Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KASUS KLITHIH DI YOGYAKARTA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:
Ibu Herliana Heltaji S.H., M.H.

Oleh:
Kelompok 1
Ayu Enjelina Purba 221011250244
Firman Zamzami 221011250191
Fitry Yani 221011250165
Gilang Ramadhan 221011250044
Lola Amelia 221011250029
Muhammad Rizal 221011250423
Siti Fatimah 221011250432
Yunita Rahmawati 221011250047

KELAS 01SAKE001
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Dalam penyusunan makalah ini ditulis berdasarkan informasi dari media sosial.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi untuk pembaca.

Tangerang Selatan, 27 Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………... 1
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja…………………………………….. 2
B. Klithih …………………………………………………………….. 2
1. Definisi Klithih ……………………………………………….... 2
2. Faktor Penyebab Maraknya Aksi Klithih ………………………. 3
4
3. Data Kasus Klithih di Kota Yogyakarta ………………………..
4. Klithih Termasuk Pelanggaran Sila Pancasila………………….. 5

5. Upaya Penanganan Klithih ……………………………………... 6

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………..………………………. 8
B. Saran……………………………..………………………………... 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berkehidupan bermasyarakat, tentu saja ada berbagai permasalahan
sosial yang terjadi akibat perubahan atau perkembangan zaman dan berbagai
faktor lainnya. Dalam proses perubahan tersebut, wajar bila timbul permasalahan
sosial. Tapi sayangnya, setiap orang menyikapi permasalahan sosial dengan sikap
yang berbeda-beda.
Permasalahan sosial atau masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak
diinginkan tetapi terjadi di dalam masyarakat. Karena dapat mengganggu
ketentraman masyarakat , diperlukan adanya tindakan sebagai hasil dari
kesepakatan bersama untuk mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial merupakan ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial.
Masalah sosial banyak bentuknya, salah satunya adalah kenakalan remaja.
Kasus kenakalan remaja banyak terjadi di Indonesia, yang akan penyusun bahas
kali ini adalah Kasus Klithih di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?
b. Mengapa klithih bisa disebut sebagai masalah sosial ?
c. Apa penyebab maraknya aksi klithih di Yogyakarta ?
d. Sudah berapa banyak kasus klithih yang terjadi ?
e. Apakah kasus klithih melanggar nilai Pancasila ?
f. Apa upaya yang dilakukan atas aksi klithih ini ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma hidup yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, penyimpangan
perilaku pada norma dianggap sebagai anak yang cacat sosial, dimana masyarakat
menilai cacat sosial yang terjadi sebagai sebuah kelainan, sehingga perilaku
tersebut pun disebut dengan kenakalan.
Tindakan kenakalan remaja sering kali dilakukan secara individu maupun
bersama sama secara kelompok yang sifatnya menyimpang dari ketentuan hukum,
moral, dan sosial yang berlaku di kehidupan masyarakatnya.
Kenakalan remaja dilakukan dalam bentuk yang beragam, mulai dari
kenakalan remaja biasa yang bersifat sekedar dilakukan secara iseng, misalnya
vandalisme (mencorat-coret fasilitas umum) hingga pada bentuk tindak kejahatan,
seperti aksi perkelahian antar pelajar, minum minuman keras, penyalahgunaan
narkoba, perampokan, seks bebas, pemerasan, pencurian, pembunuhan dan
termasuk aksi klithih yang semakin banyak terjadi.

B. Klithih
1. Definisi Klithih
Klithih atau yang memiliki kepanjangan Kliling Golek Getih (Keliling
Cari Darah) adalah salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya terutama Klaten dan
Magelang. Umumnya, pelaku klithih adalah pelajar remaja. Pada
umumnya, pelaku klithih akan mengincar target yang dianggap masih
SMA atau SMK di daerah yang sepi, kemudian melakukan perundungan
(bullying) secara fisik terhadap korban bisa juga karena faktor ekonomi.
Banyak korban klithih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang
cukup parah.
Klithih berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling
keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang. Ada juga
2
yang menyebut klithih merupakan penyebutan terhadap Pasar Klitikan
Yogyakarta di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas
dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan.
Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito, makna asli
istilah klithih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk
menghilangkan kepenatan. Sementara istilah nglitih digunakan untuk
menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai. Akan tetapi, makna klithih
kemudian mengalami pergeseran (peyorasi) dan menjadi identik dengan
aksi kekerasan dengan senjata tajam.
Klithih termasuk masalah sosial karena menjadi fenomena kenakalan
remaja yang mengarah kepada kriminalitas dan kini klithih tidak hanya
menyasar pada kelompok tertentu, tetapi juga menyasar pada masyarakat
umum secara acak.

2. Faktor Penyebab Maraknya Aksi Klithih


➢ Menunjukkan Eksistensi Diri
Masa remaja adalah masa di mana mereka berlomba-lomba untuk
menunjukkan eksistensi diri. Cara yang mereka lakukan dengan
melukai korban seakan-akan korban itu adalah musuhnya. Mereka
bahkan melakukan aksinya tanpa motif mendapatkan harta.
Para pelaku klithih hanya ingin unjuk diri bahwa mereka hebat
dan ingin masyarakat takut dengannya.

➢ Minim Perhatian Keluarga


Dalam hal ini orang tua merupakan pintu pertama pendidikan
yang didapatkan seorang anak.
Berdasarkan data dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan
(PSKK) UGM, sebagian besar pelaku klithih berasal dari keluarga
yang kondisi ekonominya lemah. Selain itu ada pula yang berasal dari
keluarga broken home.

3
➢ Kecerdasan Emosional yang Rendah
Usia remaja adalah periode di mana kecerdasan emosi (EQ)
belum terbentuk secara matang. Rata-rata orang yang suka melakukan
kekerasan biasanya memiliki kecerdasan emosional pada level
pertama, yaitu memahami diri sendiri.
Mereka belum mampu mencapai level dua yaitu mampu
mengendalikan diri, apalagi mencapai level tiga yaitu memahami
orang lain, dan level empat, yaitu mengendalikan orang lain.

➢ Rasa Ingin Tahu yang Tinggi


Hal ini sebenarnya wajar karena mereka tengah memasuki masa
pubertas. Mereka biasanya memiliki rasa ingin tahu apakah hal yang
orang lakukan juga bisa Ia lakukan. Akan tetapi implementasi dari rasa
ingin tahu mereka itu mengarah ke arah negatif.

➢ Rendahnya Motivasi Belajar


Salah satu faktor ini ditandai dengan seringnya membolos
sekolah, cenderung memiliki konflik terhadap guru. Mereka juga
memandang diri sebagai anak yang kurang baik dibanding dengan
teman-teman sebayanya. Mereka juga malas mengikuti pelajaran di
sekolah karena dinilai membosankan.

3. Data Kasus Klithih


Dari tahun ke tahun, kasus klithih ternyata tak pernah redup.
Merdeka.com menemukan peningkatan kasus klithih selama 2016 sampai
2022 yang dihimpun dari pemberitaan media daring. Meski belum berakhir,
jumlah kasus di tahun 2022 menjadi yang paling tinggi. Mencapai 22 kasus
hingga bulan September 2022.
Berikut beberapa kasus yang terjadi sepanjang tahun 2022 yaitu :
➢ Tanggal 1 Januari 2022, pukul 05.00 WIB kasus dugaan kejahatan
jalanan atau klithih terjadi di timur perempatan Lempuyangan

4
Yogyakarta. Seorang pria dikabarkan menjadi korban kejahatan
jalanan di depan TK Aba Lempuyangan.
➢ Tanggal 8 Februari 2022, aksi klithih terjadi di kawasan jalan
Karangkajen, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Korban FD mengalami
luka memar dihidung dan luka lecet ditangan serta lutut. Kedua
terduga pelaku yakni RT dan SM warga Kota Yogyakarta berhasil
diamankan pihak kepolisian. Namun tidak dilakukan penahanan
dengan alasan pelaku masih di bawah umur
➢ 18 Maret 2022, peristiwa diduga klithih terjadi Pakem-Turi tepatnya
depan SMK Muhammadiyah Pakem Sleman. Polisi berhasil
menangkap 13 terduga pelaku kejahatan yang diduga melakukan
pengeroyokan terhadap dua pemuda asal Garongan, Turi, Sleman.
➢ Tanggal 3 April 2022, aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di
kawasan Gedongkuning, Yogyakarta. Korbannya adalah seorang
remaja SMA bernama Daffa Adzin Albasith (DAA). Korban
meninggal dunia setelah terkena sabetan benda tajam berupa gir besi
dibagian wajahnya. Korban merupakan anak anggota DPRD
Kebumen Jawa Tengah.

4. Klithih Termasuk Pelanggaran Sila Pancasila


Klithih termasuk pelanggaran pancasila, tepatnya sila pertama dan sila
kedua. Klithih adalah salah satu tindak kejahatan yang menyimpang dengan
nilai dalam pancasila. Sesuai sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa",
dalam sila pertama berarti kita sebagai bangsa indonesia harus mengakui
adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di Indonesia
masyarakat harus mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang
dianut. Oleh karena itu, agama sangat penting dan di perlukan dalam pondasi
mental spiritual lebih-lebih dalam mendidik anak-anak kita, generasi kita.
Dengan pendidikan agama, maka akan membentuk perilaku seseorang
dalam bertindak. Pendidikan agama harus diberikan di keluarga, di sekolah
dan di masyarakat. Untuk menanamkan nilai-nilai agama, ketika meliputi
budi pekerti, tingkah laku yang harus di lakukan dalam kehidupan sehari-
5
hari, memang kita perlu kolaborasi dan kerjasama dengan keluarga, sekolah
dan masyarakat, agar terwujudnya keamanan, kenyamanan dan ketentraman
di dalam hidup ini.
Sila ke dua, yang berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab".
Sebagai manusia yang baik kita harus mempunyai rasa kemanusiaan yang
baik, dengan tidak melakukan kejahatan dan kekerasan di jalanan, serta kita
harus memiliki adab/ etika, norma atau aturan mengenai sopan santun saat
di mana kita berada.

5. Upaya Penanganan Aksi Klithih


➢ Dari lingkungan keluarga dan sekolah
Lembaga sosial dasar seperti keluarga dan sekolah perlu turut
berpartisipasi mencegah perilaku klithih. Caranya yaitu dengan
memenuhi fungsi sosialisasi budaya, nilai, dan norma, serta memberi
perlindungan bagi pelajar. Karena hal itu akan mendukung siswa untuk
mengkomunikasikannya pada orang tua dan pihak sekolah saat
mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari pihak lain.
Orang tua juga perlu memperhatikan pergaulan anak-anaknya
saat beranjak dewasa. Sebab, seorang anak yang tidak dibekali dengan
pengertian yang benar akan sangat mudah mengikuti perilaku orang
yang ia kagumi atau kelompoknya. Hal ini dilakukan agar anak tidak
terlibat dalam kegiatan negatif.
Dari pihak sekolah bisa mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
supaya memberikan alternatif kegiatan positif untuk mengisi waktu
luang para siswa dan membentuk kelompok kerja (pokja) untuk
menjadi tempat siswa meminta perlindungan dan melaporkan kasus
klithih yang diketahuinya.

➢ Dari pihak pemerintah


Pemerintah bisa berperan sebagai fasilitator atau pembangunan
sistem. Misalnya dinas sosial bisa menganggarkan dana untuk
menyediakan desain sistem dalam mencegah tindak pidana klithih.
6
Dari pihak polisi bisa dengan cara merazia senjata tajam dan
patroli di lokasi yang berisiko jadi tempat tindak pidana, baik malam
maupun siang hari.

➢ Dari pihak masyarakat


Masyarakat bisa ikut menangani aksi klithih ini dengan cara
melibatkan pelajar dalam kegiatan warga. Misalnya dalam kegiatan
kampung seperti perayaan hari besar agama, mengadakan kegiatan
sesuai dengan hobinya seperti main bola dan lainnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Maraknya aksi klithih atau kekerasan di jalan yang dilakukan oleh anak
muda di Yogyakarta, dinilai cukup meresahkan karena mempunyai dampak yang
luar biasa, mulai dari pengerusakan, melukai orang lain, bahkan hingga ada korban
yang meninggal dunia. Alasan remaja melakukan hal itu karena untuk
menunjukkan eksistensi diri maupun kelompok.
Para pelaku klithih biasanya merupakan orang-orang yang tersingkir, bukan
hanya dari norma tapi juga dari struktur ekonomi, pendidikan, dan sosial. Karena
kematangan emosi yang buruk dan munculnya judgement atau penghakiman oleh
masyarakat yang kemudian tertanam dalam pikiran mereka, membentuk suatu
keyakinan bahwa mereka memang remaja yang seperti itu. Hasilnya, mereka
mereproduksi penilaian masyarakat tersebut dengan wujud tindakan kekerasan
yang seperti klithih

B. Saran
Usaha penanggulangan dapat diartikan sebagai suatu upaya atau usaha
dalam mencegah dan mengurangi kasus kejahatan oleh pelaku aksi klithih,
penulis memberikan beberapa saran yaitu, dalam penegakan hukum khususnya
bagi pelaku kejahatan aksi klithih, diharapkan proses sesuai dengan hukum yang
berlaku serta penerapan sanksi yang cukup berat agar pelaku tidak mengulangi
perbuatannya lagi. Kemudian sangat diharapkan kepada pihak kepolisian dan para
penegak hukum lainnya agar menegakkan hukum dengan seadil-adilnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Tak lepas dari itu pihak keluarga adalah yang
paling penting dalam membentuk karakteristik anak, hendaknya selalu
memberikan arahan yang baik, memberikan ilmu keagamaan, dan selalu
mengawasi tingkah laku anak agar bisa berperilaku positif.

8
DAFTAR PUSTAKA
Abdhul, Yusuf. 2021. Pengertian Masalah Sosial: Faktor Penyebab dan
Contoh. (https://deepublishstore.com/blog/masalah-sosial/ diakses : 27
Februari 2023)

Materi Sosiologi. 2022. Pengertian Kenakalan Remaja, Jenis, Dampak, Solusi,


dan Contohnya. (https://dosensosiologi.com/kenakalan-remaja/ diakses : 1
Maret 2023 )

Wikipedia. 2023. Klithih. (https://id.wikipedia.org/wiki/Klitih/ diakses : 2 Maret


2023 )

Handayani, Nur.2020. Faktor - Faktor Penyebab Klithih.


(https://www.gurusiana.id/read/nurhandayani/article/faktor-faktor-penyebab-
klithih-4852100#!/ diakses : 2 Maret 2023 )

Mardatila, Ani. 2022. Kengerian Klitih, Cerita dan Data.


(https://www.merdeka.com/khas/musim-klitih-di-yogyakarta.html/ diakses : 2
Maret 2023 )

Erlin, Erfan. 2022. Miris, Sepanjang 2022 JPW Catat ada 12 Kali Aksi Klitih di
Yogyakarta. (https://yogya.inews.id/berita/miris-sepanjang-2022-jpw-catat-
ada-12-kali-aksi-klitih-di-yogyakarta/ diakses : 2 Maret 2023 )

GayuhUtami, Pramesti. 2020. Kejahatan Jalanan "Klitih". (


https://www.kompasiana.com/pramesti40965/5fb134b38ede485d0966dcf3/keja
hatan-jalanan-klitih?page=1&page_images=1/ diakses : 1 Maret 2023 )

Wulandari, Trisna. 2021. 8 Cara Mengatasi Klitih dari Ahli, Nggak Melulu
Masuk Penjara. ( https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5875602/8-cara-
mengatasi-klitih-dari-ahli-nggak-melulu-masuk-penjara/ diakses:1 Maret 2023 )

Anda mungkin juga menyukai