Sejarah
Risiko terjadinya penyakit lebih besar pada laki-laki antara usia 20 dan 60
tahun dari pada wanita. Sebelum pengobatan antibiotik mulai tersedia, angka
kejadian di Belanda dan Jerman adalah 1 per 100.000 orang / tahun. Penggunaan
spiral (IUD) telah meningkatkan kejadian actinomycosis genitourinari pada
wanita. Timbulnya actinomycosis mulut, yang lebih sulit untuk didiagnosis, telah
meningkat.
1. Aktinomikosis servikofasialis
Merupakan infeksi primer yang terjadi secara endogen, karena
adanya factor predisposisi berupa trauma pada jaringan, misalnya
setelah pencabutan gigi. Mikroorganisme penyebab dapat
menjalar ke jaringan lunak disekitar perkotinuitatum, terutama
pada mandibular. Aktinomikosis servikofasialis menyebabkan
pembengkakan yang pada mulanya tidak khas pada bagian
mandibular, namun dapat berubah menjadi keras seperti papan
dengan permukaan yang berbenjol (lampy jaw), diikuti dengan
pembentukan abses dan fistula ekstra oral. Bila infeksi mengenai
otot yang berperan dalam fungsi pengunyahan dapat
menyebabkan gejala trismus.
2. Aktinomikosis abdominal
Memiliki riwayat abdominal surgery, perforasi vicus,
kehirup benda asing.
Memiliki gejala yang tidak spesifik, seperti subfebris,
berat badan yang turun, fatifue, mual, muntah.
3. Aktinomikosis thoracic
Pasien memiliki riwayat aspirasi (factor resiko termasuk
kejang, alkoholisme dan kebersihan gigi yang buruk)
Batuk produktif atau kering, terkadang terdapat gumpalan
darah, sesak nafas, nyeri dada, demam, penurunan berat
badan, anoreksia.
Penyebab
Pemeriksaan Penunjang
a) X-ray
Dapat ditemukan gambaran pneumonitis atau lesi kavitas dengan atau
tanpa pleural.
b) CT-Scan
Biasanya dapat ditemukan massa infiltrate dengan daerah fokal dari
penurunan atenuasi yang meningkat dengan kontras.
c) needle aspiration & biopsy
Dapat digunakan juga untuk mendukung diagnose.
Pengobatan
Antibiotika misalnya penisilin dengan dosis 5-10 juta unit perhari yang
diberikan dalam jangka perhari yang diberikan dalam jangka panjang dapat
menyembuhkan aktinomikosis sebagian besar penderita.Tetrasiklin dan
eritromisin juga dapat digunakan mengobati aktinomikosis.
Pencegahan
Perawatan gigi dan rongga mulut, mencegah trauma pada selaput lendir
rongga mulut, menghindari makanan keras yang mudah menyebabkan luka dapat
mencegah aktinomikosis.
TUGAS MATAKULIAH TEORI MIKOLOGI
AKTINOMIKOSIS
LUSIANA SIBARANI
P07534015024
III-A
2017