Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN hakikat pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk
memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.

Beberapa aliran filsafat pendidikan yang berpengaruh dalam pengembangan pendidikan jasmani di
antaranya adalah idealisme, . realisme, pragmatisme, humanisme, behaviorisme, dan konstruktivisme.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat aktivitas fisik melalui
program pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam diri siswa yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Pada dasarnya pendidikan jasmani memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perubahan siswa,
terutama pada kebugaran jasmani, perubahan sikap, dan perubahan pada kemampuan memahami
dalam aspek kognitif. Oleh sebab itu, dalam kaitannya dengan

pengertian yang mendalam, terdapat tiga kunci definisi secara umum pendidikan jasmani, yaitu (1)
pendidikan, (2) pengetahuan dan keterampilan, (3) bergerak. Bloom membagi tiga domain/ranah
kemampuan intelektual yang diadopsi dalam pendidikan jasmani, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Pada tataran aplikasi pendidikan jasmani erat kaitannya dengan bermain. Bermain menurut Johan
Huizinga memiliki ciri-ciri, yaitu pertama, bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan
sukarela. Kedua, bermain bukanlah kehidupan biasa atau yang nyata. Ketiga, bermain berbeda dengan
kehidupan sehari-hari terutama dalam tempat dan waktu. Bermain selalu bermula dan berakhir dan
dilakukan di tempat tertentu. Ada arena atau bahkan gelanggang yang lebih luas tempat
pelaksanaannya. Keempat, bermain merupakan kegiatan yang memiliki tujuan.

TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR

Tujuan pendidikan jasmani sesungguhnya terdapat pada pendidikan jasmani itu sendiri, di mana yang
membedakan tujuan pendidikan jasmani antara jenis pendidikan jasmani yang satu dengan yang lainnya
adalah pelaku yang memainkan pendidikan jasmani tersebut.

Tujuan utama dari pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan
meningkatkan taraf kesehatan serta menumbuhkan sikap atau perilaku, seperti kejujuran, toleransi, rasa
percaya diri, dan kerja sama.

Lutan (2001) mengelompokkan 11 tujuan pembelajaran pendidikan jasmani (1) perkembangan


keterampilan gerak, (2) perkembangan kebugaran, (3) perkembangan perseptual-motorik, (4)
perkembangan sosial emosional, (5) kebugaran dan kesehatan, (6) keterampilan fisik, (7) terkuasainya
konsep dan prinsip gerak, (8) kemampuan berpikir, (9) kepekaan rasa, (10) keterampilan sosial, (11)
kepercayaan diri dan citra din (self esteem).

Pertumbuhan dan perkembangan anak

Pengaruh pendidikan jasmani bagi anak didik

Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik pada masa anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Puncak pertumbuhan fisik terjadi pada masa balita dan usia 10-14 tahun. Melalui pendidikan jasmani
yang mengutamakan aktivitas fisik akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik yang lebih
cepat.

Perkembangan Motorik

Perkembangan kemampuan motorik terjadi pada masa anak-anak, harus dikembangkan berbagai
kegiatan motorik secara multilateral sehingga kemampuan motorik berkembang dengan baik.
Perkembangan Fungsional Tubuh

Secara fungsional, organ-organ tubuh mengalami penyempurnaan yang cepat

Apabila aktivitas fisik dilakukan secara teratur dan sesuai dengan perkembangan anak, maka anak akan
memiliki kesegaran jasmani yang memadai, dan pada akhirnya memiliki daya tahan terhadap penyakit.
Dengan adanya kemampuan untuk menahan penyakit diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik sesuai dengan tugas perkembangannya.

Perkembangan Mental

Melalui pendidikan jasmani dapat dikembangkan beberapa sifat positif yang akan membangkitkan
keinginan anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya. Anak yang
memiliki pengalaman bermain melalui permainan akan memiliki perkembangan mental yang baik,
menaati peraturan, jujur, sportif, memiliki keberanian, sikap positif terhadap lingkungannya, pandai
bergaul dan memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga kelak setelah dewasa diharapkan akan
mampu dan berhasil mengarungi kehidupan yang sebenarnya di masyarakat.

Konsep gerak dan keterampilan dasar

Menurut Schmidt (1982), belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau
pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil.

Untuk menguasai suatu keterampilan gerak, seorang harus melalui beberapa tahapan belajar gerak,
sebagai berikut.
Cognitive stage merupakan tahap di mana anak didik sedang mendapatkan informasi tentang bentuk
keterampilan gerak yang harus dilakukan.

Associative stage merupakan tahap di mana seseorang sedang merealisasikan pola gerak yang telah
terbentuk dalam sistem memorinya.

. Autonomous stage merupakan tahap akhir dari rangkaian proses belajar gerak. Gerakan otomatis
merupakan hasil dari latihan yang dilakukan dengan efektif. Gerakan otomatisasi dalam mekanismenya
tidak lagi dikoordinasikan oleh sistem syaraf pusat melainkan pada alur singkat pada sistem syaraf
otonom.

Komponen kemampuan dasar permainan merupakan bagian dari seluruh komponen kemampuan
jasmani yang merupakan pola dasar gerak. Terdiri atas tiga pola dasar gerak, yaitu stabilitas atau non
lokomotor, lokomotor, dan manipulatif.

Stabilitas atau nonlokomotor adalah kemampuan untuk mempertahan suatu keadaan dalam keadaan
statis atau seimbang walaupun dalam posisi yang tidak sesuai. Kestabilan merupakan dasar gerak yang
paling mendasar untuk melakukan gerakan dan aktivitas fisik.

Lokomotor, yaitu gerakan yang ditandai dengan adanya perubahan posisi tubuh dari suatu titik ke titik
yang lain atau gerakan berpindah dari posisi tertentu ke arah tertentu. .

Gerak manipulatif merupakan gerakan yang berkaitan dengan pemberian tenaga pada objek dan
menarik tenaga dari suatu objek dengan mempergunakan tangan atau kaki. Gerak manipulatif selalu
dikontrol melalui stabilitas dan lokomotor.

Keterampilan dasar dalam pendidikan jasmani

Keterampilan Melempar Bola

Cara melempar bola ada tiga macam, yaitu lemparan bawah, lemparan samping, dan lemparan atas.
Sedangkan hasil lemparan bola di antaranya menghasilkan bola yang menggelundung, mendatar, dan
melambung.

Keterampilan Menangkap Bola

Sikap badan dan posisi tangan pada saat akan menangkap bola sangat tergantung dari datangnya bola
itu. Apakah bola melambung, bola mendatar, bola rendah, atau bola yang menggelundung atau
menyusuri tanah.

Cara Memukul Bola

Cara memukul bola dengan menggunakan kayu pemukul dalam permainan bola kecil ada beberapa cara
disesuaikan dengan karakteristik kayu pemukulnya.
Kayu pemukul bola bakar, kasti, dan kippers, berukuran lebih pendek bila dibandingkan dengan kayu
pemukul untuk rounders.

Cara memegang kayu pemukul bola bakar cukup dengan menggunakan satu tangan. Sedangkan
memegang kayu pemukul rounders dengan dua tangan.

Dasar-dasae atletik

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana satu-satunya
event adalah perlombaan lari atau stade. atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Athlon” yang
memiliki makna bertanding atau berlomba. Beberapa negara yang menggunakan istilah atletik untuk
maksud di atas adalah Inggris (athletics), Jerman (athletic), dan Perancis (ateletigue). Istilah atletik di
Indonesia memiliki makna sebagai cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar.
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (Jlocomotion) yang
dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya. Perkembangan psikomotorik dasar itu
berlangsung secara sekuensial, sebagai berikut: (a) keterampilan bergulir (rool over) dari terlentang
menjadi telungkup (5:8 bulan), (b) gerak duduk (sit up) yang bebas (8,3 bulan), (c) berdiri bebas (9,0
bulan) berjalan dengan bebas (13,8 bulan) (Llorre, 1970:75).

Jalan dan lari adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara
melangkahkan kaki secara bergantian. Jadi, pengertian lari juga sama dengan jalan, yaitu gerak
berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah
menggunakan kaki secara bergantian.

Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang dikuasainya
selama tahun pertama dari kehidupannya. Perkembangan psikomotorik dasar itu berlangsung secara
sekuensial, sebagai berikut: (a) keterampilan bergulir (rool over) dari terlentang menjadi telungkup (5:8
bulan), (b) gerak duduk (sit up) yang bebas (8,3 bulan), (c) berdiri bebas (9,0 bulan) berjalan dengan
bebas (13,8 bulan) (Llorre, 1970:75).

Jalan merupakan gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh

dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian.

Pbelajaran atletik nomor lompat

Lompat merupakan salah satu keterampilan pokok yang memiliki empat nomor, yaitu lompat jauh,
lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat galah. Melompat dan meloncat merupakan gerakan badan
melayang di udara dengan menggunakan tumpuan satu kaki ataupun dua kaki (Supriyanto, 2007: 79).
Bahagia mengemukakan pendapatnya bahwa nomor lompat termasuk ke dalam jenis keterampilan
asikliss (acyclic motion). Perbedaan yang mencolok di semua nomor lompat adalah fase melayang di
udara (flight phase). Hal tersebut yang membedakan satu gaya (style) dengan gaya lainnya.

Tujuan jenis lompatan horizontal adalah memindahkan jarak horizontal titik berat badan pelompat
sejauh mungkin. Termasuk dalam jenis lompatan horizontal adalah lompat jauh dan lompat jangkit.
Pada jenis lompatan horizontal, jarak lompatan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu (1) Jarak horizontal
antara tumpuan kaki tolak dengan letak titik berat badan atlet, (2) Jarak titik berat badan atlet selama
fase melayang, (3) Jarak horizontal titik berat badan atlet dengan tumit ketika kontak pertama saat
pendaratan.

Tujuan dari jenis lompatan vertikal adalah memindahkan jarak vertikal titik berat badan setinggi
mungkin. Jenis lompatan vertikal termasuk ke dalam kategori nomor lompat tinggi dan lompat tinggi

galah. Sedangkan pada lompatan jenis vertikal, jarak ketinggian lompatan ditentukan oleh tiga faktor,
yaitu (1) Ketinggian letak titik berat badan atlet saat tolakan, (2) Ketinggian perpindahan titik berat
badan setelah menolak, (3) Perbedaan ketinggian maksimum titik berat badan saat melewati mistar.

Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk
mencapai jarak sejauhjauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan
sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.

Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan, melayang. dan mendarat. Lompat
jangkit yang disebut juga lompat tiga adalah nomor lompat yang melibatkan tiga gerakan yang dilakukan
secara berurutan dan menjadi satu kesatuan. Ketiga gerakan tersebut, yaitu jingkat (hop), langkah
(step), dan lompat (jump).

Lompat tinggi bertujuan untuk melompat melewati mistar yang setinggi-tingginya.

Pembelajaran atletik nomor lempar

Lempar lembing merupakan salah satu cabang atletik dari nomor lempar. Lempar lembing bertujuan
melempar lembing sejauh-jauhnya. Pada lempar lembing terdapat 3 bagian Iembing yang disebut mata
lembing, badan lembing, dan titik pusat gravitasi lembing. Panjang lembing yang digunakan untuk putra
dan putri berbeda. Panjang lembing untuk putra adalah 2,6-2,7 meter, sedangkan panjang lembing
untuk putri adalah 2,2-2,3 meter.

Terdapat 3 cara memegang lembing, yaitu cara Amerika, cara Finlandia, dan cara menjepit.

Lempar cakram (discus throw) adalah salah satu bagian dari cabang atletik nomor lempar. Lempar
cakram bertujuan melemparkan benda berbentuk bulat pipih (cakram) sejauh-jauhnya menggunakan
teknik lempar cakram yang benar. Teknik lempar cakram terdiri dari tiga

bagian, yaitu awalan, gerakan lempar, dan sikap dan gerakan akhir lempar cakram.

Bentuk dan sikap dasar senam

Senam dan sikap dasar senam

1. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan. Senam
dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai salah satu cabang olahraga yang merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris, Gymnastic atau dalam bahasa Belanda, Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa
aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani, Gymnos yang artinya telanjang

2. Imam Hidayat (1996) memberikan pedoman untuk memperjelas pengertian senam, yaitu terdapat
dari tiga bagian di antaranya, chalesthentic, tumbling, akrobatik.

3. Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan perpindahan individu dari satu tempat ke
tempat lain.

4. Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas, didefinisikan sebagai gerakan-


gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar penyangga yang minimal atau tidak
memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat.

5. Kualitas fisik dalam senam sangat diperlukan karena kualitas fisik seperti kelentukan, kekuatan,
power, daya tahan merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh pesenam untuk dapat berhasil
dalam menguasai senam.

Pembelajaran senam lantai

1. Senam lantai (floor exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang digemari saat ini, senam
lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakangerakan
senam dilakukan di atas lantai yang beralaskan matras atau permadani.

2. Keterampilan senam dalam senam lantai banyak dibangun oleh berbagai macam pola gerak dominan,
di antaranya posisi statis, lompatan, layangan, putaran dan pendaratan.

3. Macam-macam posisi statis dasar, yaitu duduk dalam posisi jongkok, duduk dengan bentuk V,
bertumpu depan, tumpu belakang, kayang dengan kaki lebih tinggi, sikap lilin, headstand, handstand.

4. Putaran merupakan dasar dari gerakan tumbling dan akrobatik. Putaran dalam senam digolongkan
dalam tiga jenis putaran, yaitu pertama putaran yang berporos transversal, contoh guling depan, salto.
Kedua, putaran yang berporos longitudinal, contoh guling samping badan lurus. Ketiga, putaran yang
berporos medial atau berporos anterior.

5.  Lompatan merupakan sebuah seri keterampilan yang digabung secara berangkai untuk menghasilkan
sebuah hasil akhir dalam sebuah rangkaian.

Pembelajaran senam alat

1. Federasi Senam Internasional, yaitu Federation International the Gymnastigue (F.LG) menyatakan
senam alat atau senam artistik (artistic gymnastic) adalah gerakan yang cepat dan ekplosif, pada
umumnya menonjolkan kelentukan dan keseimbangan dan dilakukan dengan gerakan yang agak lambat,
dilaksanakan secara terkontrol yang mampu memberikan pengaruh mengejutkan dan mengundang rasa
keindahan.
2. Senam alat terdiri dari gelang-gelang, kuda pelana, meja lompat, palang tunggal, palang sejajar, dan
balok keseimbangan.

3. Pada tiap olimpiade cabang-cabang olahraga senam selalu dicantumkan dalam setiap acara dan
senam termasuk cabang olahraga yang sangat menarik bagi pengunjung. Sekarang setiap pekan
olahraga selalu ada acara perlombaan senam artistik. Berikut merupakan senam alat yang sering
diperlombakan, antara lain (1) Senam gelang-gelang (ring), (2) Kuda lompat (vaulting table), (3) Kuda
pelana, (4) Palang sejajar (paralel bar), (5) Palang bertingkat (6) Palang tunggal (horizontal bar).

4. Gelang-gelang adalah alat berupa dua buah lingkaran seperti gelang di mana pesenam dapat
menggantung kepadanya. Kedua lingkaran ini dihubungkan dengan dua utas tali sehingga
memungkinkan alat ini menggantung dan mengayun.

5. Meja/kuda lompat merupakan alat bantu yang digunakan pesenam dalam melakukan gerakan lompat
jongkok, lompat kangkang, lompat menyudut (stop vault), lompat lurus (hect valut), lompat lenting
lengan (handspring vault).

6. Kuda pelana merupakan nomor tersulit dalam senam artistik putra. Walaupun sensasinya kalah jauh
dibandingkan dua alat pertama. Rangkaian gerakan dalam kuda pelana dirancang dari gerakan melingkar
di sekitar bagian kuda, baik pada pelananya maupun pada kulitnya (leather).

7. Palang sejajar (paralel bar) adalah suatu alat yang fleksibel yang dapat distel dalam berbagai cara.
Untuk suatu kejuaraan, alat ini mempunyai panjang 330 cm, tinggi 175 cm, dan mempunyai kelebaran
antara kedua palangnya sekitar 40-50 cm. Gerakan dalam palang sejajar didominasi oleh gerakan
mengayun.

8. Palang tunggal (horizontal bar). Gerakan dalam palang tunggal merupakan gerakan yang menantang
dan sangat atraktif. Alatnya berupa sebilah palang yang dipasang dalam ketinggian, maka diperlukan
keberanian untuk melakukannya.

PERMAINAN DAN OLAHRAGA

Pembelajaran permainan kasti dan bola bakar

Teknik dan taktik dalam permainan kasti yang utama bagi regu pemukul di antaranya, regu penyerang,
memukul, berlari, cara mengelak atau menghindari diri dari lemparan. Regu lapangan harus menguasai
lempar tangkap bola dan strategi menjaga lawan.

Penguasaan teknik individu, yaitu bagaimana ja akan menghindari lemparan dari regu lapangan, yaitu
dengan gerak membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit untuk dilempar.

Taktik bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik
sehingga menghasilkan satu nilai.

Di samping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari temannya untuk
dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari.
Permainan kasti di Indonesia karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan permainan kasti
banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda.

Keterampilan dasar yang sebaiknya dikuasai untuk bermain bola bakar ini di antaranya sebagai berikut:
teknik memukul, melambungkan bola, lari, melempar, menangkap, dan membakar.

Regu penjaga di lapangan harus berusaha mengatur posisi dan tempat yang sesuai pada lapangan
permainan. Regu penyerang berusaha agar anggotanya tidak ada yang mati dan melakukan pukulan
sebanyak mungkin dan bola yang dipukul tidak dapat ditangkap pemain lapangan dan berusaha tidak
ada yang mati agar pertukaran permainan tidak terjadi.

Perlengkapan dari bola bakar adalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak, mungkin hanya
memakai bola yang dibuat dari kertas, bola tenis, dan kalau anak sudah terampil dapat dipergunakan
bola rounders atau sejenisnya.

Alat pembakar yang ditempatkan pada titik A adalah suatu benda yang sederhana dengan ukuran lebih
kurang 20 kali 30 cm atau suatu benda pengganti yang mudah didapat dan sedikit tinggi sehingga mudah
dapat dilihat oleh semua pemain.

Permainan bola voli

Permainan bola voli pertama kali ditemukan oleh William G. Morgan di YMCA, pada tanggal 9 Februari
1895. Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) didirikan pada tanggal 22 Januari tahun 1955,
dengan ketuanya W. J. Latumenten.

Lapangan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m, lebar 9 m, semua garis
batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m. Jaring untuk permainan bola voli
berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau
mata jaring berukuran 10 x 10 cm. Teknik service dilakukan dengan cara pemain berdiri pada garis
belakang lapangan dengan melemparkan bola ke udara kemudian bola dipukul melewati net ke arah
lapangan area permainan lawan.

Servis sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekadar menyajikan bola, tetapi
sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis dapat dilakukan dengan cara,
servis bawah, servis atas, servis floating, servis samping, dan servis lompat.

Teknik dalam bola voli di antaranya adalah service, passing, smash, dan block.

Permainan sepak bola

Permainan sepakbola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak

banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan.

macam-macam tendangan dalam permainan sepakbola:


1. Tendangan bebas (j/ree kick): tendangan langsung dan tendangan tak langsung. Bola dapat dimainkan
terlebih dahulu bila di luar garis penalti. Jarak pemain bertahan dengan bola & 9.15 m dari bola dengan
bola dalam keadaan diam dan tidak gelinding.

2. Tendangan hukuman (penalti): tendangan ini dilakukan jika ada suatu pelanggaran di dalam garis
penalti. Bola harus diletakkan tepat di titik penalti dan penjaga gawang harus berada di bawah mistar
gawang dan tidak boleh memindahkan posisi kakinya kecuali setelah bola ditendang.

3. Tendangan gawang (goal kick): tendangan ini dilakukan apabila: bola melampaui garis gawang, bola
harus ditendang langsung ke arah pemain, sedangkan gol yang tercipta berkat tendangan ini tidak sah.

4. Tendangan sudut (corner kick): tendangan ini dilakukan ketika bola melewati garis gawang, baik
melayang maupun menggulir di tanah yang mana bola terakhir disentuh oleh pemain yang bertahan.
Bola ditempatkan di daerah seperempat lingkaran tiang bendera saat ditendang bola tidak dalam
keadaan bergerak.

OLAHRAGA PILIHAN TENIS MEJA DAN BULU TANGKIS

Pembelajaran Tenis Meja

Permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan
perlengkapannya serta bet dan bola sebagai alatnya. Diawali dengan pukulan pembuka (service), yattu
bola dipantulkan di meja sendiri lalu melewati atas net lalu memantul di meja lawan, kemudian bola
tersebut dipukul melalu atas net harus memantul ke meja lawan sampai meja lawan tidak bisa
mengembalikan dengan sempurna.

Induk Organisasi Tenis Meja Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

Shakehand grip atau sama dengan pegangan forehand atau pegangan seperti orang berjabat tangan.

Penholder grip atau pegangan bet seperti menggunakan pena. Kebanyakan pegangan ini dipakai oleh
atlet-atlet dari negeri China yang sangat terlatih dan juga sebagai pegangan andalan, pegangan ini
membuat putaran bola tenis meja terkadang tidak terbaca oleh lawan dan sangat menguntungkan
pengguna pegangan ini.

Footwork adalah gerakan-gerakan kaki untuk menempatkan posisi

badan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam melakukan gerak memukul bola sesuai dengan
posisinya.

Service merupakan serangan pertama di dalam permainan tenis meja sebab dengan service yang baik
serta pandangan di mana kita

mengetahui tempat-tempat yang sulit dikembalikan oleh pihak lawan akan menghasilkan nilai (point).
'Drive adalah pukulan yang dilakukan dengan cara bola dipukul

dengan gerakan dari bawah serong ke atas. Posisi bet dalam keadaan tertutup.

Push adalah pukulan yang dilakukan dengan cara bola didorong dengan bet dan posisi bet terbuka. Pada
waktu melakukan pukulan push tubuh harus dalam posisi berdiri dengan sempurna.

Chop adalah pukulan yang dilakukan dengan cara seperti menebang pohon, tangan yang memegang bet
berada di atas bola yang akan dipukul. Bet dikenakan bola bagian belakang dan arah pukulan ke bawah.

Top spin adalah pukulan yang dilakukan dengan cara memelintir bola dengan bet ke arah depan atas.
Usahakan bola yang di spin ke atas harus kembali ke meja lawan. Top spin biasanya digunakan ketika
akan melakukan penyerangan dengan memutar bola ke arah depan atas.

Smash merupakan pukulan yang keras dan tajam ke arah lapang permainan lawan. Bertujuan untuk
mematikan lawan atau lawan tidak dapat mengembalikannya.

Block adalah pukulan yang dilakukan dengan cara bola ditutup dengan bet. Usahakan bola yang diblock
harus kembali ke meja lawan. Block biasanya digunakan ketika lawan menggunakan pukulan spin.

Taktik adalah siasat untuk menghadapi permainan lawan dengan menggunakan berbagai keterampilan
yang dimiliki bertujuan untuk dapat memenangkan permainan.

Strategi adalah siasat yang bersifat umum, menyeluruh, dan menyangkut banyak segi yang dipersiapkan
sebelum permainan dimulai.

Permainan bulu tangkis

Cara memegang raket yang benar adalah dengan menggunakan jarijari tangan atau ruas-ruas jari tangan
(tidak di genggam) secara rileks, namun tetap bertenaga pada saat perkenaan raket dengan shutilecock.
Cara yang paling banyak digunakan, yaitu cara shakehand, backhand, dan kombinasi. Beberapa bentuk
stance yang perlu diketahui dan dikuasai pada dasarnya dapat dibagi tiga bagian, yaitu stance pada saat
servis, pada saat menerima servis, dan pada saat rally.

Footwork adalah gerakan-gerakan langkah kaki untuk menempatkan posisi badan sedemikian rupa
sehingga memudahkan dalam melakukan gerakan memukul shuttlecock sesuai dengan posisinya.
Seseorang sudah dapat memainkan permainan bulu tangkis apabila dapat melakukan beberapa
keterampilan dasar yang terdiri dari servis, lob, dropshot, netting, dan smash.

Servis dapat dilakukan dengan servis panjang, servis pendek, dan servis /lick. Pukulan dari atas kepala
dapat dilakukan dengan cara /ob, dropshot, smash, chop, dan around the head. Usahakan baik saat
melakukan smash, dropshot, maupun lob gerakan awalnya sama sehingga lawan tidak dapat menduga
jenis pukulan apa yang dilakukan. Around the head strokes adalah jenis pukulan overhead forehand
yang dilakukan dengan cara memutar lengan melingkar melewati belakang atas kepala ke arah
backhand.
Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan net di daerah
lawan. Pukulan ini memerlukan perasaan dan kecermatan karena jatuhnya shuttlecock harus tipis
sedekat mungkin dengan net, bahkan kalau mungkin menyentuh net terlebih dahulu sebelum jatuh di
lapangan permainan lawan.

Pukulan underhand selain servis di antaranya berupa lob, netting, maupun return of smash. Tujuan
permainan bulu tangkis adalah berusaha untuk memukul dan melewatkan shuttlecock melalui atas net
dan menjatuhkannya di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul
shuttlecock dan menjatuhkannya di daerah permainan sendiri.

Taktik dan strategi merupakan istilah yang saling menunjang, taktik dan strategi bermain merupakan
upaya yang bertujuan untuk memenangkan permainan dengan berbagai cara tanpa melanggar aturan
yang berlaku. Strategi merupakan rancangan atau pola dasar dari suatu rencana bermain yang
ditetapkan sebelum permainan dilakukan. Sedangkan upaya mengalahkan lawan dengan cara
menjatuhkan shuttlecock pada daerah kosong, menekan, menyerang, dan mengkombinasikan berbagai
jenis pukulan dinamakan taktik bermain.

Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang berukuran panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter,
dibatasi oleh garis selebar 40 mm. Garis harus mudah terlihat dan sebaiknya berwarna putih.
Perlengkapan yang dipergunakan di antaranya: raket, shuttlecock, sepatu, dan pakaian. Permainan
berlaku the best of three games (dua game kemenangan). Tunggal dan ganda terdiri atas 21 angka, jika
hitungan mencapai 20 sama, maka pihak pertandingan dilanjutkan sampai selisih 2. Jika terjadi skor 29
sama, maka pemain yang terlebih dahulu mencapai angka 30 dia memenangkan permainan.

Olahraga pilihan Renang dan pencak silat

Olahraga pilihan Renang

Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan, dikatakan demikian
karena pada saat berenang hampir seluruh otot tubuh bergerak sehingga semua otot dapat berkembang
dengan pesat dan kekuatan terus meningkat. Dalam olahraga renang ada empat macam gaya yang
dapat dilakukan, sebagai berikut:

1. Gaya bebas (craw).

2. Gaya punggung (back craw).

3. Gaya dada (breast stroke).

4. Gaya kupu-kupu (butterfly).

Maksud dan tujuan pengenalan air adalah:

1. Mengetahui keadaan di dalam air.


2. Mengetahui tekanan di dalam air.

3. Penyesuaian diri dengan air, baik pernapasan maupun rasanya di dalam air.

Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara rutin,
manfaat tersebut antara lain adalah:

1. Membentuk otot.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.

3. Menambah tinggi badan.

4. Melatih pernafasan.

5. Membakar kalori lebih banyak saat berenang.

6. Self safety.

7. Menghilangkan stres.

Keterampilan Dasar Renang:

1. Pengenalan air.

2. Mengapung. .

3  Meluncur.

4  Bergerak naik turun dengan kedua kaki terapung.

Olahraga pencak silat

1. Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga bela diri yang terdapat di Indonesia. Olahraga bela diri
pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan
bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhioleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang
ada di daerahnya masing-masing.

2, Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali yang
mempunyai empat aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek bela diri, aspek olahraga,
dan aspek seni budaya.

3. Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika
berdirinya Organisasi Pencak Silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan.

4. Terdapat dclapan tcknik dasar pencak silat di antaranya adalah (1) Jatuhan, (2) Bantingan, (3)
Tangkapan, (4) Tendangan, (S$) Pukulan,

(6) Tangkisan, (7) Gerak Langkah, (8) Sikap Pasang.


5. Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu: membangun dan

a. Aspek mental spiritual: pencak silat mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.

b. Aspek seni budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat jalah salah satu aspek yang sangat
penting. Istilah “pencak” pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik
dan busana tradisional.

Cc. Aspek bela diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri
dalam pencak silat. Istilah “silat”, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri
pencak silat.

d. Aspek olahraga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Di mana pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.

PENDIDIKAN KESEHATAN

Pengertian, tujuan, dan peranan pendidikan kesehatan

Definisi sehat menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, yaitu suatu keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, sosial seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pendidikan kesehatan merupakan pendidikan yang berupaya untuk memberikan pemahaman dan
kesadaran terhadap pentingnya kesehatan. Melalui pendidikan kesehatan diharapkan setiap individu
berusaha untuk menjaga kesehatannya dan membantu orang-orang mengontrol kesehatan mereka.

Tujuan pendidikan kesehatan dibagi menjadi dua bagian. yaitu:

1. Berdasarkan WHO tahun 1954 tujuan pendidikan kesehatan untuk mengubah perilaku orang atau
masyarakat dari perilaku yang tidak sehat atau belum sehat menjadi perilaku sehat.

2. Kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seseorang demi seseorang untuk memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang layak huni sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status
kesehatan yang optimal.

Pengetahuan umum tentang penyakit

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang
lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit saluran pernafasan di antaranya:
Tuberkulosis (TBC), influenza, radang paru-paru (pneumonia),
Penyakit saluran pencernaan, contohnya Disentri basiler, Disentri amoeba, Cholera, Tiphus, Radang hati
(hepatitis). Penyakit Kulit. Jenis Jenisnya di antaranya: Scabies (kudis), Kadas (Tinea Imbricate), Panu
(Tinea Versicolor), Penyakit Patek (Frambusia), Penyakit Kusta

(Morbus Hansen). Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian.

Tingkatan pencegahan penyakit secara umum, yakni pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua (secondary
prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat dan

pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap cacat dan
rehabilitasi.

Kebutuhan gizi

Empat sehat lima sempurna” adalah istilah yang sudah umum. Ini berarti pentingnya padi-padian yang
mengandung hidrat arang, laukpauk yang mengandung protein dan lemak serta sayur-sayuran dan
buahbuahan yang mengandung vitamin dan mineral.

Kalori adalah satuan untuk energi, tepatnya tubuh membutuhkan energi dalam satuan kalori. Energi
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya dan beraktivitas.

Kebutuhan kalori: 100 kal/kg BBI, yaitu 100 x 13 kg =1300 kal/hari atau menggunakan rumus pertama :
1000 + (100 x usia dalam tahun), yaitu 1000 4 (100 x 2 thn) = 1300 kal/hari.

Kebutuhan zat gizi:

Protein 10%  dari total kalori = (10% x 1300 kal) : 4 = 40 gram.

Lemak 20% dari total kalori = (20% x 1300 kal) : 9 = 35 gram Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi
persentase protein dan lemak = (70% x 1200 kal) : 4 = 290 gram.

EVALUASI PEMBELAJARAN PENJAS

Konsep dasar evaluasi, tes, dan pengukuran

Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk
menilai keputusankeputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Pengertian
tersebut memiliki tiga implikasi rumusan. Berikut ini implikasi tersebut:

1. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum, sewaktu dan sesudah proses belajar
mengajar.
2. Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban
tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.

3. Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan

bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.

Pada hakikatnya, tes, pengukuran, dan evaluasi merupakan satu kesatuan yang utuh dan sering
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil metaanalisis terhadap beberapa teori disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang komprehensif antara tes, pengukuran dan evaluasi, tes merupakan
prosedur/alat ukur untuk pengambilan data, kemudian pengukuran merupakan proses pengambilan
data yang melalui alat ukur yang sudah ditentukan sehingga pengukuran dapat dikatakan sebagai proses
kuantifikasi, sedangkan evaluasi adalah pemberian nilai atau

penghargaan atas data atau informasi yang dihasilkan pada proses pengukuran.

Perbedaan Evaluasi, Tes, dan Pengukuran:

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment
atau tindakan dalam pembelajaran.

Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.

Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen
untuk melakukan penilaian.

Fungsi dan kedudukan evaluasi dalam proses pembelajaran penjas

Evaluasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sebab melalui evaluasi
akan memberikan umpan balik yang sangat bermakna baik untuk guru, murid bahkan pada model pada
proses

dan metode pembelajaran yang dilaksanakan pembelajaran khususnya pada pembelajaran pendidikan
jasmani (Penjas).

Proses evaluasi, meliputi (1) pengumpulan data hasil pengukuran, (2) mempertimbangkan arti data ini
dengan berpatokan kepada suatu standar, (3) membuat keputusan dan alternatif tindakan berdasarkan
data.

Tujuan evaluasi secara umum adalah (1) Evaluasi bertujuan untuk mengadakan klasifikasi siswa, 2)
Evaluasi bertujuan untuk menentukan status siswa, (3) Evaluasi bertujuan untuk bimbingan dan
diagnosis, (4) Evaluasi bertujuan untuk rnernberikan motivasi kepada siswa, (S) Evaluasi bertujuan untuk
perbaikan mengajar, (6) Evaluasi bertujuan untuk menilai guru dan bahan ajar, (7) Evaluasi

sebagai alat pembantu dalam survei dan penelitian. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran hendaknya
bertitik tolak dari

tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Jika tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan
sistem pembelajaran, ruang lingkup evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Program
pembelajaran, (2) Proses pelaksanaan pembelajaran, (3) Hasil pembelajaran.

Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Jika objek evaluasi itu
tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi ruang lingkup
evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran akan ditinjau dari berbagai perspektif,
yaitu domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan kompetensi.

Secara umum, perencanaan evaluasi hasil belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut: (1)
Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi, (2) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi: Aspek
tersebut adalah aspek kognitif, aspek afektif atau aspek psikomotorik, (3) Memilih dan menentukan
teknik yang akan digunakan dalam evaluasi, (4) Menyusun alat evaluasi yang akan digunakan dalam
evaluasi, (5) Menentukan tolok ukur, norma, atau kriteria yang akan dijadikan patokan dalam evaluasi,
(6) Menentukan frekuensi kegiatan evaluasi, (7) Penyajian tes, (8) Scorsing, (9) Pengelolaan hasil tes,
(10) Pelaporan hasil tes, (11) Pemanfaatan hasil tes.

Pengukuran teknik cabang olahraga dan kemampuan fisik

Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian (test,
measurement, and assessment).

Tes adalah salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu
melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.

Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya
menurut aturan tertentu.

Asessment dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status
siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan.

Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,
menginterpretasikan, dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat
keputusan dan/atau menyusun kebijakan.
Tes merupakan alat ukur atau instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data siswa dalam
kepentingan evaluasi. Oleh sebab itu, alat ukur yang baik harus mampu mengukur keberhasilan proses
pendidikan secara tepat dan akurat dengan memiliki syarat-syarat (1) Kesahihan (validitv) adalah
ketepatan alat penilaian dalam mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, (2)

Daftar Pustaka

Adang Suherman. 2001. Assesmen Belajar dalam Pendidikan Jasmani. Direktorat Jenderal Olahraga,
Departemen Pendidikan Nasional.

Akhmad Imran. 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Anas sudiono. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama.

Buana. 2005. Ujian Nasional Penilaian atau Evaluasi. www.fajar.co.id/news. Diakses tanggal 20
September 2007.

Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Imam Ghozali & Fuad. 2005. Structural Eguation Modeling: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program
Lisrel 8,54. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kizlik, Bob. 2009. Measurement, Assessment, and Evaluation in Education. Online:
hitp://www.adprima.com/measurement.htm, diakses tanggal 2001-2013.

Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portfolio Assessment-Its Theory and Practice. Japan:
Shizuoka University.

Nurhasan. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI Press.

Rusli Lutan. 2000. Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sridadi. 2007. Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Penjas. Yogyakarta: FIK UNY.

Anda mungkin juga menyukai