?
• Apakah klien mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir ?
• Apakah klien sedang menggunakan kontrasepsi secara tepat dan
konsisten ?
Jika klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan, maka kemungkinan kehamilan tidak dapat
disingkirkan

Jika klien menjawab “YA” pada MINIMAL salah satu pertanyaan, maka kemungkinan kehamilan dapat
disingkirkan, klien dapat menggunakan metode kontrasepsi
Midwifery Update 14
EFEKTIFITAS METODE KONTRASEPSI
Nilai 0 – 1: Sangat Efektif 2 – 9: Efektif > 9: Kurang Efektif

Kehamilan per 100 perempuan dalam


12 bulan pertama pemakaian
Efektifitas Metode
Kontrasepsi Digunakan secara Digunakan secara
biasa tepat dan
konsisten
Sangat Efektif Implan 0,05 0,05
Vasektomi 0,15 0,01
Suntikan Kombinasi 2 0,05
Suntikan Progestin 3 0,3
Tubektomi
0,5 0,5
AKDR T Cu 380 A
0,8 0,3
Sangat efektif Metode Laktasi Amenore 2 0,9
bila dipakai Pil Kontrasepsi 8 0,3
Kombinasi
secara tepat dan 8 0,5
Pil Progestin (non-
konsisten laktasi)

Efektif bila Kondom Pria 15 2


dipakai secara Sanggama Terputus 27 4
tepat dan Diafragma + Spermasida 16 6
KB Alamiah
konsisten 26 4
Kondom Perempuan
21 5
Spermasida
29 18
Tidak menggunakan
Kontrasepsi 85 85
Midwifery Update 15
PENGGUNAAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL
FASE FASE FASE
MENUNDA KEHAMILAN MENJARANGKAN TIDAK INGIN HAMIL LAGI
KEHAMILAN

3 – 5 TH

• pil • IUD • Steril


• IUD • suntikan • IUD
• sederhana • minipil • Implan
• Implan • pil • suntikan
• suntikan • implant • pil
• sederhana • sederhana

20 35

URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL

Midwifery Update 16
KLASIFIKASI KELAYAKAN MEDIS
PENGGUNAAN KONTRASEPSI (WHO)

KLASIFIKASI DISKRIPSI PENGGUNAAN KONTRASEPSI

1 Kondisi tidak ada pembatasan apapun dalam penggunaan Metode boleh digunakan.
metode kontrasepsi

2 Kondisi dimana penggunaan kontrasepsi lebih besar Metode boleh digunakan tetapi memerlukan
manfaatnya dibandingkan dg risiko secara teori dan risiko PERHATIAN yg seksama
yg telah terbukti terjadi

3 Kondisi dimana risiko secara teori dan telah terbukti lebih Metode tidak direkomendasikan kecuali tidak
besar dibandingkan manfaat penggunaan metode ada metode lain yg tersedia atau diterima.
kontrasepsi

4 Kondisi dengan risiko kesehatan yang tidak dapat diterima Metode tidak boleh digunakan
pada penggunaan metode kontrasepsi
KONTRASEPSI HORMON KOMBINASI (KHK)
PIL (KPK) DAN SUNTIK (KSK)

KHK tidak dapat digunakan pada klien dengan :


• TD > 140/90
• Sedang menggunakan obat-obat anti konvulsi, obat TBC
• Migren dengan aura
• Usia > 35 th dan merokok > 15 batang per hari
• Penderita penyakit kardiovaskuler
• Tromboemboli vena
• Penyakit Hepar.

Midwifery Update 18
INTERAKSI OBAT ( PIL )

• Obat2an: rifampisin, barbiturat, fenitoin, griseofulfin dan


karbamazepin dapat mengurangi efek kontrasepsi pil
sehingga angka kegagalan lebih tinggi.
• Antibiotika seperti ampisilin dan doksisiklin, dapat
mengurangi flora bakteri usus yang berperan dalam daur
ulang etinilestradiol sehingga terjadi penurunan konsentrasi
hormon.
• Beberapa jenis jamu juga dapat mengurangi efek kontrasepsi
pil.

Midwifery Update 19
WAKTU PENGGUNAAN KSK

• Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK pertama dapat


diberikan. Tidak diperlukan perlindungan kontrasepsi
tambahan.

• Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi : KSK pertama


dapat diberikan jika cukup yakin bahwa wanita tersebut
tidak hamil. Klien tidak boleh berhubungan seksual dalam 7
hari setelah pemberian KSK, atau harus menggunakan
kontrasepsi tambahan.

Midwifery Update 20
KSK ULANGAN
• KSK ulangan harus diberikan setiap empat minggu.

• KSK ulangan dapat diberikan 7 hari lebih awal tetapi dapat mengganggu
pola perdarahan.

• KSK ulangan dapat diberikan hingga 7 hari terlambat tanpa memerlukan


perlindungan kontrasepsi tambahan. Dengan konseling bahwa angka
kegagalan menjadi lebih besar.

• Jika pengguna tersebut terlambat lebih dari 7 hari untuk suntikan


ulangan, klien dapat diberikan suntikan jika cukup yakin bahwa dia tidak
hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual dalam 7 hari
setelah pemberian KSK, atau harus menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan. Jika diperlukan, penggunaan kontrasepsi darurat
dapat dipertimbangkan. Midwifery Update 21
KEADAAN YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN

• Nyeri dada hebat atau • Kemungkinan ada bekuan


nafas pendek. darah di paru atau
serangan jantung
• Sakit kepala hebat, atau • Kemungkinan terjadi
gangguan penglihatan. stroke, hipertensi atau
migren
• Kemungkinan terjadi
• Nyeri tungkai hebat. sumbatan pembuluh darah
pada tungkai

• Tidak terjadi perdarahan • Pastikan kemungkinan


atau spotting selama 7 terjadi kehamilan.
hari sebelum suntikan
berikutnya,

Midwifery Update 22
KONTRASEPSI HORMON PROGESTIN (KHP)
Pil (KPP), Suntik (KSP) dan Implant

Midwifery Update 36
EFEK SAMPING DARI KSP WAKTU PEMBERIAN KSP (ULANGAN)

• Suntikan ulangan DMPA harus diberikan


Efek Samping Penanganan setiap tiga bulan.
• Suntikan ulangan DMPA dapat diberikan
• Amenore • Jelaskan bahwa hal tsb normal
terjadi pada sebagian besar hingga 2 minggu lebih awal dan dapat
pengguna diberikan hingga 4 minggu terlambat tanpa
• Perdarahan • Gunakan ibuprofen 3 x 800 mg memerlukanperlindungan kontrasepsi
Ireguler selama 5 hari atau KPK 1 siklus tambahan.

• Kenaikan • Lakukan pola diet atau rujuk ke


• Jika klien terlambat lebih dari 4 minggu untuk
Berat badan ahli gizi mengulang suntikan DMPA, dapat diberikan
jika yakin klien tidak hamil dan tidak boleh
• Berikan salah satu : aspirin, ibu
• Sefalgia berhubungan seksual atau dapat
profen, paracetamol
menggunakan perlindungan kontrasepsi
tambahan dalam 7 hari kedepan atau
pertimbangkan untuk penggunaan
kontrasepsi darurat, jika perlu.

Midwifery Update 24
KETERBATASAN

• Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan banyak


atau sedikit, spotting atau tidak haid sama sekali.

• BB meningkat.

• Terlambatnya kesuburan.

• Pada penggunaan jangka panjang terjadi perubahan lipid serum, menurunkan


densitas tulang, vagina kering, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, nervositas dan jerawat.

Midwifery Update 25
IMPLAN

• Implan 2 batang

• Implan 1 batang

Midwifery Update 26
WAKTU PEMASANGAN IMPLAN KLASIFIKASI PENGGUNAAN IMPLAN
MENURUT WHO

• Jika diberikan dalam waktu 7 hari siklus


klasifikasi
haid.Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan Tekanan Darah 140 – 159 / 90
1
• Jika diberikan setelah hari ke 7 siklus haid,
klien tidak boleh melakukan hubungan Tekanan darah > 160 /100
klasifikasi
seksual selama 7 hari atau menggunakan 2
kontrasepsi tambahan selama 7 hari
klasifikasi
• Bila klien tidak mendapat haid, Implan dapat Penyakit Hepar ( Tumor hati )
3
diberikan setiap saat, asal dapat dipastikan
klien tidak hamil. Klien tidak boleh klasifikasi
Kanker Payudara
melakukan hubungan seksual untuk 7 hari 4
lamanya atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain selama 7 hari

Midwifery Update 27
PENANGANAN EFEK SAMPING/MASALAH YANG DITEMUKAN

Masalah Penanganan
Amenore Jelaskan bahwa hal tersebut normal terjadi pada sebagian besar
pengguna

Ekspulsi Bila tidak ada tanda infeksi, dan kapsul yang lain masih baik,
pasang 1 kapsul ditempat insersi berbeda. Bila ada tanda2 infeksi,
cabut kapsul, pasang kapsul baru ditempat berbeda.

Infeksi pada daerah Tanpa nanah, bersihkan dengan sabun antiseptik dan berikan
insersi antibiotika yang sesuai selama 7 hari. Implan jangan dilepas

Berat badan Jelaskan bahwa hal tersebut normal. Kaji ulang diet. Jika klien
bertambah tidak dapat menerima hal tersebut, ganti dengan metode lain

Midwifery Update 28
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI IMPLAN

• Sangat efektif (0.05–1 kehamilan per 100 wanita dalam


tahun pertama pemakaian)
• Segera bekerja efektif (< 24 jam)
• Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 3 tahun)
• Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum
pemakaian
• Tidak mengganggu proses sanggama
• Tidak berpengaruh pada produksi ASI
• Dapat dipasang segera pada klien post partum

Midwifery Update 29
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Copper-releasing: Progestin-releasing:
Ø Copper T 380A Ø Progestasert
Ø Nova T Ø Mirena (LNG-20)
Ø Multiload 375
KEUNTUNGAN KONTRASEPTIF

• Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama penggunaan (Tembaga T
380A).
• Segera efektif dan efek sampingnya sedikit.
• Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika menggunakan Tembaga T 380A).
• Tidak mengganggu proses sanggama.
• Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas.
• Tidak mengganggu produksi ASI.
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran.
• Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu kembali ke klinik jika tak ada masalah.
• Dapat dipakai sampai menopause .
• Bisa sebagai kontrasepsi Darurat.
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan.

Midwifery Update 31
INFORMASI PENTING DALAM KONSELING

Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:


• Stenosis Servikalis
• Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
• Nyeri haid
• Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial vaginosis)
tanpa servisitis
• Gejala penyakit katup jantung katup

Midwifery Update 32
WAKTU PEMASANGAN AKDR

• Setiap saat selama 12 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan bila
diyakini klien tidak hamil.

• Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, sampai 48 jam pertama atau


setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah 6 bulan menggunakan MLA).

• Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama) selama tidak ada


komplikasi infeksi/radang panggul.

Midwifery Update 33
EFEK SAMPING DAN PENATALAKSANAAN

Efek samping Penatalaksanaan

• PERDARAHAN • Lakukan evaluasi penyebab-penyebab


perdarahan. Jika tak ditemukan penyebab
lainnya, beri non steroidal anti-inflamatori
(NSAID) seperti ibuprofen) selama 5-7 hari

• KRAM / NYERI • Cari penyebab nyeri dan beri penanganan


yang sesuai. Jika tidak ditemukan
penyebab-penyebab lainnya berikan
asetaminofen atau ibuprofen setiap hari
pada beberapa hari pertama menstruasi.

• KELUHAN BENANG • Gunting benang sehingga tidak menonjol


keluar dari mulut rahim. Buat dalam
catatan klien bahwa benang telah dipotong
rata setinggi permukaan serviks (penting
untuk teknik melepas AKDR nantinya).
Midwifery Update 34
KONTRASEPSI KONDISI KHUSUS

KONTRASEPSI PASCA KONTRASEPSI PASCA KONTRASEPSI DARURAT


PERSALINAN KEGUGURAN

Midwifery Update 35
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN

JENIS
O 48 jam 4 mgg 6 mgg 6 bulan 12 bulan
KONTRASEPSI

AKDR

Implan

Tubektomi

Pil Progestin
Hormon
Kombinasi
Suntik progestin

MAL
Midwifery Update 36
KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN

• Semua jenis kontrasepsi dapat segera diberikan dalam


7 hari pertama pasca keguguran.
• AKDR dapat dipasang segera setelah keguguran
trimester kedua apabila tidak terdapat kasus infeksi.
• Kontrasepsi pasca keguguran trimester 1 sama dengan
interval.
• Kontrasepsi keguguran trimester 2 sama dengan pasca
persalinan.

Midwifery Update 37
FORMULASI DAN DOSIS PIL KONTRASEPSI DARURAT

Jumlah tablet yang


Tipe Kontrasepsi Pil Formulasi diminum
Pertama kali 12 jam
kemudian
Pil khusus kondar berisi progestin 1.5 mg LNG 1 0
0.75 mg LNG 2 0
Pil Kombinasi 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2
0.05 mg EE + 0.5 mg norgestrel 2 2
03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4
0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 4 4
0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5

Pil khusus kondar berisi Ulipristal 30 mg ulipristal acetat 1 0

Midwifery Update 38
PELAYANAN KONTRASEPSI SELAMA MASA PANDEMI

• Akseptor KB sebaiknya tidak mendatangi langsung petugas kesehatan


• Akseptor yang ingin mendatangi petugas kesehatan harus membuat
janji temu terlebih dulu dengan petugas kesehatan menggunakan
mekanisme teleregistrasi
• Klien dan keluarga harus menerapkan protokol Kesehatan pada saat
akan mendatangi tenaga Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
• Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kontrasepsi harus
menggunakan APD yang sesuai standar, sesuai dengan jenis layanan
yang diberikan.
• Pilihan utama adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang
reversible.
• Pelayanan kontrasepsi selama situasi pandemi harus tetap menjaga
kualitas dan memenuhi standard operating procedure (SOP) yang sudah
ditentukan.
Midwifery Update 39
Terima Kasih

Midwifery Update 40

Anda mungkin juga menyukai