Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3 Masyarakat dan Etika Profesi TIK

Kelompok 1 :

1. Devi Nur Azizah (190533646894)


2. Fayi’ Hanif Muhyiddin (190533646850)

Link PowerPoint :

https://docs.google.com/presentation/d/187F7UNIY7L0GchMQQlWlg_LkVivo0gej/edit?
usp=sharing&ouid=105600201690624421634&rtpof=true&sd=true

Link Folder File :

https://drive.google.com/drive/folders/1j3D1EQmQeSJclLtgSDT2aKhIC7_XKJjQ?usp=sharing

Etika Profesi Database Administrator

1. Pengertian Kode Etik Database Administrator


Database administrator adalah orang yang bertanggung jawab untuk mendesain,
implementasi, pemeliharaan dan perbaikan database. Peran DBA mencakup
pengembangan dan desain strategi database, pemantauan dan meningkatkan kinerja dan
kapasitas database, dan perencanaan kebutuhan pengembangan di masa depan.
Kode Etik Database Administrator adalah pedoman sikap, tingkah laku profesional kerja
dalam menjalankan tugas dan kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada pemakai jasa.

2. Kode Etik Database Administrator


● Menjaga rahasia database di tempat bekerja.
● Mampu menjaga kerahasiaan data
● Tidak boleh membeberkan informasi kelemahan system
● Tidak mempublikasikan tentang management system
● Apabila berhenti dari suatu perusahaan, dan masuk ke perusahaan lain kita tidak
boleh membocorkan rahasia dari perusahaan lama.

3. Tujuan Kode Etik Database Administrator


Tujuan kode etik Database Administrator adalah untuk memberikan arah dan pedoman
dalam menjaga profesional kerja dalam memberikan jasa terbaiknya kepada pemakai atau
pengguna.

4. Contoh Pelanggaran Beserta Sanksi


● Pembajakan Database
Pembajakan Database adalah suatu kejahatan IT yang paling besar, karena dengan
sengaja melakukan pembajakan data yang sifatnya rahasia dan dapat merugikan
perusahaan maupun negara.
Pelanggaran ini telah melanggar UU Hak cipta yang sudah disahkan dengan
nomor 19 tahun 2002. Didalamnya diantaranya mengatur tentang hak cipta karena
telah melakukan pembajakan terhadap database orang lain, Ancaman hukuman
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).
● Pelanggaran Hak Cipta Perusahaan
Pelanggaran ini telah melanggar UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
memberikan sanksi atas pelanggarannya sebagaimana diatur dalam Pasal 72
sebagai berikut:
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
● Cracking
Cracking dimaknai sebagai peretasan dengan cara merusak sebuah sistem
elektronik. Selain merusak, cracking merupakan pembajakan data pribadi maupun
account pribadi seseorang, sehingga mengakibatkan hilang atau berubah dan
digunakan tanpa persetujuan pemilik.
Oleh karena itu, penggunaan data pribadi oleh cracker dapat dikategorikan
sebagai bentuk pelanggaran Pasal 26 ayat (1) UU 19/2016. Atas perbuatannya,
cracker dapat dijerat pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda paling
banyak Rp800 juta.

Anda mungkin juga menyukai