Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Webinar Jurusan KSDP

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang


"Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anak pada Masa Pandemi"
ISBN: 978-602-5445-16-3

MENGEMBANGKAN FISIK MOTORIK PADA ANAK USIA


DINI MELALUI PERMAINAN LATIHAN STABILITAS

Monica Advendtina Debby Setyadi, Retno Tri Wulandari


Universitas Negeri Malang
e-mail : non.debby.setyadi.27@gmail.com

Abstrak: Perkembangan motorik merupakan bagian terpenting dalam pengembangan


individu yang melatih gerakan. Pada perkembangan motorik atau fisik motorik ini
terdapat dua macam kegiatan, yaitu motorik kasar (memukul, menendang bola) dan
motorik halus (menjahit, menulis). Fisik motorik merupakan salah satu aspek
perkembangan yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini. Dalam
penerapannya pada anak usia dini, dapat dilatih dengan metode bermain agar membuat
anak menjadi tidak bosan. Dalam proses pengembangannya ada 3 keterampilan yang
akan dilakukan dan diajarkan kepada anak, yaitu : keterampilan stabilitas, keterampilan
lokomotor, dan keterampilan manipulatif. Tiap-tiap keterampilan gerakan tersebut ada
beberapa permainan yang dapat digunakan menjadi sarana pengembangan fisik motorik
anak. Pada keterampilan stabilitas ada permainan yang melatih keseimbangan, pada
keterampilan lokomotor terdapat permainan melatih kelincahan seperti lari dan lompat.
Dan pada keterampilan manipulatif dilatih koordinasi anak dalam permainan yang lebih
kompleks seperti sepak bola, bola volley, dan bola basket.

Kata kunci : motorik, permainan, stabilitas, lokomotor, manipulatif, keseimbangan

PENDAHULUAN
Perkembangan motorik merupakan bagian yang penting dalam pengembangan tiap individu
secara menyeluruh dalam dirinya. Maka dari itu, perkembangan motorik ini akan lebih baik jika
dipelajari dan dilatihkan kepada anak sejak anak usia dini agar dapat berkembang dengan baik.
Selain itu, sejak dini, anak harus diberi pemahaman mengenai perkembangan motorik dalam dirinya
(Kalverboer, dkk, 1993). Pengertian lain dari motorik adalah kejadian atau peristiwa yang meliputi
semua proses pengendalian tubuh yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan (Kiram, 2019).
Kegiatan motorik yang dilatihkan pada anak ada 2 macam, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Pengertian motorik kasar adalah kegiatan yang dilakukan anak yang melibatkan penggunaan otot
besar dan pengertian motorik halus adalah keterampilan gerakan yang penting untuk akurasi dan
menggunakan otot kecil (Haibah-Beach, 2018). Contoh dari kegiatan motorik kasar seperti
menendang bola, memukul, dan mendorong. Sedangkan contoh dari kegiatan motorik halus seperti
menulis, menjahit, menganyam, dan menggambar. Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini
dapat dilakukan dengan melatih anak berolahraga, memberi makanan bergizi, memberi motivasi
pada anak, tidak mengajarkan merokok dan alkohol pada anak, dan tiap sekolah dapat
menambahkan mata pelajaran olahraga (Gallahue, 1996).

48
Webinar Jurusan KSDP FIP UM "Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anak pada Masa Pandemi" | 49

Untuk melatih perkembangan motorik anak salah satunya dilakukan dengan cara bermain
agar membuat anak tidak mudah bosan dengan kegiatan yang ditujukkan untuk kebaikannya.
Biasanya anak usia dini melakukan kegiatan belajarnya sambil bermain. Bermain adalah suatu
kegiatan yang sangat erat dengan anak dan sangat disukai oleh anak-anak ketika melakukan
kegiatannya, serta melibatkan peran aktif keikutsertaan anak-anak. Bermain biasanya dikaitkan
dengan masa anak usia dini, yang biasanya cara belajar mereka masih menggunakan metode
bermain sambil belajar dengan menggunakan beberapa media. Metode belajar dengan bermain ini
tidak membuat anak merasa bosan sehingga mereka dapat merasa senang ketika melakukan kegiatan
belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam keterampilan gerakan pada anak, terdapat keterampilan fundamental. Keterampilan
fundamental adalah keterampilan yang terjadi sejalan dengan berkembangnya tubuh dan
tingkat kematangan pada anak dan biasanya diamati dan dikembangkan sejak usia dini (Sujiono et
al., 2014). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan fundamental anak, yaitu:
1. Akumulasi, 2. Kesadaran diri, dan 3. Memiliki banyak keterampilan yang disebut dengan
kekuatan. Dalam gerakan pada anak, ada 3 jenis keterampilan gerakan yang dapat dilakukan dan
digunakan anak untuk mengembangkan fisik motoric anak (Gallahue, 1996), yaitu;
a. Keterampilan Gerakan Stabilitas = Keterampilan tubuh agar berada tetap ditempatnya tetapi
bergerak disekitar sumbu vertical/horizontal
Contoh: berjalan di papan titian, berdiri satu kaki, mengayun, lompat ditempat.
b. Keterampilan Gerakan Lokomotor = Keterampilan tubuh diangkut dalam arah horizontal
atau vertical dari satu titik ke lainnya
Contoh: berjalan, berlari, melompat, lompat tali.
c. Keterampilan Gerakan Manipulatif = Keterampilan yang merujuk pada kegiatan motorik
kasar dan halus secara campuran
Contoh: melempar, menangkap, memutar bola, memantulkan bola.
Untuk mengembangkan keterampilan gerak fisik motorik pada anak, dapat dimanfaatkan 3
keterampilan gerakan tersebut dan dikembangkan dengan berbagai macam permainan agar dapat
bermakna bagi anak. Masing-masing dari keterampilan gerakan tersebut, terdapat permainan dan
cara-cara pengembangannya yang berbeda.
Perkembangan keterampilan gerakan stabilitas/gerakan dasar merupakan kemampuan untuk
mempertahankan diri ketika seseorang mengubah arah tubuhnya dan tetap seimbang (Rohman et al.,
2008). Keseimbangan ini dilakukan pada keseimbangan dinamis dan statis. Terdapat 4 keterampilan
stabilitas, yaitu ; 1. Gerakan aksial, 2. Gerakan pegas, 3. Dukungan tegas, dan 4. Dukungan terbalik.
Beberapa permainan sederhana yang dapat mengembangkan gerakan stabilitas antara lain : berjalan
50 | Webinar Jurusan KSDP FIP UM "Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anak pada Masa Pandemi"

di atas papan titian, keseimbangan dengan satu kaki, berguling, dan dodging. Dengan permainan
sederhana ini juga dapat dikembangkan menjadi permainan yang lebih unik lagi bagi anak-anak usia
dini. Contoh permainan perkembangannya silly simon dan fly trap.
Perkembangan keterampilan gerakan lokomotor adalah gerakan yang dilakukan secara total
oleh tubuh dalam posisi tegak ke arah horizontal dan vertical (Addriana Bulu Baan, Hendriana Sri
Rejeki, 2020). Gerakan lokomotor ini mirip dengan kegiatan motorik kasar yang melibatkan otot-
otot besar pada tubuh. Macam-macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih gerakan
lokomotor adalah berlari, meloncat, melompat, dan berjalan. Selain itu dapat dikembangakan
juga ke dalam permainan yang lebih kompleks contohnya karpet ajaib dan pesawat ruang angkasa.
Perkembangan keterampilan manipulatif adalah gerakan tubuh kasar dimana gaya diberikan
atau diterima dari benda. Gerakan ini merupakan gerakan kombinasi dan koordinasi antara mata
dengan tangan maupun tangan dengan kaki. Contoh gerakan dan permainan manipulatif adalah
sepak bola, bola voli, bola basket, dan bola bergulir. Beberapa pengembangan permainanya yaitu
bola terowongan dan jaga benteng (Gallahue, 1996).
Dari beberapa keterampilan gerakan, yang paling dasar dan bisanya sering dilakukan saat
masa anak usia dini adalah melatih keseimbangan. Biasanya melatih keseimbangan dapat
menggunakan permainan berjalan pada papan titian atau balok dan juga bisa berdiri menggunakan
satu kaki. Permainan keseimbangan ini masuk dalam keterampilan gerakan stabilitas.
Keseimbangan sendiri adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika
ditempatkan di berbagai posisi (Mekayanti, dkk, 2015). Keseimbangan pada anak usia dini dapat
dinilai ketika anak tersebut dapat bergerak secara stabil ketika mengalami beberapa perubahan
tertentu.
Pada permainan berjalan pada papan titian atau balok keseimbangan terdapat beberapa
tahapan yaitu tahapan awal, tengah, dan akhir. Saat tahapan awal, anak disiapkan agar bisa bertahan
pada satu posisi, mulai berjalan maju dan badan kaku. Kemudian di tahapan dasar, anak sudah mulai
berjalan dengan langkah yang lebih panjang, selain itu anak juga sudah mulai mampu untuk
bergerak maju mundur dan menyamping. Pada tahap dewasa, anak akan sekejap kehilangan
keseimbangannya, tetapi diharapkan anak tetap bisa menahan, diharaphkan anak juga tidak hanya
berlajan tetapi bisa memberikan sedikit lompatan kecil (Gallahue, 1996). Kesulitan yang akan
dialami anak ketika belajar tentang keseimbangan ini adalah ketika anak mulai mencoba berjalan di
atas papan titian anak akan merasa takut jatuh, anak masih harus dipegangi tangannya ketika awal
belajar, dan anak masih susah untuk diajak berkonsentrasi. Permainan berjalan pada papan titian ini
biasanya digunakan dengan perantara papan titian yang biasanya ada di sekolah-sekolahan, tetapi
ketika tidak ada papan titian maka bisa digunakan balok yang disusun dengan jarak tertentu untuk
melatih berjalan keseimbangan ini. Permainan ini merupakan salah satu permainan yang mudah dan
sering sekali dilakukan di sekolah untuk menstimulus keseimbangan pada anak usia dini.
Webinar Jurusan KSDP FIP UM "Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anak pada Masa Pandemi" | 51

Permainan kedua adalah berdiri dengan menggunakan satu kaki. Pada permainan ini juga
terdapat 3 tahapan yang dialami anak usia dini. Tahap awal anak berusaha untuk mengangkat kakinya
agar tidak menopang pada tanah dan terdapat juga koordinasi antara mata dengan kaki untuk
menahan keseimbangan yang terletak pada tumpuan kaki sebelah. Tahap dasar anak mulai
menggunakan lengannya untuk menahan keseimbangannya, kaki anak juga diharapkan lebih
dominan dan tetap bisa bertahan. Dan pada tahap dewasa diharapkan anak dapat lebih fokus
melakukan kegiatan agar dapat bertahan pada kesimbangan yang telah dilatihnya (Gallahue, 1996).
Pada permainan dengan satu kaki ini, tidak hanya berdiri dengan satu kaki tetapi juga bisa juga
melompat dengan satu kaki. Permainan ini dapat dikembangkan dan dikemas lebih unik untuk
menarik perhatian anak untuk memainkannya, permainan pengembangannya tersebut adalah
permaian engklek dan lompat tali. Permainan ini cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan anak
usia dini.
Kedua perminan yang menstimulus keseimbangan pada anak usia dini ini juga dapat melatih
tumbuh kembang fisik motorik anak usia dini. Karena keseimbangan merupakan salah satu dari
komponen kebugaran jasmani atau unsur pembelajaran pokok motorik yang dilatihakan kepada
anak, usnsur-unsur tersebut (Sudirojo dan Alif, 2018) yaitu:
1. Kekuatan (power)
2. Kecepatan
3. Ketahanan
4. Kelincahan
5. Keseimbangan (balance)
6. Kelenturan (flexibility)
7. Koordinasi (coordination)
Dalam permainan yang melatih keseimbangan ini, juga dapat melatih koordinasi pada anak
(Nurlaili, 2018). Karena selain mempertahankan keseimbangan anak, anak juga harus
mengkoordinasi antara mata dengan kaki juga mata dengan tangan untuk menjaga keseimbangan
anak agar tetap stabil dalam bermain. Kedue permainan ini, memang cocok untuk dimainkan oleh
anak usia dini, selain permainanya yang mudah, saat bermain bisa sambil menstimulus
keseimbangan anak, anak juga dapat belajar, dan permainan ini sudah familiar dengan anak serta
tidak memerlukan biaya yang berlebih apalagi mahal untuk memainkan permainan ini.

SIMPULAN
Perkembangan motorik memang sangat penting dan seharusnya dilakukan sejak anak usia
dini agar saat dewasa anak tersebut siap untuk melakukan kegiatan yang jauh lebih berat dari pada
masa anak-anak. Pada masa anak usia dini memang usia yang paling tepat untuk mestimulus motorik
52 | Webinar Jurusan KSDP FIP UM "Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anak pada Masa Pandemi"

anak. Aspek motorik yang dikembangkan oleh anak ada dua macam, yaitu motorik kasar dan
motorik halus. Untuk mengembangkan aspek tersebut dapat digunakan berbagai metode belajar,
salah satu metode yang cocok adalah metode bermain sambil belajar. Metode bermain dipilih karena
biasanya anak usia dini sangat lekat dengan dunia permainan. Dalam permainan guru dapat
menyisipkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini yang memang seharusnya dikembangkan
oleh anak. Salah satu aspek perkembangan yang dikembangakan dalam motorik kasar adalah fisik
motorik. Melalui beberapa permainan sederhana, komponen kebugaran jasmani seperti
keseimbangan, kelincahan, daya tahan, kecepatan, ketepatan, dan kelentukan dapat terstimulus.
Salah satu kebugaran jasmani yang sering dilakukan dengan cara bermain adalah keseimbangan.
Permainan keseimbangan yang sederhana dapat dengan berjalan pada papan titian atau balok dan
bertahan dengan satu kaki. Sedangkan permainan pengembangan dari permainan bertahan dengan
satu kaki adalah lompat satu kaki, berjalan satu kaki, engklek, dan lompat tali.

DAFTAR PUSTAKA
Gallahue, David L. 1996. Developmental Physical Education for Today’s Children. Amerika:
Brown & Benchmark Publishers.
Haibach-Beach, Pamela, dkk. 2018. Motor Learning and Development. America: Sheridan Books.
Kalverboer, Alex F, dkk. 1993. Motor Development in Early And Later Childhood: Longitudinal
Approaches. Australia:Cambridge University Press.
Kiram, Phil. H. Yanuar. 2019. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: Prenadamedia Group.
Manasikana, Ariena. 2015. Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus Pada Masa Kanak- Kanak
Pertengahan Awal Dan Akhir, (Online),
(https://www.kompasiana.com/arienamanasikana/5561990e339373c749f8f306/perke mbangan-
motorik-kasar-dan-halus-pada-masa-kanakkanak-pertengahan-dan-akhir, diakses 10 April 2020).
Mekayanti, Ayu, dkk. 2015. Optimalisasi Kelenturan (Flexibelity), Keseimbangan (Balance), dan
Kekuatan (Strength) Tubuh Manusia Secara Instan dengan Menggunakan “Secret Method.
Jurnal Virgin, Jilid 1, nomor 1, Januari 2015, hlm. 40-49.
Sudirojo, Encep dan Muhammad Nur Alif. 2018. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik.
Sumedang:UPI Sumedang Press.
Addriana Bulu Baan, Hendriana Sri Rejeki, N. (2020). Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia
Dini. Bungamputi.
Nurlaili, N. (2018). SUMBER BELAJAR DAN ALAT PERMAINAN UNTUK PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI. Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education.
https://doi.org/10.29300/alfitrah.v2i1.1518
Rohman, F. F., Fauzijah, A., & Pakar, S. (2008). Perkembangan Pada Anak. Media.
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan Motorik Anak.
Modul Metode Pengembangan Fisik.
Addriana Bulu Baan, Hendriana Sri Rejeki, N. (2020). Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia
Dini. Bungamputi.
Nurlaili, N. (2018). SUMBER BELAJAR DAN ALAT PERMAINAN UNTUK PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI. Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education.
https://doi.org/10.29300/alfitrah.v2i1.1518
Rohman, F. F., Fauzijah, A., & Pakar, S. (2008). Perkembangan Pada Anak. Media.
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan Motorik Anak.
Modul Metode Pengembangan Fisik.

Anda mungkin juga menyukai