Anda di halaman 1dari 10

Definisi Keamanan

Keamanan berasal dari kata pokok ”aman” yang berarti : bebas, terlindung dari bahaya,
selamat, tidak membahayakan, yakin, dapat dipercaya, dapat diandalkan. Sedangkan
”keamanan memiliki arti “suasana aman” ketenteraman, ketenangan (Peter Salim, 2002).

Dalam literatur kepolisian, pengertian keamanan secara umum adalah keadaan atau
kondisi bebas dari gangguan fisik maupun Pshikis terlindunginya keselamatan jiwa dan
terjaminnya_harta benda dari segala macam ancaman gangguan dan bahaya” (Awaloedin
Djamin, 2004).

Istilah security juga telah bergeser dan berkembang (semakin luas). Semenjak tahun 1994
dengan keluarnya The Human Devolepment dari UNDP, dikenal pula istilah “human
security” yang berarti : pertama, keamanan dari ancaman kronis kelaparan,
penyakit dan penindasan. Kedua, berarti perlindungan dari gangguan mendadak yang
merugikan pola kehidupan sehari-hari di rumah, ditempat kerja ataupun dalam
masyarakat The Human Development Report tersebut di atas mengidentifikasi 7(tujuh)yang
merupakan human security, yaitu (1) economic security, (2) food security, (3) health
security, (4) environmental security, (5) personal security, (6) community security, dan
(7) political security. Fokus dari human security adalah manusia, bukan bukan Negara

Ditinjau dari tatarannya, paling tidak kita bisa mengelompokkan konsep


keamanan itu dalam 4(empat) kategori yaitu : (1) International security (2) National (State)
security, (3) Public security (and Order), dan (4) Human security.

Permasalahan Keamanan di Negara Indonesia

Ancaman dari dalam negeri


Yang pertama kita akan membahas ancaman yang ada dari dalam negeri, ancaman terhadap NKRI tidak
hanya berasal dari luar negeri saja namun juga bisa berasal dari dalam negeri. Supaya lebih memahami
maka kita harus mengetahui ancaman dari dalam negeri yang bisa membahayakan NKRI. Berikut ini
adalah contohnya untuk Anda :
1. Masalah KKN

Seperti yang kita tahu Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak bisa bersih dari kolusi, korupsi,
dan nepotisme begitu saja. Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali pejabat negara yang
menyalahgunakan kekuasaan mereka dan menggunakan jabatan mereka untuk mendapatkan uang negara
untuk kepentingan mereka sendiri, padahal sudah jelas jika uang itu adalah miliki Warga Negara
Indonesia yang harusnya digunakan untuk kepentingan bersama negara Indonesia. Masalah KKN yang
merajalela di berbagai daerah ini menjadi salah satu masalah ancamana dari dalam negeri, KKN ini
sangatlah merugikan negara dan bangsa karena korupsi dan lain-lainnya itu bisa mengancam
pembangunan negara.

2. Kesenjangan ekonomi masyarakat

Tidak hanya KKN saja, ancaman terhadap NKRI bisa terjadi juga akibat adanya ketidaksejahteraan di
dalam masyarakatnya. Salah satu ancaman yang mungkin bisa membuat Negara Indonesia terancam
adalah kesenjangan ekonomi masayarakat Indonesia. Hal ini biasanya bisa terjadi karena adanya
pemerataan pendapatan yang tidak adil antar kelompok maupun daerah.

3. Kasus narkoba

Yang menjadi genting pada saat ini adalah kasus narkoba yang merajalela dan sangat sulit untuk
diberantas. Kasus narkoba di Indonesia sendiri sudah sangat merajalela dan mengenai berbagai macam
usia dan kalangan, mulai dari anak remaja hingga orang tua. Mulai dari pelajar hingga orang terkemuka
bahkan ada aparat yang kedapatan menggunakan narkoba. Narkoba sendiri bisa menjadi ancaman untuk
NKRI, karena adanya narkoba ini bisa mengahmbat perkembangan generasi penerus bangsa.

4. Makar atau penggulingan pemerintah

Ancaman untuk NKRI yang kelima adalah percobaan penggulingan pemerintah dan juga makar.
Percobaan penggulingan pemerintah di Indonesia bisa menjadi salah satu ancaman yang berasal dari
dalam negeri karena bisa menimbulkan kerusuhan dan ancaman lainnya. Selain itu segala perbuatan
makar yang dilakukan di dalam dunia politik dan juga lainnya juga bisa mempengaruhi kestablian
Indonesia.
5. Isu SARA

Masalah lainnya yang bisa membuat ancaman dari dalam negeri adalah adanya Isu SARA. Di Indonesia
sendiri agama yang ada bermacam-macam dan tidak hanya satu saja, berbagai suku budaya juga ada di
Indonesia. Namun yang sangat disayangkan adalah ada beberapa kelompok masyarakat tertentu yang
mempermasalahkan adanya keanekaragaman di Indonesia dan kurang ada rasa toleransi dari mereka
sehingga terkadang beberapa ras dan juga agama yang menjadi minoritas pun dikucilkan. Isu SARA ini
tidak bisa disepelekan begitu saja karena walaupun sekecil apapun tindakannya bisa memecah
keanekaragaman bangsa Indonesia dan juga bisa membuat kondisi Negara Indonesia menjadi tidak
kondusif. Isu SARA yang ada di tengah masyarakat sampai sekarang ini bisa menjadi salah satu ancaman
NKRI yang membahayakan bagi warga Indonesia.

6. Ancaman bidang politik

Bidang politik di Indonesia yang dilakukan secara demokratis dengan harapan cita-cita bangsa Indonesia
bisa tercapai dan setiap individunya mencapai kesejahteraan. Ancaman dari bidang politik ini tidak hanya
datang dari luar, bahkan juga bisa datang dari dalam negeri sendiri. Salah satu contoh dari ancaman
bidang politik yang ada di dalam negeri ini adalah misalnya bentrok atau demo besar-besaran yang tidak
menerima kemenangan suatu partai atau pejabat terpilih dalam pemilihan. Hal seperti ini bisa menjadi
salah satu ancaman pada bidang politik karena secara langsung dan tidak langsung bisa mempengaruhi
kondisi bangsa Indonesia seperti misalnya ekonomi dan kesejahteraan.

Ancaman dari luar negeri


Tidak hanya ancaman dari dalam negeri saja ya. Perlu kita semua ketahui jika ancaman-ancaman bagi
NKRI itu bisa saja berasal dari luar negeri atau negara lainnya. Problema atau ancaman itu biasanya
bersakala besar dan menyangkut dua negara. Oleh karena itu berikut ini adalah beberapa ancaman dari
luar negeri :

1. Perebutan kebudayaan Indonesia

Seperti yang semua kita ketahui jika Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan, Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku dan budaya yang membuat Indonesia menjadi kaya akan budaya. Karena budaya
yang unik dan mungkin tidak bisa ditemukan di bagian negara lainnya. Karena unik dan khas, tak jarang
ada negara lain yang mengakui kebudayaan Indonesia sebagai kebudayaannya. Seperti yang sudah kita
ketahui jika beberapa kebudayaan seperti batik, reog ponorogo, dan lainnya itu pernah diklaim sebagai
miliki negara tetangga. Oleh karena itu sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka kita harus
menjaga kebudayaan Indonesia dan juga melestarikannya sehingga tidak ada negara lain yang merebut
budaya asli Indonesia. Budaya luar memang boleh kita pelajari, namun kita tetap tidak boleh melupakan
kebudayaan negara kita.

2. Ancaman sosial budaya

Contoh ancaman terhadap NKRI yang berasal dari luar negeri yang pertama adalah ancaman sosial
budaya. Ancaman sosial budaya yang datang dari luar negeri adalah misalnya saja ancaman dari
propaganda, peredaran narkoba, film prno, disinformasi yang bisa mengancurkan moral dan bangsa
Indonesia. Hal ini sangatlah berbahaya karena bisa mengancam para generasi muda Indonesia dan
menghambat perkembangan bangsa Indonesia.
Definisi Moral

Moral adalah Suatu hukum tingkah laku yang di terapkan kepada setiap individu untuk
dapat bersosialiasi dengan benar agar terjalin rasa hormat dan menghormati. Kata moral selalu
mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia (akhlak).

Jadi, moral dapat diartikan sebagai tindakan seseorang untuk menilai benar dalam cara
hidup seseorang mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Yaitu pengetahuan dan wwasan
yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.

Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral merupakan produk
dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

Permasalahan Moral yang terjadi di Indonesia

1. Krisis Moral Melanda Generasi Muda Tanpa Adanya Pendidikan Karakter


Karakter merupakan suatu implementasi dari tingkah laku dan sikap seseorang, dimana
merupakan salah satu pilar penting yang akan menentukan prestasi dan pencapain
seseorang. Oleh karena itu Proses pemahaman mengenai Pendidikan karakter ini harus
mulai ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi dasar yang kuat bagi seseorang untuk
menghadapi kehidupan di masa mendatang. Individu yang berkarakter baik adalah
individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat
dari keputusan yang ia ambil. Tetapi akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan
oleh permasalahan krisis moral yang terjadi di kalangan generasi muda bangsanya.
Semakin hari Permasalahan mengenai krisis moral ini sudah semakin
memprihatinkan.maraknya kenakalan yang dilakukan oleh remaja yang masih duduk di
bangku sekolah seperti mencontek, membolos,tauran, pergaulan bebas, dan berbagai
prilaku menyimpang lainnya merupakan bukti bahwa moral generasi penerus bangsa ini
sudah sangat rusak.
Lalu apa faktor yang menyebabkan rusaknya moral pada generasi muda pada saat
ini? Berikut pemaparan tentang faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral:

1. Kemajuan teknologi,
2. Memudarnya kualitas keimanan.
3. Pengaruh lingkungan.
4. Hilangnya kejujuran.
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab.
6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan
7. Rendahnya Disiplin.

Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa
maka solusi untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. menanamkan pendidikan karakter sejak dini.


2. pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang tepat.
3. mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik.
4. memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu penegetahuan dan kehidupan
sosial.
5. meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri.
6. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah. dll
Definisi Hukum dan Politik

Politik Hukum ( dikaitkan di Indonesia ) adalah sebagai berikut :

a) Bahwa definisi atau pengertian hukum juga bervariasi namun dengan meyakini adanya
persamaan substansif antara berbagai pengertian yang ada atau tidak sesuai dengan kebutuhan
penciptaan hukum yang diperlukan.

b) Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada , termasuk penegasan Bellefroid dalam
bukunya Inleinding Tot de Fechts Weten Schap in Nederland

Mengutarakan posisi politik hukum dalam pohon ilmu hukum sebagai ilmu. Politik hukum
merupakan salah satu cabang atau bagian dari ilmu hukum, menurutnya ilmu hukum terbagi
atas:

1. Dogmatika Hukum
2. Sejarah Hukum
3. Perbandingan Hukum
4. Politik Hukum
5. Ilmu Hukum Umum

Sedangkan keseluruhan hal diatas diterjemahkan oleh Soeharjo sebagai berikut :

1. Dogmatika Hukum

Memberikan penjelasan mengenai isi ( in houd ) hukum , makna ketentuan – ketentuan hukum ,
dan menyusunnya sesuai dengan asas – asas dalam suatu sistem hukum.

2. Sejarah Hukum

Mempelajari susunan hukum yang lama yang mempunyai pengaruh dan peranan terhadap
pembentukan hukum sekarang. Sejarah Hukum mempunyai arti penting apabila kita ingin
memperoleh pemahaman yang baik tentang hukum yang berlaku sekarang .

3. Perbandingan Hukum

Mengadkan perbandingan hukum yang berlaku diberbagai negara , meneliti kesamaan, dan
perbedaanya.
4. Politik Hukum

Politik Hukum bertugas untuk meneliti perubahan – perubahan mana yang perlu diadakan
terhadap hukum yang ada agar memenuhi kebutuhan – kebutuhan baru didalam kehidupan
masyarakat.

5. Ilmu Hukum Umum

Tidak mempelajari suatu tertib hukum tertentu , tetapi melihat hukum itu sebagai suatu hal
sendiri, lepas dari kekhususan yang berkaitan dengan waktu dan tempat. Ilmu Hukum umum
berusaha untuk menentukan dasar- dasar pengertian perihal hukum , kewajiban hukum , person
atau orang yang mampu bertindak dalam hukum, objek hukum dan hubungan hukum. Tanpa
pengertian dasar ini tidak mungkin ada hukum dan ilmu hukum.

Bagi bangsa Indonesia , Politik Hukum tetap antara lain :

i. Terdapat satu sistem hukum yaitu Sistem Hukum Nasional.

Setelah 17 Agustus 1945, maka politik hukum yang berlaku adalah politik hukum nasional ,
artinya telah terjadi unifikasi hukum ( berlakunya satu sistem hukum diseluruh wilayah
Indonesia ). Sistem Hukum nasional tersebut terdiri dari:

1. Hukum Islam ( yang dimasukkan adalah asas – asasnya)


2. Hukum Adat ( yang dimasukkan adalah asas – asasnya )
3. Hukum Barat (yang dimasukkan adalah sistematikanya)
ii. Sistem hukum nasional yang dibangun berdasrkan Pancasila dan UUD 1945.

iii. Tidak ada hukum yang memberi hak istimewa pada warga negara tertentu
berdasarkan pada suku , ras , dan agama. Kalaupun ada perbedaan , semata – mata
didasarkan pada kepentingan nasional dalam rangka keasatuan dan persatuan bangsa.
iv. Pembentukan hukum memperhatikan kemajemukan masyarakat
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan hukum ,
sehingga masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pembentukan hukum .
v. Hukum adat dan hukum yang tidak tertulis lainnya diakui sebagai subsistem
hukum nasional sepanjang nyata-nyata hidup dan dipertahankan dalam pergaulan
masyarakat.
vi. Pembentukan hukum sepenuhnya didasarkan pada partisipasi masyarakat.
vii. Hukum dibentuk dan ditegakkan demi kesejahteraan umum ( keadilan sosial
bagi seluruh rakyat ) terwujudnya masyarakat yang demokratis dan mandiri serta
terlaksananya negara berdasarkan hukum dan konstitusi.
4. Politik Hukum yang bersifat temporer.

Permasalahan Hukum Politik di Indonesia

1. Struktur Hukum Yang Overlapping Kewenangan


Hal lainnya yang dapat menyebabkan permasalahan hukum adalah struktur hukum di Indonesia
yang terkadang Overlapping terhadap kewenangan yang ada. Hal ini tentu saja akan membuat
asa diferensial fungsional terabaikan yang akhirnya akan memicu konflik.

2. Peraturan Hukum Yang Kurang Jelas


Dengan adanya peraturan yang jelas, pasti serta partisipasi aktif di dalamnya tentu saja akan
membuat peraturan hukum di Indonesia semakin baik. Namun sayangnya, di Indonesia sendiri
masih banyak masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan penilaian multitafsir dari
peraturan-peraturan yang ada. Selain itu, partisipasi publik yang sangat minim dalam
pembentukan perundang-undangan juga menjadi penyebab dari masalah hukum di Indonesia.

3. Independensi Hakim Masih Bermasalah


Proses hukum akan berjalan baik jika hakim memiliki kekuasaan yang merdekat tanpa harus
dipengaruhi dari tekanan berbagai pihak. Namun masih banyak ditemukan kasus di Indonesia
jika independesin hakim masih sangat bermasalah. Masih banyak hakim-hakim Indonesia yang
rentan terhadap suap dari beberapa pihak.
4. Kesadaran Hukum Masyarakat Yang Kurang
Jika kondisi masyarakat Indonesia sudah banyak perkembangan wilayah Indonesia yang “melek”
terhadap hukum, maka tentu saja potensi atas penyelewengan hukum bisa diminimalisir. Namun
sayangnya masih banyak masyarakat indonesia yang belum terlalu sadar akan hukum, sehingga
memicu perkembangan kecurangan serta penyelewengan yang semakin meningkat di dalam
proses hukum.

Anda mungkin juga menyukai