Tinjauan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
7
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
8
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
9
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Pada geometri propeller terdapat istilah definisi yang menjelaskan bagian dan
fungsi dari konstruksi propeller. Gambar 2.5 menampilkan bagian-bagian dari
propeller.
10
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Ekor potongan daun (Trailing Edge) merupakan tepi ujung belakang dari
daun baling-baling, bagian ini merupakan bagian ujung ketika propeller
bergerak menyentuh air [2].
2.2.5 Pitch
Pitch merupakan jarak aksial yang dicapai untuk satu kali perputaran
propeller, sehingga 1 pitch berarti seberapa jauh jarak yang dibutuhkan sebuah
propeler dalam satu putaran [2]. Gambar 2.6 menunjukan pitch propeller.
11
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
12
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Energy Saving Device (ESD) atau perangkat hemat energi mulai dikenalkan
pada pertengahan abad 20 dan populer pada akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-
an saat terjadinya krisis minyak dunia [4]. Ketika inovasi alat ini muncul cukup
banyak desain ESD yang berkembang namun tidak semua cocok digunakan pada
kapal, namun seiring berjalannya waktu pengembangan ESD ini dapat diterima
hampir disemua jenis kapal [5]. ESD digunakan pada badan kapal dekat atau pada
13
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
sistem propulsi sebagai alat tambahan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
performa sistem propulsi kapal dengan cara memperkecil kehilangan energi pada
propulsi tersbut. ESD mampu meningkatkan efisiensi dari sistem propulsi yang
bekerja termasuk berpengaruh terhadap gaya dorong (Thrust)[4].
Kapal yang menggunakan ESD dapat menghasilkan efisiensi sekitar 7%
pada kapal tertentu, peningkatan efisiensi tersebut cukup besar nilainya. Sehingga
energi yang terbuang dari thrust, bisa digunakan kembali sebagai energi kapal
tersebut [17].
Cukup banyak jenis Energy Saving Device (ESD) yang dapat digunakan
pada kapal diantaranya adalah Pre-swirl, Duct, dan Propeller Boss Cap Fins
(PBCF). Energy Saving Device (ESD) ini dirancang untuk menerapkan efisiensi
aliran baling-baling dan meningkatkan performa propulsi pada sebuah kapal [6].
14
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
No Spesifikasi Dimensi
1 Duct Diameter (Dd) 0,55DP 125 mm
2 Duct Length (Ld) 0.5Dd 62 mm
3 Duct Position Above
4 Duct Profile Naca 4312
5 Fin Profile Naca 4308
Mewis duct menempatkan saluran simetris tidak sejajar dengan garis poros
atau terlepas dari garis poros, saluran ini dinamakan dengan Eccentric duct. Ide ini
bisa jadi berguna untuk memandu aliran ke area tertentu dari piringan baling-baling.
Dan diharapkan memiliki pengaruh positif pada aksial bangun puncak dan untuk
meningkatkan nilai bangun efektif dengan meningkatkan komponen bangun
tangensial seperti bentuk lambung buritan asimetris [21]. Gambar 2.11 merupakan
bentuk Eccentric duct dan 2.12 merupakan perkembangan Mewis Duct.
15
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
16
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah salah satu cabang ilmu dari
mekanika fluida dengan menggunakan algoritma matematika dan metode numerik
yang digunakan untuk menyelesaikan dan menganalisa permasalahan yang
berhubungan dengan aliran fluida [24]. Tujuan dari CFD adalah untuk memprediksi
secara akurat tentang aliran fluida, perpindahan panas, dan reaksi kimia dalam
sistem yang kompleks, yang melibatkan satu atau semua fenomena di atas.
Terdapat beberapa keunggulan dari CFD sebagai aplikasi eksperimen untuk
desain sistem fluida antara lain:
Biaya dan waktu yang singkat dalam mendesain suatu produk.
Mampu memecahkan permasalahan studi dan percobaan yang sulit atau
tidak mungkin dilakukan melalui eksperimen.
Mampu memberikan solusi yang memiliki resiko besar jika dilakukan
dengan eksperimen (seperi kecelakaan kerja).
Akurasi yang tinggi akan selalu dikontrol dalam proses desain.
Aplikasi dari CFD untuk penyelesaian masalah aliran dan untuk
mendapatkan optimasi desain pada propeller telah mengalami kemajuan cukup
17
Laporan Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
pesat pada akhir-akhir ini. Bahkan pada saat ini teknik CFD merupakan bagian dari
proses desain dalam diagram spiral perancangan.
Computational Fluid Dynamics terdiri dari tiga elemen utama yaitu:
1. Pre Processor
2. Solver Manager
3. Post Processor
Terdapat tiga konsep matematika yang dapat dijadikan sebagai patokan
dalam menentukan berhasil atau tidaknya algoritma penyelesaian, yaitu:
1. Konvergensi, merupakan properti metode numerik untuk menghasilkan
solusi yang mendekati solusi eksakta sebagai grid spacing, ukuran kontrol
volume atau ukuran elemen dikurangi mendekati nol.
2. Konsisten, merupakan suatu skema numerik yang menghasilkan sistem
persamaan aljabar yang dapat diperlihatkan ekuivalen dengan persamaan
pengendali sebagai grid spasi mendekati nol.
3. Stabilitas, yaitu penggunaan faktor kesalahan sebagai indikasi metode
numerik. Jika sebuah teknik tidak stabil dalam setiap kesalahan pembulatan
bahkan dalam data awal dapat menyebabkan osilasi atau divergensi
18