PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Sosiologi, makalah ini dibuat secara kelompok.
2. RUMUSAN MASALAH
4. Kenakalan Remaja
5. Terorisme
6. Perdagangan Manusia
7. Kemiskinan
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sosiologi yang belum
terselesaikan pada pelajaran semester satu.
4. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan tentang masalah Fenomena Sosial
dalam masyarakat. Dan untuk memunuhi tugas sosiologi yang diberikan oleh Bu Umi.
BAB II
ISI
Pengamen Kriminalitas
Kemacetan Pemulung
Banjir
Demo Tawuran
Dll
· Tawuran à Menurut kami tawuran disebabkan karena diri sendiri yang iri, di profokasi, dan
gengsi.
· Kemacetan à Tidak ada.
· Demo à Diberi penjelasan
4. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya,
mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
· Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
· Penyalahgunaan narkoba
· Seks bebas
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor
dari luar (eksternal). Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan
yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri
untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Terorisme 5. Terorisme
Umum
Definisi
Terorisme merupakan terorisme yang dilakukan oleh
Sejarah kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan
dengan al-Qaeda ataupun kelompok militan yang
Konvensi menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Sejak tahun
Kontra-terorisme 2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban
yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia.
Perang terhadap terorisme Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan
terjadinyaBom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan empat
Daftar
serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan
Organisasi adalah Bom Bali 2002.
Agro-terorisme 1985
Organisasi
Front
Lone-wolf
· Bom Bursa Efek Jakarta, 13 September 2000. Ledakan mengguncang lantai parkir P2
Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57
rusak ringan.
2001
· Bom Gereja Santa Anna dan HKBP, 22 Juli 2001. di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, 5 orang
tewas.
· Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001. Bom meledak di kawasan Plaza Atrium,
Senen, Jakarta. 6 orang cedera.
· Bom restoran KFC, Makassar, 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-
langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor
MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
· Bom sekolah Australia, Jakarta, 6 November 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian
International School (AIS), Pejaten, Jakarta.
2002
· Bom Tahun Baru, 1 Januari 2002. Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam
Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi
empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
· Bom Bali, 12 Oktober 2002. Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga
negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara,
bom rakitan juga meledak di kantor KonjenFilipina, tidak ada korban jiwa.
· Bom restoran McDonald's, Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah
pelat baja meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
2003
· Bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2003, Bom rakitan meledak di lobi Wisma
Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
· Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003. Bom meledak dii area publik di terminal
2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8
lainnya luka sedang dan ringan.
2004
2005
· Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus
Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban
jiwa.
· Bom Bali, 1 Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas
dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square,
daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
2009
· Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott danRitz-Carlton,
Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.[2]
2010
· Perampokan bank CIMB Niaga September 2010
2011
5. Perdagangan Manusia
· Perikritan
· Perekrutan
· Pengiriman
· Pemindah-tanganan
Yang dilakukan dengan ancaman, atau penggunaan kekuatan atau bentuk-bentuk pemaksaan lainya,
seperti:
· Penculikan
· Penyalahgunaan kekuasaan
Eksploitasi meliputi setidak-tidaknya; pelacuran (eksploitasi prostitusi) orang lain atau lainnya seperti
kerja atau layanan paksa, pebudakan atau praktik-praktik serupa perbudakan, perhambaan atau
pengambilan organ tubuh.
Dalam hal anak perdagangan anak yang dimaksud adalah setiap orang yang umurnya kurang dari 18
tahun.
6. Kemiskinan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil makalah kami dapat disimpulkan bahwa fenomena sosial itu ada di setiap daerah di
Indonesia. Tapi kami telah menumukan solusi agar tidak terjadi fenomena sosial tersebut.
Saran
Fenomena sosial merupakan hal yang war tetapi harus diperhatikan betul agar tidak menjadi
masalah yang besar.