SURF-001 Sifat Fisik Fluida
SURF-001 Sifat Fisik Fluida
TUJUAN
p = ∑ Yi Tci
T pc ............................................................................................................................ (2)
1=1
⇪ G
Gambar 1 Ko
orelasi Pseu
udo-Critical Properties,, Trube
⇪ Gambar 2 Korelasi Psseudo-Criticcal Tempera
ature, dari Trube
T
⇪ Gambar 3.
3 Korelasi Pseudo-Crit
P ical untuk Kondensate
K e dan Gas, dari Brown et.al.
e
Pseudo Te
ekanan dan Pseudo
P Temperatur ditentukan berd
dasarkan perrsamaan berikut :
P
Ppr = ................................................................................................................................................... (3)
Ppcc
T
T pr = ................................................................................................................................................. (4)
T pc
Contoh 1 :
Tentukan Tpc dan Ppc minyak di atas tekanan bubble point dengan gravity = 30
oAPI.
⎛ Rs ⎞
Pb = ⎜⎜ ⎟0.9986
13.1405 API (T + 460 ) ⎟
⎝ 0.0598 x γ g corr
0.792
x 10 ⎠
Untuk API > 30 :
⎛ Rs ⎞
Pb = ⎜⎜ ⎟0.9143
11.289 API (T + 460 ) ⎟
⎝ 0.0315 x γ g corr
0.7587
x 10 ⎠
⇪ Gamba
ar 5 Korelassi Density, dari
d Standing
Ste
ep 1.
Hittung berat total dan berat masing-masing komponen dalam satu lb-mole
cammpuran hidrokarbon den gunakan perrsamaan berikut :
ngan mengg
mi = Xi MWi ............................................................................................................ (10)
mt = Σ xI MW
Wi ........................................................................................................ (11)
dimana :
Mi = berat komp ponen di dallam campura an, lb/lb-moole
Xi = fraksi mole dari kompo onen i di dala
am campura an
MWi = berat molekul dari kom mponen i
mi = berat total dari satu lb--mole campu uran, lb/lb-m
mole
Ste
ep 2.
Hitung persen berat methane di dalam seluruh system dan persen berat ethane do
dalam ethane-plus.
⎡ ⎤
(mc1 )c1+ = ⎢ mc1 ⎥ 100 ........................................................................................................ (12}
⎣ mt ⎦
⎡ ⎤ ⎡ mc 2 ⎤
(mc 2 )c 2+ = ⎢ mc 2 ⎥ 100 = ⎢ ⎥ 100 ............................................................ (13)
⎣ mc 2 ⎦ ⎣ mt − mct ⎦
dimana :
(mc1)c1+ = % berat methane di dalam seluruh system
mc1 = berat methane di dalam satu lb-mole campuran
(mc2)c2+ = % berat ethane di dalam ethane plus
mc2 = berat ethane di dalam satu lb-mole campuran
Step 3.
Hitung density fraksi prophane plus pada kondisi standar dengan menggunakan
persamaan :
m3+
ρc 3+ = ...................................................................................................................................... (15)
Vc 3+
dengan :
mc 3+ = ∑ mi ............................................................................................................................... (16)
i =c 3
mi
Vc 3+ = ∑ Vi = ∑ ...................................................................................................... (17)
i =c 3 i =c 3 ρoi
dimana :
ρo3+ = density prophane dan komponen yang lebih berat, lb/ft3
mc3+ = berat prophane dan fraksi-plus, ft3/lb-mole
Vc3+ = volume fraksi prophane-plus, ft3/lb-mole
Vi = volume komponen i dalam satu lb-mole campuran
ρoi = density komponen i pada kondisi standar, lb/ft3
Harga density untuk komponen murni ditabulasikan pada tabel 1, tetapi density
plus harus diukur.
Step 4.
Gunakan Gambar 5, masukan harga ρ C3+ ke dalam ordinat kiri chart dan geser
secara horizontal ke garis (mc2)c2+. Selanjutnya turunkan secara veryikal ke garis
(mc1)c1+. Density minyak pada kondisi standar dibaca pada sisi kanan dari chart.
Ste
ep 5.
Koreksi harga denstity pada
p kondissi standar ke tekanan n sebenarnyya dengan
me
embaca faktoor koreksi te
ekanan tamb
bahan, ..., darri Gambar 6.
⇪ Gamba
ar 6 Korelassi Densitas Minyak
M Fun
ngsi Tekanan
n
Step 6.
Kembalikkan harga density
d pada kondisi 60
6 oF dan ttekanan tersebut ke dalam
temperattur sebenarnya, dengan
n membaca koreksi pe
engembanga an panas, ΔρT,
Δ
dari Gam
mbar 7.
⇪ Gamba
ar 7 Korelassi Densitas Minyak Seca
ara Exspanssi Isotherma
al
Contoh 3 :
Suatu minyak metah dengan komposisi :
Komponen Xi
C1 0.45
C2 0.05
C3 0.05
C4 0.03
C5 0.01
C6 0.01
C7 0.040
Bila berat molekul dan SG dari C7+ masing-masing adalah 215 dan 0.87,tentukan
density minyak pada 4000 psi dan 160 oF, dengan metode Standing-Katz.
⎡ RT ⎤ ab
Vm3 − ⎢ + b ⎥ Vm2 + aV
a mp − = 0 ............................................................................... (18)
⎣ p ⎦ p
dimana :
R = konstanta gas, 10.73
1 3/lb-mole oR
psia ft3
T mperatur
= Tem
p = teka
anan , psia
Vm = mo olal volume, ft3/lb-mole
f
a,b = konstanta substtansi murni.
a = Ke n/T
n
b = mT + c
dim
mana :
K, n,
n m dan c merupakan
m k
konstanta un
ntuk masing--masing kom
mponen murrni.
Bessarnya harga
a-harga konsstanta terseb
but ditabulasikan pada T
Tabel 2.
Sedangkan harga-harg
ga a dan b untuk hepthane
h p
plus (C7+) dihiotung
berdasa
arkan persam
maan :
⎛ MW ⎞
ln(ac 7 + ) = 3.8405985 10−3 (MW ( )
W )c 7 + − 9.5638281 10− 4 ⎜⎜ ( ) ⎟⎟
⎝ γ ⎠c 7 +
+
261.80818
T
+ 7.31044664 10− 6 (M
2
(
MW )c 7 + 10 )
0.753517 ........................................... (20)
bc7+ = 0.03499274 (MW)c7+ − 7.2725403 (γ)c7+ + 2.232395 (10−4)T
⎛ MW ⎞
− 0.016322572 ⎜⎜ ⎟⎟ + 6.2256545 ................................................................................... (21)
⎝ γ ⎠c 7 +
Untuk campuran hidrokarbon, harga-harga a dan b dihitung berdasarkan
persamaan :
c7 +
am = ∑ ai X i
i =1 ............................................................................................................................... (22)
c7+
bm = ∑ bi X i
i =1 ............................................................................................................................... (23)
dimana ai dan bi merujuk pada hidrokarbon murni pada temperatur saat itu dan Xi
merupakan fraksi mole-nya di dalam campuran. Harga-harga am dan bm
selanjutnya digunakan di dalam persamaan 18. untuk memecahkan harga Vm.
Density campuran pada kondisi tekanan dan temperatur saat itu, ditentukan
berdasarkan hubungan sebagai berikut :
MWa
ρo = ...................................................................................................................................... (24)
Vm
dimana :
ρo =density dari minyak mentah, lb/ft3
MWa = berat molekul
Vm = volume molal, ft3/lb-mole
Metoda Alani dan Kennedy tersebut diatas dapat disederhanakan menjadi beberapa
step sebagai berikut :
Step 1.
Hitung konstanta a dan b untuk masing-masing komponen murni dari persamaan
19
Step 2.
Tentukan ac7+ dan bc7+ dengan menggunakan persamaan 20 dan 21.
Step 3.
Cari harga am dan bm dari persamaan 22 dan 23
Step 4.
Hitung vm dengan menyelesaikan persamaan 18
Step 5.
Hitung Mwa
Step 6.
Tentukan density minyak mentah dengan menggunakan per samaan 24.
Secara sederhana, WD Mc. Cain Jr. menyatakan bahwa density minyak pada kondisi
reservoir dengan tekanan pada dan di bawah bubble point, dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan :
ρoR = (ρSTO + 0.0135 Rs γg) ⁄ Bo ......................................................................................... (25)
4. Visco
ositas
Viskositas fluida adalaah merupaka an sifat fisik suatu fluida
a yang sanggat penting yang
y
mengendalikan dan mempen ngaruhi alira
an fluida di dalam
d media berpori maupun
m di dalam
pipa. Viskositas
V diidefinisikan sebagai
s keta
ahanan interrnal suatu flu uida untuk mengalir.
m
Viskositas minyak merrupakan funggsi dari temperatur, tekaanan, gravityy minyak, grravity
gas dan
d kelaruta
an gas (gas solubility)). Gambar 8 menunjukan pengarruh umum dari
perub
bahan parammeter-parameeter tersebutt terhadap viskositas
v minyak.
⇪ Gambar 8 V
Viskositas Fungsi
F dari o API
Viskositas minyak harrus ditentukkan melalui pengukuran
n laboratoriu
um pada kondisi
tekana
an dan tem mperatur resservoir. Padda umumnya viskositass minyak diilaporkan dalam
standa
ar PVT.
Apabila data-data
d la
aboratory tidak
t tersed
dia, maka harus dite
entukan den ngan
menggunakan ko orelasi-korela da, dimana keakuratann
asi yang ad nya berganttung pada data
ak mentah ya
minya ang tersedia.
Berdasark
kan pada te
ekanan rese
ervoir, visko
ositas minya
ak dapat dibagi menja
adi 3
katego
ori :
Dead Oil Viscosity, didefinisikan
d sebagai vs sikositas minnyak mentah pada teka anan
atmossfer (tidak ada
a gas dalam larutan)) dan tempe eratur sistem
m. Istilah de
ead oil visccosity
menyaatakan viskoositas gas-frree oil, dan live oil visco
osity menya atakan viskositas sistem
m gas
satura
ated oil.
6 x 108 x T−2.8177 (logAPI))5.7526 x log T −26..9718, cp
μod = 16
Live Oil Viscosity, Koorelasi live o
oil viscosity dikembanggkan dengan n memanfaa atkan
hubunga an linier anta
ara log10(μo od) dan log1 10(μol) untu
uk nilai gas terlarut
t terte
entu.
μod = a μ od b
μod = − 0.06821 + 0.9824 f + 0.0004034 f 2
dimana:
f = 0.2001 + 0.8428 x 10− 0.00845 x Rs x μod (0.43 + 0.5165 y)
y = 10 -0.00081 Rs
Saturated Oil Viscosity, didefinisikan sebagai viskositas minyak mentah pada tekanan
bubble point dan temperatur reservoir.
Undersaturated Oil Viscosity, didefinisikan sebagai vsikositas minyak mentah pada
tekanan di atas bubble point dan temperatur reservoir.
μo = 1.00081 μob +0.001127 (P − Pb) x (−0.006517 x μob 1.8148 + 0.038 x μob 1.59)
untuk minyak di bawah tekanan bubble point, viscositasnya dapat didekati dengan
korelasi Beal (Gambar 9) yang dikombinasikan dengan data dari Connaly (Gambar 10).
Adapun Viskositas minyak di atas bubble point, dapat dicari melalui gambar-gambar di atas
(9 dan 10) yang selanjutnya harus dikoreksi dengan menggunakan Gambar 11.
⇪ Gambar
G 13 Korelasi Bu
ubble-Point Pressure Fa
actor, dari Lasater
L
Koefissien C diusuulkan oleh C Chierici, dig
gunakan unttuk menyesuuaikan harga Rs
pada kondisi reservoir. Bila tidak tersedia data, C dapat diasu
umsikan bern
nilai 1.
5.2. Korelasi
K Sta
anding
Perhittungan Soluttion GOR se
ecara langsun
ng dengan kkorelasi ini dapat
d dinyatakan
dengan persa
amaan :
1
⎡ Pb 100.0125 ( API ) ⎤ 0.83
Rs = γ gscc C⎢ 0.0009 (T ) ⎥
..................................................................................................... (38)
⎣ 18 10 ⎦
Gambbar 14 dapatt digunakan n untuk men ncari harga solution
s GOOR pada teka anan
aturasinya berdasarkan korelasi terssebut. Untuk
sa k itu harus diketahui lebiih dahulu ha
arga-
harga tekanan bubble pooint, tempera atur reservoir, stock tank gravity minyak dan grravity
gas.
⇪ Gambarr 14 Chart Penentuan
P B
Bubble-Poin
nt Pressure dari Standin
ng
Sedangkan menurut Mc M Cain, sstock-tank GOR dapatt diramalkan dengan
menggunakan perssamaan seba
agai berikut :
g RST = A1+ A2logγo
log A + A3logγgSP
A + A4 log p SP
S + A5 log TSP
T ................................ (39)
dimana :
A1 = 0.3818
A2 = -5.506
A3 = 2.902
A4 = 1.327
A5 = -0.7355
Perrsamaan terssebut diguna a temperatur separator > 140 oF.
akan dimana
Selain itu terda
apat penentu
uan Solution
n Gas Oil Rattio berdasarkkan API.
Untuk API ≤ 30
0:
Rs = 0,05958 x γ g corr0.79772 x P1.0014 x 1013.1405 API ⁄ (T+460)
Untuk API > 30
0:
Rs = 0,0315 x γ g corr0.7587 x P1.0937 x 1011.289 API ⁄ (T++460)
dimana:
Rs = Solutio
on Gas - Oil ratio, scf/STBO
T = Tempe eratur, F
P = Tekana an, psi
6. Water Oil Ratio (WOR)
WOR adalah perbandingan antara laju produksi air (qw) terhadap laju produksi
minyak (qo) yang mengalir di dalam formasi.
qw
WOR =
qo
Dalam kondisi permukaan, karena sifat-sifat fisik minyak dan air terhadap perubahan
keadaan, maka persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai :
k rw μo
WOR = Bo ......................................................................................................................... (41)
k ro μw
10ck
co =
(P x 106 )
dimana :
co = isothermal compressibility oil
T = temperatur, F
γg = Gas Grafity
Rs = Solution Gas Oil Ratio, Scf/Stbo
⎛ 1 ⎞⎛ ∂V ⎞
Co = ⎜ ⎟⎜⎜ ⎟⎟ T .......................................................................................................................... (46a)
⎝ V ⎠⎝ ∂p ⎠
⎛ 1 ⎞⎛ ∂Bo ⎞
Co = ⎜ ⎟⎜⎜ ⎟⎟ T ....................................................................................................................... (46b)
⎝ Bo ⎠⎝ ∂p ⎠
⎛ 1 ⎞⎛ ∂ρo ⎞
Co = ⎜⎜ ⎟⎟⎜⎜ ⎟⎟ T ...................................................................................................................... (46c)
⎝ ρo ⎠⎝ ∂p ⎠
Pada kondisi tekanan di bawah buble point, Co didefinisikan sebagai :
1 ⎡⎛ ∂Bo ⎞ ⎛ ∂Rs ⎞ ⎤
Co = ⎢ ⎜ ⎟ − Bg ⎜⎜ ⎟⎟ T ⎥
Bo ⎣⎜⎝ ∂p ⎟⎠ ∂ ........................................................... (47)
T
⎝ p ⎠ ⎦
Trube membuat suatu korelasi untuk menentukan karga kompresibilitas minyak di
atas bubble point (Co). Korelasi tersebut dapat dilihat pada gambar 16.
Pada dasarnya 16 tersebut dapat digunakan berdasarkan diketahuinya tekanan dan
temperatur reservoirnya. Dari kedua besaran tersebut diperkirakan Tpc dan Ppc, juga Tpr dan
Ppr. Selanjutnya Co dapat ditentukan dengan persamaan :
C pr
Co = ........................................................................................................................................... (48)
Ppc
⇪ Gam
mbar 17 Peru
ubahan Rs Fungsi
F dari Tekanan, dari Romey
⇪ Ga
ambar 18 Perubahan
P Bo, fungsi dari Rs, dari Ranndy
B
9. Kelarutan
K G Alam di
Gas d dalam Air
A
Kelarutan gas alan di dalam air dapat dipeerkirakan de
engan korelasi Dodson dan
Standing yang dip
perlihatkan pada
p Gambaar 19 dan 20
0. Gambar 19
9 memberikan kelarutan n gas
alam di dalam air
a murni se edangkan Gambar 20 merupakan
m korelasi kelarutan pada
a air
dengaan berbagai kadar garam
m.
Untuk me emperkiraka an kelarutan n ini diperrlukan data tekanan dan
d temperatur
reservvoirnya dan juga
j "total so
olid contentt" dari air.
⇪ Gam
mbar 19 Korrelasi Kelaru
utan Gas Da
alam Air Fun
ngsi dari Te
emperatur
⇪ Gam
mbar 20 Korelasi Kelarutan Gas Da erbagai Kadar Garam
alam Air Be
10. Fa
aktor volum
me Formasi Air.
Fakto
or volume Formasi
F Air (Bw) dapat diperkirakan dengan menggunaka
m an Gambar
21, disertai dengan Gammbar 19 dan 20. Untukk ini diperlukkan data-data yang sam
ma dengan
penentuan kelarutan
k gaas.
⇪ Gambar 21 Bw Fun
ngsi Tekanan
n, dari Dadsson
11. Viskositas
V Air
Gambar 22 (diambil dari Me etthews da an Russel), dapat digunakan untuku
memp perkirakan viskositas
v airr sebagai fu
ungsi dari temperatur
t adar garam dan
reservoir, ka
tekana
an reservoir..
⇪ Gambar
G 23 Kompressib
K bilitas Air, Fungsi Temp
peratur
⇪ Gambar 24
2 Efek Gas Terlarut Pa
ada Kompre
essibilitas Air,
A dari Dod
dson
Seda
angkan untuuk menentuukan kompresibilitas airr pada kond
disi di bawah bubble
point, Rameey menurunkkan persama
aan :
1 ∂Bw
w Bg ∂Rsw
w
w=−
Cw + .............................................................................................................. (53)
Bw ∂P Bw ∂P
1 ∂Bw
Faktor − diten
ntukan deng
gan menggu
unakan Gam
mbar 25 untu
uk air murni dan
Bw ∂P
selanjutnya dikore
eksi dengan
n mengguna
akan Gamba
ar 20 apabila air tersebut mengand
dung
m.
garam
⇪ Gambar 25 Perubaha
an Kelarutan
n Gas Pada A
Air, dari Ranney
DAFTAR PUSTAKA