Jenis bridge ini membuang jaringan gigi atau restorasi sebelumnya kemudian digantikan dengan
retainer. Jenis ini memiliki kekurangan yaitu proses pengerjaan yang lama dan dapat merusak
jaringan gigi. Sehingga alternatifnya adalah dapat dengan Minimum-Preparation Bridge.
Minimum-Preparation Bridge
Jenis bridge ini menempelkan pontik melalui sayap logam ke permukaan lingual dan proksimal gigi
yang berdekatan yang telah diminimum preparasi. Cara menempelkan dengan menggunakan
adhesive resin material. Bridge jenis ini digunakan hanya bila gigi abutment memiliki enamel yang
sufficient.
Jenis Desain
Terdapat 4 desain dasar dari bridge, perbedaannya terletak pada jenis dukungan yang diberikan
pada masing-masing ujung pontik. Keempat desain dasar itu bisa digunakan pada conventional
maupun minimum-preparation bridge.
1. Fixed-fixed Bridge
Memiliki 2 konektor tetap. Bentuknya konektornya kaku pada kedua ujung pontik. Gigi
abutment harus rigidly splinted together, dan untuk conventional bridge harus dipreparasi
sejajar satu sama lain. Retainer harus memiliki retensi yang sama dan menutupi seluruh
permukaan oklusal gigi abutment untuk mengurangi risiko retainer lepas dari gigi abutment
ketika gaya diaplikasikan (digunakan untuk mengunyah makanan).
Desain ini harus dihindari jika gigi mungkin untuk di minimum-preparation bridges.
minimumpreparation bridges dengan satu gigi abutment lebih memiliki harapan sukses pada
anterior bridges dan fixed–movable pada posterior bridges.
2. Fixed–movable Bridge
Fixed–movable conventional bridge memiliki 2 konektor yaitu konektor tetap dan konektor
bergerak. Konektor tetap bentuknya kaku, terletak pada ujung pontik gigi abutment distal.
Konektor bergerak yang memungkinkan beberapa pergerakan vertikal, terletak pada gigi
abutment mesial. Konektor bergerak harus menahan pemisahan pontik dari retainer dan
pergerakan lateral pontik.
(gold inlay as the minor retainer and a full gold crown as the major retainer)
Terkadang, konektor tetap dan bergerak dapat dibalik, namun ini memiliki sejumlah kelemahan.
Retainer dengan konektor bergerak (minor retainer) lebih kecil dan kurang terlihat sehingga
lebih baik pada gigi abutment yang lebih anterior. Gigi posterior biasanya miring secara mesial,
dan ini cenderung menggeser konektor bergerak distal, namun ditahan oleh yang mesial.
Konektor bergerak dapat dipisahkan sebelum GTJ disemen, sehingga dua bagian jembatan dapat
disemen secara terpisah. Sehingga, gigi abutment tidak harus dipreparasi sejajar satu sama lain
dan retensi untuk retainer minor tidak perlu seluas seperti retainer major. Juga tidak dibutuhkan
perlindungan permukaan oklusal secara penuh. Gaya oklusal yang diterapkan pada permukaan
gigi yang tidak ditutupi oleh retainer akan menekan gigi di soketnya dan menyebabkan
pergerakan pada sendi bukan pecahnya semen lute (Gambar 8.2).
3. Cantilever Bridge
Memberikan dukungan untuk pontik di satu ujung saja. Pontic mungkin melekat pada satu,
dua, atau lebih retainer yang splinted together, namun tidak memiliki hubungan di ujung
pontik lainnya. Gigi abutment untuk Cantilever Bridge bisa di mesial atau distal, tapi untuk
small bridge biasanya di distal.
Cantilever Bridge konvensional. Gigi insisivus sentral sebaiknya dicrown dengan desain
konvensional daripada minimum-preparation desain.
Desain Kombinasi
Keempat desain dasar dapat dikombinasikan, yang paling sering adalah fixed–fixed dengan
cantilever.
Hybrid Design