ANGGOTA KELOMPOK :
1) SUNARTI (1900072)
2) SRIE RAHAYU (1900069)
3) SHINTA WULANDARI (1900067)
PALANGKA RAYA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... I
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 7
Om swastyastu,
Pertama- tama patut lah kita menghaturkan rasa syukur ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas anugrah-Nya, penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi mata kuliah “Pengelolaan Kelas” ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun berkat bantuan dosen pembimbing, doa orang tua, serta dorongan dari teman-teman,
sehingga kendala yang penulis hadapi bisa teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran dan pengetahuan kepada pembaca, khususnya mahasiswa dan
akademisi di Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena
pengalaman yang kami miliki masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis berharap kepada
dosen pembimbing dan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini, baik dari bentuk maupun isinya, sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Sahei
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar (pengajar) atau yang membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Dalam
pengelolaan kelas ini kita membutuhkan beberapa pendekatan yang dapat digunakan agar
tujuan pengajaran yang efektif dan efisien dapat tercapai.
Munculnya berbagai macam pendekatan disebabkan oleh bervariasinya permasalahan
yang mungkin dihadapi seorang pengajar di dalam kelas. Seorang pengajar semestinya
mengetahui serta menguasai beberapa pendekatan yang dapat membantunya dalam proses
pembelajaran. Untuk selanjutnya kita akan membahas beberapa pendekatan yang dapat
digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
Jika kita mengamati bagaimana cara guru mengelola kelas atau memanajemen
kelasnya, maka kita dapat menggolongkan jenis pendekatan yang digunakan oleh
guru yang bersangkutan. Pendekatan-pendekatan ini memiliki ciri khasnya masing-
masing yang saling membedakannya satu sama lain.
Pendekatan pengelolaan kelas diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
dalam proses pengelolaan kelas yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang
harus dikuasai pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan pengelolaan.
Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus mendalami kerangka acuan
pendekatan-pendekatan kelas, sebab di dalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu
meyakinkan bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani sesuatu kasus
pengelolaan kelas merupakan alternatif yang terbaik sesuai dengan hakikat
masalahnya. Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa
penggunaan sesuatu pendekatan memang cocok dengan hakikat masalah yang ingin
ditanggulangi. Ini tentu tidak dimaksudkan mengatakan bahwa seorang guru akan
berhasil baik setiap kali ia menangani kasus pengelolaan kelas.
2
B. MACAM-MACAM PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
3
dalam kaitannya dengan pendekatan pengajaran adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pengajaran yang baik. Pendekatan ini berdasar pada teori
bahwa semua perilaku pembelajar baik yang disukai maupun yang tidak adalah hasil
belajar. Melalui pendapat tersebut maka dapat dikenal prinsip-prinsip bahwa:
Semua bentuk pendekatan yang berupa penguatan positif maupun negatif, hukuman,
penghilangan berlaku dalam proses belajar bagi setiap tingkatan umur dan semua
keadaan.
Suasana emosional dan sosial di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran siswa. Hal ini telah disampaikan oleh Goleman (1995), bahwa dalam
hasil penelitiannya ditemukan bahwa belajar tanpa keterlibatan emosional dan
kegiatan saraf (mengaktifkan siswa secara mental), tidak akan efektif untuk
merekatkan pelajaran dalam ingatan. Oleh karena itu, menurut pendekatan suasana
emosi dan sosial ini pengelolaan kelas (manajemen kelas) adalah sebuah proses untuk
membentuk iklim kelas di mana tercipta suasana emosional dan hubungan social yang
positif. Suasana hati yang saling menghormati, menghargai, dan mencintai antar guru
dan sesama siswa sebagai sebuah komunitas belajar penting dalam menciptakan
hubungan sosial untuk proses pembelajaran. Pendekatan ini memandang bahwa
pengelolaan kelas yang efektif merupakan fungsi dari hubungan yang baik antara
pengajar dengan pembelajar, pembelajar dengan pembelajar.
5. Pendekatan Kerja Kelompok
Bentuk lain pendekatan manajemen kelas adalah pendekatan kerja kelompok.
Pada pendekatan kerja kelompok, guru berperan sebagai pendorong terciptanya kerja
sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan
guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi
kelompok yang produktif. Agar kelompok-kelompok siswa menjadi produktif dalam
melakukan proses pembelajarannya maka guru juga dituntut untuk bisa memelihara
kondisi itu agar tetap baik. Kondisi kelas yang baik menurut pendekatan kelompok
kerja adalah tampaknya kemampuan guru dalam mempertahankan semangat yang
tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan kelas.
Tujuan utama dari pendekatan proses kelompok ini ialah membantu kelompok
bertanggung jawab atas perbuatan kelompok anggota-anggotanya dalam kegiatan
4
kelompok sendiri. Kelompok yang berfungsi secara efektif dapat melakukan
pengawasan yang mantap terhadap terhadap anggota-anggotanya.
8. Pendekatan resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberikan suatu daftar
yang dapat mengambarkan apa yang harus dan yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksikan semua masalah yang terjadi dalam kelas.
5
C. PENDEKATAN YANG SERING DI IMPLEMENTASIKAN DALAM
PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang terkait langsung
dengan hal ini karena pengelolaan kelas dilakukan guru tidak lain adalah untuk
meningkatkan kegairahan peserta anak didik secara kelompok maupun secara
individual. Dalam proses pembelajaran, tentunya seorang pendidik membutuhkan
yang namanya sebuah pendekatan, yang mana pendekatan tersebut sangat
berpengaruh terhadap proses belajar mengajar seperti sikap dan hal-hal apa yang
harus dilakukan oleh guru karena itu juga berpengaruh pada hasil yang nantinya
didapatkan oleh peserta didik/siswa baik itu dari segi mental/jiwanya setelah belajar
maupun inteligensi yang didapatnya selama proses belajar. oleh karena itu, ada
beberapa pendekatan yang sering di implementasikan dalam pengelolaan kelas, yaitu:
1. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya tingkah laku peserta didik dan memecahkan
masalah itu bila tidak bisa dicegah.
2. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan emosional
didalam kelas sebagai sekelompok individu cendrung dalam pandangan psikologi
klinis dan konseling atau penyuluhan.
3. Pendekatan proses kelompok
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai
suatu sistem sosial dimana proses kelompok merupakan yang paling utama. peranan
guru adalah mengusahakan agar perkembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu.
4. Pendekatan elictis atau ploralistik
Pendekatan elictis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,
kreatifitas dan inisiatif wali / guru kelas dalam memilih beberapa pendekatan tersebut
diatas berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan ini dalam suatu
situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus
dikombinasikan dua tau tiga pendekatan tersebut. Pendekatan ploralistik, yaitu
pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang
memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi yang
memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efesien.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pendekatan pengelolaan kelas diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
dalam proses pengelolaan kelas yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang bersifat umum. Yang mana seorang pengajar/pendidik
menggunakan pendekatan ini untuk mengelola kelas agar lebih efektif dan efisien,
namun tergantung pendekatan yang mana yang digunakan oleh guru karena
pendekatan yang dilakukan oleh guru juga berpengaruh pada keberhasilan sebuah
inteligensi seorang murid dan keadaan mental murid pada saat proses pembelajaran.
2. Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam pendekatan
pengelolaan kelas terdapat sub-subnya sebagai berikut:
a. Pendekatan Kekuasaan
b. Pendekatan Keseimbangan Peran
c. Pendekatan Pengajaran
d. Pendekatan Suasana Emosi dan Sosial
e. Pendekatan Kerja Kelompok
f. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
g. Pendekatan Ancaman
h. Pendekatan Resep
3. Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang terkait langsung
dengan hal ini karena pengelolaan kelas dilakukan guru tidak lain adalah untuk
meningkatkan kegairahan peserta anak didik secara kelompok maupun secara
individual. Jadi pendekatan yang sering di implementasikan dalam pengelolaan kelas
yaitu:
a. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencengah munculnya tingkah laku peserta didik dan memecahkan
masalah itu bila tidak bisa dicegah.
b. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
7
Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan emosional didalam
kelas sebagai sekelompok individu cendrung dalam pandangan psikologi klinis dan
konseling atau penyuluhan.
c. Pendekatan proses kelompok
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai
suatu sistem sosial dimana proses kelompok merupakan yan g paling utama.peranan
guru adalah mengusahakan agar perkembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu.
d. Pendekatan elictis atau pluralistik
Pendekatan elictis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas
dan inisiatif wali / guru kelas dalam memilih beberapa pendekatan tersebut diatas
berdasarkan situasi yang dihadapinya.
Pendekatan pluralistik, yaitu pengelulaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai
macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan
efiktif dan efesien.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://dedysurono.blogspot.com/2014/03/makalah-pengelolaan-kelas_6.html
https://ekom02.wordpress.com/2008/12/13/pendekatan-pengelolaan-kelas/
http://www.academia.edu/4523746/PENDEKATAN_DALAM_PENGELOLAAN_KELAS
Rohani Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hal.148
Abu Ahmadi, Ahmad Rohani, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), hal.142
https://ekom02.wordpress.com/2008/12/13/pendekatan-pengelolaan-kelas/
http://www.academia.edu/4523746/PENDEKATAN_DALAM_PENGELOLAAN_KELAS
http://dedysurono.blogspot.com/2014/03/makalah-pengelolaan-kelas_6.html