Anda di halaman 1dari 16

Beam Pump

TUJUAN

Deskripsi Umum
Kurva Pump Intake

DHEQ-027 Beam Pump 1


1. Deskrip
psi Umum
Beam
m Pump terd
diri dari lima bagian (liha
at gambar 1 dan 2).

⇪ Gambar 1. Be
eam Pumping Unit

⇪ Gambar 2. Perralatan Beam


m Pumping
g Unit di perrmukaan
1. Prime
P Moverr (Penggerakk Mula)
Me
enyediakan kebutuhan
k p
power atau energi
e untuk sistem.
2. Power
P Transmission Unitt atau Speed
d Reducer
3. Surface Pumping Equipment, yang mengubah gerak putar dari prime mover
menjadi gerak bolak balik linear
4. Sucker Rod String
Menyalurkan gerak pemompaan di permukaan dan energi ke subsurface pump,
juga termasuk string tubing atau casing untuk pengoperasian sucker rod dan untuk
melakukan pemompaan fluida dari pompa ke permukaan.
5. Subsurface sucker rod driven pump

1.1. Surface Pumping Unit.


Surface Pumping Unit (gambar 2) yang dikenal dengan beam pumping unit
termasuk bagian 1, 2, dan 3 yang disebutkan di atas.
Semua tipe beam pumping dari segi geometri dibagi menjadi 2 kelas:
1. Class I lever system, yang mempunyai speed (gear) reducer rearmounted
dengan titik tumpu di tengah beam, dan diwakili oleh conventional unit
(gambar 3a).
2. Class III lever front-mounted, yang diwakili oleh air-balanced (gambar 3b)
dan Lufkin Mark II (gambar 3c) dimana titik tumpul terletak pada beam rear.
Gambar 2 menunjukkan susunan peralatan permukaan untuk tipe conventional
unit. Gerak putar crank arm dikonversikan menjadi gerak bolak balik oleh alat yang
dinamakan walking beam. Crank arm dihubungkan ke walking beam oleh alat yang
dinamakan pitman arm. Dan walking beam disanggah oleh Sampson post dan saddle
bearing.
Horse head dan bridle (susunan hanger cable) digunakan untuk memastikan
bahwa tarikan pada sucker rod string vertikal sepanjang waktu sehingga tidak ada
momen bending yang terjadi di bagian sucker rod string di atas stuffing box. Kombinasi
polish rod dan stuffing box digunakan untuk menjaga fluid seal di permukaan tetap
bagus.
Unit beam pumping tersedia dalam ukuran yang banyak. Panjang stoke
bervariasi dari 12 sampai 240 in. Panjang stroke untuk berbagai unit khusus bisa
bervariasi dengan 3 atau lebih panjang yang berbeda sangat memungkinkan.
Stroke yang berbeda ini dapat dicapai dengan memvariasikan posisi sambungan
pitman ke crank. Rod dan structural rating dinyatakan dalam istilah maximum polish rod
load, yang bervariasi dari 3000 sampai 42000 lb.

DHEQ-027 Beam Pump 3


⇪ Gamba
ar 3. Geome
etri Beam Pu
umping Uniit

1.2. Sucker Rod Strin


ng
Sucker Rod String adala
ah sistem yang sifatnya bergetar
b yan
ng menyalurrkan energi
dari peralatan perm
mukaan ke subsurface pump. Pemiliihan sucker rod string yang sesuai
tergantung pada keedalaman su
umur dan kondisi operassi.
Untuk
k kedalaman sumur lebih h besar dari 3000 ft, umum digunakkan tapperedd rod
sttring yang te
erdiri dari pa
anjang yang berbeda da ari ukuran ro
od yang berb
beda. Persen
ntase
tiap ukuran rood dapat dittentukan darri tabel 1.
Rod yang
y terpendek ditemppatkan pada dasar strin ng dimana load pada string
addalah minimmum dan loa
ad yang terbbesar ditemp
patkan di attas string dimana load pada
p
sttring adalah
h maksimumm. Minimum dan maksiimum load diharapkan selama perriode
pemompaan harus dite entukan sea akurat mungkin untukk mendesain n atau memilih
peralatan perrmukaan yan
ng sesuai untuk mengataasi load ini.
Maksimum stresss pada bagia an atas selu
uruh rod strring adalah peak polish
h rod
oad (disimbo
lo olkan sebagai PPRL) dib
bagi dengan luas area ppenampang dari bagian atas
ro
od.
τ max = PPRL/ Atr .................................................................................................................................... (1)
Minim
mum stress pada
p od adalah minimum polished rod lo
atas ro oad (disimbo
olkan
se
ebagai MPRL) dibagi dengan luas pe
enampang dari
d bagian aatas rod.
τ min = MPRL/
M Atr ................................................................................................................................... (2)
Maksimum stress dihubungka
an dengan minimum
m stre
ess maka :

τ max =(T/
/4 + 0.5625 τmin )SF .......................................................................................................... (3)
diman
na:
T = tensile stre
ength minimum rod (900000 psi API Grade
G C rod dan 115000
0 psi
A Grade D rod)
API
SF = service facttor yang terg
gantung pad
da tipe rod d
dan kondisi kerja.
k

¯ T
Tabel 1. Me
enunjukkan nilai perkiraan SF
¯ Tabe
el 2. Data Ro
od dan Pom
mpa (After Brown,
B Day and Byrd)

Persamaan 3 memberikkan range maksimum


m stress yang d
diperbolehkan antara
tmin da
an tmax. Dallam persamaaan tersebutt tmax tidakk boleh mele
ebihi stress maksimum
m
yang diperbolehkan
n untuk baja
a (30000 psi sampai 4000 00 psi) :

τ a ≥ τ Max τa ≥ τmax ................................................................................. (4)


0 ≥ τ a ≥ 30000
40000

1.3. Subsurface Pump


Subsurface pump (gambar 4a) terdiiri dari 4 elem
men yang pe
enting:
g Barrel
1. Working
2. Plunger
3. Standing valve (intake)
4. Travelling valve (exhaust)
Pompa digerakkan oleh sucker rod string dan surface pumping unit.
Rod drawn pump dapat dibagi dalam 3 tipe dasar:
1. Tubing pumps
2. Insert (rod) pumps
3. Casing pump(lebih besar dari insert pump)
Perbedaan mendasar antara tubing pump dan insert pump adalah cara dimana
working barrel dipasang. Dengan tubing pump, working barrel dihubungkan ke dasar
tubing dan dimasukkan ke dalam sumur sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tubing string. Dengan insert pump, working barrel adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari seluruh rangkaian subsurface pump dan dijalankan sebagai kesatuan pada sucker
rod string di dalam tubing string. Tabel 3 menunjukkan ukuran maksimum pump
(plunger) yang dapat dipasang di dalam tubing string.

¯ Tabel 3. Ukuran Pompa Maksimum


MAXIMUM PUMP SIZE (AFTER BROWN, DAY, AND BYRD
Pump type Tubing zize, in
1.900 2 3/8 2 7/8 3 1/2
Tubing one-piece thin wall barrel 1 1/2 1¾ 2¼ 2¾
(TW)
Tubing one-piece heavy wall 1 1/2 1 3/4 2¼ 2¾
barrel (TH)
Tubing Liner barrel (TL) - 1¾ 2¼ 2¾
Rod one-piece thin wall barrel 1¼ 1½ 2 2½
(RW)
Rod one-piece heavy wall barrel 1 1/18 1¼ 1¾ 2¼
(RH)
Rod liner barrel (RL) 1¼ 1 3/4 2¼

¯ Tabel 4. Sucker Rod Data (After Brown, Day and Byrd)


1 2 3 4
Rod Size Metal area Rod Weight Elastic
in,2 in air,lb/ft constant,
in/lb-ft Er
1/2 0.196 0.72 1.990 x 10-6
5/8 0.307 1.13 1.270 x 10
3/4 0.442 1.63 0.883 x 10
7/8 0.601 2.22 0.649 x 10
1 0.785 2.90 0.497 x 10
1 1/8 0.995 3.67 0.393 x 10

1.4. Pump Displacement


Teoritis dari pump displacement diberikan :

V = 0.1484 Ap Sp N ........................................................................................................................... (5)

DHEQ-027 Beam Pump 7


Dimana:
V mp displacem
= pum ment, b/d
Ap = areaa dari pump plunger, in2 2
Sp = plunnger stroke effektif
e ,in
N = kece
epatan pompa, spm
Hal ini dapa
at digunakan
n jika konstanta pompa didefinisikan
d n sebagai:
K = 0.1484
0 Ap ...................................................................................................(6)
Sedangkan pump disp placement untuk ukuran n plunger , kombinasi kecepatan
pemom an dapat ditentukan darri:
mpaan dan sttroke yang telah diberika
V = K Sp N ..........................................................................................................(7)
Stroke plunger efektif diperkirakkan 80 % dari surfa
ace stroke. Sehingga
persamaan diatas dapat
d ditulis::
V = 0.8
0 K S N .....................................................................................................(8)
Dimana S ad
dalah surface stroke (in).
Pump displaacement teo oritis dinyata
akan sebagai volume laju u alir yang terproduksi
(liquid plus gas). Pump
P displa
acement teo oritis ini dap
pat ditentuka
an pada saa at tekanan
intake. Untuk kasuss ketika pemmompaan sliightly compressible fluid d seperti caiiran, pump
displaceement dapatt dianggap konstan
k dan sama dengan laju alir ppermukaan qsc.
q

1.5. Pumping cycle


Gambar 5 menunjukkkan skema beberapa tahap da alam pumping cycle.
Perputa
aran atau cyccle ini terjadi di tubing, insert
i atau casing pump.

⇪ G
Gambar 5. Siklus Kerja Pompa
1.6. Plunger moving down
Pada gambar 4a. bergerak ke bawah mendekati dasar stroke. Fluida bergerak ke
atas melalui travelling valve yang terbuka ketika berat kolom fluida ditahan oleh
standing valve yang tertutup. Nilai maksimum percepatan ke bawah, yang bekerja untuk
meningkatkan load pada sucker rod string terjadi di dekat dasar stroke. Nilai maksimum
diberikan oleh persamaan berikut:

α1 = (SN2/(70,500))(1 ± c/p) ................................................................... (9)


dimana tanda positif untuk conventional unit dan tanda negatif untuk udara atau
Mark II unit; c/p adalah perbandingan crank terhadap pitman.
Jika diasumsikan bahwa travelling valve menutup dan standing valve terbuka
pada percepatan kebawah sesaat adalah maksimum, gaya keseimbangan pada saat
yang sama menghasilkan peak polish rod load (PPRL).
PPRL = (berat kolom fluida + berat plunger + berat rod + besar akselerasi +
besar gesekan - uptrust dari bawah pada plunger)Besar gesekan dan berat plunger kecil
dibanding dengan variabel yang lain dan oleh sebab itu dapat diabaikan. Uptrust dari
bawah pada plunger adalah tekanan yang dihasilkan fluida dikali luas area plunger
dimana:

PPRL =( 62.4 γf Dp (Ap - Ar)/144) + Wr + α1 Wr - P3 Ap ........... (10)


Atau

PPRL = (62.4 γf Dp Ap /144) - (62.4 γf Dp Ar /144) + Wr + α1

Wr - P3 Ap ..................................................................................................... (11)
Dimana P3 adalah tekanan intake pompa (lihat gambar 5). Suku pada ruas kanan
persamaan 11 adalah beban fluida pada area plunger yang penuh dan disimbolkan
sebagai Wf :

Wf = (62.4 /144) γf Dp Ap = 0.433 gf Dp Ap .................................... (12)


Suku kedua ruas kanan adalah gaya bouyancy pada rod yang dapat ditulis
sebagai :

Fb = (62.4 γf / rs) (Dp Ar rs/144) = (62.4 γf /490) Wr = 0.1273

γf Wr ................................................................................................................ (13)

Dimana ρs adalah densitas baja (490 lb/cu ft).

Gaya bouyancy yang muncul sebagai variabel pengurang dalam perhitungan


PPRL (lihat persamaan 11) sehingga pada ruas yang lama, variabel ini harus diambil
untuk nilai yang terendah. Minyak mentah dengan 50 API mempunyai SG = 0.78 dalam
kasus ini, 0.1273γf sama dengan 0.1 sehingga:

Fb = 0.1 Wr ................................................................................................... (14)


Substitusikan persamaan 12 dan 14 ke dalam persamaan 11 sehingga:

DHEQ-027 Beam Pump 9


PPRL = Wf + 0.9Wr + α1 Wr - P3 Ap ...................................................(15)

1.7. Plunger Moving up


Dalam gambar 5b plunger bergerak ke atas di dekat dasat stroke. Travelling
valve sekarang tertutup, dan standing valve terbuka. Beban yang dihasilkan kolom fluida
ditahan oleh rod string. Untuk mencari nilai maksimum akselerasi ke atas, dimana
bekerja untuk mengurangi load pada sucker rod string, terjadi di dekat atas stroke. Nilai
maksimum ini diberikan oleh persamaan:

α2 = (SN2/(70,500))(1 ± c/p) ....................................................................(16)


dimana dalam hal ini tanda minus adalah untuk conventional unit, sedangkan
tanda positif untuk udara atau Mark II unit. Jika diasumsikan travelling valve terbuka dan
standing valve tertutup pada saat percepatan ke atas maksimum, gaya keseimbangan
pada saat yang sama menghasilkan minimum polished rod load (MPRL).
MPRL = (berat rod + berat plunger - besar gesekan - besar percepatan - besar
bouyancy) .................................................................................................................... (17)
Seperti sebelumnya, berat plunger dan besar gesekan diabaikan. Gaya bouyancy
diberikan oleh persamaan 14 sehingga:

MPRL = Wr - 0.1 Wr - α2 Wr = 0.9 Wr - α2 Wr ................................(18)

1.8. Pump Size


Ukuran pompa (plunger) dibatasi oleh ukuran casing atau tubing dan laju
produksi yang diinginkan. Jika tujuannya adalah memaksimumkan laju alir produksi dari
sumur, ukuran plunger terbesar yang paling mungkin sebaiknya digunakan (lihat tabel
3). Maka jika plunger terlalu besar, beban besar yang tidak perlu mungkin terjadi pada
peralatan, dan plunger undertravel dapat terjadi di dalam kerja yang tidak efisien.
Sebaliknya jika plunger terlalu kecil, kecepatan pemompaan mungkin terlalu besar, dan
efek percepatan yang meningkat dapat menghasilkan peningkatan peak load pada
peralatan.

10 DHEQ-027 Beam Pump


2. Kurva Pump Intake
Dalam memperkirakan kurva intake untuk beam pump dibagi menjadi 2 :
1. pemompaan liquid
2. pemompaan gas dan liquid

Untuk kedua hal tersebut, diasumsikan pompa dipasang di dasar sumur dan ukuran
tubing atau casing , ukuran pompa, sucker rod string, dan perbandingan crank terhadap
pitman adalah konstan. Untuk kasus 2, diasumsikan seluruh gas yang terlarut dipompakan
bersama dengan liquid.
Parameter yang dipilih untuk sistem pengangkatan beam adalah gabungan dari
kecepatan pompa dan panjang stroke. Dengan menyelesaikan persamaan 15 diperoleh:

P3 = (1/Ap) (Wf + 0.9Wr + α1 Wr - PPRL ) .............................................................................. (19)

Hubungan antara P3 dan V secara implisit ditunjukkan oleh persamaan 19. Hubungan
eksplisit dapat diperoleh dengan menggantikan harga PPRL dan a1 dalam persamaan
tersebut sebagai berikut: substitusikan persamaan 3 ke dalam persamaan 1 sehingga :

PPRL = (T/4 )SF Atr + 0.5625 SF Atr τmin ................................................................................ (20)

Substitusikan persamaan 18 ke dalam persamaan 2 sehingga :

τ min = (0.9 Wr /Atr) - (Wr/ Atr) α2 ........................................................................................... (21)


Substitusikan persamaan 16 ke persamaan 21 sehingga diperoleh :

τ min = (0.9 Wr /Atr) - (Wr/ Atr) (SN2/(70,500))(1 ± c/p) ................................................. (22)


Substitusikan persamaan 22 ke persamaan 20 sehingga :
PPRL = (T/4 )SF Atr + 0.5625 SF Atr - 0.5625 SF Wr
(SN2/(70,500))(1 ± c/p) ..................................................................................................................... (23)

Substitusikan harga PPRL dari persamaan 23 dan harga a1 yang diberikan oleh
persamaan 9 ke dalam persamaan 19, setelah melakukan beberapa manipulasi aljabar
didapat:
P3 = (1/Ap) (Wf + (0.9 - 0.5063 SF)Wr - (T/4)SF Atr) - ((Wr
SN2/(70,500Ap))(1 + 0.5625 SF ± (1 - 0.5625 SF )c/p) ......................................................... (24)

Dimana tanda positif untuk conventional unit dan tanda negatif untuk udara atau
Mark II unit. SN2 dalam persamaan 23 dapat ditulis sebagai :
SN2 = (0.8 KSN)N/0.8K .................................................................................................................... (25)
Tapi (0.8 KSN) setara dengan volume dari laju alir yang terproduksi V (lihat
persamaan 8 sehingga
SN2 = (N/ 0.8 K)V ............................................................................................................................... (26)
Substitusikan persamaan 25 ke dalam persamaan 23 sehingga diperoleh :
P3 = (1/Ap) (Wf + (0.9 - 0.5063 SF)Wr - (T/4)SF Atr) - (((Wr

DHEQ-027 Beam Pump 11


N/(56,400KAp))(1 + 0.5625 SF ± (1 - 0.5625 SF )c/p)) V ..................................................... (27)

Persamaan 27 dapat ditulis sebagai :


P3 = a + b V .......................................................................................................................................... (28)
Dimana:
a = (1/Ap) (Wf + (0.9 - 0.5063 SF)Wr - (T/4)SF Atr) .............................................................. (29)
b = (((Wr N/(56,400KAp))(1 + 0.5625 SF ± (1 - 0.5625 SF )c/p)) ..................................... (30)
SN2 dapat juga ditulis sebagai:
SN2 = (0.8KSN)2/(0.8K)2S = V2/(0.8K)2S ................................................................................. (31)
Substitusikan nilai SN2 diatas ke dalam persamaan 24 kemudian tulis hasil persamaan
dalam bentuk persamaan 28 sehingga memberikan :
P3 = a + c V2 ........................................................................................................................................ (32)
Dimana konstanta a diberikan pada persamaan 29 dan c diberikan pada persamaan :

c = (((Wr N/(45,120K2ApS))(1 + 0.5625 SF ±


(1 - 0.5625 SF )c/p)) ............................................................................................................................ (33)
Dengan asumsi seperti diatas, konstanta a akan berharga tetap, harga b akan
berharga tetap pada setiap harga N yang tertentu, dan persamaan 28 adalah linier dimana
konstanta c akan berharga tetap pada setiap harga S tertentu dan persamaan 32 adalah
persamaan kuadrat. Perlu diperhatikan, dengan harga N tertentu, perubahan harga V pada
persamaan 28 hanya mempengaruhi harga S; oleh karena itu dapat dikondisikan bahwa
harga P3 adalah fungsi linier dari harga S dengan kemiringan (0.8KNb) dan intersep a . Dan
sebaliknya , dengan harga S tertentu perubahan harga V pada persamaan 32 hanya
mempengaruhi harga N; oleh karena itu dapat dikondisikan bahwa harga P3 fungsi kuadrat
dari N.
Sebab itu, hubungan garis lurus antara P3 dan V dapat diperoleh pada setiap harga N
asumsi. Begitu juga, hubungan kuadrat dapat diperoleh pada setiap harga S asumsi. Jika
garis lurus atau kurva kuadrat di plot dengan skala yang sama pada grafik yang sama
dengan kurva IPR, perpotongannya dengan kurva IPR menyatakan laju alir produksi yang
mungkin.
Tekanan intake minimum yang diperbolehkan (atau laju alir produksi maksimum yang
diperbolehkan) dapat ditentukan dari kondisi bahwa stress maksimum di puncak rod tidak
melebihi stress yang diperbolehkan untuk grade rod yang digunakan. Substitusi persamaan
7 ke dalam persamaan 6 sehingga memberikan :

σmax = PPRL / Atr ≤ σa ................................................................................................................... (34)

atau :

PPRL ≤ σa Atr ........................................................................................................................................ (35)

12 DHEQ-027 Beam Pump


Substitusi persamaan 23 ke pertidaksamaan diatas :
(T/4 )SF Atr + 0.5063 SF Atr - 0.5625 SF Wr (SN2/(70,500))(1
± c/p) ≤ σa Atr ..................................................................................................................................... (36)

atau :

SN2 3 70,500/(( 0.5625 SF Wr) (1 ± c/p) )[(T/4 )SF-σa) Atr +


0.5063 SF Wr] ....................................................................................................................................... (37)
Dimana tanda negatif untuk conventional unit dan tanda positif untuk udara atau
Mark II unit.
Pertidaksamaan 37 memberikan harga minimum SN2 yang diperbolehkan, dimana
jika disubstitusikan ke persamaan 24 akan memberikan tekanan intake minimum yang
diperbolehkan.
Prosedur Persiapan Kurva Tubing Intake untuk
Pompa Sucker Rod (liquid)
Liquid merupakan fluida slightly compressible; oleh karena itu V pada persamaan 28
dan persamaan 32 dapat diganti dengan laju alir di permukaan (qsc), atau :
P3 = a + b qsc .............................................................................................. (38)
P3 = a + c qsc2 ............................................................................................ (39)
Juga γf , dapat dianggap sama dengan harga pada kondisi standar :

γfsc = WC γwsc + (1-WC) γosc .............................................................. (40)


Langkah-langkah pembuatan kurva intake:
1. Tentukan jenis unit pompa di permukaan (conventional, udara, Mark II, dst)
2. Pilih ukuran pompa, sucker rod string, perbandingan c/p
3. Hitung Ap, K, dan Wr . Tentukan gf dari persamaan 40; kemudian, hitung Wf dari
persamaan 12.
4. Hitung harga a dari persamaan 29. Tentukan harga b sebagai fungsi N dari
persamaan 30 dan c sebagai fungsi S dari persamaan 33.
5. Asumsikan beberapa harga kecepatan pompa dan untuk setiap kecepatan
tersebut hitung b, kemudian plot P3 vs qsc seperti pada persamaan 38
6. Asumsikan beberapa harga panjang stroke dan untuk setiap harga tersebut
hitung c kemudian plot P3 vs qsc seperti pada persamaan 39.
7. Plot kurva stbl/d kurva IPR.
Catatan: plot langkah 5, 6 dan 7 harus dibuat dengan skala yang sama pada grafik
yang sama.
8. Tentukan tekanan maksimum yang diperbolehkan untuk grade rod yang
digunakan; kemudian hitung harga SN2 minimum yang diperbolehkan dari
persamaan 37. Gunakan harga ini untuk menghitung tekanan intake minimum
yang diperbolehkan dari persamaan 24. Masukkan harga P3 sebagai garis
horizontal pada plot langkah 5, 6 dan 7.
9. Baca harga laju alir pada perpotongan kurva pompa intake (garis lurus pada
langkah 5 atau kurva kuadrat pada langkah 6) dengan kurva IPR. Baca laju alir

DHEQ-027 Beam Pump 13


maksimum yang diperbolehkan pada perpotongan tekanan intake minimum
yang diperbolehkan dengan kurva IPR.
10. Plot laju alir vs S dan N. Masukkan laju alir maksimum yang diperbolehkan pada
plot yang sama
11. Pilih laju alir yang sesuai.

14 DHEQ-027 Beam Pump


DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN

T = tensile strength minimum rod (90000 psi API Grade C rod dan 115000 psi API
Grade D rod)
SF = service factor yang tergantung pada tipe rod dan kondisi kerja.
V = pump displacement, b/d
Ap = area dari pump plunger, in2
Sp = plunger stroke efektif ,in
N = kecepatan pompa, spm

DHEQ-027 Beam Pump 15


DAFTAR PUSTAKA

1. Brown, Kermit E.,"The Technology of Artificial Lift Methods", PennWell Books, Tulsa
Oklahoma, Volume 4.

16 DHEQ-027 Beam Pump

Anda mungkin juga menyukai