Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Andini Marianita Zuhri

NIM : 19/445301/KU/21728
Tutor : 15

TIMBUL SKENARIO I
BLOK C.2

 The risk factor and risk management of infection in Premature Rupture Of


Membranes (PROM)
Premature Rupture of Membrane (PROM) merujuk pada pecahnya lapisan
chorioamnion sebelum onset persalinan dimulai. Premature Rupture of Membrane
(PROM) terjadi pada pasien yang melampaui usia kehamilan 37 minggu. Premature
Rupture of Membrane (PROM) menyebabkan sepertiga dari kelahiran prematur dan
merupakan penyebab utama kematian dan morbiditas neonatal. Konsekuensi ibu yang
paling signifikan dari PROM adalah infeksi intrauterin, yang risikonya meningkat dengan
durasi pecahnya ketuban. Sedangkan pada neonatus adalah komplikasi prematuritas,
penyakit neonatal jangka pendek seperti Early Onset Sepsis (EOS) dan Early Onset
Pneumonia (EOP), serta cacat jangka panjang (cerebral palsy, kebutaan, dan tuli) (Zhuang
et.al, 2020). Wanita dengan multiparous kemungkinan kecil dapat mengalami neonatal
infectious disease karena cervix lebih cepat berdilatasi sehingga proses kelahiran juga
terjadi lebih cepat (Juhasova et.al, 2018). Terjadinya infeksi pada PROM juga dapat
menyebabkan chorioamnionitis, yang diketahui menjadi faktor risiko dari penyakit menular
neonatal dan EOS yang lebih tinggi, karena pada kelahiran pervaginal terjadi proses
pembersihan cairan paru. Operasi caesar merupakan faktor risiko dari EOP karena adanya
sisa cairan pada pneumonia neonatus (Zhuang et.al, 2020).
PROM dapat ditangani dengan penggunaan antibiotik, induksi kelahiran, dan expectant
management. Induksi kelahiran merupakan faktor protektif terhadap neonatal infectious
disease dan EOP. Jika tidak ada persalinan spontan, induksi persalinan dengan oksitosin.
Berikan waktu yang cukup (12-18 jam) untuk kemajuan fase laten sebelum melakukan
operasi caesar untuk induksi persalinan yang gagal. Induksi dengan prostaglandin sama
efektifnya dengan oksitosin tetapi mungkin memiliki tingkat korioamnionitis yang lebih
tinggi.
Penggunaan antibiotik diketahui tidak memiliki efek yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan induksi kelahiran pada kondisi term. Namun pada kasus preterm
PROM, antibiotik memiliki efikasi yang signifikan (Zhuang et.al, 2020). Antibiotik yang
dapat diberikan adalah antibiotik profilaksis GBS pada neonatus (Penisilin, Cofexetin,
Clindamycin, Vancomycin), antibiotik sebagai prevensi chorioamnionitis pada maternal
dan Early Onset Sepsis (EOS). Dapat pula diberikan kortikosteroid untuk menurunkan
risiko RDS, IVH, dan necrotizing enterocolitis, namun obat ini diutamakan untuk umur
kehamilan dibawah 32 minggu.
Expectant management harus dipertimbangkan dengan hati-hati berdasarkan evaluasi
usia kehamilan, infeksi, solusio plasenta, dan kecelakaan tali pusat. Expectant management
merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya neonatal infectious disease dan EOP
pada kasus preterm PROM (Zhuang et.al, 2020). Adapula risiko dari expectant
management pada maternal, yakni dapat meningkatkan chorioamnionitis, meningkatkan
persalinan sesar, persalinan spontan 90% dalam 48 jam setelah pecahnya ketuban, dan
meningkatkan risiko abruptio placenta. Sementara risiko pada fetus dapat meningkatkan
RDS, meningkatkan perdarahan intraventricular, meningkatkan sepsis neonatus dan
subsequent cerebral palsy, meningkatkan mortalitas perinatal, dan meningkatkan prolapse
tali pusat

Sumber : (Hagen et.al, 2021)


Referensi :
Hagen, I., Bailey, J., & Zielinski, R. (2021). Outcomes of Expectant Management of Term
Prelabor Rupture of Membranes. Journal Of Obstetric, Gynecologic & Neonatal
Nursing, 50(2), 122-132. doi: 10.1016/j.jogn.2020.10.010
Juhasova dkk, Impact Factors on Cervical dilatation rates in the first stage of labor. J
Perinant Med. 2018; 46; 59-66
Zhuang, L., Li, Z., Zhu, Y., Ju, R., Hua, S., & Yu, C. et al. (2020). The correlation between
prelabour rupture of the membranes and neonatal infectious diseases, and the evaluation
of guideline implementation in China: a multi-centre prospective cohort study. The
Lancet Regional Health - Western Pacific, 3, 100029. doi:
10.1016/j.lanwpc.2020.100029

Anda mungkin juga menyukai