Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI
KOMPETENSI
MANAJERIAL & SOSIAL KULTURAL
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI NO 38 TAHUN 2017
OUTLINE
Kebijakan
01 SKJ Kompetensi
Nasional
Sosial Kultural 04
Level Profisiensi/
02
Tingkat Kemahiran Pengukuran dan
Pemanfaatan Kompetensi 05
SKJ
Kompetensi Manajerial 03 Pengembangan
Kompetensi 06

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


1 KEBIJAKAN NASIONAL
Landasan dalam melaksanakan tugas dan peran sebagai ASN, dalam rangka
perwujudan profesionalisme dan perekat bangsa

Pengelolaan ASN harus berdasarkan Sistem Merit


UU No 5 tahun 2014
1 tentang Aparatur Sipil Negara 3 Pilar Sistem Merit :

PP No 11 tahun 2017 KUALIFIKASI


2 tentang Manajemen PNS

KOMPETENSI
3 PP No 30 tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja PNS
• Teknis  Sesuai kebutuhan instansi masing-masing

4 Permenpan-RB No 38 tahun 2017 • Manajerial  Terdiri dari 8 kompetensi:


tentang Standar Kompetensi Jabatan
 Integritas  Pelayanan Publik
 Kerjasama  Pengembangan diri & orang lain
5 Permenpan-RB No 40 tahun 2018  Komunikasi  Mengelola Perubahan
tentang Pedoman Sistem Merit  Orientasi pada Hasil  Pengambilan Keputusan
• Sosial Kultural  Terdiri dari Kompetensi Perekat Bangsa

KINERJA
3

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


2 LEVEL PROFISIENSI/TINGKAT KEMAHIRAN
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Paham/dalam pengembangan Dasar Menengah Mumpuni Ahli

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


3 SKJ KOMPETENSI MANAJERIAL
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Merupakan persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang ASN dalam menjalankan tugas jabatan
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
Setiap pegawai dapat mengimplementasikan kompetensi manajerial dan sosial kultural sesuai dengan standar
kompetensi jabatannya

Standar Kompetensi Jabatan


No Kompetensi
JPT Madya JPT Pratama Administrator Pengawas Pelaksana

1 Integritas 5 4 3 2 1
Standar Kompetensi 2 Kerja Sama 5 4 3 2 1
Jabatan Struktural 3 Komunikasi 5 4 3 2 1

4 Orientasi Pada Hasil 5 4 3 2 1

5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1

6 Pengembangan Diri & Orang Lain 5 4 3 2 1

7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1

8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1
5

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


SKJ KOMPETENSI MANAJERIAL
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional

Standar Kompetensi Jabatan


No Kompetensi
JF JF JF JF JF
JF Mahir JF Muda JF Utama
Pemula Terampil Penyelia Pertama Madya

1 Integritas 1 2 2 3 2 3 4 5

2 Kerja Sama 1 2 2 3 2 3 4 4

3 Komunikasi 1 1 2 3 2 3 4 4

4 Orientasi Pada Hasil 1 1 2 3 2 3 4 4

5 Pelayanan Publik 1 1 2 3 2 3 4 4
Pengembangan Diri &
6 1 1 2 3 2 3 4 4
Orang Lain
7 Mengelola Perubahan 1 1 2 3 2 3 4 4

8 Pengambilan Keputusan 1 1 2 3 2 3 4 4

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Integritas
Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja,
bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya

L Deskripsi Indikator Perilaku

Bertingkah laku sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta;


1 Mampu bertindak sesuai nilai, norma, Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada tataran individu/pribadi;
etika organisasi dalam kapasitaspribadi
Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi.

Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
Mampu mengingatkan, mengajak rekan Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
2 kerja bertindak sesuai nilai, norma, dan Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya;
etika organisasi
Memberikan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya dengan cara yang pantas.

Mampu memastikan, menanamkan Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
keyakinan bersama agar anggota yang Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi
3 dipimpin bertindak sesuai nilai, norma,
dan etika organisasi, dalam lingkup dan kondisi;
formal Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.

Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
Mampu menciptakan situasi kerja yang Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya;
4 mendorong kepatuhan pada nilai,
norma, dan etika organisasi Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat
instansi meskipun ada resiko.

Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan
Mampu menjadi role model dalam pada lingkup instansi yang dipimpinnya;
5 penerapan standar keadilan dan etika di Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional;
tingkat nasional
Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma- norma yang sejalan dengan nilai strategis organisasi.
7

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Kerjasama
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas,
dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.

L Deskripsi Indikator Perilaku

Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas/bagiannya, dan mendukung keputusan tim;
1 Berpartisipasi dalam kelompok kerja Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain dan memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim; Bekerja sama dalam interaksi formal dan
informal.

Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;
Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim.; mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota dalam tim/kelompok kerja serta
2 Menumbuhkan tim kerja yang
partisipatif dan efektif bersedia untuk belajar dari orang lain;
Memiliki komitmen yang tinggi untuk penyelesaian tujuan tim/hasil kerja tim.

Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat, mengantisipasi kemungkinan hambatan, dan mencari solusi yang optimal;
Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan usulan-usulan anggota tim/kelompok, bernegosiasi secara efektif untuk upaya
3 Efektif membangun tim kerja untuk
peningkatan kinerja organisasi penyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kinerja kelompok dan/atau unit kerja;
Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok.

Membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang dipimpin;


Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi;
4 Membangun komitmen tim, sinergi
Mengembangkan sistem yang menghargai kerja sama antar unit, memberikan dukungan / semangat untuk memastikan tercapainya sinergi dalam rangka
pencapaian target kerja organisasi.

Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif dengan menerapkan norma / etos / nilai-nilai kerja yang baik di dalam dan di luar organisasi;
Menciptakan situasi kerja sama secara Meningkatkan produktivitas dan menjadi panutan dalam organisasi;
5 konsisten, baik di dalam maupun di luar Secara konsisten menjaga sinergi agar pemangku kepentingan dapat bekerja sama dengan orang di dalam maupun di luar organisasi;
instansi
Membangun konsensus untuk menggabungkan sumberdaya dari berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan bangsa dan negara.
8

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Komunikasi
Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang
sesuai baik secara lisan maupun tertulis; memastikan pemahaman; mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan
membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

L Deskripsi Indikator Perilaku


Menyampaikan informasi (data), pikiran atau pendapat dengan jelas, singkat dan tepat dengan menggunakan cara/media yang sesuai dan mengikuti alur yang
Menyampaikan informasi dengan jelas, logis;
1
lengkap, pemahaman yang sama Memahami instruksi/perintah yang diberikan;
Membuat memo, surat secara sederhana.
Bersedia mendengarkan orang lain,
menginterpretasikan pesan dengan Menggunakan gaya komunikasi informal untuk meningkatkan hubungan profesional;
2 respon yang sesuai, mampu menyiapkan Mendengarkan pihak lain secara aktif; menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain, serta memberikan respon yang sesuai;
materi presentasi, pidato, naskah, Membuat materi presentasi, pidato, draft naskah, laporan sesuai arahan pimpinan.
laporan

Berkomunikasi secara asertif, terampil Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain;
Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain;
berkomunikasi lisan/ tertulis untuk
3 Membuat laporan tahunan/periodik yang mudah dimengerti; Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda;
menyampaikan informasi yang membuat proposal yang rinci dan lengkap;
sensitif/ rumit/ kompleks Menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara-cara yang menarik, mudah dimengerti dan berbeda dari cara-cara konvensional.

Mengintegrasikan informasi-informasi penting hasil diskusi dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama;
Mampu mengemukakan pemikiran
multidimensi secara lisan dan tertulis Berbagi informasi dengan pemangku kepentingan untuk tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan;
4 untuk mendorong kesepakatan dengan Menuangkan pemikiran/konsep yang multidimensi dalam bentuk tulisan formal;
tujuan meningkatkan kinerja secara Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja
keseluruhan
secara keseluruhan.
Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu nasional yang memiliki resiko tinggi, menggalang hubungan dalam skala strategis di
Menggagas sistem komunikasi yang tingkat nasional;
5 terbuka secara strategis untuk mencari Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi/nasional;
solusi dengan tujuan meningkatkan
kinerja Menggagas sistem komunikasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sejak dini untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat
instansi/nasional. 9

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Orientasi pada Hasil
Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu
secara sistimatis mengidentifikasi risiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil, untuk keberhasilan
organisasi.

L Deskripsi Indikator Perilaku


Menyelesaikan tugas dengan tuntas; dapat diandalkan;
Bertanggung jawab untuk memenuhi
1 Memenuhi standar kerja;
standar kerja
Bersedia menerima masukan, mengikuti contoh cara bekerja yang lebih efektif, efisien di lingkungan kerjanya.
Berupaya meningkatkan hasil kerja
pribadi yang lebih tinggi dari standar Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan organisasi;
2 yang ditetapkan, mencari, mencoba Mencari, mencoba metode kerja alternatif untuk meningkatkan hasil kerjanya;
metode alternatif untuk peningkatan Memberi contoh kepada orang-orang di unit kerjanya untuk mencoba menerapkan metode kerja yang lebih efektif yang sudahdilakukannya.
kinerja

Menetapkan target kerja yang Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan organisasi;
menantang bagi unit kerja, memberi
3 Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil unit kerjanya;
apresiasi dan teguran untuk mendorong
kinerja Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai target kerja unitnya.

Mendorong unit kerja mencapai target Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
4 yang ditetapkan atau melebihi hasil Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;
kerja sebelumnya Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencaian target organisasi.

Memastikan kualitas sesuai standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang memberi kontribusi pada pencapaian target prioritas nasional;
Meningkatkan mutu pencapaian kerja
5 Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas instansi/nasional;
organisasi
Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif-efisien dalam mencapai tujuan prioritas nasional.
10

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Pelayanan Publik
Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional,
transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/ kelompok/
golongan/ partai politik.
L Deskripsi Indikator Perilaku
Mampu mengerjakan tugas-tugas dengan mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan dan tidak terpengaruh
Menjalankan tugas mengikuti standar kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
1
pelayanan. Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan;
Menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diri dalam kapasitas sebagai pelaksana pelayanan publik.
Menunjukan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas pemerintahan/pelayanan publik, mampu menjelaskan secara obyektif bila ada yang mempertanyakan kebijakan
yang diambil;
Mampu menjelaskan proses pelaksanaan Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemangku kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
2 tugas tugas pemerintahan/pelayanan publik
publik secara cepat dan tanggap;
secaratransparan
Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi tertentu sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku kepentingan dalam hal penyelesaian
tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan), dan dampaknya terhadap unit kerja
untuk menjalankan tugas pemerintahan secara profesional dan netral, tidakmemihak;
Mampu memanfaatkan kekuatan Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara-cara yang mengikuti standar
3 kelompok serta memperbaiki standar
objektif, transparan, profesional, sehingga tidak merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya;
pelayanan publik di lingkup unit kerja
Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan/masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan
mereka saat menjalankan tugas pelayanan publik di unit kerjanya.
Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan
Mampu memonitor, mengevaluasi,
memperhitungkan dan mengantisipasi dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik secara objektif, transparan, dan professional dalam lingkup
dampak dari isu-isu jangka panjang, organisasi;
4 kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif,
pelayanan kebutuhan pemangku serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
kepentingan yang transparan, objektif, dan Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif, netral,
profesional
tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok.
Mampu memastikan kebijakan kebijakan
pelayanan publik yang menjamin Mampu menciptakan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif,
terselenggaranya pelayanan publik yang serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
5 objektif, netral, tidak memihak, tidak Menginternalisasikan nilai dan semangat pelayanan publik yang mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan
diskriminatif, serta tidak terpengaruh pribadi/kelompok kepada setiap individu di lingkungan instansi/nasional; 11
kepentingan pribadi/kelompok/partai Menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik.
politik.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
KOMPETENSI MANAJERIAL
Pengembangan Diri dan Orang Lain
Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan
menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong
kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan
potensi dirinya.
L Deskripsi Indikator Perilaku
Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan;
1 Pengembangan diri Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran;
Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.

Meningkatkan kemampuan bawahan Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan;
2 dengan memberikan contoh dan
penjelasancara melaksanakan suatu Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
pekerjaan Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.

Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya;
Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi dengan bawahan untuk
3 Memberikan umpan balik, membimbing memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan;
Mendorong kepercayaan diri bawahan; memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri; memberi
kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang.

Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan,
Menyusun program pengembangan penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan / pendidikan / pengembangan kompetensi dan karir;
4 jangka Ppnjang dalam rangka
Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;
mendorong manajemen pembelajaran
Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.

Menciptakan situasi yang mendorong Menciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkatinstansi;
organisasi untuk mengembangkan Merekomendasikan/memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan
5 kemampuan belajar secara
berkelanjutan dalam rangka kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi;
mendukung pencapaian hasil Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi. 12

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Mengelola Perubahan
Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan
proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung
jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif.

L Deskripsi Indikator Perilaku


Sadar mengenai perubahan yang terjadi di organisasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut;
Mengikutiperubahan
1 Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai petunjuk/pedoman;
dengan arahan
Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru dengan bimbingan orang lain.

Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain;
2 Mengikutiperubahan secara mandiri Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan;
Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.

Membantu orang lain dalam melakukan perubahan;


Membantu orang lain mengikuti Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-ulang jika diperlukan;
3 perubahan, mengantisipasi perubahan
secara tepat Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh unit kerjanya secara tepat. Memberikan solusi efektif terhadap masalah yang ditimbulkan oleh adanya
perubahan.

Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi;
4 Memimpin perubahan pada unit kerja Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya;
Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan di berbagai unit kerja dalam lingkup unit kerjanya.

Memimpin, menggalang dan Membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong perubahan yang berdampak pada pencapaian sasaran prioritas nasional;
menggerakkan dukungan pemangku Menggalang dan menggerakkan dukungan para pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan perubahan yang telah ditetapkan;
5 kepentingan untuk menjalankan
perubahan secara berkelanjutan pada Secara berkelanjutan, mencari cara-cara baru untuk memberi nilai tambah bagi perubahan yang tengah dijalankan agar memberi manfaat yang lebih besar bagi
tingkat instansi/nasional para pemangku kepentingan.

13

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KOMPETENSI MANAJERIAL
Pengambilan Keputusan
Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,
dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta
bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

L Deskripsi Indikator Perilaku


Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan dalam mencari solusi;
Mengumpulkan informasi untuk
1 Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai kewenangan;
bertindak sesuai kewenangan
Mempertimbangkan kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan.

Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi;
Menerapkan analisis yang seksama terhadap masalah-masalah yang harus dievaluasi secara mendalam;
2 Menganalisis masalahsecara mendalam
Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil kesimpulan; membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber
informasi sesuai dengan pedoman yang ada.

Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya;


Membandingkan berbagai alternatif,
Memilih alternatif solusi yang terbaik, membuat keputusan operasional mengacu pada alternatif solusi terbaik yang didasarkan pada analisis data yang sistematis,
3 menyeimbangkan risiko keberhasilan
seksama, mengikuti prinsip kehati-hatian;
dalam implementasi
Menyeimbangkan antara kemungkinan risiko dan keberhasilan dalam implementasinya.

Menyelesaikan masalah yang


Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam organisasi;
mengandung risiko tinggi,
4 Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak pada pihaklain;
mengantisipasi dampak keputusan,
Membuat keputusan dan mengantisipasi dampak keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya (mitigasi risiko).
membuat tindakan pengamanan
Menghasilkan solusi dan mengambil
keputusan untuk mengatasi Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang;
5 permasalahan jangka Menghasilkan solusi strategis yang berdampak pada tataran instansi/nasional;
panjang/strategis, berdampak Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional dengan memitigasi risiko yang mungkin timbul.
nasional 14

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


4 KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

Kompetensi Sosial Preferensi Politik


Kultural Prinsip
12 Agama/Kepercayaan
merupakan 11 01
pengetahuan, Emosi Suku dan Budaya
10 02
keterampilan dan
sikap/perilaku 09 03
Moral KEBERAGAMAN Gender
terkait dengan
pengalaman 08 04
berinteraksi Latar Belakang
Nilai-nilai 07 05 Individu
dengan 06
masyarakat Wawasan
Sosial
Ekonomi
majemuk Kebangsaan Etika

15

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KAMUS KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

Nama Kompetensi: P E R E K AT B A N G S A
Merupakan kemampuan pegawai dalam:

Mempromosikan sikap
toleransi, keterbukaan
Peka terhadap
perbedaan individu atau
Mampu menjadi kelompok masyarakat
perpanjangan tangan
pemerintah dalam Membangun hubungan sosial
mempersatukan masyarakat psikologis dengan masyarakat di
tengah kemajemukan Indonesia

16

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


SKJ KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
Perekat Bangsa

Jabatan Level Deskripsi Contoh Indikator Perilaku

1 1. Mampu memahami, menerima, peka terhadap perbedaan individu/ kelompok masyarakat.


Peka memahami dan 2. Terbuka, ingin belajar tentang perbedaan/kemajemukan masyarakat.
Pelaksana (Paham/
menerima 3. Mampu bekerja bersama dengan individu yang berbeda latar belakang.
JF Pemula dalam
kemajemukan
pengembangan)

Jabatan Pengawas Aktif mengembangkan sikap 1. Perilaku peduli akan nilai-nilai keberagaman dan menghargai perbedaan.
JF Pertama 2 saling 2. Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi dan pemangku kepentingan.
JF Mahir (Dasar) menghargai, menekankan 3. Bersikap tenang, mengendalikan emosi, dalam menghadapi pertentangan.
JF Terampil persamaan dan persatuan

Jabatan 1. Mempromosikan sikap menghargai perbedaan.


Mempromosikan,
Administrator 3 2. Melakukan pemetaan sosial di masyarakat, identifikasi potensi kesalahpahaman karena
mengembangkan
JF Penyelia (Menengah) keragaman budaya.
sikap toleransi dan persatuan
JF Muda 3. Mediator menyelesaikan konflik atau potensi konflik.

Mendayagunakan perbedaan 1. Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan kerja dan masyarakat.
secara konstruktif dan kreatif 2. Mendayagunakan perbedaan untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
JPT Pratama 4 3. Membuat program mengakomodasi perbedaan.
untuk
JF Madya (Mumpuni)
meningkatkan efektifitas
organisasi

1. Menjadi wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis dengan


masyarakat
Wakil pemerintah untuk 2. Mengkomunikasikan dampak risiko yang teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan
JPT Madya 5
membangun hubungan sosial korektif berdasarkan pertimbangan perbedaan keberagaman untuk membangun hubungan
JF Utama (Ahli)
psikologis jangka panjang.
3. Membuat kebijakan yang mengakomodasi perbedaan serta berdampak positif secara
nasional 17

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KEBIJAKAN DI LINGKUNGAN KEMENKEU

SASARAN
ASN Kementerian Keuangan sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

 Pengembangan Kompetensi:
 Kode Etik dan Perilaku (PMK 190/2018)  Penyediaan sarana kerja
 Leadership Framework, Manajemen Pengembangan yang responsif gender dan
 SE Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan
kompetensi sosial kultural SDM (PMK 216/2018) peduli anak di lingkungan
K Bela Negara bagi PNS (SE-12/2019)
sebagai salah satu Kemenkeu
E unsurnya (PMK Leaders  Dialog Kinerja Individu (KMK  SE Panduan Aktivitas dan Penggunaan
(SE-3/2018)
Media Sosial Bagi Pegawai
B Factory (PMK 191/2018)) No 590 tahun 2016) Kementerian Keuangan (SE-16/2018)
I  Peringatan acara hari
 Kompetensi Sosial Kultural  Latsar  Penegakan Disiplin
nasional: menggunakan
J di lingkungan Kemenkeu  Three lines of defense (Manajemen unit pakaian daerah
(KMK No.  Pengembangan Karier:
A Digital Footprint sebagai
kerja dan seluruh pegawai unit kerja
954/KMK.01/2019) yang bersangkutan, UKI, Itjen)
 Program CSR Kementerian
K data dukung untuk pola
mutasi  Whistle blowing system Keuangan
A
N
KOMPETENSI SISTEM SISTEM SISTEM
SOSIAL KULTURAL PENGEMBANGAN PENGENDALIAN PENDUKUNG

Nilai-nilai Kementerian Keuangan (IProSPeK) sebagai landasan pedoman utama pegawai dalam bekerja
PEDOMAN
DASAR
Sistem Merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis 18
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
NILAI-NILAI KEMENKEU DALAM KONTEKS SOSIAL KULTURAL
Nilai – Nilai Kemenkeu sebagai ”way of life”, pedoman utama dalam bekerja dalam rangka mendukung penguatan kompetensi
sosial kultural, yang sejalan dengan Kode Etik dan Kode Perilaku serta Bela negara

Perilaku utama:
Perilaku utama: Bekerja dengan hati
Peka dan empati terhadap perbedaan serta bersikap tenang dalam
Menjaga martabat dan tidak melakukan menghadapi konflik/perbedaan
hal-hal tercela Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi
Menjunjung tinggi sikap toleransi, menjaga harga diri
pihak lain dalam lingkungan keberagaman
Menghindari konflik yang disebabkan karena
kepentingan pribadi,kelompok/golongan Perilaku utama:
Bijak bermedsos
Tidak melakukan bullying
Memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati
 Menghormati dan menghargai perbedaan politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecacatan
Perilaku utama:
Mengembangkan inovasi dan kreativitas
Terbuka terhadap informasi baru, seperti Perilaku utama:
ingin belajar tentang
Melayani dengan berorientasi pada kepuasan
perbedaan/kemajemukan masyarakat
Tidak menghalangi kreativitas/pendapat pemangku kepentingan
yang bernilai tambah bagi kemajuan  Tidak membeda-bedakan stakeholder dengan tetap focus dan
organisasi berikap adil dalam memberikan pelayanan

“Kemenkeu akan menjadi intitusi yang living the values not only printing the values” - SMI 19

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


TANTANGAN & TINDAK LANJUT

TANTANGAN TINDAK LANJUT BENTUK KEGIATAN


Kompetensi Sosial Kultural merupakan Personal Kelompok Organisasi
kompetensi yang baru sehingga Tes Pluralisme dan Leader as a role • Town hall untuk
wawancara terstruktur model and HR eselon I dan II
diperlukan upaya ekstra untuk dalam tahapan rekrutmen Manager • FGD untuk eselon III
menginternalisasi seluruh pegawai calon PNS (membentuk dan pelaksana
lingkungan untuk dengan menyusun
implementasi sosial action plan melalui
Perlunya penguatan peran atasan kultural) HRIS

sebagai HR Manager untuk menciptakan Pembuatan media Influencer milenial Change management
lingkungan yang kondusif guna pembelajaran kompetensi dalam perekat
sosial kultural bangsa (change
mendorong implementasi Kompetensi agent)
Sosial Kultural Terlibat dalam kegiatan Pembentukan Penguatan pembinaan
CSR (Kemenkeu Mengajar, forum-forum yang mental dan rohani,
Perlunya penguatan peran organisasi relawan kegiatan sosial,
program Seminggu
memfasilitasi
keberagaman
pembinaan tempat
ibadah
untuk memfasilitasi budaya Bersama Keluarga
keberagaman Kemenkeu)

20

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


KEGIATAN SOSIAL DALAM KEBERAGAMAN
KEGIATAN SOSIAL KEMENKEU KEGIATAN SOSIAL YANG DAPAT DILAKUKAN
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Menjadi ketua RT/RW

Sebagai relawan dalam kegiatan kerja bakti

Terlibat dalam kegiatan bantuan sosial

(contoh: renovasi fasilitas umum, fasilitas

Kemenkeu Mengajar ibadah, dll)

Seminggu Bersama Keluarga Kemenkeu (SBKK) 21

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


5 PENGUKURAN & PEMANFAATAN
KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL

Metode Pengukuran

Pelaksana dan Jabatan Fungsional setara Struktural dan Jabatan Fungsional setara
 Menggunakan metode penilaian  Menggunakan metode Assessment
kompetensi secara online Center dan/atau metode penilaian lainnya

22

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


PELAKSANAAN PENILAIAN KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

Tidak mendokumentasikan
soal dalam bentuk apapun

Perhatikan: instruksi pengerjaan


tes, konsentrasi membaca
persoalan dan memilih respon
Pelaksanaan menggunakan dalam persoalan tersebut
PC/laptop di tempat tes
yang telah disediakan oleh
unit eselon I

Pelaksanaan uji kompetensi bertahap


(penjadwalan)
23

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


ASSESSMENT CENTER (AC)

Metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dan prediksi


keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan beberapa alat
ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa
Pengertian orang Assessor

In-tray/in-basket, case analysis,


presentation, leaderless grup
Wawancara Tes
Simulasi
Psikologi
discussion, role play, proposal
Alat Ukur Kompetensi
writing, dll

24
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PESERTA
DALAM PELAKSANAAN INTAKE AC

Memperhatikan
instruksi yang diberikan Berusahalah
oleh Assessor dalam Peserta menjadi diri sendiri
mengerjakan
penugasan
Bersikap positif dan selalu aktif terlibat dalam semua
simulasi

25
PEMANFAATAN KOMPETENSI
Pemanfaatan

Pengembangan Pengembangan
Pemetaan Pegawai
Kompetensi Karier:
Promosi/mutasi

Kategori Penilaian

Kategori Penilaian Kompetensi (Sesuai Per. BKN no. 26/2019)


No.
Pemetaan Jabatan
1 Optimal (JPM ≥ 90%)
2 Cukup Optimal (JPM 78% s/d < 90%)
3 Kurang Optimal (JPM < 78%)

26

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


6 PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Pengembangan:
Hasil • Atasan langsung (DKI)*
Gap
pengukuran • Program pengembangan di BPPK **
kompetensi
kompetensi • Program pengembangan di Unit kerja
masing-masing

Keterangan:

*) Optimalisasi peran atasan dalam DKI, antara lain: **)


- Menjadi role model bagi lingkungannya • Kemenkeu Leadership Development Program:
- Mengamati perilaku kebiasaan pegawainya, Program pengembangan mandatory setiap pegawai
Contoh: untuk kompetensi sosial kultural, apabila sesuai jenjang jabatan
diindikasikan kurang dapat menerima keragaman / Program pengembangan untuk menutup gap kompetensi
menjauh dari lingkungan, dapat melalui pendekatan • Pelaksanaan pengembangan bekerja sama dengan BPPK
personal sebagai langkah antispatif
27

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


Terima
Kasih

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 28


PELAYANAN KESEMPURNAAN

Anda mungkin juga menyukai