Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KEUANGAN

SEKRETARIAT JENDERAL

PENGUATAN
KOMPETENSI
MANAJERIAL
DEFINISI PENILAIAN KOMPETENSI
proses membandingkan kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan kompetensi jabatan yang dipersyaratkan
dengan menggunakan metode Assessment Center atau metode penilaian lainnya (Peraturan BKN 26 Tahun 2019)

DASAR UU No 5 tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan BKN No 26 tahun 2019
Tentang Pembinaan Penyelenggaraan Penilaian

HUKUM PP No 11 tahun 2017


Kompetensi PNS

3 Pilar Sistem Merit :


tentang Manajemen PNS
Landasan dalam
Pengelolaan ASN harus berdasarkan Sistem Merit
melaksanakan
PP No 30 tahun 2019
tugas dan peran
tentang Penilaian Kinerja PNS KUALIFIKASI
sebagai ASN, dalam
rangka perwujudan
Permenpan-RB No 38 tahun 2017
profesionalisme dan KOMPETENSI
tentang Standar Kompetensi Jabatan
perekat bangsa
Permenpan-RB No 40 tahun 2018 • Teknis  Sesuai kebutuhan instansi masing-masing
tentang Pedoman Sistem Merit • Manajerial  Terdiri dari 8 kompetensi:

PMK No No 216 tahun 2018 • Sosial Kultural  Terdiri dari Kompetensi Perekat Bangsa
tentang M anajemen Pengembangan SDM
di Lingkungan Kementerian Keuangan KINERJA

KMK No 504.1 tahun 20121


Tentang Pengelolaan Penilaian Kompetensi
Manajerial dan Spsial Kultural di lingkungan
Kementerian Keuangan
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 5
KOMPETENSI MANAJERIAL

KERJA
INTEGRITAS KOMUNIKASI
DEFINISI (PermenPAN 38/2017) : SAMA

Pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, ORIENTASI PELAYANAN
PADA HASIL
diukur, dikembangkan untuk PUBLIK

memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi
MENGELOLA PENGEMBANGAN PENGAMBILAN
PERUBAHAN DIRI DAN ORANG
LAIN KEPUTUSAN
LEVEL KEMAHIRAN
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Paham/dalam Dasar Menengah Mumpuni Ahli


pengembangan

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 4


SKJ KOMPETENSI MANAJERIAL
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Merupakan persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang ASN dalam menjalankan
tugas jabatan

Setiap pegawai dapat mengimplementasikan kompetensi manajerial dan sosial kultural sesuai dengan
standar kompetensi jabatannya

Standar Kompetensi Jabatan


No Kompetensi
JPT Madya JPT Pratama Administrator Pengawas Pelaksana

1 Integritas 5 4 3 2 1

2 Kerja Sama 5 4 3 2 1

3 Komunikasi 5 4 3 2 1

4 Orientasi Pada Hasil 5 4 3 2 1

5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1

6 Pengembangan Diri & Orang 5 4 3 2 1


Lain
7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1

8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 5


ORIENTASI PADA HASIL
04








INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 16


Resume: Contoh Perilaku Kompetensi Level 2 untuk Pengawas 20

• Konsisten mengingatkan tim kerja agar bertindak sesuai peraturan dan nilai yang berlaku
1 Integritas
• Berani/ tidak sungkan menekankan pentingnya integritas dengan cara informal

• Memberikan motivasi kepada anggota tim untuk berkontribusi aktif


2 Kerjasama • Memberi contoh dan mengajak para anggota tim dalam penyelesaian tugas dengan penuh tanggungjawab

• Memberikan tanggapan yang sesuai saat orang lain menanyakan terkait tugas yang dikerjakan
3 Komunikasi
• menyelesaikan pekerjaan yang output kerja berupa dokumen tertulis (konsep naskah, laporan) secara mandiri
• Melakukan evaluasi terhadap proses kerja yang telah dilakukan serta melakukan perbaikan sistem kerja berdasarkan hasil evaluasi
4 Orientasi Pada Hasil tersebut
• Menerapkan dan memperkenalkan metode kerja baru yang terbukti efektif meningkatkan kinerja kepada rekan kerja dan atau anggota tim
• Belajar kepada rekan kerja yang lebih berpengalaman tentang bagaimana merespon kebutuhan pemangku kepentingan.
5 Pelayanan Publik
• Membangun forum komunikasi baik formal maupun informal dengan pemangku kepentingan di lingkup kerjanya

Pengembangan Diri • Memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan baru dan memonitoring dalam pelaksanaannya
6
dan Orang Lain • membuka ruang konsultasi one on one dengan bawahan untuk memastikan pemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan

• Antusias dalam merespon terhadap perubahan cara bekerja yang ada di organisasi secara mandiri
Mengelola
7 • Mengembangkan inovasi atas efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang ada/ mengimplementasikan hal-hal baru yang sudah dipelajari
Perubahan
dalam pekerjaan
Pengambilan • Selalu memastikan kebenaran informasi dengan melakukan konfirmasi formal dan informal kepada pihak-pihak terkait
8
Keputusan • Melakukan review atas alternatif solusi yang ada dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
• Berperan aktif memberikan keteladanan terkait nilai-nilai keberagaman dalam hal menghargai perbedaan, baik didalam maupun luar
organisasi
9 Perekat Bangsa • Tetap bersikap ramah, sopan, dan menahan diri untuk tidak terpengaruh dalam menghadapi pertentangan

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


SELF-
ASSESSMENT
Self-assessment atau penilaian diri adalah sebuah Teknik penilaian yg dilakukan individu dalam menggali, menemukan,
dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berbagai hal serta mampu untuk menyikapi dan
memperbaiki atas segala kekurangan yang ada serta menguatkan dan mengembangkan lebih lanjut atas segala
kelebihannya

Tujuan :
1. Individu dapat Mengetahui Gap Kompetensi
2. Individu dapat mengetahui cara untuk menyelesaikan masalah (Teknik dan strategi)
3. Individu dapat mengukur kualitas pekerjannya
4. Individu dapat mengukur tingkat pencapaian kinerjanya

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 8


LANGKAH-LANGKAH SELF-ASSESSMENT
Mengidentifikasi capaian penilaian kompetensi secara mandiri, dengan langkah-langkah berikut :

Memahami Standar Kompetensi Jabatan

Memahami definisi kompetensi dan indikatornya

Mengidentifikasi evidence yang dimiliki dan membandingkan dengan


indkator perilaku pada kamus yang menjadi tuntutan SKJ jabatannya
serta mempertimbangkan faktor “lack”

Mengamati apakah indikator perilaku pada level SKJ tersebut terpenuhi. Perlu
dipastikan juga bahwa indikator-indikator pada level SKJ di bawahnya juga
sudah terpenuhi

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 9


FAKTOR PENYEBAB GAP KOMPETENSI

LACK OF OPPORTUNITY LACK OF KNOWLEDGE LACK OF MOTIVATION


Tidak ada kesempatan atau tidak dituntut Belum memahami, relatif Hambatan personal
dalam tugasnya baru di tugasnya

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 10


LEARNING DEVELOPMENT MODEL 70:20:10
sesuai PMK 216/2018

Social Learning
Aktivitas pembelajaran kolaboratif
dalam komunitas maupun bimbingan
Contoh: Coaching, Mentoring, Benchmarking, CoP, Experiential
Learning
Feedback, Network and Sharing (peers)
20%
Aktivitas pembelajaran
terintegrasi di tempat kerja
70% melalui praktik langsung
Formal Learning Contoh: Assignment, secondment, job
enlargement, job enrichment
Aktivitas pembelajaran
terstruktur secara formal
10%
Contoh: Diklat, self-study, e-learning,
workshop
TAHAPAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

MONITORING
PENYUSUNAN IDP IMPLEMENTASI IDP
• Atasan langsung memantau
• Mempelajari materi pengembangan • Talent melaksanakan progress implementasi IDP;
kompetensi pengembangan memberikan feedback,
• Mengikuti sesi diskusi dengan pengelola kompetensi berdasarkan motivasi, dan arahan
SDM rencana aksi (1 bulan)
• Talent menyesuaikan
• Talent menyusun rencana pengembangan • Coaching dan mentoring implementasi IDP sesuai
kompetensi (IDP) dengan berdiskusi dengan atasan langsung

hasil diskusi dengan atsung


bersama Atsung melalui proses coaching dalam rangka
pengembangan
Sepakati tujuan/goal yang spesifik
dan feasible untuk 1 bulan ke Berdiskusi bila
depan sesuai kondisi/masalah Sepakati peran Talent dalam Talent ada ide baru
actual di unit kerja projek ini dan langkah-langkah / Atasan
kegiatan yang dilakukan untuk atau menemui
mendukung Langsung/Mentor kendala; susun
memfasilitasi kegiatan bersama langkah
yang diperlukan talnet antisipasi
FORMULIR 1 (RENCANA PENGEMBANGAN)
Diisi oleh Pegawai (Assessee) ybs. dengan Persetujuan Atasan Langsungnya

Nama Pegawai / Assessee: Paul MarxCartney Jabatan : Kepala Seksi


Nama Atasan Langsung : John Winston Lenin Jabatan : Kepala Kantor

Kompetensi yang Akan Jalur Pihak Terkait Jangka Waktu


No Indikator Perilaku Langkah-langkah Pengembangan Keterangan
Dikembangkan Pengembangan (jika ada) Pelaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4 Orientasi Pada Hasil • Menetapkan dan 1. Pelatihan 1. Mengikuti workshop tentang innovasi / KLC/ BPPK, 1 – 12 Juni 2022(Hari
(level 2) berupaya mencapai 2. Belajar creative thinking Website e- kerja berikutnya setelah
standar kerja pribadi yang mandiri 2. Belajar mandiri tentang innovasi kerja learning kegiatan OGC)
Deskripsi kompetensi: lebih tinggi dari standar 3. Belajar mandiri tentang proses bisnis yang
Berupaya meningkatkan kerja yang ditetapkan efektif dan berkinerja tinggi
hasil kerja pribadi yang organisasi; Coaching dan 1. Benchmarking pada unit kerja lain yang Atasan langsung 1 Juni - 31 Juli 2022
lebih tinggi dari standar • Mencari, mencoba Mentoring produktif dan berkinerja tinggi. (melakukan coaching
yang ditetapkan, mencari, metode kerja alternatif 2. Mendiskusikan perbaikan target kinerja yang and mentoring secara
mencoba metode alternatif untuk meningkatkan hasil lebih tinggi dengan penerapan proses kerja berkala selama proses
untuk peningkatan kinerja kerjanya; yang lebih efektif. penugasan
• Memberi contoh kepada 3. Mendiskusikan jenis-jenis pekerjaan yang pengembangan)
orang-orang di unit dapat dilakukan efisiensi dgn mengubah
kerjanya untuk mencoba metode kerja
menerapkan metode Assignment Mengidentifikasi, melakukan penyesuaian dan Atasan langsung, 15 Juni – 31 Juli 2022
kerja yang lebih efektif (Penugasan/prak menerapkan cara kerja baru yang lebih Rekan kerja dan
yang sudah tik) mengefektifkan dan mengefisienkan proses kerja bawahan
dilakukannya. sehingga terbukti meningkatkan kinerja unitnya

Menyetujui, Kota, tanggal_bulan_tahun


Atasan Langsung, Pegawai ybs,

John Winston Lenin James Paul Marxcartney

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 13

Anda mungkin juga menyukai