Dosen Pengampu:
Ibu Herliana Heltaji S.H., M.H.
Oleh:
Kelompok 1
Ayu Enjelina Purba 221011250244
Firman Zamzami 221011250191
Fitry Yani 221011250165
Gilang Ramadhan 221011250044
Lola Amelia 221011250029
Muhammad Rizal 221011250423
Siti Fatimah 221011250432
Yunita Rahmawati 221011250047
KELAS 01SAKE001
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Dalam penyusunan makalah ini ditulis berdasarkan informasi dari media sosial.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi untuk pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 1
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja…………………………………….. 2
B. Klithih …………………………………………………………….. 2
1. Definisi Klithih ……………………………………………….... 2
2. Faktor Penyebab Maraknya Aksi Klithih ………………………. 3
4
3. Data Kasus Klithih di Kota Yogyakarta ………………………..
4. Klithih Termasuk Pelanggaran Sila Pancasila………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berkehidupan bermasyarakat, tentu saja ada berbagai permasalahan
sosial yang terjadi akibat perubahan atau perkembangan zaman dan berbagai
faktor lainnya. Dalam proses perubahan tersebut, wajar bila timbul permasalahan
sosial. Tapi sayangnya, setiap orang menyikapi permasalahan sosial dengan sikap
yang berbeda-beda.
Permasalahan sosial atau masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak
diinginkan tetapi terjadi di dalam masyarakat. Karena dapat mengganggu
ketentraman masyarakat , diperlukan adanya tindakan sebagai hasil dari
kesepakatan bersama untuk mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial merupakan ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial.
Masalah sosial banyak bentuknya, salah satunya adalah kenakalan remaja.
Kasus kenakalan remaja banyak terjadi di Indonesia, yang akan penyusun bahas
kali ini adalah Kasus Klithih di Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?
b. Mengapa klithih bisa disebut sebagai masalah sosial ?
c. Apa penyebab maraknya aksi klithih di Yogyakarta ?
d. Sudah berapa banyak kasus klithih yang terjadi ?
e. Apakah kasus klithih melanggar nilai Pancasila ?
f. Apa upaya yang dilakukan atas aksi klithih ini ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Klithih
1. Definisi Klithih
Klithih atau yang memiliki kepanjangan Kliling Golek Getih (Keliling
Cari Darah) adalah salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya terutama Klaten dan
Magelang. Umumnya, pelaku klithih adalah pelajar remaja. Pada
umumnya, pelaku klithih akan mengincar target yang dianggap masih
SMA atau SMK di daerah yang sepi, kemudian melakukan perundungan
(bullying) secara fisik terhadap korban bisa juga karena faktor ekonomi.
Banyak korban klithih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang
cukup parah.
Klithih berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling
keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang. Ada juga
2
yang menyebut klithih merupakan penyebutan terhadap Pasar Klitikan
Yogyakarta di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas
dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan.
Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito, makna asli
istilah klithih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk
menghilangkan kepenatan. Sementara istilah nglitih digunakan untuk
menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai. Akan tetapi, makna klithih
kemudian mengalami pergeseran (peyorasi) dan menjadi identik dengan
aksi kekerasan dengan senjata tajam.
Klithih termasuk masalah sosial karena menjadi fenomena kenakalan
remaja yang mengarah kepada kriminalitas dan kini klithih tidak hanya
menyasar pada kelompok tertentu, tetapi juga menyasar pada masyarakat
umum secara acak.
3
➢ Kecerdasan Emosional yang Rendah
Usia remaja adalah periode di mana kecerdasan emosi (EQ)
belum terbentuk secara matang. Rata-rata orang yang suka melakukan
kekerasan biasanya memiliki kecerdasan emosional pada level
pertama, yaitu memahami diri sendiri.
Mereka belum mampu mencapai level dua yaitu mampu
mengendalikan diri, apalagi mencapai level tiga yaitu memahami
orang lain, dan level empat, yaitu mengendalikan orang lain.
4
Yogyakarta. Seorang pria dikabarkan menjadi korban kejahatan
jalanan di depan TK Aba Lempuyangan.
➢ Tanggal 8 Februari 2022, aksi klithih terjadi di kawasan jalan
Karangkajen, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Korban FD mengalami
luka memar dihidung dan luka lecet ditangan serta lutut. Kedua
terduga pelaku yakni RT dan SM warga Kota Yogyakarta berhasil
diamankan pihak kepolisian. Namun tidak dilakukan penahanan
dengan alasan pelaku masih di bawah umur
➢ 18 Maret 2022, peristiwa diduga klithih terjadi Pakem-Turi tepatnya
depan SMK Muhammadiyah Pakem Sleman. Polisi berhasil
menangkap 13 terduga pelaku kejahatan yang diduga melakukan
pengeroyokan terhadap dua pemuda asal Garongan, Turi, Sleman.
➢ Tanggal 3 April 2022, aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di
kawasan Gedongkuning, Yogyakarta. Korbannya adalah seorang
remaja SMA bernama Daffa Adzin Albasith (DAA). Korban
meninggal dunia setelah terkena sabetan benda tajam berupa gir besi
dibagian wajahnya. Korban merupakan anak anggota DPRD
Kebumen Jawa Tengah.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maraknya aksi klithih atau kekerasan di jalan yang dilakukan oleh anak
muda di Yogyakarta, dinilai cukup meresahkan karena mempunyai dampak yang
luar biasa, mulai dari pengerusakan, melukai orang lain, bahkan hingga ada korban
yang meninggal dunia. Alasan remaja melakukan hal itu karena untuk
menunjukkan eksistensi diri maupun kelompok.
Para pelaku klithih biasanya merupakan orang-orang yang tersingkir, bukan
hanya dari norma tapi juga dari struktur ekonomi, pendidikan, dan sosial. Karena
kematangan emosi yang buruk dan munculnya judgement atau penghakiman oleh
masyarakat yang kemudian tertanam dalam pikiran mereka, membentuk suatu
keyakinan bahwa mereka memang remaja yang seperti itu. Hasilnya, mereka
mereproduksi penilaian masyarakat tersebut dengan wujud tindakan kekerasan
yang seperti klithih
B. Saran
Usaha penanggulangan dapat diartikan sebagai suatu upaya atau usaha
dalam mencegah dan mengurangi kasus kejahatan oleh pelaku aksi klithih,
penulis memberikan beberapa saran yaitu, dalam penegakan hukum khususnya
bagi pelaku kejahatan aksi klithih, diharapkan proses sesuai dengan hukum yang
berlaku serta penerapan sanksi yang cukup berat agar pelaku tidak mengulangi
perbuatannya lagi. Kemudian sangat diharapkan kepada pihak kepolisian dan para
penegak hukum lainnya agar menegakkan hukum dengan seadil-adilnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Tak lepas dari itu pihak keluarga adalah yang
paling penting dalam membentuk karakteristik anak, hendaknya selalu
memberikan arahan yang baik, memberikan ilmu keagamaan, dan selalu
mengawasi tingkah laku anak agar bisa berperilaku positif.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abdhul, Yusuf. 2021. Pengertian Masalah Sosial: Faktor Penyebab dan
Contoh. (https://deepublishstore.com/blog/masalah-sosial/ diakses : 27
Februari 2023)
Erlin, Erfan. 2022. Miris, Sepanjang 2022 JPW Catat ada 12 Kali Aksi Klitih di
Yogyakarta. (https://yogya.inews.id/berita/miris-sepanjang-2022-jpw-catat-
ada-12-kali-aksi-klitih-di-yogyakarta/ diakses : 2 Maret 2023 )
Wulandari, Trisna. 2021. 8 Cara Mengatasi Klitih dari Ahli, Nggak Melulu
Masuk Penjara. ( https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5875602/8-cara-
mengatasi-klitih-dari-ahli-nggak-melulu-masuk-penjara/ diakses:1 Maret 2023 )