Anda di halaman 1dari 5

Nama : NIDA IBTIHAL TAQIYYAH IRBAH

NIM : PO714203181018

Prodi : D.IV / TK.III

AKTINOMIKOSIS

Pengertian

Aktinomikosis adalah infeksi yang disebabkan bakteri Actinomyces spp, yaitu bakteri


gram positif anaerob. Bakteri ini biasanya mengolonisasi area mulut, saluran pencernaan,
juga saluran kemih dan reproduksi manusia.

Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada area yang terinfeksi, disertai
dengan keluarnya cairan nanah. Infeksi ini tergolong kasus yang jarang terjadi dan biasanya
hanya bersifat lokal saja.

Actinomycosis GROCOTT Aktinimycosis GRAMS

Jenis-jenis Aktinomikosis dapat diklasifikasikan ke dalam empat tipe utama:

Actinomycosis cervicofacial oral, adalah tempat infeksi berkembang di dalam


jaringan leher, rahang atau mulut. Sebagian besar kasus disebabkan oleh masalah gigi,
seperti kerusakan gigi. Aktinomikosis servikofasial oral adalah jenis aktinomikosis yang
paling umum dan merupakan setengah dari semua kasus.

Aktinomikosis toraks, adalah tempat infeksi berkembang di dalam paru-paru atau


saluran udara terkait. Diperkirakan bahwa sebagian besar kasus aktinomikosis toraks
disebabkan oleh orang yang secara tidak sengaja menghirup tetesan cairan yang
terkontaminasi ke dalam paru-paru mereka. Actinomycosis Thoracic diperkirakan sekitar 15-
20% dari kasus.

Aktinomikosis perut, adalah tempat infeksi berkembang di dalam perut (perut).


Aktinomikosis jenis ini dapat memiliki berbagai penyebab potensial. Ini dapat berkembang
sebagai komplikasi sekunder dari infeksi yang lebih umum, seperti radang usus buntu, atau
setelah secara tidak sengaja menelan benda asing, seperti tulang ayam yang mengandung
bakteri actinomyces. Aktinomikosis abdominal diperkirakan mencapai 20% dari semua
kasus.

Actinomycosis panggul, adalah tempat infeksi berkembang di dalam panggul


(struktur tulang yang mencakup tulang pinggul). Actinomycosis panggul biasanya hanya
terjadi pada wanita karena kebanyakan kasus disebabkan ketika bakteri actinomyces
menyebar dari alat kelamin wanita ke dalam panggul. Diperkirakan bahwa sebagian besar
kasus aktinomikosis panggul dikaitkan dengan penggunaan jangka panjang jenis alat
kontrasepsi intrauterin (IUD), yang sering disebut sebagai koil. Koil adalah perangkat
berbentuk T yang pas di dalam rahim. Aktinomikosis panggul menyumbang sekitar 10% dari
semua kasus.

Penyebab

Terdapat lebih dari 30 jenis bakteri Actinomyces. Di antara spesies


tersebut, Actinomyces israelii merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada infeksi
aktinomikosis pada manusia. Jenis bakteri lainnya, seperti Actinomyces
viscous dan Actinomyces meyeri, juga dapat ditemukan pada aktinomikosis walaupun lebih
jarang.

Actinomyces merupakan bagian dari flora normal. Untuk dapat menyebabkan


penyakit pada manusia, diperlukan adanya kerusakan pada membran mukosa dan adanya
jaringan tubuh yang lemah atau mati, sehingga bakteri dapat menginvasi struktur tubuh
bagian dalam. Aktinomikosis merupakan penyakit polimikrobial, artinya banyak mikroba
yang terlibat hingga menyebabkan penyakit, yang bisa beragam dari 5 hingga 10 jenis
bakteri.

Setelah infeksi terjadi, tubuh penderita akan memberikan reaksi peradangan yang
intens dan bisa diikuti adanya fibrosis. Umumnya, infeksi akan menyebar dan menyerang
jaringan atau organ sekitar. Proses infeksi ini bisa membuat jalur drainase (fistula). Pada
penyakit ini, persebaran melalui jalur darah (hematogen) bisa terjadi pada tahap mana pun
dari infeksi, sementara itu, persebaran melalui jaringan getah bening jarang terjadi.
Diagnosis

Aktinomikosis sulit untuk didiagosis hanya berdasarkan gejala klinis. Oleh karena itu
umumnya diperlukan bantuan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti dilakukan dengan
melakukan kultur organisme. Sampel umumnya didapatkan dari biopsi, aspirasi jarum, atau
pus dari jalur drainase. Kultur dapat membutuhkan waktu 2–3 minggu.

Pemeriksaan awal dapat dilakukan dengan memeriksa pus di bawah mikroskop


untuk melihat adanya karakteristik bakteri Actinomyces dan gambaran peradangan.
Pemeriksaan dengan pencitraan, seperti sinar X atau CT-scan, dapat membantu
memperlihatkan gambaran masa atau benjolan dalam tubuh.

Gejala

Gejala bergantung pada bagian dari tubuh yang terkena aktinomikosis, yaitu:

1. aktinomikosis serviko-fasial
• terdapat riwayat manipulasi gigi atau trauma pada area mulut, memiliki higienitas
gigi dan mulut yang buruk.
• terdapatterdapat benjolan yang tidak nyeri atau hanya terkadang nyeri pada area
submadibula dan perimandibula. Benjolan ini dapat bertambah jumlah dan
ukurannya. Pada tahap awal biasanya benjolan teraba lunak namun menjadi keras
seiring berjalan waktu.
2. benjolan tersebut lama kelamaan dapat mengeluarkan granul berisi pus.
• perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau kebiruan pada area yang terkena.
• kesulitan mengunyah.
3. aktinomikosis torakal
• riwayat aspirasi (faktor risiko adalah kejang, penyalahgunaan alkohol, dan
kesehatan gigi dan mulut yang buruk).
• batuk kering atau berdahak, kesulitan bernafas (ngos-ngosan), nyeri dada,
terkadang keluar sputum yang disertai darah (batuk darah).
4. aktinomikosis abnominal
• riwayat pembedahan pada perut, tertelan benda asing (misalkan tulang ikan atau
ayam), dan sebagainya.
• munculnyamunculnya gejala tidak spesifik, seperti demam dengan suhu rendah,
penurunan berat badan, rasa lemah/kelelahan, perubahan pola BAB, mual dan
muntah, nyeri perut samar, adanya benjolan (paling sering pada area kanan bawah).
5. aktinomikosis pelvis
• riwayat pemakaian IUD yang lama (jika memakai IUD, perhatikan waktu untuk
lepas IUD). Umumnya pada kasus aktinomikosis pelvis yang berkaitan dengan
pemakaian IUD, pemakaian alat kontrasepsi ini rata-rata selama 8 tahun.
• adanyaadanya nyeri pada area perut bawah, pendarahan dari vagina atau
keluarnya cairan dari vagina.
6. gejala lain dapat serupa dengan gejala aktinomikosis abdominal.

Tes Laboratorium

Tes laboratorium yang dapat digunakan adalah :

Kultur jaringan, yaitu prosedur mengambil sampel jaringan, nanah, dan cairan dari dalam
abses untuk diperiksa dengan metode kultur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi jenis bakteri yang ada di jaringan.

Tes darah, yaitu prosedur mengambil sampel darah pasien. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi infeksi di dalam darah.

Pengobatan

Dalam kebanyakan kasus, pengobatan dengan antibiotik cukup untuk menangani kasus
aktinomikosis. Jenis antibiotik pilihan adalah Penicillin g. Pengobatan membutuhkan jangka
waktu lama, sehingga penting bagi pasien untuk tetap rutin kontrol dan menghabiskan
antibiotik walaupun sudah merasa membaik.

Terkadang, diperlukan juga bantuan pembedahan untuk membuang jaringan yang terinfeksi
(misalkan abses pada bagian dalam tubuh).

Pencegahan Aktinomikosis

Pencegahan aktinomikosis dilakukan dengan menghindari faktor risiko yang bisa memicu
kondisi ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

• Menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi.


• Jika mengalami cedera, segera berobat ke dokter.

• Jika menderita diabetes atau sedang mengalami ganguan sistem imun, konsultasikan
dengan dokter untuk mengetahui langkah pencegahan infeksi.

• Pengguna alat kontrasepsi IUD (KB spiral) juga harus mengetahui waktu kedaluwarsa IUD
yang digunakan, sehingga bisa menjalani prosedur pelepasan IUD sebelum melebihi waktu
pemakaiannya.

Anda mungkin juga menyukai